• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Bahan Kumur Berbasis Minyak Atsiri Buah Kapulaga (Amomum cardamomum L) Terhadap Penurunan Gas Volatile Sulfur Compound (VSC) Pada Subjek Halitosis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektifitas Bahan Kumur Berbasis Minyak Atsiri Buah Kapulaga (Amomum cardamomum L) Terhadap Penurunan Gas Volatile Sulfur Compound (VSC) Pada Subjek Halitosis"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIFITAS BAHAN KUMUR BERBASIS MINYAK

ATSIRI BUAH KAPULAGA (

Amomum cardamomum

L)

TERHADAP PENURUNAN GAS

Volatile Sulfur

Compound

(VSC)

PADA SUBJEK HALITOSIS

DISERTASI

SUCI ERAWATI NIM. 118117001

PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

(2)

M E D A N

2 0 1 6

EFEKTIFITAS BAHAN KUMUR BERBASIS MINYAK

ATSIRI BUAH KAPULAGA (

Amomum cardamomum

L)

TERHADAP PENURUNAN GAS

Volatile Sulfur

Compound

(VSC)

PADA SUBJEK HALITOSIS

DISERTASI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Menyandang Gelar Doktor (Dr) Dengan Segala Hak dan Kewajibannya di Bidang Ilmu Kedokteran Gigi

Pada Program Studi Ilmu Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

SUCI ERAWATI NIM. 118117001

(3)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

2 0 1 6

PROMOTOR

Prof. Sondang Pintauli, drg.,Ph.D

Guru Besar Tetap Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan Pada Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Sumatera Utara Medan

CO-PROMOTOR

Prof. Dr. Budiharto drg.SKM

Guru Besar Tetap IlmuKesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan Pada Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Indonesia Jakarta

CO-PROMOTOR

Prof. Drs. Sumadio Hadisahputra, Apt.,Ph.D

(4)

Pada Fakultas Farmasi

Cardamommum L) Terhadap Penurunan Gas Volatile Sulfur Compound (VSC)

Pada Subjek Halitosis

Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Gigi Komisi Pembimbing:

Promotor:

Prof. Sondang Pintauli, drg.,Ph.D Co-Promotor:

Prof. Drs. Sumadio Hadisahputra, Apt.,Ph.D

Co-Promotor:

(5)

Diketahui Oleh:

Disertasi, Pada Tanggal: 15 Maret 2014

HALAMAN PENETAPAN

PANITIA PENILAI PENELITIAN DISERTASI

Efektifitas Bahan Kumur Berbasis Minyak Atsiri Buah Kapulaga (Amomum

Cardamommum L) Terhadap Penurunan Gas Volatile Sulfur Compound (VSC)

Pada Subjek Halitosis

Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Gigi Panitia Penilai Disertasi:

(6)

Diketahui:

Ketua Program Studi,

Dr. Ameta Primasari, drg.,MDSc.,M.Kes

Telah Diuji dan Dinilai Atas Kelayakan dan Kebenaran Isi Naskah Penelitian

Disertasi, Pada Tanggal: 15 Maret 2014

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SUCI ERAWATI

NIM : 118117001

Program Studi : Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Gigi Jenis Karya : Disertasi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas disertasi saya yang berjudul:

EFEKTIFITAS BAHAN KUMUR BERBASIS MINYAK ATSIRI BUAH

KAPULAGA (Amomum cardamomum L) TERHADAP PENURUNAN

GAS Volatile Sulfur Compound (VSC)PADA SUBJEK HALITOSIS

(7)

disertasi saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan

Pada tanggal : 20 November 2014

Yang menyatakan

SUCI ERAWATI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Hasil penelitian ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar

(8)

RIWAYAT HIDUP

Nama : drg. Suci Erawati, M.Kes Tempat/Tgl Lahir : Jambi, 28 Desember 1966 Agama : Islam

Pekerjaan : Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prima Medan

Pangkat/Golongan : IIIc/Lektor

Alamat kantor : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prima Jl. Belanga No.1 Medan

Alamat rumah : Menteng Indah blok E1 No.22 Medan No HP : 081265410449

Nama Suami : Ir. Syahbudi Siregar MM Nama Anak : 1. Mhd. Arief Alfiansyah 2. Mhd. Raihan Hadiansyah 3. Mhd. Fariz Lufthiansyah Pendidikan Formal

SD : SD Katolik Pius Tegal, Jawa Tengah SMP : SMP Katolik Pius Tegal, Jawa Tengah SMA : SMA Negeri 3, Medan

S1 : Fakultas Kedokteran Gigi Sumatera Utara Medan

S2 : Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan S3 : Pendidikan Doktor (S3) Ilmu Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Riwayat Pekerjaan

1. Dokter Gigi PTT di Puskesmas Percut Sei Tuan, Deli Serdang 2. Dokter Gigi Yayasan Kesehatan PT. Telkom Medan

(9)

Presentasi

Antibacterial activity of essentials oil of Kapulaga (Amomum cardamomum L) against

Porphyromonas gingivalis.pada The IDA Scientific Meeting and Yogyakarta

International Dental Exhibition,Yogyakarta 19 November 2013.

Publikasi

1. Peranan dokter gigi dalam menghentikan kebiasaan merokok. dentika Dental J 2013; 17 (4).

2. Clinical efficacy a new mouth wash containing essential oil of cardamom in reducing Volatile Sulphur Compounds concentration, will be published in International J Clinical Preventive Dentistry 2014; 10(4). (In press)

Seminar dan Lokakarya

1. DTEAM (Dental Technology Exhibition and Meeting), Malang 20 Februari 2014 2. Seminar Nasional Peranan Herbal dalam Pelayanan Kesehatan Nasional, Medan

23 Agustus 2013

3. KPPIKG The 16th Scientific Meeting and Refresher Course in Dentistry, Faculty of Dentistry Universitas Indonesia, Jakarta 27 Februari 2013

4. 7th Asian Conference of Oral Health Promotion for School Children, Bali 12 September 2013

5. One Day Esthetic Workshop IKORGI cabang Medan 21 Juni 2012 6. IPERI Clinical Periodontology Meeting, Medan 21 Januari 2012

7. Kongres PDGI XXIV Green Dentistry For A Better Knowledge Towards Generation Discovery, Bali 01 April 2011

8. The 5th Regional Dental Meeting and Exhibition Faculty of Dentistry University of Sumatera Utara, Medan 11 November 2011

9. PDGI Binjai Dentistry Update 2010, Medan 06 Agustus 2010

10.Manado Dentistry : Next steps to realistic practical approach in estethic dentistry, 07 Mei 2010

(10)

i ABSTRAK

Latar belakang: Masalah halitosis atau bau mulut yang tidak sedap, perlu mendapat perhatian dari kalangan profesi kesehatan, karena dapat mengganggu kehidupan pribadi penderita maupun orang di sekitarnya. Penanganan halitosis biasanya menggunakan obat kumur antiseptik yang mengandung alkohol. Indonesia merupakan negara berpotensial menghasilkan obat kumur herbal non-alkohol yang mampu membunuh bakteri penyebab halitosis. Kapulaga (Amomum cardamomum L) merupakan salah satu jenis tanaman herbal yang mengandung minyak atsiri dan bersifat antibakteri.

Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan obat kumur minyak atsiri buah kapulaga terstandar dan membuktikan keefektifannya dalam menurunkan kadar gas metil mercaptan (CH3SH), hidrogen sulfide (H2S), dimetil sulfida (CH3)2S dan

Volatile Sulfur Compound (VSC) pada subjek halitosis.

Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, tahap I untuk mendapatkan minyak atsiri kapulaga terstandar sesuai dengan persyaratan Materia Medika Indonesia yaitu dengan memeriksa kadar air, kadar sari yang larut dalam air, kadar sari yang larut dalam etanol, kadar abu total, kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tahap II meliputi uji pre-klinis untuk menentukan Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM) minyak atsiri kapulaga dengan konsentrasi 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 1,5% dan 2% terhadap bakteri

Porphyromonas gingivalis ATTC 33277 dengan metode dilusi dan difusi. Uji

stabilitas sediaan menggunakan pH meter dan viscometer, sedangkan uji hedonik/uji kesukaan dilakukan oleh 15 orang panelis terhadap warna, rasa dan aroma. Tahap III merupakan uji klinis untuk membandingkan keefektifan obat kumur minyak atsiri kapulaga 0,5% dengan Listerine® dan plasebo. Rancangan penelitian adalah

randomized clinical trial dengan cross over design dan double blinded. Sampel

adalah subjek halitosis pada pesantren Raudhatul Hasanah berjumlah 20 orang, yang terdiri atas laki-laki dan perempuan. Masing-masing subjek berkumur 2 kali sehari sebanyak 10 cc selama 5 hari. Pengukuran kadar gas CH3SH, H2S, (CH3)2S dan

Volatile Sulfur Compound (VSC) dilakukan setiap hari (pagi dan siang hari)

menggunakan alat Oral Chroma dan secara organoleptik. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji Anova Repeated Measure.

(11)

dengan obat kumur minyak atsiri buah kapulaga dan Listerine®, yaitu masing-masing p=0,001 dan p=0,007 (p<0,05) sedangkan pada kelompok perlakuan plasebo tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p>0,05). Obat kumur minyak atsiri buah kapulaga maupun Listerine® terbukti efektif dalam menurunkan kadar gas VSC, namun kelebihan obat kumur minyak atsiri buah kapulaga tidak mengandung alkohol yang dapat menyebabkan mulut kering sehingga aman digunakan.

Kesimpulan:. Sediaan obat kumur minyak atsiri buah kapulaga 0,5% efektif digunakan untuk mengatasi keluhan halitosis, oleh karena itu diharapkan dapat menjadi sediaan fitofarmaka yang bermanfaat bagi masyarakat.

(12)

iii ABSTRACT

Background: Halitosis or bad breath requires serious attention from health professional because it can disturb private life of patient or surrounding people. Management of halitosis usually uses antiseptic mouthwash containing alcohol. Indonesia is a country that potential to produce herbal mouthwash which capable to reduce halitosis-causing bacteria. Cardamom (Amomumcardamomum L) is a type of herbal containing essentials oils and has antibacterial effect.

Aim: This study was conducted to produce standardized cardamom essential oil in mouthwash and demonstrated the effectiveness of the mouthwash in reducing the level of metil mercaptan (CH3SH), hidrogen sulfide (H2S), dimetil sulfida (CH3)2S and volatile sulfur compounds (VSC) in halitosis subjects.

Research methods: The present study was conducted in three stages, 1st stage to produce standardized cardamom essential oil according to Materia Medika Indonesia which is based on determination of water content, solubility in water and ethanol, total ash and acid insoluble ash. The 2nd stage included preclinical tests to establish the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC) with concentration 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 1,5%, and 2% using dilution and diffusion methods against Porphyromonas gingivalis ATTC 33277. In addition, the stability testing using pH meter and viscometer, and hedonic testing for human sense (color, smell, and taste) among 15 panels. In the clinical trial of 3rd stage, a randomized, double blind pre and post test cross over experimental design was performed among 20 healthy male and female subjects at Religion based School of Raudhatul Hasanah to compare cardamom essential oil 0,5% in mouthwash with Listerine® as positive control and placebo. Subjects were instructed to rinse with the 10cc experimental mouthwash, twice per day (on morning and afternoon) for 5 days. At baseline and after 5 days, the concentration of hydrogen sulfide (H2S), methyl mercaptan (CH3SH) and dimethyl sulfide [(CH3)2S] were assessed by using oral chroma and organoleptic assessment. Statistical analysis were performed using Anova Repeated Measure.

(13)

placebo group (p=0,172; p>0,05). Both cardamom and Listerine® mouthwash are effective to reduce the level of VSC moreover cardamom essential oil mouthwash does not contain alcohol which can cause dry mouth and therefore it is safe.

Conclusion: It can be concluded that cardamom essential oil in concentration 0,5% mouthwash can be used to overcome halitosis, therefore these cardamom mouthwash possible to become phytopharmaca drug that is useful for the community.

(14)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang karena atas segala rahmat dan karuniaNya perjalanan panjang saya dalam menempuh studi S3 kedokteran Gigi ini dapat berakhir.

Banyak kendala dan kesulitan yang dihadapi dalam penulisan disertasi ini dan juga pada saat melakukan penelitian, dimana harus melalui berbagai rintangan dan cobaan. Namun itu semua dapat dilalui dan saya menyadari bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, tugas ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu dengan ketulusan hati perkenankan saya mengucapkan terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan kepada yang terhormat:

1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H.,M.Sc.,(CTM).,SpA.(K)

2. Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, Prof. H. Nazruddin, drg.,Ph.D.,C.Ort.,Sp.Ort.

3. Dr. Ameta Primasari, drg.,MDSc.,M.Kes., sebagai Ketua Program Studi S3 Ilmu Kedokteran Gigi dan Prof. Sondang Pintauli, drg.,Ph.D., sebagai Sekretaris Program Studi S3 yang secara berkesinambungan memberikan dukungan, saran dan motivasi selama saya mengikuti proses pendidikan.

4. Prof. Sondang Pintauli, drg.,Ph.D Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara sebagai Promotor yang banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran secara ikhlas penuh kesabaran membimbing, memotivasi secara terus menerus sehingga disertasi ini dapat terselesaikan. Saya sangat bangga dapat dibimbing oleh tokoh sekaliber beliau yang benar-benar dapat menjadi panutan sebagai seorang pendidik sejati.

5. Prof. Dr. Budiharto, drg.,SKM Guru Besar Tetap pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia sebagai Co-Promotor, yang juga terus menerus memberi masukan, bimbingan, dan pengajaran tentang pentingnya aspek dalam kehidupan sehingga menambah makna keilmuan, berkeluarga dan bermasyarakat.

(15)

7. Prof. Trimurni Abidin, drg., M.Kes.,Sp.KG.(K) ; dr. Adang Bachtiar, MPH, DSc ; Anton Rahardjo, drg.,MKM.,Ph.D selaku tim penguji yang telah memberikan saran dan koreksi untuk kesempurnaan disertasi ini.

8. Dosen pemberi kuliah S-3 Prof. Trimurni Abidin, drg.,M.Kes.,Sp.KG.(K) ; Prof. Sondang Pintauli, drg.,Ph.D ; Dr. Ameta Primasari, drg,MDSc.,M.Kes ; dr. Adang Bachtiar, MPH.,DSc ; Dr. Yahwardiah, Ph.D, atas pengajaran, bimbingan dan diskusi selama mengikuti pendidikan S-3.

9. Prof. Boy N. Bachtiar, drg.,M.S,Ph.D sebagai Kepala Laboratorium Biologi Oral Fakultas Kedoktran Gigi Universitas Indonesia dan Ariadna Djais, drg., M.Biomed.,Ph.D yang telah banyak membantu dan ikhlas membimbing selama penelitian berlangsung.

10. Prof. Armasastra Bahar, drg.,Ph.D Guru Besar Tetap Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia Jakarta, yang telah banyak memberikan bantuan informasi ilmiah, dukungan, bantuan moril, dan semangat selama penulisan disertasi berlangsung.

11. Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatul Hasanah yang telah menyediakan fasilitas sehingga penelitian ini berlangsung dengan lancar.

12. Drs. Awaluddin Saragih, Apt selaku Kepala Laboratorium obat tradisional Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang dengan ikhlas membimbing dan menyediakan tempat untuk melakukan pembuatan bahan kumur.

13. Teman-teman seangkatan Florenly, drg.,MHSM.,MPH ; Molek, drg.,M.M, kebersamaan selama pendidikan S-3.

14. Ketua Yayasan Univeristas Prima Indonesia dr. I Nyoman Lister, AIFM M.Kes, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prima Prof. Dr. Monang Panjaitan, MS.,MA, seluruh teman sejawat staf pengajar, Yollanda Susanti, drg.,MDSc ; Mellisa Sim, drg ; Irene Anastasia Tampubolon, drg ; Mangatas Hutagalung, drg.,M.Kes, Septriani, drg ; Yemima Situmorang, drg ; Idamawati, drg Juwita, drg yang selalu memberikan semangat selama saya melaksanakan proses pembelajaran di S-3. Sahabat setia yang selalu mendukung saya Prof. Dr. Irna Marsaulina, MSi ; Fitriani, drg ;Vivi Adenan, drg ; Ainun dan Riza.

(16)

vii

Suami yang tercinta Ir. Syahbudi Siregar, MM tidak dapat saya ungkapkan dalam kata-kata, rasa syukur dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas doa, dukungan moril, materil dan semangat yang telah mendampingi saya dalam suka duka menjalani S-3. Demikian pula saya ungkapkan rasa kasih dari lubuk hati yang paling dalam kepada anak-anak saya M. Arief Alfiansyah, M. Raihan Hadiansyah, M. Fariz Lufthiansyah yang merupakan buah kasih dan pelita saya. Mereka begitu sabar ikut memberikan doa, mendukung dan memberikan keceriaan bagi saya, walaupun banyak waktu yang hilang untuk kebersamaan semoga kalian tetap menjadi anak yang soleh dan membanggakan.

Kepada pihak yang telah banyak membantu, baik langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, hanya Allah SWT yang mampu memberikan balasan terbaik.

Semoga dengan selesainya pendidikan S-3 ini akan ada keberlanjutan penelitian-penelitian berkesinambungan dibidang obat-obat tradisional dalam kedokteran gigi yang dapat saya kerjakan dengan sungguh-sungguh dan diridhoiNya. Mudah-mudahan disertasi ini dapat memberi sumbangan yang berharga bagi perkembangan dunia ilmu dan bermanfaat bagi orang banyak. Semoga Allah SWT senantiasa memberi rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Amin.

Medan, November 2014

(17)
(18)

ix

3.2.1 Pembuatan Sediaan Obat Kumur Herbal Terstandar ... 49

(19)

3.3.4 Variabel Penelitian ... 62

4.1 Identifikasi Sampel Determinasi Buah Kapulaga ... 69

4.2 Pemeriksaan Simplisia Buah Kapulaga ... 69

4.3 Tahap II : Uji Preklinis ... 69

4.3.1 Uji Aktifitas Antibakteri ... 69

4.3.2 Uji Hedonik Sediaan Obat Kumur Minyak Atsiri Kapulaga ... 71

5.1 Tahap I : Penyediaan Minyak Atsiri Kapulaga yang Terstandar ... 83

5.2 Tahap II : Uji Preklinis ... 84

5.2.1 Uji Aktifitas Anti Bakteri ... 84

5.2.2 Uji Stabilitas Sediaan Obat Kumur Minyak Atsiri Kapulaga ... 86

5.2.2.1 Pengukuran pH ... 86

5.2.2.2 Pengukuran Viskositas ... 86

(20)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Obat-obat yang menyebabkan kekeringan mulut ... 16

3.1 Komposisi formula obat kumur minyak atsiri kapulaga ... 49

3.2 Definisi operasional variabel uji pre-klinis ... 51

3.3 Skala numerik pada uji organoleptik sediaan ... 60

3.4 Definisi operasional variabel uji klinis ... 63

4.1 Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia kapulaga ... 69

4.2 Hasil Hasil uji aktivitas antibakteri minyak atsiri buah kapulaga dengan metode dilusi ... 70

4.3 Hasil uji aktivitas antibakteri dari minyak atsiri kapulaga ... 71

4.4 Karakteristik subyek ... 74

4.5 Rerata kadar gas H2S pada perlakuan berkumur minyak atsiri buah kapulaga, Listerine® dan plasebo ... 75

4.6 Rerata kadar gas CH3SH pada perlakuan berkumur minyak atsiri buah kapulaga, Listerine® dan plasebo ... . 77

4.7 Rerata kadar gas (CH3)2S pada perlakuan berkumur minyak atsiri buah kapulaga, Listerine® dan plasebo ... 79

(21)

DAFTAR GAMBAR

3.3 Proses pembuatan tanaman kapulaga menjadi minyak atsiri ... 48

3.4 Stok kultur porphyromonas gingivalis ATCC 33277 ... 50

3.5 Larutan uji minyak atsiri buah kapulaga dengan metode dilusi ... 53

3.6 Pembuatan media muller hinton agar ... 55

3.7 Pembuatan standar Mc Farland ... 55

3.8 Pembuatan media brucella broth ... 56

3.9 Media padat Brucella agar... 57

3.10 Stok kultur bakteri ... 58

3.11 Pembuatan inokulum bakteri ... 58

3.12 Alat Ubbelohde viscometer ... 59

4.2 Hasil uji hedonik dari 15 orang panelis yang meliputi uji aroma, warna dan rasa ... 71

4.3 Grafik rerata kadar gas H2S pada perlakuan berkumur minyak atsiri buah kapulaga, Listerine®, dan plasebo ... 76

4.4 Grafik rerata kadar gas CH3SH pada perlakuan berkumur minyak atsiri buah kapulaga, Listerine®, dan plasebo ... 80

(22)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Lembar penjelasan kepada calon obyek penelitian 2. Surat persetujuan setelah penjelasan (Informal Consent)

3. Pemeriksaan kadar gas VSC dengan menggunakan organoleptik dan oral chroma

4. Format penilaian organoleptik sediaan berdasarkan parameter aroma 5. Format penilaian organoleptik sediaan berdasarkan parameter warna 6. Format penilaian organoleptik sediaan berdasarkan parameter rasa 7. Form Screening

8. Surat keterangan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bogor 9. Surat persetujuan komisi etik tentang pelaksanaan penelitian bidang kesehatan 10. Surat permohonan izin penelitian di Pondok Pesantren Raudhatul Hasanah 11. Surat permohonan izin penelitian di Laboratorium Biologi Oral Fakultas

Kedokteran Gigi, Univeritas Indonesia

12. Surat permohonan izin penelitian di Laboratorium Obat Tradisonal Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

13. Surat permohonan Ethical Clearence

14. Surat keterangan dari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

15. Surat pemberian izin dari Laboratorium Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

16. Master Data Pengukuran Hedonik, Kadar Gas dan Organoleptik 17. Output Analisis

(23)

DAFTAR SINGKATAN

ATCC : American Type Culture Collection CUKB : Cara Uji Klinik yang Baik

FPD : Flame Photometric Detector

GC – FPD : Gas Chromatograph Flame Photometric Detector GC – SCS : Gas Chromatograph Semiconductor Gas Sensor GC : Gas Chromatograph

GCP : Good Clinical Practise

HPMC : Hidroksi Propil Metil Selulosa

KBM (MBC) : Kadar Bunuh Minimal (Minimal Bactericidal Concentration) KEPK : Komisi Etik Penelitian Kesehatan

KHM (MIC) : Kadar Hambat Minimal (Minimal Inhibition Concentration) LIPI : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

MF : Mc Farland

OM : Organoleptik Measurement pH : Power of Hydrogen

Ppb : Parts per billion

Referensi

Dokumen terkait

Morfem bebas ini ditandai oleh kemampuan yang dapat berdiri sendiri sebagai pendukung arti penuh, sedangkan morfem terikat ditandai oleh sifat ketergantungan pada morfem lain”

diberi rentang antara risiko yang jarang terjadi ( rare ) sampai dengan risiko yang dapat terjadi setiap saat ( almost certain ).Sedangkan untuk keparahan atau

Tulisan ini mencoba mengulas misteri rumah tinggal orang Jawa, dengan penekanan pada konsep ruang yang terjadi melalui pengetahuan budaya yang dimiliki oleh orang Jawa.

2.Budaya organisasi berdasarkan penyesuaian berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja atau semakin kurang keterlibatan seorang perawat maka kinerja yang

Berdasarkan hasil penilaian indeks risiko menggunakan NHS Highland dapat dilihat bahwa terdapat 5 potensi risiko dalam kategori high risk , yaitu masing-masing pada

The research about utilization of nitrogen gas as a carrier gas in the determination of Hg ions by using Cold Vapor-Atomic Absorption Spectrophotometer (CV-AAS) method has

Ramli, Soehatman, (2010) Pedoman praktis Manajemen Risiko dalam prespektif K3OHS Risk Management, Dian Rakyat, Jakarta.. Universitas

The rate of organic C decomposition was correlated positively with the content of hot-water soluble materials, hemicellulose and cellulose of added OM, and