BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teknologi 3G
Teknologi 3G adalah teknologi radio yang digunakan pada sistem 3G/UMTS. Teknolgi WCDMA sangat berbeda dengan teknologi jaringan radio GSM. Pada jaringan 3G kualitas suara yang lebih baik, data rate yang semakin tinggi (mencapai 2 Mbps dengan menggunakan relese 99) dan mencapai 10 Mbps dengan menggunakan HSDPA. Teknologi 3G biasanya membutuhkan alokasi
bandwith sebesar 5 Mhz untuk sistem WCDMA. Pada jaringan UMTS 3G mempunyai keunggulan yaitu bandwith yang bervariasi sesuai layanan pengguna. Adapun beberapa pendukung lain layanan 3G seperti TD-CDMA (Time Divison –
Code Division Multiple Access), TD-SCDMA (Time Division – Sysncronize Code Division Multiple Access), CDMA2000, WiMAX (Worldwide interoperability for Microwave Access).[1]
Dalam teknologi 3G pembagian alokasi Spektrum frekuensi terbagi menjadi dua yaitu :
a. Sistem TDD (Time Division Duplex)
b. Sistem FDD (frekuensi Divison Duplex)
Dalam FDD uplink dan downlink terpisah yang memungkinkan perangkat mengirim dan menerima data pada saat yang bersamaan. Jarak antara uplink
dan downlink disebut dengan duplex. Alokasi spektrum FDD pada range
frekuensi antara 1920-1980 Mhz untuk transmisi downlink dan 2110-2170 Mhz untuk transmisi uplink[2].
Teknologi 3G arsitektur merupakan bagian yang sangat penting untuk mengetahui alur kinerja jaringan 3G dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Arsitektur jaringan 3G[2] Skema struktur jaringan 3G secara umum terdiri dari : 1. UE (Unit Equipment)
Merupakan perangkat atau terminal pada sisi pelanggan yang berupa
headset untuk mengirim dan menerima informasi. UE sama prinsipnya seperti MS (mobile station) pada jaringan 2G yaitu sebagai user atau pengguna[2].
Node B merupakan unit radio pemancar dan penerima untuk komunikasi antar cells. Setiap node B mampu melayani satu atau banyak cell di dalamnya. Node B terhubung ke UE melalui Uu Interface yang digunakan pada WCDMA. Fungsi utama dari node B sebagai pemancar dan penerima air interface, sebagai modulasi dan demodulasi, sebagai pemeriksa error correction dan adapasi kecepatan[2].
3. RNC (Radio Network Controlle )
RNC pada jaringan GSM disebut juga dengan BSC. RNC merupakan sambungan dari satu atau lebih node B. Fungsi dari RNC diantaranya sebagai
radio resource control, kontrol penggunaan, mengatur alokasi kanal, power kontrol, mengontrol handover dan broadcasting sinyal dan lain-lain[2].
4. Core network, terdiri dari beberapa bagian :
a. SGSN (Serving GPRS Support Node) merupakan komponen utama didalam system 3G. SGSN menyalurkan incoming dan outgoing paket-paket IP ke dan dari UE yang aktif di dalam area servisnya. Fungsi lainnya menghandel paket routing dari dan ke SGSN melalui RNC via node B ke UE (user equipment).
b. GGSN (Gateway GPRS Support Node) merupakan berfungsi seperti router
yaitu sebagai pengatur alamat IP dari semua pelanggan.
2.2KPI (Key Performance Indicator)
CPICH RSCP merupakan tingkatan sinyal pada jaringan 3G UMTS dengan satuan dBm yang nilai dan fungsinya sama dengan Rx Level pada system 2G GSM. Untuk KPI CPICH RSCP diperoleh dari hasil drive test baik dalam mode dedicated maupun mode idle. Tabel 2.1 menunjukkan level range
dari CPICH RSCP[1].
Untuk mendapatkan presentase KPI level RSCP dapat digunakan Persamaan 2.1 sebagai berikut :
= 100% … … … … (2.1)
2. CPICH Ec/No (Common Pilot Channel Carrier per Noice)
mode dedicated maupun pada mode idle. Tabel 2.2 menunjukkan level dari CPICH Ec/No[1].
Tabel 2.2 Tabel Legend CPICH Ec/No[1] Indikator
Untuk mendapatkan presentase KPI level Ec/No dapat digunakan Persamaan 2.2 sebagai berikut :
Throughput adalah jumlah bit yang diterima dengan sukses perdetik melalui sebuah sistem atau media komunikasi (kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data)[1].
Throughput merupakan kecepatan (rate) transfer data efektif yang diukur dalam bps. Througput merupakan jumlah total kedtangan paket yang sukses yang diamati pada daerah tujuan (destination) selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Tabel 2.3 menunjukkan level dari
Tabel 2.3 Tabel Legend Throughput DL[1]
Untuk mendapatkan presentase KPI level Throughput dapat digunakan Persamaan 2.3 sebagai berikut :
9ℎ8+/1ℎ7/5 = <04-8 3-5- =-21 36>68? @/?.-ℎ 7->05 =-21 4/>404 508>686?
A->5/ 7021686?-2 3-5- (4) B100% … … 2.3
2.3 Drive Test
umum dibanding walk test, tetapi pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama hanya metodenya saja yang berbeda [3]. Drive Test dilakukan pada beberapa kondisi :
a. Drive test awal yang dilaksanakan ketika suatu BTS telah selesai diinstal untuk mengetahui data awal suatu BTS juga menunjukkan tingkat kelayakan suatu jaringan.
b. Drive test maintaining yaitu memonitoring performansi BTS sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dilaksanakan dalam keadaan yang sangat diperlukan, yaitu jika ada keluhan dari pelanggan ataupun terdapat penurunan performansi BTS yang dilihat dari laporan harian. Hasil pengukuran drive test bisa dilihat dalam bentuk peta, dimana pada peta tersebut diperlihatkan plot-plot jalur yang ditelusuri saat drive test sehingga dari indikasi warna pada peta tersebut dapat diketahui daerah yang mengalami masalah.
2.3.1 Persiapan Info Elemen 3G
Berikut Info Elemen yang harus ditampilkan pada sat analisis drive test 3G :
Gambar 2.2 WCDMA serving/Active Set + Neighbors
b. WCDMA Radio Parameters menunjukkan informasi kondisi radio saat ini seperti TxTower, UTRA Carrier RSSI, Target SIR, SQI MOS dan RRC State. Gambar 2.3 menujukkan Radio Paremeters [1].
Gambar 2.3 WCDMA Radio Parameters
Gambar 2.4 WCDMA/GSM Line Chart
d. Events menujukkan Event-Event yang terjadi saat dilakukannya drive test. Kita bisa mentrace adanya kejadian seperti Missing Intra-frequency Neighbors dengan melihat pada jendela Events ini. Gambar 2.5 menunjukkan Events [1].
2.3.2 Analisis Drive Test
Proses optimasi termsuk didalamnya proses optimasi dengan menganalisa hasil drive test. Pada jaringan 3G beberapa komponen penting yang harus diperhatikan adalah RSCP dan Ec/No. RSCP dapat digunakan untuk menganalis coverage sedangkan Ec/No digunakan untuk mengalisis
quality.
Sebelum proses drive test sebaiknya ditentukan dahulu rute yang akan dilakukan drive test. Rute drive test biasanya disetujui dari awal oleh kedua pihak antar operator dan vendor. Setelah rute ditentukan perlu juga penentuan metodologi pengambilan sampel drive test dan juga KPI apa saja yang erlu diambil. Terakhir penentuan Legend sebuah KPI untuk penentuan sebuah sampel dikategorikan dalam kondisi baik atau jelek.
2.4 Benchmark
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Umum
Drive Test adalah suat pekerjaan yang bertujuan untuk mengumpulkan data dari hasil pengukuran kualitas sinyal suatu jaringan. Drive Test merupakan bagian dari proses optimasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas suatu jaringan dan mengembangkan kapasitas jaringan.
Drive Test dalam dunia telekomunikasi adalah suatu istilah yang digunakan karena dalam pekerjaannya pada saat berada dalam mobil yang diam lalu berjalan dan diam lagi sesuai dengan kebutuhan pengukuran tertentu.
Drive Test digunakan untuk outdoor (luar ruangan) karena dilakukan dengan berkendara (drive) mobil sedangkan Walk Test untuk indoor (dalam ruangan) karena dilakukan dengan berjalan kaki (Walk).
3.2 Pelaksanaan Pengukuran
Pelaksanaan pengukuran drive test benchmark membutuhkan beberapa
tools agar dapat bekerja dengan optimal. Tools yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan pada bagian berikut :
3.2.1 Tems Investigation 11
Tems Investigation merupakan salah satu software yang diproduksi oleh perusahan Ericsson dengan tujuan untuk mengukur kualitas jaringan, monitoring
dapat digunakan untuk outdoor (luar ruangan) yaitu dilakukan dengan berkendara mengelilingi rute tertentu dan dapat digunakan untuk walk test yaitu untuk digunakan di dalam ruangan, dilakukan dengan berjalan kaki dimana dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Software Tems Investigation 11
3.2.2 MapInfo Profesional 11
Mapinfo Profesional merupakan sebuah software yang memiliki kemampuan menggabungakan dan menampilkan sebuah peta/lokasi dengan data yang berasal dari berbagai sumber. Software ini bertujuan untuk mempermudah perkerjaan dalam pemetaan suatu daerah dengan memasukkan berbagai elemen kedalam peta tersebut.
pengukuran dengan tems investigation dapat buka pada software ini dengan tujuan agar mudah dianalisis dimana dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Logo Software Tems Investigation 11
3.2.3 GPS (Global Positioning System)
GPS adalah sistem untuk menentukan letak permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit. Dalam pengukuran yang dilakukan GPS berfungsi untuk menentukan titik dimana user atau pengguna berada dimana dapat dilihat pada Gambar 3.3.
3.2.4 UE (User Equipment) dan kabel data
Dalam pengukuran ini menggunakan perangkat Sony Ericson K800i yang telah di instal dengan software tems di perangkatnya. Pengukuran kualitas jaringan yang akan di ukur menggunakan 2 UE yaitu untuk Operator Telkomsel dan Operator XL.
Kabel data digunakan sebagai penguhubung antara MS (Mobile Station) dalam hal ini yaitu perangkat K800i dengan Laptop. UE K800i dan kabel data dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 K800i dan Kabel Data
3.2.5 Laptop dan USB HUB
Laptop digunakan sebagai tempat bekerja. Laptop yang digunakan adalah yang telah terinstal software tems investigation dan mapinfo profesional sebagai alat untuk mengukur.
Gambar 3.5 Laptop dan Port USB
3.2.6 Mobil dan Inverter
Mobil dan Inverter digunakan pada saat pengukuran berlangsung. Mobil digunakan sebagai kendaraan untuk melakukan Mobility melalui rute tertentu. Inverter berfungsi sebagai sumber tegangan untuk laptop karena sumber tegangan batrai pada laptop memiliki kapasitas yang rendah sendangkan perjalanan atau rute jauh. Inverter langsung tersambung dengan aki mobil sebagi sumber tegangan dimana dapat dilihat pada Gambar 3.6.
3.3 Penerapan Pengambilan Data
Ada empat tahap dalam melakukan persiapan drive test, yaitu mempersipakan perangkat drive test, persiapan rute drive test, pengambilan data
drive test, dan pengelolaan data.
Mulai
Persiapan perangkat drive test
Persiapan rute drive test
Pengambilan data drive test
Pengolahan data
Selesai
RSCP, Ec/No, Throughput DL
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini memiliki tahapan tahapan sebagai berikut : 1. Hidupkan laptop yang telah terinstal Tems Investigation 11.
2. Pasang adaptor laptop ke inverter untuk sumber tegangan. 3. Pasang USB HUB ke laptop.
4. Sambungkan GPS dan 2 UE ke USB HUB
Dalam pungukuran ini menggunakan 2 UE yaitu UE 1 untuk Telkomsel dan UE 2 untuk XL. UE dihubungan dengan kabel data ke USB HUB.
5. Pada software tems connect all semua perangkat yaitu GPS dan kedua UE. Pastikan semua perangkat telah terpasang sempurna.
6. Cek status MS dan GPS position pada tems sudah dapat terhubung dengan rute yang telah dibuat.
7. Atur command Sequence pada menu aplikasi tems.
Pada pengukuran ini mengunakan perintah voice dengan kedua UE di
lock WCDMA, dengan konfigurasi 120/10 (120s dedicate dan 10s
idle).
8. Start recording melintasi rute yang telah ditetapkan.
3.5Rute Map Pengukuran
Medan Petisa di Utara. Luas wilayah Medan Baru adalah 5,84 Km² dengan kepadatan penduduknya 7.434,08 jiwa/km ².
Rute map pengukuran di buat dengan tools MapInfo Profesional
berdasarkan rute yang dimana dapat dilihat pada 3.8.