BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang terbentuk secara vulkano-tektonik, terletak di pegunungan Bukit Barisan. Luas permukaan danau +1.100 km2 dengan total volume air +1.258 km3. Perairan terdalam berkisar 499 m dan berada pada ketinggian 995 m di atas permukaan laut, dikelilingi oleh tebing dan gunung-gunung dengan ketinggian maksimal 2.125 m. Danau Toba terletak antara 20o-30o LU dan 98o-99o BT (Fitra, 2008).
Desa Silalahi merupakan daerah di tepi Danau Toba yang terletak di Kecamatan Silalahi Sabungan, Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Kecamatan Silalahi Sabungan merupakan satu-satunya dari 15 kecamatan di Kabupaten Dairi yang berada di bibir pantai Danau Toba. Tao Silalahi suatu perairan yang banyak dimanfaatkan untuk keramba, pariwisata, pemukiman, dan sumber air untuk PLTA yang mengakibatkan terganggunya kehidupan organisme salah satunya adalah makrozoobentos.
Makrozoobentos merupakan kelompok organisme yang hidup di dalam atau di permukaan sedimen dasar perairan. Bentos memiliki sifat kepekaan terhadap beberapa bahan pencemar, mobilitas yang rendah, mudah ditangkap dan memiliki kelangsungan hidup yang panjang. Oleh karena itu peran bentos dalam keseimbangan suatu ekosistem perairan dapat menjadi indikator kondisi ekologi terkini pada kawasan tertentu (Purnami, 2010).
Makrozoobentos adalah organisme air yang mendiami dasar perairan dan tinggal di dalam atau pada sedimen dasar perairan. Hewan ini memegang peranan penting dalam perairan seperti dalam proses dekomposisi dan mineralisasi material organik yang memasuki perairan, serta menduduki beberapa tingkatan trofik dalam rantai makanan (Cole, 1983). Berdasarkan siklus hidupnya bentos dibagi menjadi holobentos, yaitu kelompok bentos yang seluruh hidupnya bersifat bentos dan merobentos yaitu kelompok bentos yang hanya bersifat bentos pada fase-fase tertentu hidupnya. Berdasarkan ukuran tubuhnya, bentos dapat dibagi
menjadi makrobentos ( > 2 mm ), meiobentos ( 0,2-2 mm ) dan mikrobentos (< 0,2 mm ). Umumnya bentos yang sering dijumpai di suatu perairan adalah dari taksa Crustaceae, Mollusca, Insecta dan sebagainya (Barus, 2004).Banyaknya aktivitas yang terjadi di sekitar dan dalam badan air wilayah Danau Toba mengakibatkan kualitas perairan di desa Silalahi Kabupaten Dairi terganggu yang mengakibatkan berkurangnya populasi organisme perairan khususnya makrozoobentos di perairan Danau Toba desa Silalahi Kabupaten Dairi.
1.2 Permasalahan
Berbagai aktivitas manusia yang berlangsung di sekitar perairan desa Silalahi antara lain: keramba, pariwisata, pemukiman, dan PLTA mengakibatkan perubahan faktor fisik-kimia perairan yang berdampak pada kehidupan makrozoobentos di perairan di kawasan perairan tersebut. Sejauh ini belum diketahui keanekaragaman makrozoobentos di perairan Danau Toba desa Silalahi Kabupaten Dairi.
1.3 Tujuan
a. Menganalisis keanekaragaman makrozoobentos di perairan Danau Toba desa Silalahi Kabupaten Dairi.
b. Menganalisis hubungan antara faktor fisik-kimia perairan dengan keanekaragaman makrozoobentos di perairan Danau Toba desa Silalahi Kabupaten Dairi.
1.4 Manfaaat
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai keanekaragaman makrozoobentos di perairan Danau Toba desa Silalahi Kabupaten Dairi bagi instansi dan berbagai pihak yang membutuhkan.