• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMAS"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

KELOMPOK 12

Chandra Singgih Pitoyo 13413013

Rizky Putri Anwar

13413015

Kintan Permata De Rose 13413017

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 2

DAFTAR GAMBAR ... 4

DAFTAR TABEL ... 6

BAB I PENDAHULUAN ... 7

1.1. Sistem Kerja ... 7

1.1.1. Deskripsi Sistem Kerja ... 7

1.1.2. Visi dan Misi ... 7

1.1.3. Struktur Organisasi ... 8

1.1.4. Flowchart Proses Bisnis ... 8

1.2. Flowchart Pengerjaan ... 10

BAB II PROJECT IDENTIFICATION ... 11

2.1. Problem ... 11

2.2. Opportunities ... 12

2.3. Directives ... 19

2.4. Scope of the Project ... 20

BAB III PROBLEM ANALYSIS ... 23

3.1. Analisis Causes and Effects ... 23

3.2. System Improvement Objectives ... 24

3.3. Key Performance Indicators ... 24

3.4. Critical Success Factors ... 25

BAB IV REQUIREMENT ANALYSIS ... 27

4.1. Functional and Non-functional Requirement ... 27

4.1.1. Functional Requirement ... 27

4.1.2. Non-functional Requirement ... 27

4.2. Process Requirement Definition ... 28

4.2.1. Proses Bisnis ... 28

4.2.2. Context Diagram ... 30

4.2.3. Decomposition Diagram ... 34

4.2.4. Data Flow Diagram ... 37

4.3. Data Requirement Definition ... 42

4.3.1. Entity Relationship Diagram ... 42

4.3.2. Logical Database Model ... 45

4.3.3. Physical Database Model ... 45

(3)
(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi LK ITB ... 8

Gambar 2 Flowchart Proses Bisnis ... 9

Gambar 3 Flowchart Pengerjaan ... 10

Gambar 4 Komposisi Sumber Beasiswa Berdasarkan Kuota 2014 ... 12

Gambar 5 Komposisi Sumber Beasiswa Berdasarkan Nominal 2014 ... 13

Gambar 6 Perkembangan Jumlah Kuota Beasiswa 2014 ... 13

Gambar 7 Diagram Presentase Besar Beasiswa yang DIterima ... 13

Gambar 8 Diagram Presentase Rentang IPK Mahasiswa ... 14

Gambar 9 Diagram Pengeluaran Mahasiswa ITB Setiap Bulan ... 14

Gambar 10 Alasan Beraktivitas Non Akademik ... 15

Gambar 11 Kelompok Minat Pengembangan Diri ... 15

Gambar 12 Waktu untuk Berkegiatan ... 15

Gambar 13 Ketertarikan Bermasyarakat ... 16

Gambar 14 Pengalaman Bermasyarakat ... 16

Gambar 15 Wirausaha Dagang ... 16

Gambar 16 Kepemilikan Bisnis ... 17

Gambar 17 Kendala Wirausaha ... 17

Gambar 18 Harapan Mahasiswa ... 17

Gambar 19 Minat PKM ... 18

Gambar 20 Tingkat Prestasi ... 18

Gambar 21 Fishbone Diagram ... 23

Gambar 22 Flowchart Proses Bisnis Usulan ... 29

Gambar 23 Diagram Konteks Lembaga Kemahasiswaan ... 30

Gambar 24 Decomposition Diagram ... 34

Gambar 25 DFD Level 1 Mengelola Sistem Informasi Lembaga Kemahasiswaan ... 37

Gambar 26 DFD Level 2 Mengelola pelayanan kesejahteraan mahasiswa ... 38

Gambar 27 DFD Level 2 Mengelola pelayanan karir dan kewirausahaan mahasiswa ... 39

Gambar 28 DFD Level 2 Mengelola pelayanan nonkurikuler, dan pengabdian masyarakat ... 40

Gambar 29 DFD Level 2 Mengelola pelaporan ... 41

Gambar 30 ERD Redundansi Data ... 42

Gambar 31 DFD Normalisasi ... 42

Gambar 32 ERD Sistem Informasi LK ... 44

Gambar 33 LDM Sistem Informasi LK ... 45

(5)
(6)

DAFTAR TABEL

(7)

Lembaga Kemahasiswaan merupakan sebuah unit kerja yang berada di bawah Kantor Wakil Rektor Bidang

Akademik dan Kemahasiswaan. Lembaga Kemahasiswaan memiliki peran strategis dalam mengembangkan

mahasiswa ITB dengan lingkungan kemahasiswaannya agar menghasilkan alumni yang berkarakter dan

berkompeten, sehingga mahasiswa ITB nantinya akan keluar sebagai pembangun bangsa. Lembaga

Kemahasiswaan memiliki beberapa pendekatan dalam mencapai tujuannya, yaitu:

1. Pengembangan non kulikuler,

2. Pemberdayaan Mahasiswan untuk Masyarakat,

3. Peningkatan Kesejahteraan Mahasiswa,

4. Pendidikan Karakter, dan

5. Mempersiapkan Kapasitas Keprofesian Mahasiswa.

Mahasiswa merupakan elemen terbesar dalam civitas academica ITB yang akan sangat mempengaruhi baik atau

tidaknya ITB di masa kini dan masa datang. Semakin baik mahasiswa, maka semakin baik pula citra ITB di mata

masyarakat. Maka dari itu, kehadiran Lembaga Kemahasiswaan sangat penting untuk memberikan lingkungan

kemahasiswaan yang diharapkan dan diimpikan oleh ITB.

Lembaga Kemahasiswaan memiliki beberapa Rencana Strategis untuk mencapai harapan ITB. Tolak ukur dari berhasil atau tidaknya Lembaga Kemahasiswaan adalah perubahan tata nilai dan tata sosial di lingkungan

kemahasiswaan ITB, tidak hanya dari terlaksananya program saja. Selain itu, sangat memerlukan dukungan dari

berbagai unit kerja lain di ITB. Karena kemahasiswaan akan sangat berkaitan dengan semua unit kerja yang ada

di ITB. Maka dari itu, kolaborasi diantara semua unit kerja sangat berpengaruh terhadap terwujudnya lingkungan

kemahasiswaan ITB yang diinginkan.

Lembaga Kemahasiswaan memiliki beberapa peran, peran tersebut adalah:

 Memfasilitasi dan mengkoordinasi penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang berkaitan kemahasiswaan

 Mengelola, mengembangkan dan mendistribusikan sumber-sumber kesejahteraan mahasiswa

 Menjamin keterkaitan penyelenggraan kegiatan kemahasiswaan dengan kegiatan akademik untuk

melengkapi program pendidikan demi tercapainya tujuan penyelenggaraan pendidikan Institut

 Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan program peningkatan kapasitas mahasiswa guna

menyiapkan dunia pasca-kampus

1.1.2. Visi dan Misi

LK ITB memiliki visi dan misi yang mendefinisikan arah serta langkah-langkah yang diambil dalam menjalankan

fungsinya. Berikut adalah visi dan misi LK ITB.

Visi

͞Menjadikan Lembaga Kemahasiswaan sebagai mitra mahasiswa dan ujung tombak Institusi dalam membangun lingkungan kemahasiswaan itb yang berkarakter sehingga dapat menjadi inspirasi bagi

(8)

Misi

- Sesuai dengan peran dan fungsi Lembaga Kemahasiswaan ITB, Misi Lembaga Kemahasiswaan adalah

merumuskan, mendukung, menjaga dan mengarahkan agar terwujudnya lingkungan kemahasiswaan

yang berkelas dunia dan aktivitas lain yang berhubungan dengan mahasiswa dan kemahasiswaan di

Institut Teknologi Bandung dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.

- Dalam rensta 2011-2015 misi tersebut secara khusus diorientasikan pada upaya menjadikan

Kemahasiswaan ITB sebagai Kemahasiswaan yang berkelas dunia melalui pengembangan lingkungan

Kemahasiswaan yang dapat melahirkan karakter mahasiswa sesuai dengan tujuan pendidikan di ITB.

1.1.3. Struktur Organisasi

Tata Usaha

Sekretaris Bidang Pengembangan Keprofesian dan Kewirausahaan

Mahasiswa

Dr. Eng. Bambang Setia Budi

Kepala Divisi ITB Career Center

Kepala Divisi Career Counseling Kepala Divisi Beasiswa

Kepala Divisi Pengembangan Karakter

Mahasiswa

Kepala Divisi Pelayanan

Kegiatan Kemahasiswaan Kepala Divisi KKN Tematik Wakil Kepala Lembaga

Kemahasiswaan

Dr. Eng. Sandro Mihradi

Kepala Lembaga Kemahasiswaan

Brian Yuliarto, Ph.D

Kepala Divisi Kewirausahaan Mahasiswa

Kepala Divisi Pelayanan Kompetisi Mahasiswa Sekretaris Bidang Non Kurikuler

dan Kemasyarakatan

Dr. Sony Suhandono

Sekretaris Bidang Kesejahteraan dan Pengembangan Karakter

Mahasiswa

Dr. Umar Khayam

Gambar 1 Struktur Organisasi LK ITB

Berikut adalah stuktur organisasi Lembaga Kemahasiswaan ITB. Lembaga Kemahasiswaan dipimpin oleh seorang

ketua atau kepala dan dibantu oleh wakil kepala yang membawahi 4 bidang, yaitu Tata Usaha, Bidang

Kesejahteraan dan Pengembangan Karakter Mahasiswa, Bidang Pengembangan Keprofesian dan Kewirausahaan

Mahasiswa, dan Bidang Non Kulikuler dan Kemasyarakatan. Bidang Kesejahteraan dan Pengembangan Karakter

Mahasiswa membawahi 3 divisi yaitu Divisi Beasiswa dan Divisi Pengembangan Karakter Mahasiswa. Bidang

Pengembangan Keprofesian dan Kewirausahaan Mahasiswa membawahi 3 divisi yaitu Divisi ITB Career Center,

Divisi Career Counseling, dan Divisi Kewirausahaan Mahasiswa. Bidang yang terakhir yaitu Bidang Non Kulikuler

dan Kemasyarakatan membawahi 3 divisi yaitu Divisi Pelayanan Kegiatan Mahasiswa, Divisi KKN Tematik, dan

Divisi Pelayanan Kompetisi Mahasiswa.

(9)

Gambar 2 Flowchart Proses Bisnis

Ph

ase

Melakukan proses seleksi berkas dan seleksi lainnya Melakukan proses

seleksi beasiswa Melakukan kegiatan

pengembangan karakter

Ingin melamar pekerjaan?

Ingin pelatihan karir dan konseling?

Ingin pelatihan wirausaha?

Apakah ada lowongan

Berkas lamaran pekerjaan Apakah ada pelatihan karir

terdekat?

Melakukan pendaftaran pelatihan karir dan

konseling

Melakukan pelatihan karir dan

konseling

Mengumumkan dan melakukan proses seleksi selanjutnya Ya

Ya

Apakah ada pelatihan Prodi Pembina Fakultas

Disetujui? Disetujui? Disetujui?

Meminta persetujuan Ketua

LK

pelatihan dan dana?

Proposal pelatihan dan dana bantuan Ya

Mengajukan proposal bantuan pelatihan dan dana

Disetujui? Menggunakan dana

dan mengadakan pelatihan

Ya

Apakah ada kegiatan KKN terdekat? Ya

Mendaftarkan kegiatan KKN

Melakukan kegiatan pengabdian

Tidak Tidak Tidak

(10)

1.2. Flowchart Pengerjaan

Gambar 3 Flowchart Pengerjaan

Start

Menentukan Sistem Kerja Wawancara Stakeholder Terkait

Hasil Wawancara

Deskripsi Sistem Kerja Asistensi 0

A

A

Identifikasi Masalah, Peluang,

dan Arahan

Analisis Masalah

Penentuan Indikator dan Faktor-Faktor

Kritis Penentuan Scope

Penelitian

Asistensi 1

B

B

Analisis Kebutuhan

Desain Kebutuhan dari Proses yang

Ada

Desain Kebutuhan dari Data yang Ada

Asistensi 2

Pembuatan Gantt Chart Pengembangan Sistem Informasi

Pembuatan Kurva S

C

C

Desain Kebutuhan User Interface

Bangun User Interface

(11)

pada LK ITB pada saat ini belum menerapkan sistem informasi secara baik dan terintegrasi. Berdasarkan hasil

analisis, sebenarnya LK ITB sudah menerapkan sistem daring/online, tetapi belum terintegrasi satu sama lain. Hal

ini bisa disimpulkan karena menurut penuturan pimpinan LK ITB itu sendiri, dalam melakukan pencarian

informasi, misalnya dalam pencarian ada kegiatan apa saja yang diadakan pada suatu tanggal tertentu, petugas

LK ITB haruslah mencari secara manual, tidak terotomasi. Hal inilah yang menyebabkan kami menyimpulkan

bahwa sistem informasi di LK ITB kurang baik.

Permasalahan mengenai beasiswa didiagnosa dengan sistem informasi beasiswa yang tidak lengkap, seperti

misalnya tidak ada sistem pelaporan baik dari penerima beasiswa untuk pemberi beasiswa baik itu pemerintah

atau swasta. Selain itu, sistem pendaftaran dan penerimaan yang ada juga belum baik, seperti misalnya masih

ada penerima beasiswa yang diterima meskipun berkas yang diperlukan tidak lengkap. Sistem pendataan di LK

ITB juga terbilang belum cukup baik. Hal ini didiagnosa dengan masih adanya mahasiswa yang menerima lebih

dari satu beasiswa. Selain itu informasi belum didukung dengan integrasi dengan entitas luar seperti mitra dan

prodi. Seharusnya informasi dapat mengintegrasikan informasi dengan pihak program studi untuk sama-sama

membantu kontrol terhadap mahasiswa, sehingga pihak prodi dan LK sama sama mengetahui perkembangan

mahasiswa tersebut. Selain itu mitra juga seharusnya dapat mengakses informasi agar dapat dilihat apakah dana

yang diberikan dikelola dan berjalan dengan baik.

2. Bidang Pengembangan Keprofesian dan Kewirausahaan Mahasiswa

Selain bidang kesejahteraan dan pengembangan mahasiswa, LK ITB juga memiliki bidang lain, yaitu bidang pengembangan keprofesian dan kewirausahaan mahasiswa. Meskipun saat ini untuk sektor keprofesian, LK telah

menerapkan sistem informasi, namun implementasinya belum cukup baik. Permasalahan yang dapat

diidentifikasi adalah masih diperlukannya pengumpulan persyaratan administrasi yang berupa berkas-berkas

fisik. Hal ini menyebabkan menumpuknya berkas-berkas administrasi dan timbulnya kesulitan dalam melakukan

seleksi admiistratif awal apabila adanya lowongan pekerjaan yang dibuka.

Pada sektor kewirausahaan, belum adanya sistem informasi yang diimlementasikan menjadi masalah utama. Hal

ini dapat terlihat bahwa tidak banyak yang tahu bahwa LK ITB memiliki jasa pelayanan bimbingan bisnis atau

startup, padahal banyak sekali mahasiswa ITB yang membutuhkan mengenai pendampingan bisnis ini. Dengan

adanya sistem informasi yang memadai untuk sektor ini, diharapkan mahasiswa ITB dapat secara sadar meminta

pelatihan kewirausahaan, serta mitra atau perusahaan juga dapat mengadakan program yang berkaitan, serta

akhirnya, pihak investor juga dapat tertarik untuk menginvestasikan modalnya kepada startup yang muncul di

ITB.

3. Bidang Non Kulikuler dan Kemasyarakatan

Dalam mengajukan kegiatan yang akan diselenggarakan di ITB, LK masih menggunakan sistem yang manual. Alur

dari sistem memiliki prosedur yang sangat panjang. Setiap organisasi mahasiswa harus mengajukan proposal

kegiatan yang telah disetujui dan ditandatangani oleh pembina organisasi maupun Program Studi dan Dekan jika

kegiatan merupakan kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan.

Umumnya, pengajuan kegiatan di ITB juga disertai dengan mengajuan ijin penggunaan ruangan maupun fasilitas

(12)

dilakukan secara rebutan oleh mahasiswa, sehingga sering kali mahasiswa mencari izin untuk tempat terlebih

dahulu sebelum akhirnya izin untuk mengadakan kegiatan. Hal ini yang menjadi masalah ketika ternyata kegiatan

yang dilaksanakan tidak mendapatkan izin tetapi tempat pelaksanaan telah disediakan. Sehingga tidak adanya

sinkronisasi antara kegiatan dan tempat yang diizinkan. Selain itu, perizinan yang harus dilakukan secara tatap

muka akan sangat menyulitkan ketika pembina sedang berada di luar kota atau menghadiri aktivitas lain. Hal ini

dapat mengakibatkan mundurnya pengajuan kegiatan yang akan berakibat mundurnya waktu pelaksanaan.

Masalah lain adalah batas pengajuan kegiatan selama 4 hari sebelum kegiatan yang ditetapkan oleh Lembaga

Kemahasiswaan cukup berdampak besar pada kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa secara rutin. Oleh karena

itu, sistem harus dibuat lebih efisien agar mempersingkat waktu pengajuan dan memperpendek jalur

persetujuan.

Dari pihak Lembaga Kemahasiswaan, banyaknya mahasiswa yang mengajukan kegiatan akan mempersulit

melakukan rekapitulasi data keberaktifan mahasiswa. Maka dari itu rekapitulasi keberaktifan untuk SKPI masih

dilakukan secara manual baik oleh mahasiswa itu sendiri ataupun oleh organisasi yang bersangkutan seperti

himpunan atau unit.

2.2. Opportunities

Pada beberapa tahun belakang, semenjak ada peraturan mengenai CSR (Corporate Social Responsibility), setiap

perusahaan kini berlomba-lomba untuk membuat sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan

kepekaan terhadap kemajuan masyarakat Indonesia. Salah satu bentuk CSR yang kerap kali diadakan oleh

perusahaan besar adalah salah satunya beasiswa. Beasiswa yang saat ini terdapat di LK ITB dan dapat diajukan

oleh mahasiswa sebagian besar berasal dari mitra (entitas luar ITB) yaitu termasuk di dalamnya adalah

perusahaan swasta, yayasan, alumni, dan BUMN, sedangkan sebagian kecil lainnya berasal dari donatur dan

anggaran ITB itu sendiri. Dari segi beasiswa itu sendiri pula, terdiri atas banyak jenisnya, tergantung kepada

pemberi beasiswa itu sendiri, seperti misalnya beasiswa tunjangan pendidikan, beasiswa biaya hidup, hingga

beasiswa tugas akhir. Dengan banyaknya entitas yang memberikan dananya kepada ITB untuk membantu

mahasiswa dalam bentuk beasiswa, hal-hal terkait dengan beasiswa (seperti akses informasi, sasaran, dan

transparansi) secara langsung akan mempengaruhi pihak pemberi beasiswa serta pihak yang baru akan

memberikan beasiswa untuk memberikan dananya lewat LK ITB untuk disalurkan kepada mahasiswa lewat

beasiswa itu sendiri.

(13)

Gambar 5 Komposisi Sumber Beasiswa Berdasarkan Nominal 2014

Gambar 6 Perkembangan Jumlah Kuota Beasiswa 2014

Dapat dilihat dari data dan fakta diatas bahwa beasiswa yang ada di ITB sangat besar dan sangat banyak sehingga

dapat dimanfaatkan dan menjadi kesempatan baik bagi perusahaan (sebagai bentuk CSR) serta kesempatan bagi

mahasiswa (untuk mengurangi beban biaya hidup).

Jika dilihat dari sisi mahasiswa, biaya hidup yang cukup tinggi karena ITB berada di wilayah ibukota provinsi,

selain itu juga karena latar belakang mahasiswa juga cenderung berasal dari seluruh penjuru Indonesia yang

membutuhkan bantuan dana beasiswa, sehingga minat akan beassiwa dari mahasiswa itu sendiri sangatlah

tinggi. Dari segi mahasiswa juga, mahasiswa ITB memiliki kecerdasan yang berada di atas rata-rata, yang bisa

disimbolkan dengan IP/IPK mahasiswanya itu sendiri. IPK sebagai standar persyaratan umum untuk mengajukan

beasiswa bukan menjadi penghalang yang berarti bagi mahasiswa ITB untuk mengajukan beasiswa.

(14)

Gambar 8 Diagram Presentase Rentang IPK Mahasiswa

Gambar 9 Diagram Pengeluaran Mahasiswa ITB Setiap Bulan

Berikut adalah data dan fakta mengenai kesejahteraan mahasiswa yang sekiranya menjadi kesempatan atau

peluang apabila sistem mengenai beasiswa ini diperbaiki. Dapat dilihat betapa terpengaruhnya dan betapa

urgensinya beasiswa terkait dengan mahasiswa ITB dan kesejahterannya.

Selain itu, berikut juga terlampir data dan fakta yang memuat informasi mengenai kegiatan kemahasiswaan dan

pengabdian masyarakat, yang sekiranya dapat memeprkuat alasan dan peluang pengembangan sistem informasi

(15)

Gambar 10 Alasan Beraktivitas Non Akademik

Gambar 11 Kelompok Minat Pengembangan Diri

Gambar 12 Waktu untuk Berkegiatan

Gambar di atas merupakan data dan fakta mengenai ketertarikan mahasiswa ITB terhadap kegiatan di luar

(16)

Gambar 13 Ketertarikan Bermasyarakat

Gambar 14 Pengalaman Bermasyarakat

Gambar diatas menunjukkan ketertarikan mahasiswa ITB terhadap kegiatan pengembangan dan pengabdian

masyarakat, yang merupakan juga salah satu bidang yang dicakup pleh LK ITB.

(17)

Gambar 16 Kepemilikan Bisnis

Gambar 17 Kendala Wirausaha

Gambar 18 Harapan Mahasiswa

Gambar dari grafik diatas menggambarkan minat dan ketertarikan mahasiswa ITB terjadap bisnis dan

(18)

sektor kewirausahaan, yang dapat membantu proses bisnis kewirausahaan pada khususnya, dan LK ITB pada

umumnya.

Gambar 19 Minat PKM

Gambar 20 Tingkat Prestasi

Grafik di atas menggambarkan gambaran secara gamblang mengenai mahasiswa ITB dalam hal kompetisi dan

prestasi mahasiswa dalam mengitu perlombaan yang ada.

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh LK ITB mengenai sistem informasi, dapat ditentukan beberapa

peluang yang dapat diidentifikasi, antara lain:

1. Dengan diperbaikinya sistem informasi yang ada di LK ITB saat ini, dapat membantu LK ITB dalam

menjalankan proses bisnis yang terjadi dalam keseluruhan LK ITB. Dengan diperbaikinya sistem ini

diharapkan pihak pemberi beasiswa atau mitra lebih tertarik untuk memberikan dana CSR-nya sebagai

beasiswa untuk mahasiswa ITB, besarnya peluang mitra untuk mengadakan kegiatan pelatihan bisnis

dan kegiatan pengembangan masyarakat, serta menjadi tertarik untuk membuka titian karir di ITB.

Selain itu, peluang lain yang dapat muncul juga adalah, mahasiswa ITB semakin tertarik untuk mengikuti

perlombaan dan kegiatan pengembangan karakter.

2. Dengan sistem informasi yang baik pula, diharapkan juga bahwa mahasiswa ITB semakin tertarik untuk

(19)

juga selain ada bidang kesejahteraan mahasiswa, bidang-bidang lainnya juga menjadi kunci strategis

pengembangan mahasiswa ITB, yaitu karir dan kegiatan non kurikuler lain, yang juga tidak kalah

didukung oleh banyak pihak.

5. Perkembangan teknologi yang pesat termasuk gadget dan internet dimana seluruh kalangan

masyarakat baik mahasiswa maupun entitas luar lain juga dapat mengakses internet dimana pun akan

menunjang pengadaan sistem informasi berbasis online ini dikarenakan memberikan kemudahan bagi

mereka untuk menerima informasi kapanpun dan dimanapun secara cepat.

6. Nama yang sudah besar dan dicap menjadi perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan yang baik,

membuat banyak perusahaan luar yang ingin mempromosikan perusahaannya melalui career center,

mencari bakal bakal penerus melalui beasiswa yang berikatan dinas, mengadakan kegiatan pelatihan

karir, pengabdian masyarakat, pelatihan kewirausahaan, maupun sekedar ingin membantu melalui

beasiswa-beasiswa yang ada. Kesempatan ini harus didukung dengan sistem informasi yang baik

sehingga data-data dapat disimpan dengan baik dan tidak menurunkan citra ITB dan kehilangan mitra

kerja sama yang dapat disebabkan oleh pengelolaan yang buruk.

2.3. Directives

Berdasarkan masalah-masalah yang telah dijelaskan pada subbab-subbab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa

sistem informasi yang masih manual dan belum terintegrasi antar satu entitas ke entitas lain, sehingga informasi

tidak dapat tersebar dengan baik dan tidak terdapat kesamaan informasi pada setiap entitas. Stakeholder

Lembaga Kemahasiswaan, Bapak Brian Yuliarto Ph.D, mengeluhkan bahwa tidak adanya informasi yang merata

ini menyulitkan dalam fungsi control.

Dengan masalah di atas, berikut beberapa hal yang diharapkan oleh stakeholder untuk ada pada sistem

informasi:

 Tidak adanya dokumen fisik.

Dokumen fisik yang dibutuhkan untuk administrasi baik pengajuan beasiswa, perizinan

kegiatan, dan kegiatan keprofesian dan kewirausahaan akan diubah menjadi dokumen dalam bentuk

softcopy. Semua dokumen yang dibutuhkan ini akan diunggah secara online. Hal ini dilakukan untuk

mengurangi penumpukkan berkas dan mempermudah pencarian data. Dengan sistem online pun, data

yang disimpan akan lebih lengkap dan aman.

 Informasi merata pada setiap entitas eksternal.

Entitas eksternal yang berhubungan dengan sistem LK diharapkan mengetahui seluruh

informasi yang dibutuhkan untuk memudahkan fungsi kontrol dan transparansi data yang diterima.

Fungsi kontrol dibantu dengan informasi yang didapatkan oleh prodi sehingga prodi dan dosen wali

dapat turut mengontrol mahasiswa dan mencegah penurunan nilai mahasiswa sebagai evaluasi prestasi

sehingga mencegah pencabutan beasiswa mahasiswa. Penyebaran informasi dilakukan kepada mitra

untuk mendukung transparansi data sehingga tercipta pertanggung jawaban yang baik oleh LK kepada

(20)

Beberapa kegiatan mahasiswa memerlukan dukungan dari pihak rektorat ketika mahasiswa

mengundang tokoh-tokoh dari instansi pemerintah. Dalam pengundangan tokoh, ITB memberlakukan

sistem protokoler, maka peran sistem informasi untuk memberi info kepada pihak rektorat untuk

mengetahui bahwa acara bersangkutan membutuhkan protokoler. Fungsi kontrol terhadap tindakan

yang melanggar prosedur juga dapat dihindari.

Proses dan prosedur pembuatan SKPI juga masih sulit dilakukan oleh mahasiswa, maka dengan

informasi yang dapat diakses oleh mahasiswa, mahasiswa dapat dengan mudah mendapatkan SKPI

tanpa harus mengorganisasikannya sendiri secara manual.

 Akses data informasi yang cepat, aktual, dan akurat.

Prosedur seluruh fungsi di Lembaga Kemahasiswaan masih memiliki kinerja yang lambat

dikarenakan kurangnya efisiensi dalam penyimpanan data sehingga saat mencari data yang diperlukan

masih sering terjadi kesalahan dengan waktu pencarian yang lama. Selain itu, data-data terbaru masih

sangat sulit untuk didapatkan dengan cepat dan saat itu juga. Maka dari itu diharapkan sistem informasi

dapat memberikan akses data informasi dengan cepat, aktual, dan akurat.

2.4. Scope of the Project

Masalah yang ada pada Lembaga Kemahasiswaan pada tugas besar kali ini akan disederhanakan dengan meberi

batasan masalah yang akan diteliti. Berikut adalah batasan masalah untuk pemecahan masalah yang terdapat

pada Lembaga Kemahasiswaan:

1. Bidang yang dikaji hanya Bidang Kesejahteraan Mahasiswa yang terdiri atas Beasiswa dan Asrama

Mahasiswa.

2. Metode asrama diserahkan kepada pihak Bidikmisi.

3. Metode peminjaman sarana prasarana selanjutnya tidak dikaji dan termasuk dalam sistem informasi

sarana prasarana.

4. Proses bisnis yang diamati hanya mencakup pendaftaran, pendataan, dan pelaporan informasi kepada

stakeholder terkait.

5. Proses pengajuan kegiatan oleh mahasiswa akan diintegrasikan dengan data untuk pembuatan SKPI.

6. Entitasluar yang berhubungan dengan sistem informasi yang akan dibahas adalah mahasiswa, mitra

beasiswa, wali akademik, organisasi mahasiswa, pembina, dekan, lembaga kemahasiswaan, program studi, dan rektorat.

7. Hubungan pendaftaran mahasiswa kepada perusahaan tidak diserahkan kepada pihak manusia.

Stakeholder yang terkait dalam sistem informasi Lembaga Kemahasiswaan adalah sebagai berikut:

1. SystemOwner

Systemowner membiayai pembangunan dan perawatan sistem. Stakeholder ini adalah pemilik dari sistem yang

dapat menentukan prioritas, tujuan, dan kebijakan pengguna dalam sistem. Dalam permasalahan ini, system

owner adalah Ketua Lembaga Kemahasiswaan yaitu Bapak Brian Yuliarto Ph.D.

2. SystemUser

Systemuser adalah yang menggunakan sistem informasi ini. Sistem yang digunakan ini akan membantu user

dalam menyelesaikan pekerjaannya. System user pada permasalahan kali ini adalah seluruh staff dalam Lembaga

Kemahasiswaan dan mahasiswa baik yang mengajukan beasiswa, kegiatan, career counseling, dan kegiatan

lainnya. Dalam kasus ini, penanggung jawab prasarana, mitra, dan prodi tidak masuk ke dalam system user

(21)

Problemanalyst adalah stakeholder yang mempelajari masalah yang ada dan kebutuhan untuk mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut dengan mengintegrasikan komponen-komponen sistem yaitu orang, data,

proses, dan teknologi. System analyst dalam permasalahan ini adalah Kelompok 12.

6. IT vendors and suppliers

IT vendors and suppliers adalah stakeholder yang menyediakan perangkat keras, perangkat lunak, dan pelayanan

yang berkaitan dengan sistem informasi yang dibangun. Pada permasalahan kali ini, IT vendors and suppliers

tergantung pada pemenang tender apabila sistem informasi usulan yang kami tawarkan dijadikan proyek

(22)
(23)

Eksekusi dan evaluasi fungsi LK yang belum efektif

Alat Manusia

Server internet down Infrastruktur ITB belum dapat mendukung sistem basis online

Banyak user situs ITB

Tidak ada etos kerja disiplin

Kurang diberlakukannya reward and punishment

Kewalahan dalam mengelola banyak data Karyawan belum terlatih

dalam penggunaan teknologi

Sistem pendataan masih dilakukan secara manual entitas luar yang terkait

Penyimpanan data/berkas tidak rapi dan sistematis

Gambar 21 Fishbone Diagram

Pada Lembaga Kemahasiswaan ITB, gejala permasalahan yang dirasakan oleh ketua LK adalah eksekusi dan

evaluasi dari setiap fungsi di Lembaga Kemahasiswaan yang masih belum efektif. Dapat dilihat dari masalah eksekusi dari setiap fungsi yang masih lama dan salah, seperti penerima beasiswa tidak sesuai syarat, birokrasi

perizinan kegiatan yang masih lama karena sulitnya jalur informasi, dan daftar SKPI manual yang memakan

banyak waktu dan kesalahan dalam mengingat. Maka dari itu sistem informasi Lembaga Kemahasiswaan masih belum dapat dikatakan efektif untuk menunjang fungsi-fungsi Lembaga Kemahasiswaan.

Setelah itu di analisis akar permasalahan yang terjadi dari gejala tersebut. Berikut adalah akar-akar permasalahan

yang terjadi di LK :

 Metode :

1. Tidak ada integrasi dengan entitas luar yang terkait

Dalam menjalankan fungsinya Lembaga Kemahasiswaan bekerja sama dengan entitas luar,

dimana seharusnya terdapat sistem pelaporan kepada entitas luar ini dalam bentuk

transparansi dan evaluasi serta mempermudah fungsi kontrol jika entitas luar juga dapat

mengetahui informasi yang sedang terjadi di dalam Lembaga Kemahasiswaan.

2. Penyimpaan data/berkas tidak rapi dan sistematis

Data atau informasi seharusnya disimpan secara baik, tertata, rapi dan sistematis agar mudah

dalam pencarian yang membantu mempercepat eksekusi dan membantu dalam evaluasi. Pada

kenyataannya data/berkas ini menumpuk dan tidak tertata sehingga dalam pencarian data

akan sulit karena masih harus mencari-cari diantara tumpukan kertas. Penyebab dari masalah

ini adalah:

 Sistem pendataan masih dilakukan secara manual

Sistem yang manual mengharuskan dokumen-dokumen yang ada dikumpulkan dalam

bentuk fisik. Dokumen bentuk fisik ini sulit untuk diorganisir dan sulit dalam pencarian

datanya.

 Manusia :

1. Karyawan belum terlatih dalam penggunaan teknologi

Dalam melakukan proses pengelolaan fungsi lembaga kemahasiswaan, karyawan dilatih untuk

(24)

karyawan tidak berkembang dalam melakukan proses secara lebih canggih dengan

penggunaan teknologi.

2. Tidak ada etos kerja yang disiplin

Pada proses administrasi, sering kali terjadi kesalahan akibat kelalaian yang dilakukan oleh

karyawan. Kelalaian ini terjadi karena tidak disiplinnya karyawan. Penyebab dari kerja yang

tidak disiplin adalah:

 Kurang diberlakukannya reward dan punishment sehingga karyawan tidak merasa

terikat dengan peraturan dan tidak merasa ada adanya apresiasi bagi karyawan yang

melakukan sesuai dengan arahan.

3. Kewalahan dalam mengelola banyak data

Banyak karyawan yang merasa beban yang terlalu untuk mengelola banyak data dari

keseluruhan data yang masuk pada Lembaga Mahasiswa. Penyebab kewalahan ini adalah:

 Sistem pendataan masih dilakukan secara manual

 Alat :

1. Server internet down

Dalam sistem melakukan administrasi melalui online, kerap kali terjadi error akibat server yang

sedang down akibat banyaknya pengguna yang sedang membuka laman tersebut. Sehingga,

hal tersebut dapat menganggu update data beasiswa. Server yang buruk ini disebabkan oleh:

 Infrastruktur ITB yang belum mendukung sistem basis online

Server ITB masih belum menunjang kelonjakkan user sehingga terkadang masih sering

terjadi error ketika user yang menggunakan melebihi kapasitas.

 Banyak user yang menggunakan server ITB

User yang menggunakan server ITB sangatlah banyak, yaitu mahasiswa, pegawai, serta

pengunjung yang hendak menggunakan internet.

3.2. System Improvement Objectives

Tujuan dari pembuatan sistem informasi pada Lembaga Kemahasiswaan adalah meminimasi waktu eksekusi data dalam sistem dan meminimasi kesalahan baik saat eksekusi maupun evalusi fungsi kerja Lembaga Kemahasiswaan. Meminimasi waktu eksekusi dan kesalahan pengelolaan dapat dilakukan dengan

mengintegrasikan sistem informasi berbasis online agar seluruh data dapat ter-update dengan cepat dan teratur.

Integrasi dengan sistem online ini pun melibatkan seluruh entitas luar yang terlibat agar dapat mengakses

informasi dalam sistem sehingga data evaluasi bersifat transparan dan terhindar dari kesalahan. Tujuan tersebut

ditetapkan karena masih terdapat banyak kesalahan dan waktu yang lama dalam pengelolaan fungsi Lembaga

Kemahasiswaan yang disebabkan oleh data yang tidak menunjang, akses yang sulit untuk mendapatkan data

yang akurat, dan kontrol yang kurang. Kontrol yang kurang ini disebabkan oleh beban kerja yang berat dan tidak

melibatkan entitas luar yang terkait dalam fungsi kontrol.

3.3. Key Performance Indicators

Nonfunctional Requirement merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan uraian fitur, karakteristik, dan atribut

sistem. Kebutuhan ini tidak harus dipenuhi karena tidak akan memengaruhi fungsi kinerja sistem. Akan tetapi

kebutuhan ini digunakan agar sistem informasi lebih berjalan dengan baik dan mudah digunakan. Nonfunctional

requirement ini akan membatasi usulan solusi yang ada.

Berikut adalah tabel yang menjelaskan nonfunctional requirement dari sistem informasi Lembaga

Kemahasiswaan:

Tabel 1 Nonfunctional Requirements

(25)

Sistem informasi memberikan informasi kewirausahaan yang bekerja

sama.

Economics Sistem informasi yang memiliki biaya perancangan dan pembangunan

yang minimum.

Sistem informasi yang mengurangi biaya pencarian data karena sudah

tersusun dan tersimpan dengan baik.

Control Sistem informasi yang terjaga keamanan datanya sehingga tidak dapat

dimanipulasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sistem informasi hanya dapat diakses oleh pegawai LK dan pihak pihak

luar tertentu yang telah disetujui oleh pihak LK.

Sistem informasi yang hanya menampilkan informasi yang dibutuhkan

dan tidak menampilkan informasi yang bersifat privasi.

Efficiency Sistem informasi dapat terhindar dari redundansi penyimpanan data

sehingga tidak terjadi pemborosan memori.

Sistem informasi dapat terhindar dari redundansi penyimpanan data

sehingga mengurangi terjadinya kesalahan penyimpanan data.

Sistem informasi dapat terhindar dari redundansi penyimpanan data

sehingga memudahkan dalam update data yang nantinya akan

mengurangi waktu update data.

Service Sistem informasi mudah untuk dipelajari dan digunakan dengan adanya

user interface yang baik.

Sistem informasi memberikan informasi yang dibutuhkan oleh user

dengan cepat.

3.4. Critical Success Factors

Dalam menjalankan perbaikan sistem informasi di LK ITB dengan baik, maka terdapat faktor pendukung

perbaikan tersebut, yaitu :

(26)

Permasalahan yang timbul dalam sistem, di awali dengan melakukan segala sesuatu secara manual

sehingga banyak faktor kesalahan yang timbul. LK merupakan lembaga di dalam ITB, sehingga segala

perubahan yang terjadi dalam LK membutuhkan dukungan dari ITB. ITB memiliki lembaga yang

mengurusi perihal ITB, yaitu USDI. Sehingga apabila ITB mendukung dengan mengintegrasikan LK

dengan USDI, maka sistem informasi secara online dapat tercipta.

Pemberitahuan dan pelatihan bagi pihak yang terkait perihal penggunaan sistem informasi yang akan

diterapkan

Pelatihan ditujukan kepada para karyawan untuk meminimasi kesalahan dalam penggunaan sistem

informasi. Pelatihan penggunaan dirasa tidak perlu untuk pihak-pihak diluar LK misalkan mahasiswa,

karena pihak-pihak tersebut hanya memasukkan data yang diperlukan dalam menjalankan sistem. Oleh

karena itu, pihak di luar LK hanya diberikan pemberitahuan cara penggunaan sistem secara online.

Semisal dalam layanan kegiatan, mahasiswa hanya cukup mengakses suatu web dan memasukkan data

yang di butuhkan untuk kegiatan yang diajukan.

Budaya organisasi yang disiplin dan baik

Dalam menjalankan sistem didalam LK, apabila karyawan melakukan kesalahan, tidak diberikan sanksi,

sehingga kesalahan yang sama seringkali terulang. Selain itu, tidak ada jalur koordinasi dan komunikasi

yang baik antar pihak, sehingga sering terjadi kesalahpahaman. Oleh karena itu, diperlukan budaya

organisasi yan disiplin dan baik untuk mendukung perbaikan yang akan dijalani nantinya.

Dukungan dari semua pihak yang terkait dengan sistem yang ada di dalam LK

Dalam menjalankan sistem, LK tidak beridiri sendiri, akan tetapi banyak input dan output yang didapat

dan dikeluarkan untuk pihak-pihak lain. Misalkan, dalam sistem beasiswa, dimana pemberi beasiswa

didapat dari daftar perusahaan swasta ataupun dari pemerintah yang akan memberikan dana beasiswa.

Apabila pihak tersebut tidak mendukung, maka sistem perbaikan tidak akan berjalan dengan baik.

(27)

4.1.1. Functional Requirement

Dalam perbaikan, kebutuhan awal yang diperukan adalah kebutuhan fungsional, dimana didalamnya

menjabarkan fitur-fitur yang dibutuhkan dalam sebuah sistem informasi. Fitur-fitur tersebut mendukung dalam

menyelesaikan permasalahan yang terdapat di dalam perusahaan. Berikut adalah fitur-fitur yang dibutuhkan

dalam sistem :

User Interface Requirement

User Interface digunakan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan sistem informasi.

Pengguna dalam sistem bukan hanya karyawan yang mengakses data dari sistem, melainkan

pihak-pihak luar seperti mahasiswa dan mitra yang memberikan masukkan data ke dalam sistem. Misalkan,

ketika mahasiswa akan mengajukan kegiatan, maka mahasiswa akan memberikan masukkan berupa

proposal kegiatan kepada LK. Tampilan dalam menu utama yang baik dan user-friendly memudahkan

pengguna untuk mengakses informasi serta memberikan data kepada sistem. Tampilan menu sebaiknya

tidak penuh dengan kata-kata saja, akan tetapi terdapat gambar serta tombol, simbol, yang akan

mendukung user interface requirement pada sistem informasi yang akan dibangun.

Processing Requirement

Processing requirement dibutuhkan untuk mendukung terciptanya kinerja sistem yang lebih baik

kedepannya. Berikut adalah processing requirements yang terdapat didalam LK :

a) Sistem informasi yang merekap pengajuan kegiatan

b) Sistem informasi yang merekap kegiatan yang telah disetujui

c) Sistem informasi yang merekap data pemberi beasiswa

d) Sistem informasi yang merekap penerima beasiswa

e) Sistem informasi yang merekap pelaporan beasiswa

Storage Requirement

Kebutuhan dalam sistem untuk penyimpanan data adalah berupa record yang sesuai dengan data yang

masuk kepada sistem. Record tersebut terdapat pada satu form tertentu sehingga akan memudahkan

karyawan sebagai pengguna dalam mengakses informasi yang terdapat dalam form tersebut.

Control Requirement

Kontrol dalam sistem informasi LK terkait pada sistem notifikasidan keamanan konfirmasi akan suatu

kegiatan dalam sistem. Pada sistem yang terdapat di LK, apabila terdapat pengajuan suatu kegiatan

ataupun beasiswa maka pengajuan tersebut perlu dikonfirmasi terlebih dahulu oleh pihak yang

berwenang, bukan semata-mata dikonfimasi oleh karyawan. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem

notifikasi konfirmasi kepada pihak berwenang agar tidak terjadi kesalahpahaman antar pihak dan

memudahkan proses bisnis yang terdapat pada LK.

4.1.2. Non-functional Requirement

Untuk mengukur kinerja dalam rangka perbaikan sistem, maka perlu dibuat adanya indikator dan parameter yang

dapat mengukur ketercapaian kinerja tersebut. Indikator ini merupakan faktor kuantitatif yang terukur untuk

menentukan terbentuknya improvement. Indikator ini disebut dengan key performance indicator. Berikut key

(28)

1. 100% data keperluan administrasi menggunakan sistem online.

Sesuai dengan arahan dari Ketua Lembaga Kemahasiswaan, Bapak Brian, yaitu menginginkan bahwa

seluruh data administrasi dilakukan secara online dan tidak menggunakan bentuk fisik atau hardcopy

dalam pengumpulannya kepada Lembaga Kemahasiswaan. Maka salah satu indikatornya adalah seluruh

data administrasi menggunakan sistem online. Sistem online ini mengurangi berkas yang menumpuk

pada LK dan memudahkan dalam pencarian informasi dibandingkan harus mencari berkas yang

menumpuk.

2. 100% data penerima beasiswa disimpan lengkap database.

Lembaga Kemahasiswaan masih kurang dalam kontrol terhadap mahasiswa yang mendapatkan

beasiswa karena jumlah mahasiswa yang sangat banyak. Padahal seharusnya Lembaga kemahasiswaan

perlu untuk mengontrol mahasiswa yang menjadi penerima beasiswa untuk dapat dilihat kemajuan

mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Untuk merekap dan mengontrol

mahasiswa yang mendapatkan beasiswa, sistem informasi yang dibuat harus dapat menyimpan

keseluruhan data mahasiswa penerima agar mempermudah kontrol dari Lembaga Kemahasiswaan.

3. 100% data kegiatan yang disetujui disimpan dalam database.

Banyak kesalahan informasi yang terjadi dalam perizinan tempat karena banyak acara yang belum

diizinkan oleh LK tetapi telah mendapatkan persetujuan tempat. Maka dari itu data kegiatan haruslah

sudah lengkap termasuk acara dan tempatnya yang nantinya ketika kegiatan tersebut disetujui oleh LK,

maka akan disimpan secara lengkap dalam database untuk mempermudah kontrol.

4. 100% data kewirausahaan yang bekerja sama disimpan dalam database.

Banyak perusahaan yang bekerja sama untuk mepromosikan perusahaannya dalam rangka menarik

mahasiswa ITB untuk ikut bergabung dengan perusahaan tersebut. Lembaga Kemahasiswaan sebagai

wadah penyebar informasi yang juga dibutuhkan oleh mahasiswa yang mencari pekerjaan sangat

diharuskan untuk mengelola informasi dengan baik agar tidak ada kesalahan yang terjadi yang dapat

merusak kerja sama antara ITB dengan mitra.

5. 90% pegawai Lembaga Kemahasiswaan dapat menggunakan sistem informasi usulan yang dibuat.

Sistem informasi yang sudah baik, tidak akan berjalan dengan baik sebagai mana seharusnya jika user

yang menggunakan sistem tersebut belum terlatih. Hal ini pun yang menjadikan LK tidak menggunakan

sistem informasi yang baik karena masih sedikitnya kemauan pegawai LK untuk mempelajari bagaimana

menggunakan sistem informasi tersebut. Oleh karena itu sistem informasi harus dapat dengan mudah

dipelajari dan digunakan oleh pegawai LK sehingga seluruh pegawai dapat menggunakannya dan

tercapai tujuan dari penggunaan sistem informasi yang dibangun.

6. 80% pihak luar Lembaga Kemahasiswaan dapat menggunakan sistem informasi usulan yang dibuat.

Pihak yang menggunakan sistem informasi ini bukan hanya pegawai LK, namun juga ada berbagai pihak dari luar

LK yaitu mitra yang memberi beasiswa, pihak dari program studi, mahasiswa, unit, himpunan dan beberapa

entitas lainnya. Selain dibuat untuk mudah digunakan oleh pegawai, sistem informasi juga harus mudah

digunakan dan dipelajari oleh pihak luar karena manfaat yang diinginkan oleh pembangunan sistem informasi ini

adalah terciptanya integrasi antar divisi di dalam LK sendiri dan integrasi dengan pihak luar untuk mempermudah

kontrol dan pertanggung jawaban. Maka dari itu, pihak luar juga harus dapat menggunakan sistem informasi

dengan baik.

4.2. Process Requirement Definition

(29)

Gambar 22 Flowchart Proses Bisnis Usulan

Proses bisnis merupakan segala proses yang terjadi di dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Berikut terlampir proses bisnis usulan untuk Lembaga

Kemahasiswaan. Terjadi perubahan proses bisnis dari proses bisnis eksisting yaitu adanya sistem pelaporan dari LK kepada entitas luar sebagai bentuk integrasi informasi dengan

seluruh entitas yang terlibat sehingga memudahkan fungsi kontrol dan bentuk tanggung jawab dan transparansi LK.

P

h

ase

Melakukan proses seleksi berkas dan seleksi lainnya

Pengumuman seleksi asrama

Melakukan proses seleksi beasiswa Melakukan kegiatan

pengembangan karakter

Ingin melamar pekerjaan?

Ingin pelatihan karir dan konseling?

Ingin pelatihan wirausaha?

Apakah ada lowongan

Mendaftarkan ke website

Ya

Berkas lamaran pekerjaan Apakah ada pelatihan karir terdekat?

Melakukan pendaftaran pelatihan karir dan

konseling

Melakukan pelatihan karir dan

konseling

Mengumumkan dan melakukan proses seleksi selanjutnya Ya

Ya

Apakah ada pelatihan Disetujui? Disetujui? Disetujui?

Menunggu approval Ketua LK

pelatihan dan dana?

Ya

Me-request bantuan dana dan

rinciannya

Disetujui? Menggunakan dana

dan mengadakan

pelatihan Ya

Apakah ada kegiatan KKN terdekat? Ya

Mendaftarkan kegiatan KKN

Melakukan kegiatan pengabdian

Tidak Tidak Tidak

Tidak proses seleksi selanjutnya

Laporan

(30)

4.2.2. Context Diagram

Gambar 23 Diagram Konteks Lembaga Kemahasiswaan

Laporan Pengabdian Masyarakat Laporan Tempat Kegiatan Laporan Kegiatan disetujui Laporan Penerimaan Pekerjaan

Laporan Beasiswa Tersedia

Laporan Pelatihan dan Konseling Laporan Pendampingan dan Pelatihan Bisnis

Laporan Penerima Asrama Laporan Kerja Sama

Laporan Penerima Beasiswa Laporan Kegiatan Pengembangan

Karakter Laporan Peserta Pengembangan Karakter

Konfirmasi Kegiatan TPB Konfirmasi Kegiatan Mahasiswa Konfirmasi Kegiatan HMJ

Konfirmasi Kegiatan UKM Approval Kegiatan UKM Approval Kegiatan HMJ Approval Kegiatan Mahasiswa

Approval Kegiatan TPB

Laporan Penerima Asrama Laporan Penerima Beasiswa Konfirmasi Pelatihan KompetisiData Pendaftaran Pelatihan Kompetisi

Data Informasi Kompetisi Tersedia

Data Pendaftaran Pengabdian Masyarakat Informasi Pengabdian Masyarakat Konfirmasi Pengabdian Masyarakat Konfirmasi Kegiatan UKM Data Pendaftaran Kegiatan UKM

Konfirmasi Kegiatan TPB Data Pendaftaran Kegiatan TPB Data Peminjaman Tempat Kegiatan

Approval Tempat Data Pendaftaran Kegiatan TPB

Approval Kegiatan TPB Approval Tempat Data Pendaftaran Kegiatan HMJ

Approval Kegiatan HMJ Approval Tempat Data Pendaftaran Kegiatan UKM

Approval Kegiatan UKM Approval Tempat Data Pendaftar Pendampingan dan Pelatihan Bisnis

Data Permintaan Kerja Sama

Informasi Pelatihan dan Konseling Approval Penerima Pelatihan dan Konseling Konfirmasi Penerima Pelatihan dan Konseling Data Penerima Pendampingan dan Pelatihan Bisnis

Konfirmasi Kerja Sama

Informasi Kerja Sama, Pendampingan dan Pelatihan Bisnis

Data Informasi Asrama Tersedia Data Penerima Asrama Data Lamaran Asrama Data Hasil Perkembangan Data Pemohon Pengembangan Karakter

Data Pengadaan Pengembangan Karakter Konfirmasi Penerima Pengembangan Karakter

Data Penerima Beasiswa Data Informasi Beasiswa

Laporan Pengabdian Masyarakat Laporan Penerima Beasiswa Data Pelamar Beasiswa

Laporan Penerimaan Pekerjaan Laporan Pelatihan dan Konseling Laporan Pendampingan dan Pelatihan Bisnis

Laporan Kerja Sama Konfirmasi Kerja Sama Data Pendaftar Pelatihan dan Konseling Berkas Lamaran Pekerjaan Data Permintaan Kerja Sama Konfirmasi Penerima Pelatihan dan Konseling

Data Pelatihan dan Konseling Data Penerima Pekerjaan Data Lowongan Pekerjaan Laporan Pengabdian Masyarakat

Laporan Tempat Kegiatan Laporan Kerja Sama Laporan Beasiswa Tersedia

Laporan Penerima Asrama Laporan Penerima Beasiswa Laporan Kegiatan Pengembangan Karakter Laporan Peserta Pengembangan Karakter

Laporan Pendampingan dan Pelatihan Bisnis Laporan Pelatihan dan Konseling

Laporan Penerimaan Pekerjaan Laporan Kegiatan yang disetujui

Konfirmasi Kegiatan HMJ KonfirmasiKegiatan Mahasiswa

Data Pendaftaran Kegiatan Mahasiswa Data Pendaftaran Pelatihan Kompetisi

Data Pendaftaran Kompetisi

Data Prestasi Kompetisi Data Pendaftaran Pengabdian Masyarakat Approval Kegiatan Mahasiswa

Approval Tempat Data Informasi Kompetisi Tersedia

Konfirmasi Pelatihan Kompetisi Konfirmasi Pengabdian Masyarakat Informasi Pengabdian Masyarakat Data Pendaftar Pelatihan dan Konseling

Data Pendaftar Pendampingan dan Pelatihan Bisnis Berkas Lamaran Pekerjaan Data Penerima Pendampingan dan Pelatihan Bisnis Informasi Kerja Sama, Pendampingan dan Pelatihan Bisnis

Approval Penerima Pelatihan dan Konseling

Data Informasi Pelatihan dan Konseling Data Lowongan Pekerjaan

Data Penerima Pekerjaan Data Pemohon Pengembangan Karakter

Data Hasil Perkembangan Data Lamaran Asrama

Data Rekomendasi Beasiswa

Data Lamaran Beasiswa

Data Informasi Beasiswa Data Pemohon Data Calon Penerima Beasiswa

Data Penerima Beasiswa

Data Pemohon Asrama Data Penerima Asrama

Data Pengadaan Pengembangan Karakter Konfirmasi Penerima Pengembangan Karakter

1 Mengelola Sistem Informasi LK ITB

Mahasiswa Kurikuler dan Kemasyarakatan

(31)

berdiri dibawah suatu organisasi akan tetapi dapat berdiri dibawah suatu kepanitiaan. Mahasiswa

berperan pada seluruh proses bisnis kecuali pada proses pelaporan. Pada proses pelayanan

kesejahteraan, mahasiswa berperan sebagai pemberi masukan pada proses beasiswa, asrama serta

pengembangan karakter apabila mahasiswa menginginkan program-program tersebut. Begitu pula pada

proses pelayanan karir dan kewirausahaan serta pelayanan kegiatan non-kulikuler dan pengabdian

masyarakat. Selanjutnya, mahasiswa akan menerima keluaran berupa data penerima pada

masing-masing proses pelayanan.

2. Ketua LK

Ketua LK berperan sebagai orang yang memvalidasi proses layanan kegiatan dan menerima laporan

keseluruhan proses bisnis yang dilakukan pada LK. Hal ini dilakukan untuk memastikan keberjalanan

proses dengan baik, serta mengevaluasi kinerja entitas-entitas terkait dan kinerja sistem.

3. Wakil Rektor Kemahasiswaan

Wakil rektor berperan sebagai atasan Ketua LK, dimana beliau menerima laporan keseluruhan proses

pada LK, dan kemudian mengevaluasi serta melaporkan kepada Rektor.

4. Perusahaan

Perusahaan pada sistem merupakan entitas bisnis yang ingin bekerja sama pada pelatihan bisnis dan

kewirausahaan serta karir. Perusahaan akan memberikan masukan berupa lowongan pekerjaan,

permintaan kerja sama, serta pelatihan dan konseling. Selanjutnya perusahaan akan menerima keluaran

berupa pendaftar pekerjaan, kerja sama, serta pelatihan.

5. Sesi Kompetisi

Seksi Kompetisi merupakan divisi yang mengurusi perihal kompetisi pada LK. Seksi kompetisi

memberikan masukan berupa daftar-daftar lomba yang tersedia yang kemudian akan mengolah

pendaftaran mahasiswa yang mengikuti kompetisi dan merekap prestasi yang dihasilkan oleh

mahasiswa pada kompetisi yang diikuti.

6. Prodi

Prodi merupakan entitas yang hanya menerima laporan penerimaan beasiswa dan asrama. Kemudian

prodi akan memberi data tersebut kepada dosen wali masing-masing mahasiswa yang mendapat

asrama dan beasiswa, agar terdapat pengawasan lebih baik lagi kedepannya agar beasiswa dapat

dipertahankan.

7. Ketua Prodi

Ketua Prodi berperan sebagai orang yang mengkonfirmasi perihal pengadaan kegiatan oleh HMJ dan

perseorangan mahasiswa. Hal ini dilakukan agar tidak didapati kecurangan atau penipuan beratas

namakan ITB dalam pengadaan kegiatan.

8. Mitra/Pemerintah

Mitra atau pemerintah berperan sebagai organisasi yang memberikan donasi atau beasiswa kepada

mahasiswa. Kemudian penerima beasiswa akan melaporkan penerimaan dana beasiswa setiap periode

tertentu kepada sistem kemudian sistem akan melaporkan kepada mitra atau pemerintah terkait, agar

tidak terjadi kecurangan atau tidak diterimanya dana beasiswa oleh mahasiswa yang berkaitan.

(32)

Seksi pengembangan karakter merupakan divisi yang mengatur dan memberikan masukan perihal

informasi pengembangan karakter yang tersedia ataupun menganalisis kebutuhan pengembangan

karakter bagi mahasiswa. Setelah terdapat kegiatan pengembangan karakter, maka mahasiswa akan

mendaftar dan kemudian seksi pengembangan karakter akan menyeleksi mahasiiswa yang berhak

mengikuti pengembangan karakter. Tidak semua mahasiswa bisa mengikuti kegiatan tersebut karena

terdapat keterbatasan pada berbagai pihak.

10. Seksi Asrama

Entitas ini merupan bagian dari Lembaga Kemahasiswaan yang bertugas untuk mengurusi bagian

kesejahteraan mahasiswa yaitu asrama. Seksi ini digunakan dalam memfasilitasi asrama bagi mahasiswa

yang kurang mampu. Fungsi dari seksi ini adalah mengelola pendaftaran hingga penyediaan tempat

untuk asrama. Seksi ini dijadikan entitas luar dikarenakan memerlukan input dari sistem informasi

tersebut, sehingga seksi ini dikeluarkan dari sistem agar dapat mendapat input dari sistem.

11. Seksi Karir

Entitas ini merupan bagian dari Lembaga Kemahasiswaan yang bertugas untuk mengurusi bagian

informasi mengenai karir. Fungsi dari seksi ini adalah mengelola pendaftaran hingga pelaksanaan

kegiatan pelatihan dan konseling. Seksi ini dijadikan entitas luar dikarenakan memerlukan input dari

sistem informasi tersebut, sehingga seksi ini dikeluarkan dari sistem agar dapat mendapat input dari

sistem.

12. Seksi Kewiraushaan

Entitas ini merupan bagian dari Lembaga Kemahasiswaan yang bertugas untuk mengurusi bagian career

center dengan jenis wirausaha. Seksi ini dijadikan entitas luar dikarenakan memerlukan input dari sistem informasi tersebut, sehingga seksi ini dikeluarkan dari sistem agar dapat mendapat input dari sistem.

13. Seksi Non-kulikuler dan Kemasyarakatan

Entitas ini merupan bagian dari Lembaga Kemahasiswaan yang bertugas untuk mengurusi bagian

nonkulikuler dan kemasyarakat. Seksi ini digunakan dalam pengadaan pengabdian masyarakat dan

kegiatan diluar non-akademik. Fungsi dari seksi ini adalah mengelola pendaftaran hingga konfirmasi dari

kegiatan nonkulikuler dan kemasyarakatan. Seksi ini dijadikan entitas luar dikarenakan memerlukan

input dari sistem informasi tersebut, sehingga seksi ini dikeluarkan dari sistem agar dapat mendapat

input dari sistem.

14. Dosen Pembina

Dosen pembina merupakan dosen yang membina suatu organisasi dimana dibutuhkan perizinan dari

dosen tersebut ketika organisasi di bawah binaannya hendak mengajukan kegiatan. Dosen ini harus

mengetahui organisasi di bawahnya ketika organisasi tersebut mengajukan kegiatan sehingga ada

sinkronisasi antara pembina dan LK. Konfirmasi juga dilakukan sebagai bentuk kontrol dan pelaporan

kepada dosen pembina.

15. Dekan Fakultas

Dekan fakultas merupakan kedudukan tertinggi dalam suatu fakultas yang akan membawahi

keseluruhan jurusan dibawah fakultas tersebut maupun tahap persiapan bersama. Dikaraenakan TPB masih belum memiliki wadah jurusan, maka perizinan harus dilakukan kepada dekan fakultas. Maka dari

itu Dosen Fakultas juga ikut terlibat dengan sistem informasi sebagai fungsi kontrol terhadap kegiatan

yang mahasiswa lakukan.

16. Sarana Prasarana

Sarana prasarana atau yang biasa disebut sarpras merupakan lembaga yang mengurusi tentang

peminjaman fasilitas di ITB. Entitas ini terkait dengan sistem layanan kegiatan mahasiswa dimana

kegiatan mahasiswa tersebut membutuhkan fasilitas yang harus dipinjam melalui sarana prasarana.

17. TPB

TPB merupakan mahasiswa pada tingkat pertama yang belum tergabung dengan entitas jurusan,

(33)
(34)

4.2.3. Decomposition Diagram

Gambar 24 Decomposition Diagram

Mengelola sistem informasi LK ITB

Mengelola pelayanan kesejahteraan

mahasiswa

Mengelola pelayanan karir dan

kewirausahaan mahasiswa

Mengelola pelayanan nonkurikuler, dan

pengabdian pelayanan pelatihan

konseling

Mengelola pelayanan kewirausahaan

Mengelola pelayanan kegiatan

mahasiswa pelaporan karir dan

kewirausahaan

Mengelola pelaporan kegiatan

dan pengabdian masyarakat

Mengelola analisis kebutuhan pengembangan

karakter Mengelola pengadaan kegiatan

pengembangan

Mengelola umpan balik program pengembangan Mengelola aplikasi

lowongan kerja

Mengelola kebutuhan pelatihan dan

konseling Mengelola pengadaan pelatihan dan

konseling

Mengelola penelusuran alumni

dan survey kepuasan

Mengelola permintaan kerja

sama

Mengelola pendaftaran pelatihan dan konseling

Mengelola pengadaan kegiatan pendampingan dan pelatihan bisnis

Mengelola pendaftaran pendampingan dan

pelatihan bisnis

Mengelola pendaftaran izin dan dana kegiatan Mengelola pendataan kegiatan

kemahasiswaan

Mengelola pendataan kegiatan

yang disetujui Mengelola pelaporan kegiatan

yang tielah diadakan

Mengelola pendataan lomba

yang tersedia

Mengelola pendataan lomba

yang diikuti pendataan prestasi

tiap lomba yang diikuti

Mengelola pendataan permintaan kerja

sama

Mengelola pengadaan kegiatan

(35)

dilakukan dalam masing-masing fungsi. Dan untuk level 3 terdiri dari tugas-tugas yang membangun

aktivitas-aktivitas pada level 2. Pembagian diagram dekomposisi untuk Sistem Informasi Lembaga Kemahasiswaan adalah

sebagai berikut:

1. Mengelola pelayanan kesejahteraan mahasiswa

Fungsi mengelola pelayanan kesejahteraan mahasiswa adalah fungsi untuk mengelola

kegiatan-kegiatan yang berhubungan untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa yaitu beasiswa, asrama,

dan pengembangan karakter. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan untuk memberi kemudahan pada

mahasiswa dengan harapan untuk meningkatkan kegiatan akademisnya. Selain kegiatan akademis,

fungsi ini terdiri untuk mengembangkan karakter mahasiswa sehingga mahasiswa ITB yang terbentuk

juga memiliki karakter yang baik. Berikut penurunan dari fungsi mengelola pelayanan kesejahteraan

mahasiswa:

1.1 Mengelola pelayanan beasiswa

1.1.1 Mengelola informasi beasiswa

1.1.2 Mengelola pendaftaran beasiswa

1.1.3 Mengelola penyeleksian penerima beasiswa

1.1.4 Mengelola pendistribusian beasiswa

1.1.5 Mengelola konfirmasi penerimaan beasiswa

1.2 Mengelola pelayanan asrama

1.2.1 Mengelola informasi asrama

1.2.2 Mengelola pendaftaran asrama

1.2.3 Mengelola penyeleksian penerima asrama

1.3 Mengelola pelayanan pengembangan karakter

1.3.1 Mengelola analisis kebutuhan pengembangan karakter

1.3.2 Mengelola pengadaan kegiatan pengembangan karakter

1.3.3 Mengelola pendaftaran pengembangan karakter

1.3.4 Mengelola umpan balik program pengembangan karakter

2. Mengelola pelayanan karir dan kewirausahaan mahasiswa

Fungsi mengelola pelayanan karir dan kewirausahaan mahasiswa adalah fungsi untuk memberi

pelayanan terhadap mahasiswa yang ingin mencari dan meneruskan ke jenjang pekerjaan. Baik dalam memberi informasi lowongan kerja, mengadakan pelatihan dan konseling, serta pelatihan bisnis dan

kewirausahaan. Fungsi ini menunjang fungsi LK sebagai layanan dalam mencarikan informasi yang

berhubungan dengan pekerjaan. Berikut penurunan dari fungsi mengelola pelayanan karir dan

kewirausahaan mahasiswa:

2.1 Mengelola pelayanan pendaftaran pekerjaan

2.1.1 Mengelola permintaan pembukaan lowongan kerja

2.1.2 Mengelola aplikasi lowongan kerja

2.2 Mengelola pengadaan pelatihan dan konselling

2.2.1 Mengelola kebutuhan pelatihan dan konseling

2.2.2 Mengelola pengadaan pelatihan dan konseling

(36)

2.2.4 Mengelola penelusuran alumni dan survey kepuasan

2.3 Mengelola pelayanan kewirausahaan

2.3.1 Mengelola permintaan kerja sama

2.3.2 Mengelola pengadaan kegiatan pendampingan dan pelatihan bisnis

2.3.3 Mengelola pendaftaran pendampingan dan pelatihan bisnis

3. Mengelola pelayanan nonkulikuler dan pengabdian masyarakat

Fungsi mengelola pelayanan nonkulikuler dan pengabdian masyarakat merupakan fungsi Lembaga

Kemahasiswaan untuk melayani mahasiswa dalam bentuk non akademis. Kegiatan non akademis ini

adalah kegiatan yang diajukan oleh mahasiswa sendiri dalam rangka menjalankan program kerja

mahasiswa tersebut, sedangkan pengabdian masyarakat disediakan oleh Lembaga Kemahasiswaan

sebagai wadah mahasiswa dapat terjun langsung ke masyarakat dan mengetahui keadaan masyarakat

secara langsung sehingga dapat mengetahui realita yang terjadi. Berikut penurunan dari fungsi

mengelola pelayanan nonkulikuler dan pengabdian masyarakat:

3.1 Mengelola pelayanan kegiatan mahasiswa

3.1.1 Mengelola pendataan kegiatan kemahasiswaan

3.1.2 Mengelola pendaftaran izin dan dana kegiatan

3.1.3 Mengelola pendataan kegiatan yang disetujui

3.1.4 Mengelola pelaporan kegiatan yang telah diadakan

3.2 Mengelola pelayanan kompetisi

3.2.1 Mengelola pendataan lomba yang tersedia

3.2.2 Mengelola kebutuhan pengadaan pelatihan lomba

3.2.3 Mengelola pendataan lomba yang diikuti

3.2.4 Mengelola pendataan prestasi tiap lomba yang diikuti

3.3 Mengelola pelayanan pengabdian masyarakat

3.3.1 Mengelola pendataan permintaan kerja sama

3.3.2 Mengelola pendaftaran kegiatan masyarakat

3.3.3 Mengelola pengadaan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Mengelola pelaporan

Fungsi mengelola pelaporan adalah sebagai fungsi kontrol terhadap proses bisnis yang dilakukan oleh

Lembaga Kemahasiswaan. Fungsi ini juga dapat menjadi bentuk tanggung jawab dari Lembaga

Kemahasiswaan kepada entitas luar yang bekerja sama dengan LK. Berikut penurunan dari fungsi

mengelola pelaporan:

4.1 Mengelola pelaporan kesejahteraan mahasiswa

4.1.1 Mengelola pelaporan rektor

4.1.2 Mengelola pelaporan prodi

4.1.3 Mengelola pelaporan mitra

4.2 Mengelola pelaporan karir dan kewirausahaan

4.2.1 Mengelola pelaporan rektor

4.2.2 Mengelola pelaporan mitra

4.3 Mengelola pelaporan kegiatan dan pengabdian masyarakat

4.3.1 Mengelola pelaporan rektor

(37)

Gambar 25 DFD Level 1 Mengelola Sistem Informasi Lembaga Kemahasiswaan

Laporan Peserta Pengembangan Karakter Laporan Kegiatan Pengembangan Karakter Laporan Penerima Beasiswa Laporan Kerja Sama Laporan Penerima

Asrama Laporan Pendampingan dan Pelatihan Bisnis Laporan Pelatihan dan

Konseling Laporan Penerimaan Pekerjaan Laporan Kegiatan

disetujui Laporan Tempat Kegiatan Laporan Pengabdian Masyarakat Laporan Beasiswa

Tersedia

Konfirmasi Kegiatan Mahasiswa Konfirmasi Kegiatan TPB

Konfirmasi Kegiatan HMJ

Konfirmasi Kegiatan UKM Approval Kegiatan

Mahasiswa Approval Kegiatan TPB

Approval Kegiatan HMJ Approval Kegiatan UKM

Data Penerima Asrama

Data Peserta Pengembangan Karakter Data Pengadaan Pengembangan Karakter Data Kerja Sama Data Pelatihan dan

Konseling Data Pendampingan dan Pelatihan Bisnis

Data Penerima Pekerjaan

Data Pengabdian Masyarakat Data Tempat Kegiatan Data Kegiatan disetujui

Laporan Kegiatan

Pengembangan Karakter Kerja SamaLaporan Laporan Pendampingan dan Pelatihan Bisnis Laporan

Penerimaan Pekerjaan Laporan

Pelatihan dan Konseling Laporan Penerima Asrama Laporan Kegiatan yang

disetujui Laporan Penerima Beasiswa

Laporan Beasiswa Tersedia Laporan Tempat

Kegiatan Laporan Pengabdian Masyarakat

Laporan Peserta Pengembangan Karakter

Laporan

Laporan Kerja Sama Laporan Pelatihan dan Konseling Laporan Pendampingan dan Pelatihan Bisnis Laporan Penerimaan Pekerjaan

Data Pengabdian Masyarakat Berjalan Data Prestasi Kompetisi Informasi Lomba Tersedia Approval Kegiatan List Peminjaman Tempat Data Pendaftaran Kegiatan Keseluruhan

Data Pendaftaran Pengabdian Masyarakat Konfirmasi Pengabdian Masyarakat Informasi Pengabdian Masyarakat Konfirmasi Pelatihan

Kompetisi Data Pendaftaran Pelatihan KompetisiData Informasi Kompetisi Tersedia Data Pendaftaran Kegiatan Mahasiswa Konfirmasi Kegiatan Mahasiswa Data Pendaftaran Kegiatan HMJ Konfirmasi Kegiatan HMJ Data Pendaftaran Kegiatan UKM Konfirmasi Kegiatan UKM Data Pendaftaran Kegiatan TPB

Konfirmasi Kegiatan TPB Data Peminjaman Tempat Kegiatan

Approval Tempat Approval Tempat

Approval Kegiatan TPB Data Kegiatan UKM

Data Pendaftaran Kegiatan HMJ Approval TempatApprovalKegiatan

HMJ

Data Informasi Beasiswa Tersedia Data Calon Penerima

Beasiswa Data Pemohon Data Penerima Beasiswa Data Informasi Asrama Tersedia Data Pemohon Asrama

Data Penerima Beasiswa Konfirmasi Penerima Pengembangan Karakter

Data Pengadaan Pengembangan Karakter

Data Hasil Perkembangan Data Pemohon Pengembangan Karakter Data Pengadaan Pengembangan Karakter Konfirmasi

Konfirmasi Kerja Sama Approval Penerima

Pelatihan dan Konseling Data Pelatihan dan Konseling Data Pendampingan dan Pelatihan Bisnis

Data Lowongan Pekerjaan Berkas Lamaran Pekerjaan Data Penerima Pekerjaan

Data Pendaftar Pendampingan dan Pelatihan Bisnis Data Permintaan Kerja Sama Data Penerima Pendampingan dan Pelatihan Bisnis Konfirmasi Kerja Sama Informasi Kerja Sama, Pendampingan dan Pelatihan Bisnis

Konfirmasi Penerima Pelatihan dan Konseling Informasi Pelatihan dan Konseling Pelatihan dan Konseling Berkas Pelatihan dan Konseling Data Penerima Pekerjaan Data Pelatihan dan Konseling

Informasi Pengabdian Masyarakat Approval Tempat Konfirmasi Pengabdian Masyarakat Data Informasi Kompetisi Tersedia Konfirmasi Pelatihan Kompetisi

Data Penerima Pekerjaan Data Lowongan Pekerjaan Data Informasi Pelatihan dan Konseling Approval Penerima Pelatihan dan Konseling

Data Penerima Pendampingan dan Pelatihan Bisnis Informasi Kerja Sama, Pendampingan dan Pelatihan Bisnis

Data Pendaftar Pelatihan dan Konseling Berkas Lamaran Pekerjaan

Data Pendaftar Pendampingan dan Pelatihan Bisnis Konfirmasi Penerima Pengembangan Karakter

Data Pemohon Pengembangan Karakter Data Pengadaan Pengembangan Karakter Data Calon Penerima Beasiswa Data Pemohon Data Penerima Asrama Data Informasi Beasiswa Data Penerima Beasiswa Data Pemohon Asrama

1.1

Mengelola Pelayanan Kesejahteraan Mahasiswa 1.2 Mengelola Pelayanan Karir dan Kewirausahan Mahasiswa

1.3 Mengelola Pelayanan Non-Kulikuler dan Pengabdian Masyarakat

1.4 Kurikuler dan Kemasyarakatan Seksi Pengembangan Karakter

UKM

8Database Lowongan Pekerjaan 7Database Pelamar Pekerjaan 9Database Penerima Pekerjaan 10Database Pelatihan dan Konseling 11Database Kerja Sama

12Pendampingan dan Database Pelatihan Bisnis 13Database Beasiswa

15Penerima BeasiswaDatabase Calon 14Database Pemohon 16Database Penerima Beasiswa 17Database Asrama Tersedia 18Database Pemohon

Asrama 19Database Penerima Asrama

20Database Peserta Pengembangan Karakter 21Pengembangan KarakterDatabase

TPB

2Database Pendaftaran Kegiatan

1Database Tempat Kegiatan

3Database Kegiatan Disetujui

4Database Lomba Tersedia

5Database Prestasi Lomba

6Database Pengabdian Masyarakat Ketua LK : 1

(38)

Gambar 26 DFD Level 2 Mengelola pelayanan kesejahteraan mahasiswa

Data Pengadaan Pengembangan Karakter

Data Pengadaan Pengembangan

Karakter Data Pengadaan

Pengembangan Karakter Konfirmasi Penerima

Pengembangan Data Pemohon

Pengembangan Karakter Data Hasil Perkembangan Data Hasil Perkembangan Konfirmasi Penerima Pengembangan Karakter

Data Pemohon Pengembangan Karakter

Data Data Informasi Asrama

Tersedia

Data Penerima Beasiswa Data Calon Penerima

Beasiswa Data Pemohon

Data Informasi Beasiswa Tersedia

Data Lamaran Beasiswa Data Rekomendasi Beasiswa

Data Calon Penerima Beasiswa Data Informasi Beasiswa

Data Pemohon

Data Penerima Beasiswa

1.1.1

Mengelola Pelayanan Beasiswa

1.1.2 Mengelola Pelayanan Asrama

1.1.3

Mengelola Pelayanan Pengembangan Karakter

Mahasiswa

Mitra/Pemerintah

Seksi Asrama Seksi Pengembangan Karakter 13 Database Beasiswa

14 Database Pemohon

15 Penerima BeasiswaDatabase Calon

16 Database Penerima Beasiswa

17 Database Asrama Tersedia

18 Database Pemohon Asrama

19 Database Penerima Asrama

20

Database Peserta Pengembangan

Karakter

Gambar

Gambar 2 Flowchart Proses Bisnis
Gambar 3 Flowchart Pengerjaan
Gambar 4 Komposisi Sumber Beasiswa Berdasarkan Kuota 2014
Gambar 7 Diagram Presentase Besar Beasiswa yang DIterima
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari sistem informasi pengendalian kualitas yang telah dibuat ini, perusahaan dapat dengan mudah mengidentifikasi, mengukur, menganalisa, dan melakukan tindakan perbaikan di

Maju Bersama dapat mengetahui informasi penjualan melalui laporan penjualan berdasarkan barang, laporan penjualan berdasarkan pelanggan, informasi piutang yang harus ditagih

penjualan melalui laporan penjualan berdasarkan barang, laporan penjualan berdasarkan pelanggan, informasi piutang yang harus ditagih melalui laporan piutang per pelanggan,

informasi data obat pada Apotek Sokowaten dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan,. maka suatu rencana implementasi sistem dimaksudkan terutama untuk mengatur

Penerapan sistem informasi yang baru ini tidak akan merusak sistem yang selama ini berjalan di Berkah Tailor Jakarta Utara tersebut, tetapi dengan sistem ini diharapkan

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kerja Praktik yang saya buat dengan judul “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOPERASI BERBASIS WEB PADA

Sedangkan pada organisasi nirlaba khususnya pada organisasi keagamaan di Indonesia masih sangat jarang diterapkannya sistem informasi manajemen hubungan anggota yang

TAHAP SELEKSI USULAN KEGIATAN Pendaftaran Seleksi Pelaksanaan Kegiatan Pelaporan Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat Desentralisasi