ANALISIS PERKEMBANGAN PERUSAHAAN
RINTISAN
(STARTUP)
DIBIDANG TEKNOLOGI
TERHADAP EKONOMI KREATIF
Karya Tulis
Diajukan untuk Memenuhi Profil Lulusan Siswa SMA Labschool Cibubur
MUHAMMAD FAIRUZ ALIEF 9980388785/14.15.10.121
XII IPS 1
Yayasan Pembina Universitas Negeri Jakarta
SMA LABSCHOOL CIBUBUR
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ini. Tak lupa Shalawat
serta Salam bagi junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW atas jasanya
membawa masa jahiliyah/kegelapan menuju terang-benderang.
Peneliti memilih judul “Analisis Perkembangan Perusahaan Rintisan (Startup) Dibidang Teknologi Terhadap Ekonomi Kreatif“ dengan maksud karya tulis ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan, pedoman dan rujukan bagi
pembaca dalam mengetahui tentang perusahaan rintisan (startup) teknologi di
Indonesia serta perkembangannya dan hubungannya dengan ekonomi.
Adapun karya tulis ini telah peneliti usahakan untuk mengerjakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari berbagai macam pihak.
Untuk itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua peneliti
yang telah memberi banyak dukungan, guru pembimbing peneliti Pak Abung dan
Bu Mala, serta teman-temanku angkatan GS yang saya cintai dan banggakan.
Peneliti menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna sehingga peneliti
menerima saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
karya tulis ini. Akhir kata, peneliti berharap semoga karya tulis ini dapat
iii
Kota Bekasi, 15 Desember 2016
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ………vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 5
1.3Pembatasan Masalah ... 6
1.4Rumusan Masalah ... 6
1.5Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakikat Perusahaan Rintisan (Startup) ... 8
2.2 Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Perusahaan Rintisan (Startup) Teknologi ... 11
2.2.1 Tahapan Pencarian Ide ... 12
2.2.2 Membangun Tim………...14
2.2.3 Menentukan Model Bisnis……….17
2.2.4 Pendanaan Startup……….22
v
2.3 Hakikat Ekonomi Kreatif ... 29
2.4 Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF)………31
2.5 Kisah Sukses Startup Teknologi Indonesia………..36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tujuan Penelitian ... 44
3.2 Metode Penelitian ... 44
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ... 44
3.4 Objek Penelitian ... 45
3.5 Prosedur Penelitian ... 45
3.6 Instrumen Penelitian ... 46
3.7 Teknik Analisis Data ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Penelitian ... 48
4.2 Pembahasan ... 60
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 66
5.2 Saran ... 67
5.3 Keterbatasan Penelitian ... 68
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tabel Business Model Canvas……….18
Gambar 2.2 Visualisasi pendanaan startup tiap roundnya………..26
Gambar 4.1 Press & ConferenceStartup Worldcup………...49
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini peneliti akan menjelaskan dan menguraikan mengenai latar
belakang yang mendasari alasan peneliti untuk membuat karya tulis ini, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, serta kegunaan dari penelitian
ini.
1.1 Latar Belakang
Belakangan ini perkembangan teknologi informasi berkembang dengan
sangat pesat. Teknologi akan terus berkembang karena merupakan hal yang sangat
diperlukan manusia untuk membantu kebutuhannya. Teknologi merembak di
berbagai bidang dalam kehidupan manusia baik di bidang sosial sampai ekonomi.
Takjub melihat berbagai perusahaan teknologi yang menjadi pemberitaan seperti
Apple, Google, dan Facebook yang dapat memberikan sumbangsih yang cukup
besar bagi perekonomian di Amerika Serikat. Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa
sekarang ini perekonomian di Negara maju sedang didominasi oleh berbagai
perusahaan yang bergerak di bidang teknologi.
Perusahaan teknologi yang berkembang saat ini semuanya bermula pada
startup. Startup merupakan istilah yang digunakan usaha rintisan yang bergerak
pada bidang teknologi. Sebenarnya startup memiliki arti perusahaan rintisan secara
terminologi umum artinya berubah setelah peristiwa bubble dot-com yaitu
fenomena pada tahun 1998-2000 banyak perusahaan dot-com didirikan secara
2 teknologi.1 Dewasa ini teknologi berkembang sangat pesat saat perkembangan
Internet mulai merambah keberbagai penjuru dunia. Internet merupakan media
informasi yang sangat berpengaruh. Internet sangat membantu perkembangan dan
pertumbuhan startup teknologi di seluruh dunia. Bukan hanya berkembang di
negara maju tetapi startup teknologi juga ikut berkembang di negara berkembang.
Di Indonesia sendiri perkembangan startup teknologi belakangan ini sangat pesat.
Perkembangan startup yang paling terkenal ditandai dengan fenomen Go-Jek.
Dimana Go-Jek membuktikan perusahaan startup dapat memulai bukan dengan
memasuki pasar tetapi ia membuat pasar sendiri dengan memberikan media antara
pengguna dengan pengojek yang menjadi mitranya. Akibat fenomena dan pasar
yang dibentuk oleh Go-Jek membuat banyak pesaing dari dalam dan luar mencoba
memasuki pasar ini seperi GrabBike dan yang baru-baru ini Uber mengeluarkan
layanan baru yang bernama UberMOTOR yang ditunjukan untuk menyaingi
Go-Jek.2
Banyak sekali berita yang peneliti dapatkan mengenai berbagai Investor di
seluruh dunia berlomba-lomba menanamkan modalnya di berbagai perusahaan
Startup di Asia. Kekuatan ekonomi di Asia semakin menguat dengan dibuktikannya
fenomena IPO Alibaba. Alibaba merupakan perusahaan internet berasal dari
Tiongkok/Cina yang menunjukan mengenai potensi dan kekuatan perekonomian
1A o i , Apa itu “ta tup? Bagai a a Pe ke a ga Du ia Bis is “ta tup di I do esia , dala
www.maxmanroe.com/apa-itu-startup-bgmn-perkembangan-dunia-bisnis-startup-di-indonesia.html diunduh pada 23 Februari 2016
3 Asia di bidang teknologi. Alibaba merupakan startup pada bidang e-commerce
yang berhasil melakukan IPO(Initial Public Offering)/penawaran saham perdana
kepada publik dengan nilai saham tertinggi pada September 2014 dan memecahkan
rekor yang sempat diperoleh Facebook pada Mei 2012 silam. Rekor tersebut terjadi
diberbagai bursa saham terutama yang menjadi sorotan pada saat dibursa saham
Wall Street New York. Dimana Alibaba berhasil mengumpulkan US$25 miliar
lewat IPO, dan merupakan nilai terbesar sepanjang sejarah IPO bahkan membuat
saham Yahoo & Google jatuh pada saat itu.3 Hal ini menunjukan bagaimana
kekuatan serta potensi perusahaan teknologi di Asia dapat berkembang dan
memiliki pengaruh yang besar.
Fenomena Alibaba membuat banyak Investor dari Amerika dan global
berekspansi menuju ke Asia. Mereka melihat berbagai pertumbuhan perusahaan
rintisan/startup dibidang teknologi yang berpotensi menjadi perusahaan besar
lainnya layaknya Alibaba. Hal ini berimbas juga dengan ekosistem startup di Asia
Tenggara.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi pasar yang besar.
Dilihat dari segi masyarakatnya yang konsumtif membuat berbagai perusahaan
startup berekspansi juga menuju Indonesia untuk mencari peluang keuntungan
yang lebih. Bisa dilihat banyak sekali startup-startup teknologi dari global mulai
masuk ke Indonesia seperti layanan video Netflix dan HOOQ, layanan moda
3Widi Agustia , Ali a a IPO, Ha ga “aha Yahoo & Google La gsu g A les , dala
4 transportasi Uber dan Grab yang melakukan ekspansi habis-habisan setelah melihat
peluang pasar akibat fenomena GoJek, layanan streaming music seperti Spotify,
Deezer, ,dan Guvera (Joox bukan merupakan startup karena ia dimiliki oleh
Tencent yang notebene merupakan perusahaan besar di Tiongkok/Cina), layanan
berbagi pesan seperti Line, dan layanan dari startup lainnya.
Selain menunjukan potensi pasar yang membuat berbagai startup teknologi
dari seluruh dunia berekspansi menuju Indonesia, ekosistem startup teknologi di
Indonesia juga menunjukan perkembangan yang menjanjikan. Akibat hal tersebut
membuat berbagai Investor seluruh dunia mulai melirik Indonesia untuk mencari
startup-startup teknologi yang memiliki potensi menjadi perusahaan besar untuk
ditanami modal.4 Mengenai kepercayaan Investor terhadap perusahaan Startup
teknologi di Indonesia dapat dibuktikan dengan pendanaan yang berhasil
didapatkan Tokopedia. Dimana Tokopedia mendapatkan pendanaan sebesar USD
100 juta yang merupakan pendanaan terbesar pada sejarah startup teknologi baik di
Indonesia bahkan di Asia Tenggara.5
Perkembangan startup teknologi di Indonesia memiliki banyak potensi
mengembangkan perekonomian terutama di ekonomi kreatif. Hal tersebut yang
membuat Presiden Jokowidodo pada tahun 2015 membentuk Badan Ekonomi
Kreatif atau Bekraf untuk membantu Presiden dalam merumuskan tentang berbagai
5 kebijakan yang terkait pada industri kreatif terutama pada startup-starup yang
sedang berkembang saat ini. Pada Februari 2016 Presiden Jokowi melakukan
kunjungannya ke Silicon Valley yang merupakan kota dimana berbagai macam
startup teknologi yang telah menjadi perusahaan besar dan mendunia berasal dari
sana. Pada kunjungan tersebut Presiden juga ditemani Mekominfo Rudiantara
mengunjungi kantor Google, Twitter, dan Facebook untuk berbincang mengenai
berbagai hal dengan para petinggi perusahaan tersebut. Topik yang banyak
dibicarakan umumnya mengenai cara memaksimalkan SDM serta infrastruktur agar
startup-startup di Indonesia semakin berkembang.6
Melihat berbagai dampak yang ditimbulkan dari ekosistem startup
teknologi di Indonesia membuat peneliti tertarik apa saja yang ditimbulkan
ekosistem startup-startup terhadap ekonomi kreatif tertutama mengenai alasan dan
dampak dibentuknya Bekraf oleh Presiden Jokowi yang berarti secara tidak
langsung terdapat pengaruh perkembangan ekosistem startup teknologi terhadap
ekonomi kreatif di Indonesia.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian karya tulis yang telah peneliti
jelaskan dan uraikan diatas. Maka dapat diidentifikasikan masalah yang diperoleh
adalah sebagai berikut:
6Muha ad I al, Hasil Ku ju ga Joko i ke A“: Pesa Pe da aia Hi gga Ja ji Bos Google ,
6 1. Apa hubungan dan dampak yang ditimbulkan dari perkembangan
perusahaan rintisan (Startup) teknologi terhadap ekonomi kreatif?
2. Bagaimana cara mengembangkan ekosistem perusahaan rintisan (Startup)
teknologi agar dapat membantu ekonomi kreatif?
3. Apa saja upaya yang telah dilakukan oleh Bekraf untuk perkembangan
ekosistem perusahaan rintisan (Startup) teknologi?
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang peneliti jabarkan diatas, maka
penenliti membatasi bahwa ekosistem perusahaan rintisan (Startup) teknologi yang
akan diteliti pada periode tahun 2015-2016 yang dimana pada tahun 2015 mulai
dibentuknya Bekraf.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang peneliti jelaskan diatas, maka dalam
penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
“Bagaimana dampak dan hubungan dari perkembangan perusahaan rintisan
(Startup) teknologi terhadap ekonomi kreatif ?”
7 Adapun kegunaan dilakukannya penelitian untuk karya tulis ini yaitu
kegunaan bagi siswa, bagi peneliti, dan bagi masyarakat umum lainnya.
Kegunaan penelitian ini akan peneliti uraikan sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti:
Peneliti dapat mengetahui secara langsung tentang perkembangan
perusahaan rintisan (Startup) teknologi serta dampaknya terhadap
ekonomi/industri kreatif dan sebagai tugas atau syarat kelulusan peneliti di
SMA Labschool Cibubur.
2. Bagi Siswa:
Memberikan wawasan terhadap perkembangan perusahaan rintisan
(Startup) teknologi yang dimana merupaka model kewirausahaan yang
jarang diketahui oleh siswa/siswi SMA Labschool Cibubur.
3. Bagi Masyarakat Umum:
Masyarakat dapat mengetahui tentang model kewirausahaan perusahaan
rintisan (Startup) teknologi dan dampak perkembangannya terhadap
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini peneliti akan menjabarkan mengenai teroi-teori yang relevan
dengan topik penelitian. Berikut ini penjabaran mengenai teori yang akan menjadi
landasan teori untuk peneliti melakukan penelitian
Pada bab ini juga peneliti akan Sering menggunakan istilah startup untuk
mengganti istilah perusahaan rintisan
2.1 Hakikat Perusahaan Rintisan (Startup)
Startup atau perusahaan rintisan sendiri adalah kata serapan dari bahasa
Inggris yang menunjukan sebuah bisnis yang baru dirintis. Startup juga dapat kita
artikan secara umum seperti membangun perusahaan yang masih baru dimana pada
tahap ini mengalami banyak kendala seperti biaya, pembentukan produk, dan
kondisi pasar yang belum diketahui. Mengenai pengertian startup kita pasti lebih
ke condong kepada perusahaan yang berjalan pada bidang teknologi. Kenyataannya
startup bukanlah harus perusahaan rintisan yang bergerak dibidang teknologi.
Berikut merupakan pengertian startup menurut para ahli, yaitu :
a) Menurut Paul Graham
Menurut Paul Graham, startup merupakan sebuah perusahaan yang didesain
untuk berkembang dengan cepat. Baru dirintis tidak serta merta membuat sebuah
perusahaan menjadi startup. Karena perusahaan dapat disebut startup bila dilihat
9 harus bergerak di bidang teknologi, memperoleh dana dari investor, dan melakukan
exit. Hal yang paling penting adalah berkembang dengan cepat. Semua hal yang
berkaitan dengan startup akan mengikuti perkembangan perusahaan tersebut.7
b) Menurut Eric Ries
Menurut Eric Ries, peneliti buku buku best seller Lean Startup
mendefinisikan startup sebagai “a human institution designed to deliver a new
product or service under conditions of extreme uncertainty”.
Jika kita penggal definisi diatas, bisa kita bagi menjadi tiga penggalan.
Pertama, a human institution. Sebuah startup adalah institusi manusia, bisa berupa
individu/perseorang atau perusahaan. Penggalan kedua, to deliver a new product or
service. Startup didirikan oleh perorangan atau perusahaan dalam rangka untuk
menjual produk atau jasa baru. Penggalan ketiga, under condition of extreme
uncertainty. Maksud definisi tersebut adalah startup sebagai bisnis baru yang
didirikan untuk menghadapi ketidakpastian yang sangat tinggi, apakah startup
tersebut akan berhasil atau gagal. Inilah yang membedakan startup dengan
perusahaan yang sudah established. Perusahaan yang sudah lama berdiri umumnya
sudah mempunyai jam terbang dalam menghadapi kondisi-kondisi yang tidak
menguntungkan baginya atau ketidakpastian. Ketidakpastian inilah yang dihadapi
oleh para pendiri startup sehari-hari. Mereka akan mencoba-coba model bisnis dan
7Ketut Wija a, Ku pula Istilah “ta tup Tek ologi a g Pe l Ka u Ketahui dala
10 metode yang sesuai dengan kondisi pasar hingga akhirnya pasar menerima produk
atau jasa dari startup tersebut.
Eric Ries mengatakan bahwa startup harus melakukan crazy experiment
hingga akhirnya startup mengungkapkan jalan suksesnya masing-masing. Ia
menawarkan metode Lean Startup agar para pendiri startup dapat memangkas
percobaan yang tidak sejalan dan belajar dari hal itu hingga sukses.8
c) Menurut Steve Blank
Menurut Steve Blank definisi dari startup adalah “A startup is an organization
formed to search for a repeatable and scalable business model.”.9 Dari kalimat
tersebut kita bisa mengetahui bahwa menurut Steve Blank startup merupakan
sebuah organisasi yang dibentuk untuk mencari model bisnis berulang dan terukur.
Dalam penggalan “scalable business model” Steve Blank menjelaskan bahwa
scalable startup adalah yang melayani unknown customer dengan unknown
product. Pada dasarnya, produk dan konsumennya tidak diketahui dari awal. Secara
kontras, scalable startup dirancang berkembang untuk menjadi besar. Mereka
memerlukan risk capital. Selain itu, scalable startup juga menfokuskan diri pada
pencarian model bisnis yang scalable dan repetable.10
8 Hendry E. Ramadhan, Startupreneur Menjadi Entrepreneur Startup (Jakarta: Penebar Plus,
11 Defenisi diatas mungkin lebih pada terminologinya, namun akan lebih mudah
jika istilah startup diartikan sebagai perusahaan baru yang sedang dikembangkan.
Mulai berkembang akhir tahun 90an hingga tahun 2000, nyatanya istilah Startup
banyak “dikawinkan” dengan segala yang berbau teknologi, web, internet dan yang
berhubungan dengan ranah tersebut. Kenapa itu bisa terjadi?
Kembali melihat ke belakang ternyata hal tersebut terjadi dikarenakan istilah
startup sendiri mulai popular secara internasional pada masa buble dot-com.
Fenomena buble dot-com adalah ketika pada periode tersebut (1998-2000) banyak
perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan.
Pada masa itu sedang gencar-gencarnya perusahaan membuka website pribadinya.
Makin banyak orang yang mengenal internet sebagai ladang baru untuk memulai
bisnisnya. Dan waktu itu pula lah, startup lahir dan berkembang. Namun menurut
Ronald Widha dari TemanMacet.com, startup tidak hanya perusahaan baru yang
bersentuhan dengan teknologi, dunia maya, aplikasi atau produk tetapi bisa juga
mengenai jasa dan gerakan ekonomi rakyat akar rumput yang bisa mandiri tanpa
bantuan korporasi-korporasi yang lebih besar dan mapan.11
2.2 Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Perusahaan Rintisan (Startup) Teknologi
Pada subab ini akan dijelaskan mengenai tahap-tahap yang umumnya dilalui
startup ketika membangun perusahaan mereka dimulai dari pencarian ide hingga
11Ma ik o , Apa itu “ta tup? Bg Pe ke a ga Du ia Bis is “ta tup di I do esia? dala
12 dapat tumbuh dan berkembang dan mencapai tahap exit. Berikut merupakan
tahapan-tahapan yang dilalui startup :
2.2.1 Tahapan Pencarian Ide
Ini merupakan tahapan dasar dalam membangun sebuh startup. Sebenarnya
dalam pencarian ide tidak memiliki sebuah metode pakem yang harus dilakukan,.
Salah satu metode dalam pencarian ide yaitu melalui design thinking. Dalam
sejarahnya design thinking dipopulerkan oleh Rofl Faste, Profesor Stanford pada
1980.
Design thinking memiliki definisi yaitu “A human-centered, prototype-drivern
process for innovation that can be applied to product, service, and business
design”. Sesuai definisi tersebut, design thinking adalah sebuah Inovasi yang
dihasilkan bisa berupa produk, jasa, atau desain bisnis. Metode ini bertujuan agar
ide yang dihasilkan nantinya adalah benar-benar tepat yang diinginkan oleh proses
untuk menghasilkan inovasi yang berpusat pada orang sebagai pusat inovasi dan
didukung dengan pembuatan prototype.orang atau pelanggan yang kamu tuju
nantinya.
Dalam istilah sederhana, design thinking adalah sebuah metode formal yang praktis,
resolusi kreatif dari masalah atau isu dengan maksud mendapatkan hasil yang lebih
baik di masa depan.12
Terdapat 5 tahapan dalam melakukan design thinking, yaitu :
12 Hendry E. Ramadhan, Startupreneur Menjadi Entrepreneur Startup (Jakarta: Penebar Plus,
13
1. Emphatize/Empati
Empati adalah fondasi dalam proses desain yang berfokus pada manusia. Untuk
melakukan empati ada beberapa langkah yaitu :
Amati: lakukan pengamatan terhadap user serta perilakunya sehari-hari Terlibat: berinteraksi dan mewawancarai user pada waktu yang dijadwalkan Benamkan diri: rasakan atau alami apa yang user alami
2. Define
Tahapan define adalah ketika startup mampu mengungkap penemuan empati di
tahap pertama dalam bentuk pencerahan dan kebutuhan yang menarik serta
memiliki lingkup spesifik dan bermakna. Dua sasaran dalam tahapan ini adalah
untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam dari user serta ruang untuk
desainnya. Berdasarkan pemahaman tersebut, dapat dirumuskan sebuah pernyataan
permasalahan yang tepat dieksekusi atau dinamakan Point of View (POV). POV
menjadi pernyataan pemandu yang fokus pada spesifik user, pencerahan, dan
kebutuhan yang ditemukan dalam tahap pertama.
Tahapan define adalah tahapan kritis dalam proses desain karena tahapan ini
secara eksplisit mengekspresikan permasalah yang hendak diselesaikan melalui
upaya design thinking ini
3. Ideation
Tahap ini adalah tahap untuk menghasilkan ide. Setelah mendapatkan
14 ide-ide yang mungkin sebagai solusi terhadap permasalahan. Ide yang muncul
dalam tahap ini bisa menjadi bahan membuat prototype untuk dites ke user.
4. Prototype
Pembuatan prototype adalah mengubah ide-ide yang sudah dikumpulkan ke
dalam bentuk fisik atau nyata. Sebuah prototype dapat berbentuk apa saja yang
berupa fisik-bisa catatan post-it yang menempel di tembok, kegiatan role play,
objek. Atau bahkan papan cerita. Untuk tahap eksplorasi, prototipe dibuat secara
kasar dan cepat agar startup belajar cepat dan menginvestigasi
kemungkinan-kemungkinan yang berbeda.
5. Test
Tahapan tes adalah peluang untuk memperbaiki solusi dan membuatnya lebih
baik lagi. Tahapan tes adalah tahapan berulang dan bukan sekali siklus. Jika pada
tahap ini terdapat kesalahan, maka perbaiki prototipenya lalu lakukan tes kembali.13
2.2.2 Membangun Tim
Mengingat startup adalah sebuah organisasi dimana sangat memerlukan
tim.. Dalam membangun tim dalam sebuah startup menurut Michael Thomas,
dimana terdapat 3 peran yang harus diperhatikan dalam membangun tim
1. Hustler
13 Hendry E. Ramadhan, Startupreneur Menjadi Entrepreneur Startup (Jakarta: Penebar Plus,
15
Hustler merupakan istilah bagi orang dalam startup yang memiliki tanggung
jawab untuk pengembangan bisnis. Peran hustler cukup penting untuk
mengembangkan startup dalam segi bisnis. Landasan bisnis yang kuat akan
membuat startup bertumbuh dan cepat dalam mencapai visi dan misi yang telah
ditetapkan. Saat membangun startup,hustler akan fokus pada :
Customer Development
Product Management
Selling
Blogging
Recruiting
2. Hipster
Hipster adalah istilah lain dari desainer, dalam mengawali startup juga harus
memiliki orang mengerti tentang desain, mengerti tentang bagaimana mencitrakan
perusahaan sebagai sebuah brand yang keren. Sejatinya manusia tertarik dengan
sesuatu yang bersifat visual
Hipster juga harus memiliki pengetahuan dalam membuat sesuatu agar nampak
keren, dia harus juga bisa menerjemahkan keinginan user kedalam sebuah user
experience produk startup. Hal-hal yang menjadi fokus hipster ketika memulai
membangun startup adalah :
Landing Page
Product Design
16
Branding
Font End Technical
4. Hacker
Hacker adalah mereka yang akan bertanggung jawab dalam hal teknologi.
Seorang hacker haruslah orang yang sangat mencintai dengan dunia programming,
selalu update dengan teknologi-teknologi terbaru. Hackerlah yang bertugas
membuat ide startup menjadi produk yang berfungsi.14
Setelah tiga hal tersebut telah ada dalam tim sebuah startup, hal yang
dibutuhkan selanjutnya adalah menentukan pembagian posisi manajemen dalam
sebuah startup. Berikut ini adalah posisi-posisi yang umumnya ada dalam sebuah
startup:
1. CEO (Chief Executive Officer)
Merupakan pimpinan perusahaan. Bertugas merancang perusahaan,
merekrut, dan memotivasi anggota tim, mengatur strategi bisnis, dan merancang
anggaran dan pembiayaan, termasuk menjalin hubungan dengan investor.
2. CTO (Chief Technology Officer)
Bertugas menyesuaikan produk dengan perkembangan teknologi dan
mengelola produk agar selalu up to date.
17 3. COO (Chief Operating Officer)
Bertugas mengelola operasional pekerjaan, termasuk sebagai penghubung
antara karyawan dengan CEO.
4. CMO (Chief Marketing Officer)
Bertugas menyusun dan mengembangkan strategi pemasaran, melakukan
riset pasar, sebagai humas perusahaan dengan pihak luar.
5. CFO (Chief Financial Officer)
Bertugas menyusun anggaran, menyusun laporan keuangan, dan strategi
penggalangan dana.15
2.2.3 Menentukan Model Bisnis
Startup selalu identik dengan model bisnis yang tidak biasa. Dimana cara
mendapatkan incomenya menggunakan cara kreatif yang tidak biasa. Prof Rhenald
Kasali dalam kelas onlinenya The Art of Startup mengatakan persaingan bisnis
sekarang bukan persaingan antar produk lagi, tetapi antar model bisnis.
Menurut Steve Blank, model bisnis adalah seluruh elemen dalam startup
yang dibutuhkan untuk menghasilkan uang. Alat bantu paling popular yang
15 Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
18 digunakan untuk membuat model bisnis adalah Business Model Canvas (BMC)
yang dipopulerkan oleh Oasterwalder dalam bukunya Business Model Generation.
BMC digunakan
untuk menggambarkan,
mendesain, menantang, dan
menemukan model bisnis
secara sistematis dan
dirangkum dalam satu
halaman. BMC mencakup
seluruh elemen bisnis yang
terdiri atas 9 elemen, seperti segmen pelanggan, proporsi nilai, channel saluran,
hubungan pelanggan, sumber pendapatan, sumber daya kunci, aktivitas kunci,
partner kunci, dan struktur biaya.16
1. Segmen Pelanggan/Customen Segments
Pada bagian ini menjelaskan kepada siapa produk startup kita dibuat.
Beberapa pertanyaan yang bisa dijawab untuk mendefinisikan segmen pelanggan
yang akan digarap.
Untuk siapa kamu menciptakan nilai dari startup kamu? Siapakah pelanggan terpenting kamu?
Apakah kamu menyasar pasar massal atau pasar spesifik?
16 Hendry E. Ramadhan, Startupreneur Menjadi Entrepreneur Startup (Jakarta: Penebar Plus,
2016), hlm. 57-58
19
Apakah kamu hanya membidik pasar segmen tertentu saja atau beberapa
segmen sekaligus ?
2. Proporsi Nilai/Value Proportion
Pada bagian ini menjelaskan tentang nilai dari produk startup kita yang
diberikan kepada pelanggan. Beberapa pertanyaan yang harus dijawab agar bisa
mendefinisikan proporsi nilai yang hendak ditawarkan kepada setiap pelanggan:
Apa nilai yang kamu berikan kepada pelanggan kamu? Masalah pelanggan mana yang hendak kamu selesaikan?
Apa saja produk dan jasa yang kemu tawarkan kepada setiap segmen
pelanggan?
Kebutuhan pelanggan mana yang hendak kamu puaskan?
3. Channel/Saluran
Pada bagian ini menjelaskan jalur yang digunakan startup agar produknya
sampai ke tangan konsumen. Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab untuk
merumuskan channel yang paling tepat untuk startup:
Channel mana saja yang akan kamu gunakan untuk melayani
pelanggan?
Bagaimana kamu menjangkau pelanggan saat ini? Bagaimana kamu mengintegrasikan seluruh channel?
Channel mana yang memberikan hasil terbaik untuk penjualan kamu?
Channel manakah yang paling efisien dari segi biaya?
20 Pada bagian ini menjelaskan cara startup agar dapat menjalin hubungan
dengan pelanggan sehingga pelanggan betah untuk menggunakan produk.
Beberapa pertanyaan berikut yang bisa menjadi panduan dalam merumuskan
hubungan pelanggan yang dibangun startup dengan pelanggan:
Hubungan seperti apakah yang diharapkan pelanggan terhadapt startup
kamu?
Hubungan seperti apakah yang sudah dijalankan sekarang ini? Berapa mahal untuk membangun hubungan pelanggan?
5. Sumber Pendapatan/Revenue Stream
Pada bagian ini menjelaskan bagaimana startup dapat menghasilkan
uang/income. Beberapa pertanyaan yang harus dijawab berkaitan dengan sumber
pendapatan:
Untuk nilai apa pelanggan berkenan membayarmu? Untuk apa saat ini pelanggan kamu membayar? Bagaimana pelanggan membayarnya?
Bagaimana kecenderungan pelanggan membayar?
Bagaimana porsi tiapsumber pendapatan terhadap total pendapatan?
6. Sumber Daya Kunci/Key Resources
Pada bagian ini menjelaskan sumber daya apa yang dimiliki startup yang dapat
menjadi kelangsungan bisnis startup tersebut. Sumber daya kunci yang disyaratkan
oleh proporsi nilai:
21
Hubungan pelanggan? Sumber pendapatan
7. Aktivitas Kunci/Key Activities
Pada bagian ini menjelaskan aktivitas apa yang harus dilakukan untuk
menciptakan value proportion yang efektif. Aktivitas kunci yang diisyaratkan oleh
proporsi nilai sama seperti sumber daya kunci.
8. Partner Kunci/Key Partnership
Pada bagian ini menjelaskan partner-partner startup yang dapat menjadi
kunci dalam keberlangsungan bisnis. Beberapa pertanyaan tentang partner kunci
yang perlu dirumuskan untuk startup:
Siapakah partner kunci kamu? Siapa supplier kunci kamu?
Sumber daya kunci mana yang kita dapatkan dari partner? Aktivitas kunci mana yanag supplier lakukan?
9. Struktur Biaya/Cost Structure
Pada bagian ini menjelaskan struktur pembiayaan bisnis startup. Mengelola
biaya secara efisien akan membuat bisnis yang dijalankan menjadi lebih hemat dan
meminimalkan resiko kerugian. Beberapa pertanyaan tenatng struktur biaya yang
perlu dirumuskan untuk kelangsunga startup:
Apa saja biaya yang penting dalam model bisnis startup kamu? Sumber daya kunci mana yang paling mahal?
22 Secara sederhana, biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya tetap dan biaya
variable. Biaya tetap adalah biaya yang berapa pun penjualan, biaya ini tidak
berubah. Namun lain halnya dengan biaya variabel. Biasanya ini mengikuti
besarnya terhadap jumlah penjualan yang dihasilkan.17
2.2.4 Pendanaan Startup
Penggalangan dana adalah sumber kehidupan sebuah startup. Pertumbuhan
startup dan pengembangan produknya bisa dipastikan jika ada aliran dana yang
stabil dari berbagai sumber. Strategi pendanaan bisa membangun atau justru
meruntuhkan sebuah startup. Banyak CEO yang hanya menyisihkan sedikit waktu
untuk penggalangan dana karena mereka lebih fokus pada pengembangan produk,
dan akhirnya gagal. Gagal menyusun rencana finansial mengarahkan pada
kesalahan yang tidak bisa ditebus dalam alokasi modal. Kemungkinan yang agak
lebih baik, kesalahan semacam ini menghilangkan bonus yang seharusnya
didapatkan founder. Lebih buruk lagi, founder bisa kehilangan kendali atas
perusahaan. Sebuah keharusan untuk mengembangkan strategi penggalangan dana
sejak awal.18
Dalam pencarian dana terdapat beberapa pelaku pendanaan yang biasanya
atau dapat diminta dalam melakukan penyuntikan dana ke sebuah startup. Berikut
adalah daftar berbagai sumber pendanaan yang bisa digunakan:
1. Keluarga dan Teman
17 Hendry E. Ramadhan, Startupreneur Menjadi Entrepreneur Startup (Jakarta: Penebar Plus,
2016), hlm. 56-63
23 Saat startup membutuhkan modal dalam jumlah kecil, founder bisa
menggalang dana dari keluarga atau teman meski mungkin memiliki hubungan
dekat dengan mereka, founder tetap harus membahas syarat dan ketentuan terkait
hal ini dengan serius, termasuk ketentuan pelunasan.
2. Crowdfunding
Crowdfunding adalah model pendanaan baru dengan penggalangan dana
dari sejumkah besar pengguna atau penggemar. Dengan menggalangkan sejumlah
kecil dana dari banyak orang, startup bisa mencapai jumlah dana akhir yang
diinginkan.
Meski jumlah crowdfunding individu relatif kecil, dengan mengumpulkan
sejumlah orang yang ingin berinvestasi, startup bisa mendapatkan jumlah dana
yang diinginkan, Ini merupakan sarana pemasaran, yang membantu mendapatkan
banyak prapenjual dan konsumen. Mampu mengukur permintaan konsumen pada
produk itu sendiri yang merupakan manfaat besar lain dari crowdfunding.
3. Angel Investor
Angel Investor adalah orang-orang kaya yang bersedia mendanai startup
yang baru dirintis. Angel memberikan investasi dalam jumlah beragam, mulai dari
beberapa ribu sampai beberapa ribu dolar AS. Angel familier dengan industri
tempat mereka berinvestasi maka mereka cenderung memberikan saran dan
menghubungkan startup dengan venture capital koneksi mereka.
24 Inkubasi adalah organisasi yang menyediakan program untuk kesuksesan
sebuah startup dan ruang perkantoran (coworking space). Keuntungan dari sebuah
incubator meliputi: 1) Jejaring dengan 800 founder dan 300 mentor yang siap
menjawab pertanyaan, sekaligus akses mudah ke pengacara, ahli keuangan dan
humas; 2) Merek incubator sendiri: menyandang merek startup dari incubator
terkenal seperti 500 Startup dan Y-Combinator memberikan reputasi yang baik bagi
startup anda; 3) Berbagai acara yang inkubator seperti sejumlah kuliah, jam kerja,
dan bimbingan langsung dalam distribusi, akuisisi konsumen, desain, dan
pengembangan bisnis dari mereka yang terbaik dalam industri ini. Bimbingan ini
tak ternilai harganya bagi perusahaan yang berada di tahapan awal; 4) Pendanaan:
pendanaannya yang membuat bisnis dimulai; 5) Barang gratis: peserta 500Startups
mendapatkan satu tahun server dan maintenance gratis dari RackSpace dan
Amazon.
5. Venture Capital
Seorang venture capitalist merupakan jenis investor yang berinvestasi pada
startup dengan potensi exit yang besar (IPO atau M&A). Venture Capitalist
mendapatkan saham dari starup tempat mereka berinvestasi dan mendapatkan
keuntungan dengan menjual saham tersebut dengan harga lebih tinggi di masa
depan.
Venture capital bisa dibagi atas beberapa jenis menurut ukurannya, target
investasi industri, dan tahapan investasinya. Beberapa perusahaan venture capital
25 memiliki spesialisasi dan berinvestasi di bidang industri ritel. Bahkan, diantara
industri TI, ada ragam industri yang luas, misalnya E-Commerce, hardware,
software, dan aplikasi
sosial. Hasilnya, sebagian
besar venture capitalist
menargetkan industri
investasi yang spesifik.
Beberapa perusahaan
hanya berinvestasi pada
startup dalam tahapan tertentu, yang beragam daru tahap seed, tahap awal, dan
ekspansi (tahap pertumbuhan).
6. Memiliki rekanan strategis
Memiliki rekanan strategis seperti kandidat potensial akuisisi untuk M&A
penting. Jika startup membangun kerja sama semacam ini, startup kadang
menerbitkan saham. Jika perusahaan rekanan memegang saham perusahaan,
mereka akan berkomitmen kuat bagi pertumbuhan perusahaan anda dan
menyediakan dana segar untuk melakukannya.
Jika kedua perusahaan bertanggung jawab bagi pertumbuhan, perusahaan
rekanan juga bisa menikmati keuntungan. Dengan membentuk kerja sama yang
lebih erat, Anda bisa mempercepat pertumbuhan perusahaaan.19
26 Dalam pendanaan biasanya pihak pemberi dana akan memberikan dana
sesuai dengan round tiap startup.Startup mencari dana dari venture capital dalam
sesi putaran tunggal, tergantung pada tahap startup berada. Sesi putaran pertama
umumnya sesi seed atau sesi benih, yang diikuti Series A, B, dan C jika diperlukan.
Dalam beberapa peristiwa, sesi putaran pendanaan dapat dilanjutkan hingga Series
F.20 Berikut adalah penjelasan tentang Series pada round startup:
1. Round Seed
Round seed adalah tahapan startup saat prototype belum diselesaikan.
Secara umum, ini merupakan tingkat konsep startup. Tujuan pendanaan pada round
seed adalah mendapatkan uang operasional untuk mengerjakan penyelesaian
prototype atau versi Alfa produk.
Pada round seed, sebuah startup AS secara khusus mendapatkan dana
sebesar US$100.000 sampai 1 juta. Jumlah dana tergantung pada biaya startup,
biaya penjualan atau pemasaran, dan gaji. Biaya-biaya startup merupakan
pengeluaran yang dikeluarkan untuk membangun perusahaan. Diantaranya dana
pengembangan, dana untuk akunatan, dan kebutuhan kantor.
2. Seri A
Seri A adalah tahap saat versi Alfa atau Beta produk telah selesai dan startup
siap mendapatkan pengguna dalam jumlah tertentu. Startup dari Seri A harus sudah
27 siap menghasilkan keuntungan. Untuk seorang venture capitalist, akan lebih mudah
mendapatkan status tersebut jika startup sudah memiliki penjualan dan pengguna.
Pada tahap Seri A, startup harus menggalang dana untuk membayar
pengembangan prototype final untuk menutup biaya pemasaran. Jumlah pendanaan
khas Seri A di AS adalah US$1 sampai 3 juta.
3. Seri B
Produk akhir kebanyakan dirilis selama Seri B, dan startup sudah memiliki
basis konsumen yang bisa menghasilkan keuntungan. Pada tahap ini, pendanaan
dibutuhkan untuk ekspansi pasar. Secara umum, pendanaan pada tahap ini di
Silicon Valley berkisar antara US$ 2 juta sampai US$ 6 juta.
4. Round Akhir
Di round akhir, startup umumnya harus mencari pendanaan untuk ekspansi
ke luar negeri, meluncurkan versi produk dalam beberapa bahasa, ekspansi pasar,
atau biaya exit melalui akuisisi oleh perusahaan lain. Biaya exit yang dimaksud di
sini bisa jadi melalui IPO atau M&A. Pengeluaran yang mungkin ada untuk M&A
adalah biaya penasihat M&A. Sedang untuk IPO, pengeluarannya berupa
pengeluaran korporasi untuk perusahaan sekuritas dan biaya auditor.21
2.2.4 Exit
Exit merupakan langkah terakhir dari siklus kehidupan sebuah startup. Exit
adalah sebuah metode saat investor dan atau entrepreneur bermaksud keluar dari
28 investasinya di sebuah perusahaan. Semua tindakan yang diambil oleh seorang
CEO dan timnya selama perjalanan membangun startup puncaknya ada di exit.
Memiliki strategi untuk bagian ini merupaka hal penting. Hal itu harus
dikembangkan secepat mungkin, bahkan lebih baik jika dilakukan sejak masa awal
startup. Exit memenuhi dan melengkapi siklus hidup startup.22 Umumnya terdapat
dua titik exit yang akan dicapai oleh sebuah startup, yaitu :
1. Acquisition/Akuisisi (M&A)
Acquisition/Akuisisi adalah sebuah exit dimana ketika satu perusahaan
membeli saham mayoritas diperusahaan.23 Sebagai contoh bahwa Whatsapp dan
Instagram adalah perusahaan yang diakuisisi oleh Facebook. Lalu Youtube sebuah
startup layanan sha ring videos yang telah lama diakuisisi oleh Google. Dan yang
terbaru adalah LinkedIn sebuah media sosial untuk kalangan profesional yang telah
diakuisisi oleh Microsoft.
2. IPO (Initial Public Offering)
IPO adalah sebuah exit yang dilakukan dengan penawaran perdana saham.
Pada tahap ini perusahaan swasta berubah menjadi perusahaan publik dan tidak lagi
sebagai sebuah startup.24 Banyak perusahaan yang memiliki pengaruh global,
seperti Apple, Google, dan Sony, yang terdafatar di bursa saham. Sebagai contoh
pada tahun 2014 Alibaba sebuah perusahaan ecommerce asal Cina berhasil
22 Anis Uzzaman, StartupPedia (Yogyakarta: Bentang, 2015), hlm. 190-192
23 Hendry E. Ramadhan, Startupreneur Menjadi Entrepreneur Startup (Jakarta: Penebar Plus,
2016), hlm. 19
24 Hendry E. Ramadhan, Startupreneur Menjadi Entrepreneur Startup (Jakarta: Penebar Plus,
29 melakukan IPO di bursa saham AS dan Cina. Contoh lain adalah Snapchat sebuah
media sosial yang sedang disenangi kaum mudah merubah namanya menjadi Snap
Inc dan berencana melakukan IPO di tahun 2017.
2.3 Hakikat Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang
mengintesifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan
pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama.
Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang
menjadi pengejawantahannya. Seiring berjalannya waktu, perkembangan ekonomi
sampai pada taraf ekonomi kreatif setelah beberapa waktu sebelumnya, dunia
dihadapi dengan konsep ekonomi informasi yang mana informasi menjadi hal yang
utama dalam pengembangan ekonomi.
John Howkins dalam bukunya The Creative Economy: How People Make
Money from Ideas pertama kali memperkenalkan istilah ekonomi kreatif. Howkins
menyadari lahirnya gelombang ekonomi baru berbasis kreativitas setelah melihat
pada tahun 1997, Amerika Serikat menghasilkan produk-produk Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) senilai 414 miliar dolar yang menjadikan HKI sebagai barang
ekspor nomor satu di Amerika Serikat.
John Howkins mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai the creation of value
as a result of idea. Dalam sebuah wawancara bersama Donna Ghelfi dari World
Intellectual Property Organization (WIPO), Howkins menjelaskan ekonomi kreatif
30 waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan
berulang. Karena bagi masyarakat ini, menghasilkan ide merupakan hal yang harus
dilakukan untuk kemajuan.”.
“United Nations Conference on Trade and Development mendefinisikan ekonomi
kreatif "An evolving concept based on creative assets potentially generating
economic growth and development."
Department of Culture, Media, and Sport (DCMS) mendefisinikan ekonomi
kreatif sebagai Creative Industries as those industries which have their origin in
individual creativity, skill & talent, and which have a potential for wealth and job
creation through the generation and exploitation of intellectual property and
content.
Dalam cetak biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015,
ekonomi kreatif didefinisikan sebagai "Era baru ekonomi setelah ekonomi
pertanian, ekonomi industri, dan ekonomi informasi, yang mengintensifkan
informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber
daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.".
Ekonomi kreatif memiliki beberapa hal yang menjadi karakteristik dari
ekonomi kreatif:
Diperlukan kolaborasi antara berbagai actor yang berperan dalam
industri kreatif, yaitu cendikiawan (kaum intelektual), dunia usaha, dan
pemerintah yang merupakan prasyarat mendasar.
31
Pengembangan tidak terbatas dalam berbagai bidang usaha.
Konsep yang dibangun berifat relatif.25
2.4 Badan Ekonomi Kreatif Indonesia(BEKRAF)
Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki kinerja
ekonomi paling hebat. Tahun 2015 lalu, kita mencatatkan pertumbuhan Produk
Domestik Bruto (PDB) 4,79%, lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi global
yang diperkirakan hanya mencapai 2,4%. Iklim yang positif ini tentunya menjadi
momen yang tepat bagi pemerintah untuk mengokohkan fondasi perekonomian,
terutama pada sektor riil.
Salah satu sektor riil yang sangat layak menjadi prioritas adalah ekonomi
kreatif. Presiden Joko Widodo optimistis bahwa ekonomi kreatif kelak menjadi
tulang punggung perekonomian Indonesia. Berbeda dengan sektor lain yang sangat
tergantung pada eksploitasi sumber daya alam, kekuatan ekonomi kreatif lebih
bertumpu kepada keunggulan sumber daya manusia. Karya seni, arsitektur, buku,
inovasi teknologi, dan animasi, berasal dari ide-ide kreatif pemikiran manusia.
Untuk mewujudkan upaya tersebut, pada 20 Januari 2015,
melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 Tentang
Badan Ekonomi Kreatif, Presiden Joko Widodo membentuk lembaga baru non
kementerian bernama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Badan ini bertanggung
jawab terhadap perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Bekraf bertugas
membantu presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan
25Pe ggu a Wikipedia, Eko o i K eatif dala https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_kreatif
32
sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi kreatif.
Perpres tersebut juga menjelaskan bahwa Bekraf dinakhodai oleh kepala
badan yang dibantu seorang wakil, sekretaris utama, dan para deputi. Bekraf
mempunyai enam deputi. Mereka adalah Deputi Riset, Edukasi, dan
Pengembangan; Deputi Akses Permodalan; Deputi Infrastruktur; Deputi
Pemasaran; Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi; dan Deputi
Hubungan Antar Lembaga Dan Wilayah.
Bekraf mempunyai visi membangun Indonesia menjadi salah satu kekuatan
ekonomi dunia dalam ekonomi kreatif pada 2030 nanti. Untuk mencapai visi
tersebut, Bekraf merancang enam misi besar, yaitu:
1. Menyatukan seluruh aset dan potensi kreatif Indonesia untuk mencapai
ekonomi kreatif yang mandiri.
2. Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri kreatif.
3. Mendorong inovasi di bidang kreatif yang memiliki nilai tambah dan daya
saing di dunia internasional.
4. Membuka wawasan dan apresiasi masyarakat terhadap segala aspek yang
berhubungan dengan ekonomi kreatif.
5. Membangun kesadaran dan apresiasi terhadap hak kekayaan intelektual,
termasuk perlindungan hukum terhadap hak cipta.
6. Merancang dan melaksanakan startegi yang spesifik untuk menempatkan
33 Bekraf juga menetapkan ada 16 subsektor dari industri kreatif yang menjadi
fokus untuk dikelola dan dikembangkan. Setia deputi kemudian menerjemahkan
visi dan misi di atas melalui berbagai program unggulan yang bisa
diimplementasikan dalam konteks 16 subsektor tersebut. Terbentuknya Bekraf
merupakan optimisme pemerintah terhadap ekonomi kreatif pasti akan menjadi
tulang punggung perekonomian nasional.26
Dalam tugasnya selain bertugas membantu presiden dalam merumuskan,
menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronasi kebijakan di bidang ekonomi
kreatif. Dalam menjalankan tugas tersebut. Bekraf menyelenggarakan beberapa
fungsi, sebagai berikut:
Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi
kreatif
Perancangan dan pelaksanaan program di bidang ekonomi kreatif
Pelaksanaan koordinasi dan sinkronasi perencanaan dan pelaksanaan
kebijakan dan program di bidang ekonomi kreatif
Pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan kebijakan dan
program di bidang ekonomi kreatif.
Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan kepada semua pemangku
kepentingan di bidang ekonomi kreatif.
34
Pelaksanaan komunikasi dan koordinasi dengan Lembaga Negara,
Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah,
dan pihak lain yang terkait.
Pelaksanaan fungsi lain yang ditugaskan Presiden yang terkait dengan
ekonomi kreatif.
Dengan menjalankan tugas dan fungsi-fungsi tersebut, Bekraf optimistis
bisa menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang efisien dan kondusif. Dengan
begitu, para pelaku bisa berkarya lebih baik sehingga ekonomi kreatif bisa
memberikan kontribusi pendapatan yang selalu meningkat terhadap PDB
nasional.27
Selama ini Bekraf telah menjalankan beberapa program untuk
mengembangkan ekosistem startup lokal. Diantaranya program-program tersebut
adalah :
1. BIIMA(BEKRAF’s IPR Info in Mobile Apps)
BIIMA merupakan aplikasi mobile yang dikeluarkan Bekraf yang berisi
panduan atau informasi mengenai hak cipta. Mulai informasi dasar hingga
ketentuan atau persyaratan untuk mengurus perizinannya.28
35 Dalam informasi singkatnya aplikasi ini disiapkan Bekraf untuk menyajikan
informasi mengenai hak kekayaan intelektual secara praktis dan dapat diakses
dimana saja. Dengan tujuan membantu masyarakat umum dan para pelaku ekonomi
kreatif dalam memahami perlindungan hak kekayaan intelektual bagi
produk-produk ekonomi kreatif yang mereka hasilkan.
2. Dekraf
Dekraf (Dana Ekonomi Kreatif) merupakan program yang dikeluarkan
Bekraf berfungsi sebagai ”pool of commitment” dari berbagai sumber dana dan
lembaga keuangan untuk menyediakan dan meningkatkan portofolio pendanaan
atau permodalan ke sektor ekonomi kreatif.29
3. Bekup
Bekup (Bekraf for Pre-Startup) merupakan program yang diluncurkan
Bekraf sebagai program pendidikan khusus untuk para calon founderstartup. Lewat
program tersebut setiap orang bisa mempelajari berbagai kemampuan yang
dibutuhkan untuk bisa berhasil di bisnis startup. Program Bekup tersebut terbagi
menjadi tiga tahap, yaitu Talent Development, Founder Preparation, dan
Pre-Incubation.30
29Estu “u o ati, Bek af Lu u ka Da a Eko o i K eatif dalam
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/11/15/144225626/bekraf.luncurkan.dana.ekono mi.kreatif diunduh pada 15 Juni 2016
30Adjie P ia ada, Bek af Hadi ka P og a BekUp u tuk Me a tu Pelaku Usaha Pe ula
36
2.5 Kisah Sukses Startup Teknologi Indonesia
Dalam subab ini peneliti akan menjabarkan kisah beberapa startup di bidang
teknologi yang cukup sukses mulai dari pendanaan hingga berkembang. Daftar
yang peneliti jabarkan peneliti kutip dari buku yang berjudul “Mendirikan Startup yang Diburu Angel Investor & Big Fund” yang ditulis oleh Hasnul Arifin & Tri
Admojo.
1. Tokopedia
Tokopedia bermula ketika sang founder Wiliam Tanuwijaya mendapatkan
banyak komplain pembeli yang tertipu saat belanja di foum jual-beli online yang
dimoderatorinya. Dengan mempelajari kelemahan forum jual-beli online yang
sudah ada, Tokopedia lahir dengan sistem transaksi yang aman, di mana transaksi
dianggap selesai bila barang yang dibeli sudah sampai ke tangan konsumen.
Tokopedia berkembang pesat. Hanya berselang 6 bulan setelah peluncuran,
nilai transaksi yang terjadi mencapai 1 miliar rupiah, dan terus meningkat dari
waktu ke waktu. Hingga bulan ke-8 nilai transaksi mencapai 1,8 miliar rupiah. Dan
tepat setahun berdirinya Tokopedia sudah menggaet 4.659 merchants dengan
44.785 member.
Tanpa diduga investasi pun mulai masuk. Diawali dengan East Ventures
pada 2010. Pada tahun 2011 CyberAgent Ventures menanamkan investasinya
sebesar US$700.000 dengan mendapatkan 10% saham. Hal ini membuat valuasi
37 Sequoia Capital menyuntikan dana sebesar US$100 juta atau setara 1,2 triliun untuk
Tokopedia. Menurut William, ini merupakan investasi terbesar bagi perusahaan
internet di Indonesia dan Asia Tenggara31
2. Bukalapak
Bukalapak merupakan wadah yang mewadahi kegiatan jual-beli secara
online dan aman. Ide ini bermula ketika sang founder yaitu Ahmad Zaky melihat
perkembangan teknologi internet, terjadi banyak kasus penipuan jual-beli online.
Dengan kejadian tersebut banyak orang yang jera untuk berbelanja online.
Bukalapak didirikan pada 2010 dengan hanya mengandalkan Facebook
sebagai alat marketingnya. Saat didirikan, Bukalapak.com hanya terdiri dari 3 orang
saja. Sebagai pendiri, Zaky sangat massive mengundang orang untuk masuk
Bukalapak. Hal itu ia lakukan disela-sela pekerjaannya di Suitmedia atau pada
malam harinya ketika pekerjaan sudah selesai. Lama kelamaan akhirnya Zaky
kerepotan dan akhirnya memutuskan keluar dari Suitmedia dan fokus mengurus
Bukalapak.com. Zaky dan timnya mulai bekerja keras. Mereka bekerja
berkelanjutan terus menerut. Targetnya sehari 1 orang dapat mengajak 100 orang
melalui pesan Facebook untuk berjualan di Bukalapak.com.
Bukalapak didirikan untuk memberikan solusi bagi masalah online di
Indonesia yaitu kepercayaan. Masih banyak orang yang enggan belanja online
31 Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
38 karena takut barang yang dibeli tidak sampai. Oleh sebab itulah Bukalapak
merancang sebuah system yang bisa menyelesaikan masalah kepercayaan tersebut
dimana uang pembeli akan disimpan terlebih dahulu di sistem, setelah barang
sampai maka pembeli diminta mengkonfirmasi ke Bukalapak, lalu duit pembeli
baru akan dikirim ke penjual sehingga transaksi akan lebih aman.
Setelah setahun berkiprah Bukapak.com mendapatkan suntikan dana dari
Batavia Incubator. Sedangkan ditahun 2012 mendapatkan tambahan investasi dari
GREE Ventures yang dipimpin oleh Kuan Hsu. Dan pada Maret 2014 Bukapak
mengumumkan investasi oleh Auchdab, IREP, 500 Startups, dan Gree Ventures.
Kemudian dibulan yang sama Bukalapak meluncurkan aplikasi android dimana
selama tiga bulan aplikasi ini telah di-download lebih dari 87 ribu pengguna.
Kemudian pada Februari 2015 Bukalapak mendapatkan investasi dari Emtek
Group-SCTV Group sebesar ratusan miliar. Tak berselang lama, pada bulan Mei
2015 Bukalapak dikunjungi hampir 1 juta pengunjung setiap harinya dengan
transaksu perhari mencapai 1,5 M hingga 2,5 M rupiah dengan jumlah penjual 190
ribu orang. Dan dengan misi untuk berekspansi ke daerah-daerah agar UKM
menjual produk di Bukalapak.32
3. Berrybenka
32 Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
39 Berrybenka.com adalah bisnis online/ecommerce yang hadir dengan
menjual produk perlengkapan pria dan wanita dengan kualitas tinggi. Produknya
antara lain pakaian, sepatu, tas, aksesoris, dan masih banyak lagi.
Berrybenka didirikan oleh Jason Lamuda yang dulunya merupakan pendiri
Disdus bersama Ferry Tenka dan ditahun 2011 kemudian diakuisisi oleh Groupon.
Tak puas sampai disitu akhirnya Jason memutuskan untuk mendirikan Berrybenka
yang awalnya hanya menggunakan Facebook sebagai sarana marketingnya.33
Ecommerce fashion wanita asal Indonesia, Berrybenka, baru-baru ini
mendapat investasi seri B sebesar USD 5 juta, yang merupakan salah satu jumlah
investasi seri B terbesar di negara ini. Perusahaan ini sedang bertumbuh dengan
pesat setelah mendapatkan pendanaan keduanya di tahun ini. Hingga saat ini,
Berrybenka telah menyediakan sekitar 500 merek produk di situsnya di tahun
2014.34
Sekarang Berrybenka melebarkan sayapnya dengan membangun
Hijabenka.com yang membidik pasar hijab di seluruh Indonesia yang akan menjadi
trendsetter bagi perkembangan fashion muslim di dunia.35
4. Go-Jek
33 Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
(Yogyakarta: Media Pressindo, 2016), hlm. 136-139
34 Enricko Luk a , Pe oleh pe da aa U“D 5 juta, Be e ka i gi e jadi e-commerce fashio te esa di I do esia dala https://id.techinasia.com/peroleh-pendanaan-sebesar-usd-5-juta-berrybenka-ingin-jadi-asosnya-indonesia diunduh pada 25 Juni 2016
35 Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
40 Go-Jek adalah jasa ojek yang dipesan melalui online. Go-Jek didirikan oleh
Nadiem Makarim. Setelah ia berhasil mendapatkan gelar MBA di Harvard Business
School, ia kembali ke Indonesia untuk bekerja. Selama bekerja, Nadiem seringkali
menggunakan jasa ojek pangkalan untuk mobilitasnya. Pada suatu haru Nadiem
berdiskusi dengan ojek langganannya. Dari diskusi itu ia mendapatkan kenyataan
bahwa selama ini tukang ojek lebih banyak menghabiskan waktunya dipangkalan
menunggu penumpang. Nadiem kemudian berpikir untuk membantu tukang ojek
menemukan konsumennya. Akhirnya ide itulah yang melatarbelakangi berdirinya
Go-jek.
Berbekal segudang pengalaman kerjanya, Nadiem Makarim mencoba
membagun usahanya sendiri dengan mendirikan Go-Jek pada tahun 2011. Pada
awalnya, Go-jek hanya beranggotakan 20 orang driver ojek. Kesabarannya dalam
membangun usaha membuahkan hasil. Semakin banyak orang yang menggunakan
jasa Jek, dan semakin banyak pula orang yang mendaftar sebagai driver
Go-Jek, yang sebagian besarnya adalah tukang ojek pangkalan.
Pada awal berdirinya, Go-Jek sudah dilirik investor. Dikabarkan seorang
angel investor yang bernama Arthur Benjamin yang menanamkan investasinya
pada awal-awal berdirinya Go-Jek. Kemudian pada tahun 2014, perusahaan
investasi asal Singapura, Northstar Group menyuntikan dananya sebesar US$200
41 Selain Northstar Group, Sequoia Capital sebuah perusahaan investasi asal
California juga dikabarkan telah menanamkan investasinya sebesar US$20 juta atau
sekitar Rp 275 miliar ke Go-Jek.36
Go-Jek semakin berkembang dengan berekspansi ke berbagai kota dan
berinovasi dengan membuat berbagai layanan baru. Go-Jek pun berhasil
mendapatkan suntikan dana sebesar US$400 juta sehingga membuat valuasi
Go-Jek menjadi US1,2 miliar yang menjadikan mereka sebagai startup unicorn (Istilah
yang digunakan ketika nilai valuasi startup telah mencapai US$1 miliar).
5. Traveloka
Traveloka merupakan startup jasa pesan tiket pesawat dan booking hotel
dengan mudah dan berbagai promonya yang menarik. Ide pembuatan Traveloka
muncul ketika founder Ferry Unardi mengalami kesulitan saat memesan tiket
menuju Padang ketiaka bekerja di AS. Dimana Ferry harus memesan tiket menuju
Padang ketika sampai di Jakarta. Lalu banyaknya masalah di website pemesanan
tiket di Indonesia pada saat itu seperti putusnya informasi, seringnya error, atau
tidak adanya follow up lebih lanjut dari agen yang dihubungi.
Berbekal ide kreatif dari masalah-masalah yang ada, Pada Maret 2012 Ferry
bersama rekannya mulai merancang bisnis pemesanan tiket pesawat online. Pada
awalnya Traveloka hanya bisa melakukan pemesanan dan transaksinya dilakukan
36 Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
42 dengan cara yang berbeda. Akhirnya melihat masalah tersebut Traveloka
menyempurnakan sistem sehingga dapat diselesaikan mulai dari proses pemesanan
hingga transaksi sekaligus. Traveloka sempat mengalami kendala ketidak
percayaan maskapai penerbangan dengan sistemnya.
Setelah berhasil mengembangkan bisnisnya, mulai dari tim kecil menjadi
perusahaan besar. Webnya mulai ramai dikunjungi, bahkan hingga mencapai
puluhan juta page view perbulan. Pada akhir tahun 2012, Traveloka mengumumkan
mereka mendapatkan investasi dari East Ventures. Setahun kemudian pada 2013,
Rocket Internet melakukan investasi kepada Traveloka.
Setelah berhasil merajai penjualan tiket online di Indonesia yang melayani
lebih dari 18.000, ditahun 2014, Traveloka mulai berekspansi ke layanan
pemesanan kamar hotel. Ekspansi dilakukan dengan kekuatan timnya, hingga akhir
2015 Traveloka berhasil menggandeng ribuan hotel di kawasan Asia Pasifik yang
meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, Hongkong, dan
lain-lain.37
6. Qerja
Qerja merupakan situs yang manampilakan review dan informasi
perusahaan sehingga dapat menjadi refrensi para pencari kerja. Qerja
memanfaatkan prinsip dan semangat komunitas dengan tidak mengenakan biaya
37 Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
43 sepeserpun. Pengguna uang ingin mendapatkan akses penuh fitur cukup
berkontribusi dalam menulis review gaji dan informasi perusahaan tempat dulu atau
sekarang mereka bekerja. Tulisan akan dipublikasikan secara anonim.
Pengguna layanan Qerja semakin meningkat sehingga mengundang
berbagai VC untuk menanamkan investasinya. Salah satunya adalah Mountain SEA
Ventures. Setelah 8 bulan beroperasi, Qerja mendapatkan modal tambahan dari
investor barunya, SB-SAT Fund dengan jumlah yang cukup besar pada seri A
sebesar US$50 juta atau sekitar Rp665 miliar rupiah.38
38 Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan dan menguraikanmengenai tujuan
dari penelitian, metode penelitian yang digunakan, waktu dan tempat
dilaksanakannya penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedir penelian,
instrument penelitian, teknik analisis data, dan prosedur visualisasi data.
3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari berbagai
perusahaan rintisan (startup) di Indonesia terhadap perkembangan ekonomi kreatif
di Indonesia.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode
wawancara dengan beberapa ahli yang terkait dan kajian pustaka yang peneliti
dapatkan dari sumber buku dan artikel di internet.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu :
45
Bab 4 : November 2016 Bab 5 : Desember 2016
2. Tempat :
Rumah Peneliti : Cibubur Country CC.OR no.61
Balai Kartini : Jl. Jend. Gatot Subroto, Kuningan Tim., Setia Budi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950, Indonesia (Startup Worldcup 2016)
3.4 Objek Penelitian
Narasumber
Staf kementrian dalam Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF):
Fadjar Hutomo (Deputi Akses Permodalan BEKRAF)
Para pelaku/praktisi/jurnalis yang terlibat dalam dunia startup di Indonesia:
Rhein Mahatma founder Startupbisnis.com
3.5 Prosedur Penelitian
Mendefinisikan dan merumuskan masalah
Melakukan studi kepustakaan baik berupa artikel internet maupun buku Merancang instrument penelitian
46
3.6 Instrumen Penelitian
A. Daftar Pertanyaan Wawancara Benkraf
1. Bagaimana kondisi pelaku startup di Indonesia menurut anda ?
2. Apa yang dilakukan Bekraf dalam mengatasi masalah yang dihadapi para pelaku startup ?
3. Program apa yang telah dilakukan Bekraf untuk mengembangkan ekosistem
startup di Indonesia ?
B. Daftar Pertanyaan Wawancara Pelaku/Praktisi/Jurnalis Startup
1. Menurut anda bagaimana perkembangan ekosistem startup di Indonesia
akhir-akhir ini?
2. Apakah ekosistem startup mempunyai kaitannya dengan ekonomi kreatif
di Indonesia?
3. Kontribusi apa yang diberikan startup terhadap ekonomi kreatif di
Indonesia?
4. Menurut anda apakah ada hubungan perkembangan startup di Indonesia
sekarang dengan fenomena IPO Alibaba pada tahun 2014?
5. Kendala apa yang umumnya menghambat perkembangan ekosistem
startup di Indonesia?
6. Menurut anda apakah selama ini pemerintah sudah memperhatikan
47 7. Apa saja yang telah dilakukan pemerintah untuk mengembangkan
ekosistem startup di Indonesia?
8. Apakah menurut anda pendirian Bekraf adalah salah satu upaya
pemerintah untuk mengembangkan ekosistem startup di Indonesia?
9. Menurut anda apakah Bekraf mempunyai pengaruh yang cukup baik
dalam mengembangkan ekosistem startup di Indonesia?
10.Menurut anda apakah saat ini Indonesia akan mengalami fenomena bubble
dot-com seperti yang dulu terjadi di AS terutama di Silicon Valley?
11.Menurut anda apakah kedepannya ekosistem startup di Indonesia dapat
menjadi kontributor yang cukup berperan dalam menompang
perekonomian?
12.Sebutkan startup-startup apa saja yang menurut anda berhasil menunjukan
kekuatan startup di Indonesia?(min.3)
3.7 Teknik Analisis Data
1. Mengumpulkan data yang telah dikumpulkan
2. Memeriksa data yang telah dikumpulkan
3. Mengklasifikasi dan mengidentifikasi data
4. Menganalisis data
48
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Penelitian
Berikuti ini peneliti akan menampilkan data yang telah diperoleh melalui
metode wawancara.
Wawancara
Identitas Narasumber 1
Nama : Fadjar Hutomo
Jabatan : Deputi Akses
Permodalan Benkraf
Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh
November ini sudah banyak makan asam garam di dunia finansial dan permodalan.
Sebelum bergabung dengan Badan Ekonomi Kreatif, Fadjar menjadi CEO