• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan kadar pepsin dari saliva pada penderita Refluks laringofaring (LPR) dan non-LPR yang didiagnosis berdasarkan Reflux Symptom Index (RSI) dan Reflux Finding Score (RFS)”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan kadar pepsin dari saliva pada penderita Refluks laringofaring (LPR) dan non-LPR yang didiagnosis berdasarkan Reflux Symptom Index (RSI) dan Reflux Finding Score (RFS)”"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Latar Belakang: Diagnosis dari laryngopharynngeal reflux (LPR) sampai saat ini

digunakan sebagai gold standard adalah pemeriksaan pH monitoring, namun pemeriksaan ini masih jauh dari kriteria ideal oleh karena sensitivitasnya dilaporkan hanya 50% sampai 80% dan sekitar 12% dari pasien THT tidak dapat mentoleransi prosedur ini. Penelitian terbaru untuk mendeteksi LPR adalah dengan menentukan ada tidaknya pepsin pada laring dengan metode immunoasssay (ELISA).

Tujuan: Mengetahui perbedaan kadar pepsin pada penderita LPR dan non LPR. Bahan dan Metode: Penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional ini dilakukan terhadap 20 pasien LPR dengan nilai RSI >13 dan RFS >7 dan 20 pasien non-LPR dengan nilai RSI <13 dan RFS <7 sebagai pembanding dari Februari 2016 hingga Desember 2016. Dilakukan pemeriksaan klinis dan laboratorium terhadap semua sampel tersebut.

Hasil: Terdapat hubungan yang sangat bermakna antara kelompok LPR dan Non LPR dengan kadar pepsin diperoleh nilai p=0,024 (p<0,05). Dimana, kadar pepsin pada kelompok LPR lebih tinggi dengan nilai rerata (0,783 ± 0,393) dibanding kelompok Non LPR dengan nilai rerata (0,591 ± 0,216).

Kesimpulan: Pemeriksaan pepsin dari saliva dapat digunakan dalam menegakkan diagnosis LPR.

Kata Kunci: Laryngopharyngeal reflux, pepsin, Reflux Finding Score, Reflux Symptom Index, saliva

(2)

ABSTRACT

Background: Diagnosis of laryngopharyngeal reflux (LPR) currently used as a gold

standard is pH monitoring examination. However, it is still far from ideal criteria due to its sensitivity reported only in 50% to 80%, and approximately 12% of ENT patients can not tolerate this procedure. The latest study to detect LPR is by determining the existence of pepsin within the larynx using immunoasssay method (ELISA).

Objective: To determine the differences in levels of pepsin between patients with

LPR and non LPR.

Materials and Methods: An analytic cross-sectional study was conducted on 20 patients with LPR (values of RSI >13 and RFS >7), and 20 patients with non-LPR (values of RSI <13 and RFS <7) as the comparison, from February 2016 until Desember 2016. Physical examination and laboratory tests were enroled for all samples.

Results: A highly significant correlation was observed between the LPR group and non LPR group, with levels of pepsin obtained was p=0.024 (p <0.05), in which levels of pepsin in LPR group were higher (mean values 0.783 ± 0.393) compared to non LPR group (mean values 0.591 ± 0.216).

Conclusion: The examination of pepsin in saliva can be used for the diagnosis of LPR.

Keywords: laryngopharyngeal reflux, pepsin, Reflux Finding Score, Reflux Symptom Index, saliva

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk mengetahui korelasi antara Reflux Symptom Index yang berdasarkan atas keluhan yang dirasakan oleh pasien dan

Tujuan: Penelitian ini bertujuan mendeteksi keberadaan pepsin pada penderita refluks laringofaring yang didiagnosis berdasarkan refluks symptom index (RSI) dan

Untuk keakuratan data dan informasi yang saya kumpulkan maka saya sangat berharap agar bapak/ibu bersedia memberikan jawaban yang sejelas- jelasnya sesuai dengan

Patofisiologi refluks laringofaring terjadi karena rusaknya sistem pertahanan fisiologis yang dapat mencegah masuknya cairan asam lambung ke dalam saluran pernafasan

Syahril Pasaribu, Sp.A(K), DTM&amp;H yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Program Magister Kedokteran Klinik di Departemen THT-KL

Tujuan: Penelitian ini bertujuan mendeteksi keberadaan pepsin pada penderita refluks laringofaring yang didiagnosis berdasarkan refluks symptom index (RSI) dan reflux