• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi dan Dampak Program Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terhadap Tingkat Pelanggaran Pelajar SMASMK dalam Berlalu Lintas di Kota Salatiga Tahun 20

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi dan Dampak Program Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terhadap Tingkat Pelanggaran Pelajar SMASMK dalam Berlalu Lintas di Kota Salatiga Tahun 20"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada Bab III ini berisikan tentang jenis penelitian yang akan dilakukan, kemudian tempat dan waktu penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, subjek penelitian, validitas data, selanjutnya mengenai teknik analisis data. Berikut penjelasan isi sub judul diatas:

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang hendak dilakukan ini melihat mengenai fenomena sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat maka bentuk penelitian yang tepat adalah penelitian kualitatif, dimana penelitian kualitatif adalah upaya menyajikan dunia sosial dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti, (Jane Richie dalam Lexy J. Moleong 2007: 6). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar belakang alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada, (Denzin dan Lincoln (1987) dalam Lexy J. Moleong 2007: 5). Selanjutnya, dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen (Lexy J. Moleong 2007: 5).

(2)

sampel yang dihadapi sebagai responden dan bukan terhadap seluruh populasi sasaran (Abdurrahmat Fathoni, 2005: 100). Selanjutnya menurut Riant Nugroho (2014: 34) metode survei adalah suatu penelitian dengan informasi dari sampel yang diambil dari populasi penelitian, di mana sampel dianggap mewakili populasi, sehingga temuan pada sampel dapat digeneralisasi sebagai fakta dari populasi.Adapun jenis metode survei yang digunakan yaitu survei konfirmatif adalah survei untuk mempelajari dan menjelaskan pola hubungan yang mungkin terjadi diantara sedikitnya dua variabel yang diamati secara empirik (Abdurrahmat Fathoni, 2005: 101)

Dengan metode penelitian kualitatif dan strategi penemuan metode survei konfirmatif maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana implikasi program Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ terhadap kepatuhan hukum pelajar SMA/SMK dalam melaksanakan peraturan lalu lintas jalan di Kota Salatiga. B. Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan di Kota Salatiga, yang mencakup 7 SMA/SMK yaitu SMA N 1, SMA N 3, SMA Kristen 2, MA Negeri, SMK N 2, SMK N 3, SMK Kristen BM. Selain itu penelitian ini dilakukan di lembaga pihak yang tekait dan bertanggung jawab dalam program Pelajar Pelopor Keselamatan lalu lintas yaitu, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Salatiga, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kebudayaan dan Pariwisata (Dinhubkombudpar) Kota Salatiga, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Salatiga

(3)

lembaga dan masyarakat secara langsung dan peneliti harus melakukan pengamatan pada pelaksanaan peraturan lalu lintas di jalan dalam hal ini pengamatan dilakukan terfokus pada pelajar SMA/SMK di lingkungan sekolah yang diteliti.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif menggunakam sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data atau data diperoleh langsung dari sumber data penelitian (informan), sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2010 : 62) .

Sumber data primer adalah :

(4)

b) Tempat dan peristiwa, yaitu peneliti melakukan pengamatan terhadap perilaku siswa di 7 sekolah terkait dalam mematuhi peraturan lalu lintas di jalan.

Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari arsip atau dokumen yang dimiliki oleh lembaga yang bersangkutan yaitu Dinhubkombudpar Kota Salatiga, Satlantas Polres Salatiga, Disdikpora Kota Salatiga dan sekolah terkait.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2010: 62) pengumpulan data dilakukan pada kondisi alamiah yaitu penelitian pada kondisi sosial dalam konteks yang sesungguhnya, sehingga untuk mengumpulkan data pada kondisi alamiah tersebut dibutuhkan teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi (Muri Yusuf, 2014: 384)

Teknik pengumpulan data seperti yang telah dijelaskan dilakukan melalui 3 cara yaitu:

a) Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks, dan makna dalam upaya pengumpulan data penelitian. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi mengharuskan peneliti turun kelapangan untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan

(Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2011 : 104-105).

(5)

apakah sudah memiliki tertib dalam berlalu lintas atau belum. Dengan begitu data diperolrh dari observasi atau pengamatan langsung dengan objek yang akan diteliti untuk mendapatkan data yang diinginkan.

b) Wawancara Mendalam

Menurut Mc Milan, Schumacher (dalam Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2011: 128) teknik wawancara mendalam atau in-depth interviewadalah dengan melakukan tanya jawab yang terbuka untuk memperoleh data tentang maksud partisipan atau pokok bahasan yang ingin ditanyakan oleh peneliti tentang bagaimana partisipan wawancara menggambarkan dunia mereka dan bagaimana partisipan menjelaskan kejadian-kejadian penting dalam hidupnya.

Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini. Adapun wawancara yang dilakukan adalah wawancara semiterstruktur guna mendapatkan informasi yang diinginkan dengan selengkap-lengkapnya dengan informan. Wawancara semiterstruktur ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan

wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang telah dikemukakan oleh informan (Sugiyono,2009: 320)

(6)

Pelopor kemudian bagaimana tugas dan peran para Pelajar Pelopor pada sekolah maisng-masing dalam mensosialisasikan keselamatan dalam berlalu lintas. Sedang wawancara dilakukan dengan pihak Dinhubkombudpar kota SMA untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program Pelajar Pelopor Keselamatan SMA di SMA SMA.

Wawancara dilakukan dengan pihak Disdikpora kota SMA untuk mengetahui sekolah SMA/SMA yang ada diwilayah SMA SMA dan jumlah siswa SMA/SMA yang ada di SMA SMA ,dan wawancara dengan pihak Satlantas kota SMA untuk mengetahui tingkat pelanggaran lalu lintas yang melibatkan pelajar di SMA SMA sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 selain itu untuk mengetahui jenis pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi dan melibatkan pelajar.

c) Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang berasal dari arsip dan dokumen dari sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan fokus penelitian (Muri Yusuf, 2014 : 391)

(7)

E. Subjek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, subjek penelitian ditentukan dengan melakukan perhitungan dan pertimbangan tertentu, artinya bahwa teknik pemilihan subjek dalam penelitian kualitatif harus mempertimbangkan informan yang akan dipilih yaitu orang yang dianggap paling mengerti tentang informasi yang diharapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2010: 54).

Teknik pengambilan sampel ini disebut juga sebagai Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel dipertimbangkan berdasarkan maksud, tujuan, atau kegunaan, jadi pengambilan informan didasarkan pada maksud yang sudah ditentukan sebelumnya (Muri Yusuf, 2014: 369).

Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling berfungsi untuk mendapatkan data yang maksimum, bukan untuk generalisasi (Kincoln dan Guba dalam Sugiyono 2010: 54).Dari penjelasan tersebut maka penentuan sampel dalam penelitian ini tidak membatasi dengan banyaknya responden yang akan diteliti, tetapi ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa orang yang dipilih akan memberikan informasi secara maksimum sesuai dengan yang diharapkan peneliti (Djam’an Satori, Aan Komariah, 2011: 104-50)

(8)

dibutuhkan dalam penelitian ini telah dipenuhi. Dalam hal ini setiap sekolah yang menjadi subjek yaitu peserta perwakilan pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan SMA pada masing-masing sekolah.

F. Validitas Data

Dari semua proses pengumpulan data sampai pada penarikan kesimpulan, penelitian juga dilengkapi dengan validitas data yaitu derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono. 2012: 361). Menurut Sugiyono (2012: 327) dalam penelitian untuk menjamin keabsahan data maka penelitian dilakukan dengan triangulasi data yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dengan metode triangulasi sesungguhnya peneliti menggumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data.

Adapun cara uji validitas yang dilakukan menggunakan triangulasi menurut Sugiyono (2012: 327) yaitu:

(9)

2. Triangulasi Sumber, yang berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama

G. Teknik Analisis Data

Dalam hal penelitian kualitatif menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2012: 332) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu (Sugiyono, 2012:334). Lebih lanjut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012:

(10)

334) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya jenuh.

Analisis data semacam ini dapat dilakukan dengan analisis data dengan Flow Model (Sugiyono, 2012: 335).

Berdasakan gambar 3.3 terlihat bahwa, setelah peneliti melakukan pengumpulan data, maka peneliti melakukan antisipatory sebelum melakukan reduksi data. Pengumpulan data adalah proses pencarian data yang dilakukan sepajang proses penelitian dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah dibuat, guna memperoleh data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam proses pengumpulan data ini, seorang peneliti dapat melakukan analisis secara langsung sesuai dengan informasi data yang diperoleh di lapangan.

Antisipatory atau antispasi adalah reduksi data antisipasi yang terjadi sebagai

(11)

konseptual bingkai , dengan situs , dengan pertanyaan penelitian , dengan pendekatan pengumpulan data untuk memilih.

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data yang selanjunya, dan mencarinya bila diperlukan.

Display data atau penyajian data merupakan proses yang dilakukan setelah

reduksi data dengan melakukan penyajian data dalam bentuk uraian singkat atau narasi. Dengan penyajian data maka data akan lebih terorganisir dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga semakin mudah dipahami.

Gambar

Gambar 3.1.
Gambar 3.3. Analisis Flow Model

Referensi

Dokumen terkait

keselamatan lalu lintas kota Surakarta belum menunjukkan adanya kesadaran hukum karena berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa pelajar mematuhi hukum karena

dilakukan penelitian yang berjudul “ Analisa Hukum terhadap pelajar sebagai pelaku Pelanggaran Lalu Lintas Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu

Kegiatan pengabdian Kegiatan masyarakat yang berjudul “Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas Pada Kendaraan Bermotor Roda Dua Untuk Pelajar Sekolah Menengah Atas Di