• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sensitivitas Indera Pengecapan Rasa Manis, Asam, Asin, Pahit dan Umami Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sensitivitas Indera Pengecapan Rasa Manis, Asam, Asin, Pahit dan Umami Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya dan merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan manusia pada abad 21.1,2 Penyakit ini sangat penting karena jumlah penderitanya semakin meningkat.3 Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita DM ke-4 terbanyak di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Berdasarkan laporan statistik dari International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2006 menyebutkan bahwa terdapat sekitar 230 juta penderita DM di seluruh dunia dan angka ini terus meningkat hingga 3% atau sekitar 7 juta orang setiap tahunnya.4 Keanekaragaman etnik, ras dan gaya hidup dari populasi penduduk Indonesia yang hidup pada lebih dari 13.000 kepulauan merupakan faktor yang turut mempengaruhi.5

Diabetes mellitus dibagi menjadi 2 kategori utama berdasarkan sekresi insulin endogen untuk mencegah munculnya ketoasidosis, yaitu DM tipe 1 atau insulin

(2)

metabolisme lipid, karbohidrat dan protein yang kemudian akan menyebabkan terjadinya hiperglikemia. Kondisi hiperglikemia tersebut akan berkembang menjadi diabetes mellitus dengan berbagai macam bentuk manifestasi komplikasi.6 Tindakan pengendalian DM sangat diperlukan khususnya dengan mengusahakan tingkat gula darah sedekat mungkin dengan normal, hal ini merupakan salah satu usaha pencegahan yang terbaik terhadap kemungkinan berkembangnya komplikasi DM. Kriteria pengendalian DM yang baik diantaranya adalah tidak terdapat atau minimal glukosaria, tidak terdapat ketonuria, tidak ada ketoasidosis, jarang sekali terjadi hipoglikemia, glukosa pp normal dan HbA1C (Glycated Hemoglobin atau

Glycosylated Hemoglobin) normal. Kendali glikemik yang baik berhubungan dengan

menurunnya komplikasi DM, studi menunjukkan bahwa menurunkan angka HbA1C dapat menunda atau mencegah komplikasi kronis dan menurunkan kadar hemoglobin HbA1C agar tetap dalam kadar normal dapat meningkatkan peluang seseorang untuk hidup sehat. Bahkan hasil dari the United Kingdom Prospective Diabetes Study (UKPDS) menunjukkan bahwa setiap penurunan 1% HbA1C akan menurunkan resiko komplikasi sebesar 35%.4

(3)

dengan subjek kontrol nondiabetik.Penyebab utama dari gangguan pengecapan pada penderita DM masih belum diketahui, tetapi bisa merupakan akibat dari gangguan reseptor pengecapan, neuropati perifer atau kelainan dari mekanisme yang mendasari pusat pengartian rasa dalam otak.13 Hal yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian

Gondivkar dkk (2009) dimana dari 40 penderita DM tipe 2 terkontrol dan 40

penderita DM tipe 2 tidak terkontrol, 50 orang diantaranya mengalami penurunan sensitivitas pengecapan terhadap rasa manis, asam dan asin serta 6 orang penderita DM tipe 2 tidak terkontrol tidak dapat mengecap. Abnormalitas indera pengecapan ini akan mempengaruhi pemenuhan nutrisi penderita DM tipe 2, dimana penderita lebih cenderung memilih makanan yang lebih manis sehingga akan memperburuk keadaan hiperglikemia.14

Penurunan sensitivitas pengecapan merupakan perubahan yang umum terjadi pada ibu hamil dan menopause. Kebersihan gigi dan mulut yang buruk, xerostomia, sindrom sjogren, defisiensi zat besi, kerusakan pada ginjal dan hati, depresi, pembedahan di sekitar chorda timpani atau saraf glossoparingeal, trauma kepala, epilepsi dan diabetes mellitus juga merupakan penyebab penurunan sensitivitas pengecapan.15 Gangguan indera pengecapan merupakan pengamatan yang umum pada penderita DM tipe 2.13 Penyebab utama gangguan indera pengecapan masih belum dapat dipastikan, tetapi bisa jadi akibat kerusakan bawaan reseptor indera pengecapan, neuropati perifer, atau abnormalitas mekanisme pada pusat pendeteksian rasa di otak. Telah diamati bahwa terdapat hubungan langsung antara peningkatan kadar glukosa darah dengan indera pengecapan dimana neuropati perifer akan mempengaruhi saraf-saraf indera pengecapan atau mikroangiopati akan mempengaruhi taste bud, kedua hal ini kemungkinan merupakan penyebab dari gangguan indera pengecapan.13,14 Sebagai tambahan, obat yang digunakan dalam penanganan DM tipe 2 juga telah dinyatakan turut mempengaruhi kerusakan indera pengecapan.16

(4)

cenderung mengonsumsi makanan lebih banyak untuk memperoleh kenikmatan rasa yang sama dengan nondiabetik, sehingga hal tersebut akan memperburuk keadaan penderita dan menyebabkan berbagai komplikasi. Berdasarkan hal diatas mengenai adanya penurunan sensitivitas indera pengecapan pada penderita DM tipe 2 dan penelitian ini juga belum pernah dilakukan khususnya di kota Medan, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perubahan sensitivitas indera pengecapan pada penderita DM tipe 2 di kota Medan Sumatera Utara.

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat penurunan sensitivitas pengecapan penderita Diabetes Mellitus tipe 2 terhadap rasa manis, asam, asin, pahit dan umami pada HbA1C baik, sedang dan buruk.

2. Apakah terdapat penurunan sensitivitas pengecapan penderita Diabetes Mellitus tipe 2 untuk sensitivitas rasa manis, asam, asin, pahit dan umami antara HbA1C baik, sedang dan buruk.

1.3 Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui penurunan sensitivitas pengecapan penderita Diabetes mellitus tipe 2 terhadap rasa manis, asam, asin, pahit dan umami pada HbA1C baik, sedang dan buruk.

b. Tujuan Khusus

(5)

1.4 Hipotesis Penelitian

1. H0 : Tidak terdapat penurunan sensitivitas pengecapan terhadap rasa

manis, asam, asin, pahit dan umami pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 dengan HbA1C baik, HbA1C sedang dan HbA1C buruk

2. Hα : Terdapat penurunan sensitivitas pengecapan terhadap rasa manis, asam, asin, pahit dan umami pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 dengan HbA1C baik, HbA1C sedang dan HbA1C buruk

1.5 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

1. Sebagai data dan informasi mengenai penurunan sensitivitas pengecapan pada penderita DM tipe 2 terhadap rasa manis, asam, asin, pahit dan umami.

2. Sebagai bahan masukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dibidang Ilmu Biologi Oral dan Ilmu Penyakit Dalam.

b. Manfaat praktis

Referensi

Dokumen terkait

(1) Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan

Kegiatan penelitian UPT BPML - LIPI pada Tahun Anggaran 2015 dari berbagai sumber.. pendanaan disajikan pada

Program aplikasi ini diharapkan menambah minat baca seseorang yang dapat dinikmati dalam bentuk yang berbeda karena yang biasanya kita hanya dapat membaca buku cerita melalui

VERIFIKASI NOMINASI PESERTA UJIAN MADRASAH ( UM ) MI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURABAYA TAHUN 2015/2016A. Rekapitulasi Jumlah Siswa Tahun

Konsep pembuatan dan gambaran animasi iklan ini sama namun yang dipikirkan disini adalah nilai informasi yang disampaikan agar dapat memikat dan mudah untuk diingat. Jadi

 Memperkenalkan bahan ajar kepada siswa tentang cara menulis huruf Hijaiah bersambung.. Kegiatan Inti

Situs web yang dibuat penulis sangatlah sederhana dan diberikan penjelasan singkat tentang tata cara pembuatannya sehingga dapat diikuti oleh pemula yang baru menggunakan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Tambahan Penyertaan