• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Fungsi Dan Makna Iroiro Dan Samazama Dalam Majalah Nipponia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Fungsi Dan Makna Iroiro Dan Samazama Dalam Majalah Nipponia"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

hasrat, dan keinginan kepada orang lain. Sebagai alat komunikasi yang hanya

dimiliki oleh manusia, bahasa dapat dikaji secara internal maupun secara

eksternal. Kajian secara internal adalah pengkajian yang hanya dilakukan terhadap

struktur intern bahasa, seperti struktur fonologisnya, struktur morfologisnya,

struktur sintaksisnya, dan struktur semantiknya. Sedangkan kajian eksternal

adalah kajian yang dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar bahasa. Dalam

kajian internal bahasa, terdapat empat bidang kajian atau cabang linguistik, itu

adalah fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.

Semantik adalah salah satu cabang lingustik yang mengkaji tentang

makna. Dalam semantik, dua buah arti yang bersinonim tidak akan sama.

Semantik memegang hal yang penting, karena bahasa yang digunakan dalam

komunikasi adalah untuk menyampaikan suatu makna. Dalam bahasa Jepang,

objek kalimat semantik antara lain makna kata, dan makna kalimat. Jenis-jenis

makna dalam semantik yaitu makna leksikal dan makna gramatikal, makna dasar

dan makna perluasan, makna denotatif dan makna konotatif. Suatu kata memiliki

makna yang hampir sama, maka dapat dikatakan bahwa kata-kata tersebut

memiliki hubungan makna. Sinonim adalah hubungan semantik. Akan tetapi,

meskipun bersinonim, maknanya tidak akan sama. Ketidaksamaan itu terjadi

karena berbagai faktor, antara lain faktor waktu, faktor tempat, faktor keformalan,

faktor sosial, dan faktor nuansa makna.

(2)

Dalam bahasa Jepang, adjektiva disebut dengan keiyoushi. Kata sifat

adalah kata yang mengungkapkan situasi atau sifat pada suatu benda. Keiyoushi

dapat mengalami perubahan, berdiri sendiri dan di dalam kalimat berfungsi

sebagai predikat. Kata sifat dalam bahasa Jepang dapat di bagi menjadi dua, yaitu

i-keiyoushi dan na-keiyoushi. I-keiyoushi sering disebut dengan keiyoushi yaitu

kelas kata yang menyatakan sifat atau suatu keadaan. Kata yang termasuk

i-keiyoushi selalu diakhiri silabel /i/ dalam bentuk kamusnya, dapat menjadi

predikat, dan dapat menjadi kata keterangan. Na-keiyoushi sering disebut juga

dengan keiyoudoushi. Kelas kata yang dengan sendirinya dapat membentuk

sebuah kalimat, dapat berubah bentuknya, dan bentuk shuushikei-nya berakhiran

dengan da atau desu. Perubahannya mirip dengan kata kerja, sedangkan artinya

mirip dengan kata sifat-I. Maka kelas kata ini disebut dengan keiyoudoshi. Selain

menjadi predikat, na-keiyoushi pun dapat menjadi kata keterangan pada suatu

kalimat.

Baik kata kerja, kata sifat, kata keterangan dalam bahasa Jepang, tentunya

berbeda. Walaupun ada kata-kata yang sama, belum tentu maknanya juga sama.

Misalnya pada kata sifat yang berakhiran na (keiyoudoshi) yaitu iroiro dan

samazama. Maknanya adalah “bermacam-macam, beragam-ragam,

berjenis-jenis”, karena adanya kemiripan makna maka dikatakan sebagai sinonim. Akan

tetapi, meskipun bersinonim, hanya pada konteks tertentu saja.

Adjektiva iroiro dan samazama merupakan adjektiva berakhiran Na atau

Da (keiyoudoushi) yang berfungsi sebagai kata sifat yang menerangkan kata

benda. Dapat menjadi predikat dan dapat mengalami perubahan bentuk. Iroiro

merupakan ragam lisan. Samazama merupakan ragam formal atau resmi.

(3)

Pengertian iroiro dan samazama dalam kamus bahasa Jepang-Indonesia, Goro

Taneguchi menyebutkan bahwa iroiro adalah macam-macam, berjenis-jenis,

berbagai, serba serbi. Sedangkan samazama adalah berjenis-jenis, berupa-rupa,

beraneka ragam, berbagai, serba serbi.

Dari hasil yang diperoleh tentang fungsi dan makna iroiro dan samazama

adalah

1. Iroiro dan samazama sering dijumpai dalam majalah. Tetapi, di antara iroiro

dan samazama yang paling banyak digunakan adalah samazama, karena

samazama bentuknya lebih formal daripada iroiro.

2. Iroiro dan samazama merupakan kata yang bersinonim karena memiliki arti

yang sama yaitu “bermacam-macam, berbagai, dan beraneka ragam”.

3. Samazama bukan hanya bermakna banyak ragam, tetapi lebih menuju pada

perbedaan khusus dari macamnya benda yang dibicarakan.

4. Secara umum, diantara iroiro dan samazama dapat dipertukarkan, akan tetapi

pada pernyataan tertentu iroiro tidak dapat digantikan dengan samazama.

5. Pemakaian adjektiva samazama, bias digantikan dengan adjektiva iroiro

karena adjektiva iroiro digunakan secara luas dan dapat menggantikan

adjektiva samazama.

6. Iroiro penggunaannya lebih bebas dan lebih luas daripada samazama

Referensi

Dokumen terkait

tersebut dapat digunakan untuk menyatakan penggunaan benda mati dalam arti mengkonsumsi (uang dan lain-lainnya), kedua verba tersebut dapat juga digunakan untuk

Hiponim kata melihat adalah memandang yang memiliki makna menyatakan perbuatan membuka mata dengan normal untuk mengetahui objek berupa benda mati atau benda hidup

Kata kerja aktif transitif merupakan kata kerja yang mampu menghadirkan kata benda yang berfungsi sebagai objek atau dengan kata lain kata kerja yang membutuhkan

Untuk menyatakan makna membuat jadi sebagaimana yang dimaksud oleh kata dasar, sufik – ang, -eng, -ong, -in, atau – un tersebut dapat diimbuhkan pada kata sifat dan

yang tepat untuk digunakan pada suatu kalimat misalnya kata dalam bahasa Jepang.. contohnya kata Kata kirei dan

Past future perfect continuous tense adalah suatu bentuk kata kerja untuk menyatakan suatu aksi atau situasi imajiner sedang berlangsung pada titik tertentu atau selama

Dalam bahasa sansekerta kata mantra adalah sangat bermakna karena kata tidak memiliki sinonim dalam bahasa lain, maka mantra adalah suatu kata atau sekumpulan kata-kata tertentu

Metode observasi adalah pengumpulan data yang menggunakan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses, aktivitas atau