BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif, yaitu “penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih” Sugiyono (2008:12).
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Garuda Citra Hotel , Jln Sisingamangaraja
No.27_39, Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober - Desember 2016.
3.3 Batasan Operasional Variabel
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Independen (X) yaitu:
X1 : Harga
X2 : Kualitas Pelayanan
X3 : Lokasi
2. Variabel Dependen (Y) yaitu:
Y : Kepuasan Tamu
3.4 Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel adalah untuk menjelaskan variabel -variabel
yang sudah diidentifikasi.
1.Variabel Independen (X1): Harga
Harga adalah biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan layanan produk
atau jasa dari Garuda Citra Hotel Medan.
2.Variabel Independen (X2): Kualitas pelayanan
Keseluruhan karakteristik dari suatu jasa dalam hal kemampuannya untuk
memenuhi kepuasan dan harapan tamu pada Garuda Citra Hotel Medan.
3.Variabel Independen (X3) : Lokasi
Lokasi adalah tempat dimana Garuda Citra Hotel Medan melaksanakan
kegiatan atau usahanya.
4.Variabel Dependen (Y): Kepuasan Tamu
Kepuasan tamu adalah tingkat perasaan senang atau kecewa tamu Garuda
Citra Hotel Medan setelah membandingkan kinerja atau hasil yang
Lanjutan Tabel 3.1
Sumber : Kotler (2008:345), Tjiptono (2011:59), Swastha (2009:24), Kotler (2009:138)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah
menggunakan skala Likert. Tujuannya adalah untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Melalui
skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel,
kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pertanyaan (Sugiyono, 2008:133).
Tabel 3.2
3.6 Populasi Dan Sampel
3.6.1 Populasi
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh tamu yang
menginap di Garuda Citra Hotel Medan selama tahun 2015 dari bulan
Januari-Desember yaitu sebanyak 393orang.
3.6.2 Sampel
Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
rumus slovin (Sugiyono, 2011:87).Di mana rumus slovin adalah sebagai berikut:
=
Dimana:
= ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = 10% kelonggaran karena kesalahan pengambilan sampel.
79.7160243 dibulatkan menjadi 80 sampel.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan
teknik purposive sampling , yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2008:122).
Adapun kriteria tamu yang dapat dijadikan sampel adalah:
1. Telah berusia 17 tahun ke atas
3. Tamu yang menginap tidak dari instansi pemerintahaan atau instansi
lainnya melainkan tamu pribadi
3.7 Jenis Dan Sumber Data
Jenis penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari subjek penelitian
sebagai sumber informasi yang dicari, data primer diperoleh dengan
memberikan daftar pertanyaan/kuesioner dan observasi kepada tamu yang
mengunakan jasa Garuda Citra Hotel Medan.
2. Data Skunder
Data skunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi
dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah
dan situs internet untuk mendukung penelitian .
3.8 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain:
1. Wawancara (Interview),yaitu data yang didapatkan melalui tanya jawab
langsung dengan pegawai Garuda Citra Hotel Medan untuk mendapatkan
data dan informasi tentang hotel tersebut .
2. Daftar pertanyaan (Questionare), yaitu data yang didapatkan dengan cara
mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada responden. Dalam hal ini
responden adalah tamu yang pernah menginap di Garuda Citra Hotel
3. Studi Dokumentasi, yaitu Mengumpulkan data dan imformasi dari
buku-buku, literatur, jurnal, dan internet yang berkaitan dengan penelitian.
3.9 Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah diperoleh
setelah penelitian merupakan data valid dengan alat ukur yang digunakan. Uji
validitas pada penelitian ini dilakukan pada 30 orang tamu Garuda Citra Hotel
Medan di luar sampel. Pengujian validitas meggunakan SPSS for windows.
Kriteria pengujian validitas kuesioner sebagai berikut:
a. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 orang tamu Garuda Citra Hotel Medan diluar dari sempel penelitian.
Nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30, maka angka yang diperoleh
Tabel 3.3
Sumber : Hasil Pengujian SPSS(2017)
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena
r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan
menunjukkan akurasi dan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama.
Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r alpha positif atau > r tabel maka pertanyaan reliabel.
b. Jika r alpha negatif atau < r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.
Tabel 3.4
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara untuk merumuskan dan
menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui
pengumpulan, penyusunan, dan menginterpretasikan data sehingga dapat
diketahui gambaran umum perusahan yang diteliti.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis linear berganda, agar dapat perkiraan yang
tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun persyaratan asumsi
klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Normalitas Data
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat
signifikan 5%. Maka Jika nilai Asyimp.Sig.(2-tailed) di atas nilai signifikan 5%
artinya variabel residual berdistribusi normal. (Situmorang, 2012:107).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan
lainnya. Jika variance dari satu residual satu pengamatan kepengamatan lainnya
tetap maka terjadi homoskedastisitas jika berbeda maka disebut
heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas.
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu
variabel independen Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan Uji Glejser
dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara
statistic mempengaruhi variabel dependen,maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5%.
Dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada adanya heteroskedastisitas
(Situmorang, 2012:116).
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dlihat dari besarnya nilai
Tolerence Value dan varians inflation factors (VIF) melalui program SPSS.
Apabila tolerance value> 0,01 atau VIF < 5 maka tidak terjadi multikolinearitas
(Situmorang, 2012:137).
3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear bergandadigunakan untuk mengetahui besarnya
hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya dua atau lebih (X1,
X2, X3, ) terhadap variabel dependen (Y). Situmorang dan Lutfi (2012:146)
Y= + + + + e
Keterangan :
Y = KepuasanTamu
= Konstanta
= Koefisien Regresi Berganda
= Variabel Harga
= Variabel Kualitas Pelayanan
= Variabel Lokasi
e = Standard error
3.11 Uji Hipotesis
3.11.1 Uji Serempak (Uji F)
UJI dilakukan untuk mengetahui apakah secara serempak variabel
bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.
: = = b3 = 0 (variabel bebas berupa Harga, Kualitas Pelayanan dan Lokasi
Hotel secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan tamu
pada Garuda Citra Hotel Medan sebagai variabel terikat).
: ≠ ≠ b3 0 (variabel bebas berupa Harga, Kualitas Pelayanan dan
Lokasi Hotel secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
tamu pada Garuda Citra Hotel Medan sebagai variabel terikat).
Nilai akan dibandingkan dengan nilai . Kriteria pengambilan
keputusan yaitu:
1. diterima jika < pada α = 5%
2. ditolak jika > pada α = 5%
Uji Signifikan Parsial (uji t)
Uji bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang
signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk
pengujiannya yaitu:
1. : bi = 0 (Harga, Kualitas Pelayanan dan Lokasi hotel secara persial tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan tamu pada Garuda Citra
Hotel Medan).
2. Ha : bi 0 (Harga, Kualitas Pelayanan dan Lokasi hotel secara persial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan tamu pada Garuda Citra
Nilai akan dibandingkan dengan nilai . Kriteria pengambilan
keputusan yaitu:
1. diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%
2. Haditolak jika thitung > ttabel pada α = 5%
Koefisien Determinasi ( )
Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap
variabel terikat (Y), dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda (R2) dimana
0<R2<1. Hal ini menunjukan jika R2 semangkin dekat dengan 1, maka pengaruh
variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel tidak bebas (Y) semangkin kuat.
Sebaliknya jika R2 semangkin dekat pada 0 maka pengaruh variabel bebas (X1,
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Garuda Citra Hotel Medan
Garuda Citra Hotel Medan merupakan salah satu dari unit usaha PT. Garuda
Maju Cipta . Garuda Citra Hotel Medan ini didirikan oleh Bapak H.Muhammad
Arbie pada tahun 1958 selaku pemilik perusahaan PT Garuda Maju Cipta.
Dahulunya hotel ini diberi nama Motel Garuda, yang kemudian berganti nama
menjadi Garuda Citra Hotel Medan. Hotel ini berlokasi di Jalan Sisingamangaraja
No. 27-39, Medan. Jalan ini merupakan salah satu sudut dari kota Medan yang
kehidupan komersilnya paling sibuk. Disamping itu Garuda Citra Hotel Medan
adalah salah satu hotel yang tertua di Kota Medan dan telah berdiri sejak tahun
1958. Garuda Citra Hotel Medan berada di pusat strategis area kebudayaan,
aktivitas keagamaan, seperti Istana Maimoon, Masjid Raya Kota Medan, Rumah
Tjong Afie dan Menara Tirtanadi. Selain itu, lokasi Garuda Citra Hotel Medan
merupakan jalur menuju keluar kota seperti Aceh, Brastagi, dan Parapat. Letak
Garuda Citra Hotel Medan juga didukung oleh keberadaan berbagai pusat
pertokoan, shopping mall, restoran dan tempat hiburan di sepanjang jalan
Sisingamangaraja.
Hotel Garuda Citra Hotel Medan memiliki 65 kamar dengan tipe kamar
yaitu kamar standar, kamar eksekutif dan kamar deluxe. Hotel ini juga dilengkapi
oleh 1 ruangan untuk kegiatan pertemuan dan seminar yang dilengkapi dengan
music, pelayanan kamar 24 jam, ruang untuk kegiatan bisnis, pencucian dan
pengeringan pakaian, tour dan travel agent, penyewaan kendaraan, bantuan
pengobatan 24 jam, ATM, photocopy, dan gift shop. Setiap kamar dilengkapi
dengan fasilitas standar seperti TV, air conditioning, private bathroom dengan air
panas dan dingin, sprinkler, fasilitas tempat duduk, tempat menaruh pakaian dan
barang bawaan.
Visi Garuda Citra Hotel Medan
Semua orang mengenal Garuda Citra Hotel Medan.
4.1.2 Misi Garuda Citra Hotel Medan
a. Meningkatkan market sharing dengan menarik konsumen baru.
b. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan reward.
c. Meningkatkan pelanggan yang loyal.
d. Meningkatkan laba dengan brand Garuda Citra Hotel Medan.
e. Menambah koneksi untuk meningkatkan pelanggan.
Hasil Penelitian
Analisis Deskriptif Responden
Kuesioner merupakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.
Terdapat 23 butir pernyataan untuk variabel X dan 3 pernyataan untuk variabel Y.
Jumlah keseluruhan pernyataan adalah 26 pertanyaan. Responden dalam
penelitian ini adalah tamu Garuda Citra Hotel Medan yang pernah menginap.
Adapun analisis deskriptif ini merupakan uraian mengenai hasil pengumpulan
Karakteristik Responden
Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data primer pada saat
penelitian dilakukan yaitu pada bulan Oktober - Desember 2016. Responden
dalam penelitian ini adalah tamu Garuda Citra Hotel , Jln Sisingamangaraja
No.27_39, Medan. Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi
responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia, dan pekerjaan.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel
4.1 berikut:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (Orang ) Persentase (%)
Laki-Laki 49 61,2%
Perempuan 31 38,7%
Jumlah 80 100%
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Berdasarkan Tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
terlihat bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 49 responden
(61,2%) dan sebanyak 31 responden (38,7%) berjenis kelamin perempuan. Hal ini
menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih dominan
dibanding responden perempuan. Hal ini menunjukan bahwa seorang pria
memiliki aktifitas yang lebih banyak di luar rumah dibandingkan wanita dan juga
lebih sering menginap diluar rumah dibandingkan di rumah. Dengan begitu, wajar
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Perentase
≤ 20 Tahun 20 25 %
21-30 Tahun 42 52,5 %
31-40 Tahun 10 12,5%
41Tahun 8 10%
Total 80 100%
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Berdasarkan Tabel 4.2, menunjukan bahwa karakteristik responden
bedasarkan usia ≤ 20 berjumlah 20 orang (25%), responden yang berusia 21-30
berjumlah 42 orang (52,5%) responden yang paling banyak detelit, dan responden
berumur 31-40 berjumlah 10 orang (12,5%) dan responden yang berusia 41 tahun
berjumlah 8 orang (10%). Responden yang berusia 21-30 tahun adalah responden
yang paling dominan karena saat peneliti menyebar kuesioner, peneliti lebih
banyak menjumpai responden yang berusia 21-30 tahun. Seorang yang sudah
berumur 21-30 tahun seseorang yang dikatakan dewasa dan juga sedang meniti
karir dalam sebuah perkerjaan sehingga lebih banyak menghabiskan waktu di luar
3. Krakteristik responden berdasrakan Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.3
berikut:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Kategori Jumlah Bidang
Nominal (orang) %
Mahasiswa 19 23,7
Pengusaha 31 38,75
Wiraswasta 20 25
Lainya 10 12,5
Total 80 100
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Berdasarkan Tabel 4.3, menunjukan bahwa karakteristik responden
bedasarkan Mayoritas pekerjaan responden merupakan Pengusaha dengan
persentasi 38.7%, sisanya Wiraswasta sebesar 25%,Mahasiswa 23,7% dan lainnya
sebesar 12,5%. Kebanyakan responden berasal dari latar belakang pengusaha,
karena lokasi Hotel terletak sangat strategis dekat dengan lingkungan bisnis dan
pusat keramain, sehingga banyak pengusaha menggunakan Hotel tersebut.
4.2.1.2 Frekuensi Jawaban Responden
Deskripsi jawaban responden menggambarkan bagaimana distribusi
jawaban responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Berikut ini
dapat dilihat distribusi jawaban responden mengenai variabel Harga(X1), variabel
Kualitas Pelayanan (X2), variabel Lokasi (X3), dan dan variabel Kepuasan Tamu
1. Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Harga(X1)
Distribusi jawaban responden tentang variabel harga dapat dilihat pada
Tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Harga (X1)
Pernyataan STS TS KS S SS Min Max Mean St.Dev
Sumber : hasil penelitian (2017) data diolah
Hasil jawaban kuesioner yang di peroleh dari 80 responden untuk variabel
harga padaTabel 4.4 yaitu:
1. Pada butiran pernyataan nomor satu dari kuesioner yang disebar dan di
analisis menyatakan Garuda Citra Hotel Medan menawarkan harga kamar
sesuai dengan fasilitas yang di tawarkan,dapat digambarkan sebanyak 5
orang atau 6,3% menyatakan kurang setuju, 63 orang atau 78,8%
menyatakan setuju dan 12 orang atau 15,0% menyatakan sangat
setuju.Nilai minimum sebesar 3 (kurang setuju) dan nilai maksimum 5
(sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,0serta standar deviasi
sebesar 0,45. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menilaiGaruda Citra Hotel Medan menawarkan harga kamar sesuai
dengan fasilitas yang di tawarkan sehingga responden tertarik untuk
menginap.
2. Pada butiran pernyataan nomor dua dari kuesioner yang disebar dan di
terjangkau bagi tamu responden yang menyatakan Harga Kamardapat
digambarkan sebanyak 9 orang atau 11,3% menyatakan kurang setuju, 43
orang atau 53,8% menyatakan setuju dan 28 orang atau 35,0% menyatakan
sangat setuju.Nilai minimum sebesar 3 (kurang setuju) dan nilai
maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,2 serta standar
deviasi sebesar 0,45. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
meyakiniGaruda Citra Hotel Medan menawarkan harga yang terjangkau
bagi tamu sehingga layak untuk dikunjunggi.
3. Pada butiran pernyataan nomor tiga dari kuesioner yang disebar dan di
analisis menyatakan, Garuda Citra Hotel Medan menawarkan harga yang
lebih murah dari hotel lain yang sejenis untuk responden yang menyatakan
Harga kamar sebanyak 5 orang atau 6,3% menyatakan kurang setuju, 58
orang atau 72,5% menyatakan setuju dan 17 orang atau 21,3% menyatakan
sangat setuju.Nilai minimum sebesar 3 (kurang setuju) dan nilai
maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 serta standar
deviasi sebesar 0,50. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
meyakini bahwa Harga kamar Garuda Citra Hotel Medan menawarkan
2. Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Kualitas Pelayanan
(X2)
Distribusi jawaban responden tentang variabel kualitas pelayanan dapat
dilihat pada Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Kualitas Pelayanan (X2)
Sumber : hasil penelitian (2017) data diolah
4. Pada butiran pernyataan nomor empat dari kuesioner yang disebar dan di
analisis menyatakan, Garuda Citra Hotel Medan memiliki ruang tunggu (
lobi hotel ) sangat nyamandapat digambarkan sebanyak 5 orang atau 6,3%
menyatakan tidak setuju, 19 orang atau 23,8% menyatakan kurang setuju,
sangat setuju. Nilai minimum sebesar 2 (tidak setuju) dan nilai maksimum
5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 3,7 serta standar deviasi
sebesar 0,77. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai
bahwa ruang tunggu hotel sanggat nyaman.
5. Pada butiran pernyataan nomor lima dari kuesioner yang disebar dan di
analisis menyatakan, Karyawan Garuda Citra Hotel Medan berpenampilan
rapi, dapat digambarkan sebanyak11 orang atau 13,8% menyatakan tidak
setuju, 21 orang atau 26,3% menyatakan kurang setuju dan 48 orang atau
60,0% menyatkan setuju.Nilai minimum sebesar 2 (tidak setuju) dan nilai
maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 3,4 serta standar
deviasi sebesar 0,72. Hal ini menunjukkan bahwa Karyawan Garuda Citra
Hotel Berpenampilan rapi.
6. Pada butiran pernyataan nomor enam dari kuesioner yang disebar dan di
analisis menyatakan, Kondisi setiap ruangan kamar hotel Garuda Citra
Hotel Medan terlihat nyaman, dapat digambarkan sebanyak 18 orang atau
22,5% menyatakan tidak setuju, 45orang atau 56,3% menyatakan kurang
setuju,12 orang atau 15,0% menyatakan setuju dan 5 orang atau 6,3%
menyatakan sangat setuju.Nilai minimum sebesar 2 (tidak setuju) dan nilai
maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 3,0 serta standar
deviasi sebesar 0,79. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menilai kurang setuju bahwa kamar hotel nyaman untuk di huni. Kamar
menginap,fasilitas didalam ruang kamar yang banyak kerusakan
menimbulkan kondisi kamar yang tidak nyaman.
7. Pada butiran pernyataan nomor tujuh dari kuesioner yang disebar dan di
analisis menyatakan, Bangunan Garuda Citra Hotel Medan memiliki daya
tarik,dapat digambarkan sebanyak 19 orang atau 23,8% menyatakan
kurang setuju, 50 orang atau 62,5% menyatakan setuju dan 11 orang atau
13,8% menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 3 (kurang setuju)
dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 3,9
serta standar deviasi sebesar 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menilai bahwa bangunan hotel menarik perhatian responden
untuk menginap.
8. Pada butiran pernyataan nomor delapan dari kuesioner yang disebar dan di
analisis menyatakan, Karyawan Garuda Citra Hotel Medan memberikan
pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan, dapat digambarkan sebanyak 2
orang atau 2,5% menyatakan sangat tidak setuju, 14 orang atau 17,5%
menyatakan tidak setuju, 16 orang atau 20,0% menyatakan kurang
setuju,37 orang atau 46,3% menyatakan setuju dan 11 orang atau 13,8%
menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 1 (sanggat tidak setuju)
dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 3,5
serta standar deviasi sebesar 1,01. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menilai kurang setuju bahwa karyawan hotel memberikan
9. Pada butiran pernyataan nomor sembilan dari kuesioner yang disebar dan
di analisis menyatakan, Karyawan Garuda Citra Hotel Medan tepat waktu
dalam menyelesaikan keluhan tamu, dapat digambarkan sebanyak 3 orang
atau 3,8% menyatakan tidak setuju, 6 orang atau 7,5% menyatakan kurang
setuju dan71 orang atau 88,8% menyatakan setuju. Nilai minimum sebesar
2 (tidak setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai
rata-rata sebesar 3,8 serta standar deviasi sebesar 0,45. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menilai setuju bahwa karyawan Karyawan
Garuda Citra Hotel Medan tepat waktu dalam menyelesaikan keluhan
tamu.
10.Pada butiran pernyataan nomor sepuluh dari kuesioner yang disebar dan di
analisis menyatakan, Karyawan Garuda Citra Hotel Medan selalu bersikap
ramah dalam memberikan pelayanan kepada tamu, dapat digambarkan
sebanyak 17 orang atau 21,3% menyatakan tidak setuju, 37 orang atau
46,3% menyatakan kurang setuju dan 26 orang atau 32,5% menyatakan
setuju. Nilai minimum sebesar 2 (tidak setuju) dan nilai maksimum 5
(sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 3,1 serta standar deviasi
sebesar 0,72. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai
kurang setuju bahwa keryawan hotel bersikap ramah terhadap tamu.
Karyawan Garuda Citra Hotel Medan tidak ramah dalam memberikan
pelayanan, adanya ketidak ramahaan par karyawan hotel ini menyebapkan
karyawan hotel memberikan pelayanan yang ramah kepada tamu akan
tercipta sebuah hubungan yang baik anatara tamu dan karyawan.
11.Pada butiran pernyataan nomor sebelas dari kuesioner yang disebar dan di
analisis menyatakan, Karyawan Garuda Citra Hotel Medan selalu
memberikan pelayanan secara cepat, dapat digambarkan sebanyak 1 orang
atau 1,1% menyatakan sangat tidak setuju, 14 orang atau 17,5%
menyatakan tidak setuju, 21 orang atau 26,3% menyatakan kurang setuju,
44 orang atau 55,0% menyatakan setuju. Nilai minimum sebesar 1 (sangat
tidak setuju) dan nilai maksimum 4 (setuju) dengan nilai rata-rata sebesar
3,3 serta standar deviasi sebesar 0,81. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menilai setuju bahwa karyawan hotel memberikan
pelayanan secara cepat. Karyawan hotel meberikan pelayanan yang cepat
tidak banyak menunda waktu untuk melayani tamu.
12.Pada butiran pernyataan nomor dua belas dari kuesioner yang disebar dan
di analisis menyatakan, Karyawan Garuda Citra Hotel Medan selalu
bersedia membantu dapat digambarkan sebanyak 1 orang atau 1,1%
menyatakan tidak setuju, 4 orang atau 5% menyatakan kurang setuju, 63
orang atau 78,7% menyatakan setuju dan 12 orang atau 15,0% menyatakan
sangat setuju. Nilai minimum sebesar 2 (tidak setuju) dan nilai maksimum
5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,0 serta standar deviasi
sebesar 0,49. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai
13.Pada butiran pernyataan nomor tiga belas dari kuesioner yang disebar dan
di analisis menyatakan, Karyawan Garuda Citra Hotel Medan selalu
bersikap cepat dalam menangapi keluhan tamu dapat digambarkan
sebanyak 15 orang atau 18,8% menyatakan kurang setuju, 58 orang atau
72,5% menyatakan setujudan 7 orang atau 8,8% menyatakan sangat setuju.
Nilai minimum sebesar 3 (kurang setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat
setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 3,9 serta standar deviasi sebesar 0,51.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai setuju bahwa
karyawan hotel bersikap cepat dalam menggapi keluhan tamu.
14.Pada butiran pernyataan nomor empat belas dari kuesioner yang disebar
dan di analisis menyatakan, Karyawan Garuda Citra Hotel Medan
memberikan jaminan keamanan kepada tamu hotel,dapat digambarkan
sebanyak 3 orang atau 3,8% menyatakan sangat tidak setuju, 5 orang atau
6,3% menyatakan tidak setuju,12 orang atau 15,0% menyatakan kurang
setuju, 59 orang atau 73,8% menyatakan setuju dan 1 orang atau 1,1%
menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 1 (sanggat tidak setuju)
dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 3,6
serta standar deviasi sebesar 0,78. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menilai tidak setuju karyawan hotel memberikan jaminan
keamanan kepada tamu.
15.Pada butiran pernyataan nomor lima belas dari kuesioner yang disebar dan
di analisis menyatakan, Karyawan Garuda Citra Hotel Medan memberikan
orang atau 1,1% menyatakan tidak setuju, 37 orang atau 46,3%
menyatakan kurang setuju, 40 orang atau 50,0% menyatakan setuju dan 2
orang atau 2,5% menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 2
(tidak setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata
sebesar 3,5 serta standar deviasi sebesar 0,57. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menilai kurang setuju bahwa karyawan hotel
memberikan jaminan kenyamanan kepada tamu. Tidak ada jaminan yang
diberikan karyawan kepada tamu dalam hal kenyamanan yang di berikan
karyawan hotel dikarenankan fasilitas hotel yang kurang memadai.
Sehingga banyak responden menjawab kurang setuju terhadap penyataan
tersebut.
16.Pada butiran pernyataan nomor enam belas dari kuesioner yang disebar
dan di analisis menyatakan, Karyawan Garuda Citra Hotel Medan selalu
bersikap sopan kepada setiap tamu, dapat digambarkan sebanyak 3 orang
atau 3,8% menyatakan tidak setuju, 4 orang atau 4,3% menyatakan kurang
setuju, 72 orang atau 90,0% menyatakan setuju dan 1 orang atau 1,3%
menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 2 (tidak setuju) dan
nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 3,8 serta
standar deviasi sebesar 0,44. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menilai setuju bahwa karyawan bersikap sopan terhadap tamu.
Sikap sopan yang di berikan karyawan hotel diawal pemesanan kamar
17.Pada butiran pernyataan nomor tujuh belas dari kuesioner yang disebar
dan di analisis menyatakan, Karyawan Garuda Citra Hotel Medan
memberikan perhatian secara pribadi kepada tamu, dapat digambarkan
sebanyak 3 orang atau 3,8% menyatakan tidak setuju, 5 orang atau 6,3%
menyatakan kurang setuju, 71 orang atau 70,7% menyatakan setuju dan 22
orang atau 23,9% menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 2
(tidak setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata
sebesar 3,8 serta standar deviasi sebesar 0,46. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menilai setuju bahwa karyawan hotel memberikan
perhatian pribadi kepada tamu. Di saat fasilitas di kamar hotel tidak dalam
kondisi baik karyawan hotel memberikan pelayanan pribadi terhadap
tamu.
18.Pada butiran pernyataan nomor delapan belas dari kuesioner yang disebar
dan di analisis menyatakan, Karyawan Garuda Citra Hotel Medan
memberikan pelayanan yang sangat nyaman kepada tamu, dapat
digambarkan sebanyak 10 orang atau 12,5% menyatakan kurang setuju, 38
orang atau 47,5% menyatakan setuju dan 32 orang atau 40,0% menyatakan
sangat setuju. Nilai minimum sebesar 3 (kurang setuju) dan nilai
maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,2 serta standar
deviasi sebesar 0,67. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menilai setuju bahwa karayawan hotel memberikan kenyaman kepada
19.Pada butiran pernyataan nomor sembilan belas dari kuesioner yang disebar
dan di analisis menyatakan, Karyawan Garuda Citra Hotel Medan
memperlakukan semua tamu secara khusus, dapat digambarkan sebanyak
9 orang atau 11,3% menyatakan kurang setuju, 58 orang atau 72,5%
menyatakan setujudan 13 orang atau 16,3% menyatakan sanggat setuju.
Nilai minimum sebesar 3 (kurang setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat
setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,0 serta standar deviasi sebesar 0,52.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai bahwa
karyawan hotel memperlakukan tamu secra khusus.
3. Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Lokasi (X3)
Distribusi jawaban responden tentang variabel lokasi dapat dilihat pada
Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Lokasi (X3)
Pernyataan STS TS KS S SS Min Max Mean St.Dev
Sumber : hasil penelitian (2017) data diolah
20.Pada butiran pernyataan nomor dua puluh dari kuesioner yang disebar dan
di analisis menyatakan, Lokasi Garuda Citra Hotel Medan sangat mudah
untuk dijangkau dapat di gambarkan sebanyak 1 orang atau 1,3%
menyatakan tidak setuju,56 orang atau 70,0% menyatakan setuju dan 23
orang atau 28,8% menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 2
sebesar 4,2 serta standar deviasi sebesar 0,52. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menilai bahwa lokasi hotel sanggat mudah di jangaku
oleh konsumen.
21.Pada butiran pernyataan nomor dua puluh satu dari kuesioner yang disebar
dan di analisis menyatakan, Lalu lintas menuju Garuda Citra Hotel Medan
lancar dapat digambarkan sebanyak1 orang atau 1,8% menyatakan tIdak
setuju,8 orang atau 10,0% menyatakan kurang setuju setuju, 47 orang atau
58,8% menyatakan setuju dan 24 orang atau 30,0% menyatakan sangat
setuju.Nilai minimum sebesar 2 (tidak setuju) dan nilai maksimum 5
(sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,1 serta standar deviasi
sebesar 0,65. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan responden setuju
bahwa lalu lintas jalan menuju hotel lancar.
22.Pada butiran pernyataan nomor dua puluh dua dari kuesioner yang disebar
dan di analisis menyatakan, Garuda Citra Hotel Medan berada di
lingkungan yang amandapat di gambarkan sebanyak 10 orang atau 12,5%
menyatakan kurang setuju,47orang atau 58,8% menyatakan setuju dan 23
oarang atau 28,8% menyatakan sangat setuju.Nilai minimum sebesar 3
(kurang setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai
rata-rata sebesar 4,1 serta standar deviasi sebesar 0,62. Hal ini menunjukkan
bahwa responden menilai setuju bahawa lingkunga hotel nyaman dan
aman.
23.Pada butiran pernyataan nomor dua puluh tiga dari kuesioner yang disebar
parkir yang sangat luas, dapat di gambarkan sebanyak 5 orang atau 6,3%
menyatakan kurang setuju,53 orang atau 66,3% menyatakan setuju, dan
22 orang atau 27,5% menyatakan sangat setuju.Nilai minimum sebesar 3
(kurangsetuju) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata
sebesar 4,2 serta standar deviasi sebesar 0,54. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menilai setuju dengan lokasi parkir hotel yang luas.
4. Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepuasan Tamu (Y)
Distribusi jawaban responden tentang variabel Kepuasan Tamu dapat
dilihat pada Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Kepuasan Tamu (Y)
Pernyataan STS TS KS S SS Min Max Mean St.Dev
Sumber : hasil penelitian (2017) data diolah
24.Pada butiran pernyataan nomor dua puluh empat dari kuesioner yang
disebar dan di analisis menyatakan, Saya merasa senang karena fasilitas
Garuda Citra Hotel Medan dapat memenuhi kebutuhan saya dapat
digambarkan sebanyak2 orang atau 2,5% menyatakan kurang setuju, 36
orang atau 45,0% menyatakan setuju dan 42 orang atau 52,6% menyatakan
sangat setuju. Nilai minimum sebesar 3 (kurang setuju) dan nilai
maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,5 serta standar
merasa senang karena fasilitas Garuda Citra Hotel Medan dapat memenuhi
kebutuhan saya.
25.Pada butiran pernyataan nomor dua puluh lima dari kuesioner yang disebar
dan di analisis menyatakan, Pelayanan yang diberikan oleh Garuda Citra
Hotel Medan sesuai dengan harapan saya,dapat di gambarkan sebanyak2
orang atau 2,2% menyatakan kurang setuju, 59 orang atau 73,8%
menyatakan setuju dan 19 orang atau 23,8% menyatakan sangat
setuju.Nilai minimum sebesar 3 (kurang setuju) dan nilai maksimum 5
(sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,2 serta standar deviasi
sebesar 0,46. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai
pelayanan yang diberikan oleh Garuda Citra Hotel Medan sesuai dengan
harapan dan akan memutuskan untuk menginap dihotel tesebut.
26.Pada butiran pernyataan nomor dua puluh enam dari kuesioner yang
disebar dan di analisis menyatakan, Kinerja keseluruhan Garuda Citra
Hotel Medan membuat saya senang dan puas,dapat digambarkan sebanyak
4 orang atau 5,0% menyatakan kurang setuju, 52 orang atau 65,0%
menyatakan setuju dan 24 orang atau 30,0% menyatakan sangat
setuju.Nilai minimum sebesar 3 (kurang setuju) dan nilai maksimum 5
(sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,4 serta standar deviasi
sebesar 0,53. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai
Kinerja keseluruhan Garuda Citra Hotel Medan membuat responden
4.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi asumsi-asumsi regresi agar nilai
estimasi tidak bias. Uji asumsi klasik yang digunakan meliputi Uji Normalitas
Data, Uji Heterokedastisitas, dan Uji Multikolinearitas.
4.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi
distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsiini dilanggar maka uji statistik menjadi
tidak valid. Ada dua cara untu mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau
tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov.
1. Uji Normalitas Pendekatan Histogram
Pada pendekata histogram, dikatakan variabel berdistribusi normal jika
berbentuk lonceng yang tidak menceng kekiri atau kekanan. Hasil pengujian dapat
dilihat pada gambar grafik berikut:
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2017)
Gambar 4.1 Histrogram
Pada grafik histogram Gambar 4.1 terlihat bahwa variabel berdistribusi
pun kanan dan membentuk pola lonceng, sehingga penyebaran datanya telah
berdistribusi secara normal.
2. Uji Normalitas Pendekatan Grafik Normal Probability Plot
Apabila plot dari keduanya berbentuk linear, maka berindikasi bahwa
residual menyebar normal. Bila pola titik-titik yang terletak selain di ujung-ujung
plot masih berbentuk linear, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari
garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data adalah normal. Berikut adalah
hasil Normal P – Plot of Regresson Standardized Residual:
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2017)
Gambar 4.2 Pendekatan Grafik Normalitas
Pada Gambar 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikut arah garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi
3. Uji Normalitas Pendekatan Statistik Kolmogorov-Smirnov
Uji Normalitas dengan pendekatan statisik Kolmogorov-Smirnov dapat
dilihat pada Tabel 4.8 beriku:
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,79495519
0,361>0,05 Dengan demikian berdasarkan kriteria pengujian maka dapat
disimpulkan bahwa penyebaran data telah berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Heteroskedestisitas
Prinsip pengujian Heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah adanya
gangguan yang ada pada suatu penelitian. Metode untuk menguji penelitian untuk
mencari keberadaan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode grafik dan
1. Uji Heteroskedastisitas Pendekatan Scatter Plot
Uji Heteroskedastisitas dengan menggunkan Scatter Plot dapat dilihat pada
Gambar 4.3 berikut:
Sumber : Hasil Penelitian SPSS (2017)
Gambar 4.3
Pendekatan Grafik Heterokedastisitas
Dari hasil Uji Heteroskedastisitas diatas grafik ScatterPlot yang disajikan
pada Gambar 4.3, dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun
dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model regresi.
2. Uji Heteroskedastisitas Pendekatan Statistik Glejser
Pendekatan Statstik dilakukan uji Gleser. Berikut adalah hasil dari
Tabel 4.9
KualitasPelayanan -3,450E-005 ,030 ,000 -,001 ,999
Lokasi ,107 ,057 ,210 1,866 ,066
a. Dependent Variable: absut
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2017)
Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa tingkat signifikansi variabel
Harga(X1) sebesar 0,886, tingkat signifikansi variabel Kualitas Pelayanan (X2)
sebesar 0,999, dan tingkat signifikansi variabel Lokasi (X3) sebesar 0,066. Dengan
demikian terlihat bahwa tidak satu pun variabel independen yang signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen absolute residual (Abs_res). Hal ini
terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%. Maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas.
4.3.3 Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas berarti adanya
hubungan yang sempuran, diantara beberapa atau semua variabel yang
menjelaskan dari model regresi. Dasar untuk melihat suatu model yang
tidakterkena multikolinearitas adalah dengan melihat besar Variance Inflation
Factor.(VIF) dan tingkat Tolerance. Jika VIF > 5 dan Tolerance < 0,1, maka
terdapat masalah multikolinearitas dalam penelitian ini. Hasil pengujian dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2017)
Berdasarkan Tabel 4.10, disimpulkan bahwa pada model regresi yang
digunakan tidak terlihat adalanya gejala multikolonearitas antar variabel
indevenden. Hal ini dapat diketahui dari nilai tolerance dan nilai VIF. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel Harga (X1) sebesar
0,986 dan nilai VIF sebesar 1,014, nilai tolerance variabel Kualitas Pelayanan
(X2) sebesar 0,992 dan nilai VIF sebesar 1,008, dan nilai tolerance variabel Lokasi
sebesar 0,994 dan nilai VIF sebesar 1,006. Dengan demikian terlihat bahwa nilai
tolerance masing-masing variabel independen >0,1 dengan nilai VIF< 5. Maka
berdasarkan kriteria pengujian, jika nilai tolerance >0,1 dan nilai VIF< 5 maka
dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonearitas. Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari Harga (X1), Kualitas Pelayanan
(X2) dan Lokasi (X3) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Kepuasan Tamu.
(Situmorang dan Lutfi, 2012:146), Nilai koefisien regresi linear berganda dapat
dilihat pada Tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.11 Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.11, dapat dirumuskan
model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
X2 = variabel Kualitas Pelayanan
X3 = variabel Lokasi
e = standard error
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Konstanta (a) = 3,476. Ini menunjukkan tingkat konstanta, dimana jika
variabel Harga (X1), Kualitas Pelayanan (X2), dan Lokasi (X3) adalah 0,
maka Kepuasan Tamu (Y) pada Garuda Citra Hotel Medan sebesar 3,476.
b. Koefisien b1 (X1) = 0,711. Ini menunjukkan bahwa variabel Harga (X1)
berpengaruh secara positif terhadap Kepuasan Tamu, atau dengan kata
lain, jika variabel Harga ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Kepuasan
Tamu pada Garuda Citra Hotel Medanakan meningkat sebesar 0,711
dengan asumsi variabel lain tetap.
c. Koefisien b2 (X2) = -0,057. Ini menunjukkan bahwa variabel Kualitas
Pelayanan(X2) berpengaruh secara Negatif terhadap Kepuasan Tamu, atau
dengan kata lain, jika variabel Kualitas Pelayanan Menurun sebesar satu
satuan, maka Kepuasan Tamu pada Garuda Citra Hotel Medan tidak akan
meningkat sebesar -0,057 dengan asumsi variabel lain tetap.
d. Koefisien b3 (X3) = 0,238. Ini menunjukkan bahwa variabel Lokasi (X3)
berpengaruh secara positif terhadap Kepuasan Tamu, atau dengan kata
lain, jika variabel Lokasi semangkin strategis sebesar satu satuan, maka
Kepuasan Tamu pada Garuda Citra Hotel Medan akan meningkat sebesar
4.5 Pengujian Hipotesis
4.5.1 Uji Serempak (Uji F)
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari
Harga, Kualitas Pelayanan dan Lokasi yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu Kepuasan Tamu.
1. Model hipotesis yang digunakan adalah :
H0 : b1;b2;b3, = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari : Harga, Kualitas
Pelayanan dan Lokasi secara serempak tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kepuasan Tamu.
Ha : b1;b2;b3 ≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari :Harga, Kualitas
Pelayanan dan Lokasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kepuasan Tamu. Hasil uji signifikan simultan F dapat di lihat pada Tabel
4.12 berikut:
b. Predictors: (Constant), Lokasi, KualitasPelayanan, Harga
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2017)
Berdasarkan Tabel 4.12 diatas dapat disimpulkan variabel Harga, Kualitas
Pelayanan dan Lokasi Hotel secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan tamu pada Garuda Citra Hotel Medan. Hal tersebut dapat
0,000 lebih kecil dari 0,05 dan diperoleh nilai Fhitung> Ftabel yang diperoleh dengan
melihat tabel F dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5%, nilai �f1
=k-1(4-1), dan �f2= (n-k)= 80-4= 76. Maka nilai Fhitung adalah sebesar 2,71. Dengan
demikian diperoleh nilai Fhitung> Ftabel(27,176>2,71). Berdasarkan kriteria
pengujian hipotesis maka H0 ditolak dan Ha diterima.
4.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak
digunakan statistik t (uji-t). jika t hitung < t tabel, maka H0 diteirma atau Ha ditolak,
sedangkan jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat
signifikansi dibawah 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil Uji Persial (Uji
t) dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut :
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 4.13
Uji Signifikan Parsial (Uji -t)
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2017)
1. Harga (X1)
Variabel Harga memiliki nilai thitungsebesar 7,338 sedangkan nilai �tabel 1,99.
Dengan demikian nilai thitung (7,338)> ttabel (1,99) dengan tingkat signifikansi
positif dan signifikan terhadap Kepuasan Tamu(Y) pada Garuda Citra Hotel
Medan artinya jika variabel Harga ditingkatkan maka kepuasan tamu akan
meningkat. Harga yang semakin sesuai dengan fasilitas yang di tawarkan
maka dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kepuasan tamu untuk
menginap. Maka kesimpulannya H0 ditolak dan Ha diterima.
2. Kualitas Pelayanan (X2)
Variabel Kualitas Pelayanan memiliki nilai thitung sebesar -1,843 sedangkan
nilai ttabel 1,99. Dengan demikian nilai thitung (-1,843) < ttabel (1,99) dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,069> 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
Kualitas Pelayanan (X2) berpengaruh Negatif dan berpengaruh tidak
signifikan terhadap Kepuasan Tamu (Y)pada Garuda Citra Hotel Medan
artinya jika variabel Kualitas Pelayanan Menurun maka Kepuasan Tamu tidak
akan meningkat. Maka kesimpulannya H0 diterima dan Ha ditolak.
3. Lokasi (X3)
Variabel Lokasi memiliki nilai thitung sebesar 4,039 sedangkan nilai ttabel 1,99.
Dengan demikian nilai thitung (4,039) >ttabel (1,99) dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000< 0,05. Lokasi (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kepuasan Tamu(Y) pada Garuda Citra Hotel Medan artinya jika variabel
lokasi semakin strategis maka kepuasan tamu akan meningkat. Maka
4.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R²)
Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui kemampuan
model dalam menjelaskan variabel dependen. Hasil Uji Koefisien Determinasi
(R2) dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut:
Tabel 4.13
Uji Koefisien Determinasi (R²)
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa koefisien determinasi
yang telah disesuaikan (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,499 atau 49.9%
Adjusted R Square berkisar pada angka 1-0, dengan catatan semakin besar angka
Adjusted R Square maka akan semakin kuat hubungan dari ketiga variabel dalam
model regresi.
a) R Square sebesar 0,719 berarti 71,9% variabel Harga dapat dijelaskan oleh
Variabel Kualitas Pelayanan dan Lokasi. Sedangkan 28,1% lainnya
dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam
penelitian ini.
b) Adjusted R Square sebesar 0,499 berarti 49,9% variabel Kepuasan Tamu
dapat dijelaskan oleh Harga, Kualitas Pelayanan dan Lokasi.Sedangkan
50,1% lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam
a. Predictors: (Constant), Lokasi, KualitasPelayanan, Harga
c) Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang
diprediksi. Nilai Standard Error of Estimatenya 0,81599. Semakin kecil
Standard Error of Estimatenya berarti model semakin baik.
4.6 Pembahasan
Adapun data responden pada penelitian ini berjumlah 80 orang tamu Garuda
Citra Hotel Medan terdiri dari: jenis kelamin yang menjadi mayoritas adalah
laki-laki yaitu sebesar 61,2%. Umur mayoritas adalah 21-30 tahun yaitu sebesar
52,5%. Pekerjaan mayoritas adalah Pengusaha yaitu sebesar 38,5%.
Berdasarkan uji F menunjukkan bahwa Harga, Kualitas Pelayanan dan
Lokasi Hotel secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
tamu pada Garuda Citra Hotel Medan yang dapat dilihat nilai Fhitung> Ftabel(27,176
>2,71) Yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan secara serempak dari seluruh variabel independen yaitu:
Harga, Kualitas Pelayanan, dan Lokasi mengindikasikan semakin meningkat
Harga, Kualitas Pelayanan dan lokasi Garuda Citra Hotel Medan maka akan
meningkatkan kepuasan tamu Hotel tersebut serta semakin strategis Lokasi Usaha
dari Garuda Citra Hotel Medan maka juga akan meningkatkan kepuasan tamu
Hotel tersebut.
Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan bahwa 0,499 berarti 49,9%
variabel Kepuasan Tamu dapat dijelaskan oleh Harga, Kualitas Pelayanan dan
Lokasi. Sedangkan 50,1% lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Lamira (2015), yang menunjukkan kualitas pelayanan, fasilitas dan lokasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan hunian Garuda
PlazaHotel Medan.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Kotler, (2008:345),
dalam mendefenisikan harga sebagai sejumlah uang yang diminta untuk suatu
produk atau jasa. Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa harga ialah jumlah
semua nilai yang ditukarkan oleh konsumen untuk memperoleh keuntungan
(benefit) atas kepemilikan atau penggunaan suatu produk atau jasa.
Menurut Tjiptono (2011:59), kualitas pelayanan merupakan “aktivitas,
manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dengan cara
membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang mereka terima dan
pelayanan yang mereka harapkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu
perusahaan”, sehingga konsumen akan mempunyai respon positif.
Menurut Swastha (2009:24), “lokasi adalah tempat dimana suatu usaha atau
aktivitas usaha dilakukan.
Secara umum Garuda Citra Hotel Medan menawarkan harga kamar yang
sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan. Hal ini tercermin dari distribusi jawaban
responden yang mayoritas menyatakan setuju untuk setiap item pernyataaan
tentang harga dalam kuesioner penelitian. Lokasi Garuda Citra Hotel Medan
sangat mudah untuk dijangkau oleh tamu. Responden juga menjawab setuju
dengan pernyatan tersebut dilihat banyaknya responden menjawab setuju pada
Namun demikian, meskipun mayoritas memberikan penilaian yang positif
tentang harga lokasi Garuda Citra Hotel Medan, masih ditemukan sebagian
responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju khususnya pada
pernyataan tentang kualitas pelayanan Garuda Citra Hotel Medan terhadap
kepuasan tamu pada item pernyataan kondisi setiap ruangan kamar hotel Garuda
citra Hotel Medan terlihat nyaman. Pada item pernyataan karyawan Garuda Citra
Hotel Medan selalu bersikap ramah dalam memberikan pelayanan kepada tamu.
Juga pada item pernyataan karyawan Garuda Citra Hotel memberikan jaminan
kenyamanan kepada tamu. Keseluruhan item tersebut responden menilai kurang
setuju dan tidak setuju di bandingkan setuju bahwa kamar hotel nyaman untuk di
huni. Kamar hotel yang tidak memberikan kenyamanan kepada konsumen untuk
menginap, fasilitas didalam ruang kamar yang banyak kerusakan menimbulkan
kondisi kamar yang tidak nyaman. Karyawan Garuda Citra Hotel Medan tidak
selalu memberikan pelayanan yang sesuai keinginan tamu sehingga tamu tidak
begitu nyaman dalam menginap di hotel tersebut. Jika karyawan hotel
memberikan pelayanan yang baik kepada tamu akan tercipta sebuah hubungan
yang baik anatara tamu dan karyawan. Tidak ada jaminan yang diberikan
karyawan kepada tamu dalam hal kenyamanan yang di berikan karyawan hotel
dikarenankan fasilitas hotel yang kurang memadai. Sehingga banyak responden
menjawab kurang setuju terhadap penyataan tersebut. Tinggal kenyaman haruslah
lebih ditingkatkan lagi karena dengan meningkatkan kenyaman maka tamu juga
4.6.1 Pengaruh Harga Terhadap Kepuasan Tamu
Berdasarkan analisis regresi berganda koefisienb1 (X1) = 0,711. Ini
menunjukkan bahwa variabel Harga (X1) berpengaruh secara positif terhadap
Kepuasan Tamu, atau dengan kata lain, jika variabel Harga ditingkatkan sebesar
satu satuan, maka Kepuasan Tamu pada Garuda Citra HotelMedanakan meningkat
sebesar 0,711 dengan asumsi variabel lain tetap.
Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar 7,338
sedangkan nilai ttabel 1,99. Dengan demikian nilai thitung (7,338) > ttabel (1,99)
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
Harga (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Tamu (Y) tamu
pada Garuda Citra Hotel Medan artinya jika variabel Harga ditingkatkan maka
kepuasan tamu akan meningkat. Harga yang semakin sesuai dengan fasilitas yang
di tawarkan maka dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kepuasan
tamu untuk menginap. Maka kesimpulannya H0 ditolak dan Ha diterima.
Secara umum responden memberi penilaian yang positif tentang variabel
harga. Hal ini terlihat dari distribusi jawaban responden tentang menawarkan
harga kamar sesuai dengan fasilitas yang di tawarkan. Dengan demikian, secara
keseluruhan harga yang ditawarkan Garuda Citra Hotel Medan dinilai sesuai
dengan harapan responden. Sehingga semakin sesuai dengan fasilisnya yang
ditawarkan dengan harganya maka dapat memberi pengaruh yang positif terhadap
kepuasan tamu untuk menginap.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Kotler, (2008:345),
produk atau suatu jasa. Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa harga ialah
jumlah semua nilai yang ditukarkan oleh konsumen untuk memperoleh
keuntungan (benefit) atas kepemilikan atau penggunaan suatu produk atau jasa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Marta (2015) yang menunjukkan Harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas melalui kepuasan tamu pada Santika Premier Dyandra Hotel &
Convention Medan.
4.6.2 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Tamu
Berdasarkan analisis regresi berganda koefisien b2 (X2) = -0,057. Ini
menunjukkan bahwa variabel Kualitas Pelayanan (X2) berpengaruh secara Negatif
terhadap Kepuasan Tamu, atau dengan kata lain, jika variabel Kualitas Pelayanan
Menurun sebesar satu satuan, maka Kepuasan Tamu pada Garuda Citra Hotel
Medan tidak akan meningkat sebesar -0,057 dengan asumsi variabel lain tetap.
Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai Kualitas Pelayanan
memiliki nilai thitung sebesar -1,843 sedangkan nilai t tabel 1,99. Dengan demikian
nilai thitung (-1,843) < ttabel (1,99) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,069> 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa Kualitas Pealayanan (X2) berpengaruh Negatif dan
berpengaruh tidak signifikan terhadap Kepuasan Tamu (Y) pada Garuda Citra
Hotel Medan artinya jika variabel Kualitas Pelayanan Menurun maka Kepuasan
Tamu tidak akan meningkat. Maka kesimpulannya H0 diterima dan Ha ditolak.
Secara umum kualiatas pelayanan Garuda Citra Hotel Medan melayani tamu
hotel kurang optimal. Hal ini tercermin dari distribusi jawaban responden yang
kuesioner penelitian.Kondisi setiap ruangan kamar hotel garuda citra tidak terlihat
nyaman. Karyawan Garuda Citra Hotel Medan kurang bersikap ramah dalam
memberikan pelayanan kepada tamu.
Namun demikian, meskipun mayoritas memberikan penilaian yang negatif
tentang kualitas pelayanan, masih ditemukan sebagian responden yang
menyatakan setuju khususnya pada pernyataan Karyawan Garuda Citra Hotel
Medan selalu bersikap sopan kepada setiap tamu. Masih di butuhkannya
pelitahan-pelatihan terhadap karyawan hotel agar pelayanan yang di berikan hotel
semangkin meningkat sehingga meningkatkan kepuasan tamu hotel.
Dengan demikian, secara keseluruhan kualitas pelayanan Garuda Citra
Hotel Medan yang ditawarkan dinilai kurang sesuai dengan harapan responden.
Sehingga semakin menurun kualitas pelayanan yang di tawarkan maka dapat
memberi pengaruh yang negatif terhadap kepuasan tamu.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Tjiptono (2011:59),
kualitas pelayanan merupakan “aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan
yang mereka terima dan pelayanan yang mereka harapkan terhadap atribut-atribut
pelayanan suatu perusahaan”, sehingga konsumen akan mempunyai respon
positif.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Marta (2015) yang menunjukkan Kualitas Pelayanan berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap loyalitas melalui kepuasan tamu pada Santika Premier
4.6.3 Pengaruh Lokasi Terhadap Kepuasan Tamu
Berdasarkan hasil analiss regresi berganda koefisien b3 (X3) = 0,238. Ini
menunjukkan bahwa variabel Lokasi (X3) berpengaruh secara positif terhadap
Kepuasan Tamu, atau dengan kata lain, jika variabel Lokasi semakin strategis ,
maka Kepuasan Tamu pada Garuda Citra Hotel Medanakan meningkat sebesar
0,238 dengan asumsi variabel lain tetap.
Hasil pengujian secara parsial (Uji t) nilai thitung sebesar 4,039 sedangkan
nilai ttabel 1,99. Dengan demikian nilai thitung (4,039) > ttabel (1,99) dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Lokasi (X3) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kepuasan Tamu (Y) tamu pada Garuda Citra Hotel Medan artinya jika
variabel Lokasi semangkin strategis maka kepuasan tamu akan meningkat. Maka
kesimpulannya H0 ditolak dan Ha diterima.
Secara umum responden memberi penilaian yang positif tentang variabel
lokasi. Hal ini terlihat dari distribusi jawaban responden tentang lokasi Garuda
Citra Hotel Medan sangat mudah untuk dijangkau terlebih untuk kalangan
pekerja yang umumnya sibuk dalam pekerjaannya dan membutuhkan penginapan.
Responden menilai setuju Garuda Citra Hotel Medan memiliki lokasi parkir yang
sangat luas. Responden juga menilai setuju bahwa Garuda Citra Hotel Medan
berada di lingkungan yang aman.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Lamira
(2015) yang menunjukan lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil pengujian secara serempak (Uji F) Harga, Kualitas Pelayanan dan
Lokasi Hotel secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan tamu pada Garuda Citra Hotel Medan.
2. Hasil pengujian secara parsial (Uji t) Harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepuasan Tamu pada Garuda Citra Hotel Medan
artinya jika Harga ditingkatkan maka kepuasan tamu akan meningkat.
3. Hasil pengujian secara parsial (Uji t) Kualitas Pealayanan berpengaruh
Negatif dan berpengaruh tidak signifikan terhadap Kepuasan Tamu pada
Garuda Citra Hotel Medan artinya jika Kualitas Pelayanan Menurun maka
Kepuasan Tamu tidak akan meningkat.
4. Hasil pengujian secara parsial (Uji t) Lokasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepuasan Tamu pada Garuda Citra Hotel Medan
artinya jika Lokasi semakin strategis maka kepuasan tamu akan
meningkat.
5. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) menunjukan bahwa 0,499 berarti
49,9% Kepuasan Tamu dapat dijelaskan oleh Harga, Kualitas Pelayanan
dan Lokasi. Sedangkan 50,1 % lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan, diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Hasil dalam penelitian ini menunjukna bahwa harga , kualitas pelayanan
dan lokasi mempengaruhi kepuasan tamu dalam menginap di Garuda
Citra Hotel Medan. Dalam penelitian ini Harga dan Lokasi lebih dominan
mempengaruhi kepuasan tamu dalam menginap di Garuda Citra Hotel
Medan. Maka pihak Garuda Citra Hotel Medan harus mempertahankan
harga kamar yang sesuai dengan fasilitas yang diberikan kepada tamu,
sehingga Garuda Citra Hotel Medan dapat tetap bersaing dengan hotel
yang sejenis. Apabila tamu merasa puas dengan harga yang diberikan
maka mereka akan terus menggunakan jasa penginapan Garuda Citra
Hotel Medan.Didukung dengan lokasi Hotel yang semakin strategis sangat
mudah untuk dijangkau, terlebih untuk kalangan pekerja yang umumnya
sibuk dalam pekerjaan dan membutuhkan penginapan yang dekat dengan
tempat bekerja dan diharapkan pihak Hotel dapat menambahkan sarana
dan Fasilitas pendukung untuk menjangkau lokasi usaha, agar tamu
tertarik untuk menginap di Garuda Citra Hotel Medan seperti : bus antar
jemput tamu secara gratis dari bandara ke hotel dan sebaliknya.
2. Dari hasil penelitian di ketahui bahwa pengaruh kualitas pelayanan
terhadap kepuasan tamu adalah tidak signifikan. Pihak Garuda Citra Hotel
Medan harus lebih meningkatkan kualitas pelayanannya dengan
melakukan perbaikan seluruh kerusakan faslitas didalam kamar hotel dan
tamu. Selain itu, Pihak Garuda Citra Hotel Medan juga harus
meningkatkan kembali kinerja karyawan hotel dalam memberikan
pelayanan kepada tamu. Dimana hal – hal yang perlu ditingkatkan adalah, Karyawan harus memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan,
lebih bersikap ramah lagi dalam melayani tamu, selalu memberi pelayanan
yang cepat terhadap keluhan tamu dan selalu memberikan jaminan
kenyamanan kepada setiap tamu yang menginap. Sehingga tamu begitu
nyaman dalam menginap di hotel tersebut. Hal ini bertujuan agar tamu
tetap tertarik untuk menginap pada Garuda Citra Hotel Medan.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar menambah variabel lain yang
tidak disertakan pada penelitian ini seperti gaya hidup, prilaku konsumen,
promosi dan loyalitas konsumen yang tidak di ikut sertakan pada
penelitian ini. Sehinga diperoleh penelitian yang lebih menyeluruh terkait