• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Pertumbuhan Populasi F1 Hasil Persilangan Beberapa Tetua Tanaman Jagung (Zea mays L.) terhadap Cekaman Besi (Fe) pada Media Kultur Hara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respon Pertumbuhan Populasi F1 Hasil Persilangan Beberapa Tetua Tanaman Jagung (Zea mays L.) terhadap Cekaman Besi (Fe) pada Media Kultur Hara"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

44

DAFTAR PUSTAKA

Alihamsyah, T. Sarwani, M., Jumberi, A., I Ar-Riza, I Noor dan H Sutikno. 2003. Lahan Rawa Pasang Surut Pendukung Ketahanan Pangan dan Sumber Pertumbuhan Agribisnis, 53. Monograf Balittra Banjarbaru.

Akhtar, M.S., Y. Oki, T. Adachi, and Md. H.R. Khan. 2007. Analyses of Genetic Parameters (Variability, Heritability, Genetic Adavanced, Relationship of Yield and Yield Contributing Characters) for Some Plant Traits Among Brassica Cultivars Under Phosphorus Starved Environmental Cues. J. Faculty Environ. Sci. Tech. 12(12):91-98.

Alwi, M. 2014. Prospek Lahan Rawa Pasang Surut untuk Tanaman Padi. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra). Kalimantan Selatan.

Amnal. 2009. Respon Fisiologi beberapa Varietas Padi terhadap Cekaman Besi. Tesis. Paca Sarjana. IPB. Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2009. Grafik Produksi Jagung di Indonesia. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Jakarta.

Bakhtiar, Purwoko B.S, Trikoesoemaningtyas, Chozin M.A, Dewi I, dan Amir M. 2007. Penapisan Galur Haploid Ganda Padi Gogo Hasil Kultur Antera Untuk Toleransi Terhadap Cekaman Aluminium. Bul Agron. (35)(1) Briat J. F.,1996. Roles of ferritin in plants. J. Plant Nutr. 19:I33I-I342.

Djaenuddin. D, Marwan. H, H. Subagyo Anny Mulyani, dan N. Suharta. (2000). Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Komoditas Pertanian Versi 3.0. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor

Dobermann A, Fairhurst T. 2002. Rice Nutrient Disorders & Nutrient Management. International Rice Research Institute (IRRI). Potash & Phophate Institute/Potash & Phosphate Institute of Canada.

Effendi, D. S. 1985. Bercocok Tanam Jagung. Yasaguna, Jakarta.

Fageria, N. K., Santos, A. B., Barbosa, F. M. P, Guimares, C. M. 2008. Iron Toxicity in Lowland Rice. J Plant Nutr. 31:1678-1697.

Fairhurst, T., Dobermann, A., Quijano-Guerta, C., and Balasubramanian, V. 2002. Mineral Deficiencies and Toxicities. Potash & Phosphate Institute (PPI). Potash & Phosphate Institute of Canada (PPIC) and International Rice Research Institute.

Hariah K, Widianto, Utami S.R, Suprayogo D, Sunaryo, Sitompul S. M, Lusiana B, Mulia R, Noordwijk M.V, dan Cadisch G. 2000. Pengelolaan Tanah Masam Secara Biologi Refleksi Pengalaman dari Lampung Utara. SMT Grafika Desa Putera. Jakarta

Hardjwigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Mediatama Sarana Perkasa. Jakarta.

(2)

45

Hasan, R. R. H. 2014. Teknik Perakitan Benih Jagung Hibrida (F1) ♀ G.180 dan ♂ MR 14. Skripsi. Universitas Negri Gorontalo.

Hayati, R., Munandar, dan Irmawati. 2008. Pertumbuhan Akar dan Tajuk serta Hasil Beberapa Varietas/Galur Jagung pada Kondisi Defisiensi Hara. Zuriat 19(1):86- 94.

Hershey D. R. (2008) Solution Culture Hydroponics: History & Inexpensive Equipment. URL: http://www.jstor.org/stable/4449764

Irfan, M. 1999. Tanaman Jagung (Zea mays L.) terhadap Pengolahan Tanah dan Kerapatan Tanah pada Tanah Andisol dan Ultisol. Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Jaradat, A.A., W. Goldstein, and K. Dashiell. 2010. Phenotypic Structures and Breeding Value of Open Pollinated Corn Varietal Hybrids. Int. J. of Plant Breeding 4(1):37-46.

Kementerian Pertanian 2015. Statistik Pertanian. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Kementerian Pertanian, Jakarta.

Lubis, K. 2014. Identifikasi Dan Pendugaan Parameter Genetik Karakter Morfofisiologi Dan Hasil Untuk Toleransi Cekaman Aluminium Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Made, J.M., M. Azrai, dan R.N. Iriany. 2007. Pembentukan Varietas Unggul Jagung Bersari Bebas. Dalam Sumarno et al. (eds.) Jagung: Teknik Produksi dan Pengembangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. p.42-54

Maintang, dan Maryam, N. 2013. Pengaruh Waktu Penyerbukan Terhadap Keberhasilan Pembuahan Jagung Pada Populasi Satp-2 (S2)C6. Balai pengkajian Teknologi Pertanian. Sulawesi Selatan.

Marschner, H. 1995. Mineral Nutrition of Higher Plants. 2 nd Ed. Academic Press. Harcourt Brace dan Company. Publishers. London. San Diego. New York. Boston. Sydney. Tokyo. Toronto.

McMahon L. 2008. Plants and Society. 5th Ed. New York (US): McGraw−Hill Companies.

Moedjiono dan M.J. Mejaya. 1994. Variabilitas Genetik Beberapa Karakter Plasma Nutfah Jagung Koleksi Balittan Malang. Zuriat: 5 (2): 27-32. Muis, A., Khairani, C., Sukarjo, Rahardjo, Y. 2008. Teknologi Pendukung

Pengembangan Agribisnis Di Desa P4MI. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah. Hlm : 9-22.

Noor, M. 1996. Padi Lahan Marjinal. Penebar Swadaya. Jakarta.

(3)

46

Noor A, dan Khairuddin. 2013. Keracunan Besi pada Padi: Aspek Ekologi, Fisiologiagronomi. Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 2013. Ohki K. 1987. Aluminium Stress on Sorghum Growth and Nutrient Relationships.

Plant Soil. 98:195-202.

Peng, X.X., dan Yamauchi, M. 1993. Ethylene Production in Rice Bronzing Leaves Induced by Ferrous Iron. Plant Soil. 149:227–234

Presterl, T., G. Steitz, M. Landbeck, E.M. Thiemt, and H.H. Geiger. 2003. Improving Nitrogen use Efficiency in European Maize: Estimation on Quantitative Genetic Parameters. Crop Sci. 43:1259-1265.

Priatmadi, B. J. 2008. Pengaruh Pencucian Tanah Sulfat Masam Terhadap Sifat Kimia Tanah. J. Agroscientiae J4: 88-95.

Prihatman, K., 2000. Jagung (Zea mays L.). Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Jakarta.

Purwono dan R. Hartono. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.

Ritung, S. 2011. Karakteristik dan Sebaran Lahan Sawah di Indonesia. Hlm 83-98. Dalam. Prossiding Seminar Nasional Teknologi Pemupukan dan Pemulihan lahan Terdegradasi. Balai Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.

Rubatzky, E. V. dan Yamaguchi, M. 1998. Sayuran Dunia : Prinsip, Produksi, dan Gizi. ITB. Bandung.

Rukmana, R. 1997.Usaha Tani Jagung. Kanisius. Yogyakarta.

Sahrawat K.L. 2004. Iron to Xicity in Wetland Rice and the Role of Other Nutrient. J Plant Nutr. 27(8):1471-1504.

Sa`diyah N, Widiastuti M dan Ardian. 2013. Keragaan, Keragaman, dan Heritabilitas Karakter Agronomi Kacang Panjang (Vigna unguiculata) Generasi F1 Hasil Persilangan Tiga Genotipe. J. Agrotek Tropika 1(1) Soil Survey Staff. 2010. Keys to Soil Taxonomy. Washington (US): United States

Department of Agriculture Natural Resources Conservation Service. Steel dan Torrie, J.H 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. PT Gamedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Subekti, N.A., Syafruddin, R. Efendi, dan S.Sunarti. 2007. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros

Sudaryono. 1998. Teknologi produksi Jagung. Dalam: Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Jagung. Balitjas. Maros.

(4)

47

Suparto, H. 1999. Evaluasi Ketenggangan Padi Gogo terhadap Cekaman Al dan Efisiansi Penggunan Nitrogen. Tesis. Fakultas Sarjana. IPB. Bogor. Suriadikarta RA, Setyorini D. 2006. Teknologi Pengolahan Lahan Sulfat Masam.

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Sutoro. 2007. Seleksi Bobot Biji Jagung pada Lingkungan Seleksi dan

Lingkungan Target dengan Intensitas Cekaman Berbeda. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 26(1):32-37.

Swastika D.K.S , A. Agustian dan Tsudaryanto.2011. Analisis Senjang Penawaran dan Permintaan Jagung Pakan dengan Pendekatan Sinkronisasi Sentra Produksi, Pabrik Pakandan Populasi Ternak di Indonesia. Informatika Pertanian, Vol. 20 No.2, Desember 2011 : 65 – 75.

Syafruddin, Sopandie, D., dan Trikoesoemaningtyas. 2006. Ketenggangan Genotipe Jagung (Zea mays L.) Terhadap Cekaman Aluminium. IPB. Bogor. Bul. Agron. (34) (1) 1 – 10.

Tadano T. 1975. Devices of Rice Roots to Tolerate High Iron Concentrations in Growth Media. Jpn Agric Res Q. 9:34-39.

Takdir M. A., Sri, S., dan Made J. M. 2008. Pembentukan Varietas Jagung Hibrida. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros.

Tampubolon, S. M. H., Tjokrowerdojo, S., dan Sutarman, S. 1990. Kajian Aspek Sosial Ekonomi dan Kelembagaan Pengembangan Usaha Terpadu Lahan Pasang Surut. Proyek Penelitian Pertanian Lahan Pasang Surut dan Rawa Swamp-II. Palembang.

Trustinah dan Astanto Kasno. 2015. Pendayagunaan Sumber Daya Genetik Dalam Pengembangan Varietas Kacang Tanah Toleran Lahan Masam. Buletin Palawija No. 29: 1–13 (2015).

Ussiri, D. A. N., and Johnson, C. E. 2004. Sorption of Organic Carbon Fractions by Spododsol Mineral Horizons. Soil Sci Soc Am J. 68:253-262.

Welsh, J.R., 2005. Fundamentals of Plant Gnenetics and Breeding. John Wiley and Sons. New York.

Wulandari, L. 2015. Respon Fisiologi dan Pertumbuhan Beberapa Genotipe Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) terhadap Toksisitas Besi pada Kultur Hara. Skripsi. IPB. Bogor.

Zuo, Y., and Zhang, F. 2011. Soil and Crop Management Strategis to Prevent Iron Deficiency in Crops. Plant Soil 339 (1-2) 83-95.

Zhang, X., Jessop, R.S., and Elison, F. 1999. Inheritence of Root Regrowth as an Indicator of Apparent Aluminium Tolerance in Triticale. Euphytica 108:97-103.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini seharusnya Public Relations tersebut menyiapkan semacam name tag bagi setiap narasumber sehingga insan pers langsung mengetahui cara penuliskan nama

Bentuk pembuka karangan ini menjelaskan terlebih dahulu masalah atau kejadian yang terjadi pada bagian awal

Salah satu minuman yang mengandung protein tinggi yang dihasilkan oleh sapi adalah.... Anggota tubuh yang paling sering cedera ketika bermain sepak

Hasil uji statistik sikap pemilih pemula terhadap Pemilu 2014 dari aspek kognitif, diketahui berdasarkan hasil pengujian diatas pada kelompok eksperimen (A)

Penelitian ini berjudul “Analisis Bentuk Pembuka dan Penutup Karangan Bahasa Mandarin pada Surat Kabar Xun Bao ”. Penelitian ini

Waktu yang tepat untuk menggosok gigi adalah.... Sehabis makan dan sebelum tidur

Sementara itu Andreasen menyebut pengetahuan ini ditujukan kepada target masyarakat melalui pendekatan pendidikan yang pada utamanya memfokuskan kepada pesan, saluran dan

Pembelajaran kontekstual dimulai dengan mengambil (mensimulasikan, menceritakan, berdialog, atau tanya jawab) kejadian pada dunia nyata kehidupan sehari- hari yang di