MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK. 95/ MENHUT-II/ 2005
TENTANG
PEMBERIAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU (IUPHHK) PADA HUTAN ALAM KEPADA PT. WANA KENCANA SEJATI ATAS AREAL HUTAN PRODUKSI SELUAS ± 47.410(EMPAT PULUH TUJUH RIBU
EMPAT RATUS SEPULUH) HEKTAR DI PROVINSI MALUKU UTARA MENTERI KEHUTANAN,
Membaca : 1. Surat Direkt ur Ut ama PT. Wana Kencana Sej at i Nomor 087/ D. WKS/ JKT/ VI/ 2000 t anggal 14 JULI 2000 perihal Permohonan Areal Hak Pengusahaan Hut an a. n PT Wana Kencana Sej at i di Propinsi Dat i I Maluku Ut ara;
2. Akt a Nomor 2 t anggal 2 Maret 2000 t ent ang Pendirian Perseroan Terbat as PT. Wana Kencana Sej at i yang dibuat dihadapan Darsono Ps, SH, Not aris di Jakart a.
Menimbang : a. bahwa hut an produksi sebagai sumber daya alam yang mempunyai pot ensi ekonomi, perlu dimanf aat kan secara opt imal dan lest ari bagi kepent ingan pembangunan ekonomi nasional;
b. bahwa dalam rangka pemanf aat an sumber daya alam hut an produksi t ersebut huruf a, PT. Wana Kencana Sej at i t elah memperoleh perset uj uan pencadangan areal Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (d/ h Pencadangan Hak Pengusahaan Hut an) pada hut an alam at as areal hut an produksi seluas ± 49.300 (Empat Puluh sembilan Ribu Tiga Rat us) hekt ar di kelompok hut an Sungai Sangaj i Kabupat en Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Ut ara sesuai Surat Ment eri Kehut anan Nomor 182/ Menhut -VI/ 2001 t anggal 12 Februari 2001 dan Surat Ment eri Kehut anan Nomor S. 26/ Menhut -VI/ Rhs/ 2004 t anggal 16 Juni 2004;
c. bahwa berdasarkan hasil t elaahan Badan Planologi Kehut anan sesuai surat Nomor S. 147/ KP/ RHS/ 2005 t anggal 31 agust us 2004, dan Nomor S. 12/ VII-SET/ RHS/ 2005 t anggal 13 Januari 2005, luas areal hut an t ersebut huruf b, yang layak diusahakan adal ah seluas ± 47. 410 (empat pul uh t uj uh ribu empat rat us sepuluh) hekt ar;
d. bahwa berdasarkan penilaian Depart emen Kehut anan melalui Lembaga Penilai Independen (LPI) areal hut an t ersebut huruf c, t elah memenuhi syarat unt uk dikelol a sebagai unit manaj emen pemanf aat an hut an secara lest ari;
e. bahwa berdasarkan perat uran perundang-undangan yang berlaku PT. Wana Kencana Sej at i t elah memenuhi semua persyarat an yang dit ent ukan unt uk mendapat kan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam; f . bahwa berdasarkan pert imbangan t ersebut di at as, dipandang perlu
menet apkan Keput usan Ment eri Kehut anan t ent ang Pemberian Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Alam kepada PT. Wana Kencana Sej at i at as Areal Hut an Produksi Seluas ± 47. 410 (Empat Puluh t uj uh Ribu Empat Rat us sepuluh ) Hekt ar yang t erlet ak di Provinsi Maluku Ut ara.
Agraria;
2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 j o Undang-undang Nomor 12 Tahun 1970 t ent ang Penanaman Modal Dal am Negeri;
3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang;
4. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 t ent ang Penerimaan Negara Bukan Paj ak;
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
6.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 t ent ang Perimbangan Keuangan Ant araPusat dan Daerah; Jo Perat uran Pemerint ah Nomor 52 Tahun 1998 t ent ang Jenis dan Penyet oran Penerimaan Negara Bukan Paj ak;
7. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemenrint ahan Daerah ;
8. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan; sebagaimana t elah diubah dengan Undang-undang nomor 19 Tahun 2004 t ent ang Penerapan Perat uran Pemerint ah Penggant i Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 t ent ang Perubahan at as Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 Tent ang Kehut anan menj adi Undang-undang;
8. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 t ent ang Keuangan Negara;
9. Perat uran Pemerint ah Nomor 33 Tahun 2004 t ent ang Perimbangan Keuangan ant ara Pemerint ah Pusat dan Pemerint ah Daerah;
10.Perat uran Pemerint ah Nomor 22 Tahun 1997 j o. Perat uran Pemerint ah Nomor 52 Tahun 1998 t ent ang Jenis dan Penyet oran Penerimaan Negara Bukan Paj ak; 11.Perat uran Pemerint ah Nomor 51 Tahun 1998 t ent ang Provisi Sumber Daya
Hut an;
12.Perat uran Pemerint ah Nomor 27 Tahun 1999 t ent ang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;
13.Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang Kewenangan Pemerint ah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Ot onom;
14.Perat uran Pemerint ah Nomor 34 Tahun 2002 t ent ang Tat a Hut an dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hut an, Pemanf aat an Hut an dan Penggunaan Kawasan Hut an;
15.Perat uran Pemerint ah Nomor 35 Tahun 2002 t ent ang Dana Reboisasi;
16. Perat uran Pemerint ah Nomor 44 Tahun 2004 Tent ang Perencanaan Kehut anan 17. Perat uran Pemerint ah Nomor 45 Tahun 2004 t ent ang Perlindungan Hut an; 18.Keput usan Presiden Nomor 187/ M Tahun 2004 t ent ang Pembent ukan Kabinet
Indonesia Bersat u;
19. Perat uran Presiden Nomor 9 Tahun 2005 t ent ang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tat a Kerj a Kement erian Negara Republik Indonesia; 20.Perat uran Presiden Nomor 10 Tahun 2005 t ent ang Unit Organisasi dan Tugas,
Eselon I Kement erian Negara Republik Indonesia;
21.Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 602/ Kpt s-II/ 1998 t ent ang Anal isis Mengenai Dampak Lingkungan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemant auan Lingkungan Pembangunan Kehut anan dan Perkebunan;
22.Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 123/ Kpt s-II/ 2001 t ent ang Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen Kehut anan, yang Tel ah diubah beberapa kali t erakhir dengan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 307/ Menhut -II/ 2004;
23.Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 4795/ Kpt s-II/ 2002 t ent ang Krit eria dan Indikat or Pengelolaan Hut an Alam Produksi Lest ari pada Unit Pengelolaan; 24.Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 208/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara
Penilaian Kinerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Al am di Unit Manaj emen dal am rangka Pengelolaan Hut an secara Lest ari;
25.Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 8171/ Kpt s-II/ 2002 t ent ang Krit eria Pot ensi Hut an Alam pada Hut an Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Alam;
26.Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 16/ Kpt s-II/ 2003 j is. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 280/ Kpt s-II/ 2003 dan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 61/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Rencana Kerj a, Rencana Kerj a Lima Tahun, Rencana Kerj a Tahunan dan Bagan Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam;
Hut an Alam at au Hak Pengusahaan Tanaman yang Telah Mendapat Perset uj uan Prinsip Berdasarkan Permohonan;
28.Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 124/ Kpt s-II/ 2003 j o. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 445/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an, Pembayaran dan Penyet oran PSDH;
29.Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 126/ Kpt s-II/ 2003 j o. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 334/ Kpt s-II/ 2003 dan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 279/ Kpt s-II/ 2004 t ent ang Penat ausahaan Hasil Hut an;
30.Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 128/ Kpt s-II/ 2003 j o. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 446/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an, Pembayaran dan Penyet oran Dana Reboisasi;
31.Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 292/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Penyelenggaraan Kerj asama Pemegang Izin Usaha Hasil Hut an Kayu di Hut an Produksi dengan Koperasi;
32.Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 428/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Izin Peral at an unt uk Kegiat an Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Al am dan at au pada Hut an Tanaman at au Kegiat an Izin Pemanf aat an Kayu (IPK);
33. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 122/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Ket ent uan Tambahan Persyarat an unt uk Penilaian Perset uj uan dan Pengesahan Rencana Kerj a, Rencana Kerj a Lima Tahun, Rencana Kerj a Tahunan, dan Bagan Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an alam at au Tanaman; 34.Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 149/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Tat a Cara
Pengenaan, Penagihan, dan Pembayaran Iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hut an pada Hut an Produksi.
Memperhat ikan :
1.
Rekomendasi Gubernur Maluku Ut ara Nomor 500/ 449 t anggal 3 Juli 2000;2.
Perset uj uan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemant auan Lingkungan Hidup (RPL) HPH alam a. n PT. Wana Kencana Sej at i sesuai Keput usan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEPALDA) Provinsi Maluku Ut ara Nomor 660. 1/ 50/ 2001 t anggal 16 Jul i 2001.M E M U T U S K A N . . . . M E M U T U S K A N :
Menet apkan:
KESATU :Memberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada hut an alam kepada PT. Wana Kencana Sej at i t elah memperoleh perset uj uan pencadangan areal Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (d/ h Pencadangan Hak Pengusahaan Hut an) pada hut an alam at as areal hut an produksi seluas ± 47.410 (Empat Pul uh t uj uh ribu empat rat us sepuluh) hekt ar di kel ompok hut an Sungai Sangaj i Kabupat en Hal mahera Tengah, Provinsi Maluku Ut ara sebagaimana t erlukis pada pet a areal kerj a t erlampir. KEDUA :Luas dan let ak def init if areal kerj a IUPHHK pada hut an al am t ersebut pada Amar
KESATU dit et apkan oleh Depart emen Kehut anan set elah dilaksanakan penat aan bat as di lapangan.
KETIGA :PT. Wana Kencana Sej at i sebagai pemegang IUPHHK pada hut an alam berhak : 1. Melakukan kegiat an sesuai dengan izin yang t ert uang dalam Keput usan ini, dan
berhak memperoleh manf aat dari hasil usahanya. 2. Diberikan j at ah produksi hasil hut an kayu t ahunan :
a.Et at luas maksimum . . . 974 hekt ar/ t ahun.
b. Et at volume maksimum (JPT)
c. Jumlah Bat ang maksimum
. . . 10. 831 bt g/ t ahun
KEEMPAT :PT. Wana Kencana Sej at i sebagai pemegang IUPHHK pada hut an alam harus memenuhi kewaj iban sebagai berikut :
1. Membuat dan menyerahkan Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKUPHHK) pada hut an alam unt uk seluruh areal ker j a selama j angka wakt u berlakunya izin selambat -lambat nya 1 (sat u) t ahun sej ak izin diberikan;
2. Membuat dan menyerahkan Rencana Kerj a Lima Tahun Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKL UPHHK) pada hut an alam 3 (t iga) bulan sej ak RKUPHHK disahkan; 3. Membuat dan menyerahkan Rencana Kerj a Tahunan Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an
Kayu (RKT-UPHHK) pada hut an alam sesuai dengan pedoman yang dit et apkan, selambat -lambat nya 2 (dua) bul an sebel um RKT t ahun berj alan;
4. Melakukan sist em silvikult ur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) sesuai lokasi dan j enis t anaman yang dikembangkan;
5. Melakukan penat ausahaan hasil hut an sesuai ket ent uan yang berl aku;
6. Melakukan penat ausahaan keuangan kegiat an usahanya sesuai st andar akunt ansi kehut anan yang berlaku (PSAK 32);
7. Menyediakan dan memasok bahan baku kayu kepada indust ri primer hasil hut an; 8. Melakukan kegiat an secara nyat a dan bersungguh-sungguh dal am wakt u 180 (serat us
delapan puluh) hari sej ak diberikan izin ini;
9. Menggunakan peralat an kerj a yang j uml ah dan at au j enisnya sesuai dengan izin; 10. Melakukan pengukuran dan penguj ian hasil hut an kayu sesuai ket ent uan yang
berlaku;
11. Melakukan kerj asama dengan Koperasi masyarakat set empat paling lambat 1 (sat u) t ahun set elah dit erimanya izin. Kerj asama dapat berupa penyert aan saham dan at au kerj asama dalam usaha pada segmen kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an Kayu pada hut an alam;
12. Melaksanakan kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an alam dengan kemampuan sendiri, mel iput i kegiat an-kegiat an pemanenan at au
penebangan, penanaman, pemeliharaan, pengamanan, pengolahan dan pemasaran hasil hut an kayu sesuai Rencana Kerj a (RK), Rencana Kerj a Lima Tahunan (RKL) dan Rencana Kerj a Tahunan (RKT) IUPHHK pada hut an alam yang disahkan, sert a memat uhi perat uran perundang-undangan yang berlaku;
13. Melaksanakan penat aan bat as areal kerj a paling lambat 3 (t iga) bul an sej ak
diberikan IUPHHK pada hut an alam dan diselesaikan dalam wakt u 3 (t iga) t ahun dan selanj ut nya dit et apkan areal kerj anya;
14. Melaksanakan permudaan secara alami at au buat an dan pemeliharaan hut an; 15. Membuat dan menyampaikan l aporan sesuai ket ent uan yang berlaku;
16. Melaksanakan perlindungan hut an di ar eal kerj anya dari gangguan keamanan; 17. Membayar Provisi Sumber Daya Hut an (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR) at as hasil
hut an kayu;
18. Mempekerj akan t enaga prof esional di bidang kehut anan, dan t enaga lain yang memenuhi persyarat an sesuai ket ent uan yang berlaku;
19. Membant u pengembangan sosial budaya dan ekonomi (kesej aht eraan) masyarakat yang berada di dal am at au di sekit ar areal kerj anya;
20. Memperl ancar pet ugas yang mengadakan bimbingan, pengawasan dan penelit ian; 21. Memat uhi dan melaksanakan ket ent uan-ket ent uan yang t ercant um dalam lampiran
keput usan ini dan perat uran perundangan yang berlaku.
KELIMA :1. IUPHHK pada hut an alam ini t idak dapat di pindaht angankan kepada pihak lain t anpa perset uj uan Ment eri Kehut anan.
KEENAM :1. IUPHHK pada hut an alam t idak merupakan hak kepemilikan at as kawasan hut an. 2. Areal hut an yang dibebani IUPHHK pada hut an alam ini, t idak dapat dij adikan
j aminan at au dij aminkan kepada pihak l ain.
KETUJUH :1. Apabila di dalam areal IUPHHK pada hut an alam t erdapat l ahan yang t elah menj adi t anah milik, perkampungan, t egalan, persawahan at au t el ah diduduki dan digarap oleh pihak ket iga, maka l ahan t ersebut dikeluarkan dari areal kerj a izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an alam.
2. Apabila l ahan t ersebut pada but ir 1 (sat u) dikehendaki unt uk dij adikan areal IUPHHK pada hut an alam, maka penyelesaiannya dilakukan oleh PT. Acrisindo Ut ama dengan pihak-pihak yang bersangkut an sesuai dengan ket ent uan perat uran perundangan-undangan yang berlaku.
KEDELAPAN:1. Minimal set iap 3 (t iga) t ahun IUPHHK pada hut an alam ini diadakan penilaian unt uk menget ahui kemampuan pengelol aannya sesuai ket ent uan yang berlaku.
2. Pemegang IUPHHK pada hut an alam dalam Keput usan ini akan dikenakan sanksi apabila melanggar ket ent uan dan perat uran perundang-undangan yang berlaku. KESEMBILAN:PT. Wana Kencana Sej at i harus melunasi kewaj iban membayar Iuran Izin Usaha
Pemanf aat an Hut an (IIUPHH) yang t erut ang sesuai dengaan ket ent uan perat uran perundang-undangan yang berlaku sebelum Keput usan ini diserahkan oleh Direkt ur Jenderal Bina Produksi Kehut anan.
KESEPULUH:Dalam hal PT. Wana Kencana Sej at i t idak dapat melunasi kewaj iban pembayaran IIUPH yang t erhut ang sebagaimana dimaksud pada dikt um KESEMBILAN sampai dengan bat as wakt u yang dit ent ukan, maka IUPHHK pada hut an alam ini t idak diserahkan dan dit arik kembali.
KESEBELAS :Keput usan ini dan lampiran-lampirannya merupakan sat u kesat uan yang t idak t erpisahkan.
KESEBELAS :Keput usan ini berlaku sej ak t anggal dit et apkan unt uk j angka wakt u 45 (empat puluh l ima) t ahun, kecuali apabila diserahkan kembali oleh pemegang izin at au dicabut oleh Ment eri Kehut anan.
Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 12 April 2005 Salinan Sesuai Aslinya MENTERI KEHUTANAN Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
Tt d. Ttd.
Ir. S U Y O N O H. M. S. KABAN, SE. , M. Si. NIP. 080035380
Salinan Keput usan ini disampaikan Kepada Yt h. : 1. Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian; 2. Ment eri Dalam Negeri;
3. Ment eri Keuangan;
4. Ment eri Tenaga Kerj a dan Transmigrasi; 5. Ment eri Perdagangan;
6. Ment eri Perindust rian:
7. Para Pej abat Eselon I lingkup Depart emen Kehut anan; 8. Gubernur Mal uku Ut ara;
9. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Kehut anan Regional IV; 10. Kepal a Dinas Kehut anan Provinsi Maluku Ut ara;
11. Bupat i Hal mahera Tengah;