MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN
NOMOR : SK. 393/ MENHUT-II/ 2005
TENTANG
PERPANJANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA
HUTAN ALAM KEPADA PT. WANA INTI KAHURIPAN INTIGA ATAS AREAL HUTAN
PRODUKSI SELUAS
±
92. 475
(SEMBILAN PULUH DUA RIBU EMPAT RATUS
TUJUH PULUH LIMA) HEKTAR DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
MENTERI KEHUTANAN,
Membaca :
1.
Surat Direkt ur Ut ama PT. ANTANG GROUP Nomor
127/ AG/ JKT/ 1992 t anggal 6 November 1992 t ent ang
Permohonan Perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an
Kayu Pada Hut an Alam (d/ h Hak Pengusahaan Hut an) at as nama
PT. Ant ang Kalimant an, PT. Nara Kalimant an, dan PT. Ant ang
Permat a Timber di Provinsi Kalimant an Tengah;
2. Akt a Nomor 89 t anggal 25 Agust us 1997 t ent ang Pendirian
Perseroan Terbat as PT. WANA INTI KAHURIPAN INTIGA yang
dibuat dihadapan Mudof ir Hadi, SH. Not aris di Jakart a yang
t elah disahkan oleh Ment eri Kehakiman berdasarkan Keput usan
Nomor C2-2340. HT. 01. 01. TH. 98 t anggal 26 Maret 1998.
Menimbang : a. bahwa hut an produksi sebagai sumber daya alam yang
mempunyai pot ensi ekonomi, perlu dimanf aat kan secara
opt imal dan lest ari bagi kepent ingan pembangunan ekonomi
nasional;
b.
bahwa dalam rangka pemanf aat an sumber daya alam hut an
produksi t ersebut but ir a, berdasarkan surat Ment eri Pert anian
Nomor 309/ Kpt s/ Um/ 6/ 1972 t anggal 28 Juni 1972, Nomor
248/ Kpt s/ Um/ 5/ 1973 t anggal 24 Mei 1973, dan Nomor
583/ Kpt s/ Um/ 11/ 1973 t anggal 26 November 1973 t elah
diberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an
Alam kepada PT. Ant ang Kalimant an seluas ± 70. 000 (t uj uh
puluh ribu) hekt ar, PT. Nara Kalimant an seluas ± 70. 000 (t uj uh
Puluh Ribu) hekt ar, dan PT. Ant ang Permat a Timber seluas ±
65. 000(enam puluh lima ribu) hekt ar di Provinsi Kalimant an
Tengah;
c.
bahwa berdasarkan surat Ment eri Kehut anan Nomor
1629/ Menhut -VI/ 1993 t anggal 21 Sept ember 1993 diset uj ui
penggabungan areal IUPHHK PT. Nara Kalimant an, PT. Ant ang
Kalimant an, dan PT. Ant ang Permat a Timber menj adi PT.
Ant ang Kalimant an;
d.
bahwa berdasarkan surat Ment eri Kehut anan Nomor
856/ Menhut -IV/ 1994 t anggal 8 Juni 1994 dimint a agar
pemegang IUPHHK lama bersama dengan PT. INHUTANI III
membent uk perusahaan pat ungan unt uk mengusahakan areal
IUPHHK seluas ± 172. 575 (serat us t uj uh puluh dua ribu lima
rat us t uj uh puluh lima) hekt ar;
e.
bahwa berdasarkan surat Ment eri Kehut anan Nomor
1358/ Menhut -II/ 1996 t anggal 1 Okt ober 1996 diset uj ui
pembent ukan perusahaan pat ungan ant ara PT. Inhut ani III
dengan PT. Ant ang Kalimant an;
f .
bahwa berdasarkan Surat Ment eri Keuangan Nomor
S-74/ MK. 016/ 1997 t anggal 28 Januari 1997 diset uj ui
pembent ukan perusahaan pat ungan dengan komposisi saham
PT. INHUTANI II 49% PT. Ant ang Kalimant an 51 % dan Koperasi 2
% yang berasal dari Saham PT. Ant ang Kalimant an;
g.
bahwa berdasarkan penilaian Depart emen Kehut anan melalui
Lembaga Penilai Independen (LPI) areal dimaksud huruf d t elah
memenuhi syarat unt uk dikelola sebagai unit manaj emen
pemanf aat an hut an secara lest ari;
h. bahwa berdasarkan t elaahan Kepala Badan Planologi Kehut anan
sesuai Nomor S. 128/ VII-SET/ Rhs/ 2005 t anggal 5 Agust us 2005,
areal t ersebut but ir d, yang layak dimanf aat kan adalah seluas
± 92. 475 (sembilan puluh dua ribu empat rat us t uj uh puluh
lima) hekt ar;
i.
bahwa sehubungan dengan hal-hal t ersebut diat as,
dipandang perlu menet apkan Keput usan Ment eri Kehut anan
t ent ang Perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an
Kayu pada Hut an Alam kepada PT. WANA INTI KAHURIPAN
INTIGA at as hut an produksi seluas
±
92. 475 ( sembilan pul uh
dua ribu empat rat us t uj uh puluh lima) Hekt ar yang t erlet ak di
Provinsi Kalimant an Tengah;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar
Pokok-Pokok Agraria;
2.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 j o Undang-undang Nomor
12 Tahun 1970 t ent ang Penanaman Modal Dalam Negeri;
3.
Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang;
4.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
5.
Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan;
6.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 t ent ang Keuangan
Negara;
7.
Perat uran Pemerint ah Nomor 51 Tahun 1998 t ent ang Provisi
Sumber Daya Hut an;
8.
Perat uran Pemerint ah nomor 59 Tahun 1998 j is. Perat uran
Pemerint ah Nomor 74 Tahun 1999 dan Perat uran Pemerint ah
Nomor 92 Tahun 1999 Tent ang Tarif At as Jenis Penerimaan
Negara Bukan Paj ak yang berlaku pada Depart emen Kehut anan
dan Perkebunan;
9.
Perat uran Pemerint ah Nomor 27 Tahun 1999 t ent ang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan;
10.
Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang
Kewenangan Pemerint ah dan Kewenangan Provinsi sebagai
Daerah Ot onom;
11.
Perat uran Pemerint ah Nomor 34 Tahun 2002 t ent ang Tat a
Hut an dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hut an,
Pemanf aat an Hut an dan Penggunaan Kawasan Hut an;
12.
Perat uran Pemerint ah Nomor 35 Tahun 2002 Tent ang Dana
Reboisasi;
13.
Perat uran Pemerint ah Nomor 44 Tahun 2002 t ent ang
Perencanaan Kehut anan;
14.
Perat uran Pemerint ah Nomor 45 Tahun 2004 t ent ang
Perlindungan Hut an;
15.
Keput usan Presiden Nomor 187/ M Tahun 2004 t ent ang
Pembent ukan Kabinet Indonesia Bersat u;
16.
Perat uran Presiden Nomor 9 Tahun 2005 t ent ang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tat a Kerj a Kement erian
Negara Republik Indonesia;
17.
Perat uran Presiden Nomor 10 Tahun 2005 t ent ang Unit
Organisasi dan Tugas selon I Kement rian Negara Republik
Indonesia;
18.
Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor
602/ Kpt s-II/ 1998 j o. Keput usan Ment eri Kehut anan dan
Perkebunan Nomor 622/ Kpt s-II/ 1999 t ent ang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Pembangunan Kehut anan, Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemant auan
Lingkungan Pembangunan (UPL) Pembangunan Kehut anan ;
19.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 4795/ Kpt s-II/ 2002
t ent ang Krit eria dan Indikat or Pengelolaan Hut an Alam Produksi
Lest ari pada Unit Pengel olaan;
20.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 6885/ Kpt s-II/ 2002
t ent ang Tat a Cara dan Persyarat an Perpanj angan Izin Usaha
Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu;
21.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 6887/ Kpt s-II/ 2002 j is
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 10031/ Kpt s-II/ 2002 dan
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 59/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang
Tat a Cara Pengenaan Sanksi Administ rasi at as Pelanggaran Izin
Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an, Izin Pemungut an Hasil Hut an ,
dan Izin Usaha Indust ri Primer Hasil Hut an;
22.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 8171/ Kpt s-II/ 2002
t ent ang Krit eria Pot ensi Hut an Alam pada Hut an Produksi yang
Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu
(IUPHHL) pada Hut an Alam;
23.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 16/ Kpt s-II/ 2003 j is.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 280/ Kpt s-II/ 2003 dan
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 61/ Menhut -II/ 2004
t ent ang Rencana Kerj a, Rencana Kerj a Lima Tahun, Rencana
Kerj a Tahunan dan Bagan Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an
Kayu pada Hut an Alam;
24.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 33/ Kpt s-II/ 2003 j is.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 44/ Menhut -II/ 2004 dan
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 58/ Menhut -II/ 2004
t ent ang Tat a Cara Penyelesaian Hak Pengusahaan Hut an Alam
at au Hak Pengusahaan Tanaman yang Telah Mendapat
Perset uj uan Prinsip Berdasarkan Permohonan;
25.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 88/ kpt s-II/ 2003 t ent ang
Krit eria Pot ensi Hut an Alam Pada Hut an Produksi Yang Dapat
Dilakukan Pemanf aat an Hut an Secara Lest ari;
26.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 124/ Kpt s-II/ 2003 j o.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 445/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang
Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an,
Pembayaran dan Penyet oran PSDH;
27.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 126/ Kpt s-II/ 2003 j o.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 334/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang
Penat ausahaan Hasil Hut an;
28.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 128/ Kpt s-II/ 2003 j o.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 446/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang
Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an,
Pembayaran dan Penyet oran Dana Reboisasi;
29.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 149/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang
Tat a Cara Penilaian Kelangsungan izin Usaha Pemanf aat an Hasil
Hut an pada Hut an Alam;
30.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 150/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang
Tat a Cara Penyerahan dan Penerimaan Izin Usaha Pemanf aat an
Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam Sebelum Jangka Wakt u Izin
Berakhir;
31.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 208/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang
Tat a Cara Penilaian Kinerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an
Kayu pada Hut an Alam di Unit Manaj emen dalam rangka
Pengelolaan Hut an secara Lest ari;
32.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 292/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang
Penyelenggaraan Kerj asama Pemegang Izin Usaha Hasil Hut an
Kayu dan Bukan Kayu di Hut an Produksi dengan Koperasi;
33.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 428/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang
Izin Peralat an unt uk Kegiat an Izin Usaha Pemanf aat an Hasil
Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Alam dan at au pada Hut an
Tanaman at au Kegiat an Izin Pemanf aat an Kayu (IPK);
34.
Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 149/ Menhut -II/ 2004
t ent ang Tat a Cara Pengenaan, Penagihan, dan Pembayaran
Iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hut an pada Hut an Produksi.
35.
Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor P. 13/ Menhut -II/ 2004 j o
Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor P. 17/ Menhut -II/ 2004
t ent ang Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen Kehut anan.
Memperhat ikan : Rekomendasi Gubernur Kalimant an Tengah 522. 11/ 2348/ Prod
t anggal 4 Desember 1992, Nomor 552. 11/ 2478/ proda t anggal 18
Desember 1992, dan Nomor 522. 11/ 1428/ Ek.
M E M U T U S K A N :
Menet apkan :
KESATU :
1.
Memberikan
perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an
Kayu (IUPHHK) pada hut an Alam kepada PT. WANA INTI
KAHURIPAN INTIGA at as areal hut an Produksi seluas ± 92. 475 (
sembilan puluh dua ribu empat rat us t uj uh puluh lima) hekt ar,
t erdiri dari hut an produksi t erbat as seluas ± 17. 910 ( t uj uh
belas ribu sembilan rat us sepuluh) hekt ar dan hut an produksi
seluas ± 74. 565 (t uj uh puluh empat ribu lima rat us enam puluh
lima) hekt ar, t erlet ak di Kelompok sungai Lahai-Sungai
Teweh-Sungai Panran, Kabupat en Barit o Ut ara, Provinsi Kalimant an
Tengah, sebagaimana t erlukis pada pet a lampiran keput usan
ini.
2.
Areal Kerj a ef ekt if sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
seluas ± 68. 315 (enam puluh delapan ribu t igarat us l ima belas)
hekt ar dan sisanya merupakan kawasan lindung yang t idak
boleh dieksploit asi, namun pengawasan dan pengamanannya
menj adi t anggung j awab perusahaan.
3.
Kawasan perlindungan set empat (sempadan sungai, mat a air,
pelest arian plasma nut f ah, pengungsian sat wa liar, dan
lain-lain) harus dikelola sebagai kawasan konservasi sesuai
ket ent uan perundang-undangan yang berlaku.
KEDUA
: Luas dan let ak def init if ar eal kerj a IUPHHK pada hut an alam
t ersebut pada dikt um KESATU dit et apkan oleh Depart emen
Kehut anan set elah dilaksanakan penat an bat as dilapangan.
KETIGA
: PT. WANA INTI KAHURIPAN INTIGA sebagai pemegang IUPHHK pada
hut an alam berhak :
a.
Melakukan kegiat an sesuai dengan izin yang t ert uang dalam
Keput usan ini, dan berhak memperoleh manf aat dari hasil
usahanya.
b.
Diberikan j at ah produksi hasil hut an kayu t ahunan :
a.
Et at luas maksimum
: 1. 950 hekt ar/ t ahun
b.
Et at volume maksimum (JPT)
: 10. 018 m3/ t ahun
c.
Et at Bat ang
: 29. 398 bt g/ t ahun
KEEMPAT
: PT. WANA INTI KAHURIPAN INTIGA sebagai pemegang IUPHHK pada
hut an alam harus memenuhi kewaj iban sebagai berikut :
1. Membuat dan menyerahkan :
a.
Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu
(RKUPHHK) pada hut an alam unt uk seluruh areal kerj a
selama j angka wakt u berlakunya izin selambat -lambat nya 1
(sat u) t ahun sej ak izin diberikan,
b.
Rencana Kerj a Lima Tahun Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an
Kayu (RKL UPHHK) pada hut an alam 3 (t iga) bulan sej ak
RKUPHHK disahkan,
c.
Rencana Kerj a Tahunan Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an
Kayu (RKT-UPHHK) pada hut an alam sesuai dengan pedoman
yang dit et apkan, selambat -lambat nya 2 (dua) bulan
sebelum RKT t ahun berj alan;
2.
Melakukan sist em silvikult ur Tebang Pilih Tanam Indonesia
(TPTI) sesuai lokasi dan j enis t anaman yang dikembangkan.
3.
Melakukan penat ausahaan hasil hut an sesuai ket ent uan yang
berlaku.
4.
Melakukan penat ausahaan keuangan kegiat an usahanya sesuai
st andar akunt ansi kehut anan yang berlaku (PSAK 32).
5.
Menyediakan dan memasok bahan baku kayu kepada indust ri
primer hasil hut an,
6.
Melakukan kegiat an secara nyat a dan bersungguh-sungguh
dalam wakt u 180 (serat us delapan puluh) hari sej ak izin
dit erbit kan ;
7.
Menggunakan peralat an kerj a yang j umlah dan at au j enisnya
sesuai dengan izin;
8.
Melakukan pengukuran dan penguj ian hasil hut an kayu sesuai
ket ent uan yang berlaku;
9.
Melakukan kerj asama dengan Koperasi masyarakat set empat
paling lambat 1 (sat u) t ahun set elah dit erimanya izin.
Kerj asama dapat berupa penyert aan saham dan at au kerj asama
dalam usaha pada segmen kegiat an usaha pemanf aat an hasil
hut an Kayu pada hut an alam,
10.
Melaksanakan kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu
pada hut an alam dengan kemampuan sendiri, meliput i
kegiat an-kegiat an penebangan, penanaman, pemeliharaan,
pengamanan, pengolahan dan pemasaran hasil hut an kayu
sesuai Rencana Kerj a (RK), Rencana Kerj a Lima Tahunan (RKL)
dan Rencana Kerj a Tahunan (RKT) UPHHK pada hut an alam
yang disahkan, sert a memat uhi perat uran perundang-undangan
yang berlaku;
11.
Melaksanakan penat aan bat as areal kerj anya paling lambat 3
(t iga) bulan sej ak izin dit erbit kan, diselesaikan dalam wakt u
3(t iga) t ahun dan selanj ut nya dit et apkan areal kerj a def init if ;
12.
Membuat dan menyampaikan laporan sesuai ket ent uan yang
berlaku;
13.
Melaksanakan perlindungan hut an di areal kerj anya dari
gangguan keamanan;
14.
Membayar Provisi Sumber Daya Hut an (PSDH) dan Dana
Reboisasi (DR) at as hasil hut an kayu;
15.
Mempekerj akan t enaga prof esional di bidang kehut anan, dan
t enaga lain yang memenuhi persyarat an sesuai ket ent uan yang
berlaku;
16.
Membant u pengembangan sosial budaya dan ekonomi
(kesej aht eraan) masyarakat yang berada di dalam at au di
sekit ar areal kerj anya,
17.
Memperlancar pet ugas yang mengadakan bimbingan,
pengawasan dan penelit ian;
18.
Memat uhi dan melaksanakan
ket ent uan-ket ent uan yang
t ercant um dalam lampiran keput usan ini
dan perat uran
perundangan yang berlaku.
KELIMA
: 1. IUPHHK pada hut an alam ini t idak dapat dipindaht angankan
kepada pihak lain t anpa perset uj uan Ment eri Kehut anan;
2.
Pemegang IUPHHK pada hut an alam dialarang mengont rakkan
at au menyerahkan seluruh kegiat an usahanya kepada pihak lain
t anpa perset uj uan t ert ulis dari Ment eri Kehut anan.
KEENAM
: 1. IUPHHK pada hut an alam t idak merupakan hak kepemilikan at as
kawasan hut an;
2.
Areal hut an yang dibebani IUPHHK pada hut an t anaman ini,
t idak dapat dij adikan j aminan at au dij aminkan kepada pihak
lain.
KETUJUH
: 1. Apabila di dalam areal IUPHHK pada hut an alam t erdapat lahan
yang t elah menj adi t anah milik, perkampungan, t egalan,
persawahan at au t elah diduduki dan digarap oleh pihak ket iga,
maka lahan t ersebut dikeluarkan dari areal kerj a IUPHHK pada
hut an alam.
2.
Apabila lahan t ersebut pada but ir 1 (sat u) dikehendaki unt uk
dij adikan areal izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada
hut an alam, maka penyelesaiannya dilakukan oleh PT. WANA
INTI KAHURIPAN INTIGA dengan pihak-pihak yang bersangkut an
sesuai dengan ket ent uan perat uran perundangan-undangan
yang berlaku.
KEDELAPAN : 1. Minimal set iap 3 (t iga) t ahun IUPHHK pada hut an alam ini
diadakan penilaian unt uk menget ahui kemampuan
pengelolaannya sesuai ket ent uan yang berlaku;
2.
Pemegang IUPHHK pada hut an alam dalam Keput usan ini akan
dikenakan sanksi apabila melanggar ket ent uan dan perat uran
perundang-undangan yang berlaku.
KESEMBILAN : PT. WANA INTI KAHURIPAN INTIGA harus melunasi sisa iuran Izin
Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an (IIUPHH) yang bel um t erbayarkan
dalam wakt u paling lambat 2 (dua) t ahun sej ak Keput usan ini
dit erbit kan.
KESEPULUH : Dalam hal PT. WANA INTI KAHURIPAN INTIGA t idak dapat melunasi
kewaj iban pembayaran IIUPH sebagaimana dimaksud Dikt um
KESEMBILAN sampai dengan bat as wakt u yang dit ent ukan, maka
IUPHHK pada hut an alam t idak diserahkan dan dit arik kembali.
KESEBELAS
: Keput usan ini dan lampiran-lampirannya merupakan sat u kesat uan
yang t idak t erpisahkan.
KEDUABELAS : Keput usan ini berlaku unt uk j angka wakt u 45 (empat puluh lima)
t ahun, dan berlaku surut sej ak t anggal 28 Juni 1992 kecuali
apabila diserahkan kembali oleh pemegang izin at au dicabut oleh
Ment eri Kehut anan.
Dit et apkan di : J A K A R T A
Pada t anggal : 22 Nopember 2005
Salinan Sesuai Aslinya
MENTERI
KEHUTANAN,
Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
Tt d. Tt d
Suparno, SH. H. M. S. KABAN, SE. , M. Si
NIP. 080068472
Salinan Keput usan ini disampaikan Kepada Yt h. :
1.
Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian;
2.
Ment eri Dalam Negeri;
3.
Ment eri Keuangan;
4.
Ment eri Pert ambangan dan Energi;
5.
Ment eri Perdagangan;
6.
Ment eri Perindust rian;
7.
Ment eri Tenaga Kerj a dan Transmigrasi;
8.
Kepala Badan Pert anahan Negara;
9.
Para Pej abat Eselon I lingkup Depart emen Kehut anan;
10.
Gubernur Provinsi Kalimant an Tengah;
11.
Kepala Dinas Kehut anan Provinsi Kalimant an Tengah;
12.
Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Kehut anan Regional I;
13.
Bupat i Barit o Ut ara;
14.
Kepala Dinas Kehut anan Kabupat en Barit o Ut ara;
15.
Direkt ur Ut ama PT. WANA INTI KAHURIPAN INTIGA;