• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN

NOMOR : SK. 393/ MENHUT-II/ 2005

TENTANG

PERPANJANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA

HUTAN ALAM KEPADA PT. WANA INTI KAHURIPAN INTIGA ATAS AREAL HUTAN

PRODUKSI SELUAS

±

92. 475

(SEMBILAN PULUH DUA RIBU EMPAT RATUS

TUJUH PULUH LIMA) HEKTAR DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

MENTERI KEHUTANAN,

Membaca :

1.

Surat Direkt ur Ut ama PT. ANTANG GROUP Nomor

127/ AG/ JKT/ 1992 t anggal 6 November 1992 t ent ang

Permohonan Perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an

Kayu Pada Hut an Alam (d/ h Hak Pengusahaan Hut an) at as nama

PT. Ant ang Kalimant an, PT. Nara Kalimant an, dan PT. Ant ang

Permat a Timber di Provinsi Kalimant an Tengah;

2. Akt a Nomor 89 t anggal 25 Agust us 1997 t ent ang Pendirian

Perseroan Terbat as PT. WANA INTI KAHURIPAN INTIGA yang

dibuat dihadapan Mudof ir Hadi, SH. Not aris di Jakart a yang

t elah disahkan oleh Ment eri Kehakiman berdasarkan Keput usan

Nomor C2-2340. HT. 01. 01. TH. 98 t anggal 26 Maret 1998.

Menimbang : a. bahwa hut an produksi sebagai sumber daya alam yang

mempunyai pot ensi ekonomi, perlu dimanf aat kan secara

opt imal dan lest ari bagi kepent ingan pembangunan ekonomi

nasional;

b.

bahwa dalam rangka pemanf aat an sumber daya alam hut an

produksi t ersebut but ir a, berdasarkan surat Ment eri Pert anian

Nomor 309/ Kpt s/ Um/ 6/ 1972 t anggal 28 Juni 1972, Nomor

248/ Kpt s/ Um/ 5/ 1973 t anggal 24 Mei 1973, dan Nomor

583/ Kpt s/ Um/ 11/ 1973 t anggal 26 November 1973 t elah

diberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an

Alam kepada PT. Ant ang Kalimant an seluas ± 70. 000 (t uj uh

puluh ribu) hekt ar, PT. Nara Kalimant an seluas ± 70. 000 (t uj uh

Puluh Ribu) hekt ar, dan PT. Ant ang Permat a Timber seluas ±

65. 000(enam puluh lima ribu) hekt ar di Provinsi Kalimant an

Tengah;

(2)

c.

bahwa berdasarkan surat Ment eri Kehut anan Nomor

1629/ Menhut -VI/ 1993 t anggal 21 Sept ember 1993 diset uj ui

penggabungan areal IUPHHK PT. Nara Kalimant an, PT. Ant ang

Kalimant an, dan PT. Ant ang Permat a Timber menj adi PT.

Ant ang Kalimant an;

d.

bahwa berdasarkan surat Ment eri Kehut anan Nomor

856/ Menhut -IV/ 1994 t anggal 8 Juni 1994 dimint a agar

pemegang IUPHHK lama bersama dengan PT. INHUTANI III

membent uk perusahaan pat ungan unt uk mengusahakan areal

IUPHHK seluas ± 172. 575 (serat us t uj uh puluh dua ribu lima

rat us t uj uh puluh lima) hekt ar;

e.

bahwa berdasarkan surat Ment eri Kehut anan Nomor

1358/ Menhut -II/ 1996 t anggal 1 Okt ober 1996 diset uj ui

pembent ukan perusahaan pat ungan ant ara PT. Inhut ani III

dengan PT. Ant ang Kalimant an;

f .

bahwa berdasarkan Surat Ment eri Keuangan Nomor

S-74/ MK. 016/ 1997 t anggal 28 Januari 1997 diset uj ui

pembent ukan perusahaan pat ungan dengan komposisi saham

PT. INHUTANI II 49% PT. Ant ang Kalimant an 51 % dan Koperasi 2

% yang berasal dari Saham PT. Ant ang Kalimant an;

g.

bahwa berdasarkan penilaian Depart emen Kehut anan melalui

Lembaga Penilai Independen (LPI) areal dimaksud huruf d t elah

memenuhi syarat unt uk dikelola sebagai unit manaj emen

pemanf aat an hut an secara lest ari;

h. bahwa berdasarkan t elaahan Kepala Badan Planologi Kehut anan

sesuai Nomor S. 128/ VII-SET/ Rhs/ 2005 t anggal 5 Agust us 2005,

areal t ersebut but ir d, yang layak dimanf aat kan adalah seluas

± 92. 475 (sembilan puluh dua ribu empat rat us t uj uh puluh

lima) hekt ar;

i.

bahwa sehubungan dengan hal-hal t ersebut diat as,

dipandang perlu menet apkan Keput usan Ment eri Kehut anan

t ent ang Perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an

Kayu pada Hut an Alam kepada PT. WANA INTI KAHURIPAN

INTIGA at as hut an produksi seluas

±

92. 475 ( sembilan pul uh

dua ribu empat rat us t uj uh puluh lima) Hekt ar yang t erlet ak di

Provinsi Kalimant an Tengah;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar

Pokok-Pokok Agraria;

2.

Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 j o Undang-undang Nomor

12 Tahun 1970 t ent ang Penanaman Modal Dalam Negeri;

3.

Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang;

4.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan

Lingkungan Hidup;

5.

Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan;

6.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 t ent ang Keuangan

Negara;

(3)

7.

Perat uran Pemerint ah Nomor 51 Tahun 1998 t ent ang Provisi

Sumber Daya Hut an;

8.

Perat uran Pemerint ah nomor 59 Tahun 1998 j is. Perat uran

Pemerint ah Nomor 74 Tahun 1999 dan Perat uran Pemerint ah

Nomor 92 Tahun 1999 Tent ang Tarif At as Jenis Penerimaan

Negara Bukan Paj ak yang berlaku pada Depart emen Kehut anan

dan Perkebunan;

9.

Perat uran Pemerint ah Nomor 27 Tahun 1999 t ent ang Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan;

10.

Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang

Kewenangan Pemerint ah dan Kewenangan Provinsi sebagai

Daerah Ot onom;

11.

Perat uran Pemerint ah Nomor 34 Tahun 2002 t ent ang Tat a

Hut an dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hut an,

Pemanf aat an Hut an dan Penggunaan Kawasan Hut an;

12.

Perat uran Pemerint ah Nomor 35 Tahun 2002 Tent ang Dana

Reboisasi;

13.

Perat uran Pemerint ah Nomor 44 Tahun 2002 t ent ang

Perencanaan Kehut anan;

14.

Perat uran Pemerint ah Nomor 45 Tahun 2004 t ent ang

Perlindungan Hut an;

15.

Keput usan Presiden Nomor 187/ M Tahun 2004 t ent ang

Pembent ukan Kabinet Indonesia Bersat u;

16.

Perat uran Presiden Nomor 9 Tahun 2005 t ent ang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tat a Kerj a Kement erian

Negara Republik Indonesia;

17.

Perat uran Presiden Nomor 10 Tahun 2005 t ent ang Unit

Organisasi dan Tugas selon I Kement rian Negara Republik

Indonesia;

18.

Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor

602/ Kpt s-II/ 1998 j o. Keput usan Ment eri Kehut anan dan

Perkebunan Nomor 622/ Kpt s-II/ 1999 t ent ang Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan Pembangunan Kehut anan, Upaya

Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemant auan

Lingkungan Pembangunan (UPL) Pembangunan Kehut anan ;

19.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 4795/ Kpt s-II/ 2002

t ent ang Krit eria dan Indikat or Pengelolaan Hut an Alam Produksi

Lest ari pada Unit Pengel olaan;

20.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 6885/ Kpt s-II/ 2002

t ent ang Tat a Cara dan Persyarat an Perpanj angan Izin Usaha

Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu;

21.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 6887/ Kpt s-II/ 2002 j is

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 10031/ Kpt s-II/ 2002 dan

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 59/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang

Tat a Cara Pengenaan Sanksi Administ rasi at as Pelanggaran Izin

Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an, Izin Pemungut an Hasil Hut an ,

dan Izin Usaha Indust ri Primer Hasil Hut an;

(4)

22.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 8171/ Kpt s-II/ 2002

t ent ang Krit eria Pot ensi Hut an Alam pada Hut an Produksi yang

Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu

(IUPHHL) pada Hut an Alam;

23.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 16/ Kpt s-II/ 2003 j is.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 280/ Kpt s-II/ 2003 dan

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 61/ Menhut -II/ 2004

t ent ang Rencana Kerj a, Rencana Kerj a Lima Tahun, Rencana

Kerj a Tahunan dan Bagan Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an

Kayu pada Hut an Alam;

24.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 33/ Kpt s-II/ 2003 j is.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 44/ Menhut -II/ 2004 dan

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 58/ Menhut -II/ 2004

t ent ang Tat a Cara Penyelesaian Hak Pengusahaan Hut an Alam

at au Hak Pengusahaan Tanaman yang Telah Mendapat

Perset uj uan Prinsip Berdasarkan Permohonan;

25.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 88/ kpt s-II/ 2003 t ent ang

Krit eria Pot ensi Hut an Alam Pada Hut an Produksi Yang Dapat

Dilakukan Pemanf aat an Hut an Secara Lest ari;

26.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 124/ Kpt s-II/ 2003 j o.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 445/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang

Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an,

Pembayaran dan Penyet oran PSDH;

27.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 126/ Kpt s-II/ 2003 j o.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 334/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang

Penat ausahaan Hasil Hut an;

28.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 128/ Kpt s-II/ 2003 j o.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 446/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang

Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an,

Pembayaran dan Penyet oran Dana Reboisasi;

29.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 149/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang

Tat a Cara Penilaian Kelangsungan izin Usaha Pemanf aat an Hasil

Hut an pada Hut an Alam;

30.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 150/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang

Tat a Cara Penyerahan dan Penerimaan Izin Usaha Pemanf aat an

Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam Sebelum Jangka Wakt u Izin

Berakhir;

31.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 208/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang

Tat a Cara Penilaian Kinerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an

Kayu pada Hut an Alam di Unit Manaj emen dalam rangka

Pengelolaan Hut an secara Lest ari;

32.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 292/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang

Penyelenggaraan Kerj asama Pemegang Izin Usaha Hasil Hut an

Kayu dan Bukan Kayu di Hut an Produksi dengan Koperasi;

33.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 428/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang

Izin Peralat an unt uk Kegiat an Izin Usaha Pemanf aat an Hasil

Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Alam dan at au pada Hut an

Tanaman at au Kegiat an Izin Pemanf aat an Kayu (IPK);

(5)

34.

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 149/ Menhut -II/ 2004

t ent ang Tat a Cara Pengenaan, Penagihan, dan Pembayaran

Iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hut an pada Hut an Produksi.

35.

Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor P. 13/ Menhut -II/ 2004 j o

Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor P. 17/ Menhut -II/ 2004

t ent ang Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen Kehut anan.

Memperhat ikan : Rekomendasi Gubernur Kalimant an Tengah 522. 11/ 2348/ Prod

t anggal 4 Desember 1992, Nomor 552. 11/ 2478/ proda t anggal 18

Desember 1992, dan Nomor 522. 11/ 1428/ Ek.

M E M U T U S K A N :

Menet apkan :

KESATU :

1.

Memberikan

perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an

Kayu (IUPHHK) pada hut an Alam kepada PT. WANA INTI

KAHURIPAN INTIGA at as areal hut an Produksi seluas ± 92. 475 (

sembilan puluh dua ribu empat rat us t uj uh puluh lima) hekt ar,

t erdiri dari hut an produksi t erbat as seluas ± 17. 910 ( t uj uh

belas ribu sembilan rat us sepuluh) hekt ar dan hut an produksi

seluas ± 74. 565 (t uj uh puluh empat ribu lima rat us enam puluh

lima) hekt ar, t erlet ak di Kelompok sungai Lahai-Sungai

Teweh-Sungai Panran, Kabupat en Barit o Ut ara, Provinsi Kalimant an

Tengah, sebagaimana t erlukis pada pet a lampiran keput usan

ini.

2.

Areal Kerj a ef ekt if sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

seluas ± 68. 315 (enam puluh delapan ribu t igarat us l ima belas)

hekt ar dan sisanya merupakan kawasan lindung yang t idak

boleh dieksploit asi, namun pengawasan dan pengamanannya

menj adi t anggung j awab perusahaan.

3.

Kawasan perlindungan set empat (sempadan sungai, mat a air,

pelest arian plasma nut f ah, pengungsian sat wa liar, dan

lain-lain) harus dikelola sebagai kawasan konservasi sesuai

ket ent uan perundang-undangan yang berlaku.

KEDUA

: Luas dan let ak def init if ar eal kerj a IUPHHK pada hut an alam

t ersebut pada dikt um KESATU dit et apkan oleh Depart emen

Kehut anan set elah dilaksanakan penat an bat as dilapangan.

KETIGA

: PT. WANA INTI KAHURIPAN INTIGA sebagai pemegang IUPHHK pada

hut an alam berhak :

a.

Melakukan kegiat an sesuai dengan izin yang t ert uang dalam

Keput usan ini, dan berhak memperoleh manf aat dari hasil

usahanya.

(6)

b.

Diberikan j at ah produksi hasil hut an kayu t ahunan :

a.

Et at luas maksimum

: 1. 950 hekt ar/ t ahun

b.

Et at volume maksimum (JPT)

: 10. 018 m3/ t ahun

c.

Et at Bat ang

: 29. 398 bt g/ t ahun

KEEMPAT

: PT. WANA INTI KAHURIPAN INTIGA sebagai pemegang IUPHHK pada

hut an alam harus memenuhi kewaj iban sebagai berikut :

1. Membuat dan menyerahkan :

a.

Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu

(RKUPHHK) pada hut an alam unt uk seluruh areal kerj a

selama j angka wakt u berlakunya izin selambat -lambat nya 1

(sat u) t ahun sej ak izin diberikan,

b.

Rencana Kerj a Lima Tahun Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an

Kayu (RKL UPHHK) pada hut an alam 3 (t iga) bulan sej ak

RKUPHHK disahkan,

c.

Rencana Kerj a Tahunan Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an

Kayu (RKT-UPHHK) pada hut an alam sesuai dengan pedoman

yang dit et apkan, selambat -lambat nya 2 (dua) bulan

sebelum RKT t ahun berj alan;

2.

Melakukan sist em silvikult ur Tebang Pilih Tanam Indonesia

(TPTI) sesuai lokasi dan j enis t anaman yang dikembangkan.

3.

Melakukan penat ausahaan hasil hut an sesuai ket ent uan yang

berlaku.

4.

Melakukan penat ausahaan keuangan kegiat an usahanya sesuai

st andar akunt ansi kehut anan yang berlaku (PSAK 32).

5.

Menyediakan dan memasok bahan baku kayu kepada indust ri

primer hasil hut an,

6.

Melakukan kegiat an secara nyat a dan bersungguh-sungguh

dalam wakt u 180 (serat us delapan puluh) hari sej ak izin

dit erbit kan ;

7.

Menggunakan peralat an kerj a yang j umlah dan at au j enisnya

sesuai dengan izin;

8.

Melakukan pengukuran dan penguj ian hasil hut an kayu sesuai

ket ent uan yang berlaku;

9.

Melakukan kerj asama dengan Koperasi masyarakat set empat

paling lambat 1 (sat u) t ahun set elah dit erimanya izin.

Kerj asama dapat berupa penyert aan saham dan at au kerj asama

dalam usaha pada segmen kegiat an usaha pemanf aat an hasil

hut an Kayu pada hut an alam,

(7)

10.

Melaksanakan kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu

pada hut an alam dengan kemampuan sendiri, meliput i

kegiat an-kegiat an penebangan, penanaman, pemeliharaan,

pengamanan, pengolahan dan pemasaran hasil hut an kayu

sesuai Rencana Kerj a (RK), Rencana Kerj a Lima Tahunan (RKL)

dan Rencana Kerj a Tahunan (RKT) UPHHK pada hut an alam

yang disahkan, sert a memat uhi perat uran perundang-undangan

yang berlaku;

11.

Melaksanakan penat aan bat as areal kerj anya paling lambat 3

(t iga) bulan sej ak izin dit erbit kan, diselesaikan dalam wakt u

3(t iga) t ahun dan selanj ut nya dit et apkan areal kerj a def init if ;

12.

Membuat dan menyampaikan laporan sesuai ket ent uan yang

berlaku;

13.

Melaksanakan perlindungan hut an di areal kerj anya dari

gangguan keamanan;

14.

Membayar Provisi Sumber Daya Hut an (PSDH) dan Dana

Reboisasi (DR) at as hasil hut an kayu;

15.

Mempekerj akan t enaga prof esional di bidang kehut anan, dan

t enaga lain yang memenuhi persyarat an sesuai ket ent uan yang

berlaku;

16.

Membant u pengembangan sosial budaya dan ekonomi

(kesej aht eraan) masyarakat yang berada di dalam at au di

sekit ar areal kerj anya,

17.

Memperlancar pet ugas yang mengadakan bimbingan,

pengawasan dan penelit ian;

18.

Memat uhi dan melaksanakan

ket ent uan-ket ent uan yang

t ercant um dalam lampiran keput usan ini

dan perat uran

perundangan yang berlaku.

KELIMA

: 1. IUPHHK pada hut an alam ini t idak dapat dipindaht angankan

kepada pihak lain t anpa perset uj uan Ment eri Kehut anan;

2.

Pemegang IUPHHK pada hut an alam dialarang mengont rakkan

at au menyerahkan seluruh kegiat an usahanya kepada pihak lain

t anpa perset uj uan t ert ulis dari Ment eri Kehut anan.

KEENAM

: 1. IUPHHK pada hut an alam t idak merupakan hak kepemilikan at as

kawasan hut an;

2.

Areal hut an yang dibebani IUPHHK pada hut an t anaman ini,

t idak dapat dij adikan j aminan at au dij aminkan kepada pihak

lain.

(8)

KETUJUH

: 1. Apabila di dalam areal IUPHHK pada hut an alam t erdapat lahan

yang t elah menj adi t anah milik, perkampungan, t egalan,

persawahan at au t elah diduduki dan digarap oleh pihak ket iga,

maka lahan t ersebut dikeluarkan dari areal kerj a IUPHHK pada

hut an alam.

2.

Apabila lahan t ersebut pada but ir 1 (sat u) dikehendaki unt uk

dij adikan areal izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada

hut an alam, maka penyelesaiannya dilakukan oleh PT. WANA

INTI KAHURIPAN INTIGA dengan pihak-pihak yang bersangkut an

sesuai dengan ket ent uan perat uran perundangan-undangan

yang berlaku.

KEDELAPAN : 1. Minimal set iap 3 (t iga) t ahun IUPHHK pada hut an alam ini

diadakan penilaian unt uk menget ahui kemampuan

pengelolaannya sesuai ket ent uan yang berlaku;

2.

Pemegang IUPHHK pada hut an alam dalam Keput usan ini akan

dikenakan sanksi apabila melanggar ket ent uan dan perat uran

perundang-undangan yang berlaku.

KESEMBILAN : PT. WANA INTI KAHURIPAN INTIGA harus melunasi sisa iuran Izin

Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an (IIUPHH) yang bel um t erbayarkan

dalam wakt u paling lambat 2 (dua) t ahun sej ak Keput usan ini

dit erbit kan.

KESEPULUH : Dalam hal PT. WANA INTI KAHURIPAN INTIGA t idak dapat melunasi

kewaj iban pembayaran IIUPH sebagaimana dimaksud Dikt um

KESEMBILAN sampai dengan bat as wakt u yang dit ent ukan, maka

IUPHHK pada hut an alam t idak diserahkan dan dit arik kembali.

KESEBELAS

: Keput usan ini dan lampiran-lampirannya merupakan sat u kesat uan

yang t idak t erpisahkan.

KEDUABELAS : Keput usan ini berlaku unt uk j angka wakt u 45 (empat puluh lima)

t ahun, dan berlaku surut sej ak t anggal 28 Juni 1992 kecuali

apabila diserahkan kembali oleh pemegang izin at au dicabut oleh

Ment eri Kehut anan.

Dit et apkan di : J A K A R T A

Pada t anggal : 22 Nopember 2005

Salinan Sesuai Aslinya

MENTERI

KEHUTANAN,

Kepala Biro Hukum dan Organisasi,

Tt d. Tt d

Suparno, SH. H. M. S. KABAN, SE. , M. Si

NIP. 080068472

(9)

Salinan Keput usan ini disampaikan Kepada Yt h. :

1.

Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian;

2.

Ment eri Dalam Negeri;

3.

Ment eri Keuangan;

4.

Ment eri Pert ambangan dan Energi;

5.

Ment eri Perdagangan;

6.

Ment eri Perindust rian;

7.

Ment eri Tenaga Kerj a dan Transmigrasi;

8.

Kepala Badan Pert anahan Negara;

9.

Para Pej abat Eselon I lingkup Depart emen Kehut anan;

10.

Gubernur Provinsi Kalimant an Tengah;

11.

Kepala Dinas Kehut anan Provinsi Kalimant an Tengah;

12.

Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Kehut anan Regional I;

13.

Bupat i Barit o Ut ara;

14.

Kepala Dinas Kehut anan Kabupat en Barit o Ut ara;

15.

Direkt ur Ut ama PT. WANA INTI KAHURIPAN INTIGA;

Referensi

Dokumen terkait

Sat ria Perkasa Agung sebagai pemegang Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada hut an t anaman berhak melakukan kegiat an sesuai dengan izin yang t ert uang dalam keput

Bahwa Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil hut an Kayu pada Hut an Alam (RKUPHHK) yang sebelumnya disebut Rencana Karya Pengusahaan Hut an (RKPH) merupakan arahan dan pedoman

BUKIT BATU HUTANI ALAM t elah memenuhi persyarat an yang dit ent ukan, sehingga kepadanya dapat diberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an

KIRANA CAKRAWALA diizinkan unt uk mel aksanakan kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu di areal hut an t anaman sesuai dengan Rencana Ker j a Li ma Tahun Usaha Pemanf

BUKIT BATU HUTANI ALAM diizinkan unt uk mel aksanakan kegiat an usaha pemanf aat an hasi l hut an kayu di ar eal hut an t anaman sesuai dengan Rencana Kerj a Lima Tahun

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 428/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Izin Peralat an unt uk Kegiat an Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Alam dan at au

Wana Kencana Sej at i t elah memperoleh perset uj uan pencadangan areal Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (d/ h Pencadangan Hak Pengusahaan Hut an) pada hut an alam at

MARIMUN TIMBER & INDUSTRIES sebagai pemegang Hak Pengusahaan Hut an Alam yang unt uk selanj ut nya disebut “ PERUSAHAAN” , melaksanakan kegiat an usaha pemanf aat an