• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum BankIndonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum BankIndonesia"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

KAJI AN EKON OM I REGI ON AL

Pr ovin si N usa Te ngga r a Ba r a t

(2)

KAJIAN EKONOM I REGIONAL

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Triw ulan III-2009

(3)

Penerbit :

BANK INDONESIA M ATARAM Kelompok Kajian St at ist ik dan Survei Jl. Pejanggik No.2 M at aram

Nusa Tenggara Barat

Telp. : 0370-623600 ext . 111

Fax : 0370-631793

E-mail : t hommy@bi.go.id

(4)

Visi Bank Indonesia

M enjadi lembaga Bank Sent ral yang dapat dipercaya (kredibel) secara nasional maupun

int ernasional melalui penguat an nilai-nilai st rat egis yang dimiliki sert a pencapaian

inf lasi yang rendah dan st abil.

M isi Bank Indonesia

M encapai dan memelihara kest abilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kest abilan

monet er dan pengembangan st abilit as sist em keuangan unt uk pembangunan nasional

jangka panjang yang berkesinambungan.

Nilai -nilai St rat egis Organisasi Bank Indonesia

Nilai-nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia, manajemen dan pegaw ai unt uk

bert indak at au berperilaku yait u kompet ensi, int egrit as, t ransparansi, akunt abilit as dan

kebersamaan.

Visi Kant or Bank Indonesia M at aram

M enjadi Kant or Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkat an

peran dalam menjalankan t ugas-t ugas Bank Indonesia yang diberikan.

M isi Kant or Bank Indonesia M at aram

Berperan akt if dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah melalui peningkat an

pelaksanaan t ugas bidang ekonomi monet er, sist em pembayaran, dan pengaw asan

(5)

Pada t riw ulan III-2009, perekonomian Nusa Tenggara Barat diprediksi mampu t umbuh posit if sebesar 8,11% (yoy) sejalan dengan pemulihan ekonomi global. Di sisi permint aan, sumber pert umbuhan ekonomi masih mengandalkan kegiat an konsumsi rumah t angga dan pemerint ah sert a ekspor. Sement ara dari sisi penaw aran , perekonomian masih digerakkan oleh sekt or-sekt or andalan yakni sekt or pert anian, sekt or pert ambangan, dan sekt or perdagangan, hot el dan rest oran (PHR) yang t umbuh st abil.

Indikat or ekonomi lainnya yakni laju inf lasi t erus mengalami penurunan mencapai level 4,63% (yoy) pada t riw ulan ini. Angka t ersebut sedikit lebih rendah dibandingkan t riw ulan sebelumnya (4,66% ), namun masih lebih t inggi dibandingkan inf lasi nasional (2,83% ).

Di sisi pembiayaan perbankan, penyaluran kredit unt uk pembiayaan pert umbuhan ekonomi sampai dengan t riw ulan ini t erus menunjukan peningkat an yang mencapai 16,83% (yt d). Kinerja posit if int ermediasi perbankan diprediksi akan berlanjut sampai dengan akhir t ahun 2009 dengan angka pert umbuhan kredit pada kisaran 24% .

Di samping ulasan di at as, buku ini juga mengupas perkembangan sist em pembayaran, perkembangan keuangan sert a prospek ekonomi ke depan yang dapat

menjadikan masukan bagi Kant or Pusat Bank Indonesia maupun st akeholders di

daerah.

Bank Indonesia memiliki kepedulian t inggi dalam mendorong pert umbuhan

ekonomi regional yang akan berdampak t erhadap pert umbuhan ekonomi nasional, ant ara lain dengan melakukan penelit ian dan kajian sert a memberikan rekomendasi kepad a pemerint ah daerah dalam mendorong t erjadinya pert umbuhan ekonomi t ermasuk pengendalian harga barang dan jasa.

Ucapan t erima kasih dan penghargaan at as kerjasamanya kepada semua pihak

t erut ama jajaran Pemerint ah Daerah baik Provinsi, Kabupat en at aupun Kot a, dinas/inst ansi t erkait , perbankan, akademisi dan pihak lainnya yang t elah membant u penyediaan dat a sehingga buku ini dapat dipublikasikan.

Semoga buku ini bermanf aat dan kiranya Tuhan Yang M aha Esa senant iasa melimpahkan rahmat bagi kit a semua dalam berkarya.

M at aram, 4 Okt ober 2009

BANK INDONESIA M ATARAM

(6)

ii

INDIKATOR EKONOM I DAN M ONETER Provinsi Nusa Tenggara Barat

INDIKATOR

Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4 Tw 1 Tw 2 Tw 3

M AKRO

Indeks Harga Konsumen 155.92 111.90 115.50 116.51 118.74 117.12 120.84

-Kot a M at aram 155.92 111.24 114.83 115.87 117.93 116.24 120.29

-Kot a Bima - 114.38 118.00 118.91 121.78 120.42 122.90

Laju Inflasi Tahunan (yoy % ) 8.38 12.46 14.74 13.29 11.89 4.66 4.63

-Kot a M at aram 8.38 11.84 13.92 13.01 11.29 4.49 4.75

-Kot a Bima - 14.78 17.82 14.36 14.14 5.28 4.15

PDRB-harga konstan (miliar Rp) 3,894.46 3,995.62 4,446.41 4,463.33 3,791.95 4,323.45 4,807.17

-Pertanian 904.50 1,050.24 1,290.71 1,106.90 953.25 1,069.08 1,317.12

-Pertambangan & Penggalian 990.34 896.63 902.61 1,025.34 648.27 950.65 1,100.92

-Industri Pengolahan 187.43 206.07 216.49 226.94 214.34 224.63 230.21

-Listrik, gas dan air bersih 14.69 14.70 14.85 16.56 15.67 17.68 15.19

-Bangunan 327.58 261.78 316.58 342.92 330.79 337.93 325.95

-Perdagangan, Hotel dan Restoran 547.74 618.36 653.00 685.59 597.80 659.03 678.61

-Pengangkutan dan Komunikasi 302.02 309.31 355.45 352.78 322.73 333.82 367.94

-Keuangan, Persew aan dan Jasa 214.37 218.50 235.69 224.00 232.33 250.33 241.20

-Jasa 405.79 420.03 461.03 482.30 476.77 480.30 530.03

Pertumbuhan PDRB (yoy % ) 6.35 0.57 (0.22) 4.34 (2.63) 8.20 8.11

Nilai Ekspor Nonmigas (USD Juta) 231.83 187.65 68.06 346.95 68.82 100.24 169.75

Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 0.116 0.096 0.028 0.124 0.067 0.078 76.932

Nilai Impor Nonmigas (USD Juta) 65.07 55.42 67.89 125.16 25.47 78.71 30.71

Volume Impor Nonmigas (ribu ton) 0.028 0.022 0.019 0.013 0.009 0.016 14.440

PERBANKAN Bank umum :

Total Aset (Rp triliun) 7.49 7.93 8.39 8.66 9.17 9.70 10.02

DPK (Rp t riliun) 5.36 5.51 6.02 6.36 6.61 6.81 7.00

-Tabungan (% ) 54.25 57.93 56.47 60.61 52.03 54.05 55.19

-Giro (% ) 27.70 24.88 25.51 18.62 27.63 25.08 23.68

-Deposito (% ) 18.05 17.19 18.02 20.77 20.35 20.87 21.14

Kredit (Rp triliun) - berdasarkan lokasi proyek 5.67 6.42 6.89 7.06 7.16 7.22 6.98

-M odal Kerja 2.06 2.39 2.49 2.49 2.49 2.41 2.19

-Investasi 0.51 0.50 0.50 0.48 0.46 0.42 0.37

-Konsumsi 3.09 3.53 3.90 4.09 4.21 4.39 4.42

-LDR 94.94 85.02 87.38 90.25 90.75 109.43 99.66

Kredit M ikro (<Rp50 juta) (Rp triliun) 3.57 3.93 4.24 4.44 4.69 5.02 5.19

-Kredit M odal Kerja 0.83 0.89 0.92 0.98 1.02 1.05 1.06

-Kredit Investasi 0.20 0.18 0.16 0.16 0.11 0.11 0.11

-Kredit Konsumsi 2.54 2.87 3.15 3.30 3.56 3.86 4.02

Kredit Kecil (Rp 50 < x < Rp500 juta) (Rp triliun) 0.58 0.66 0.71 0.70 0.73 0.76 0.83

-Kredit M odal Kerja 0.32 0.35 0.36 0.35 0.34 0.36 0.38

-Kredit Investasi 0.06 0.07 0.07 0.07 0.07 0.08 0.09

-Kredit Konsumsi 0.20 0.25 0.28 0.29 0.32 0.32 0.35

Kredit M enengah (Rp 500 juta < x < Rp5 miliar) (Rp triliun) 0.66 0.71 0.76 0.72 0.75 0.80 0.83

-Kredit M odal Kerja 0.53 0.57 0.60 0.57 0.61 0.65 0.66

-Kredit Investasi 0.08 0.09 0.11 0.10 0.10 0.11 0.12

-Kredit Konsumsi 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.04 0.05

Total Kredit M KM (Rp triliun) 4.81 5.31 5.70 5.85 6.17 6.59 6.84

NPL M KM gross (% ) 3.34 2.94 2.79 2.36 2.55 2.47 2.79

NPL M KM net t (% ) 0.36 (0.01) (0.19) (0.48) (0.32) (0.44) (0.27)

(7)

BPR :

Total Aset (Rp triliun) 0.43 0.46 0.48 0.52 0.53 0.57 0.57

DPK (Rp triliun) 0.24 0.26 0.26 0.29 0.30 0.32 0.32

-Tabungan (% ) 45.63 47.71 50.39 50.82 50.19 50.93 49.40

-Giro (% ) - - -

--Deposito (% ) 54.37 52.29 49.61 49.18 49.81 49.07 50.60

Kredit (Rp triliun) - berdasarkan lokasi proyek 0.32 0.35 0.37 0.37 0.43 0.43 0.43

-M odal Kerja 0.18 0.20 0.21 0.21 0.23 0.25 0.25

-Investasi 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02

-Konsumsi 0.13 0.13 0.14 0.14 0.15 0.16 0.16

Kredit UM KM (Rp triliun) 0.32 0.35 0.37 0.37 0.39 0.43 0.43

Rasio NPL Gross (% ) 11.03 10.69 10.92 10.04 9.88 9.23 9.81

Rasio NPL Net (% ) 5.76 5.51 5.68 5.49 5.30 4.97 5.51

LDR 136.99 138.43 139.52 129.85 133.04 133.82 135.00

SISTEM PEM BAYARAN

Posisi Kas Gabungan (Rp triliun)

Inflow (Rp triliun) 0.50 0.24 0.10 0.33 0.44 0.16 0.16

Outlflow (Rp triliun) 0.18 0.74 0.84 0.04 0.22 0.64 0.78

Pemusnahan Uang (Jutaan lembar/keping) 18.87 12.87 7.27 10.43 9.06 11.38 7.00

Nominal Transaksi RTGS 0.99 1.21 1.26 0.77 0.96 0.99 1.06

Volume Transaksi RTGS 1.57 1.88 2.58 3.29 1.99 2.77 3.56

Rata-rata Harian Nominal Transaksi RTGS 0.02 0.02 0.02 0.01 0.02 0.02 0.02

Rata-rata Harian Volume Transaksi RTGS 0.03 0.03 0.04 0.05 0.03 0.04 0.06

Nominal Kliring Kredit 677.38 656.38 747.99 819.21 727.52 731.85 957.36

Volume Kliring Kredit 24.45 23.39 25.15 23.84 22.02 23.98 25.72

Rata-rata Harian Nominal Kliring Kredit 11.29 10.42 11.87 13.65 12.13 11.62 15.96

Rata-rata Harian Volume Kliring Kredit 0.41 0.37 0.40 0.40 0.37 0.38 0.43

Nominal Kliring Pengembalian 6.56 4.68 6.50 3.80 9.53 7.48 8.18

Volume Kliring Pengembalian 0.23 0.21 0.24 0.19 0.32 0.27 0.30

Rata-rata Harian Nominal Kliring Pengembalian 0.11 0.07 0.10 0.06 0.16 0.12 0.14

Rata-rata Harian Volume Kliring Pengembalian 0.00 0.00 0.00 0.00 0.01 0.00 0.01

Nominal Tolakan Cek/BG Kosong 3.39 3.19 5.37 2.94 8.31 5.51 6.61

Volume Tolakan Cek/BG Kosong 0.15 0.14 0.16 0.14 0.26 0.18 0.22

Rata-rata Harian Nominal Cek/BG Kosong 0.06 0.05 0.09 0.05 0.14 0.09 0.11

(8)

KAJIAN EKONOM I REGIONAL NTB TRIWULAN III-2009

iv

DAFTAR ISI

Kat a Pengant ar ...i

Indikat or Ekonomi dan M onet er...ii

Daftar Isi ...iv

Daf t ar Graf ik ...v

Daf t ar Tabel ...vii

Ringkasan Eksekut if ...viii

Bab 1 Perkembangan Ekonomi M akro Regional ...1

1. Kondisi Umum...1

2. Sisi Permint aan...2

3. Sisi Penaw aran ...5

4. Tenaga Kerja dan Kesejahteraan ...15

5. Keuangan Daerah ...17

Boks 1 Assessmen Fakt or Penghambat Opt imalisasi APBD di Nusa Tenggara Barat ...20

Bab 2 Perkembangan Inf lasi ...22

1. Kondisi Umum...22

2. Inf lasi Triw ulanan ...24

3. Inf lasi Tahunan...25

Boks 2 Pola Pembent ukan Harga Produk M anuf akt ur di Nusa Tenggara Barat ...26

Bab 3 Perkembangan Perbankan Daerah ...29

1. Int ermediasi Perbankan...29

2. Perkembangan Bank Umum...30

3. Perkembangan Kredit UM KM ...37

4. Perkembangan Bank Syariah...38

5. Perkembangan Bank Perkredit an Rakyat...40

Bab 4 Perkembangan Sist em Pembayaran ...42

1. Transaksi Keuang an Secara Tunai ...42

2. Perkembangan Penukaran Uang Pecahan Kecil ...43

3. Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) Uang Kart al ...43

4. Transaksi Pembayaran Secara Non Tunai ...44

5. Penemuan Uang Palsu ...46

Bab 5 Prospek Ekonomi dan Harga...46

1. Prospek Ekonomi Nusa Tenggara Barat ...46

2. Perkiraan Inf lasi Nusa Tenggara Barat ...47

(9)

DAFTAR GRAFIK

Graf ik 1.1 Perkembangan Konsumsi List rik Rumah Tangga di NTB...3

Graf ik 1.2 Perkembangan Kredit Konsumsi di NTB...3

Graf ik 1.3 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermot or...3

Graf ik 1.4 Perkembangan Indeks Kondisi Ekonomi ...3

Graf ik 1.5 Perkembangan PM TB di NTB...4

Graf ik 1.6 Perkembangan Volume Penjualan Semen di NTB...4

Graf ik 1.7 Perkembangan Kredit Invest asi di NTB...4

Graf ik 1.8 Perkembangan Impor Barang M odal NTB...4

Graf ik 1.9 Perkembangan Nilai Impor NTB...5

Graf ik 1.10 Perkembangan Nilai Ekspor NTB...5

Graf ik 1.11 St rukt ur Ekonomi NTB Tw .II-09 dan Tw .III-09...6

Graf ik 1.12 Perkembangan Pert umbuhan Ekonomi di NTB...7

Graf ik 1.13 Perkembangan Pert umbuhan Sekt or Ut ama di NTB...7

Graf ik 1.14 Perkembangan Kredit Sekt or Pert anian di NTB...9

Graf ik 1.15 Perkembangan Produ ksi Tembaga PT New mont Nusa Tenggara ...10

Graf ik 1.16 Perkembangan Kredit Sekt or Pert ambangan di NTB...10

Graf ik 1.17 Perkembangan Ting kat Hunian Kamar Hot el di NTB...11

Graf ik 1.18 Perkembangan Kredit Sekt or PHR di NTB...11

Graf ik 1.19 Perkembangan Volume Penjualan Semen di NTB...12

Graf ik 1.20 Perkembangan Kredit Sekt or Konst ruksi di NTB...12

Graf ik 1.21 Perkembangan Indikat or Perbankan NTB...12

Graf ik 1.22 Perkembangan Penumpan g Int ernasional di Selaparang...13

Graf ik 1.23 Perkembangan Penumpang Domest ik di Selaparang...13

Graf ik 1.24 Perkembangan Kredit Sekt or Transport asi dan Komunikasi di NTB...14

Graf ik 1.25 Perkembangan Konsumsi List rik Indust ri di NTB...14

Graf ik 1.26 Perkembangan Kredit Indust ri Pengolahan di NTB...14

Graf ik 1.27 Perkembangan Konsumsi List rik per Jenis Penggunaan di NTB ...15

Graf ik 1.28 Perkembangan Kredit Sekt or List rik, Gas dan Air Bersih di NTB ...15

Graf ik 1.29 Perkembangan Remit ansi NTB...16

Graf ik 1.30 Negara Tujuan Penempat an TKI NTB...16

Graf ik 1.31 Perkembangan NTP di NTB...17

Graf ik 1.32 Saldo Keuangan Pemerint ah Daerah NTB di Perbankan ...17

Graf ik 2.1 Perkembangan Inf lasi Tahunan NTB ...22

Graf ik 2.2 Perkembangan Inf lasi Triw ulanan NTB...22

Graf ik 2.3 Perkembangan Harga Beras di NTB...23

Graf ik 2.4 Perkembagan Harga Pangan Int ernasional...23

Graf ik 2.5 Inf lasi Triw ulanan di NTB...24

(10)

KAJIAN EKONOM I REGIONAL NTB TRIWULAN III-2009

vi

Graf ik 2.7 Perkembangan Harga Cabe Raw it di NTB...24

Graf ik 2.8 Perkembangan Harga Emas dan M inyak M ent ah di Pasar Dunia ...24

Graf ik 2.9 Inf lasi Tahunan NTB...26

Graf ik 2.10 Sumbangan Inf lasi Tahunan NTB...26

Graf ik 3.1 Perkembangan Aset Bank Umum...30

Graf ik 3.2 Perkembang an Aset Bank Umum berdasarkan Kegiat an Usaha...30

Graf ik 3.3 Pert umbuhan DPK Bank Umum di NTB...31

Graf ik 3.4 Perkembangan DPK Bank Umum di NTB...31

Graf ik 3.5 Pangsa DPK per Kepemilikan Bank Umum t riw ulan III-2009...31

Graf ik 3.6 Pangsa DPK M enurut Jenis Simpanan Bank Umum t riw ulan III-2009...31

Graf ik 3.7 Perkembangan Kredit Bank Umum di NTB...33

Graf ik 3.8 Pangsa Kredit Bank Umum M enurut Jenis Penggunaan ...33

Graf ik 3.9 Pert umbuhan Kredit M enuru t Jenis Penggunaan (qtq)...33

Graf ik 3.10 Pert umbuhan Kredit M enurut Jenis Penggunaan (yoy)...33

Graf ik 3.11 Pangsa Kredit Bank Umum Secara Sekt oral di NTB...35

Graf ik 3.12 Perkembangan Cash Rat io Bank Umum di NTB...36

Graf ik 3.13 Pangsa Kredit UM KM Terhadap Tot al Kredit Bank Umum...37

Graf ik 3.14 Perkembangan Kredit UM KM ...37

Graf ik 3.15 Perkembangan Rasio NPL Kredit UM KM Bank Umum...37

Graf ik 3.16 Pangsa perbankan Syariah t erh adap perbankan NTB Tw . III-2009...38

Graf ik 3.17 Pangsa Syariah Terhadap Perbankan di NTB Triw ulan III-2009 ...38

Grafik 3.18 Perkembangan Aset Perbankan Syariah...39

Graf ik 3.19 Perkembangan DPK Syariah ...39

Graf ik 3.20 Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah di NTB...39

Graf ik 3.21 Perkembangan Aset & DPK BPR di NTB...40

Graf ik 3.22 Perkembangan Kredit BPR M enurut Jenis Penggunaaan di NTB...40

Graf ik 3.23 Pangsa Kredit BPR perSekt or Ekonomi di NTB...41

Graf ik 3.24 Perkembangan Kredit BPR M enurut Jenis Penggunaaan di NTB...41

Graf ik 4.1 Perkembangan Inf low , Out f low dan Net f low...42

Graf ik 4.2 Perkembangan Pert ukaran Uang Pecahan Kecil...43

Graf ik 4.3 Komposisi Penukaran Uang Kert as ...43

Graf ik 4.4 Rasio PTTB t erhadap Cash Inf low ...44

Graf ik 4.5 Perkembangan Nilai Transaksi Non Tunai di NTB...44

Graf ik 4.6 Perkembangan Transaksi Kliring di NTB ...45

Graf ik 4.7 Perkembangan t ransaksi RTGS...46

Graf ik 4.8 Uang Palsu yang Dit emukan Perbankan di NTB...46

Graf ik 5.1 Perkiraan Realisasi Usaha...49

Graf ik 5.2 Ekspekt asi Ekonomi Konsumen ...49

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pert umbuhan dan Sumbangan Sisi Permint aan NTB...2

Tabel 1.2 Pert umbuhan dan Sumbangan Sisi Penaw aran NTB...6

Tabel 1.3 Perkembangan Produksi Padi di NTB...8

Tabel 1.4 APBD Provinsi NTB Tahun 2009 ...18

Tabel 2.1 Inf lasi Tahunan Nusa Tenggara Barat...25

Tabel 3.1 Perkembangan Indikat or Perbankan di NTB...29

Tabel 3.2 Pert umbuhan Kredit Bank Umum di NTB...33

Tabel 3.3 Perkembangan Kredit Bank Umum di NTB...34

(12)

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Perkem bangan Ekonom i dan Perbankan

Asesm en Ekonom i

Pada t riw ulan III-2009, perekonom ian Nusa Tenggara Barat pada t riw ulan III-2009 diperkirakan m am pu t um buh m encapai 8,11% (yoy), lebih t inggi bila dibandingkan t riw ulan yang sam a t ahun sebelum nya yang m engalam i kont raksi sebesar 0,22% , nam un t urun t ipis dibanding t riw ulan sebelum nya (8,20% ). Dari sisi permint aan, sepert i periode-periode sebelumnya kegiat an konsumsi rumah t angga diperkirakan mampu t umbuh posit if dan masih menjadi penggerak ut ama perekonomian Nusa Tenggara Barat. Pengaruh f akt or musiman yait u t ahun ajaran baru di aw al t riw ulan dan hari besar keagamaaan diakhir t riw ulan mendorong t erjadinya peningkatan kegiat an konsumsi masyarakat . Kondisi t ersebut sejalan dengan indek s keyakinan konsumen dan jumlah kredit konsumsi yang menunjukan t ren yang meningkat . Sement ara perkembangan kegiat an invest asi diprediksi t umbuh melambat set elah pada t riw ulan lalu mengalami pert umbuhan yang t inggi. Kondisi ini t ercermin dari penurunan pert umbuhan pada indikat or-indikat or invest asi sepert i laju impor barang modal dan kredit invest asi. Pada kegiat an ekspor, peningkat an kinerja t erus t erjadi melanjut kan pemulihan pada periode sebelumnya, dikonf irmasi dengan kenaikan angka penjualan konsent rat t embaga ke berbagai negara t ujuan ekspor searah dengan membaiknya harga komodit as t ersebut di pasar int ernasional.

Dari sisi penaw aran, sekt or-sekt or andalan m asih m enjadi sum ber pert um buhan perekonom ian Nusa Tenggara Barat . Seiring dengan peningkat an kinerja ekspor, sekt or pert ambangan diprediksi mampu t umbuh sebesar 21,97% (yoy) dan t ampil sebagai penyumbang t ert inggi pert umbuhan ekonomi di t riw ulan ini. Selanjut nya, kont ribusi yang besar juga diberikan sekt or pert anian seiring t ibanya musim panen pada sub sekt or t anaman bahan makanan dan perkebunan. Sement ara it u, pert umbuhan sekt or Perdagangan, Hot el, dan Rest oran (PHR) didorong oleh kinerja sub sekt or perdagangan sejalan dengan peningkat an kegiat an konsumsi masyarakat .

Di sisi t enaga kerja, perkem bangan penem pat an TKI ke luar negeri pada t riw ulan laporan m enunjukkan penurunan dibanding t riw ulan sebelum nya.

Dari sisi kesejaht eraan, pet ani yang merupakan pekerjaan ut ama di NTB t ernyat a belum memiliki kemampuan daya beli yang cukup. Hal ini t ercermin dari t ingkat nilai t ukar pet ani menunjukkan t ren yang cenderung menurun.

(13)

yang m em baik dibanding t riw ulan-t riw ulan sebelum nya. Realisasi penerimaan Pendapat an Asli Daerah (PAD) diperkirakan berlangsung lancar dan t elah mencapai 73% dari t arget PAD pada t riw ulan III-2009. Sedangkan realisasi anggaran belanja pemerint ah daerah Nusa Tenggara Barat baru mencapai kisaran 60,38% .

Asesm en Inf lasi

Hingga Sept em ber 2009 laju inf lasi Nusa Tenggara Barat t ercat at sebesar 4,63% (yoy), lebih rendah dibanding periode yang sam a t ahun 2008 yang m encapai 14,74% (yoy), nam un laju inf lasi t ersebut lebih t inggi dibanding laju inf lasi nasional yang t ercat at sebesar 2,83% (yoy). Rendahnya laju inf lasi t ahunan yang t erjadi pada t riw ulan laporan ini disebabkan t ingginya t ingkat harga pada t ahun lalu akibat kebijakan pemerint ah menaikkan harga BBM pada M ei 2008. Sedangkan penurunan harga BBM di aw al 2009 dan ket ersediaan bahan makanan khususnya beras yang t ercermin dari st abilnya harga beras menjadi f akt or

yang menahan laju inf lasi. Hingga akhir t riw ulan laporan, laju inf lasi secara

t ahun kalender di Nusa Tenggara Barat m encapai 3,72% (yt d), dengan laju inf lasi t ert inggi t erjadi pada kot a M at aram yang m encapai 3,81% (yt d) sedangkan di kot a Bim a t ercat at sebesar 3,36% (yt d).

Secara t riw ulanan, perkembangan harga yang t erjadi di Nusa Tenggara Barat pada t riw ulan laporan mengalami inf lasi mencapai 3,17% (qt q), sedangkan pada t riw ulan sebelumnya mengalami def lasi sebesar 1,36% (qt q). Berdasarkan kelompok barang, secara kumulat if sepanjang t riw ulan laporan t erjadi lonjakan harga pada seluruh kelompok dampak dari f akt or musiman (hari raya keagamaan), diman a inf lasi t ert inggi dialami oleh kelompok bahan makanan sedangkan inf lasi t erendah terjadi pada kelompok kesehat an. Laju inf lasi bulanan (mt m) t ert inggi pada t riw ulan laporan t erjadi di bulan Sept ember sebesar 1,94% , sement ara pada bulan Juli dan Agust us masing-masing sebesar 0,49% dan 0,72% .

Asesm en Int erm ediasi Perbankan

Kegiat an int erm ediasi perbankan Nusa Tenggara Barat di t riw ulan III-2009 t erus m enunjukkan kinerja posit if . Kondisi t ersebut t ercermin dari kecenderungan peningkat an yang t erjadi pada penyaluran kredit kepada masyarakat dan banyaknya dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh indust ri perbankan di Nusa Tenggara Barat .

(14)

RINGKASAN EKSEKUTIF

x

Pert umbuhan penyaluran kredit yang lebih t inggi dibandingkan pert umbuhan

penghimpunan DPK pada t riw ulan ini, mendorong t erjadinya peningkat an Loan t o

Deposit Rat io (LDR) perbankan dari 99,37% pada t riw ulan sebelumnya menjadi

101,21% pada t riw ulan laporan. Dari sisi kualit as kredit , peningkat an penyaluran kredit

mendapat kan sedikit t ekanan yang dit unjukkan oleh meningkat nya rasio Non

Perf orming Loans (NPL) menjadi 3,20% , sedikit lebih t inggi dibanding t riw ulan lalu

yang t ercat at sebesar 2,88% .

2. Prospek Ekonom i Triw ulan I V-200 9

Prospek Ekonom i

Pada t riw ulan IV 2009, perekonom ian Nusa Tenggara Barat diperkirakan m am pu m enunjukkan kinerja posit if dan t um buh pada kisaran 5,6% -6,1% (yoy). Sehingga secara keseluruhan pert umbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat pada t ahun 2009 diperkirakan mampu mencapai kisaran 4,9% -5,4% . Pert umbuhan ekonomi didorong oleh peningkat an kegiat an konsumsi masyarakat yang t erus t umbuh sejalan dengan membaiknya kondisi daya beli masyarakat . Selain it u, sepert i pada pola-pola sebelumnya, percepat an realisasi anggaran belanja daerah di t riw ulan IV-2009 khususnya pada pos belanja modal dan barang dan jasa diprediksi t u rut mendorong pert umbuhan ekonomi dari sisi konsumsi pemerint ah dan invest asi pemerint ah. Kegiat an perdagangan luar negeri NTB diprediksi mampu menunjukkan kinerja posit if , sejalan dengan peningkat an kinerja ekspor komodit as ut ama konsent rat t embaga dan membaiknya harga logam mineral di pasar int ernasional. Hal serupa dit unjukkan oleh hasil Survei Kegiat an Dunia Usaha dan Survei Konsumen yang menyat akan bahw a pada t riw ulan IV-2009 pelaku usaha dan masyarakat di Nusa Tenggara Barat opt imis t erhadap perkembangan realisasi usaha dan kegiat an ekonomi di t riw ulan mendat ang.

Prospek Inf lasi

Pada t riw ulan IV-2009 perkembangan harga barang dan jasa di Nusa Tengara Barat diperkirakan mengalami t ekanan yang minim. Tren peningkat an laju inf lasi pada t riw ulan III-2009 diperkirakan akan berakhir dan cenderung menurun hingga akhir

t ahun 2009. Laju inf lasi NTB pada akhir t ahun 2009 diperkirakan akan berada

pada kisaran 4,5% ± 1% .

(15)

volat ile f ood yang didat angkan dari luar Nusa Tenggara Barat sert a pola kegiat an

konsumsi masyarakat yang meningkat menjelang akhir t ahun.

Prospek Perbankan

Kegiat an int erm ediasi perbankan pada t riw ulan IV-2009 diperkirakan m engalam i kinerja posit if yang didukung oleh pert um buhan pada penghim punan DPK dan penyaluran kredit . Tumbuhnya kegiat an penghimpunan dana masyarakat diperkirakan didominasi oleh pert umbuhan dalam bent uk t abungan. Peningkat an kualit as layanan dan kemudahan t ransaksi yang dit aw arkan oleh perbankan mempengaruhi pert umbuhan jumlah t abungan. Selain it u, pot ensi pert umbuhan juga dipengaruhi oleh komit men perbankan nasi onal untuk melaksanakan program “ TabunganKu” yait u simpanan dalam bent uk t abungan t anpa biaya administ rasi sebagai upaya unt uk meningkat kan likuidit asnya.

(16)

BAB 1

M AKRO EKONOM I REGIONAL

NUSA TENGGARA BARAT

1.1. KONDISI UM UM

Pada t riw ulan III-2009, perekonom ian Nusa Tenggara Barat pada t riw ulan III-2009 diperkirakan m am pu t um buh m encapai 8,11% (yoy), lebih t inggi bila dibandingkan t riw ulan yang sam a t ahun sebe lum nya yang m engalam i kont raksi sebesar 0,22% , nam un t urun t ipis dibanding t riw ulan sebelum nya (8,20% ). Dari sisi permint aan, sepert i periode-periode sebelumnya kegiat an konsumsi rumah t angga diperkirakan mampu t umbuh posit if dan masih menjadi penggerak utama perekonomian Nusa Tenggara Barat. Pengaruh f akt or musiman yait u t ahun ajaran baru di aw al t riw ulan dan hari besar keagamaaan diakhir t riw ulan mendorong t erjadinya peningkatan kegiat an konsumsi masyarakat . Kondisi t ersebut sejalan dengan indeks keyakinan konsumen dan jumlah kredit konsumsi yang menunjukan t ren yang meningkat . Sement ara perkembangan kegiat an invest asi diprediksi t umbuh melambat set elah pada t riw ulan lalu mengalami pert umbuhan yang t inggi. Kondisi ini t ercermin dari penurunan pert umbuhan pada indikat or-indikat or invest asi sepert i laju impor barang modal dan kredit invest asi. Pada kegiat an ekspor, peningkat an kinerja t erus t erjadi melanjut kan pemulihan pada periode sebelumnya, dikonf irmasi dengan kenaikan angka penjualan konsent rat t embaga ke berbagai negara t ujuan ekspor searah dengan membaiknya harga komodit as t ersebut di pasar int ernasional.

Dari sisi penaw aran, sekt or-sekt or andalan m asih m enjadi sum ber pert um bu han perekonom ian Nusa Tenggara Barat . Seiring dengan peningkat an kinerja eksp or, sekt or pert ambangan diprediksi mampu tumbuh sebesar 21,97% (yoy) dan t ampil sebagai penyumbang t ert inggi pert umbuhan ekonomi di t riw ulan ini. Selanjut nya, kont ribusi yang besar juga diberikan sekt or pert anian seiring tibanya musim panen pada sub sekt or t anaman bahan makanan dan perkebunan. Sement ara it u, pert umbuhan sekt or Perdagangan, Hot el, dan Rest oran (PHR) didorong oleh kinerja sub sekt or perdagangan sejalan dengan peningkat an kegiat an konsumsi masyarakat .

(17)

Sem ent ara perkem bangan realisasi anggaran pendapat an dan belanja daerah (APBD) Pem erint ah Provinsi Nusa Tenggara Barat m enunjukkan kinerja yang m em baik dibanding t riw ulan-t riw ulan sebelum nya. Realisasi penerimaan Pendapat an Asli Daerah (PAD) diperkirakan berlangsung lancar dan t elah mencapai 73% dari t arget PAD pada t riw ulan III-2009.

Sedangkanrealisasi anggaran belanja pemerint ah daerah Nusa Tenggara Barat baru

mencapai kisaran 60,38% .

1.2. SISI PERM INTAAN

Dari sisi permint aan, perekonomian Nusa Tenggara Barat pada t riw ulan III-2009 diperkirakan mampu t umbuh posit if sebesar 8,11% (yoy). Pert umbuhan t ersebut ut amanya disumbang oleh komponen konsumsi dan ekspor yang menyebabkan peningkat an akt ivit as ekonomi di NTB. Sement ara kegiat an invest asi diprediksi mengalami perlambat an pert umbuhan yang diduga dipengaruhi oleh ket erbat asan ket ersediaan inf rast rukt ur penunjang kegiat an usaha.

a. Konsum si

Sepanjang t riw ulan III 2009, akt ivit as konsumsi rumah t angga diperkirakan menunjukkan kecenderungan peningkat an yang t umbuh sebesar 10,31% (yoy), meningkat dibandingkan periode yang sama t ahun sebelumnya yang tercatat sebesar 9,82% (yoy). Peningkat an pert umbuhan pada t riw ulan ini diperkirakan

Tabel 1.1

Pert umbuhan dan Sumbangan Pert umbuhan Sisi Permint aan NTB

* ) Proyeksi KBI M at aram Sumber: BPS, diolah

Pertumbuhan Sisi Permintaan Nusa Tenggara Barat

FY Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV FY Tw.I Tw.II Tw.III*

Konsumsi Rumah Tangga 8.97 4.80 5.45 9.82 5.71 6.46 5.54 6.16 10.31 Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 6.55 7.94 8.03 6.39 8.56 7.73 10.46 11.98 6.09 Konsumsi Pemerintah 7.06 5.58 4.45 7.23 4.28 5.38 6.94 6.78 6.01 Pembentukan Modal Tetap Bruto 7.53 15.45 16.98 16.08 8.63 13.96 26.26 23.42 3.55 Perubahan Stok (7.56) (14.61) (32.52) (43.07) 154.12 (20.99) (237.50) (53.13) (53.94) Ekspor 0.22 4.34 (10.25) (20.11) (13.91) (10.83) (26.49) 2.63 20.62 Impor 6.45 6.45 7.48 (0.05) (2.13) 2.72 (0.43) 3.21 4.83

Produk Domestik Regional Bruto 5.24 6.34 0.57 (0.22) 4.34 2.63 (2.63) 8.20 8.11

Sumbangan Pertumbuhan Sisi Permintaan Nusa Tenggara Barat

FY Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV FY Tw.I Tw.II Tw.III*

Konsumsi Rumah Tangga 4.25 2.59 2.73 4.45 2.75 3.17 2.95 3.24 5.14 Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 0.07 0.09 0.08 0.06 0.09 0.08 0.12 0.13 0.06 Konsumsi Pemerintah 0.95 0.83 0.62 0.93 0.59 0.74 1.02 0.98 0.83 Pembentukan Modal Tetap Bruto 1.90 3.80 3.98 4.13 2.49 3.59 7.01 6.39 1.06 Perubahan Stok (0.45) (0.50) (2.18) (3.84) 2.27 (1.09) (6.47) (2.39) (2.74) Ekspor 0.07 1.23 (2.91) (5.96) (4.38) (3.20) (7.36) 0.67 4.90 Impor (1.56) (1.69) (1.76) 0.01 0.53 (0.66) 0.11 (0.81) (1.13)

Produk Domestik Regional Bruto 5.24 6.37 0.57 (0.22) 4.34 2.63 (2.63) 8.20 8.11 2008

2008

2009

2009 Uraian

Uraian 2007

(18)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

3

dipengaruhi oleh upaya masyarakat unt uk memenuhi kebut uhannya menyambut musim ajaran baru 2009/2010, bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fit ri.

Peningkat an akt ivit as konsumsi t urut dikonf irmasi oleh hasil survei konsumen sepanjang t riw ulan ini, yang mengindikasikan t ren peningkat an keyakinan konsumen. Hal ini dit unjukkan oleh Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspekt asi Konsumen (IEK) yang masing-masing t ercat at sebesar 122.92, 110.17 dan 135.67 yang berada diat as level 100 (opt imis). Sement ara it u, peningkat an kegiat an konsumsi pada t riw ulan ini t ercermin dari pert umbuhan konsumsi list rik rumah t angga dan jumlah kendaraan bermot or yang menunjukkan kecenderungan meningkat. Berdasarkan dat a Dispenda, perkembangan jumlah kendaraan bermot or unt uk kendaraan roda dua (Juli-Agust us 2009) meningkat sebesar 11,59% , namun unt uk kendaraan roda empat mengalami penurunan pert umbuhan t ercat at sebesar 4,39% dibanding periode yang sama t ahun lalu.

Dari sisi pembiayaan, kredit konsumsi pada t riw ulan III-2009 t ercat at sebesar Rp 4.580 miliar, jumlah ini mengalami peningkat an sebesar 26,39% dibanding periode yang sama t ahun lalu. Berdasarkan komposisi pangsa kredit nya, kredit

0.00%

Kredit Konsumsi (Rp miliar)-Kiri Pertumbuhan (%)-Kanan Graf ik 1.1

Perkembangan Konsumsi List rik RT

Graf ik 1.2

Penyaluran Kredit Konsumsi Perbankan di NTB

Sumber: PLN Sumber : Laporan Bulanan Bank, KBI M at aram

Graf ik 1.3

Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermot or

Sumber: Dispenda NTB

Graf ik 1.4

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini dan Indeks Ekspekt asi Konsumen

Sumber: Survei Konsumen, KBI M at aram

-2006 2007 2008 2009

Konsumsi List rik RT (jut a kw h) Linear (Konsumsi List rik RT (jut a kw h))

-Kendaraan Roda Empat (unit)-kiri Kendaraan Roda Dua (unit)-kanan

0.00

(19)

konsumsi juga mengalami kenaikan menjadi 61,78% hingga Sept ember 2009 (Sept ember 2008 sebesar 58,41% ). Peningkat an kredit konsumsi perbankan ini diperkirakan juga menjadi sumber pembiayaan kegiat an konsumsi rumah t angga.

b. Invest asi

Pada t riw ulan III-2009 kegiat an invest asi diperkirakan mampu t umbuh sebesar 3,55% (yoy), lebih lambat dibandingkan pert umbuhan pada periode yang sama t ahun lalu yang mencapai 16,08% (yoy). Kondisi t ersebut sejalan dengan dat a laju impor barang modal yang secara rat a-rat a mengalami kont raksi pert umbuhan hingga 72,9% . Lesunya kegiat an invest asi pada NTB diperkirakan dipengaruhi oleh f akt or int ernal sepert i ket ersediaan inf rast rukt ur yang belum memadai khususnya pasokan sumber daya list rik, jalan dan jaringan komunikasi (int ernet dan t elpon) serta kondisi sosi al masyarakat yang belum mendukung kegiat an invest asi. Selain it u, banyaknya kasus sengket a t anah yang t erjadi dan luasnya lahan yang dit elant arkan oleh invest or yang mencapai 18.677 hekt ar menyebabkan pert umbuhan invest asi menjadi t erhambat .

Graf ik 1.5

Perkembangan PM TB NTB Volume Penjualan Semen Graf ik 1.6

Sumber: ASI, diolah * ) Proyeksi KBI M at aram

Sumber : BPS, diolah

Graf ik 1.7

Penyaluran Kredit Invest asi Perbankan di NTB

Sumber : Laporan Bulanan Bank, KBI M at aram

Graf ik 1.8 Perkembangan Impor NTB

Sumber: BI

Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3*

2006 2007 2008 2009

PMTB (Rp miliar)-Kiri

Kredit Invest asi (Rp miliar)-Kiri)

Pertumbuhan (%) -Kanan

2006 2007 2008 2009

(20)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

5

Dari sisi pembiayaan perbankan, t erjadi perlambat an pada pert umbuhan kredit invest asi. Out st anding kredit invest asi pada t riw ulan III-2009 t ercat at sebesar Rp 389 miliar, t urun sebesar 0,58% dibanding dengan periode yang sama t ahun lalu.

c. Ekspor Im por

Pada t riw ulan III-2009, kegiat an ekspor di Nusa Tenggara Barat diproyeksikan mampu t umbuh sebesar 20,62% (yoy), melanjut kan pemulihan kinerja pada t riw ulan sebelumnya yang t umbuh sebesar 2,63% (yoy). Sedangkan pada t riw ulan yang sama t ahun sebelumnya, kegiat an ekspor mengalami pert umbuhan yang negat if sebesar 20,11% (yoy). Perkembangan kegiat an ekspor pada t riw ulan ini sejalan dengan peningkat an kinerja sekt or pert ambangan . Konsent rat t embaga merupakan komodit as ekspor ut ama yang mendominasi perolehan devisa NTB. Kondisi perekonomian global yang t erus membaik, menyebabkan permint aan akan komodit as t ersebut t erus meningkat . Selain it u, t ren peningkat an harga komodit as konsent rat t embaga di pasar int ernasional secara langsung t urut mendorong kinerja ekspor Nusa Tenggara Barat.

Di sisi lain, secara umum kinerja kegiat an impor Nusa Tenggara Barat pada t riw ulan laporan mengalami perlambat an pert umbuhan . Kondisi ini t ercermin dari penurunan nilai impor yang didominasi oleh t urunnya nilai impor pada kat egori bahan baku (raw mat erial) alat penunjang kegiat an indust ri kemudian diikut i oleh barang modal (capit al goods) sepert i alat-alat pengangkut an dan suku cadang.

1.3. SISI PENAWARAN

Dari sisi penaw aran, perekonomian Nusa Ten ggara Barat pada t riw ulan III-2009 diperkirakan didukung oleh pert umbuhan posit if pada seluruh sekt or ekonomi. Sekt or-sekt or andalan pendorong pert umbuhan NTB diperkirakan masih didomin asi oleh t iga sekt or ut ama yait u sekt or Pert anian (27,40% ), sektor

Cons Goods (USD) Raw Mat (USD)-kanan

Cap Goods (USD)-kanan

Graf ik 1.9

Perkembangan Nilai Impor (dlm ribu)

Sumber: BI

Graf ik 1.10

Perkembangan Nilai Ekspor (dlm r ibu)

Sumber: BI

(21)

Pert ambangan dan Penggalian (22,90% ), sert a sekt or Perdagangan, Hot el dan Rest oran (14,12% ) yang menyumbang 64,42% t erhadap pembent ukan PDRB NTB di t riw ulan III-2009.

Tabel 1.2

Pert umbuhan dan Sumbangan Pert umbuhan Sisi Penaw aran NTB

Pert um buhan Sisi Penaw aran Nusa Tenggara Barat

FY Tw .I Tw .II Tw .III Tw .IV FY Tw .I Tw .II Tw .III*

Sum bangan Pert um buhan Sisi Penaw aran Nusa Tenggara Barat

FY Tw .I Tw .II Tw .III Tw .IV FY Tw .I Tw .II Tw .III* Sumber : BPS, diolah

Graf ik 1.11

St rukt ur Perekonomian Nusa Tenggara Barat periode Tw II 2009 (kiri) dan Tw III 2009* (kanan)

* ) Proyeksi KBI M at aram Sumber : BPS, diolah

Pert anian Transport asi &

(22)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

7

Pert umbuhan ekonomi dari sisi penaw aran diperkirakan mampu tumbuh posi tif mencapai 8,11% (yoy) sedikit lebih rendah dibandingkan pert umbuhan ekonomi pada t riw ulan sebelumnya yang mencapai 8,20% (yoy), namun meningkat dibanding t riw ulan III-2008 dimana pert umbuhan ekonomi NTB mengalami kont raksi sebesar 0,22% (yoy). Dibanding kan dengan t riw ulan t ahun lalu sebelumnya, pert umbuhan ekonomi pada periode laporan mengalami peningkat an yang cukup t inggi yang ut amanya disumbang oleh pert umbuhan sekt or pert ambangan dan penggalian, sedangkan sumbangan t erendah masih diberikan sekt or list rik, gas & air bersih sepert i pola-pola sebelumnya. Pulihnya permint aan dan membaiknya harga komodit as t embaga di pasar int ernasional memberikan pengaruh langsung t erhadap pert umbuhan sekt or pert ambangan NTB.

a. Pert anian

Pada t riw ulan III-2009, sektor pert anian masih menjadi sekt or andalan penggerak perekonomian NTB dengan pangsa sebesar 27,40% . Kecenderungan dominasi kont ribusi sekt or pert anian diperkirakan akan mempengaruhi pola pert umbuhan ekonomi secara keseluruhan. Laju pert umbuhan sekt or pert anian pada t riw ulan ini diperkirakan t umbuh sebesar 2,05% (yoy), lebih rendah dibanding pert umbuhan ekonomi di t riw ulan III-2008 yang mencapai 2,99% (yoy), namun meningkat dibanding t riw ulan sebelumnya yang t umbuh sebesar 1,79% (yoy).

Pert umbuhan sekt or pert anian didorong oleh peningkat an kinerja sub sekt or t anaman bahan makanan (t abama) yang merupakan sub sekt or dominan yang t erjadi pada komodit as padi, kedelai, kacang t anah, jagung dan kacang hijau. Selain it u, sekt or pert anian juga didukung oleh kinerja su b sekt or perkebunan yait u pada komodit as t embakau virginia sebesar 51,2 ribu t on dan jambu met e mencapai 12,9 ribu t on, meningkat dibanding produksi periode t ahun lalu at au maing-masing t umbuh yait u sebesar 58,91% dan 6,51% (Dinas Perkebunan Prov. NTB)

Graf ik 1.13

Perkembangan Pert umbuhan di Sekt or Ut ama Nusa Tenggara Barat

* ) Proyeksi KBI M at aram Sumber : BPS Provinsi NTB, diolah Graf ik 1.12

Perkembangan Pert umbuhan Ekonomi Nusa Tenggara Barat

* ) Proyeksi KBI M at aram Sumber : BPS Provinsi NTB, diolah

2.94 2.29

1.05 2.68

5.05 4.83

2.77 6.04 6.35

0.57

(0.22) 4.34

(2.63) 8.20

4.19

(4.00) (2.00) -2.00 4.00 6.00 8.00 10.00

Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw 4 Tw1 Tw 2 Tw3 Tw 4 Tw1 Tw 2 Tw 3*

2006 2007 2008 2009

Nusa Tenggara Barat (% )

(40.00) (30.00) (20.00) (10.00) -10.00 20.00

Tw1 Tw 2 Tw3 Tw 4 Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4 Tw 1 Tw 2 Tw3 Tw 4 Tw 1 Tw 2Tw 3*

2006 2007 2008 2009

(23)

Berdasarkan angka ramalan (ARAM ) III 2009 produksi padi di Nusa Tenggara Barat diperkirakan meningkat 7,37% dibandingkan t ahun sebelumnya at au mencapai 1,88 jut a t on gabah kering giling (GKG). Produksi padi yang mengalami kenaikan yang cukup besar disebabkan oleh bert ambahnya luas panen padi yang diperkirakan meningkat mencapai 4,55 % , dari 359,7 ribu hekt ar di t ahun 2008 menjadi sebesar 376,1 ribu hekt ar di t ahun 2009. Sement ara t ingkat produkt ivit as t anaman padi diperkirakan juga meningkat sebesar 2,69% , dari 48,67 kw int al per hekt ar menjadi sebesar 49,98 kw int al per hekt ar.

Hasil pert anian pada komodit as kedelai diperkirakan mengalami

peningkat an produksi yang mencapai 103 ribu t on biji kering, naik 16,32% dibanding t ahun 2008 yang mencapai 95 ribu ton dengan luas panen sebesar 88,5 ribu hektar. Sement ara pada komodit as jagung, jumlah produksi sepanjang tahun 2009 diperkirakan mencapai 305,5 ribu t on pipilan kering, kondisi ini meningkat sebesar 55,68% (ARAM III 2009) dibandingkan dengan t ahun 2008 mencapai 196,3 ribu t on pipilan kering. Kenaikan produksi jagung disebabkan adanya kenaikan produkt ivit as yang mencapai 36,52 kuint al/hekt ar dan peningkat an luas panen sebesar 41,63% menjadi 83,7 ribu hekt ar.

M usim kemarau yang t erjadi pada t riw ulan III-2009 disikapi pet ani dengan menggarap jenis t anaman yang t idak membut uhkan banyak pasokan air sepert i jagung, kacang t anah dan kedelai sesuai dengan pola t anam pada umumnya. Sement ara ket ersediaan pupuk yang kurang menyambut musim t anam padi di triw ulan ini berpot ensi menurunkan produkt ivit as sekt or pert anian t riw ulan berikut nya. Kondisi t ersebut diindikasikan dari t idak adanya rencana def init if

Tabel 1.3

Perkembangan Produksi Padi di NTB

Periode Luas Lahan Panen (Ha)

Produktivitas

(Kuintal/ hektar) Produksi (Ton)

2002 310,969 44.06 1,370,170

2003 319,417 44.53 1,422,441

2004 325,984 44.99 1,466,757

2005 300,394 45.54 1,367,869

2006 341,418 45.48 1,552,627

2007 331,916 45.99 1,526,347

2008 359,714 48.67 1,750,677

2009* 376,098 49.98 1,879,641

Sumber: BPS

(24)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

9

kebut uhan kelompok (RDKK) pet ani t ahun 2009 yang dijadikan acuan Pemprov. NTB dalam penent uan kuot a pupuk ke daerah-daerah pert anian sehingga dat a acuan yang digunakan merupakan dat a t ahun 2008.

Sepert i pada periode-periode sebelumnya peningkat an penyaluran kredit perbankan ke sekt or pert anian t idak seiring dengan laju pert umbuhan produksi pert anian. Kondisi t ersebut t ercermin dari jumlah penyaluran kredit kepada sekt or pert anian di t riw ulan III 2009, yang hanya meningkat sebesar 1,00% (yoy). Angka t ersebut lebih t inggi dibandingkan penyaluran kredit di t riw ulan yang sama t ahun lalu yang mengalami pert umbuhan mencapai 0,06% (yoy). Nilai kredit yang disalurkan di t riw ulan ini baru mencapai Rp183,1 miliar, meskipun meningkat t ipis dibandingkan nilai kredit yang disalurkan di t riw ulan III 2008 mencapai Rp181,2 miliar.

b. Pert am bangan

Pada t riw ulan III 2009, sebagai salah sat u sekt or andalan perekonomian NTB sekt or pert ambangan diperkirakan menyumbang 22,90% t erhadap pembent ukan PDRB. Kinerja sekt or pert ambangan NTB t erus mengalami perbaikan set elah pada t ahun 2008 mengalami kont raksi yang cukup dalam akibat dampak krisis global. Pert umbuhan sekt or pert ambangan pada t riw ulan III-2009 diperkirakan mampu t umbuh posit if mencapai 21,97% (yoy), meningkat signif ikan dibanding periode yang sama t ahun 2008 yang mengalami kont raksi hingga 20,81% (yoy). Kondisi ini dikonf irmasi dari dat a prompt indicat or yait u dat a produksi konsent rat t embaga dari PT. New mont Nusa Tenggara yang menunjukkan peningkat an jumlah produksinya pada t riw ulan laporan.

Peningkat an permint aan akan komodit as logam yang t erus meningkat menyusul membaiknya kondisi perekonomian global diperkirakan menjadi f akt or

Graf ik 1.14

Penyaluran Kredit Perbankan di Nusa Tenggara Barat Ke Sekt or Pert anian

Sumber : Laporan Bulanan Bank, KBI M at aram

- 40.00% - 20.00% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%

-50 100 150 200 250 300

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2007 2008 2009

(25)

peningkat an kegiat an produksi sekt or t ambang. Sepanjang t riw ulan III-2009, produksi konsent rat t embaga mencapai 229.632 met ric t on, jauh lebih besar dibanding dengan periode yang sama t ahun lalu yang t ercat at sebesar 90.581 met ric t on. Selain it u, adanya t ren peningkat an harga komodit as t embaga di pasar int ernasional yang mencapai USD6.415 per met ric t on di bulan Sept ember 2009 (Desember 2008: USD3.070 per met ric t on) dan diset ujuinya izin pinjam pakai hut an unt uk pembuangan limbah t ambang dari M ent eri Kehut anan per 1 Sept ember 2009 hingga t ahun 2028 sert a pemenuhan kew ajiban sesuai kont rak yang belum t erpenuhi pada t ahun sebelumnya (carry f orw ard) diperkirakan juga mendorong produkt i vit as di sekt or ini.

Sejalan dengan peningkat an kinerja sekt or pert ambangan pada periode laporan, penyaluran kredit perbankan di NTB unt uk sekt or pert ambangan juga mengalami pert umbuhan yang signif ikan sebesar 59,40% (yoy). Nominal penyaluran kredit perbankan mencapai Rp 12,03 miliar, meningkat dibandingkan nominal penyaluran kredit di t riw ulan yang sama t ahun 2008 yang t ercat at sebesar Rp7,55 miliar. Namun penyaluran kredit perbankan di sekt or ini diperkirakan diperunt ukkan pada komodit as selain t embaga.

c. Perdagangan Hot el & Rest oran

Sepanjang t riw ulan III-2009, sekt or Perdagangan, Hot el, dan Rest oran (PHR) diperkirakan memberikan kont ribusi sebesar 14,12% t erhadap st rukt ur perekonomian NTB. Pada periode ini sekt or PHR diprediksi mampu t umbuh sebesar 3,92% (yoy), melambat dibanding kinerja t riw ulan II-2009 yang t umbuh mencapai 6,58% (yoy) dan t riw ulan yang sama t ahun lalu yang t umbuh mencapai 6,30% (yoy). Pert umbuhan sekt or PHR diperkirakan disumbang oleh kinerja sub sekt or perdagangan. Peningkat an pada sub sekt or t ersebut t erkait dengan meningkat nya kegiat an konsumsi yang dilakukan masyarakat yang t erpengaruh f akt or musiman

Graf ik 1.16

Penyaluran Kredit Perbankan

di Nusa Tenggara Barat ke sekt or Pert ambangan

Sumber : Laporan Bulanan Bank, KBI M at aram Graf ik 1.15

Jumlah Produksi dan Ekspor Konsent rat Tembaga

Sumber : PT New mont Nusa Tenggara

-2006 2007 2008 2009

PEB (USD thousand) WMT (ton)

-10000 .00%

(26)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

11

yait u t ahun ajaran baru, bulan puasa dan Idul Fit ri . Selain it u pert umbuhan juga didorong oleh kinerja sub sekt or hot el.

Berdasarkan dat a prompt indicat or, perkembangan t ingkat hunian kamar (TPK) menunjukkan adanya peningkat an. Pada t riw ulan III- 2009, rat a-rat a TPK hot el

berbint ang mencapai 52,73%, naik sebesar 11,41 point dibanding periode

sebelumnya yang mencapai 39,45% . Sedangkan dari jumlah t amu yang menginap, rata-rat a t amu yang menginap di t riw ulan ini mencapai 21.706 orang, meningkat 30,78% dibanding periode sebelumnya yang mencapai 16.597 orang.

Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit ke sekt or PHR di t riw ulan III 2009 t erus mengalami peningkat an. Nilai penyaluran kredit unt uk sekt or Perdagangan, Hot el, dan Rest oran pada t riw ulan ini mencapai Rp2,12 t riliun, meningkat sebesar 13,71% (yoy) dibanding jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan ke sekt or PHR pada t riw ulan III 2008 yang mencapai Rp1,86 t riliun.

d. Bangunan

Sekt or Bangunan pada t riw ulan III 2009 diperkirakan mampu t umbuh posit if seiring dengan berkembangnya kegiat an invest asi di NTB. Pert umbuhan ekonomi di sekt or ini diperkirakan mencapai 2,96% (yoy), melambat dibandingkan kinerja di t riw ulan III 2008 yang mencapai 10,40% (yoy). Kinerja pert umbuhan pada sekt or bangunan t ercermin dari kemajuan akt ivit as pembangunan inf rast rukt ur seiring dengan percepat an realisasi belanja daerah sepert i pembangunan Bandara Int ernasional Lombok yang t elah rampung hingga 65% sert a perbaikan jalan rusak di beberapa ruas jalan di pulau Lombok dan Sumbaw a.

Peningkat an volume penjualan semen pada t riw ulan ini t urut

mengkonf irmasi peningkat an di sekt or bangunan. Berdasarkan dat a promp t

indicat or, sepanjang t riw ulan III 2009 konsumsi semen di NTB mencapai 178,5 ribu

Graf ik 1.17

Tingkat Hunian Kamar dan Lama Tinggal Tamu di Nusa Tenggara Barat ke sekt or PHR

Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi NTB

Graf ik 1.18

Penyaluran Kredit Perbankan di Nusa Tenggara Barat ke sekt or PHR

Sumber : Laporan Bulanan Bank , KBI M at aram

0

2005 2006 2007 2008 2009

Tingkat Hunian Kamar (% )- Kiri Lama Tinggal Tamu (hari) -Kanan

0.00%

(27)

t on, meningkat 19,96% dibanding dengan t riw ulan yang sama t ahun lalu yang mencapai 148,8 ribu t on.

Sejalan dengan kondisi di atas, penyaluran kredit perbankan di NTB ke sektor Bangunan juga mengalami peningkat an pembiayaan. Penyaluran kredit di t riw ulan III 2009 mencapai Rp113 miliar, at au meningkat 14,79% dibandingkan penyaluran kredit pada periode yang sama t ahun lalu yang t ercat at sebesar Rp98 miliar.

e. Keuangan, Persew aan, dan Jasa

Sepanjang t riw ulan III-2009 kinerja sekt or Keuangan, Persew aan, dan Jasa diperkirakan mampu t umbuh mencapai 14,97% (yoy), angka pert umbuhan t ersebut meningkat dibanding pert umbuhan pada periode yang sama t ahun 2008 yang mencapai 12,59% (yoy). Pert umbuhan pada sekt or Keuangan, Persew aan, dan Jasa diprediksi didorong oleh membaiknya kinerja sub sekt or perbankan.

Graf ik 1.19

Volume Penjualan Semen NTB

Sumber : ASI, diolah

Graf ik 1.20

Penyaluran Kredit Perbankan di Nusa Tenggara Barat ke sekt or Bangunan

Sumber : Laporan Bulanan Bank , KBI M at aram

Graf ik 1.21

Perkembangan Kondisi Perbankan NTB

Sumber : Bank Indonesia

(40.00)

2006 2007 2008 2009

Volume Penjualan Semen (ton)

Pertumbuhan (%)-Kanan

Kredit Sekt or Konst ruksi (Rp miliar)-Ki r i Pert umbuhan (% )- Kanan

0.0%

2005 2006 2007 2008 2009

Aset (Rp miliar)-Ki r i DPK (Rp m iliar)-Kiri

(28)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

13

Penurunan BI Rat e unt uk kesekian kalinya beberapa w akt u yang lalu hingga menyent uh level 6,50% (per Agust us 2009) mendorong t urunnya suku bunga kredit perbankan pada kisaran 14,94% per posisi Sept ember 2009 (Juni 2009:15,19% ). Kredit perbankan di t riw ulan III 2009 t umbuh melambat sebesar 19,50% (yoy) dibandingkan periode yang sama t ahun 2008 yang mencapai 24,69% (yoy) dengan nilai out st anding kredit mencapai Rp 7,41 t riliun, dengan mayorit as kredit at au 61,78% dari t ot al kredit yang disalurkan unt uk kegiat an konsumt if .

f. Transport asi dan Kom unikasi

Pada t riw ulan III 2009, kinerja sekt or Transport asi dan Komunikasi diperkirakan mengalami perlambat an. Pert umbuhan pada sekt or ini diprediksi t umbuh sebesar 3,51% (yoy), melambat dibandingkan pert umbuhan pada periode yang sama t ahun sebelumnya yang t umbuh mencapai 7,06% (yoy).

Peningkat an kinerja pada sekt or ini sejalan dengan peningkat an jumlah arus penumpang int ernasional dan domest ik yang menggunakan pesaw at melalui Bandara Selaparang – M at aram sepanjang t riw ulan ini yang meningkat sebesar 29,78% (yoy), dengan rata-rat a jumlah penumpang mencapai 52.671 orang. Peningkat an ini dipengaruhi oleh f akt or musiman yait u musim kunjungan w isat a (peak season) dan libur Lebaran. Selain it u, peningkat an kinerja di sekt or ini juga didorong oleh adanya penambahan rut e penerbangan baru (Bat avia Air: M at aram-Jakart a & Lion air: Kuala Lumpur-M ataram) dan sarana t ransport asi laut yait u kapal cepat yang melayani penyeberangan NTB-Bali (Lembar-Padang Bai) dengan w akt u t empuh 1-2 jam (kapal Ferry 5-6 jam).

Sejalan dengan peningkat an kinerja sekt or t ransport asi dan komunikasi penyaluran kredit perbankan di NTB unt uk sekt or ini juga mengalami pert umbuhan sebesar 12,40% (yoy), dengan nilai out st anding credit meningkat dari Rp40,2 miliar di t riw ulan II 2008 menjadi sebesar Rp 45,2 miliar pada t riw ulan laporan.

Graf ik 1.22

Perkembangan Arus Penumpang Int ernasional

Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi NTB

Graf ik 1.23

Perkembangan Arus Penumpang Domest ik

Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi NTB 0

1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000

1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 45 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 12 34 5 6 7 8

2006 2007 2008 2009

Penumpang Int ernasional melalui Selaparang (orang)

0 20000 40000 60000 80000 100000 120000

1 23 4 5 6 78 9101112 1 23 4 5 67 8 9101112 1 23 45 67 8 9101112 1 23 4 5 67 8

2006 2007 2008 2009

(29)

g. Industri Pengolahan

Pada t riw ulan III-2009, sekt or Indust ri Pengolahan diperkirakan mampu t umbuh sebesar 6,34% (yoy), melambat dibanding pert umbuhan pada t riw ulan III

2008 yang mencapai sebesar 9,13% (yoy). M eskipun, dat a prompt indicat or

menunjukkan perkembangan konsumsi list rik Indust ri mengalami t ren peningkat an sejak aw al t riw ulan II-2009. Pada t riw ulan ini jumlah konsumsi list rik unt uk indust ri mengalami peningkat an sebesar 13,66% dari 4,52 jut a kw h pada t riw ulan lalu menjadi 5,32 jut a kw h.

Sedangkan kinerja sisi pembiayaan di t riw ulan III-2009 menunjukan peningkat an penyaluran jumlah kredit . Nilai kredit yang dikucurkan pada t riw ulan ini mencapai Rp 64,32 miliar, meningkat 3,04% dibandingkan penyaluran kredit pada t riw ulan III 2008 sebesar Rp 62,42 miliar.

Graf ik 1.24

Penyaluran Kredit Perbankan di Nusa Tenggara Barat ke sekt or Transport asi

Sumber : Laporan Bulanan Bank , KBI M at aram

Graf ik 1.25

Perkembangan Konsumsi List rik Indust ri

Sumber : PLN

Graf ik 1.26

Penyaluran Kredit Perbankan di NTB ke sekt or Indust ri Pengolahan

Sumber : Laporan Bulanan Bank, KBI Mataram

Konsumsi Listrik Industri (juta kwh)

-10.00%

Kredit Sekt or Transport asi dan Komunikasi (Rp miliar)-Ki r i

Pertumbuhan (%) -Kanan

(30)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

15

h. List rik, Gas, dan Air Bersih

Sekt or List rik, Gas, dan Air Bersih diprediksi sebagai sekt or yang berkont ribusi t erendah t erhadap perekonomian NTB, yait u sebesar 0,32% . Pada t riw ulan III 2009 pert umbuhan di sekt or List rik, Gas, dan Air Bersih diperkirakan meningkat sebesar 2,28% (yoy), lebih rendah dibandingkan pert umbuhan pada t riw ulan yang sama pada t ahun 2008 yang mampu t umbuh mencapai 7,05% (yoy).

Perkembangan perekonomi an Provinsi NTB yang sedang menggeliat masih t erkendala oleh ket ersediaan energi list rik yang belum memadai. Jumlah beban puncak kebut uhan list rik yang melebihi pasokan list rik mengakibat kan pemadaman list rik bergilir yang t erus menerus. Di sisi lain, daf t ar t unggu pemasangan sambungan baru masyarakat masih sangat t inggi yang mencapai 130 ribu Rumah Tangga. Unt uk mengat asi krisis list rik di NTB, pemerint ah t elah membangun PLTU dengan kapasit as mencapai 1x25M W yang akan beroperasi pada 2010, dari t ot al rencana sebesar 3x25M W. Namun, adanya pembangunan sarana inf rast rukt ur baru dan kaw asan w isat a diprediksi semakin meningkat kan kebut uhan akan list rik. Perlu dijajaki pot ensi pemanf aat an sumber daya alam lainnya sebagai sumber t enaga list rik yang baru sehingga t idak mengganggu kelancaran akt ivit as perekonomian NTB yang sangat bergant ung dari pasokan list rik.

Dari sisi pembiayaan, kinerja kredit sekt or list rik, gas, dan air bersih pada t riw ulan ini mengalami peningkat an, mencapai Rp2,08 miliar, meningkat secara signif ikan sebesar 75,74% (yoy) dibanding t riw ulan III 2008 yang hanya sebesar Rp1,18 miliar.

1.4. TENAGA KERJA DAN KESEJAHTERAAN

Sepanjang t riw ulan III-2009, perkembangan jumlah t enaga kerja Indonesia (TKI) asal NTB yang dikirim ke luar negeri t ercat at sebanyak 10.184 orang, t urun sebesar 17,26% dibanding t riw ulan sebelumnya yang mencapai 12.308 orang. Kondisi ini diperkirakan t erpengaruh oleh f akt or perkembangan harga komodit as

Graf ik 1.28

Penyaluran Kredit Perbankan di NTB ke sekt or List rik, Air & Gas

Sumber : Laporan Bulanan Bank, KBI M at aram Graf ik 1.27

Konsumsi List rik di NTB

Sumber : PLN

Konsumsi Listrik RT (juta kwh) Konsumsi Listrik Bisnis (juta kwh) Konsumsi Listrik Industri (juta kwh)-kanan

-60.00%

(31)

CPO di pasar int ernasional yang menunjukan kecenderungan penurunan harga rata-rat a (Q2-09: 717,4 USD/mt , Q3-09: 641,5 USD/mt ) dan momen hari raya Idul Fit ri yang menyebabkan para TKI menunda pemberangkat an ke luar negeri. Secara kumulat if jumlah TKI asal NTB yang t elah diberangkat kan keluar negeri hingga Sept ember 2009 mencapai 38.103 orang yang didominasi pekerja laki-laki mencapai 25.778 orang (67,65% ), sedangkan pekerja perempuan sebanyak 12.325 orang (32,35% ).

Berdasarkan negara t ujuan penempat an TKI, M alaysia dan Saudi Arabia masih menjadi t ujuan ut ama para TKI dengan pangsa mencapai 67,72% dan 30,72% sedangkan sisanya berada pada negara Asia lainnya. Penempat an TKI asal NTB ke luar negeri, sebesar 68,05% bekerja di sekt or f ormal yang didominasi oleh pekerja ladang di perkebunan saw it , sedangkan 31,95% bekerja pada sekt or inf ormal sebagai pembant u rumah t angga.

Kondisi berbeda dit unjukan oleh dat a remit ansi TKI di NTB, dimana jumlah dana yang masuk melalui sist em perbankan pada t riw ulan III-2009 menunjukan peningkat an dana mencapai Rp163 miliar at au t umbuh sebesar 19,69% dibanding t riw ulan yang sama t ahun 2008 yang t ercat at sebesar Rp136 miliar sedangkan sepanjang t ahun 2009 jumlah remit ansi yang masuk t ercat at sebesar Rp485 miliar, naik 30,2% (yoy) dibandingkan posisi yang sama t ahun lalu. Peningkat an t ingkat upah/gaji t enaga kerja pada negara t ujuan TKI dan peningkat an kepercayaan TKI unt uk memanf aat kan jasa pengiriman dana melalui perbankan diperkirakan menjadi f akt or yang mempengaruhi peningkat an jumlah dana remit ansi.

Di sisi lain, nilai Tukar Pet ani (NTP) yang berdasarkan hasil pemant auan merupakan salah sat u indikat or yang dapat digunakan unt uk menilai kualit as yang berdasarkan hasil pemant auan BPS, pert umbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat mengingat sebagian besar t enaga kerja di daerah ini diserap oleh sekt or pert anian , t ercat at sebesar 96,24 (Agust us 2009). Angka t ersebut menunjukan masih

-Rp. juta Lainnya Yordania Kuwait

Malaysia Arab Saudi

Graf ik 1.29

Penerimaan Remit ansi TKI NTB

Graf ik 1.30

Negara Tujuan Penempat an TKI NTB

(32)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

17

rendahnya (normal: 100) daya t ukar (t erm of t rade) dari produk pert anian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun unt uk biaya produksi dan t urun 4,17

point dibandingkan angka NTP Agust us 2008 yang berada dilevel 100,41.

M enurunnya angka NTP disebabkan oleh peningkat an biaya produksi (harga bibit , pupuk dan peralat an pert anian) yang dikeluarkan pet ani lebih besar dibanding kenaikan harga jual hasil pert anian sehingga menurunkan daya beli pet ani. M enurut sub sekt or pert anian, kemampuan daya beli pet ani paling rendah dimiliki oleh pet ani t anaman pangan dengan nilai NTP sebesar 91,23, sedangkan sub sekt or pet ernakan memiliki daya beli yang paling kuat yang t ercermin dari angka NTP yang mencapai 114,85. Semakin t inggi NTP, secara relat if semakin kuat pula daya beli pet ani.

1.5. KEUANGAN DAERAH

Hingga akhir t riw ulan III-2009, perkembangan realisasi anggaran pendapat an dan belanja daerah (APBD) Pemerint ah Provinsi Nusa Tenggara Barat menunjukkan kinerja yang membaik dibanding t riw ulan -t riw ulan sebelumnya. Realisasi pendapat an daerah hingga akhir Sept ember 2009 t elah mencapai Rp875,13 miliar at au 73% dari t arget t ahun 2009 yang direvisi menjadi Rp1.198,85 miliar (sebelum perubahan: Rp1.244,40 miliar), at au meningkat dibanding kinerja periode yang sama t ahun 2008 yang mencapai 63,22% . Sebagian besar pendapat an daerah masih bersumber dari dana perimbangan dan t elah t erealisasi hingga 76,50% . Sedangkan realisasi pendapat an yang bersumber dari pendapat an asli daerah mencapai 68,41% . Namun demikian, masih t erdapat beberapa komponen yang masih menunjukkan kinerja yang rendah yait u ret ribusi daerah dan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak masing-masing sebesar 51,48% dan 44,31% .

Graf ik 1.31 Perkembangan NTP di NTB

Sumber: BPS

2006 2007 2008 2009

Giro Pemerintah-Kiri Deposito Pemerintah-Kanan Graf ik 1.32

Saldo Keuangan Pemerint ah Daerah di NTB pada Perbank an NTB (Rp miliar)

(33)

Sement ara realisasi belanja APBD Pemerint ah Provinsi NTB hingga akhir t riw ulan III-2009 baru mencapai kisaran 60,38% at au Rp721,52 miliar dari t arget t ahun 2009 yang direvisi menjadi Rp1.194,97 miliar (sebelum perubahan: Rp1.246,33 miliar). M asih rendahnya t ingkat realisasi belanja t ersebut disebabkan realisasi pos-pos belanja langsung yang belum mencapai t arget sepert i belanja modal dan

Tabel 1.4

APBD Provinsi NTB Tahun 2009

APBD

Provinsi NTB (Gabungan Kot a/Kabupat en)

(Jut a Rupiah)

Rencana Realisasi Tw III-09

Pendapatan Daerah 1,198,850.36 875,129.93 73.00

1 Pendapat an Asli Daerah 476,432.87 325,924.50 68.41

1 Pajak Daerah 356,327.11 255,430.60 71.68

2 Retribusi Daerah 56,252.20 28,960.15 51.48

3 23,834.00 21,887.09 91.83

4 Lain-lain 40,019.57 19,646.67 49.09

2 Dana Perimbangan 717,917.49 549,205.42 76.50

1 Bagi hasil pajak dan bukan pajak 115,461.53 51,160.78 44.31

2 Dana alokasi umum 554,431.96 462,026.64 83.33

3 Dana alokasi khusus 48,024.00 36,018.00 75.00

4 Dana penyesuaian - -

-3 Lain-lain pendapatan 4,500.00 -

-1 4,500.00 -

-2 - -

-Belanja Daerah 1,194,969.01 721,520.89 60.38

1 Belanja Tidak Langsung 775,856.16 531,311.92 68.48

1 Belanja Pegaw ai 382,207.34 265,593.91 69.49

2 Belanja Subsidi 6,542.73 3,841.92 58.72

3 Belanja Hibah 35,774.02 21,824.67 61.01

4 Belanja Bantuan Sosial 91,480.58 50,002.78 54.66

5 Belanja Bagi Hasil 164,138.37 123,624.30 75.32

6 Belanja Bantuan Keuangan 93,713.12 66,422.34 70.88

7 Belanja Tidak Terduga 2,000.00 2.00 0.10

2 Belanja Langsung 419,112.86 190,208.98 45.38

1 Belanja Pegaw ai 50,429.45 25,787.63 51.14

2 Belanja Barang dan Jasa 221,106.93 104,485.94 47.26

3 Belanja M odal 147,576.47 59,935.41 40.61

Surplus / Defisit 3,881.35- 153,609.03

-Pembiayaan Daerah (3,881.35) 49,899.13

1 Penerimaan daerah 63,928.65 61,006.85 95.43

1 Sisa Lebih Perhitungan Angg Thn Lalu 63,928.65 61,006.85

2 Pengeluaran daerah 67,810.00 11,107.73 16.38

1 Penyert aan M odal (Invest asi) Pemerint ah Daerah 67,810.00 11,107.73

0.00

203,508.16

Sumber: Biro Keuangan Prov. NTB

Uraian APBD-P 2009

Hasil perusahaan milik daerah

Sisa Lebih/ Kurang Pembiayaan Tahun Berkenaan

%

dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

(34)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

19

belanja barang dan jasa yang baru mencapai 40,61% dan 47,26% . Sement ara t ingkat realisasi unt uk pos belanja pegaw ai juga berjalan kurang lancar, hingga akhir t riw ulan III-2009 mencapai sebesar 51,14% .

(35)

20

Boks 1

Assessmen Fakt or Penghambat Opt imalisasi

APBD di Nusa Tenggara Barat

Kondisi Umum

Isu klasik tidak optimalnya realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada paruh wakt u pert ama t ahun kalender menjadi sal ah satu pengh ambat pert umbuhan ekonomi dan pencipt aan lapangan kerja di NTB. Lebih lanjut, realisasi belanja pemerintah memegang peranan penting dalam mendorong kinerja ekonomi

daerah. Oleh karena itu, Bank Indonesia M ataram berinisiatif untuk melakukan quick survey

dengan t ujuan mengident ifikasi fakt or-fakt or yang menghambat realisasi APBD di NTB.

Faktor-faktor Penghambat Realisasi APBD

Hasil survey t erhadap delapan responden di sat uan kerja perangkat daerah (SKPD) NTB menempat kan aspek hukum (71,43% responden) sebagai penyebab ut ama lambat nya realisasi belanja di daerah. Fakt or penghambat ut ama berikut nya adalah aspek administ rasi (57,14% responden) dan aspek polit ik (28,57% responden).

Dari sisi aspek hukum, kendala yang dirasakan para responden t erut ama adalah perat uran yang sering berubah (57,14%), kemudian perat uran yang mult i t afsir sehingga sulit memahaminya (28,57%) dan kendala hukum lainnya yaitu terlambat pengesahan APBD oleh DPRD (14,29%).

Sement ara unt uk kendala administ rasi, sebagian besar bersumber dari ket erbat asan jumlah SDM yang bersertifikat pengadaan barang dan jasa, restrukturisasi organisasi, serta berlarut -larut nya penyusunan anggaran oleh SKPD. Kendala administrasi lainnya seperti SKPD sering merevisi anggaran, kont rakt or cenderung menarik dana pada akhir kont rak, pet unjuk pelaksanaan t eknis t erlambat t urun dari Pusat .

71.43%

57.14%

14.29% 28.57%

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00%

Faktor Hukum Faktor Administrasi Faktor Gejolak Ekonomi Faktor Politik

Provinsi Kabupaten

1 Pengelola 3 1 4

2 Pelaksana 2 1 3

3 Perbankan 1 0 1

Total 6 2 8

Responden Quick Survey

Total Jenis Pemda

Gambar

Grafik 1.28
Grafik  1.29
Tabel 1.4
Grafik  2.1 Grafik  2.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN TALUD DAN PEKERJAAN SERVICE ROAD TERMINAL BARU BANDARA SULTAN BABULLAH

Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Manggarai Barat akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk

Setelah mengadakan observasi mahasiswa dapat belajar banyak dari proses pembelajaran yang sesungguhnya di SMA Negeri 2 Bantul.. 11 Dalam mempersiapkan bekal sebelum

Sehubungan dengan pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi pada Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai Barat dan berdasarkan

Sehubungan dengan pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat dan berdasarkan Berita Acara Hasil Prakualifikasi

Sehubungan dengan pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultan Kegiatan Perencanaan Teknis Pembangunan Poskesdes dan Polindes pada Dinas Kesehatan Kabupaten

(Empat Ratus Delapan Belas Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah). Demikian, kami buat untuk dipergunakan

Semua titik sudut suatu persegi dengan panjang sisi s terletak pada batas dari ju- ring lingkaran berjari-jari r yang sudut pusatnya 60 ◦.. Jika persegi