• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum RisTek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum RisTek"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 1951

TENTANG

MENGUBAH PERATURAN PEMERINTAH NR 17 TAHUN 1951 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa dianggap perlu mengadakan perubahan dalam Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1951 (Lembaran Negara No. 29) mengenai ketentuan tentang arti anak-angkat;

Membaca : surat Menteri Urusan Pegawai tanggal 22 Oktober 1951 No. 1812/M/5 1;

Mengingat : pasal 98 dan pasal 119 Undang-undang Dasar. Sementara Republik Indonesia;

Mendengar : Dewan Menteri dalam rapatnya pada tanggal 19 Oktober 1951;

Memutuskan Menetapkan :

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG MENGUBAH PERATURAN PEMERINTAH No. 17 TAHUN 1951.

Pasal I.

Keterangan baru, termuat di bawah pasa1 4 dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Serikat No. 16 tahun 1950 (Lembaran Negara No .46) yang dipertandai "XX)", yang ditetapkan dalam pasal 1, ayat 2, dari Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1951 (Lembaran Negara No. 29), diubah seluruhnya menjadi sebagai berikut ;

"XX) Yang dimaksud dengan anak-angkat ialah anak yatim piatu atau anak yatim yang menjadi tanggungan sepenuhnya dari dan menurut keterangan pegawai yang bersangkutan, yang diberikan di bawah sumpah/janji, telah diangkat dan diperlakukan dalam segala-segalanya sebagai anak pegawai itu sendiri".

Pasal II.

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal 1 Nopember 1951.

(2)

Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 31 Oktober 1951. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SOEKARNO.

MENTERI URUSAN PEGAWAI, SOEROSO.

Diundangkan

pada tanggal 7 Nopember 1951. MENTERI KEHAKIMAN a.i., M.A. PELLAUPESSY.

(3)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 64 TAHUN 1951 TENTANG

MENGUBAH PERATURAN PEMERINTAH No. 17 TAHUN 1951. UMUM

Menurut Peraturan yang berlaku hingga sekarang, yakni Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Serikat dahulu No. 16 tahun 1950, jo.Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1951, maka tunjangan anak bagi anak-angkat hanya diberikan jika anak-anak angkat itu yatim-piatu (tak mempunyai ibu dan bapak).

Kini ternyata bahwa di antara anak yang diangkat sebagai anak-angkat oleh pegawai Negeri, sering terdapat anak yatim, yaitu anak yang tiada mempunyai bapak lagi, sedangkan ibunya yang janda dan masih hidup tidak mampu untuk memelihara sendiri anak yatim itu.

Dengan demikian, maka anak-yatim sebagai termaksud, yang diangkat menjadi anak-angkat oleh seorang pegawai Negeri menjadi tanggungannya sepenuhnya.

Karena itu, dipandang adil untuk membuka kemungkinan memberikan pula tunjangan-tunjangan anak-anak bagi anak-yatim yang diangkat menjadi anak-angkat oleh pegawai Negeri.

Referensi

Dokumen terkait

7.1 Membaca nyaring dengan ucapan, tekanan, dan intonasi secara tepat dan berterima yang melibatkan: kata, frasa, kalimat sangat sederhana, dan teks sangat sederhana. Ucapan ,

 Membicarakan tentang makna, tujuan dan fungsi kehidupan manusia, maka sulit hal itu untuk dilepaskan dari masalah moral (etika) dan dengan peraturan perundang –

Pada akhirnya sebuah produk yang perancangannya mempertimbangkan elemen-elemen visual tesebut akan menghadirkan sebuah karakter bentuk tertentu sebagai sebuah image atau

Berdasarkan pengujian maka prinsip kerja dari alat adalah apabila ketinggian air kurang dari 19 cm maka pompa akan mengisi air dari sumber air ke dalam

Hasil pemodelan dengan penerapan Reaction Engineering Approach (REA) dapat mewakili data eksperimen yang diperoleh dengan baik dan dapat diterapkan untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang prasangka yang berkembang pada masyarakat Jawa transmigran terhadap penduduk lokal di Lampung dengan luaran

Misalnya pengguna ingin mengetahui bahasa Madura atau bahasa lain di pulau Jawa dari sebuah kata bahasa Sunda, maka pengguna dapat langsung memasukkan kata dalam

Hal ini diakarenakan gulma yang tumbuh pada perlakuan tanpa penyiangan mempunyai tingkat kepadatan (densitas) yang lebih tinggi dari tanaman sehingga mampu