• Tidak ada hasil yang ditemukan

(L ^ U"k9vv A. 4. Us Ut> 4- u I7_l2-.Z 8 / 5h^Wov^tWi\ Wr LoG \^: USULAN PERUBAHAN TARIF RSUD MUNTILAN KAB. MAGELANG DAFTAR PERSETUJUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(L ^ U"k9vv A. 4. Us Ut> 4- u I7_l2-.Z 8 / 5h^Wov^tWi\ Wr LoG \^: USULAN PERUBAHAN TARIF RSUD MUNTILAN KAB. MAGELANG DAFTAR PERSETUJUAN"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

/

« .

DAFTAR PERSETUJUAN

USULAN PERUBAHAN TARIF RSUD MUNTILAN KAB. MAGELANG

NO NAMA ISTALASI/UNIT/SMF TANDA TANGAN TANGGAL

PERSETUJUAN

1.

^)(M\^

urt- &^

, sM

IS -\%~10&

2.

\\<r>< ^ur^rK

1*

2. ^Lr...

15 . | % - <XQ\%

£®k . a .

^

(L ^

W1

r

3. fa /W A , %i>$e*

Irvr MhoU^

3. .£M».

I&-IA-30&

Ur n^ol*^

.m;..:

/

4.

U"k9vv

A

Us

Ut>

4-—u

I7_l2-.Z©8

5h^Wov^tWi\

Wr

LoG

\^:

/ 5. 5 ' 6. 6 7. 7 8. 8 9. 9 10. 10

(2)

DAFTAR PERSETUJUAN

USULAN PERUBAHAN TARIF RSUD MUNTILAN KAB. MAGELANG

NO NAMA ISTALASI/UNIT/SMF TANDA TANGAN TANGGAL

PERSETUJUAN 11. 1 12. 2 , 13. 3 14. 4 15. 5 16. 6 17. 7 18. 8 19. 9 20. 10

(3)

MATRIK JADWAL DESK USULAN TARIF PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2019 NO SMF/INSTALASI DESEMBER2018 JANUARI 2019 TANGGAL 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Spesialis Dalam dan HD 2 Spesialis Kandungan 3 Spesialis Bedah 4 Spesialis Orthopaedi 5 Spesialis Anak 6 Spesialis Syaraf 7 Spesialis THT 8 Spesialis Mata

9 Spesialis Gigi Anak 10 Gigi Umum

11

Spesialis Rehab Medik dan

Fisioterapi

12 Spesialis PK dan Analis

13 Spesialis PA dan Analis

14

Spesialis Radiologi dan Radiografer

15 Keperawatan

16 Instalasi Farmasi 17 Instalasi Gizi

18

Instalasi Rujakan dan Ambulan 19 Pelayanan Psikologi 20 Instalasi Pemulasaraan Jenazah 21 Instalasi Diklat 22

Bag TU + Penunjang (Tarif

(4)

f

PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI MAGELANG

DRAFT PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR TAHUN 2018

TENTANG

TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNTILAN

KABUPATEN MAGELANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAGELANG,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasa^ 58 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam

Negeri

Nomor 6T">^anun

2007

tentang

Pedoman Teknis

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah tarif

pelayanan ditetapkan dengan Peraturan Bupati;

b. bahwa telah ditetapkan Peraturan Bupati Magelang Nomor 4 Tahun 2012 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan pada Badan

Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan

Kabupaten Magelang, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 32 Tahun 2016 tentang Perubahan

atas Peraturan Bupati Magelang Nomor 4 Tahun 2012 tentang

Tarif Pelayanan Kesehatan pada Badan Layanan Umum Daerah

Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan Kabupaten Magelang;

c. bahwa dengan peningkatan jenis pelayanan dan penyesuaian harga layanan, Peraturan Bupati sebagaimana dimaksud dalam

huruf b perlu disesuaikan;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tarif Pelayanan Kesehatan pada Badan Layanan Umum Daerah

Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan Kabupaten Magelang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 42);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

(5)

4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3637);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

11. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001 tentang Pedoman

Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 79

Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah;

13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59

Tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1287);

14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 85

(6)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

PERATURAN BUPATI TENTANG

TENTANG TARIF PELAYANAN

KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Magelang.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

3. Bupati adalah Bupati Magelang.

4. Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan yang selanjutnya disingkat RSUD Muntilan adalah Rumah Sakit Umum Daerah yang dimilliki dan dikelola oleh

Pemerintah Daerah.

5.

Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan yang

selanjutnya disingkat BLUD RSUD Muntilan adalah

Rumah Sakit Umum

Daerah Muntilan yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa

mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya

didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

6. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan yang selanjutnya disebut

Direktur adalah Direktur RSUD Muntilan.

7. Pelayanan kesehatan adalah kegiatan-kegiatan fungsional yang dilakukan oleh dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat dan petugas

kesehatan lainnya yang ditujukan kepada pasien untuk mendapatkan

kesempurnaan diagnosis, pengobatan, perawatan, pemulihan kesehatan dan

rehabilitasi dari sakit dan akibat-akibatnya.

8. Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik maupun pelayanan kesehatan

lainnya tanpa tinggal di ruang rawat inap.

9. Pelayanan Rawat Darurat adalah pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah atau menanggulangi risiko kematian atau cacat.

10. Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan/atau kesehatan

lainnya dengan menempati tempat tidur.

11. Pelayanan Rawat Intensif adalah pelayanan terhadap pasien gawat darurat yang memerlukan pengawasan dan perawatan untuk menyelamatkan jiwa pasien dan ditangani oleh dokter, tenaga keperawatan dan tenaga kesehatan

lain di ruang Intensif Care Unit (ICU).

12. Pelayanan Rawat Sehari (One Day Care) adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medis dan /atau pelayanan kesehatan lainnya, dengan menempati tempat tidur lebih dari 12 (dua belas) jam dan kurang dari 24 (dua puluh empat) jam.

(7)

13. Pelayanan Rawat Setengah Hari (Day Care) adalah pelayanan kepada pasien

untuk observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medis dan /atau pelayanan kesehatan lainnya, dengan menempati tempat tidur kurang

dari 12 (dua belas) jam.

14. Pemeriksaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh tenaga medis/dokter untuk menegakkan diagnosis.

15. Tindakan Medik Operatif adalah tindakan pembedahan yang menggunakan pembiusan umum, pembiusan lokal atau tanpa pembiusan.

16. Tindakan Medik Non Operatif adalah tindakan tanpa pembedahan.

17. Pelayanan Penunjang Diagnostik adalah pelayanan untuk penunjang penegakan diagnosis dan terapi.

18. Cito adalah pemeriksaan atau tindakan segera atas permintaan dokter di luar

jam kerja/tidak terjadwal untuk menyelamatkan jiwa.

19. Visite Dokter adalah kunjungan dokter untuk mengetahui perkembangan kesehatan pasien yang dirawat.

20. Pelayanan Rehabilitasi Medik dan Rehabilitasi Mental adalah pelayanan yang diberikan oleh Unit Rehabilitasi Medik dalam bentuk pelayanan fisioterapi, terapi okupasional, ortotik/prostetik, terapi wicara, bimbingan sosial medis dan jasa psikologi serta rehabilitasi lainnya.

21. Pelayanan Konsultasi Dokter Spesialis adalah permohonan oleh dokter penanggung jawab pasien kepada dokter spesialis untuk pemeriksaan dan

atau pengobatan pasien atau konsultasi antar disiplin ilmu yang dilakukan antar dokter spesialis demi untuk penyembuhan pasien.

22. Visum Et Repertum adalah pemeriksaan oleh dokter dengan cara melihat dan mencatat untuk mendapatkan Surat Keterangan dari Dokter Pemerintah guna memenuhi permintaan penyidik tentang kematian, luka dan cacat terhadap

pasien dalam proses penyidikan.

23. Pemulasaraan Jenazah adalah kegiatan yang meliputi perawatan jenazah, pengawetan jenazah, konservasi bedah mayat yang dilakukan oleh rumah sakit untuk kepentingan pelayanan kesehatan, pemakaman dan kepentingan

proses peradilan.

24. Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas jasa yang diberikan kepada pasien dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, konsultasi, visite, rehabilitasi medik, asuhan keperawatan dan

atau pelayanan lainnya.

25. Jasa Sarana adalah imbalan yang diterima oleh rumah sakit atas pemakaian

sarana dan fasilitas rumah sakit.

26. Bahan Habis Pakai/Alat Habis Pakai adalah bahan obat, bahan kimia dan

bahan lainnya atau yang disebut bahan dan alat yang dipergunakan untuk

keperluan pemeriksaan penunjang diagnostik dan atau bahan-bahan yang

digunakan

langsung

dalam

rangka

observasi,

diagnosis,

pengobatan,

perawatan, rehabilitasi medik dan atau pelayanan kesehatan lainnya.

27. Asuhan Keperawatan dan Kebidanan adalah suatu tindakan yang dilakukan

oleh perawat dan bidan profesional, dalam membantu individu, keluarga dan

masyarakat,

baik

sehat

maupun

sakit

untuk

memenuhi

kebutuhan

kesehatannya sesuai dengan potensi yang ada pada mereka agar tercapai

tingkat hidup yang memadai sebagai manusia seutuhnya.

28. Akomodasi adalah penggunaan fasilitas rawat inap termasuk biaya makan di

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini tidak dapat diterima, yaitu tidak terdapat korelasi antara citra tubuh dan konsep diri

ton, djstrlct P oe r bo llngg o, tlada berapa pertama. Badl die top ole h wakJI pemerintllli 'Ioonitter P.SJ.J. Bandoeng dan totan d J.n kedoea kllli stopnn. lidak

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astianurdin, dkk (2017), yang menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil pengujian individual kepuasan kerja berpengaruh

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran

rutin da,at en%hindar!an arana dari ,enya!it ini.. Manaa$ ikan arwana )ari

Dapat disimpulkan bahwa bagi mahasiswa semester enam variabel produk yakni berupa kerelevanan program studi yang ditawarkan dengan dunia kerja, jenjang pendidikan yang

Berdasarkan hasil uji coba satu-satu, hasil uji coba kelompok kecil, dan hasil uji coba lapangan dapat dikatakan bahwa pe- ngembangan SSP tematik integratif untuk

Deskripsi pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan ditulis dengan kalimat positif sesuai capaian tertinggi dan terendah yang diperoleh siswa.