• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN BALIKAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 SALAMREJO SEMESTER II TAHUN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN BALIKAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 SALAMREJO SEMESTER II TAHUN 2011/2012"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN BALIKAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 SALAMREJO

SEMESTER II TAHUN 2011/2012

Oleh: Harini

SDN 1 Salamrejo, Karangan, Trenggalek

Abstrak. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1)Untuk mendiskripsikan

pembelajaran bidang studi Matematika yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menerapkan Model Pemberian Balikan; (2)Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya pemberianbalikan. 3)Untuk mengetahui sikap siswa dengan diterapkannya pemberian bailkan dalam pembelajaran matematika di Kelas V. Dari hasil pengamatan dan analisis data secara keseluruhan mulai siklus I dan siklus II tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa: (1) Dalam menerapkan pemberian balikan kepala sekolah berkolaboirasi dengan guru kelas V. tahap pertama yang dilakukan adalah membagi kelas ke dalam 2 kelompok. Setiap kelompok mendapatkan tugas yang sama. Anggota dalam satu kelompok secara berpasangan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh kelompoknya untuk mendapatkan pemecahan. Setelah diskusi berpasangan selesai, kelompok pasangan kembali kepada kelompok berempat, kemudian guru meminta kelmpok terpilih untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Selanjutnya guru memberikan penegasan secara tertuls terhadap hasil diskusi masing-masing kelompok; (2) Melalui proses pembelajaran dengan menerapkan Pemberian Balikan ternyata meningkatkan prestasii belajar dan keaktifan siswa dan berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan prestasi belajar Matematika pada siswa Kelas V SDN 1 Salamrejo Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung. Hal ini dapat dilihat darititngkat daya serap siswa pada siklus I sebesar 73,68% meningkat menjadi 94,74% pada akhir siklus II; (3) Respon siswa dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan pemberian balikan memberikan respon yang sangat positif dengan peroleha rata-rata respon sebesar 21,05 %

Kata Kunci: penerapan pemberian balikan , peningkatan prestasi belajar matematika

Pendidikan memberikan peran yang funda-mental dan esensial dalam pembangunan suatu bangsa seperti yang tertuang dalam Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Ta-hun 2003 yang menyatakan bahwa system pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan peru-bahan kehidupan lokal, nasional dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pen-didikan secara terencana, terarah dan berke-sinambungan. Untuk mengimbangi kemaju-an ilmu pengetahukemaju-an dkemaju-an teknologi juga telah mengubah prinsip-prinsip belajar yang harus dilaksanakan seumur hidup seperti yang disampaikan oleh UNESCO bahwa belajar

pada abad 21 haruslah didasarkan pada empat pilar, yaitu: Learning to think, Learning to do, Learning to be and Learning to live together (Tilaar,1996;61).

Untuk mewujudkan tujuan pendidi-kan, semua komponen pendidikan harus dapat berfungsi secara maksimal. Salah satu komponen tersebut adalah Guru. Peran se-orang guru dalam melakukan proses pembe-lajaran di dalam kelas hendaklah mampu membangkitkan dan mendorong serta me-ningkatkan peran aktif siswa. Demikian juga salah satu tujuan pembelajaran standart kom-petensi yang harus dimiliki dalam proses pembelajaran Matematika Kelas V adalah siswa dapat mengenal, mendefinisikan dan

(2)

mengerjakan operasi hitung yang berhubungan dengan bangun ruang sederha-na dalam pemecahan masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Slavin (1994:224) bahwa untuk mencapai tu-juan pembelajaran diperlukan suatu strategi atau metode penyampaian pembelajaran yang efektif dan efisien, karena belajar itu lebih dari mengingat.Namun kenyataannya dari hasil kunjungan kelas pada saat mo-nitoring di SDN 1 Salamrejo khususnya di Kelas V menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Kelas V SDN 1 Salamrejo Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek pada mata pelajaran Matematika masih banyak berada di bawah SKBM (70) yang telah ditentukan yaitu dengan daya serap siswa rata-rata sebesar 47,37% (lihat lampiran 2). Oleh karena itu perlu adanya perbaikan proses pembelajaran Matematika agar terjadi peru-bahan kearah peningkatan prestasi belajar.

Berdasarkan hasil refleksi dari guru Kelas V bersama-sama dengan penulis, ter-nyata rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: (1) Minat dan Mo-tivasi serta perhatian siswa terhadap materi pelajaran matematika masih rendah. Mengi-ngat materi ini penuh dengan perhitungan matematika sehingga siswa Kelas V banyak yang mengalami kesulitan untuk menger-jakan soal-soal; (2) Kondisi kelas seperti ini mengakibatkan timbulnya kejenuhan dan akhirnya banyak siswa yang mengantuk, apalagi kalau pembelajaran berlangsung pada jam terakhir; (3) Di samping itu juga kondisi pembelajaran seperti ini mengaki-batkan tingkat daya serap siswa terhadap ma-teri pelajaran Matematika yang diberikan menjadi rendah dan akhirnya mempengaruhi prestasi belajar siswa pun menjadi rendah; (4) Dengan kondisi pembelajaran seperti ini

tentu kurang menarik perhatian dan minat siswa serta kurang dapat membangkitkan prestasi belajar siswa

Agar proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas, maka guru harus berusaha untuk mencari jalan keluar yang terbaik agar kondisi seperti ini dapat diatasi sehingga di kemudian hari prestasi belajar siswa dapat menjadi lebih baik dari kondisi sekarang ini. Salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah melalui pemilihan strategi/metode pembela-jaran yang dapat membangkitkan prestasi belajar, minat dan perhatian siswa serta dapat melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran juga dapat memancing keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran terutama materi Matematika. Dengan pemanfaatan strategi/ metode pembelajaran yang tepat maka tujuan pembelajaran yang telah dituangkan dapatlah dicapai. Hal ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Slavin (1994:224) bahwa untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu strategi atau metode penyampaian pembelajaran yang efektif dan efisien, karena belajar itu lebih dari mengingat.

Dalam memilih strategi pembelajaran seyogyanya seorang guru hendaknya lebih menekankan pada kondisi dimana keterlibatan langsung siswa aktif dalam proses pembelajaran secara optimal. Menurut hemat penulis untuk mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa perlu dikembangkan metode pembelajaran yang dewasa ini telah banyak diterapkan dalam proses pembe-lajaran yaitu model pembepembe-lajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif ini penulis anggap akan sangat membantu pemecahan masalah pembelajaran Matematika di Kelas V mengingat pembelajaran ini mampu

(3)

membantu siswa untuk memahami konsep-konsep, menumbuhkan kerjasama, berpikir kritis dan mengembangkan sikap sosial sis-wa. Ketrampilan kooperatif menjadi semakin penting untuk menunjang keberhasilan siswa dalam rangka menghadapi tuntutan lapangan kerja yang berorientasi pada tim, karena pentingnya interaksi dalam tim maka penerapan strategi pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran menjadi lebih penting lagi. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan tingkah laku yang lebih positif terhadap ilmu yang dipelajari.

Penerapan strategi pembelajaran ko-operatif, merupakan esensi dari implementasi teori Konstruktivisme adalah adanya ide bahwa siswa harus secara individu menemu-kan dan menstransfer informasi-informasi kompleks apabila mereka harus menjadikan informasi itu miliknya sendiri. Dengan demi-kian dapat dikatakan bahwa teori Konstruk-tivisme memandang siswa secara terus menerus harus aktif mengkaji informasi– informasi baru utamanya yang justru berbeda bahkan berlawanan dengan aturan-aturan lama yang diketahuinya. Siswa juga dituntut untuk secara kritis mampu merevisi aturan-aturan tersebut jika dirasa sudah tidak memadai lagi sejalan dengan perkembangan fakta empiris ataupun konsep-konsep teoritis mutakhir.

Kemudian menurut Sriyono (1991:9) bahwa strategi pembelajaran CBSA meru-pakan suatu proses kegiatan belajar mengajar yang subyek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional sehingga ia betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar. Kualitas proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas dapat ditunjukkan oleh tingginya interaksi siswa dengan guru dan obyek belajar, untuk itu guru harus berupaya agar siswanya dapat

terlibat langsung secara aktif dalam setiap proses pembelajaran. Lalu ditekankan lagi oleh Slavin (1994:227) bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat kerja kelompok dengan temannya.

Kurikulum Berbasis Kompetensi Da-lam menunjang Kecakapan Hidup Siswa, menyatakan bahwa siswa akan lebih mema-hami suatu prinsip dan konsep jika dalam belajar siswa dapat menggunakan sebanyak mungkin indera untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran. Seperti yang digambarkan dalam bentuk kerucut di bawah ini:

Gambar 1 Kerucut Pengalaman Belajar Dari kerucut pengalaman belajar, diketahui bahwa siswa akan mencapai hasil belajar 10%, dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan dan 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa jika guru mengajar dengan banyak ceramah maka siswa akan mengingat hanya 20% karena siswa hanya mendengarkan. Sebaliknya jika guru me-minta siswa untuk melakukan sesuatu dan melaporkan maka mereka akan mengingat sebanyak 90%.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat mendorong dan membangkitkan serta meningkatkan peran serta aktif dari para siswa adalah Pemberian Balikan. Balikan adalah salah satu cara untuk memudahkan

(4)

siswa belajar yaitu dengan memberikan informasi kepada siswa tentang hasil kerja-nya dalam mengerjakan tes atau latihan. Hill dalam Sudjatmiko (2003:27) mengemukakan bahwa balikan merupakan interaksi antara guru dan siswa dalam mengerjakan es atau latihan.

Balikan juga memungkinkan siswa untuk mengetahui dan menelusuri sendiri seberapa kemajuanya dalam pencapaian tuju-an. Balikan juga mempengaruhi perolehan belajar siswa apabila di berikan pada hasil kerja siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang cukup sulit. Pemberian Balikan yang berbeda memberi pengaruh yang berbeda pada perolehan belajar. Kelompok siswa menerima balikan memperoleh hasil yang le-bih baik di bandingkan dengan menerima balikan (panjaitan.1997) Senada dengan Panjaitan, Craigh, dkk (1997) mengemu-kakan hasil penelitian bahwa balikan yang di sertai penjelasan lebih baik dari pada yang hanya menyatakan salah atau benar

Dengan penerapan model Pemberian Balikan tentu akan menciptakan suasana pro-ses pembelajaran semakin aktif, karena setiap siswa diberi kesempatan untuk memberikan pendapatnya dalam memecahkan suatu problem yang dilontarkan oleh guru untuk dibahas. Keberhasilan Pemberian Balikan yang dilakukan oleh para siswa untuk memecahkan suatu problem juga tergantung pada peran guru dalam memberi bekal materi kepada anak didiknya. Gagne dalam toeti sukamto (2001:47) menytajan bahwa pemberian balikan dalam bentuk prosedur pembetulan merupakan suatu cara meng-adaptasi pembelajaran terhadap kebutuhan siswa perseorangan. Pembelajran yang ter-jadi di kelas di rancang oleh guru dengan pola tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang terjadi dikelas di rancang oleh guru

dengan pola tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan sebagai sustu proses yang dirancang secara sistematis, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang secara terpadu di gunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Informasi materi pelajaran Matemati-ka tidak hanya didapatMatemati-kan di dalam proses pembelajaran di kelas saja akan tetapi dapat juga diperoleh melalui media cetak maupun elektronik. Dengan demikian informasi yang diperoleh para siswa dari berbagai sumber dapat dijadikan sebagai ajang tukar informasi dalam pelaksanaan kerja kelompok sehingga kerja kelompok dapat berjalan lancar dan sukses. Dari pendapat para ahli tersebut di atas dapat peneliti simpulkan bahwa pada dasarnya melalui Pemberian Balikan siswa merasa terdorong untuk melakukan kegiatan pembelajaran dalam upaya meningkatkan volume kegiatan belajar agar materi pelajaran lain yang lebih kompleks dapat pula dikuasainya.

Hasil kegiatan tersebut juga seyog-yanya dijadikan pangkal tolak dan bahan pertimbangan dalam memperbaiki atau me-ningkatkan penyelenggaraan proses belajar mengajar pada masa yang akan datang. Dengan demikian kegiatan pembelajaran ti-dak bersifat statis tetapi terus meningkat hingga mencapai puncak kinerja yang sangat didambakan. Proses pembelajaran dengan menerapkan Pemberian Balikan ini dapat mengajarkan ketrampilan-ketrampilan memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain dan meminta para siswa untuk menganalisis dan memanipulasi informasi tidak hanya menerima saja.

Menurut Sriyono, dkk (1991: 11) berpendapat bahwa keunggulan dari Pembe-rian Balikan sama dengan metode kerja ke-lompok, yaitu: (a) Melibatkan pelajar secara

(5)

langsung dalam proses pembelajaran; (b) Memupuk kepercayaan kepada diri sendiri; (c) Menggabungkan berbagai pendapat dari berbagai sumber; (d) Menghasilkan panda-ngan baru; (e) Memudahkan pencapaian tu-juan; (f) MeIatih belajar bertukar pikiran dan berpikir secara terarah; (g) Memupuk sikap tolerensi, mau menerima dan memberi; (h) Mengembangkan kebebasan intelektual pelajar; (i) Memberi kesempatan kepada pelajar untuk menguji, mengubah dan memperbaiki pandangannya; (j) Memberi kesimpulan kepada mereka untuk menjalin hubungan kerja sama berikutnya.

Untuk mendorong motivasi dan ke-aktifan siswa dalam proses pembelajaran ki-ranya perlu kita mencoba suatu model pem-belajaran yang memberikan kesempatan ke-pada siswa untuk belajar aktif melalui Pem-berian Balikan untuk memecahkan masalah sehingga proses pembelajaran berlangsung, di dalam kelas dengan suatu tingkat par-tisipasi tinggi dari peserta didik, dengan de-mikian dalam proses pembelajaran lebih ter-arah pada student centre. Dengan demikian penerapan Pemberian Balikan akan efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan berpengaruh pada peningkatan peran ak-tif siswa pada proses pembelajaran sehingga akan berpengaruh pula pada peningkatan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru yang pada gilirannya akan dapat mendorong pening-katan prestasi belajar siswa kelak di kemu-dian hari.

METODE PENELITIAN

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut: (a) Re-fleksi awal; (b) Peneliti dan mitra guru me-rumuskan permasalahan secara operasional

dan relevan dengan rumusan masalah pe-nelitian; (c) Peneliti dan mitra guru meru-muskan hipotesis tindakan; (d) Menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan yang di dalamnya. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap tindakan dan pengamat-an ini pengamat-antara lain: (1) Peneliti melakspengamat-anakpengamat-an desain/penyampaian materi dengan menerapkan Pemberian Balikan; (2) Guru Kelas V yang melakukan proses pembela-jaran dalam rangka menyampaikan materi pelajaran pokok bahasan Luas Bangun Datar sedangkan peneliti bertugas untuk melaku-kan pengamatan secara sistematis terhadap pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran dengan menerapkan Pemberian Balikan.

Dalam penelitian tindakan kelas ini direncanakan sebanyak 2 (dua) siklus pene-litian. Subyek dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan pertimbangan- pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksud disini adalah pertimbangan keterlaksanaan proses pembelajaran yang menerapkan Pemberian Balikan, kemudian juga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta memperbaiki dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Maka subyek penelitian yang ditetapkan adalah siswa Kelas V SDN 1 Salamrejo, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek semester genap Tahun 2011/ 2012. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah berupa tes, angket, observasi, catatan lapangan, dokumen dan buku harian.

Dalam setiap penelitian agar dapat mencapai hasil yang transparan, dapat diper-tanggung jawabkan hasilnya juga dapat di-kontrol dan dibuktikan kebenarannya maka dituntut untuk menganalisis data yang telah diperoleh. Data yang terkumpul berasal dari nilai hasil tes ulangan harian siswa Kelas V SDN 1 Salamrejo. Kemudian secara garis

(6)

besar langkah-langkah kegiatan yang dilaku-kan dalam menganalisis data secara deskrip-tif kualitadeskrip-tif, antara lain: (1) Menelaah selu-ruh data yang telah dikumpulkan; (2) Mere-duksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan pengkategorian dan pengklasifikasi-an; (3) Menyimpulkan dan memverifikasi.

PTK ini didasari dengan prinsip ko-laboratif, partisipatoris dan kooperatif, se-hingga penyiapan partisipan dipandang perlu dilakukan agar dapat membantu kelancaran pelaksanaan penelitian. Kemudian partisipan juga diperlukan pada saat peneliti melakukan refleksi karena dapat dimintai pendapatnya, mengingat partisipan juga ikut terlibat langsung pada saat kegiatan pengamatan penelitian. Kegiatan diawali saat melakukan diskusi dengan partisipan tentang desain/ strategi pembelajaran yang menerapkan Pemberian Balikan kemudian diikuti dengan penyusunan rencana pembelajaran menggunakan Pemberian Balikan. Dalam hal ini penulis bertindak sebagai pengamat yang melaksanakan pengamatan atas jalannya proses pembelajaran di kelas yang meng-gunakan Pemberian Balikan sedangkan partisipan bertugas sebagai guru yang mengajar di kelas untuk melaksanakan pro-ses pembelajaran yang menggunakan Pem-berian Balikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian pada Siklus I Refleksi Awal

Peneliti selaku kepala sekolah bersa-ma kolaborator guru kelas V mengidentifi-kasi permasalahan yang ada di Kelas V yaitu tentang rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika

Perencanaan

Dalam hal ini langkah-langkah yang

telah dipersiapkan untuk mendukung pelak-sanaan penelitian/pengamatan dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar siswa pada pokok ba-hasan Luas Bangun Datar dalam beberapa kali pertemuan antara lain: (1) Menyusun dan mempersiapkan instrumen pembelajaran berupa Satuan Pelajaran, Rencana pelajaran. Butir-butir soal untuk evaluasi; (2) Menetap-kan jadwal pelaksanaan penelitian/ proses pembelajaran dengan menerapkan Pem-berian Balikan; (3) Menyiapkan instrumen pengamatan dan instrumen tes; (4) Menyiap-kan alat peraga/Media pendukung; (5) Menyiapkan daftar nilai.

Pelaksanaan Implementasi

Dalam tahap ini peneliti melakukan pelaksanaan proses pembelajaran dan sekali-gus melakukan pengamatan/penelitian terha-dap apa yang telah direncanakan dalam upa-ya meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Luas Bangun Datar. Siklus pertama, terdiri dari 1 (satu) kali pertemuan. Pada pertemuan 1, siswa diberi perlakuan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

Kegiatan pendahuluan, meliputi:

(1) Tanya jawab tentang rumus luas bangun datar, persegi panjang, bujur sangkar, tra-pesium, jajar genjang, belah ketupat dan la-yang-layang; (2) Penjelasan singkat tentang cara menentukan luas bangun datar.

Kegiatan Inti, meliputi: (1) Setelah

mempraktekkan penjelasan tentang cara me-nentukan luas bangun datar siswa secara kelompok mengerjakan lembar kerja; (2) Melaporkan hasil kelompok; (3) Menyim-pulkan hasil kelompok dibimbing guru; (4) Mengerjakan tes mandiri. Kegiatan Akhir, meliputi: (1) Pemajangan hasil tes; (2) Pene-gasan catatan siswa.

(7)

Pengamatan yang penulis lakukan adalah selama proses pembelajaran berlang-sung kemudian diikuti dengan kegiatan evaluasi/ ulangan harian 1, dapatlah disajikan hasil pengamatan dan hasil tes ulangan harian 1 sebagai indikator tingkat prestasi belajar yang diraih siswa dan juga indikator peningkatan kualitas pembelajaran, setelah proses pembelajaran diberi perlakuan pene-rapan Pemberian Balikan.

Dari data inilah penulis dapat menge-tahui apakah melalui penerapan Pemberian Balikan dalam pelaksanaan proses pembe-lajaran dapat memberi dampak terhadap peningkatan prestasi maupun aktivitas belajar di kelas V SDN 1 Salamrejo Kecama-tan Karangan, Kabupaten Trenggalek pada mata pelajaran Matematika dalam pokok bahasan Luas Bangun Datar. Untuk aktivitas guru pada siklus I, guru lebih dominan dalam pembelajaran, dalam pemberian balikan tulisan, guru membutuhkan banyak waktu, karena koreksi dilakukan perindividu, namun demikian guru tekah mampu memotivasi siswa untuk dapat bekerjasama dengan pasangan kelompoknya. Untuk aktivitas guru pada siklus I mendapatkan skor sebesar 56,25%. Untuk aktivitas guru yang diberikan

pada siklus I termasuk dalam kriteria aktivitas yang baik. Selanjutnya untuk aktivitas siswa pada siklus I siswa me-nunjukkan bahwa masih ditemui siswa yang bekerja sendiri, pertanyaan yang diajukan siswa tidak fokus pada materi, serta kebe-ranian siswa masih sangat kurang dalam me-ngemukakan idea tau gagasannya. Untuk aktivitas siswa pada siklus I mendapatkan skor sebesar 51,25% dan termasuk dalam kri-teria aktivitas yang baik.

Data dari hasil pengamatan tes ulang-an serta hasil pengamatulang-an ketuntasulang-an belajar siswa pada siklus I dapatlah dilakukan analisis data sebagai berikut: (a) Rata-rata nilai hasil tes Ulangan Harian pada siklus I= 75,37; (b) Nilai tertinggi yang diraih oleh siswa adalah 88 sedangkan nilai terendah yang diraih siswa adalah 60; (c) Jumlah siswa yang tuntas = 14 siswa, atau 14/19 x 100% = 73,68% dan yang tidak tuntas belajar sejumlah 5 siswa, atau 5/19 x 100% = 26,32%; (d) Rekapitulasi kriteria peringkat prestasi belajar siswa Kelas V. Hasil rekapitulasi kriteria peringkat prestasi belajar siswa tersebut di atas dapat dilihat pada Gambar 1. 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 Sangat rendah

Rendah Cukup Cukup

tinggi

Tinggi

0.00 0.00

26.32 31.58

(8)

Gambar 1 Kriteria Prestasi Belajar Siswa Dengan memperhatikan hasil analisis

data tersebut di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: (a) Nilai rata-rata yang diperoleh dari siswa tergolong cukup tinggi (73,68%) bila dikonsultasikan pada tabel interpretasi kriteria prestasi bela-jar; (b) Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 88 dan nilai terendah 60; (c) Sebanyak 14 siswa yang mencapai kriteria prestasi belajar cukup tinggi dan 5 siswa yang mencapai kriteria prestasi belajar tinggi; (d) Ketuntasan belajar sudah mencapai 14 siswa atau mencapai 73,68%

Refleksi

Dari hasil pengamatan dan analisis data tersebut, dapatlah ditarik suatu kesim-pulan bahwa pada siklus pertama dengan menerapkan Pemberian Balikan dalam pro-ses pembelajaran Matematika ternyata pres-tasi belajar Matematika pada siswa Kelas V SDN 1 Salamrejo Kecamatan Karangan, Ka-bupaten Trenggalek sudah meningkat namun belum optimal, karena belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.

Kesimpulan ini didukung oleh bebe-rapa bukti data antara lain: (a) Nilai rata-rata Ulangan Harian Siklus I = 75,37; (b) Nilai tertinggi yang dicapai siswa = 88 dan nilai terendah 60; (c) Ketuntasan belajar siswa sudah mencapai 14 siswa atau 73,68% dan belum memenuhi syarat ketuntasan belajar klasikal yaitu 85% dari jumlah siswa yang mencapai nilai minimal 70; (d) Hanya ada 8 siswa yang mencapai kriteria tingkatan prestasi belajar tinggi (42.11 %), 6 siswa mencapai tingkatan prestasi belajar cukup tinggi (31.58 %) dan 5 siswa mencapai tingkatan prestasi belajar cukup (26.32%).

Namun ternyata dalam siklus I berda-sarkan pengamatan dan catatan lapangan

selama proses pembelajaran berlangsung de-ngan menerapkan Pemberian Balikan sudah mampu meningkatkan prestasi belajar, minat dan perhatian siswa, terbukti para siswa antusias dalam melaksanakan diskusi untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru, serta pelaksanaan presentasi hasil dis-kusi berjalan dengan penuh semangat dan sa-ling menghargai pendapat antar peserta diskusi. Dengan demikian proses pembela-jaran berjalan diikuti oleh keterlibatan siswa secara langsung dan cukup aktif serta menye-nangkan, walaupun jalannya presentasi ma-sih agak tersendat-sendat.

Walaupun hasilnya sudah cukup me-nggembirakan namun masih belum mencapai kriteria keberhasilan dalam pembelajaran terbukti siswa yang tuntas belum memenuhi syarat ketuntasan belajar klasikal. Oleh karena itu berdasarkan hasil refleksi diri dan diskusi dengan partisipan diketahui ada beberapa hal yang menyebabkan pelak-sanaan proses pembelajaran dengan mene-rapkan Pemberian Balikan masih belum mencapai hasil maksimal.

Beberapa kendala yang dihadapi da-lam siklus I tersebut antara lain: (1) Masih banyak siswa yang belum terbiasa dengan penerapan model Pemberian Balikan dalam proses pembelajaran, sehingga mereka masih bingung apa yang harus mereka kerjakan. Dengan demikian banyak waktu yang terbuang hanya untuk menjelaskan apa yang harus dikerjakan oleh masing-masing siswa kemudian kembali ke kelompoknya untuk kerja kelompok guna mencari pemecahan yang lebih baik; (2) Masih ada saja anggota kelompok yang sulit untuk mengutarakan pendapatnya pada saat kerja kelompok, se-hingga mereka masih bingung apa yang harus dikerjakan. Dengan demikian begitu waktu

(9)

yang diberikan untuk kerja kelompok berakhir, mereka pun belum selesai untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru; (3) Masih ada saja siswa yang tidak bekerja pada saat mengerjakan sendiri-sendiri, malahan mengganggu temannya/ bersenda gurau dengan teman lainnya sehingga meng-ganggu jalannya kerja kelompok. Di samping itu juga pada saat disuruh kembali ke kelompoknya semula mereka tidak mem-bawa hasil kerjanya; (4) Jalannya kerja ke-lompok masih saja didominasi oleh siswa tertentu, sehingga yang lainnya bersikap pa-sif. Dengan demikian hanya siswa yang aktif saja yang mampu menyerap dan menguasai materi pelajaran dengan baik; (5) Dalam presentasi juga hanya dikuasai oleh siswa tertentu dan lainnya hanya mendengarkan secara pasif tanpa mau bertanya atau mengemukakan pendapat terhadap kelompok yang sedang melakukan presentasi; (6) Pada saat presentasi dilakukan, banyak pertanyaan dan pendapat yang melenceng dan tidak terfokus pada permasalahan yang diberikan oleh guru sehingga presentasi berjalan lambat yang berakibat tidak semua kelompok dapat maju untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya; (7) Masih ada saja siswa yang takut bertanya atau mengemukakan pendapat dengan alasan malu dan merasa bodoh serta kuatir salah bertanya atau mengeluarkan pendapatnya; (8) Dalam pelaksanaan presentasi ternyata masih dido-minasi oleh guru karena harus meluruskan pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari permasalahan, di samping itu juga harus rnenjawab pertanyaan-pertanyaan/ menang-gapi pendapat dari kelompok lain karena kelompok yang tampil mengalami jalan buntu dalam menanggapi pendapat dari kelompok lain; (9) Siswa masih kurang teliti dan cermat dalam menghitung, sehingga

rumus yang diterapkan sudah tepat, namun hasil akhirnya banyak yang masih salah

Hal tersebut akhirnya mengakibatkan tingkat daya serap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Matematika dengan menggunakan Pemberian Balikan masih rendah, sehingga berakibat perolehan nilai ulangan harian 1 juga tergolong cukup. Oleh karena itu setelah ditemukannya faktor-faktor tersebut, maka sebelum pelaksanaan siklus II dimulai, terlebih dahulu perlu dicarikan jalan keluarnya sehingga nanti pada pelaksanaan siklus II lebih lancar dan dapat memberikan kontribusi yang lebih berarti pada hasil pelaksanaan proses pem-belajaran Matematika yang menerapkan Pemberian Balikan.

Berdasarkan hasil diskusi antara pe-nulis dengan partisipan maka langkah-lang-kah yang perlu ditempuh untuk memecahkan masalah tersebut antara lain: (1) Pada saat proses pembelajaran akan dimulai, sebaiknya guru menjelaskan kembali aturan main dalam kerja kelompok model Pemberian Balikan, apa yang harus dikerjakan oleh masing-masing kelompok. Tidak lupa pula membangkitkan minat dan prestasi belajar para siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika; (2) Sebaiknya pada saat kelompok bekerja, guru berkeliling untuk mengawasi jalannya kerja kelompok, di samping itu membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah serta sulit mengutarakan pendapat-nya; (3) Menegur dan menasehati siswa yang bersenda gurau dan mengganggu temannya dalam kerja kelompok sehingga mereka tidak mengganggu jalannya proses kerja kelompok; (4) Untuk mencegah kerja kelompok dikuasai oleh siswa tertentu, maka pada saat presentasi pembicara/penanya diatur secara bergiliran dan merata sehingga

(10)

anak pemalu atau pendiam mendapat kesem-patan untuk mengemukakan pendapatnya; (5) Pada saat menjawab pertanyaan/pendapat dari kelompok lain, sebaiknya bukan hanya ketua kelompok yang memberi argumentasi atau tanggapan namun dilimpahkan kepada anggota kelompok lainnya sehingga semua siswa dalam kelompok aktif; (6) Pertanyaan/pendapat yang melenceng dan permasalahan sebaiknya tidak ditanggapi namun oleh guru diluruskan lagi pertanyaan tersebut sehingga jalannya presentasi dapat lancar dan tepat sasaran; (7) Dominasi guru dalam pelaksanaan kerja kelompok perlu dikurangi yaitu dengan jalan melemparkan kembali pertanyaan/ pendapat yang tidak bisa dijawab oleh kelompok yang tampil kepada kelompok lainnya, seandainya tidak ada yang bisa maka persoalan ini nanti dibahas pada saat guru melakukan refleksi atas jalannya kerja kelompok; (8) Memberi latihan-latihan soal sebagai tugas yang harus dikerjakan di rumah agar dapat mengasah dan melatih ketelitian dan kecermatan dalam menghitung. Dengan solusi seperti tersebut di atas diharapkan pada pelaksanaan siklus II nantinya akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika.

Hasil Belajar siswa Pada siklus II Perencanaan

Dalam hal ini langkah-langkah yang telah dipersiapkan untuk mendukung pelak-sanaan penelitian/pengamatan siklus II da-lam upaya meningkatkan kualitas pembela-jaran dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Luas Bangun Datar dalam 1 kali pertemuan antara lain: (a) Menyusun dan mempersiapkan instrumen pembelajaran be-rupa Satuan pelajaran, Rencana pelajaran, Butir-butir soal untuk evaluasi; (b) Menetap-kan jadwal pelaksanaan penelitian/proses

pembelajaran dengan menerapkan Pemberi-an BalikPemberi-an; (c) MempersiapkPemberi-an instrument pengamatan dan instrumen tes; (d) Menyi-apkan alat peraga/media pendukung; (e) Menyiapkan daftar nilai

Pelaksanaan/ Implementasi

Dalam tahap ini guru Kelas V sebagai partisipan melakukan pelaksanaan proses pembelajaran dan penulis melakukan pengamatan/ penelitian terhadap apa yang telah direncanakan dalam upaya meningkat-kan kualitas pembelajaran dan prestasi be-lajar siswa pada pokok bahasan Luas Bangun Datar. Siklus kedua, terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan.

Pada pertemuan 2 siklus II, siswa diberi perlakuan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Kegiatan pendahuluan, meliputi: (a) Tanya jawab tentang rumus luas bangun datar, persegi panjang, bujur sangkar, trapezium, jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang; (b) Penjelasan singkat tentang cara menentukan luas bangun datar.

Kegiatan Inti, meliputi: (a) Setelah mempraktekkan penjelasan tentang cara menentukan luas bangun datar siswa secara kelompok mengerjakan lembar kerja; (b) Melaporkan hasil kelompok; (c) Menyim-pulkan hasil kelompok dibimbing guru; (d) Mengerjakan tes mandiri. Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Pemajangan hasil tes; (b) Penegasan catatan siswa.

Pengamatan

Pengamatan yang penulis lakukan adalah selama proses pembelajaran berlang-sung kemudian diikuti dengan kegiatan eva-luasi/ ulangan harian 2 dapatlah disajikan hasil pengamatan dan hasil tes ulangan harian 1 sebagai indikator tingkat prestasi belajar yang diraih siswa dan juga indikator

(11)

peningkatan kualitas pembelajaran, setelah proses pembelajaran diberi perlakuan pene-rapan Pemberian Balikan. Untuk aktivitas guru pada siklus II mendapatkan skor sebesar 71,25%. Hal ini membuktikan bahwa guru telah mampu mengatasi pembelajaran yang muncul pada siklus I. Dengan semakin baiknya aktivitas guru maka aktivitas siswa dalam pembelajaran juga mengalami pening-katan sebesar 75,00%. Hal ini juga mem-buktikan bahwa siswa telah terbiasa dengan metode yang diterapkan oleh guru.

Selanjutnya untuk mengetahui kefek-tifitas pemberian balikan dalam pembelajar-an matematika, peneliti kemblai memberikpembelajar-an tes evaluasi pada siklus II. Dari data inilah penulis dapat mengetahui apakah melalui penerapan Pemberian Balikan dalam pelaksanaan proses pembelajaran dapat memberi dampak terhadap peningkatan prestasi belajar siswa Kelas V SDN 1 Salamrejo Trenggalek pada mata pelajaran Matematika dalam pokok bahasan Luas Bangun Datar.

Data dari hasil pengamatan tes ulang-an hariulang-an dulang-an hasil penggamatulang-an ketuntasulang-an

belajar siswa pada siklus II tersebut dapatlah disajikan dilakukan analisis data sebagai berikut: (a) Rata-rata nilai hasil tes Ulangan Harian pada siklus II = 83,11; (b) Nilai tertinggi yang diraih oleh siswa adalah 100 sedangkan nilai terendah yang diraih siswa adalah 68; (c) Jumlah siswa yang tuntas = 18 siswa atau 18/19 x 100% = 94,74% dan yang tidak tuntas belajar sejumlah 1 siswa atau 1/19 x 100% = 5,26%; (d) Respon siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Pemberian Balikan secara garis besarnya banyak disenangi oleh para siswa, banyak siswa yang termotivasi, penjelasan guru banyak yang menerima; (e) Kemudian ba-nyak diantara mereka yang berharap untuk materi pelajaran berikutnya dapat digunakan pula model pembelajaran Pemberian Balikan, hanya masih ada 1 siswa yang masih merasa sulit menerima pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Pem-berian Balikan

Hasil rekapitulasi kriteria tingkatan prestasi belajar siswa tersebut di atas dapatlah dibuat grafiknya sebagai berikut.

Gambar 2 Kriteria Prestasi Belajar Siswa

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 Sangat rendah

Rendah Cukup Cukup

tinggi

Tinggi

0.00 0.00 0.00

42.11

(12)

Dengan memperhatikan hasil analisis data secara deskriptif kualitatif pada siklus II, kemudian dibandingkan dengan hasil analisis data pada siklus I maka dapatlah ditarik suatu kesimpulan: (a) Adanya kenaikan nilai rata-rata pada siklus II yaitu sebesar 83,11– 75,37=7,74; (b) Adanya kenaikan nilai tertinggi sebesar = 100 – 88 = 12 dan nilai terendah pun mengalami kenaikan sebesar 68-60 = 8; (c) Adanya kenaikan ketuntasan belajar siswa pada siklus II sebanyak = 5 – 1 = 4 siswa; (d) Adanya kenaikan perolehan peringkat prestasi belajar tinggi sebanyak 11 – 7 = 4 orang; (e) Hanya tinggal 1 siswa yang masih mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran model Pemberian Balikan. Atau dapatlah digambarkan kenaikan tersebut melalui Gambar 3.

Berdasarkan perbandingan hasil ana-lisis data pada siklus I dan siklus II, ternyata

terdapat kenaikan nilai rata-rata , kenaikan nilai tertinggi dan terendah serta ketuntasan belajar siswa dan juga perolehan peringkat prestasi belajar siswa. Dengan demikian hal ini memberikan suatu indikator bahwa mene-rapkan Pemberian Balikan dalam proses pembelajaran Matematika ternyata prestasi belajar Matematika pada siswa Kelas V SDN 1 Salamrejo Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek dapat meningkat.

Refleksi

Dari hasil pengamatan dan analisis data secara deskriptif kualitatif tersebut pada siklus II di atas, dapatlah ditarik suatu kesim-pulan bahwa dengan menerapkan Pemberian Balikan dalam proses pembelajaran Mate-matika ternyata prestasi belajar MateMate-matika pada siswa Kelas V SDN 1 Salamrejo dapat meningkat.

Gambar 3 Perkembangan Kriteria Prestasi Belajar Siswa 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 Sangat rendah

Rendah Cukup Cukup

tinggi Tinggi 0.00 0.00 0.00 42.11 57.89 0.00 0.00 26.32 31.58 42.11 Siklus 2 Siklus 1

(13)

Di samping adanya kenaikan yang signifikansi, juga berdasarkan catatan lapa-ngan yang penulis peroleh ternyata dalam si-klus II pelaksanaan proses pembelajaran yang menerapkan Pemberian Balikan mem-bawa dampak yang positif, antara lain: (1) Prestasi belajar, minat dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran Matematika pokok bahasan Luas Bangun Datar meningkat, terbukti, sudah tidak ada lagi siswa yang ramai dan mengganggu temannya dalam kerja kelompok serta mereka telah mengerjakan tugas masing-masing sebelum dibawa ke kelompoknya dengan kesadaran mereka. Dan mereka telah percaya diri dalam menyelesaikan soal-soal perhitungan Mate-matika; (2) Proses pembelajaran telah mampu meningkatkan keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran dan siswa sema-kin aktif saja serta pembelajaran berjalan dengan nuansa menyenangkan karena guru selalu memberi reward/ penguatan kepada setiap siswa yang tampil/ bertanya pada saat presentasi; (3) Dalam diri siswa muncul sikap kerjasama; (4) Dalam diri siswa timbul kebergantungan yang positif.

Pembahasan Keseluruhan

Dari hasil analisis data tersebut di atas baik melalul siklus I dan siklus II secara keseluruhan dapatlah penulis bahas sebagai berikut.

Tabel 1 Perbandingan Perkembangan Prestasi Belajar Siswa Antara Siklus I dan Siklus II

No Perbandingan Unsur I Siklus II Kesimpulan

1 Rata-rata nilai UH 75,37 83,11 kenaikan Ada 2 Nilai tertinggi 88 100 kenaikan Ada 3 Nilai Terendah 60 68 kenaikan Ada 4 Ketuntasan belajar 73,68 94,74 kenaikan Ada

Dari hasil pengamatan dan analisis data secara keseluruhan mulai siklus I dan siklus II tersebut di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa melalui proses pembela-jaran dengan menerapkan Pemberian Balikan ternyata prestasi belajar Matematika pada siswa Kelas V SDN 1 Salamrejo dapat me-ningkat secara optimal. Hal ini dapat terjadi karena dalam setiap siklus selalu diadakan perbaikan-perbaikan menuju pada penyem-purnaan pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran pun dapat meningkat.

Dalam siklus II telah terjadi per-baikan dan penyempurnaan pembelajaran yang meliputi: (1) Pada saat proses pem-belajaran akan dimulai, sebaiknya guru men-jelaskan kembali aturan main dalam kerja kelompok model Pemberian Balikan , apa yang harus dikerjakan oleh masing-masing kelompok. Tidak lupa pula membangkitkan minat dan prestasi belajar para siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika; (2) Sebaiknya pada saat kelompok bekerja, guru berkeliling untuk mengawasi jalannya kerja kelompok, di samping itu membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah serta sulit mengutarakan pendapatnya; (3) Menegur dan menasehati siswa yang bersenda gurau dan mengganggu temannya dalam kerja ke-lompok sehingga mereka tidak mengganggu jalannya proses kerja kelompok; (4) Untuk mencegah kerja kelompok dikuasai oleh sis-wa tertentu, maka pada saat presentasi pembicara/ penanya diatur secara bergiliran dan merata sehingga anak pemalu atau pen-diam mendapat kesempatan untuk mengemu-kakan pendapatnya; (5) Pada saat menjawab pertanyaan/ pendapat dari kelompok lain, sebaiknya bukan harinya ketua kelompok yang memberi argumentasi atau tanggapan namun dilimpahkan kepada anggota

(14)

kelompok lainnya sehingga semua siswa dalam kelompok aktif; (6) Pertanyaan/ pendapat yang melenceng dari permasalahan sebaiknya tidak ditanggapi namun oleh guru diluruskan lagi pertanyaan tersebut sehingga jalannya presentasi dapat lancar dan tepat sasaran; (7) Dominasi guru dalam pelaksana-an kerja kelompok perlu dikurpelaksana-angi yaitu dengan jalan melemparkan kembali perta-nyaan/pendapat yang tidak bisa dijawab oleh kelompok yang tampil kepada kelompok lainnya, seandainya tidak ada yang bisa maka persoalan ini nanti dibahas pada saat guru melakukan refleksi atas jalannya kerja kelompok; (8) Memberi latihan-latihan soal sebagai tugas yang harus dikerjakan di rumah agar dapat mengasah dan melatih ketelitian, dan kecermatan dalam menghitung.

Dengan adanya perbaikan pembela-jaran pada siklus II ternyata membawa im-plikasi yang positif' terhadap kualitas pem-belajaran dan peningkatan prestasi belajar siswa, yaitu: (1) Prestasi belajar, minat dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran Matematika pokok bahasan Luas Bangun Datar meningkat, terbukti, sudah tidak ada lagi siswa yang ramai dan mengganggu te-mannya dalam kerja kelompok, serta mereka telah mengerjakan tugas masing-masing se-belum dibawa ke kelompoknya dengan kesa-daran mereka. Dan mereka telah percaya diri dalam menyelesaikan soal-soal perhitungan Matematika; (2) Proses pembelajaran telah mampu meningkatkan keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran dan siswa semakin aktif saja serta pembelajaran berjalan dengan nuansa menyenangkan karena guru selalu memberi reward/ penguatan kepada setiap siswa yang tampil/ bertanya pada saat presentasi.

Dengan demikian rnelalui proses pembelajaran yang menerapkan Pemberian

Balikan ternyata prestasi belajar Matematika pada siswa Kelas V SDN 1 Salamrejo dapat meningkat secara optimal. Penerapan Pem-berian Balikan tentu akan menciptakan sua-sana proses pembelajaran semakin aktif, ka-rena setiap siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan tugasnya sendiri untuk meme-cahkan suatu problem yang dilontarkan oleh guru kemudian dibahas bersama teman sebangku lalu dibawa ke kelompok berempat untuk didiskusikan hasil kerja ma-sing-masing. Demikian juga penerapan Pemberian Balikan dalam proses pembelajaran tentu akan memberi dampak/ pengaruh terhadap prestasi belajar karena siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya dalam proses pembelajaran sehingga daya rekat/daya ingat tentang materi pelajaran yang diberikan akan sangat kuat dalam ingatannya.

PENUTUP Kesimpulan

Dalam menerapkan pemberian balik-an kepala sekolah berkolaboirasi dengbalik-an gu-ru kelas V. tahap pertama yang dilakukan adalah membagi kelas ke dalam 2 kelompok. Setiap kelompok mendapatkan tugas yang sama. Anggota dalam satu kelompok secara berpasangan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh kelompoknya untuk mendapatkan pemecahan. Setelah diskusi berpasangan selesai, kelompok pasangan kembali kepada kelompok berempat, kemu-dian guru meminta kelmpok terpilih untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Selan-jutnya guru memberikan penegasan secara tertulis terhadap hasil diskusi masing-masing kelompok.

Melalui proses pembelajaran dengan menerapkan Pemberian Balikan ternyata me-ningkatkan prestasi belajar dan keaktifan

(15)

siswa dan berpengaruh secara langsung ter-hadap peningkatan prestasi belajar Mate-matika pada siswa Kelas V SDN 1 Salamrejo. Hal ini dapat dilihat dari titngkat daya serap siswa pada siklus I sebesar 73,68% meningkat menjadi 94,74% pada akhir siklus II. Respon siswa dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan pemberian balikan memberikan respon yang sangat positif dengan perolehan nilai respon sebesar 21,05 %.

Saran

Dalam proses pembelajaran sebaik-nya guru mau mencoba menerapkan strategi Pemberian Balikan agar dapat meningkatkan prestasi belajar, minat dan perhatian siswa sehingga akan mampu mempengaruhi pe-ningkatan prestasi belajar siswa. Di samping itu dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Diharapkan hasil pene-litian ini dapat dijadikan acuan bagi pihak

guru yang akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan variabel yang sama dan mungkin dikembangkan variabel lain yang mempengaruhi proses transformasi da-lam pembelajaran guna meningkatkan pres-tasi belajar siswa, karena prespres-tasi belajar sis-wa merupakan tolok ukur keberhasilan pendidikan

Diharapkan Kepala sekolah selalu memberikan dorongan kepada Guru agar me-lakukan class reform dengan jalan mela-kukan perubahan dalam penerapan metode pembelajaran seperti Pemberian Balikan da-lam rancangan pembelajaran untuk mening-katkan prestasi belajar, minat dan perhatian siswa dan prestasi belajar. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi pihak sekolah dalam mengambil suatu kebi-jakan demi perbaikan kualitas pembelajaran dan peningkatan prestasi belajar siswa.

DAFTAR RUJUKAN

Sukamto. 2001. The conditions of learning. New York: Holt, Rinehart and Winston Panjaitan.1997. Penerimaan umpan balikan. Bandung: Indonesia Publishing Houses Sriyono.1991. Teknik Belajar Mengajar

Dalam CBSA. Jakarta: Rineka Karya

Sudjatmiko,dkk, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas, Dir-jen Dikdasmen. Direktorat Tenaga Kependidikan

Slavin. 1994. suatu analisis kebijakan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indo-nesia

Tilaar. 1996. Pengembangan sumber daya manusia dalam era globalisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Gambar

Gambar 1 Kerucut Pengalaman Belajar
Gambar 3 Perkembangan Kriteria Prestasi Belajar Siswa
Tabel 1 Perbandingan Perkembangan Prestasi  Belajar Siswa Antara Siklus I dan Siklus  II

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan melalui Cooperative Leraning model Student Teams Achievement Divisiona (STAD) dapat meningkatkan

A displaced threshold runway gNOTAM should indicate the portion of the runway that is closed for touch down and be drawn to scale to provide an indication of the landing

sealing apical opening of the root canal caused by External Root Resorption combined with custom cast post and core and lithium dis- ilicate aesthetic restoration for

• Kredit usaha, adalah kredit yang digunakan untuk pembiayaan dalam bentuk.. modal kerja

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam penentuan akibat hukum yang terjadi oleh karena suatu perbuatan melawan hukum ataupun wanprestasi yang dilakukan

Dengan membawa dokumen asli perusahaan sesuai dengan data yang telah di input pada sistem aplikasi SPSE Aceh Selatan dan Dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam

Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan

[r]