• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN JANUARI 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN JANUARI 2015"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.21/02/3311/Th. II, 10 Februari 2015

No.21/02/3311/Th.II, 10 Februari 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

SUKOHARJO BULAN JANUARI 2015

NILAI TUKAR PETANI (NTP) JANUARI 2015 SEBESAR 99,93 ATAU NAIK 0,40 PERSEN

 Nilai Tukar Petani (NTP) Sukoharjo Bulan Januari 2015 mengalami kenaikan 0,40 persen yaitu dari posisi 99,53 menjadi 99,93. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (lt) lebih tinggi dari pada perubahan indeks harga yang dibayar petani (lb). lt mengalami penurunan 0,58 persen, dari posisi 100,77 pada Bulan Desember 2014 menjadi 100,18 pada Bulan Januari 2015. Sementara lb mengalami penurunan 0,97 persen, dari posisi 101,24 menjadi 100,26.

 Dari 5 (lima) sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, 1 (satu) sub sektor mengalami kenaikan indeks yaitu: NTP sub sektor Tanaman Pangan naik 4,25 persen. Sedangkan NTP sub sektor Hortikultura turun 0,09 persen. NTP sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 0,72 persen, dan NTP sub sektor Peternakan naik 1,85 persen, dan NTP sub sektor Perikanan naik sebesar 2,09 persen.

 Secara umum, Indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan indeks sebesar 0,58 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan lt terjadi pada 4 (empat) sub sektor, yaitu sub sektor Peternakan turun 2,20 persen, sub sektor Perikanan turun 2,08 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,64 persen, dan sub sektor Hortikultura turun 0,13 persen. Sedangkan sub sektor Tanaman Pangan naik sebesar 2,67 persen.

 Indeks harga yang dibayar petani pada Bulan Januari 2015 mengalami penurunan 0,97 persen bila dibandingkan dengan Bulan Desember 2014. Penurunan itu dipengaruhi oleh penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 1,85 persen lebih rendah dibanding Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) yang naik sebesar 0,76 persen.

 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Kabupaten Sukoharjo mengalami penurunan sebesar 1,33 persen dari posisi 100,55 menjadi 99,22.

 Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Sukoharjo mengalami penurunan atau terjadi deflasi pedesaan sebesar 1,85 persen. Deflasi dipicu oleh turunnya kelompok Bahan Makanan sebesar 4,65 persen, kelompok sandang turun sebesar 0,11 persen, dan kelompok Transportasi dan Komunikasi turun sebesar 1,65 persen. Sedangkan kelompok Makanan Jadi naik sebesar 0,32 persen, kelompok Perumahan naik sebesar 1,28 persen, kelompok Kesehatan naik 0,61 persen, dan kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga naik 1,47 persen.

(2)

2 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.21/02/3311/Th. II, 10 Februari 2015 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Sukoharjo

N

ilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indicator ini diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (lt) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (lb) yang dinyatakan dalam persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Dengan membandingkan kedua perkembangan angka tersebut, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan penambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Atau sebaliknya, apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan para petani. Semakin tinggi nilai NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.

Mulai Januari 2014 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan, serta perluasan cakupan sub sektor pertanian dan dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya.

Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas lt maupun lb. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada Sub Sektor Perikanan.

(3)

3 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.21/02/3311/Th. II, 10 Februari 2015

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan di wilayah Sukoharjo pada Bulan Januari 2015, NTP Sukoharjo mengalami kenaikan indeks 0,40 persen dibanding NTP Desember 2014 yaitu dari 99,53 menjadi 99,93. Kenaikan indeks NTP tersebut disebabkan karena perubahan indeks harga produk pertanian yang diterima petani lebih tinggi dibanding perubahan indeks harga barang dan jasa yang dibayar petani.

Kenaikan NTP pada Bulan Januari 2015 juga disebabkan oleh kenaikan 1 (satu) sub sektor NTP yaitu: NTP sub sektor Tanaman Pangan naik 4,25 persen. Sedangkan NTP sub sektor Hortikultura turun 0,09 persen. NTP sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 0,72 persen, dan NTP sub sektor Peternakan naik 1,85 persen, dan NTP sub sektor Perikanan naik sebesar 2,09 persen.

2. Indeks Harga Yang Diterima Petani (lt)

Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) menunjukkan fluktuasi harga yang beragam dari komoditas pertanian yang dihasilkan petani.

Pada Januari 2015, secara umum lt mengalami penurunan indeks sebesar 0,58 persen dibandingkan dengan lt Desember 2014, yaitu dari 100,77 menjadi 100,18. Penurunan lt terjadi pada 4 (empat) sub sektor, yaitu sub sektor Peternakan turun 2,20 persen, sub sektor Perikanan turun 2,08 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,64 persen, dan sub sektor Hortikultura turun 0,13 persen. Sedangkan sub sektor Tanaman Pangan naik sebesar 2,67 persen.

(4)

4 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.21/02/3311/Th. II, 10 Februari 2015

3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (lb)

Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Pada Januari 2015, lb tercatat turun sebesar 0,97 persen bila dibandingkan Desember 2014, yaitu dari 101,24 menjadi 100,26. Penurunan lb terjadi pada 3 (tiga) sub sektor, yaitu sub sektor Tanaman Pangan turun sebesar 1,52 persen, sub sektor Peternakan turun sebesar 0,35 persen, dan sub sektor Hortikultura turun sebesar 0,05 persen. Sedangkan sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,08 persen, dan sub sektor Perikanan naik sebesar 0,01 persen.

(5)

5 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.21/02/3311/Th. II, 10 Februari 2015 4. NTP Subsektor

a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP)

Pada Bulan Januari 2015 NTPP mengalami kenaikan indeks sebesar 4,25 persen. Kenaikan

NTPP disebabkan karena indeks yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 2,67 persen lebih tinggi dibanding indeks yang dibayar petani yang turun sebesar 1,52 persen. Penurunan lb disebabkan oleh turunnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 2,56 persen dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 1,36 persen.

b. Subsektor Hortikultura (NTPH)

Nilai Tukar Petani sub sektor Hortikultura (NTPH) pada Januari 2015 dilaporkan terjadi penurunan indeks sebesar 0,09 persen. Hal ini terjadi karena indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,13 persen, lebih rendah dibanding indeks yang dibayar

petani, dimana lb mengalami penurunan sebesar 0,05 persen. Penurunan yang terjadi pada lt disebabkan oleh perubahan indeks harga pada kelompok Sayur-sayuran turun sebesar 4,43 persen, lebih rendah dibanding kelompok Buah-buahan yang naik sebesar 0,37 persen.

Penurunan lb disebabkan oleh penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,31 persen dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,61 persen.

No Rincian Des'14 Jan'15

Perub Des'14 thd Jan'15 (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 100,52 103,21 2,67 1. Padi 100,59 102,79 2,19 2. Palawija 100,37 104,13 3,75 II. Indeks Dibayar Petani 101,95 100,40 -1,52 1. Konsumsi Rumah Tangga 102,57 99,95 -2,56 2. BPPBM 100,26 101,63 1,36 III. Nilai Tukar Petani 98,60 102,79 4,25

Tabel 1

NTP Subsektor Tanaman Pangan Sukoharjo dan Perubahannya Desember 2014 - Januari 2015 (2012=100)

No Rincian Des'14 Jan'15 Perub Des'14 thd

Jan'15 (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 100,34 100,21 -0,13 1. Sayur-sayuran 100,92 96,44 -4,43 2. Buah-buahan 100,29 100,66 0,37 II. Indeks Dibayar Petani 100,24 100,19 -0,05 1. Konsumsi Rumah Tangga 100,25 99,94 -0,31 2. BPPBM 100,20 100,82 0,61 III. Nilai Tukar Petani 100,10 100,01 -0,09 NTP Subsektor Hortikultura Sukoharjo dan Perubahannya

Desember 2014 - Januari 2015 (2012=100) Tabel 2

(6)

6 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.21/02/3311/Th. II, 10 Februari 2015 c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)

Pada Januari 2015 NTPR mengalami penurunan indeks sebesar 0,72 persen, hal ini disebabkan Indeks yang diterima petani mengalami

penurunan sebesar 0,64 persen lebih rendah dibanding indeks yang dibayar petani yang mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen. Kenaikan pada lb terjadi karena turunnya indeks sub kelompok Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,40 persen dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 1,03 persen.

d. Subsektor Peternakan (NTPT)

NTP sub sektor Peternakan pada Bulan Januari 2015 dilaporkan mengalami penurunan sebesar 1,85 persen. Penurunan ini terjadi karena perubahan lt yang lebih rendah dibandingkan dengan perubahan lb. Indeks harga yang diterima petani turun 2,20 persen sementara indeks harga yang dibayar petani turun sebesar 0,35 persen.

Penurunan yang terjadi pada lt disebabkan oleh turunnya indeks harga pada 3 (tiga) kelompok sub sektor Peternakan yaitu: ternak besar turun sebesar 2,80 persen, unggas turun sebesar 3,23 persen dan hasil ternak turun sebesar 3,30 persen. Sedangkan ternak kecil naik sebesar 0,50 persen.

Sementara itu, penurunan yang terjadi pada lb disebabkan karena penurunan pada IKRT sebesar 0,76 persen yaitu dari 100,31 persen menjadi 99,54 persen sedangkan indeks BPPBM turun 0,05 persen yaitu dari 100,15 persen menjadi 100,10 persen.

No Rincian Des'14 Jan'15 Perub Des'14 thd

Jan'15 (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 100,00 99,36 -0,64 1. TPR 100,00 99,36 -0,64 II. Indeks Dibayar Petani 100,30 100,38 0,08 1. Konsumsi Rumah Tangga 100,34 99,94 -0,40 2. BPPBM 100,22 101,26 1,03 III. Nilai Tukar Petani 99,70 98,98 -0,72

Tabel 3

NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat Sukoharjo dan Perubahannya Desember 2014 - Januari 2015 (2012=100)

No Rincian Des'14 Jan'15 Perub Des'14 thd

Jan'15 (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 102,91 100,65 -2,20 1. Ternak Besar 102,77 99,89 -2,80 2. Ternak Kecil 102,90 103,42 0,50 3. Unggas 102,57 99,26 -3,23 4. Hasil Ternak 104,92 101,46 -3,30 II. Indeks Dibayar Petani 100,21 99,86 -0,35 1. Konsumsi Rumah Tangga 100,31 99,54 -0,76 2. BPPBM 100,15 100,10 -0,05 III. Nilai Tukar Petani 102,69 100,79 -1,85

Tabel 4

NTP Subsektor Peternakan Sukoharjo dan Perubahannya Desember 2014 - Januari 2015 (2012=100)

(7)

7 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.21/02/3311/Th. II, 10 Februari 2015 e. Subsektor Perikanan (NTN)

Pada Bulan Januari 2015, NTN mengalami penurunan indeks sebesar 2,09 persen. Penurunan ini terjadi karena perubahan lt yang lebih rendah dibandingkan dengan perubahan lb. Indeks yang diterima

petani turun sebesar 2,08 persen lebih rendah dibanding indeks yang dibayar petani yang naik sebesar 0,01 persen.

Penurunan yang terjadi pada lt disebabkan oleh perubahan indeks harga pada kelompok penangkapan ikan yang turun 4,78 persen dan kelompok budidaya ikan turun sebesar 2,01 persen. Kenaikan yang terjadi pada lb disebabkan karena turunnya IKRT sebesar 0,18 persen lebih rendah dibanding BPPBM yang naik sebesar 0,30 persen.

5. NTUP Sub Sektor

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (lt) terhadap indeks harga yang dibayar petani (lb), dimana komponen lb hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (lb), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.

Pada Januari 2015 terjadi penurunan NTUP sebesar 1,33 persen dari posisi 100,55 menjadi 99,22. Hal ini karena penurunan lt sebesar 0,58 persen lebih rendah dibandingkan indeks BPBBM yang naik sebesar 0,76 persen. Penurunan NTUP disebabkan oleh naiknya NTUP di Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,29 persen. Sedangkan subsektor lainnya

No Rincian Des'14 Jan'15 Perub

Des'14 thd Jan'15 (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 100,21 98,13 -2,08

1. Tangkap 105,51 100,47 -4,78

2. Budidaya 100,07 98,06 -2,01

II. Indeks Dibayar Petani 100,13 100,14 0,01

1. Konsumsi Rumah Tangga 100,00 99,82 -0,18

2. BPPBM 100,32 100,62 0,30

III. Nilai Tukar Petani 100,08 97,99 -2,09

Tabel 5

NTP Subsektor Perikanan Sukoharjo dan Perubahannya Desember 2014 - Januari 2015 (2012=100)

Rincian Des'14 Jan'15 Des'14 thd Perub

Jan'15 (%) (2) (3) (4) (5) 1. Tanaman Pangan 100,26 101,55 1,29 2. Hortikultura 100,14 99,39 -0,74 3. Tanaman Perkebunan 99,78 98,13 -1,65 4. Peternakan 102,76 100,55 -2,15 5. Perikanan 99,90 97,53 -2,37 Sukoharjo 100,55 99,22 -1,33 Tabel 6

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Persentase Perubahannya, Januari 2015 (2012=100)

(8)

8 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.21/02/3311/Th. II, 10 Februari 2015

mengalami penurunan NTUP yaitu: Subsektor Hortikultura turun sebesar 0,74 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar

1,65 persen, sub sektor peternakan sebesar 2,15 persen, dan subsektor Perikanan turun sebesar 2,37 persen..

6. Indeks Harga Konsumen Perdesaan

Perubahan Indeks Konsumsi

Rumah Tangga (IKRT)

mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada Januari 2015, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK di daerah

perdesaan di Kabupaten Sukoharjo mengalami penurunan atau terjadi deflasi sebesar 1,85 persen. Deflasi dipicu oleh turunnya kelompok Bahan Makanan sebesar 4,65 persen, kelompok sandang turun sebesar 0,11 persen, dan kelompok Transportasi dan Komunikasi turun sebesar 1,65 persen. Sedangkan kelompok Makanan Jadi naik sebesar 0,32 persen, kelompok Perumahan naik sebesar 1,28 persen, kelompok Kesehatan naik 0,61 persen, dan kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga naik 1,47 persen.

Rincian Des'14 Jan'15

Perub Des'14 thd

Jan'15 (%)

(1) (2) (3) (4)

Konsumsi Rumah Tangga 101,78 99,90 -1,85

a. Bahan Makanan 103,99 99,16 -4,65

b. Makanan Jadi 100,36 100,68 0,32

c. Perumahan 100,48 101,77 1,28

d. Sandang 100,35 100,24 -0,11

e. Kesehatan 100,19 100,80 0,61

f. Pendidikan, Rekreasi & OR 100,06 101,53 1,47

g. Transportasi dan Komunikasi 100,12 98,47 -1,65 Tabel 7

IHK Perdesaan Sukoharjo dan Perubahannya (%) Desember 2014 - Januari 2015 (2012=100)

(9)

9 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.21/02/3311/Th. II, 10 Februari 2015

Tabel 8.

NTP Sukoharjo per Sub Sektor dan Perubahannya (%)Desember 2014 – Januari 2015 (2012=100)

D es'14 Jan'15 P erub D es'14 t hd Jan'15 ( %) D es'14 Jan'15 P erub D es'14 t hd Jan'15 ( %) D es'14 Jan'15 P erub D es'14 t hd Jan'15 ( %) D es'14 Jan'15 P erub D es'14 t hd Jan'15 ( %) D es'14 Jan'15 P erub D es'14 t hd Jan'15 ( %) D es'14 Jan'15 P erub D es'14 t hd Jan'15 ( %) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) I. Indeks D it erima P et ani 100,52 103,21 2,67 100,34 100,21 - 0,13 100,00 99,36 - 0,64 102,91 100,65 - 2,20 100,21 98,13 - 2,08 100,77 100,18 - 0,58 II. Indeks D ibayar P et ani 101,95 100,40 - 1,52 100,24 100,19 - 0,05 100,30 100,38 0,08 100,21 99,86 - 0,35 100,13 100,14 0,01 101,24 100,26 - 0,97 1. Ko nsumsi R umah T angga 102,57 99,95 - 2,56 100,25 99,94 - 0,31 100,34 99,94 - 0,40 100,31 99,54 - 0,76 100,00 99,82 - 0,18 101,78 99,90 - 1,85 a. Bahan M akanana. Bahan M akanan 106,13 99,14 -6,59 100,18 99,19 -0,99 100,33 99,23 -1,09 100,23 99,23 -1,00 100,00 98,64 -1,36 103,99 99,16 -4,65 b. M akanan Jadi 100,36 100,79 0,43 100,35 100,79 0,44 100,36 100,78 0,42 100,36 99,87 -0,48 100,00 100,69 0,69 100,36 100,68 0,32 c. Perumahan 100,47 102,04 1,56 100,47 101,98 1,50 100,46 101,88 1,42 100,53 100,25 -0,28 100,00 102,07 2,07 100,48 101,77 1,28 d. Sandang 100,35 100,24 -0,11 100,36 100,23 -0,13 100,38 100,25 -0,13 100,34 100,24 -0,10 100,00 100,18 0,18 100,35 100,24 -0,11 e. Kesehatan 100,20 100,90 0,70 100,18 100,81 0,63 100,18 100,91 0,73 100,18 100,14 -0,04 100,00 100,81 0,81 100,19 100,80 0,61 f. Pendidikan, Rekreasi & Olah raga 100,05 101,69 1,64 100,06 101,93 1,86 100,13 101,16 1,02 100,08 100,35 0,26 100,00 102,40 2,40 100,06 101,53 1,47 g. Transportasi dan Komunikasi 100,10 98,52 -1,58 100,13 98,26 -1,87 100,31 98,55 -1,75 100,24 98,54 -1,69 100,00 96,37 -3,63 100,12 98,47 -1,65 2. B P P B M 100,26 101,63 1,36 100,20 100,82 0,61 100,22 101,26 1,03 100,15 100,10 - 0,05 100,32 100,62 0,30 100,21 100,97 0,76 a. Bibit 100,58 107,44 6,82 99,85 100,00 0,15 100,18 100,00 -0,18 100,25 100,00 -0,25 100,00 100,63 0,63 100,25 101,95 1,70 b. Obat-obatan & Pupuk 100,00 99,89 -0,11 100,28 100,00 -0,28 100,20 100,35 0,15 100,27 100,00 -0,27 100,36 101,11 0,75 100,16 99,96 -0,21 c. Sewa, Pajak & Pengeluaran Lain 100,26 101,17 0,91 100,26 100,00 -0,25 100,55 106,58 6,00 100,05 100,48 0,43 100,90 100,00 -0,90 100,23 101,25 1,02 d. Transportasi 100,02 101,25 1,23 100,04 98,45 -1,60 100,28 98,15 -2,12 100,01 100,00 -0,01 100,00 98,52 -1,48 100,04 99,86 -0,18 e. Penambahan Barang M odal 100,39 99,71 -0,68 100,42 101,21 0,79 100,09 102,39 2,30 99,95 100,00 0,05 100,51 100,00 -0,51 100,23 100,24 0,01 f. Upah Buruh Tani 100,34 102,83 2,48 100,23 103,09 2,85 100,13 100,00 -0,13 100,00 100,85 0,85 100,61 100,00 -0,61 100,27 102,50 2,22 III. N ilai T ukar P et ani 98,60 102,79 4,25 100,10 100,01 - 0,09 99,70 98,98 - 0,72 102,69 100,79 - 1,85 100,08 97,99 - 2,09 99,53 99,93 0,39 IV. N ilai T ukar Usaha P ert anian 100,26 101,55 1,29 100,14 99,39 - 0,74 99,78 98,13 - 1,65 102,76 100,55 - 2,15 99,90 97,53 - 2,37 100,55 99,22 - 1,33

T anaman B ahan M akanan

(1) R incian

Referensi

Dokumen terkait

Semua biaya- biaya itu dianggarkan didalam RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) yang kemudian diajukan ke kantor direksi PTPN X Surabaya. Kantor direksi lah

Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh pihak pelaksana pekerjaan adalah melaksanakan Pengadaan dan Pemasangan air circuit breaker untuk PT.. PJB Unit Pembangkitan Paiton

Indikator kinerja Renstra STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta terdiri dari tujuh bidang yaitu : Keunggulan dalam riset yang diakui masyarakat akademis internasional melalui

Pada dasarnya yang paling berhak menjadi wali nikah pasangan ini adalah wali nasab dari kelompok pertama terlebih dahulu yaitu ayah, kakek dari pihak ayah dan seterusnya ke

bahwa sehubungan dengan rnaksud pada huruf a terse but di atas, dan dalam rangka kelancaran untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan dalam pemberangkatan dan

pabean, melakukan pengawasan pemasukan dan pengeluaran barang di Tempat Penimbunan Berikat dan Tempat Penimbunan Pabean, melakukan pelayanan dan pengawasan

Good Corporate Governance yang terdiri dari Komite Audit, Komite Remunerasi, Eksternal Audit, dan Manajemen Risiko terhadap Tax Avoidance yang mengacu pada penelitian

Masyarakat Desa Meduri memilih pekerjaan sebagai pencari bonggol jati selain ada tawaran mereka juga pengrajin bonggol jati memiliki tingkat pendidikan yang