• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISTEM PENGAPIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISTEM PENGAPIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISTEM PENGAPIAN

1Aris Setyawan, 2Subagyo, 3Arif Bintoro Johan Pendidikan Teknik Mesin UST Yogyakarta

udarisputra909@gmail.com, yokssubagyo@gmail.com, abeje_janoko@yahoo.com

ABSTRACT

This study aims to determine the students' interest in learning TKR SMK Nasional Berbah Sleman ignition system subject, and to determine the effectiveness and effect of learning using audiovisual tools. This type of research is a quasi-experimental. The research was conducted at the Yogyakarta National Stock Exchange (SMK Nasional Berbah Sleman Yogyakarta) from November 2019 to December 2019. The total population was 70 students, and the sample was 35 students in category XI TKR A and 35 students in category XI TKR B. sample, used a questionnaire to measure interest in learning. The data analysis test was performed using the t-test, then a descriptive analysis was carried out. Previously, research data was tested through prerequisites, including normality test, homogeneity test, and balance test. The results showed that interest in using audiovisual media for learning ignition systems was more significant than interest in learning ignition systems without audiovisual media, and interest in using audiovisual media to study ignition systems was more effective than learning without audiovisual media.

Keywords: effectiveness, tools, audio visual, SMK

Keywords: audio visual, interest in learning, learning outcomes ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan sejauah mana minat siswa belajar TKR SMK Nasional Berbah Sleman mata pelajaran sistem pengapian, dan untuk mengetahui keefektifan dan pengaruh pembelajaran memakai alat audiovisual. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian dilakukan di Bursa Efek Nasional Yogyakarta (SMK Nasional Berbah Sleman Yogyakarta) dari November 2019 hingga Desember 2019. Jumlah populasi adalah 70 siswa, dan sampelnya adalah 35 siswa pada kategori XI TKR A dan 35 siswa pada kategori XI TKR B. Hasilnya, dari segi sampel, digunakan angket untuk mengukur minat belajar. Uji analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t, kemudian dilakukan analisis deskriptif. Sebelumnya, data penelitian diuji melalui prasyarat, meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji keseimbangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat penggunaan media audiovisual untuk pembelajaran sistem pengapian lebih signifikan dibandingkan minat belajar sistem pengapian tanpa media audiovisual, dan minat penggunaan media audiovisual untuk mempelajari sistem pengapian lebih efektif daripada pembelajaran tanpa media audiovisual.

(2)

2 PENDAHULUAN

Pendidikan adalah pembinaan kehidupan jasmani anak.Tujuan pendidikan mengasuh potensi yang dimilini setiap individi siswa agar memperoleh kesehatan dan bahagia lahir dan batin manjadi bagian insan dalam masyarakat (Dewantara, 2013: 20). Kementerian Pendidikan (2006) mengemukakan bahwa isensi pendidikan di Indonesia menitikberatkan pada tiga tujuan, yaitu: (1) pemerataan dan perluasan kesempatan pendidikan; (2) Meningkatkan kualitas, ketepatan dan berkompetitif sehat; (3) Penguatan Tata Kelola, terpercaya dan respek masyarakat. Cara yang efektif adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang ada, yang terpenting menjembatani skils serta daya saing mutu pendidikan. Oleh karena itu, dunia pendidikan juga harus memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan menyesuaikannya dengan perkembangan dunia pendidikan.

Hasil observasi peneliti di SMK Nasional Berbah Sleman menunjukkan bahwa pembelajaran masih rutin yaitu menggunakan metode tutur dan hanya menggunakan media PowerPoint. Melalui metode di atas dan metode perantara untuk menjelaskan sistem pengapian, siswa akan merasa kurang menarik dan sulit untuk memahaminya.

1. Dilihat dari hasil belajar siswa kelas XI TKR SMK Nasional Berbah Sleman sistem pengapian, apakah media audiovisual lebih efektif dari pada media tradisional?

2. Pada Kelas XI TKR, apakah media audiovisual lebih efektif dibandingkan media tradisional dalam hal minat belajar sistem pengapian di SMK Nasional Berbah Sleman?

1. Minat Belajar

Pendapat Ahmadi (2009: 148), minat berarti jiwa seseorang, didalam tiga manfaat jiwanya (kognisi, ketaatan, dan emosi), fungsi-fungsi tersebut terkonsentrasi pada hal-hal tertentu dan dalam hubungan ini unsur emosi yang kuat di tengah. . Hal ini sesuai dengan pandangan Slameto (2003: 108) bahwa minat adalah kecenderungan untuk terus menerus memperhatikan dan mengingat kegiatan tertentu. Sedangkan menurut Djaali dan Muljono (2008: 121) minat berarti rasa preferensi dan ketertarikan pada sesuatu atau aktivitas tanpa diminta. Dari beberapa analisis diatas, sintesa minat adalah preferensi terhadap hal-hal tertentu atau aktivitas yang mendalam, baik yang bersifat kognitif, tradisional maupun emosional. Minat belajar adalah minat pada seseorang, perhatian dan pengetahuan yang lebih diinginkan untuk menambah pengetahuan tentang keterampilan dan perilaku.

2. Media Pembelajaran

Sadiman berpendapat (2008: 7) bahwa media pembelajaran berarti segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi. Dalam pengertian ini, itu adalah proses inspirasi pikiran, perasaan, perhatian dan minat belajar. Hal ini sejalan dengan Schrann (dalam Putri 2011: 20) yang mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan teknologi olah pesan yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran. Oleh karena itu media pembelajaran merupakan alat yang dapat digunakan untuk pembelajaran. Ada kesamaan pandangan tersebut, yaitu bahwa media merupakan perantara untuk mengirimkan informasi

(3)

3

dari pengirim ke penerima, maka bisa merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan bakat siswa, sehingga memungkinkan terjadinya proses pembelajaran (Sadirman, 2006: 7). Seperti yang telah disebutkan di atas, media pembelajaran merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk mentransfer informasi atau informasi antara guru dengan siswa.

3. Sistem Pengapian

Daryanto perpendapat (2013: 246), sistem pembakaran diklasifikasikan dua jenis, adalah model pembakaran manual dan model pembakaran elektronik. model pembakaran tradisional merupakan model pembakaran yang masih menggunakan kontak circuit breaker (titik rem / platina) untuk menghubungkan dan memutus arus primer dari koil pembakaran. Sistem pembakaran ini dibedakan menjadi dua jenis, adalah sistem pembakaran baterai konvensional dan sistem pembakaran magnet konvensional. Sedangkan menurut Basuki dan Daryanto (2018: 69) pada sistem ini, contact breaker hanya bekerja berdasarkan pengaturan mekanis saja, sehingga keakuratannya akan berkurang pada kecepatan tinggi. Analisis dan sistesa diatas sistem pembakaran manual merupakan sistem pengapian pada kendaraan bermotor yang masih menggunakan kontak circuit breaker (titik rem / platina) untuk menghubungkan dan memutus arus primer pada kumparan pengapian.

METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Penelitian

Pendekatan pada penelitian ini menggunakan eksperimen semu. Penelitian eksperimental dilakukan dengan melakukan percobaan pada kelompok tertentu yang memiliki ancaman berbeda dengan kelompok kontrol. Apakah itu meningkat atau tidak, hasil dari kedua perlakuan tersebut akan dibandingkan.

2. Desain Penelitin

Model penelitin yang digunakan sebagai desain eksperimen non equivalent control

(4)

4 3. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian diimplementasikan di SMK Nasional Berbah Sleman Yogyakarta yang beralamatkan di Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta, kode pos 55573. Dilakukan disemester ganjil pada tahun 2020.

4. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian yaitu siswa kelas pada kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Nasional Berbah Sleman yang berjumlah 70 siswa. Dalam penelitian ini digunakan sampel XI TKR A sebagai tipe kontrol, dan sampel XI TKR B digunakan sebagai tipe eksperimen.

5. Variable Penelitian

Variabel independen (X) faktor yang menyebabkan berubah atau munculnya variabel dependen. Maka ini variabel bebasnya yaitu media pembelajaran audio visual. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang terpengaruh, atau hasil dari variabel bebas. Penelitian ini mempunyai variabel terikat yaitu minat dan hasil belajar, karena minat dan hasil belajar dipengaruhi oleh media pembelajaran audiovisual.

6. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini memakai jenis tes untuk mengukur hasil belajar siswa sedangkan kuisioner mengukur minat belajar siswa. Alat penelitian yang dipakai yaitu soal tes yang digunakan untuk mengukur sejauh mana hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu, untuk mengukur minat belajar siswa digunakan angket siswa, angket tersebut diterapkan didua kelas baik kelas yang diberi perlakuan atau kelas yang akan diteliti.

7. Uji Validitas

Menurut Suryabrata (1998: 60), uji validitas diartikan sebagai sejauh mana instrumen mencatat atau mengukir konten yang akan diukur. Secara teori terdapat tiga alat validitas yaitu validitas isi, validitas struktur dan validitas berbasis standar. Untuk menguji validitas, alat ukur pada penelitian menggunakan validitas isi dan validitas proyek.

8. Uji Reliabilitas

Arikunto menjelaskan (2010: 221) reliabilitas mengacu pada suatu konsep karena alatnya sangat bagus untuk memberikan uji data yang lebih akurat. Reliabilitas instrumen merupakan syarat yang diperlukan untuk menguji keefektifan instrumen, sehingga diperlukan pengujian instrumen. Menurut Arikunto (2010: 231). Dalam penelitian ini digunakan uji reliabilitas koefisien Cronbach Alpha pada software SPSS 23.

(5)

5 9. Teknik Analisis Data

Kemudian berdasarkan uji-t atau (uji-t) dan analisis deskriptif, analisis data penelitian dari kelas eksperimen dan kelompok kontrol (diperoleh dari tes awal dan tes akhir). Lakukan analisis deskriptif untuk memahami perbedaan pasca belajar menggunakan perangkat audiovisual untuk pembelajaran reguler. Berdasarkan tujuan tersebut, akan digunakan rumus untuk membandingkan rata-rata hasil belajar kedua metode tersebut:

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Penelitian Minat Belajar Siswa

Hasil Deskripsi Data Pre-Test No Kelas Jmlh

Siswa

Med Mod Var Min Max Mean Std Dev 1 PreEks 35 73,00 56 104,857 54 90 70,71 10,240 2 PreKont 35 68,00 54 107,163 63 88 70,69 10,352

Tabel di atas menjelaskan bagian kelompok eksperimen angka nilai pre-test tertinggi yaitu 90, nilai terendah yaitu 54, rata-rata yaitu 70,71, median 73,00, modus 56, varians 104,857, dan standar deviasi 10,240. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai pre-test tertinggi yaitu 88, nilai terendah yaitu 63, rata-rata yaitu 70,69, median 68,00, modus 54, varians 107,163 dan standar deviasi 10,352.

Deskripsi Data Post-Test No Kelas Jmlh

Siswa

Med Mod Var Min Max Mean Std Dev 1 Post Eks 35 86,00 88 87,617 63 98 83,97 9,360 2 Post Kont 35 73,00 62 80,067 58 90 73,86 8,948

Tabel di atas menjelaskan grop eksperimen mempiunyai angka nilai tertinggi sebesar 98, sedangkan angka nilai terendah sebesar 63, sehingga ditemukan angka rata-rata post-test yang diperoleh kelompok eksperimen yaitu 83,97, median 73,86, modus 88, varians 87,617 dan standar deviasi 9,360. Sedangkan untuk kelompok post-test kontrol menjelaskan nilai angka tertinggi sebesar 90, nilai terendah yaitu 58, maka rata-rata post-test yang diperoleh kelompok kontrol yaitu 73,86,median 73,00, modus 62, varians 80,067, dan standar deviasi 8,948.

(6)

6

b. Uji Prasyarat Analisis Data Pree Test Minat Belajar

Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengukur sejauah mana analisis data uji hipotesis dapat dilanjutkan. Hasil tes prasyarat analisis pre-test untuk dilakukan uji normalitas dan homogenitas ditampilkan sebagai berikut:

Inteprestasi data dikategorikan normal apabila sig ≥ 0,05, kemudian normal, jika sig ≤ 0,05 dianggap abnormal. Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa nilai sig data prates prestasi akademik kelas eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama ≥0,05, dan dapat disimpulkan bahwa semua tes berdistribusi normal.

Kategori menerima dan menolak hipotesis dengan melihat nilai sig dengan 0,05 (sig ≥ 0,05). Berdasarkan tabel di atas hasil atas uji homogenitas pre-test penelitian ini diketahui nilai signifikan 0,562 lebih besar dari 0,05 (sig ≥ 0,05), sehingga data tersebut masuk dalam kategori yang homogen.

Tabel pada uji keseimbangan data pre test menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar t-test pre-t-test kelas eksperimen adalah 70,71, dan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol adalah 70,69. Dari tabel tersebut terlihat bahwa t hitung sebesar 0,12. , yang memiliki nilai signifikansi 0,991, dan t tabel1,680 Nilai signifikansi 0,991, kemudian thitung≤ttabel (0,12≤1,680), dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (sig = 0,991≥0,05). Dapat disimpulkan bahwa pada mata pelajaran Sistem Pengapian Kendaraan Ringan SMK Nasional Berbah kategori XI, kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak memiliki data yang berbeda atau sama terhadap nilai minat belajar siswa.

(7)

7

c. Uji Prasyarat Analisis Data Post Test Minat Belajar

Melakukan analisis prasyarat agar mengetahui sejauah mana analisis data pengujian hipotesis dapat dilanjutkan. Persyaratan penelitian ini yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil tes prasyarat untuk analisis post-test yaitu sebagai berikut:

Menentukan normal jika sig≥0.05 maka dikatakan normal, jika sig≥0.05 maka dapat dikatakan tidak normal. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai sig kelas eksperimen dan data tes prestasi akademik kelompok kontrol adalah ≥0,05, hasil akhor sintesanya semua tes bernilai berdistribusi normal.

Terima dan tolak hipotesis dengan melihat nilai sig 0,05 (sig≥0,05). Berdasarkan tabel di atas, hasil uji homogenitas post test penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,562 lebih besar dari 0,05 (sig> 0,05), dapat disentesakan bahwa data tersebut memiliki varians yang homogen.

Tabel di atas mencirikan bahwa post-test uji-t rata-rata prestasi akademik kelas eksperimen adalah 83,97, dan rata-rata prestasi akademik kelas kontrol adalah 73,86, bisa disentesakan nilai rata-rata prestasi akademik kategori kelas eksperimen 10,114 lebih besar dari kategori Kontrol dari tabel diketahui nilai signifikansi dari nilai t hitung = 4,621 sebesar 0,00, dan taraf signifikansi nilai t tabel = 1,680 adalah 0,05, sehingga signifikansi nilai thitung ≥ ttabel (4,621 ≥ 1,680) lebih kecil dari 0,005 (p = 0,00≤0,005). Rata-rata minat penggunaan media pembelajaran audiovisual untuk mempelajari sistem pengapian lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media pembelajaran tradisional untuk mempelajari sistem pengapian.

d. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa

Data yang diperoleh dalam penelitian tentang pengaruh media Pembelajaran Audio Visual terhadap minat dan hasil belajar mata pelajaran Sistem Pengapian siswa kelas XI TKR A sebagai kelas Kontrol dengan jumlah siswa 35 dan XI TKR Bsebagai kelas Eksperimen dengan jumlah siswa 35 di SMK Nasional Berbah sebagai berikut:

(8)

1

Hasil Deskripsi Data Pre-Test No Kelas Jmlh

Siswa

Med Mod Var Min Max Mean Std Dev 1 PreEks 35 68,00 68,00 46,306 56,00 76,00 66,40 6,805 2 PreKont 35 64,00 64,00 45,257 56,00 76,00 65,49 6,727

Tabel di atas menjelaskan pada kelompok eksperimen nilai pre-test tertinggi yaitu 76, nilai terendah yaitu 56, rata-rata yaitu 66,40, median 68,00, modus 68, varians 46,306, dan standar deviasi 6,805. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai pre-test tertinggi yaitu 76,00, nilai terendah yaitu 56,00, rata-rata yaitu 54,57, median 64,00, modus 64, varians 45,257 dan standar deviasi6,727.

Post-Test dilakukan setelah guru memberi penjelasan tentang materi menggunakan

treatment berbeda menunjukkan pada kelas kontrol menggunakan media pembelajaran konvensional sedangkan kelas eksperimen dengan menggunakan media pembelajaran Audio

Visual, bentuk instrumen yaitu soal berjumlah 10 butir, dengan jumlah siswa 35 yang hadir.

Hasil Deskripsi Data Post-Test No Kelas Jmlh

Siswa

Med Mod Var Min Max Mean Std Dev 1 Post Eks 35 84,00 76 111,012 64 100 83,60 10,536 2 Post Kont 35 68,00 68 60,988 56 80 68,80 7,809

Tabel di atas menjelaskan nilai post-test pada group eksperimen nilai angka tertinggi sebesar 100, nilai terendah yaitu 64, rata-rata post-test yang diperoleh kelompok eksperimen yaitu 83,60, median 84,00, modus 76, varians 111,012 dan standar deviasi 10,536. Sedangkan untuk kelompok post-test kontrol menjelaskan nilai tertinggi yaitu 80, nilai terendah yaitu 56, rata-rata post-test yang diperoleh kelompok kontrol yaitu 68,80, median 68,00, modus 68, varians 60,988, dan standar deviasi 7,809.

e. Uji Prasyarat Analisis Pre-Test

Uji prasyarat analisis digunakan agar mengetahui sejauah mana analisis data sejauh mana uji hipotesis dapat dilanjutkan. Dasar pemikiran dari penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil tes prasyarat analisis pre-test ditunjukkan di bawah ini

Jika datanya normal maka nilai sig ≥ 0.05 adalah normal, dan jika sig ≤ 0.05 dapat dikatakan tidak normal. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas bahwa nilai sig data prates prestasi akademik kelas eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama ≥0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua tes berdistribusi normal.

(9)

8

Jika menerima dan menolak hipotesis dengan melihat nilai sig dengan 0,05 (sig≥0,05). Berdasarkan tabel di atas, hasil uji homogenitas pre-test penelitian ini menunjukkan nilai signifikansi 0,878 yang lebih besar dari 0,05 (sig≥0,05), dan dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini memiliki varians yang homogen. .

Tabel di atas menjelaskan hasil uji-t pre-test rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 66,40 dan rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar 65,49, dari tabel tersebut diketahui thitung sebesar 0,565 dengan nilai signifikansi 0,574, dan sedangkan ttabel 1,680 dengan nilai signifikansi 0,574, maka nilai thitung≤ttabel (-0,565≤1,680) dan nilai signifikasinya lebih dari 0,05 (sig=0,574 ≥ 0,05). Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak ada perbedaan atau sama pada mata pelajaran system pengapian kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Nasional Berbah. Sehingga akan dilakukan eksperimen dengan diberi perlakuan yang berbeda kelas ekperimen akan diberikan perlakuan dengan menggunakan media Audio Visual sedangkan pada kelas kontrol menggunakan media konvensional.

f. Uji Prasyarat Analisis Post-Test

Analisis prakondisi dilakukan untuk mengetahui apakah analisis data pengujian hipotesis dapat dilanjutkan. Dasar pemikiran dari penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas.

Cara menguji nomralitas perlu memahami sig≥0.05 kemudian normal dan sig≥0.05 dapat dikatakan abnormal. Maka bisa disentesakan nilai sig data setelah tes hasil belajar kelas eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama ≥0,05, dan dapat disimpulkan bahwa semua tes berdistribusi normal.

(10)

2

Cara menerima dan menolak hipotesis dengan menggunakan nilai sig 0,05 (sig≥0,05). Berdasarkan tabel di atas, hasil uji homogenitas post test penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,051 lebih besar dari 0,05 (sig> 0,05), maka dapat disentesakan bahwa data penelitian ini memiliki varians yang homogen.

Penjelsan pada tabel rata-rata hasil belajar t-test setelah tes kelas eksperimen adalah 83,60, dan rata hasil belajar kelompok kontrol adalah 68,80 sehingga kesimpulannya rata-rata hasil belajar eksperimen lebih baik. dari kelas kontrol pada tabel. Out, t hitung = 6.676, nilai signifikansi 0.00, nilai t tabel 1.680, dan taraf signifikansi 0.05, jadi thitung ≥ ttabel (6.676 ≥ 1.680) dan signifikansinya adalah kurang dari 0,005 (p = 0,00≤0,005). Dengan melihat rata-rata hasil belajar sistem pengapian menerapkan media pembelajaran audiovisual hasilnya lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar sistem pengapian menerapkan media pembelajaran konvensional.

PEMBAHASAN

1. Efektifitas media audio visual terhadap minat belajar system pengapian siswa kelas XI TKR SMK Nasional Berbah Sleman

Berdasarkan hasil penelitian ini membuktikan bahwa media audio visual lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tanpa media audio visual dalam meningkatkan minat belajar system pengapian dengan selisih rata rata nilai post test kelsa control dan nilai post etst kelas eksperimen yaitu sebesar 10,114 lebih besar dibandingkan kelas kontrol dan pada uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai thitung= 4,621 dengan nilai signifikasi 0,00 dan nilai ttabel=1,680 pada taraf signifikansi 0,05, jadi nilai thitung≥ttabel (4,621≥1,680) dan signifikasinya kurang dari 0,005 (p=0,00≤0,005), yang artinya ada pengaruh positif media pembelajaran audio visual terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran system pengapian.

2. Efektifitas tools audio visual mempengaruhi hasil belajar system pengapian siswa kelas XI TKR SMK Nasional Berbah Sleman.

Berdasarkan hasil penelitian ini membuktikan bahwa media audio visual lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tanpa media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar system pengapian dengan selisih rata rata 14,80 lebih besar dibandingkan dengan kelas control dan pada uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai thitung= 6,676 dengan nilai signifikasi 0,00 dan nilai ttabel=1,680 pada taraf signifikansi 0,05, jadi nilai thitung≥ttabel

(11)

11

(6,676≥1,680) dan signifikansinya kurang dari 0,05 (p=0,00≤0,005) yang artinya ada pengaruh positif media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran system pengapian.

KESIMPULAN

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tanpa media audio visual terhadap minat belajar siswa terhadap pembelajaran system pengapian.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tanpa media audio visual terhadap hasil belajar system pengapian.

DAFTAR PUSTAKA

Abu, Ahmadi. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rieka Cipta

A Amirudin, S Setuju (2018). Development of multimedia-based learning media interactive on a subject of cooling systems in Vocational School of Industry Yogyakarta.. Taman Vokasi 6 (2), 176-182

Agustina. Putri. 2011. PsikologiPerkembangan. Surakarta: PGSDUMS Arifin. 2010. Evaluasi Pembelajaran.Bandung: Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 2013. ProsedurPenelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja GrafindoPersada.

Basuki dan Daryanto. 2018. Panduan Praktis Perawatan Mobil Komponen Sistem Kelistrikan. Yogyakarta: Gava Media.

Daryanto. 2013. Teknik Merawat Lengkap. Bandung: Widya

Dewantara, Ki Hajar. 2013. KI HAJAR Pemikiran Konsepsi, Keteladanan, Ikap Merdeka. Yogyakarta: UST- Press

Djaali dan Muljono, Pudji. 2008. Pengukuran Dalam Bidan Pendidikan. Jakarta:Grasindo. Djamarah. 2005. Langkah-Langkah Pembelajaran. Rineka Cipta:Jakarta

Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Wali Press

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum danPembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika

Pemerintah Republik Indonesia. 2006.Peraturan Menteri Pendidika Nasional No 22 Tahun

2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Sekretariat Negara

Presiden Republik Indonesia. 2003.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Sekretariat Negara.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sadirman, Arief S. 2006. Media Pendidikan: Pengertian dan pemanfaatanya Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Setuju, dan priyanto, S. (2015). Penerapan Media Pembelajaran Multimedia Dalam Upaya

Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Mesin 1 Kelas X di SMK Muhammadiyah Prambanan. Taman Vokasi UST. 1,(1),84-94.

(12)

12

Gambar

Tabel pada uji keseimbangan data pre test menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar t- t-test pre-t-test kelas eksperimen adalah 70,71, dan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol adalah  70,69
Tabel di atas menjelaskan pada kelompok eksperimen nilai pre-test tertinggi yaitu 76,  nilai  terendah  yaitu  56,  rata-rata  yaitu  66,40,  median  68,00,  modus  68,  varians  46,306,  dan  standar deviasi 6,805
Tabel  di  atas  menjelaskan  hasil  uji-t  pre-test  rata-rata  hasil  belajar  kelas  eksperimen  sebesar  66,40  dan  rata-rata  hasil  belajar  kelas  kontrol  sebesar  65,49,  dari  tabel  tersebut  diketahui t hitung  sebesar 0,565 dengan nilai signi

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal terjadi perubahan jenis Akad Syariah, isi Akad Syariah, kegiatan usaha dan atau aset tertentu yang mendasari penerbitan Sukuk sehingga bertentangan dengan

Skripsi ini berjudul “Analisis Kritik Sosial Pada Film Warkop DKI Reborn (Menggunakan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough)”.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Density value shows the density of the compacted mixture and results from the ratio of the weight of a mixture to the weight of a unit volume of a mixture. The

[r]

Any Arisanti1 dan IBK Bayangkara, 2016, Analisis Perbandingan Antara Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added Sebagai Pengukur Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi

1 Peta lokasi penelitian, Pulau Harapan, Kepulauan Seribu 2 2 Desain Konstruksi Transplantasi Karang 5 3 Contoh rekrutmen karang Pocillopora pada terumbu buatan 7 4

Ceramah, Diskusi, Tugas, Simulasi praktikum, latihan, praktek bengkel3. 150

Menjelaskan penggunaan aplikasi OpenOffice Calc untuk membuat dokumen yang menggunakan fungsi-fungsi HLOOKUP, VLOOKUP, dan IF..