BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Intan Suar Kartika adalah perusahaan swasta nasional yang memproduksi bahan bangunan yaitu paku dan kawat. Adapun pabrikasi terletak pada Jl. K. L. Yos Sudarso Km. 9,6 Medan dengan kantor pusat dan pemasarannya di Jl. Gandhi No. 130 Medan.
PT. Intan Suar Kartika adalah pengembangan dari PT. Intan Nasional Iron Industri yang didirikan pada bulan Mei 1971. Pada bulan Oktober 1971 perusahaan telah dapat melakukan produksi percobaan yaitu proses penggalvanisan plat seng.
Pada tahun 1973 perusahaan kemudian melakukan pengembangan usaha dengan memproduksi kawat paku, paku, kawat licin, dan kawat beton dengan nama perusahaan yang berbeda, yaitu PT. Intan Suar Kartika.
Dikarenakan jumlah permintaan terhadap produk-produk PT. Intan Suar Kartika semakin meningkat, maka areal yang dibutuhkan untuk berproduksi semakin luas. Maka dari itu, tahun 1984, pengolahan dan pengalvanisan seng PT. Intan Nasional Iron Industri dipindahkan ke lokasi lain. Hingga kini pabrik di Jl. K. L. Yos Sudarso Km. 9,6 Medan merupakan sepenuhnya pabrik PT. Intan Suar Kartika yang memproduksi paku, kawat licin dan kawat duri.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Adapun produk yang dihasilkan oleh PT. Intan Suar Kartika yaitu berupa paku, kawat licin dan kawat duri. Bahan baku untuk semua produk ini adalah
wirerod yang diimpor dari Malaysia, India, Singapura, Rusia dan Australia.
Wirerod kemudian ditarik dengan mesin tarik kawat untuk menghasilkan
kawat paku yang merupakan bahan setengah jadi untuk produk paku, kawat licin dan kawat duri. Selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, PT. Intan Suar Kartika juga menjual kawat paku ini ke industri-industri sejenis lainnya.
2.3. Lokasi Perusahaan
Salah satu faktor yang menentukan kelangsungan usaha adalah pemilihan lokasi perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi pabrik antara lain:
1. Lokasi pabrik diusahakan berada di daerah khusus, yaitu kawasan industri. 2. Tenaga kerja mudah didapat.
3. Fasilitas-fasilitas pendukung seperti sarana transportasi, telekomunikasi, listrik, dan air tersedia dengan baik.
Pabrik PT. Intan Suar Kartika berada di Jl. K. L. Yos Sudarso Km. 9,6 Kampung Mabar Medan. Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 4060 m2 dengan luas bangunan seluas 1000,25 m2.
2.4. Daerah Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang diusahakan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran, dimana perusahaan mendapatkan kembali apa yang dibutuhkannya untuk dapat hidup terus yakni penghasilan dan sumber daya.
Produk yang dihasilkan di pabrik ini berupa paku, kawat licn dan akwat duri. Produk tersebut diproduksi dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan lokal (dalam negeri), seperti wilayah di sekitar Pulau Sumatera (Medan, Palembang) dan Pulau Jawa, dsb.
2.5. Proses Produksi
2.5.1. Standar Mutu Bahan/Produk
PT. Intan Suar Kartika memproduksi berbagai jenis paku dengan ukuran yang beragam yang diproduksi sesuai dengan standar mutu tertentu. Spesifikasi ukuran paku PT. Intan Suar Kartika terlihat pada Tabel 2.1. berikut.
Tabel 2.1. Spesifikasi Ukuran Paku
No. Size (mm)
Diameter Kawat
Panjang Paku Diameter Topi Tebal
Paku Kepala Paku Kepala
Standar Toleransi Standar Toleransi Standar Toleransi Topi
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) 1 1,65 x 25,40 1.65 1.63-1.7 25.40 24.40-26.40 4.00 3.50-4.25 0.50 2 1,82 x 31,75 1.82 1.8-1.87 31.75 30.75-32.75 4.50 4.00-4.75 0.50 3 2,10 x 38,10 2.10 2.08-2.15 38.10 37.10-39.10 5.00 4.50-5.25 0.50 4 2,87 x50,80 2.87 2.85-2.92 50.80 49.30-52.30 6.75 6.25-7.00 0.70 5 3,05 x 50,80 3.05 3.03-3.1 50.80 49.30-52.30 7.70 7.20-7.90 0.70 6 3,05 x 63,50 3.05 3.03-3.1 63.50 62.50-65.00 7.70 7.20-7.90 0.70 7 3,40 x 63,50 3.40 3.38-3.45 63.50 62.50-65.00 8.20 7.70-8.40 0.70
Tabel 2.1. Spesifikasi Ukuran Paku (Lanjutan)
No. Size (mm)
Diameter Kawat
Panjang Paku Diameter Topi Tebal
Paku Kepala Paku Kepala
Standar Toleransi Standar Toleransi Standar Toleransi Topi
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) 8 3,40 x 76,20 3.40 3.38-3.45 76.20 74.20-78.20 8.20 7.70-8.40 0.70 9 3,76 x 88,90 3.76 3.74-3.81 88.90 86.90-90.90 9.20 8.70-9.40 0.70 10 4,10 x 76,20 4.10 4.08-4.15 76.20 74.20-78.20 10.00 9.00-10.20 1.00 11 4,10 x 101,60 4.10 4.08-4.15 101.60 99.60-103.60 10.00 9.00-10.20 1.00 12 4,50 x 88,90 4.50 4.48-4.55 88.90 86.90-90.90 11.00 10.00-11.50 1.00 13 5,15 x 101,60 5.15 5.13-5.2 101.60 99.60-103.60 12.00 11.00-12.50 1.00 14 5,15 x 127,00 5.15 5.13-5.2 127.00 125.00-129.00 12.00 11.00-12.50 1.00 15 5,15 x 127,00 5.15 5.13-5.2 127.00 125.00-129.00 13.00 12.00-13.50 1.00 16 5,58 x 152,40 5.58 5.56-5.63 152.40 150.40-154.40 13.00 12.00-13.50 1.00
Sumber : PT. Intan Suar Kartika
2.5.2. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan oleh PT. Intan Suar Kartika untuk membuat paku terbagi atas bahan baku, bahan penolong dan juga bahan tambahan.
a. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk dalam proses produksi dan memiliki persentase yang relatif besar dalam produk dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan oleh PT. Intan Suar Kartika adalah wirerod.
Berikut ini adalah gambar dari bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, yaitu wirerod.
Gambar 2.1. Wirerod
Wirerod merupakan gulungan kawat baja dengan kadar karbon 0,25 %,
dengan diameter wirerod 5,5 mm. Wirerod digulung dalam bentuk bundelan-bundelan (coils) dengan berat 1500 kg. Wirerod diperoleh dari Malaysia, Singapura, Amerika, India dan Rusia.
b. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi, yang sifatnya hanya membantu atau mendukung kelangsungan proses produksi untuk mendapatkan produk yang diinginkan dan bahan ini tidak termasuk dalam produk akhir. Bahan penolong yang digunakan oleh PT. Intan Suar Kartika terdiri dari:
1. HCl, digunakan untuk menghilangkan sisa karat. Kebutuhan HCl dalam pabrik berasal dari pemasok.
2. H2SO4, digunakan untuk menghilangkan asam pada wirerod (pH=2,6).
Kebutuhan H2SO4 dalam pabrik berasal dari pemasok.
3. Air (H2O), digunakan untuk pencucian wirerod dan bahan pendingin mesin
4. Kapur tohor (CaCO3), digunakan untuk melunakkan dan melicinkan wire rod
(pH= 9). Kebutuhan kapur tohor dalam pabrik berasal dari pemasok.
5. Sekam padi, digunakan untuk polish paku. Pasokan sekam padi diantar langsung oleh masyarakat sekitar.
6. Parafin (zat lilin), digunakan untuk melapisi paku agar tidak cepat berkarat. Kebutuhan parafin dalam pabrik berasal dari pemasok.
7. Tepung (campuran kaolin dan kalsium), digunakan untuk memperlicin permukaan kawat pada proses tarik kawat agar kawat tidak mudah putus dan menjaga agar die (mata logam penarik kawat), tidak langsung bersentuhan dengan kawat. Kebutuhan tepung dalam pabrik berasal dari pemasok.
8. Ca(OH)2, digunakan untuk menetralisir wirerod agar tidak terjadi proses
oksidasi. Kebutuhan Ca(OH)2 dalam pabrik berasal dari pemasok.
c. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan dan bahan ini termasuk dalam produk akhir. Bahan tambahan yang ditambahkan kepada produk sehingga menghasilkan suatu produk akhir yang siap untuk dipasarkan, dapat berupa kemasan ataupun aksesoris.
Bahan tambahan yang digunakan oleh PT. Intan Suar Kartika antara lain: 1. Kotak paku, digunakan sebagai tempat untuk mengemas paku sebelum dijual
ke konsumen.
3. Label, digunakan untuk menandai jenis dan ukuran kawat yang telah diproduksi.
4. Steples, digunakan untuk merekatkan kotak paku.
5. Strapping band, digunakan sebagai segel kotak-kotak paku.
6. Plastik, digunakan untuk tempat pengemasan kawat licin dan kawat duri.
2.5.3. Uraian Proses Produksi
Secara umum proses produksi pada PT. Intan Suar Kartika adalah: 1. Proses Pencucian Wirerod
Proses pencucian wirerod di PT. Intan Suar Kartika menggunakan pickling (acid Boxes), yaitu sederetan bak yang terdiri dari tiga buah bak yang dipakai untuk membersihkan atau mencuci wirerod dari kotoran berupa lapisan karat, minyak dan debu. Bak-bak ini masing-masing berisi asam sulfat, air dan larutan kapur tohor (Ca(OH)2).
Wirerod diangkut satu persatu dari bak yang satu ke bak lainnya dengan
mempergunakan alat hoist crane. Wirerod dalam bentuk gulungan besar dimasukkan ke dalam bak yang berisi asam sulfat agar bersih dari karat dan kotoran lainnya. Perendaman dilakukan lebih kurang 1 menit, kemudian dimasukkan ke dalam bak berikutnya yang berisi air untuk dicuci dan dibilas agar bersih dari sisa asam yang masih melekat. Perendaman dilakukan lebih kurang 5 menit.
Kemudian dilanjutkan ke bak berikutnya lagi yang berisi larutan kapur tohor dan dipasang pemanas gas untuk memanaskan campuran serta kipas pengaduk untuk memutar larutan kapur agar tidak mengendap.
Panas campuran diatur sekitar 80OC selama 5 menit, untuk menetralisir
wirerod agar tidak terjadi proses oksidasi yang dapat menyebabkan pelapukan dan
perkaratan logam.
Karat dihilangkan dengan cara acid pickling, dimana karat pada besi akan larut dalam asam, dan besi juga akan larut sehingga permukaan menjadi kasar. Larutnya karat dalam asam tidak menimbulkan hidrogen. Hidrogen yang berkontaminasi dengan besi akan menyebabkan besi menjadi rapuh sehingga untuk mencegah hal tersebut, maka wirerod perlu direndam dalam kapur tohor.
Kawat yang telah bebas dari karat dikeringkan dalam bak dryer dengan cara mengalirkan udara panas ke dalam bak dengan menggunakan 2 buah blower. Panas pengeringan diatur sekitar 150OC selama 20 sampai 40 menit, tergantung pada halus kasarnya kawat yang dikeringkan.
2. Proses Tarik Kawat
Dari dryer, wirerod kemudian diangkut dengan menggunakan lory ke stasiun tarik kawat (drawing machine). Drawing machine merupakan sederetan mesin khusus yang digunakan untuk penarikan wirerod menjadi kawat dengan ukuran diameter tertentu sesuai dengan yang diharapkan.
Pada mesin ini dilengkapi dengan dies box yang terdiri dari dua buah dies berbentuk cincin dengan ukuran diameter yang berbeda. Diameter tempat masuknya kawat lebih besar dari diameter untuk keluar. Sehingga dengan adanya perbedaan diameter yang semakin kecil, akhirnya didapat kawat dengan ukuran yang dikehendaki.
Wirerod gulungan dimasukkan ke dalam keranjang besi dimana keranjang
ini berada di atas piringan besi yang dapat berputar. Ujung wirerod dipasang pada
drawing machine dan mulailah proses tarik kawat. Setiap melewati dies box pada
tiap mesin yang telah diberi tepung sirip, diameter kawat akan berkurang secara bertahap. Misalnya untuk menghasilkan kawat diameter 3,76 mm, maka wirerod diameter 5,5 mm akan berkurang secara bertahap pada dies kedua menjadi 5 mm, kemudian 4,27 mm, sampai akhirnya menjadi 3,76 mm.
Bila dalam proses penarikan terjadi pemutudan kawat, maka dilakukan penyambungan dengan menggunakan welder (sejenis alat las listrik). Kualitas kawat yang mengalami penyambungan sama dengan kualitas kawat yang tidak disambung. Kawat yang dihasilkan setelah melewati proses drawing machine disebut bahan setengah jadi. Dari proses tersebut, kawat dibawa ke tempat pembuatan paku.
2.5.3.1.Proses Pembuatan Paku
Proses yang paling utama pada PT. Intan Suar Kartika adalah pembuatan paku lokal. Sebagian besar kawat digunakan untuk menghasilkan produk ini. Proses yang terjadi berupa:
1. Proses pembentukan kawat menjadi paku
Pada proses ini, paku akan dicetak atau dibentuk dengan mesin khusus pengubah kawat menjadi paku dengan ukuran tertentu. Mesin pembuat paku ini bekerja secara otomatis, artinya kawat yang dimasukkan ke dalam mesin ini dan keluarnya dalam bentuk paku.
Kawat gulungan yang berasal dari drawing machine dimasukkan dalam keranjang besi yang terletak diatas piringan besi yang dapat berputar. Ujung kawat dipasang pada working tools mesin yaitu wire feeding rollers atau chucks atau penarik kawat untuk menghasilkan panjang tertentu. Kemudian kawat masuk ke nail box yang membentuk leher paku lalu die grip menjepit kawat, sementara itu martil memukul kawat sehingga terbentuk kepala paku. Selanjutnya cutter membentuk ujung runcing dari paku dan memotongnya. Paku yang terbentuk ditampung dalam kotak aluminium untuk dibawa ke stasiun kerja berikut untuk proses selanjutnya.
Pada nails making machine atau mesin pembuat paku, terdapat empat
working tools yang sangat mempengaruhi mutu paku, yaitu feeding rollers (chucks), die grip, punch dan cutter. Keempat working tools ini disusun
sedemikian rupa sesuai dengan jenis paku yang akan dibuat agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Ukuran dari setiap working tools bervariasi sesuai dengan tipe mesin pembuat paku. Paku yang rusak berat dibawa ke tempat penumpukan, sedangkan paku dengan kualitas yang baik dibawa ke mesin polish paku untuk mengkilatkan paku.
2. Proses Polish
Mesin polish dipakai untuk mengilapkan paku yang telah selesai dikerjakan dimesin paku dan untuk menanggalkan sayap-sayap yang terdapat pada ujung runcing paku. Mesin polish terdiri dari tong polish persegi delapan, motor
penggerak dan tutup jaring. Paku dimasukkan ke dalam tong polish lalu dicampur dengan sekam padi. Dengan alat angkut hoist crane, tong polish yang telah ditutup rapat dipasangkan pada poros motor penggerak dan diputar selama 30 menit. Setelah itu tutup tong polish ditukar dengan tutup jaring, gunanya untuk mengeluarkan sekam padi sehingga yang tertinggal hanya paku yang sudah bersih. Paku-paku yang telah selesai dipolis kemudian dipindahkan ke bagian tiup untuk membersihkan paku-paku dari abu dan debu sisa polish. Dari mesin tiup langsung dikirim ke bagian pencurahan untuk dicurahkan sesuai dengan berat dan ukurannya. Kemudian ditimbang dan dilanjutkan ke tempat packing.
3. Proses Pengepakan Paku
Kemudian paku diangkut dengan lori ke bagian pengepakan. Paku-paku tadi dituang ke dalam sebuah bak khusus yang selanjutnya sedikit demi sedikit jatuh ke atas mesin magnetik conveyor (ban berjalan dengan magnet) yang bergerak ke atas tempat timbangan berada. Pada saat penimbangan paku, dari arah yang berlawanan conveyor membawa kotak-kotak kosong yang nantinya terisi setelah paku yang telah ditimbang di bagian atas berjatuhan.
Sesudah kotak-kotak tadi terisi paku, kemudian conveyor membawanya ke timbangan kedua. Pada timbangan kedua diperiksa oleh satu operator apakah telah sesuai dengan berat yang diinginkan, jika berlebih akan dikurangi dan jika kurang akan ditambah. Setelah itu, kotak-kotak paku yang telah selesai pada penimbangan kedua diberikan band tape dan kemudian dilem listrik sehingga
bersih dan kuat. Untuk sementara kotak-kotak itu diletakkan diatas rak-rak papan yang selanjutnya diangkut ke gudang dengan forklift.
Selain itu, pada PT. Intan Suar Kartika juga terdapat pembuatan paku seng, yang memerlukan dua jenis bahan yang digunakan yaitu: kepala paku dan batang kawat untuk menyanggah kepala paku. Proses yang terjadi berupa:
1. Pembuatan kepala paku seng
Untuk membuat kepala paku seng diperlukan bahan plat baja dengan ukuran tertentu sehingga dapat sesuai dengan spesifikasinya. Plat baja tersebut terlebih dahulu dibentuk menjadi kepala paku seng dengan menggunakan mesin press. Dalam mesin ini, plat baja tersebut dipotong dan dibentuk menjadi berbentuk payung yang nantinya akan dipindahkan ke bagian perakitan untuk kembali diproses.
2. Perakitan kepala paku dan kawat hasil penarikan
Dari proses tarik kawat, kawat dibawa ke mesin perakitan untuk dibentuk dengan menggunakan lory. Setelah itu kawat dan kepala paku seng yang telah dibentuk sebelumnya kemudian dibawa ke mesin clamping secara manual untuk dirakit menjadi paku seng. Paku seng yang dihasilkan kemudian dibawa ke bagian krom untuk dilapisi dan dibersihkan kembali.
3. Proses pelapisan krom pada paku seng
Setelah paku seng dirakit, proses berikutnya yang dilakukan adalah melapisi produk dengan lapisan krom agar tidak cepat mengalami korosi. Paku seng
dimasukkan ke dalam tempat pencucian dan kemudian dipindahkan ke dalam larutan berisi krom selama beberapa menit. Setelah itu paku seng diangkat dan didinginkan sampai kering.
4. Proses pengepakan paku seng
Dari proses pelapisan, paku seng kemudian dibawa ke tempat pencurahan untuk untuk ditimbang dalam kotak sesuai ukuran. Produk yang telah selesai kemudian dibawa ke gudang produk.
2.5.3.2.Proses Pembuatan Kawat Licin
Kawat hasil penarikan juga dibawa ke bagian pembuatan kawat licin untuk diproses. Proses yang terjadi dalam pembuatan kawat licin berupa:
1. Pembuatan kawat licin
Setelah melalui proses tarik kawat, kemudian kawat dibawa dengan hoistcrane ke mesin gulung menjadi gulungan dan ditarik ke mesin annealing untuk dipanaskan di bak pemanasan dengan suhu 400-600OC. Setelah itu didinginkan dengan dialirkan ke bak air, dan dialirkan ke bak HCl dengan mesin gulung kawat untuk dibersihkan dari karat, kemudian dialirkan ke bak air untuk dibersihkan dari sisa asam dan langsung ditarik ke bak amonia untuk pelapisan anti karat, selanjutnya ditarik ke dapur listrik untuk dilapisi dengan timah putih, dan ditarik ke bak air untuk didinginkan. Setelah itu, ditarik ke tempat penggulungan untuk memperoleh kawat licin yang sesuai.
2. Proses pembungkusan
Kawat licin yang diperoleh langsung dibawa ke tempat pembungkusan untuk dilabel sesuai ukurannya dengan kawat pengikat yang diambil dari sisa-sisa scrap. Kemudian dibawa ke tempat penyimpanan di gudang produk jadi.
2.5.3.3.Proses Pembuatan Kawat Duri
Untuk kawat berduri, bahan yang digunakan merupakan kawat licin yang diperoleh dari proses gulung kawat. Proses yang terjadi berupa:
1. Pembuatan kawat duri
Kawat hasil proses gulung dibawa ke tempat penjalinan untuk dijalin dan digulung menjadi gulungan kawat duri dengan menggunakan mesin penyambungan kawat. Sehingga ada dua jenis kawat yang digabungkan dalam satu mesin. Satu jenis kawat dijadikan sebagai duri dan kawat lainnya dijadikan tempat pemasangan duri tersebut.
2. Proses pembungkusan
Kawat duri hasil proses rakit tersebut kemudian diberi label dengan kawat pengikat sesuai ukurannya dan disimpan di gudang produk jadi.
2.6. Mesin dan Peralatan 2.6.1. Mesin Produksi
Mesin merupakan semua peralatan yang memerlukan penggerak (power) sedangkan peralatan adalah semua peralatan yang tidak memerlukan penggerak (power). Mesin produksi yang digunakan oleh PT. Intan Suar Kartika untuk mendukung kegiatan produksinya antara lain:
1. Mesin Tarik Kawat
Mesin ini digunakan untuk memperkecil diameter kawat yang diinginkan sesuai dengan jenis paku yang akan diproduksi dan untuk memperlicin permukaan kawat. Merek : Tanisaka Model : TNOD 600 Z Nomor : N-6075168 Tahun : 1984 Kecepatan : 600 rpm Kapasitas : 1 ton/jam Buatan : Jepang Jumlah : 6 unit 2. Mesin Paku
Mesin ini digunakan untuk pembuatan paku melalui die grip, pisau dan alat pemukul. PT. Intan Suar Kartika mempunyai dua jenis mesin paku, yaitu merek Tanisaka buatan Jepang dan Nail Making buatan RRC.
a. Merek : Tanisaka Model : MTG Seri : F Kecepatan : 135 rpm Kapasitas : 1 ton/jam Buatan : Jepang Jumlah : 2 unit Daya : 7,5 KVA Ukuran Paku : 4” dan 6”
b. Merek : Tanisaka
Model : MTG
Seri : D
Kecepatan : 200 rpm
Kapasitas : 950 kg/shift untuk paku 4” 460 kg/shift untuk paku 3” Jumlah : 20 unit
Daya : 3,5 KVA Ukuran Paku : 4” dan 3”
c. Merek : Tanisaka
Model : MTG
Kecepatan : 280 rpm Kapasitas : 360 kg/shift Jumlah : 10 unit Daya : 2,5 KVA Ukuran Paku : 2,5”
d. Merek : Nail Making Machine
Model : MTG Seri : C Kecepatan : 280 rpm Kapasitas : 356 kg/shift Jumlah : 40 unit Daya : 2,5 KVA Ukuran Paku : 2,5” e. Merek : Tanisaka Model : MTG Seri : B Kecepatan : 350 rpm Kapasitas : 265 kg/shift Jumlah : 2 unit Daya : 2,5 KVA Ukuran Paku : 2”
f. Merek : Tanisaka
Model : MTG
Seri : A
Kecepatan : 430 rpm
Kapasitas : 75 kg/shift untuk paku 1” 132 kg/shift untuk paku 1,5” Jumlah : 20 unit
Daya : 2 KVA Ukuran Paku : 1” dan 1,5”
g. Merek : Nail Making Machine
Model : MTG
Seri : A
Kecepatan : 430 rpm
Kapasitas : 75 kg/shift untuk paku 1” 132 kg/shift untuk paku 1,5” Jumlah : 40 unit
Daya : 2 KVA Ukuran Paku : 1” dan 1,5”
h. Merek : Automatic Nail Making Machine
Seri : 92064 Tahun : 1984 Kecepatan : 200 rpm Kapasitas : 157 kg/shift Jumlah : 30 unit Daya : 2 KVA Ukuran Paku : 1” 3. Mesin Polish
Mesin ini digunakan untuk menghilangkan serbuk-serbuk kawat dan kotoran yang melekat pada paku serta mengkilatkan paku.
Merek : Tanisaka Model : MTG Kecepatan : 120 rpm Jumlah : 10 unit Daya : 9 KW 4. Mesin Packing
Mesin ini digunakan untuk mengalirkan paku ke dalam kotak atau kemasan dengan jumlah tertentu.
Merek : Tanisaka
Model : TDP-2,5.K Nomor : N-25061.R
Tahun : 1983 Kecepatan : 430 rpm Kapasitas : 6 ton/jam Jumlah : 2 unit
2.6.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan pada pabrik paku adalah : 1. Hoist Crane
Hoist crane digunakan untuk mengangkut dan memindahkan gulungan wirerod dari lantai penumpukan ke bak pencucian dan selama proses pencucian,
memindahkan kawat-kawat pada bagian drawing machine, mengangkut tong-tong polish. Kapasitas angkut hoist crane maksimum 2000 kg sekali angkut. Jumlah
hoist crane 13 unit.
2. Forklift
Forklift digunakan untuk mengangkut bahan-bahan yang mempunyai
volume besar dan berat seperti gulungan-gulungan, wirerod kawat-kawat dari bagian drawning machine, mengangkut paku-paku yang telah dipacking ke gudang juga mengangkut peti dan pallet ke truk dan container.
Forklift dapat mengangkut beban 3500 kg sekali angkut. Jumlah fork lift
3. Lori atau Kereta Sorong
Lori atau Kereta Sorong digunakan untuk mengangkut kawat-kawat dari bagian drawning machine ke bagian pembuat paku, mengangkut paku-paku yang telah dipolish ke bagian packing. Jumlah lori ada 10 unit.
4. Trado
Trado digunakan untuk mengangkut wirerod dari gudang bahan baku ke daerah penumpukan sementara dekat stasiun pencucian kawat.
5. Sekop
Sekop digunakan untuk mempermudah memasukkan paku-paku yang telah dicetak di mesin paku ke dalam tong polish dari kereta sorong.
6. Tampungan paku
Tampungan paku digunakan untuk menampung paku yang dihasilkan dari proses packing.
7. Keranjang kawat
Keranjang kawat digunakan untuk menampung kawat yang telah ditarik pada mesin tarik kawat (drawing machine).
8. Tong polish
Tong polish digunakan untuk menampung paku dari bagian produksi paku yang kemudian dibawa ke bagian polish dan packing.
Utilitas
Utilitas merupakan sarana penunjang bagi unit-unit lain dalam suatu pabrik. Adapun unit pendukung yang terdapat di PT. Intan Suar Kartika adalah : a. Pengolahan Air (Water Treatment)
Air sangat diperlukan dalam berlangsungnya proses produksi paku. Kegunaan air di pabrik ini antara lain :
1. Sebagai zat pendingin pada proses penarikan wirerod menjadi kawat paku di lokasi tarik kawat.
2. Sebagai zat pendingin untuk mesin-mesin genset.
3. Sebagai bahan pelarut zat-zat kimia dalam proses pelapisan di lokasi
crume paku.
4. Sebagai bahan pelarut zat-zat kimia pada proses pencucian wire rod di lokasi cuci kawat.
5. Sebagai bahan pembilasan pada proses cuci kawat dan proses crume paku 6. Untuk memenuhi kebutuhan air untuk keperluan pribadi di kamar mandi
karyawan.
Air yang digunakan di pabrik ini adalah air yang berasal dari air sungai yang terdapat dekat dengan lokasi pabrik, yang kemudian diolah terlebih dahulu sebelum dapat digunakan. Air hasil pengolahan ini tidak digunakan untu air minum, sebab kualitasnya kurang baik untuk dikonsumsi. Untuk kebutuhan air minum di kantin, kamar mandi perusahaan menggunakan air yang berasal dari perusahaan air minum daerah
b. Tenaga Listrik
Sumber tenaga listrik pada PT. Intan Suar Kartika terdiri dari tenaga listrik yang diperoleh dari PLN dan dari generator pembangkit listrik tenaga diesel. 1. Tenaga Listrik dari PLN
Sumber tenaga utama yang digunakan berasal dari PLN yaitu aliran listrik 3 phase dengan kapasitas 1500 KVA dan dengan tegangan 380 V.Daya listrik inmi didistribusikan ke lokasi-lokasi kerja yang dikontrol pada panel-panel kontrol di lokasi gardu PLN dan lokasi genset.
2. Mesin Listrik Tenaga Diesel
Mesin ini dipersiapkan sebagai cadangan apabila ada pemutusan aliran listrik dari PLN. Mesin Diesel yang terdapat di lokasi genset berjumlah tujuh buah yang terdiri dari :
- Mesin diesel merk Mitsubishi dengan kapasitas 250 KVA sebanyak empat buah.
- Mesin diesel merk MWM dengan kapasitas 250 KVA sebanyak dua buah. - Mesin diesel merk Mercedes dengan kapasitas 550 KVA sebanyak 1 buah.
2.6.4. Perawatan Mesin dan Peralatan
Adapun metode perawatan yang dipergunakan pada PT. Intan Suar Kartika, yaitu perawatan berbasis kondisi mesin (CBM : Condition Based
Maintenance), merupakan metode perawatan dengan memantau kondisi mesin
berdasarkan pemantauan beragam obyek ukur pada mesin yang sedang beroperasi tersebut.
Ada beberapa cara yang dilakukan dalam melakukan perawatan terhadap mesin-mesin dan perawatan di pabrik, antara lain :
1. Perawatan mesin sebelum dimulainya proses pengolahan
Perawatan dengan membersihkan mesin, memeriksa oli motor penggerak mesin dan memberikan minyak gemuk pada gigi roga dan rantai-rantai pemutar jika diperlukan.
2. Pembersihan mesin setelah proses pengolahan
Membersihkan kotoran-kotoran yang terdapat pada mesin, dan kembali memeriksa kondisi mesin.
3. Pembongkaran mesin secara keseluruhan bila diperlukan sekali.
Selama proses pembongkaran berlangsung, proses produksi juga harus diberhentikan secara keseluruhan. Lamanya waktu perbaikan bervariasi tergantung pada kerusakan yang mungkin ditemukan pada waktu pembongkaran.
2.6.5. Safety and Fire Protection
PT. Intan Suar Kartika menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi para pekerja, untuk menangani masalah keselamatan kerja dan kenyamanan kerja. Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan berupa masker, sarung tangan, sepatu kerja dan kapas penyumbat telinga. Akan tetapi pemakaian alat pelindung diri ini tidak dijawibkan oleh pihak perusahaan.
Untuk perlindungan terhadap bahaya api, perusahaan menyediakan tangki air dengan persediaan air yang cukup manakala terjadi kebakaran di lingkungan
pabrik. Hal ini menjadi tindakan pertama apabila terjadi kebakaran, dan bila terjadi kebakaran yang tidak mampu lagi ditangani sendiri oleh pihak perusahaan, maka pihak perusahaan memanggil mobil pemadam kebakaran untuk memadamkannya.
2.6.6. Waste Treatment
Limbah yang dihasilkan oleh PT. Intan Suar Kartika berupa limbah cair yang mengandung zat kimia dan limbah padat. Limbah cair yang dihasilkan adalah larutan asam sulfat yang merupakan sisa dari bak pencucian. Sedangkan limbah kering yang dihasilkan adalah berupa sisa-sisa kawat serta kupingan paku.
Limbah cair yang dihasilkan sebelumnya diolah terlebih dahulu ,kemudian baru dibuang ke selokan. Agar tidak membahayakan kesehatan lingkungan sekitar dan pencemaran air sungai.
Limbah kering berupa sisa kawat serta kepingan paku dikumpulkan di dekat limbah cair dan kemudian dijual ke pihak lain.
Tata Letak Perusahaan
PT. Intan Suar Kartika menggunakan jenis tata letak berdasarkan proses (process layout) yang mana berarti semua mesin dan peralatan yang memiliki fungsi yang sama dikelompokkan dalam suatu daerah atau departemen tertentu, sehingga hanya terdapat satu jenis proses di setiap bagian (departemen). Perusahaan memiliki pola aliran bahan berbentuk zig-zag (berbelok-belok),
karena proses produksi pembuatan paku relatif lebih panjang dari ruangan yang dapat digunakan.
Berdasarkan kegiatan yang ada di perusahaan ini, lokasi yang ada diperusahaan dapat dibagi atas :
1. Production
a. Bagian pencucian kawat : ( 8 m x 3 m ) = 24 m2 b. Bagian tarik kawat : ( 20 m x 8,5 m ) = 170 m2 c. Bagian pembuatan paku : ( 19 m x 10 m ) = 190 m2 d. Bagian polish paku : ( 8 m x 4 m ) = 32 m2 e. Bagian packing :( 20 m x 4,5 m ) = 90 m2 f. Kepala produksi : ( 10 m x 3 m ) = 30 m2 2. Production service
a. Gudang bahan baku : ( 12,5 m x 7,5 m ) = 93,75 m2 b. Gudang bahan tambahan : ( 5 m x 4 m ) = 20 m2 c. Gudang bahan jadi : ( 20 m x 2 m ) = 40 m2 3. Personel service
a. Ruang istirahat karyawan : ( 4,5 m x 3,5 m ) = 15,75 m2
b. Kantin : ( 7,5 m x 6 m ) = 45 m2 c. Mushola : ( 4,5 m x 3,5 m ) = 15,75 m2 d. Toilet : ( 2 m x 1,5 m ) = 3 m2 4. General service a. Kantor pimpinan : ( 7,5 m x 5 m ) = 37,5 m2 b. Parkir : (7,5 m x 7,5 m ) = 56,25 m2
c. Pos satpam : ( 2,5 m x 0,7 m ) = 1,75 m2 5. Physical plant service
a. Bengkel : ( 6,5 m x 5 m ) = 32,5 m2
b. Pembuangan limbah cair : ( 2,5 m x 3,5 m ) = 8,75 m2 c. Limbah kering : ( 3 m x 4 m ) = 12 m2 d. Power house : ( 4,5 m x 5,5 m ) = 24,75 m2
e. Solar : ( 7 m x 4 m ) = 28 m2
f. Bak air : ( 5 m x 3,5 m ) = 17,5 m2
g. Blower : ( 4 m x 3 m ) = 12 m2
Total luas bangunan perusahaan adalah 1000,25 m2 dengan total luas areal perusahaan adalah ( 70 m x 58 m ) = 4060 m2. Areal perusahaan seluas 3059,75 m2 digunakan sebagai gang, jalan dan pertamanan.
Struktur Organisasi Persuahaan
Struktur organisasi yang digunakan PT. Intan Suar Kartika adalah struktur organisasi lini-fungsional. Hubungan fungsional adalah hubungan kerja dengan pembagian tugas dilakukan menurut fungsi-fungsi tugas yang diberikan perusahaan. Hubungan fungsional yang dijumpai pada perusahaan ini, yaitu di bawah Wakil Direktur ada 8 bagian tugas yang diberikan berdasarkan fungsinya (Administrasi, Kabag. Pengangkutan, Kepala Produksi, Kabag. Kelengkapan, Umum/Personalia, Kabag. Gudang, Kabag. Perawatan, dan Sales) .
Selain itu terdapat juga hubungan lini yang terlihat dari pimpinan tertinggi sampai pada operator, yaitu dari Direktur kepada Dewan Komisaris, Wakil Direktur dan Sekretaris kepada Direktur, Factory Manager kepada Wakil Direktur. Demikian halnya juga antara Kasir, Delivery Order dan Pembukuan kepada Administrasi. Dengan demikian, dari struktur organisasi perusahaan terlihat jelas hubungan kerja dalam perusahaan. Struktur organisasi PT. Intan Suar Kartika dapat dilihat pada Gambar 2.3. berikut.
Dewan Komisaris Direktur Wakil Direktur Factory Manager Sekertaris Administrasi Kabag. Pengangkutan Kepala Produksi Kabag. Perlengkapan Umum/ Personalia Kabag. Gudang Kabag. Perawatan Sales Kasir Delivery Order Pembukuan Kabag. Stock Foreman Ass. Foreman Operator Pengawas
Produksi Langsir Satpam
Petugas Kebersihan Mekanik Foreman Ass. Foreman Operator Foreman Ass. Foreman Operator = hubungan lini = hubungan fungsional
2.8.1. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : - Menentukan visi dan misi perusahaan
- Membantu direktur untuk mengatur investasi perusahaan
- Memberi arahan kepada direktur dalam menetapkan kebijakan perusahaan 2. Direktur
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Menetukan kebijakan perusahaan sesuai dengan pedoman yang telah ditenukan oleh dewan komisaris
b. Mengangkat pegawai untuk tingkat staff dan menentukan tanggung jawab masing-masing bagian
c. Mengadakan pengawasan terhadap keunagn perusahaan d. Bertanggung jawab terhadap dewan komisaris
3. Wakil Direktur
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Mengawasi seluruh kegiatan bawahan
b. Menentukan besarnya gaji atau upah karyawan
c. Membantu direktur dalam melaksanakan kebijakan perusahaan d. Memberi pertanggungjawaban terhadap direktur
4. Sekertaris
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Menyusun laporan kepada atasan dari informasi yang diperolehnya b. Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar untuk atasannya c. Bertanggung jawab kepada direktur atas laporannya
d. Membuat jadwal perjanjian direktur
5. Factory Manager ( Manajer Pabrik )
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan produksi di pabrik
b. Melaporkan kepada direktur perkembangan dan kondisi produksi di pabrik secara periodik
c. Memberikan petunjuk-petunjuk teknis pada karyawan d. Melakukan pembayaran gaji karyawan
e. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab terhadap wakil direktur 6. Kepala Bagian Administrasi/ Keuangan
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Mengeluarkan surat-surat keluar perusahaan
b. Mengesahkan dan menandatangani permintaan barang untuk keperluan produksi
c. Bertanggung jawab atas penyimpanan uang dan surat-surat berharga d. Menganalisa seluruh kegiatan yang berhubungan dengan uang
7. Kepala Bagian Pengangkutan
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Mengatur pengangkutan hasil produksi dan bahan baku
b. Bertanggung jawab atas segala tugas-tugas terhadap wakil direktur 8. Kepala Produksi
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Membuat rencana produksi mingguan
b. Melaksanakan pembuatan produk sesuai dengan rencana produksi dan mengarahkan pada foreman dalam melaksanakannya.
c. Bertanggung jawab atas segala tugas terhadap factory manager. 9. Kepala Bagian Perlengkapan
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Melakukan perbaikan terhadap mesin-mesin yang rusak b. Mengawasi segala peralatan yang ada di dalam pabrik
c. Pengecekan perlengkapan produksi sebelum dilakukan produksi d. Membuat rencana pergantian peralatan
e. Bertanggung jawab kepada wakil direktur 10. Kepala Bagian Umum/Personalia
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Membantu pimpinan dalam penentuan tugas-tugas karyawan b. Melakukan penilaian prestasi kerja karyawan
c. Merencanakan dan mengorganisasi kebutuhan tenaga kerja di masing-masing bagian
11. Kepala Bagian Gudang
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan sistem pengadaan dan persediaan bahan baku b. Menjadwalkan kegiatan pemesanan bahan baku
c. Bertanggung jawab atas keamanan barang-barang yang disimpan digudang d. Mencatat pengeluaran bahan baku dan bahan jadi dari gudang
e. Bertanggung jawab kepada manajer pabrik 12. Kepala Bagian Perawatan
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Menyusun jadwal untuk pemeriksaan keadaan mesin
b. Bertanggung jawab atas perbaikan/pemeliharaan setiap mesin c. Bertanggung jawab atas keandalan setiap mesin
d. Bertanggung jawab kepada manajer pabrik 13. Sales
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Merencanakan dan membuat sistem penjualan yang baik b. Membuat catatan penjualan
c. Mengatur pengiriman barang pesanan kepada pelanggan d. Menyusun jadwal pengiriman barang dan bukti pengiriman
14. Kasir
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Melakukan pembayaran rekening perusahaan dengan uang tunai b. Membantu bagian administrasi dalam pengelolaan kas perusahaan c. Melakukan penerimaan dan pengeluaran dalam bentuk uang tunai d. Menganalisa transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan
15. Delivery Order
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Membantu petugas administrasi dalam meneliti dokumen pengiriman barang
b. Mencatat jumlah pengeluaran barang serta tujuannya
c. Mengawasi jalannya pengiriman barang selama dalam kawasan pabrik d. Memeriksa dan meneliti kebenaran barang yang dikirim
e. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi 16. Bagian Pembukuan
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Mencatat pengeluaran dan penerimaan kas termasuk cek dan menutup kas setiap hari
b. Menganalisis uang masuk dan uang keluar perusahaan c. Menentukan anggaran perusahaan.
17. Kepala Bagian Stock
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Mencatat segala barang yang masuk dan keluar gudang
b. Mengatur penempatan barang-barang supaya memudahkan kegiatan bongkar muat barang di gudang
c. Membuat rencana pengendalian persediaan yang sesuai d. Bertanggung jawab atas keberadaan barang-barang di gudang 18. Pengawas Produksi
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi langsung kegiatan proses produksi sesuai dengan bidangnya masing-masing
b. Membuat hasil laporan produksi kepada sub bagian produksi c. Bertanggung jawab atas kualitas produk yang diproduksi. d. Bertanggung jawab kepada kepala produksi atas tugas-tugasnya 19. Langsir
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Mengangkat dan mengangkut bahan baku antar departemen
b. Bertanggung jawab atas kelancaran aliran bahan di lingkungan pabrik c. Merencanakan sistem aliran bahan yang efisien
d. Bertanggung jawab kepada kepala bagian masing-masing 20. Satpam
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Merencanakan dan melaksanakan program keamanan b. Melayani tamu yang datang ke pabrik
d. Bertanggung jawab melaksanakan dan mengawasi ketertiban umum di lingkungan pabrik
21. Petugas Kebersihan
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Menjaga kebersihan di lingkungan pabrik
b. Menyusun jadwal kebersihan yang sesuai dengan jam kerja tanpa mengganggu proses produksi
22. Mekanik
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Melakukan perbaikan terhadap mesin yang rusak
b. Memelihara keberadaan mesin afar tetap dalam keadaan andal c. Menyusun jadwal perawatan mesin yang efisien
d. Melakukan pemeriksaan terhadap mesin sebelum rusak 23. Foreman ( Mandor )
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab kepada kepala produksi dalam pengontrolan proses produksi dan hasil produksi
b. Mengurus keperluan karyawan di bidangnya masing-masing
c. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari dibantu oleh asisten foreman 24. Asisten foreman
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Membantu mandor dalam pelaksanaan tugas-tugasnya b. Mengawasi jalannya kerja operator
c. Memberikan petunjuk teknis kepada para karyawan dalam pelaksanaan tugasnya
d. Menciptakan suasana kerja yang tenang e. Memperhatikan mutu produk yang diproduksi 25. Operator
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidangnya masing-masing dalam proses produksi
b. Bertanggung jawab terhadap foreman yang mengepalai bagiannya
2.8.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.8.2.1 Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan pada PT. Intan Suar Kartika sebanyak 240 orang. Alokasi penyebaran tenaga kerja dari perusahaan tersebut ditunjukkan pada tabel 2.2.
Tabel 2.2. Sebaran Penggunaan Tenaga Kerja Pada PT. Intan Suar Kartika
No. Jabatan Jumlah (Orang)
1 Direktur 1 2 Wakil Direktur 1 3 Sekertaris 1 4 Administrasi / Umum 3 5 Bagian Produksi 1 6 Bagian Personalia 4 7 Bagian Pemasaran 1 8 Porter 4 9 Bagian Kebersihan 5 10 P3K 2 11 Satpam/Keamanan 16
12 Tenaga Kerja Bagian Paku 28
13 Tenaga Kerja Bagian Packing Paku 7 14 Tenaga Kerja Bagian Cuci Kawat 6
15 Tenaga Kerja Bagian Polish 6
16 Tenaga Kerja Bagian Tarik Kawat 23 17 Tenaga Kerja Bagian Kawat Duri 11 18 Tenaga Kerja Bagian Packing Kawat Duri 4 19 Tenaga Kerja Bagian Kawat Licin 18 20 Tenaga Kerja Bagian Packing Kawat Licin 7
21 Operator Forklift 3
22 Operator Bengkel 4
23 Operator Water Treatment 3
24 Operator Generator 6
25 Mekanik 20
26 Tenaga Kerja Gudang Bahan Jadi 35
27 Delivery Order 20
TOTAL 240
Sumber : Data Tenaga Kerja pada PT. Intan Suar Kartika
2.8.2.2.Jam Kerja
Pata PT. Intan Suar Kartika terdapat dua jenis jam kerja yaitu jam kerja regular dan shift.
a. Jam kerja regular
Istirahat pukul 12.00 s/d 13.00 - Hari Sabtu pukul. 08.00 s/d 14.00
Istirahat pukul 12.00 s/d 13.00
Jam kerja regular bagi karyawan di luar bagian produksi seperti bagian administrasi dan personalia, serta bagi para foreman di masing-masing bagian.
b. Jam kerja shift - Shift pagi
Jam kerja pukul 06.00 s/d 14.00 Istirahat pukul 12.00 s/d 13.00 - Shift siang
Jam kerja pukul 14.00 s/d 22.00 Istirahat pukul 18.00 s/d 19.00 - Shift malam
Jam kerja pukul 22.00 s/d 06.00 Istirahat pukul 24.00 s/d 01.00
Jam kerja berlaku untuk untuk bagian-bagian produksi seperti bagian tarik kawat, cuci kawat, produksi paku, polish, serta bagian-bagian yang membantu kelancaran produksi seperti bagian lansir, operator genset, mekanik dan bagian listrik. Pergantian shift dilakukan sekali seminggu, yang dimulai setiap hari Senin. Sistem rotasi shift kerja yang terdiri dari tiga shift dilakukan pertukaran shift, yaitu dari shift pertama ke shift ketiga, dari shift ketiga ke shift yang kedua, dari shift kedua kembali ke shift pertama.
2.8.2.3.Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan yang berlaku di PT. Intan Suar Kartika adalah sistem upah harian yang besarnya berdasarkan atas upah minimum kota (UMK).. Pemberian upah dilaksanakan pada tanggal 28 setiap bulannya.
Selain gaji pokok, karyawan juga memperoleh fasilitas, yaitu: 1. Pakaian Dinas
Untuk karyawan baru, yang telah melewati masa job training mendapat dua stel pakaian lengkap. Kemudian untuk selanjutnya pakaian dan sepatu kerja diberikan tiga kali setahun secara cuma-cuma oleh perusahaan.
2. Perobatan Karyawan
Biaya pengobatan karyawan serta angota keluarga ditanggung oleh perusahaan.
3. Tunjangan Hari Raya dan Tahun Baru