• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PTP. Nusantara II (Persero) Medan – Sumatera Utara mempunyai beberapa unit perkebunan yang salah satunya adalah perkebun karet Batang, dan mempunyai pabrik pengolahan Lateks dengan produk berupa Ribbed Smoke Sheet

(RSS).

Perkebunan karet unit Batang Serangan ini dibuka sejak tahun 1910 yang diusahakan oleh pemerintahan kolonial Belanda yang dulunya NV BDM (Berenigde Deli Maatscappijen). Pada tahun 1958 pemerintahan Republik Indonesia mengambil alih perusahaan ini dan diberi nama PPN BARU (Pusat Perkebunan Negara Baru). Peralihan nama perusahaan Kebun Batang Serangan dapat diuraikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Peralihan Nama Perusahaan

No. Tahun Nama

1 1910 NV. BDM 2 1958 PPN BARU 3 1961 PPN SUMUT-II 4 1963 PPN KARET-II 5 1969 PNP KARET-II 6 1976 PTP-II 7 1996 PTP. NUSANTARA II

(2)

Perkebunan karet Batang Serangan terletak di Sumatera Utara tepatnya di Kabupaten Langkat. Secara umum Perkebunan karet Batang Serangan berada pada ketinggian ± 25 m dari permukaan laut, dan bertofografi datar 97% dan bergelombang 3 % yang didominasi oleh jenis tanah alluvial dan podsolik. Jumlah hari hujan 90 – 150 hari dan jumlah curah hujan per tahun 2.100 – 3.250 mm/tahun, dengan luas Afdeling karet sebesar 2876,56 Ha dan di bagi menjadi lima afdeling. Adapun perincian luas masing-masing afdeling dapat dilihat pada Tabel 2.2.

2.2. Luas Tiap Afdeling

No. Nama Luas (Ha)

1 Afdeling I 566,49

2 Afdeling II 607,07

3 Afdeling III 570,90

4 Afdeling IV 566,05

5 Afdeling V 566,05

(Sumber : Pabrik RSS Kebun Batang Serangan – PTP. Nusantara II

Perkebunan karet Batang Serangan ini mengimplementasikan ISO.9001 (Manajemen Mutu) sehingga menghasikan produk-produk bermutu tinggi serta ramah lingkungan, disamping itu manajemen juga mempunyai komitmen yang tinggi terhadap keselamatan kerja karyawan dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) secara konsisten, dan pada tahun 2008 mendapat penghargaan zero accident.

Tanggung jawab PTP. Nusantara II (Persero) Kebun Karet Batang Serangan kepada masyarakat sekitar adalah dengan menyalurkan sebagian laba

(3)

perusahaan untuk dana kemitraan dan bina lingkungan Comunity Development

(CD) dalam rangka mewujudkan manusia yang sejahtera.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik

Ribbed Smoke Sheet

(RSS)

Batang Serangan, Langkat, Sumatera Utara

memiliki satu jenis pengolahan yaitu pabrik pengolahan lateks cair. Pabrik Pengolahan lateks cair dengan hasil produksi :

1. Ribbed Smoke Sheet (RSS ) I

2. Ribbed Smoke Sheet (RSS ) III

3. Cutting

2.3. Lokasi Perusahaan

Lokasi atau areal PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Batang Serangan Langkat Sumatera Utara merupakan salah satu faktor yang menentukan kelangsungan usaha. Letak kebun Batang Serangan berada pada antara 82`2 BT dan 4`2 LU, ketinggian ± 25 m dari permukaan laut, dan bertofografi datar 97% dan bergelombang 3 % yang didominasi oleh jenis tanah alluvial dan podsolik.

(4)

2.4. Organisasi dan Manajemen 2.4.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan oleh semua pihak yang terkait didalamnya. Struktur organisasi merupakan bagian yang penting dalam pendirian suatu perusahaan untuk memperlancar jalannya perusahaan, sehingga pendistribusian tugas, dan tanggung jawab serta hubungan antara satu orang dengan yang lain menjadi jelas.

Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan-hubungan dan kerjasama diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan. Suatu perusahaan haruslah memiliki struktur organisasi agar setiap karyawannya dapat bertanggung jawab atas pekerjaannya yang telah tertera dalam pembagian tugas dan tanggung jawab dalam struktur organisasi tersebut. Dengan adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik dan tidak terjadi kekacauan akibat kesalahan dalam pemberian perintah dan tanggung jawab.

Struktur organisasi yang baik adalah dimana setiap karyawan (staf dan tenaga kerja) dapat melihat keseluruhan sistem birokrasi untuk setiap departemen dengan jelas, terperinci dan mudah dimengerti, sehingga setiap karyawan dapat mengetahui kepada siapa dan bagaimana harus melaporkan aktifitas pekerjaannya.

(5)

Atau apabila ada masalah yang belum pernah dihadapi sebelumnya harus dapat dengan cepat dan tepat melaporkan kepada pekerja yang berwenang.

Pada PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Kebun Batang Serangan - Langkat struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi yang berbentuk lini dan fungsional. Yaitu pembagian atas unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas yang dilakukan dan juga wewenang dari pimpinan dilimpahkan pada unit-unit organisasi di bawahnya pada bidang tertentu secara langsung. Struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 2.1

(6)

2.4.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Pada PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Kebun Batang Serangan - Langkat terdapat tugas dan tanggung jawab dari berbagai jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi yang terdapat dalam perusahaan. Rincian tugas dan tanggung jawab tersebut dapat dilihat pada lampiran I.

2.4.3. Jumlah Tenaga Kerja

PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Kebun Batang Serangan - Langkat memiliki tenaga kerja sebanyak 654 orang, dengan kategori karyawan sebagai berikut :

a. Karyawan Tetap

Karyawan tetap pada PTP. Nusantara II (Persero) Kebun Batang Serangan terdiri dari:

1. Tenaga kerja produktif langsung

Tenaga kerja produktif langsung adalah pekerja yang terlibat langsung dalam proses pengolahan Lateks Cair sampai dihasilkannya produk Ribbed Smoke Sheet (RSS) di pabrik. Contohnya pekerja yang bekerja didalam pabrik mulai dari penerimaan Lateks Cair di pabrik sampai menjadi Ribbed Smoke Sheet (RSS).

(7)

2. Tenaga kerja produktif tidak langsung

Tenaga kerja produktif tidak langsung maksudnya adalah tenaga kerja yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi. Contohnya pekerja diluar pabrik yakni para pekerja yang merawat Perkebunan.

Jumlah tenaga kerja PTP. Nusantara II (Persero) Kebun Batang Serangan dapat kita lihat pada Tabel 2.3

Tabel 2.3. Jumlah Tenaga Kerja di PTP. Nusantara II (Persero) Kebun Batang Serangan

Uraian Jumlah Tan Pab Adm/Umum Karet

Kary. Pimpinan 7 5 1 1 Jumlah 7 5 1 1 Kary. Pelaksana Lapangan L P 582 65 417 33 79 20 56 6 Jumlah 647 450 99 62 Jumlah seluruh 654 455 100 63 Sumber : PTP.Nusantara II (Persero) Kebun Batang Serangan

Untuk lebih jelasnya penyebaran tenaga kerja di PTPN. II Kebun Batang Serangan dapat dilihat pada lampiran II.

2.4.4. Jam Kerja

PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Kebun Batang Serangan - Langkat menerapkan enam hari kerja untuk bagian kantor dan produksi, sedangkan untuk bagian pengolahan 7 hari kerja dengan 40 jam kerja per minggu. Kelebihan jam kerja diatas 40 jam/minggu dihitung sebagai kerja lembur.

(8)

PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Kebun Batang Serangan - Langkat memiliki jam kerja yang terdiri atas tiga bagian yaitu waktu kerja pada karyawan bagian produksi dan waktu kerja karyawan pada bagian kantor dan kebun. Adapun pembagian waktu kerja tersebut adalah sebagai berikut:

a. Waktu kerja karyawan kantor 1. Hari Senin – Kamis

Jam Kerja I 07.00 WIB – 09.00 WIB Jam Istirahat I 09.00 WIB – 09.30 WIB Jam Kerja II 09.30 WIB – 12.00 WIB Jam Istirahat II 12.00 WIB – 13.30 WIB Jam Kerja III 13.30 WIB – 16.00 WIB 2. Hari Jumat

Jam Kerja I 07.00 WIB – 09.00 WIB Jam Istirahat I 09.00 WIB – 09.30 WIB Jam Kerja II 09.30 WIB – 11.30 WIB Jam Istirahat II 11.30 WIB – 14.00 WIB Jam Kerja III 14.00 WIB – 16.00 WIB 3. Hari Sabtu

Jam Kerja I 07.00 WIB – 09.00 WIB Jam Istirahat I 09.00 WIB – 09.30 WIB Jam Kerja II 09.30 WIB – 14.00 WIB b. Waktu kerja karyawan produksi

(9)

Untuk karyawan produksi terbagi atas 2 shift, diamana waktu kerja efektif adalah 6 hari dengan jam kerja adalah 40 jam, yaitu:

Shift I : 07.00 – 16.00 WIB

Shift II : 19.00 – 07.00 WIB c. Waktu kerja karyawan kebun

Untuk karyawan kebun waktu kerja efektif adalah dari pukul 07.00-14.00 pada Pemanen Karet (senin-sabtu). Sedangkan untuk karyawan Penyadap Karet adalah pukul 07.00-12.00 (senin-minggu).

2.4.5. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

Sistem pengupahan karyawan di PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan akan dibedakan berdasarkan golongan karyawan tersebut. Pembagian golongan tersebut terdiri dari 16 golongan yaitu mulai dari golongan IA - IVD. Karyawan akan diberikan gaji pokok yang sesuai dengan skala gaji sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Kepada karyawan disamping gaji pokok juga diberikan tunjangan tetap sebesar 25 % dari gaji pokok dan juga tunjangan-tunjangan lainnya berupa tunjangan struktural untuk manajer, tunjangan f untuk asisten fungsional kepala dan asisten, tunjangan khusus bagi karyawan yang dalam tugasnya mendukung kegiatan produksi, tunjangan kompensasi bagi karyawan yang golongan dalam status telah maksimum dan tunjangan jabatan bagi karyawan yang menduduki strata sebagai asisten, asisten kepala dan manajer.

(10)

1. Perhitungan upah kotor, yang dihitung berdasarkan : a. Jam lembur bayar l. Gaji pokok

b. Tunjangan tetap m. Tunjangan bahan bakar c. Tunjangan beras n. Tunjangan rekreasi

d. Tunjangan transport o. Cuti diuangkan

e. Tunjangan air/listrik p. Tunjangan sewa rumah f. Tunjangan cuti q. Tunjangan anak sekolah g. Jamsostek atas beban perusahaan r. Dapenbun perusahaan

h. Premi s. PPh Pasal 21

i. Lembur t. Tunjangan peralihan

j. Tunjangan lain-lain u. Tunjangan uang makan k. PPh

2. Perkiraan upah fiskal, yang dihitung berdasarkan : a. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

b. Dapenbun pribadi c. Jamsostek pribadi d. Biaya jabatan

e. Penghasilan Kena Pajak (PKP)

3. Perkiraan upah bersih, yang dihitung berdasarkan : a. Potongan-potongan, meliputi :

1) Upah mangkir 9) Cuti mangkir 2) Jamsostek atas beban karyawan 10) Pinjaman

(11)

4) Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN) 12) Imbalan jasa tahunan 5) Asuransi Bumi Putera (ABP) 13) Hutang lain-lain

6) PPn Pasal 21 14) STM. PN3

7) Surut (-) 15) Panjar perjalanan dinas 8) Jamsostek atas beban perusahaan

b. PPh

c. Jumlah potongan d. Gaji bersih

Karyawan yang bekerja di luar jam kerja dan hari libur (lembur) memperoleh uang lembur dengan perhitungan upah lembur per jam sebagai berikut : 173 pekerja beras tetap tunjangan pokok gaji lembur Upah   

Uang lembur berhak didapat oleh adalah karyawan golongan IA – IID pada bagian kantor dan produksi. Sedangkan untuk bagian pengolahan tidak ada istilah lembur tetapi diganti dengan premi, yaitu premi kuantitas, premi kualitas, premi efisiensi pengolahan dan premi bekerja di luar jam olah (kompensasi kerja).

2.4.6. Fasilitas Lainnya

PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan mempunyai beberapa fasilitas lain yang diberikan kepada tenaga kerja meliputi :

(12)

1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)

Menurut ketentuan UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek serta Peraturan Pelaksanaannya, karyawan diikutsertakan dalam program Jamsostek yang terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan hari tua.

2. Bantuan Kematian

Karyawan di PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan berhak juga dalam menerima santuan bagi yang sedang berduka, sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yaitu :

a. Bagi karyawan meninggal dunia, maka kepada ahli warisnya diberikan santunan biaya pemakaman 1 (satu) bulan upah, dan uang duka sebesar 3 (tiga) bulan upah serta uang jasa yang hitungannya berdasarkan masa kerja.

b. Penghasilan pada bulan dimana karyawan meninggal dunia dibayar penuh. c. Karyawan meninggal dunia dalam menjalankan tugas diberikan bantuan

biaya pemakaman ditambah 3 kali penjumlahan uang duka dan uang jasa. 3. Pembinaan Rohani dan Jasmani

Karyawan PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan juga mendapat bantuan pembinaan jasmani dan rohani, diantaranya perusahaan menyediakan rumah ibadah dan sarana olah raga.

4. Koperasi Karyawan dan Yayasan Karyawan

PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan juga menyediakan fasilitas untuk Koperasi Karyawan dan Yayasan karyawan.

(13)

5. Tunjangan Hari Raya Keagamaan

PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan juga menyediakan Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan yang diberikan oleh perusahaan selain gaji pokok dan tunjangan tetap lainnya.

6. Penghargaan Masa Pengabdian

a. Penghargaan masa pengabdian 25 tahun, berupa SK dan piagam penghargaan dari perusahaan, uang tunai sebesar 5 kali gaji bulan terakhir dan medali emas 22 karat seberat 10 gram.

b. Penghargaan masa pengabdian 30 tahun, berupa SK dan piagam penghargaan dari perusahaan 4 kali gaji bulan terakhir

c. Penghargaan masa pengabdian 35 tahun, berupa SK dan piagam penghargaan dari perusahaan 4 kali gaji bulan terakhir

7. Santunan Hari Tua

PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan juga memberikan santunan bagi karyawan yang diberhentikan dengan hormat dari perusahaan dan berhak atas pensiun normal dan pensiun dipercepat, pensiun cacat, pensiun meninggal dunia/tewas serta belum pernah mendapat fasilitas membeli rumah dinas dari perusahaan/negara memperoleh santunan hari tua dalam bentuk uang tunai yang besarnya berdasarkan atas lamanya masa kerja efektif pada perusahaan.

(14)

Seluruh karyawan PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan diikutsertakan dalam program jaminan hari tua/pensiun yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).

9. Pemilikan rumah dan saham untuk karyawan.

Untuk kesejahteraan karyawan PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan, perusahaan memberikan santunan berupa rumah tinggal selama bertugas di jajaran PTP Nusantara II Kebun Batang Serangan.

10. Sarana Ibadah

Pihak perusahaan memberikan fasilitasi bagi karyawan yang ingin beribadah sesuai dengan keyakinannya. PTP Nusantara II Kebun Batang Serangan memiliki 1 buah mesjid besar, 5 buah mushalla dan 1 buah gereja.

11. Sarana Pendidikan

PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan juga menyediakan di sekitar perkebunan 1 buah SMP, 1 buah MTS dan 1 buah TKA/TPA agar membantu pendidikan anak karyawan dan anak-anak di sekitar perkebunan.

12. Sarana Kesehatan

PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan menjamin kesehatan bagi setiap karyawan. Untuk menunjang pelaksanaannya pihak perusahaan menyediakan 6 buah klinik agar pekerja lebih mudah berobat.

(15)

Proses produksi adalah kegiatan yang mengubah masukan berupa bahan baku (input) menjadi keluaran (output) yang berupa produk/hasil. Mesin, teknologi, dan peralatan serta berbagai cara kerja direncanakan dan digunakan untuk proses produksi.

Proses produksi pengolahan lateks cair menjadi lembaran karet asap (Ribbed Smoke Sheet), dimulai dari proses penerimaan lateks cair, pengecekan dan pengenceran, pencampuran asam semut, pencetakan, penggilingan, pengasapan dan pengeringan, sortasi, penimbangan, pengepresan, hingga proses

packing dan penyimpanan produk ke gudang.

2.5.1. Standar Mutu Produk

Standar mutu produk yang dihasilkan PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik

Ribbed Smoke Sheet (RSS) Batang Serangan disesuaikan dengan spesifikasi standar mutu internasional. Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan pihak pabrik dapat diterima di pasar nasional maupun internasional. Jadi untuk meningkatkan daya saing, lembaran karet asap (ribbed smoke sheet) yang dihasilkan harus memenuhi spesifikasi mutu. Standar mutu pengolahan RSS Pabrik Karet PTP. Nusantara II (Persero) Kebun Batang Serangan saat ini berpedoman kepada Green Book dan SNI.

(16)

Tabel 2.4. Klasifikasi Standard Mutu

Klasifikasi Kualitas

Mutu I

- Tidak terdapat kotoran

- Tidak terdapat gelembung udara - Tidak terdapat gumpalan

- Lembaran sheet tidak lengket - Warna Homogen

Mutu II

- Terdapat Kotoran - Warna tidak homogen - Adanya gelembung udara

Cutting -- Adanya gumpalan karet Lembaran sheet lengket

Sumber : PTP.Nusantara II (Persero) Kebun Batang Serangan

2.5.2. Bahan yang Digunakan

Ada 3 jenis bahan yang digunakan dalam proses produksi PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Batang Serangan yaitu bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan.

2.5.2.1. Bahan Baku

Mutu hasil olahan dipengaruhi oleh mutu bahan baku sedangkan mutu bahan baku dipengaruhi oleh sistem panen. Bahan baku (lateks cair) yang baru dipanen sebaiknya langsung diolah agar Dry Rubber Content (DRC) tidak berkurang dan agar tidak mengalami perubahan fisik maupun kimiawi, dikarenakan dalam proses produksi DRC ini berpengaruh sangat besar dibandingkan bahan-bahan lainya. Jadi bahan baku pembuatan karet pada pabrik Kebun Batang Serangan adalah lateks cair kebun. Lateks cair yang didapat dari kebun PTPN II (Persero) Kebun Batang Serangan.

(17)

2.5.2.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan juga sangat dibutuhkan dalam membantu proses produksi untuk memberikan kualitas produk yang baik. Bahan tambahan yang dibutuhkan adalah:

1. Air yang digunakan untuk mengencerkan lateks sampai mencapai DRC 14-15 %

2. Larutan asam semut sebanyak 8,20 Kg/ Ton KK dengan konsentrasi 5 % digunakan sebagai penggumpal

3. Amoniak gas sebanyak 1,2 Kg/Ton KK digunakan sebagai pengawet.

4. Premium sebanyak 750 liter/Ton KK di gunakan untuk perekat lembaran agar mudah dibuat menjadi baal

5. Talk powder sebanyak 3 Kg/Ton KKsebagai anti jamur 6. Cat hitam sebanyak 0,009 Kg/Ton KK sebagai pelabelan.

2.5.2.3. Bahan Penolong

Bahan penolong dalam proses produksi dan bercampur dengan bahan baku yang membentuk produk akhir dan diharapkan dapat meningkatkan mutu produk. Bahan penolong yang digunakan adalah :

1. Kayu bakar yang dimasukkan ke tungku pengasapan diperlukan sebanyak 3,00 M3/Ton KK.

(18)

2.5.3. Uraian Proses

Uraian proses produksi pada PTPN. II (Persero) Kebun Batang Serangan ini terdiri dari beberapa tahapan. Adapun tahapan proses produksinya adalah : 1. Penerimaan Lateks Cair

Dari Afdeling lateks cair diangkut dengan truk menggunakan tangki-tangki, di timbang di jembatan timbang yang ada di kebun, kemudian dilakukan pembongkaran lateks dari tangki truk dalam bak penampungan lateks cair. Selanjutnya dilakukan penyaringan lateks dari kebun dan pengenceran lateks dengan air sampai mencapai kadar KK (Karet Kering) yang dikehendaki.

2. Pengenceran

Lateks yang datang dari kebun belum mencapai standard lateks sampai mencapai Dry Rubber Content (DRC) 14-15 %, maka untuk mencapai standard

Dry Rubber Content (DRC), lateks cair ditambahkan air sampai mendapatkan Dry Rubber Content (DRC) sesuai dengan standard yang telah ditentukan oleh pihak pabrik.

3. Pencetakan

Lateks yang sudah memenuhi standard Dry Rubber Content (DRC) selanjutnya ditambahkan dengan larutan asam semut 5 % agar mudah untuk membeku kemudian lateks siap untuk dicetak dengan memotong–motong di dalam bak pencetakan dengan bantuan plat alumunium dan selanjutnya didiamkan selama 3-5 jam. Dan setelah membeku maka siap untuk digiling.

(19)

4. Penggilingan Sheet

Hasil pembekuan yang sudah dicetak seterusnya diangkat dan siap digiling dengan mesin penggiling yang biasa disebut mesin sheeter. Silinder gilingan terakhir memiliki permukaan yang berkembang sebagai alat pencetak lembar yang dihasilkan (ribbed sheet). Tebal sheet yang keluar dari mesin giling ini antara 3 mm sampai 3,5 mm. Mesin giling ini selain untuk mencetak lembar sheet juga untuk mengeluarkan air dari dalam koagulum, maka limbah yang terbentuk di dalam proses ini adalah air yang mengandung asam semut, selanjutnya sheet dibilas di bak pembilasan kemudian sheet tersebut digantung dan diangin-anginkan di bambu dan disusun di lori.

5. Pengasapan dan Pengeringan Sheet

Sheet yang sudah digiling kemudian ditiriskan pada batang bambu di lori dan seterusnya dilakukan pengasapan dalam ruang pengasapan. Proses pengasapan ini dilakukan selama 120 jam dengan suhu di dalam rumah asap bervariasi seperti di bawah ini :

Hari I = 400C - 450C Hari II = 450C - 500C Hari III = 500C - 550C Hari IV = 550C - 600C Hari V = 600C - 650C

Sumber asap dan panas dihasilkan dari pembakaran batang pohon karet yang diambil dari kebun yang berada tepat dibawah kamar asap. Kayu yang diambil adalah batang pohon yang telah tumbang.

(20)

6. Sortasi

Setiap sheet harus melalui kegiatan final quality control (FQC) dimana pengujian ini dicatat dan diakumulasikan berdasarkan asal kecacatannya secara visual menurut tipe–tipe kecacatan terletak pada standar kualitas produk. Dengan memilah-milah sheet yang tidak mempunyai kotoran dan udara yang terperangkap dalam lembaran sheet menjadi Ribbed Sheet Smoke I (RSS I) dan bagi lembaran yang mempunyai kotoran dan udara yang terperangkap akan dimasukkan dalam

Ribbed Sheet Smoke III (RSS III) dan Cutting. Kemudian lembaran sheet yang telah disortir disusun di meja trough.

7. Penimbangan

Sheet yang telah disortasi dari meja trough kemudian ditimbang seberat 106 Kg. 106 Kg ini adalah berat untuk 1 baal Ribbed Smoke Sheet (RSS)

8. Pengepresan dan Pengepakan

Kemudian Ribbed Smoke Sheet (RSS) tersebut masuk pada proses selanjutnya yaitu proses pengepresan serta pengepakan. Ribbed Smoke Sheet

(RSS) yang sudah ditimbang dengan berat 106 Kg kemudian dipres dengan mesin press baal dan di biarkan selama 12 jam. Setelah itu dilapis dengan lembaran karet yang telah dilumasi premium agar melekat hingga beratnya mencapai 113 Kg, kemudian dilumuri talk powder agar sewaktu penyimpanan baal tidak berjamur dan dilakukan pelabelan sesuai dengan waktu produksi. Setelah itu Ribbed Smoke Sheet disimpan di dalam gudang produk jadi.

(21)

2.6. Mesin, Peralatan dan Utilitas

Dalam proses produksinya Pabrik Karet PTP. Nusantara II (Persero) Kebun Batang Serangan, menggunakan mesin-mesin dan juga peralatan-peralatan produksi yang sangat berperan dalam menghasilkan produk yang berkualitas.

2.6.1. Mesin dan Peralatan

Beberapa Mesin dan Peralatan yang digunakan dalam proses produksi lateks cair antara lain dapat dilihat pada Tabel 2.4 dan Tabel 2.5 berikut :

Tabel 2.5. Spesifikasi dan Kapasitas Mesin Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan

No Foto Nama Jumlah

(Unit) Kapasitas

1. Sheetter 3 375 Lbr/jam

(22)

Tabel 2.5. Spesifikasi dan Kapasitas Mesin Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan (Lanjutan)

No Foto Nama Jumlah

(Unit) Kapasitas 3. Generator 3 100 KVA 4. Blower 3 5 s/d 6 m3 5. Agitator 4 70 Rpm 6. Gilingan Sample 1 300 Sheet/jam

(23)

Tabel 2.5. Spesifikasi dan Kapasitas Mesin Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan (Lanjutan)

No Foto Nama Jumlah

(Unit) Kapasitas 7. Pompa Air Kamar Asap 2 11 M 3/jam 2850 Rpm 8. Aerator 1 1500 Rpm 9. Pompa 3 11 M3/jam

(24)

Tabel 2.6. Spesifikasi dan Kapasitas Peralatan Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan

No Foto Nama Jumlah

(Unit) Kapasitas 1. Timbangan 2 500 Kg & 1000 Kg 2. Bak Penampungan Lateks 4 9000 Liter 3. Lori Sheet 43 700 – 800 sheet

(25)

Tabel 2.6. Spesifikasi dan Kapasitas Peralatan Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan (Lanjutan)

No Foto Nama Jumlah

(Unit) Kapasitas 4. Saringan Lateks 4 mesh 20 5. Talang Lateks 3 0,3 x 2,5 m2 6. Talang Slab 1 1,1 X 0,28 m2 7. Bak Koagulasi 12 600 Liter

(26)

Tabel 2.6. Spesifikasi dan Kapasitas Peralatan Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan (Lanjutan)

No Foto Nama Jumlah

(Unit) Kapasitas

8. Plat Sisir 8621 0,7 X 0,47

m2

9. Metrolaks 1 45 % DRC

(27)

Tabel 2.6. Spesifikasi dan Kapasitas Peralatan Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan (Lanjutan)

No Foto Nama Jumlah

(Unit) Kapasitas

11. Termometer 10 100 0C

12. Tangki Lateks 23 1500 Liter

13. Instalasi Pipa Air untuk Pengolahan 1 3 inchi 14. Through 1 8 x 2,8 m2

(28)

3.6.2. Utilitas

Untuk membantu berjalannya proses produksi dengan lancar maka sarana penunjang di Pabrik Karet PTPN-II (Persero) Kebun Batang Serangan sangat dibutuhkan. Sarana ini meliputi :

1. Stasiun Air

Air selain digunakan pada setiap proses pengolahan lateks cair juga digunakan untuk keperluan karyawan. Air di Pabrik Karet PTPN-II (Persero) Kebun Batang Serangan diperoleh dari sumur bor. Air dialirkan dengan sistem pemipaan agar didapat air yang tidak terlalu panas akibat dari pemompaan. Air yang dihasilkan setelah melewati sistem pengaliran mempunyai suhu 270C -300C yang dialirkan ke bak penampungan. Dari bak ini kemudian dialirkan ke bagian produksi maupun kantor.

2. Stasiun Pembangkit Listrik (Power Plant)

Stasiun Pembangkit Listrik (Power Plant) berfungsi untuk penggerak peralatan pabrik, penerangan pabrik dan kantor. Untuk keperluan arus listrik di Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) kebun Batang Serangan menggunakan 2 macam pembangkit yaitu PLN dan Diesel Generator. Dalam hal ini penyuplai utama listrik adalah PLN sedangkan untuk Diesel Generator (Genset) stand by

bila terjadi pemadaman listrik PLN. Jika dilihat dari biaya maka biaya akan lebih hemat bila menggunakan listrik dari PLN, sebab bila menggunakan Diesel Generator (Genset)cost akan besar dengan pembeliaan minyak solar. Spesifikasi dari Diesel Generator(Genset) berikut:

(29)

Jenis : Mesin Diesel Merk : Lister - II Type : B.S. 649 No . Mesin : 98 HPW 6A 26R Tenaga : 64,5 PK/HP RPM : 1500 Rpm

Jumlah Cylinder : 6 (Enam)

Pemakaian Bahan Bakar / jam : 11 liter/ jam Tahun pembuatan : 1974

Jumlah : 3 unit

Gambar 2.2. Genset

2.6.3. Waste Treatment (Pengolahan Limbah)

Pabrik Lateks Cair mempunyai beberapa jenis limbah salah satunya adalah limbah cair. Limbah dari proses produksi dialirkan ke suatu tempat penampungan dan mengalami proses pengendapan. Metode ini lebih menguntungkan sebab menghemat biaya.

(30)

Tujuan pengolahan limbah adalah :

a. Mengolah bahan organik majemuk yang dapat mengalami biodegradasi terhadap lingkungan.

b. Menghilangkan bahan terapung dan tersuspensi.

c. Meningkatkan pengetahuan tentang pengaruh-pengaruh jangka panjang limbah. Melestarikan sumber daya alam dan mengembangkan berbagai metoda yang sesuai.

d. Menghilangkan warna dan bau air limbah.

e. Meningkatkan pengertian mengenai dampak yang ditimbulkan oleh limbah Selain limbah cair juga terdapat limbah gas berasal dari asap pembakaran ruang asap. Limbah gas ini dibuang melalui cerobong asap yang berdiameter 60 cm dan dengan tinggi 5 m dan atau sekitar 1 m lebih tinggi dari atap rumah penduduk. Pada setiap ruang asap memiliki dua cerobong asap. Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan mempunyai ruang asap sebanyak 10 ruang sehingga total cerobong asap adalah 20 cerobong asap.

Gambar

Tabel 2.1. Peralihan Nama Perusahaan
Gambar 2.1  Struktur Organisasi PTPN II Kebun Batang Serangan
Tabel 2.3. Jumlah Tenaga Kerja di PTP. Nusantara II  (Persero)  Kebun  Batang Serangan
Tabel 2.4. Klasifikasi Standard Mutu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” Efek Antifungi Cairan

Gambar 3 Diagram Vektor Potier [6] Dari Gambar di atas dapat diketahui bahwa : a.) Untuk faktor daya lagging dengan sudut φ, vektor I digambarkan tertinggal dari V

Selain itu juga berbagai perangkat yang tersedia di dalam dunia maya seperti forum diskusi online, situs web dan media sosial digunakan pula oleh kelompok radikal untuk

(3) Rincian tugas dan fungsi Biro Pemerintahan sesuai Susunan Organisasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran IIa yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

(2) Tarif Layanan Akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 untuk mahasiswa sebelum angkatan tahun 20 14/20 15 ditetapkan dengan Keputusan Rektor Badan Layanan

Lampu lalu lintas adalah suatu rangkaian peralatan elektronika yang digunakan untuk mengatur lalu lintas di jalan raya. Outputnya berupa led merah, kuning

[r]

Apabila dalam keadaan tertentu komunikasi melalui telepon selular gagal dan tidak dapat diterima oleh GSM modem yang diakibatkan oleh berbagai hal seperti gangguan jaringan, maka