• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KECAMATAN GEROKGAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KECAMATAN GEROKGAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS BERITA PADA SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI SE-KECAMATAN GEROKGAK

Ni. Kd Ayu Dwi Handayani1, I. Gede Nurjaya2, Ni Md. Rai Wisudariani3 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: kadekayu83@gmail.com , gedenurjaya@gmail.com, rai.wisudariani85@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) jenis-jenis media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita (2) respons siswa terhadap penggunaan media dalam pembelajaran menulis berita, dan (3) kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran menulis berita. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia kelas VIII se-Kecamatan Gerokgak dan siswa kelas VIII di SMP Negeri se-Kecamatan Gerokgak dengan objek penelitian berupa media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita. Ada tiga metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode observasi, wawancara, dan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) jenis-jenis media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita cukup bervariasi, yaitu media berbasis manusia, media berbasis teks, media berbasis audio visual, dan media berbasis komputer. (2) respons siswa terhadap penggunaan media pembelajaran menulis berita tergolong baik, dan (3) kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran menulis berita meliputi kendala dalam pemilihan media, penyediaan fasilitas, waktu, dan karakteristik siswa.

Kata kunci: media pembelajaran menulis, menulis berita. Abstract

This research aimed to describes (1) the types of media used by teacher in writing news (2) the student’s response to the effectiveness of the use of media in teaching writing news, and (3) the constraints that faced by teacher when using media in teaching writing news. This research uses descriptive qualitative and quantitative research design. Subject in this research is Indonesia teacher of 8th grade and Students of 8th grade in SMP Negeri districts Gerokgak with the research object is instructional media used by teachers in writting news. Data collection method that used in this research are observation, interviews, and questionnaires. The data obtained is analyzed using descriptive qualitative and quantitative analysis technique. The results of this research showed that (1) the types of media that used by teachers in teaching writing news is varies, it is human media, text media, audio visual media, and computer media, (2) the response of students to the useness of the instructional media in writting news is belong good, and (4) the constraints faced by teacher to the use of media in writting news involved obtacles of choosing media, facilities, time, and students characteristic.

(2)

2

PENDAHULUAN

Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, selain siswa harus menguasai keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca siswa juga harus menguasai keterampilan menulis. Dalam keterampilan menulis, siswa dituntut untuk memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam menyampaikan gagasan dengan baik kepada pembaca. Sumarjo (dalam Komaidi, 2011:5) menyatakan bahwa dalam kegiatan menulis terjadi prokrses berfikir secara kritis. Berfikir kritis yang dimaksud adalah memikirkan topik yang akan ditulis lalu menganalisis kejadian secara logis untuk ditulis.

Pada era digital seperti saat ini, kegiatan menulis merupakan kegiatan yang memiliki banyak manfaat. Komaidi (2007:12) mengemukakan beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari menulis baik bagi penulis maupun pembaca. Bagi penulis, menulis dapat menimbulkan rasa ingin tahu dan melatih kepekaan dalam melihat realitas di sekitar. Penulis juga akan merasa terdorong untuk mencari referensi, melalui kegiatan menulis. Penulis akan berlatih untuk menyusun pemikiran dan argumen secara runtut, sistem dan logis. Secara psikologis kegiatan menulis akan mengurangi tingkat ketegangan dan stress. Melalui kegiatan menulis, penulis akan mendapatkan tambahan penghasilan ketika tulisan dimuat di media massa. Bagi pembaca, tulisan akan memberikan banyak pengetahuan baru. Dari beberapa manfaat keterampilan menulis tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan menulis memiliki peran penting.

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa dituntut untuk mampu menulis. Pada pembelajaran menulis, siswa diharapkan untuk mempunyai wawasan yang lebih luas dan mendalam. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan di SMP Negeri

se-Kecamatan Gerokgak pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdapat Standar Kompetensi pembelajaran menulis yaitu pembelajaran menulis teks berita secara singkat, padat dan jelas. Hal ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap pentingnya kemampuan menulis untuk dikuasai oleh siswa khususnya pada pembelajaran menulis berita. Hal itu dikarenakan berita merupakan kejadian yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Berita adalah laporan mengenai sebuah peristiwa yang dianggap penting, menarik, dan terbaru. Menurut Basuni (2003: 13) berita adalah laporan tercatat mengenai informasi berbentuk fakta atau opini yang dianggap penting dan menarik, serta diteliti secara cermat sehingga berguna bagi banyak orang. Dengan kata lain, berita dianggap sebagai laporan tercatat mengenai fakta atau opini terbaru yang benar, menarik, penting, dan bersifat fakta yang sangat penting bagi sebagian besar khalayak. Berita dapat diperoleh melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi atau media on-line internet. Pentingnya pemberitaan media pada pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya menulis berita pada siswa kelas VIII menuntut siswa untuk mampu menulis berita secara singkat, padat, dan jelas, sekaligus menulis slogan atau poster untuk berbagai keperluan dengan pilihan kata dan kalimat yang bervariasi dan persuasip.

Hasil observasi di SMP Negeri 2 Gerokgak, menunjukkan kendala utama yang menyebabkan sulitnya keterampilan menulis berita adalah siswa sangat sulit mencari ide yang dapat digunakan sebagai bahan tulisan. Hal ini terlihat ketika siswa ditugaskan untuk menulis berita. Siswa cenderung lama dalam menentukan ide yang akan dituangkan ke dalam tulisan. Bahkan siswa menghabisakan separuh

(3)

3 waktunya hanya untuk menentukan ide atau gagasan yang akan ditulis. Selain itu ide- ide yang dimunculkan oleh siswa pun adalah ide-ide klise, bukan mengenai suatu peristiwa yang ada di sekitarnya dan sedang hangat dibicarakan. Di samping itu, siswa juga mengalami kesulitan dalam penyusun kalimat-kalimat secara sistematis.

Menulis berita memerlukan analisis kejadian yang pantas untuk dijadikan sebuah berita. Sejalan dengan sulitnya menuangkan ide atau gagasan pada tulisan, sehingga diperlukan latihan-latihan menulis dasar agar siswa makin terampil. Bapak Muh Sutrisno,S.Pd., juga mengungkapkan minimnya pengetahuan siswa dalam menulis berita disebabkan oleh kurang inovatifnya pembelajaran, sehingga menyebabkan siswa cenderung bosan dan kurang memerhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Sekalipun keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling sulit, namun kurikulum mengharuskan siswa untuk dapat menguasainya. Sementara permasalahan yang sekarang muncul adalah siswa mengalami kesulitan dalam mempelajaran menulis, sehingga guru dituntut untuk melakukan usaha-usaha untuk menumbuhkan motivasi agar siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.

Guru mata pelajaran bahasa Indonesia telah melakukan beberapa upaya guna meningkatkan keterampilan menulis berita siswa yaitu dengan cara memberikan arahan tentang cara menulis berita dan menyadarkan siswa tentang topik-topik berita yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat. Untuk mengetahui topik berita yang sedang hangat, guru menyarankan kepada siswa untuk lebih peka terhadap kondisi di lingkungan sekitar siswa dan mencari topik yang sedang hangat dibicarakan dalam media massa seperti radio, televisi maupun surat kabar. Walaupun demikian, keterampilan menulis berita siswa tampaknya masih sangat sulit

untuk ditingkatkan. Ketika guru menyiasati dengan penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran menulis khususnya menulis berita, siswa sangat antusias dan nilai yang dicapai memenuhi KKM. Karena siswa lebih tertarik belajar ketika guru menggunakan media pembelajaran, guru mulai menggunakan media pada setiap pembelajaran menulis khususnya pembelajaran menulis berita.

Media Pembelajaran berperan sebagai perantara ketika siswa mengalami proses belajar. Dengan demikian, media pembelajaran menduduki posisi sentral di antara guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kehadiran media pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi dan keaktivan siswa dalam belajar. Sadiman (2005: 17) menyatakan bahwa penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Media pembelajaran berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar dan memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik, lingkungan dan kenyataan, serta memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan minat.

Selain meningkatkan minat belajar dan keaktivan siswa, media dapat membuat siswa mengalami sendiri materi yang sedang dipelajari. Artinya siswa memiliki pengalaman langsung dari hasil belajar yang dilakukan. Hal ini karena media berperan menjadikan hal yang tidak nyata menjadi nyata, hal yang abstrak menjadi konkret, dan hal yang rumit menjadi sederhana. Media berperan sebagai sarana untuk memperlancar proses belajar-mengajar, sehingga media secara tidak langsung dapat mengatasi permasalahan daya indra setiap siswa. Menyebabkan siswa mudah dalam memahami materi dan pembelajaran yang mampu berlangsung secara efektif tanpa membuat waktu yang lama untuk siswa paham akan materi yang diajarkan.

(4)

4 Penggunaan media pembelajaran dapat memperjelas penyajian materi terhadap suatu objek dan konsep, agar pembelajaran tidak bersifat verbal (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan) media dapat mengatasi masalah dalam memberikan perangsang yang sama, sehingga dapat menyamakan pengalaman dan menimbulkan pemikiran yang sama. Semua peran media pembelajaran pada akhirnya berdampak pada kreativitas belajar siswa menjadi lebih aktif. Sependapat dengan Arsyad (2014: vii) yang menyatakan bahwa belajar aktif memerlukan dukungan media yang dapat menghantarkan percepatan siswa terhadap bahan ajar yang mereka pelajari. Kehadiran media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sangatlah penting, karena media mampu mendongkrak minat dan bakat siswa untuk memahami materi menulis berita.

Peneliti menyadari bahwa penelitian tentang media pembelajaran bukanlah kajian yang baru. Ada beberapa penelitian yang memiliki nuansa kajian media pembelajaran, yaitu penelitian pertama, berjudul “Penggunaan Media Berbasis Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Drama pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja” oleh Ni Kadek Dwi Aryani pada tahun 2012. Penelitian Aryani (2012) menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang peneliti rancang. Persamaan tersebut terletak pada objek penelitian yakni sama-sama meneliti tentang media pembelajaran. Namun, ditinjau dari aspek kajian, penelitian ini berbeda dengan penelitian Aryani (2012) yang mengaji pada aspek penggunaan media berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran drama, sedangkan media pembelajaran yang dikaji dalam penelitian ini berada pada ranah pembelajaran bahasa Indonesia yang memfokuskan kajian pada

media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita.

Penelitian sejenis kedua berjudul “Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Apresiasi Drama pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Seririt” oleh I Wayan Sukarta pada tahun 2012. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan, yakni sama-sama mendeskripsikan media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kendati demikian, aspek yang dikaji yang membedakan penelitian ini dengan penelitian Sukarta (2012). Perbedaannya cukup jelas, yaitu penelitian Sukarta fokus mengaji dari aspek penggunaan media audio visual saja, sedangkan pada penelitian peneliti mengaji dari aspek media-media secara umum yang belum ditentukan nama media yang digunakan. Dalam hal ini, penelitian yang akan dilakukan bersifat lebih luas.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini lebih memfokuskan pada media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita, respons siswa terhadap media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita, dan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru ketika menggunakan media dalam pembelajaran menulis berita di kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Gerokgak. Mengingat kebermanfaatan media pembelajaran dalam pembelajaran menulis berita, hal ini membuat peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita.

Peneliti memilih SMP Negeri se-Kecamatan Gerokgak sebagai lokasi penelitian ini karena para guru di sekolah ini sudah menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu, sekolah juga telah menyediakan fasilitas dan sarana yang memadai untuk digunakannya media pembelajaran

(5)

5 khususnya pada pembelajaran menulis berita.

Fokus permasalahan pada penelitian ini menyangkut jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita pada siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Gerokgak, (2) respons siswa terhadap media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Gerokgak, (3) kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam menggunakan media pembelajaran menulis berita di kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Gerokgak?

Penelitian ini memberikan manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Secara teoritis hasil penelitian ini menambahkan jenis-jenis pengetahuan tentang media pembelajaran menulis yang efektif digunakan oleh para guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran menulis berita. Sedangkan manfaat praktis yang ditawarkan dalam penelitian ini berupa sumbangan bagi pihak-pihak terkait. (a) Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengkaji keefektivan media pembelajaran yang dipilih oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran. (b) Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam pemilihan dan penyediaan jenis media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi sekolah guna peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. (c) Bagi siswa, melalui penggunaan media pembelajaran, siswa akan terdorong untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam pembelajaran menulis berita. (d) Bagi Peneliti Lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam melakukan penelitian terkait keefektivan penggunaan media pembelajara khususnya pembelajaran menulis berita.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Rancangan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara jelas mengenai media guru dalam pembelajaran menulis berita di kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Gerokgak. Pendeskripsian data diuraikan dalam bentuk narasi dan dideskripsikan dengan kata-kata (verbal) dan angka-angka (kuantitatif).

Subjek dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Gerokgak dan siswa kelas VIIIH, VIIIA, dan VIIIA. Objek dalam penelitian ini adalah media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita, yang meliputi: jenis-jenis media yang digunakan oleh guru, respons siswa terhadap penggunaan media pembelajaran, dan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam menggunakan media pembelajaran.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan kuesioner. Metode observasi digunakan untuk mengamati secara langsung mengenai jenis-jenis media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita. Metode wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi secara langsung mengenai jenis-jenis media yang digunakan oleh guru, dan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan media pembelajaran. Metode kuesioner digunakan untuk mengetahui respons siswa terhadap penggunaan media dalam pembelajaran menulis berita.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, alat perekam, dan kuesioner. Pedoman observasi digunakan untuk mendapatkan gambaran sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang pertama, dan ketiga.

(6)

6 Pedoman wawancara digunakan untuk memeroleh data yang memperkuat rumusan masalah pertama, dan ketiga. Kuesioner digunakan untuk memeroleh data pada rumusan masalah kedua yakni mengenai respons siswa terhadap penggunaan media dalam pembelajan menulis berita.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Menurut Arikunto (2002:245) dalam analisis data deskriptif kualitatif, data digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisah menurut kategori untuk memeroleh simpulan. Metode analisis deskriptif kualitatif juga digunakan oleh peneliti untuk memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai kondisi sebenarnya. Variabel tersebut adalah media guru dalam pembelajaran menulis berita.

Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013). Analisis data kualitatif terdiri atas tiga kegiatan yang berlangsung secara bersamaan. Ketiga kegiatan itu adalah (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan simpulan/pembuktian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini diuraikan hasil penelitian yang diperoleh selama melaksanakan penelitian. Hasil penelitian tersebut mencakup (1) jenis-jenis media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita di kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Gerokgak, (2) respons siswa terhadap penggunaan media dalam pembelajaran menulis berita di kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Gerokgak, dan (3) kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam menggunakan media pembelajaran pada pembelajaran menulis berita di kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Gerokgak. Berikut dipaparkan hasil temuan yang telah peneliti peroleh.

Data mengenai jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita di SMP Negeri 1 Gerokgak peneliti peroleh melalui hasil observasi. Guru yang diobservasi adalah Bapak I Gusti Bagus Adino. Pada masing-masing sekolah, guru menggunakan media pembelajaran yang berbeda. Berdasarkan hasil observasi di temukan beberapa jenis media yang digunakan oleh guru dalam rumusan RPP adalah buku teks, powerpoint, dan LKS.

Pada pelaksanaan pembelajaran menulis berita, jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita adalah media guru, contoh berita pada koran, buku teks, atau LKS, powerpoint dan kegiatan kelompok. Sementara itu, hasil wawancara dengan guru Bahasa Indonesia Bapak I Gusti Bagus Adino menunjukkan bahwa jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita adalah buku teks, LKS, contoh berita dan powerpoint, selain itu dalam pembelajaran menulis berita juga melibatkan siswa dalam kegiatan kelompok yang akan memudahkam siswa dalam pembelajaran menulis berita karena siswa berinteraksi langsung dengan teman kelompok dan bertukar pendapat tentang berita yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat.

Sedangkan di SMP Negeri 2 Gerokgak Hasil observasi terhadap RPP yang dibuat oleh guru ditemukan beberapa jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru Bapak Muhamad Sutrisno dalam pembelajaran menulis berita. Jenis-jenis media yang digunakan oleh guru dalam rumusan RPP adalah buku teks, rekaman berita, buku kerja/LKS, dan power point.

Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran menulis berita di SMP Negeri 2 Gerokgak dikatakan sangat efektif dalam membantu dan meningkatkan minat minat belajar siswa khususnya dalam

(7)

7 pembelajaran menulis berita. Hasil observasi RPP yang dibuat oleh guru pada pembelajaran menuis berita, media yang dipergunakan saat melaksanakan pembelajaran sudah sesuai dengan RPP.

Sedangkan hasil observasi di SMP Negeri 3 Gerokgak, data mengenai jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita diperoleh dari hasil observasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran menulis berita dan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil observasi terhadap RPP yang dibuat oleh guru Bapak Ketut Dawat ditemukan beberapa jenis media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran menulis berita. Jenis-jenis media yang digunakan oleh guru dalam rumusan RPP adalah buku teks, LKS, rekaman video dan powerpoint.

Media yang digunakan oleh oleh guru dalam pembelajaran menulis berita efektif membantu pembelajaran menulis berita. Media yang yang digunakan dalam pembelajaran menulis berita sudah bervariasi, diantaranya adalah media guru, kelompok, media buku teks, LKS, contoh berita koran, powerpoint, dan video. Namun media yang paling efektif digunakan dalam pembelajaran menulis berita adalah media buku teks, powerpoint, dan video. Ketiga media itu dikatakan efektif karena memiliki tingkat keabstrakan yang rendah sehingga pesam atau informasi yang disampaikan dalam media itu lrbih nyata, mudah diartikan oleh siswa dan lebih mudah untuk melakukannya, dan hasil belajar siswa pun mulai menjadi lebih baik, dengan demikian pembelajaran pun menjadi lebih efektif

Data mengenai respons siswa terhadap penggunaan media dalam pembelajaran menulis berita diperoleh dari jawaban kuesioner yang diisi oleh siswa kelas VIIIH yang berjumlah 37 orang, siswa kelas VIIIA yang berjumlah 42 orang, siswa

kelas VIIIA yang berjumlah 33 orang, Jumlah seluruh siswa dalam tiga sekolah tersebut adalah 122 orang. Namun, jumlah siswa yang dapat mengisi kuesioner adalah 116 orang karena 6 orang siswa berhalangan hadir dalam kegiatan belajar menulis berita. Dalam pengisian kuesioner ini, siswa diberikan kebebasan untuk memilih jawaban, bahkan siswa dapat memberikan jawaban lain sesuai dengan pengalaman yang mereka rasakan ketika guru menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran menulis berita.

Ketika guru menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran menulis berita, sebagian besar siswa merespons baik. Siswa senang dan merasa dibantu proses belajarnya dengan penggunaan media pembelajaran. Hal ini bisa dilihat dari jumlah jawaban siswa yang memilih option tertentu. Terkait dengan intensitas penggunaan media pembelajaran, sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru sering menggunakan media pembelajaran. Jumlah siswa yang menyatakan ”sering menggunakan” adalah 166 orang,(95,08%), jumlah siswa yang menyatakan “kadang menggunakan” adalah 4 orang (4,62%), dan tidak ada siswa yang menyatakan “tidak menggunakan” (0%).

Berkaitan dengan jenis-jenis media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita, penggunaan jenis-jenis media pembelajaran dikatakan cukup banyak. Jumlah pilihan media yang tertera pada kuesioner adalah 25 media. Dari 25 media itu, jumlah media yang dipilih oleh siswa sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran menulis berita adalah 8 media, sedangkan jumlah media yang tidak dipilih oleh siswa adalah 17 media. Sebagian besar siswa memilih media guru, kegiatan kelompok, buku teks, LKS (Lembar Kerja Siswa), video, power point, sekolah dan contoh berita,. Media-media yang tidak dipilih oleh siswa dalam pembelajaran menulis teks ulasan adalah instruktur, tutor,

(8)

8 main peran, field-trip, alat bantu kerja, lembaran lepas, radio, rekaman, laboratorium bahasa, gambar, caption, bagan, grafik, film, televisi, video interaktif, masyarakat, dan alam. Oleh karena itu, jumlah total media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita adalah 8 media, yakni media guru, kegiatan kelompok, buku teks, LKS, video, power point, contoh berita, dan sekolah. Media contoh berita merupakan media yang diisi oleh siswa sebagai jawaban tambahan dalam kuesioner.

Jumlah siswa yang memilih media guru adalah 144 orang (93,44%). Jumlah siswa yang memilih media kegiatan kelompok adalah 116 orang (95,08%). Jumlah siswa yang memilih media buku teks adalah 111 orang (90,98%). Jumlah siswa yang memilih media LKS (Lembar Kerja Siswa) adalah 117 orang (95,90%). Jumlah siswa yang memilih media power point adalah 117 orang (95,90%). Selain keenam media tersebut, siswa juga mengisi media lain pada kuesioner. Media lain yang ditambahkan oleh siswa dalam kuesioner adalah media contoh berita koran. Jumlah siswa yang mengisi media contoh berita pada kuesioner adalah 74 orang (60,65%).

Data mengenai kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam menggunakan media pembelajaran pada pembelajaran menulis berita berasal dari empat sumber, yaitu pemilihan media, penyediaan fasilitas, waktu, dan karakteristik siswa.

Hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas bisa dijelaskan dengan paparan berikut. Jenis-jenis media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita cukup banyak dan bervariasi. Hal ini dilihat dari jumlah jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru sudah lebih dari satu jenis. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita, seperti, guru, kegiatan kelompok, buku teks, LKS contoh berita koran, video, sekolah dan

power point. Temuan ini berarti bahwa dalam pembelajaran menulis berita guru menggunakan berbagai jenis media pembelajaran yang bervariasi. Menurut Sudiana (2006:111) dalam mengajar, guru sebaiknya menghindari penggunaan satu jenis media pembelajaran saja. Guru diharapkan agar menggunakan media pembelajaran secara bervariasi. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi ini sangat tergantung pada situasi sekolah.

Temuan peneliti mengenai jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita, yaitu media berbasis manusia yang berupa guru dan kegiatan kelompok, media berbasis cetakan yang berupa buku teks, contoh berita koran,dan LKS, media audio visual yang berupa video, media berbasis alam yang berupa sekolah dan media berbasis komputer yang berupa power point. Temuan peneliti mengenai kefeektifan penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran menulis berita, yaitu media pembelajaran yang digunakan oleh guru sudah efektif digunakan dalam pembelajaran menulis berita. Dari media-media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita tersebut, ada tiga media yang dipilih sebagai media yang paling efektif digunakan dalam pembelajaran menulis berita, yaitu media contoh teks ulasan, video, dan power point. Ketiga media ini dikatakan paling efektif karena media-media ini bersifat langsung yang memiliki tingkat keabstrakan rendah atau bersifat lebih konkrit. Hal ini sejalan dengan pendapat Arsyad (2014:19) yang menyatakan bahwa pengalaman belajar konkrit yang secara langsung dialami oleh siswa merupakan pengalaman belajar yang paling besar dan banyak memeroleh manfaat karena dengan cara mengalaminya sendiri. Media pembelajaran yang bersifat langsung ini mempu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis

(9)

9 teks ulasan. Pada dasarnya, keefektifan media pembelajaran dapat diukur dari hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis berita dengan menggunakan media pembelajaran tertentu. Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (2002:147) yang menyatakan bahwa keefektifan media pembelajaran berkenaan dengan hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam suatu pembelajaran.

Temuan peneliti mengenai respons siswa terhadap penggunaan media pembelajaran adalah sebagian besar siswa merespons baik terhadap media-media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita. Sebagian besar siswa senang dengan media-media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Penggunaan media pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan fungsi media pembelajaran yang dinyatakan oleh Munadi (2013) dan Arsyad (2014). Temuan tersebut menandakan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian siswa, memberikan motivasi kepada siswa, memberikan pengalaman belajar langsung kepada siswa, mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu, meningkatkan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor), dan sebagai alat bantu untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Dengan demikian, temuan ini sejalan dengan pernyataan para ahli.

Temuan peneliti mengenai kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran menulis berita berasal dari empat sumber. Keempat sumber itu adalah pemilihan media, penyediaan fasilitas, waktu, dan karakteristik siswa. Pertama, Guru kesulitan dalam memilih dan mempersiapkan media pembelajaran karena media yang ada sangat minim. Guru menginginkan media yang dekat dengan kehidupan siswa (kontekstual) dan sesuai

dengan bahan ajar yang akan dipelajari oleh siswa yang dapat membantu ketercapaian tujuan pembelajaran. Media yang sulit diperoleh oleh guru adalah media video yang update atau kekinian dengan bahasa berita yang mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, guru juga kesulitan dalam menyediakan media berita koran dalam pembelajaran menulis berita. Perpustakaan sekolah menyediakan koran setiap harinya, namun tidak mungkin koran-koran tersebut di robek atau digunting. Guru menyiasati ini dengan menugaskan siswa untuk membawa koran yang berisikan tentang berita terbaru

Kendala kedua adalah menyediakan fasilitas. Sekolah kurang menyediakan fasilitas maupun sarana dalam penggunaan media pembelajaran, seperti penyediaan LCD di dalam kelas. Akibatnya adalah guru kesulitan dalam menggunakan powerpoint dan menayangkan video yang akan dianalisis oleh siswa. Namun, guru menyiasati masalah ini dengan bantuan speaker (pengeras suara) di dalam kelas. Dengan demikian penggunaan media dalam pembelajaran menulis berita kurang didukung oleh penyediaan fasilitas yang lengkap. Penggunaan media harus didukung oleh sarana/alat yang digunakan ketika menggunakan media itu. Kendala ketiga adalah waktu. Dalam pembelajaran menulis berita, waktu yang tersedia hanya dua jam. Waktu penayangan video cukup lama, bahkan penayangan bisa dilakukan lebih dari sekali. Guru menyiasati dengan kegiatan kelompok merupakan cara yang paling efektif. Masalah waktu dalam penggunaan media pembelajaran merupakan hal yang berkaitan dengan efisiensi prnggunaan media pembelajaran. Penggunaan media harus memerhatikan aspek efesiensi media itu, selain aspek efektifitasnya. Dalam hal ini penggunaan media harus tersedia waktu untuk menggunakannya sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama

(10)

10 pengajaran berlangsung (Djamarah 2002:153).Kendala ketiga adalah waktu yang tersedia pada pembelajaran menulis berita hanya dua jam pelajaran. Sebelum kegiatan menulis berita dilaksanakan, siswa harus memahami pengertian berita, unsur-unsur berita serta bahasa berita. Setelah itu penayangan video membutuhkan waktu yang lama karena video berita diputarkan lebih dari dua kali.

Kendala keempat adalah karakteristik siswa. siswa ribut ketika guru menggunakan media pembelajaran karena siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Siswa mengalami keributan merupakan situasi belajar yang sudah biasa terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan menggunakan media secara tepat, keributan siswa dapat diatasi. Keributan siswa ketika guru menggunakan media video dan powerpoint timbul karena siswa sangat penasaran dengan video dan animasi yang akan ditayangkan oleh guru. Namun keributan siswa tidak berlangsung lama, karena mereka harus konsentrasi dengan video dan materi yang ditayangkan pada slide, seketika siswa tenang dan mengikuti dengan baik. Hal ini berkaitan dengan fungsi media pembelajaran yang dikemukkan oleh Munadi (2013:47), yaitu meningkatkan perhatian kepada siswa (fungsi atensi), menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap media itu (fungsi afektif), dan membangkitkan motivasi siswa dalam belajar (fungsi motivasi).

SIMPULAN DAN SARAN

Bedasarkan hasil dan pembahasan yang dipaparkan dapat disimpulkan beberapa hal mengenai penelitian ini. (1) Jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita cukup banyak dan bervariasi. Jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan adalah media berbasis manusia (guru dan kegiatan kelompok), media

berbasis cetakan (buku teks, LKS, dan contoh berita), media berbasis audio visual (video, dan speaker), dan media berbasis komputer (powerpoint). (2) Respons siswa terhadap penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran menulis berita sudah tergolong baik. Siswa senang dan merasa terbantu dengan media-media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita karena media pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat meningkatkan perhatian siswa, memberikan motivasi kepada siswa, memberi pengalaman belajar langsung kepada siswa, mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu, meningkatkan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor), dan sebagai alat bantu untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. (3) Dalam penggunaan media pembelajaran, ad beberapa kendala yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran menulis berita, yaitu : (1) guru kesulitan dalam memilih dan mempersiapkan media pembelajaran karena media yang ada sangat minim. Guru menginginkan media yang dekat dengan kehidupan siswa, bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa serta dapat membantu ketercapaian tujuan pembelajaran. (2) sekolah kurang menyediakan fasilitas maupun sarana dalam penggunaan media pembelajaran, seperti penyediaan LCD di dalam kelas, (3) minimnya waktu yang tersedia dalam pembelajaran menulis berita, padahal pembelajaran menulis berita membutuhkan waktu lebih dari dua jam karena kegiatan belajar menulis berita berisi penayangan video yang ditayangkan lebih dati sekali, dan (4) karakteristik siswa yang rebut ketika guru menggunakan media yang menarik, karena siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Ada beberapa saran yang dapat disampaikan kepada pihak-pihak terkait berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. (1) Bagi guru bahasa Indonesia

(11)

11 di SMP Negeri se-Kecamatan Gerokgak, disarankan agar menggunakan media pembelajaran, seperti media berbasis manusia (guru dan kegiatan kelompok), media berbasis cetak (buku teks, LKS, dan contoh berita pada koran), media berbasis audio visual (video), dan media berbasis komputer (powerpoint) media-media ini dapat membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa. (2) Bagi sekolah, hasil penelitian ini digunakan sebagai salah satu acuan dalam penyediaan fasilitas dan sarana yang mendukung dalam penggunaan media pembelajaran. (3) Bagi peneliti lain yang ingin meneliti masalah yang terkait dengan penelitian ini, hasil kajian ini baru sebatas jenis, respons, dan kendala-kendala penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran menulis berita. Oleh karena itu, peneliti lain diharapkan melakukan kajian terkait keefektifan jenis-jenis media pembelajaran pada pembelajaran menulis berita. (4) Bagi LPTK hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu rujukan dalam kegiatan pelatihan penggunaan media pembelajaran agar guru memiliki kemampuan dalam merancang dan menggunkan media pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajaryanwali Pers. Aryani, Ni Kadek Dwi. 2012. Penggunaan

Media Berbasis Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Drama pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta.

Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran : Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: REFERENSI (GP Press Group). Sadiman, Arief S. 2005. Media Pendidikan

(Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudiana, I Nyoman. 2006. Interaksi Belajar

Mengajar Bahasa dan Sastra

Indonesia. Surabaya: Media Ilmu. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukarta, I Wayan. 2012. Penggunaan

Media Audio Visual dalam Pembelajaran Apresiasi Drama pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Seririt. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun sasaran dari penelitian ini adalah untuk menyajikan serta mendokumantasikan data dan informasi mengenai tipe pasang surut, arah dan kecepatan arus di pantai Bosnik,

Bagian permukaan mengalami pengelupasan (pecah-pecah). Disangga oleh 4 buah tiang. Berada pada arah utara selatan. 14 terdapat 3 buah menhir berada dalam posisi rebah dan arah

Laporan posisi keuangan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2019, 31 Desember 2018 dan 2017 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan

penting dalam meningkatkan kemampuan profesionalisme guru. supervisi yang baik harus mampu membuat guru semakin kompeten. Kepala madrasah harus memiliki kemampuan

partai politik yang bersumber dari APBN dan APBD diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008. Tentang

zmerno naporna telesna dejavnost znotraj doma v MET ur na teden = 3,0 x minut zmerno naporne telesne dejavnosti x število dni, ko so znotraj doma opravljali zmerno naporno

Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu,

Geofisika, dalam arti luas adalah studi tentang proses fisis dari pusat bumi sampai atmosfer atas, dan dalam arti sempit disebut geofisika padat (solid earth geophysics) yaitu