BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih PT. HU Pikiran Rakyat sebagai objek penelitian. Perusahaan ini bergerak dalam industri penerbitan surat kabar. Perusahaan ini terletak di Jalan Asia Afrika No. 77 Bandung.
3.1.1 Sejarah Singkat PT. HU Pikiran Rakyat
Pada bulan Januari 1966, di kota Bandung terdapat sejumlah wartawan yang kehilangan pekerjaan. Surat kabar tempat mereka bekerja harus berhenti terbit, karena terlambat memenuhi ketentuan yang mengharuskan setiap surat kabar untuk berafiliasi yang ditentukan oleh Departemen Penerangan.
Atas dorongan Penglima Kodam VI/Siliwangi (kini Kodam III Siliwangi), yaitu Ibrahim Adji, pada waktu itu wartawan-wartawan tersebut menerbitkan surat kabar Harian "Angkatan Bersenjata edisi Jawa Barat" yang berafiliasi dengan Harian "Angkatan Bersenjata Pusat" ini tertuang dalam surat keputusan Papelrada Jawa Barat Nomor 04/Papelrada/BD/1966, tertanggal 31 Januari 1966. Sedangkan izin terbit dari Deppen tertuang dalam surat izin terbit (SIT) Deppen RI nomor 021 /SK/DPHM/SIT/ 1966.
Nomor perdana Harian "Angkatan Bersenjata" Edisi Jawa Barat terbit pada 24 Maret 1966 bertepatan dengan peringatan ke-20 peristiwa heroik "Bandung Lautan Api". Namun belum genap satu tahun Harian "Angkatan Bersenjata" edisi Jawa Barat terbit, Menteri Penerangan RI mencabut peraturannya tentang keharusan berafiliasi.
Menyusul pencabutan itu, Penglima Kodam III Siliwangi H.R Darsono (pengganti Ibrahim Adji) lalu mengeluarkan surat keputusan Papelrada Jawa Barat Nomor O55/PapelradalDM/ 1967. Tertanggal 5 Februari 1967. Tentang pelepasan afiliasi Harian "Angkatan Bersenjata Edisi Jawa Barat" dari Harian "Angkatan Bersenjata Pusat" sekaligus melepas sepenuhnya dari ketergantungan Kodam Siliwangi. Seiring
dengan keputusan ini pulalah terhitung 24 Maret 1967 nama Harian "Angkatan Bersenjata" Edisi Jawa Barat pun berganti nama menjadi HU Pikiran Rakyat (juga dikenal dengan singkatan "PR") hingga saat ini.
Enam tahun pertama sejak kelahirannya 24 Maret 1966 sampai dengan 1973, merupakan masa berat dan serba sulit. Pada masa prihatin itu, para pengelola Pikiran Rakyat apabila bekerja membuat berita dan lain-lain, kerap kali "numpang" dan meminjam peralatan kantor orang lain. Begitu pula oplah cetak. Dalam kurun waktu ini pula oplah Pikiran Rakyat tidak pernah lebih dari 20.000 eksemplar/hari. Sedangkan tenaga kerjanya wartawan dan non wartawan/tata usaha tidak lebih dari 30 orang.
Namun berkat kegigihan dan keuletan yang didasari oleh jiwa idealisme para perintis saat itu, Pikiran Rakyat dengan pasti terus semakin mendapat tempat di hati para pembacanya. Melihat kenyataan ini, atas saran Menteri Penerangan RI waktu itu, bentuk badan hukum Pikiran Rakyat yang semula berupa "yayasan" dirubah menjadi Perseroan Terbatas (PT). Dengan nama PT. Pikiran Rakyat ' terhitung 9 April 1973 dengan akte Notaris Nomor 6 yang dibuat di hadapan Notaris Noezar SH di Bandung. Perubahan ini lalu disyahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor 7 A5/212/10, tanggal 13 Juli 1973, yang diumumkan dalam berita Negara Nomor 58 tanggal 39 Juli 1973 dengan Surat Izin terbit Nomor 0553/PER12/SK/DIRTEN-PG/SIT/1973 tanggal 8 Agustus 1973.
Menyusul perubahan status perusahaan dari yayasan menjadi Perseroan Terbatas (PT). Pikiran Rakyat segera menata diri, beberapa bulan yang tersisa dan tahun 1973 dimanfaatkan untuk menyamakan persepsi. Merancang program kerja yang terencana dan sistematis. Program kerja ini di antaranya adanya kesepakan untuk memiliki mesin cetak sendiri.
Maka pada awal tahun 1974, PT. Pikiran Rakyat mencatat peristiwa penting. Untuk pertama kalinya berhasil melengkapi diri dengan sarana percetakan offset yang dibeli dari fasilitas PMDN dan bantuan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Mesin cetak ini mampu mencetak koran sebanyak 25.000 eksemplar/jam. Sejak tahun 1974 ini pula, HU. Pikiran Rakyat peredarannya dapat merambah ke seluruh pelasok Jawa Barat.
Padahal dalam kurun waktu 1966 - 1973 daerah Jawa Barat ini didominasi oleh surat kabar terbitan Jakarta.
Beberapa tahun kemudian, sejalan dengan perkembangan teknologi percetakan mesin cetak itu dirasakan sudah perlu diganti oleh mesin baru yang lebih canggih. Pada tahun 1985, direksi Pikiran Rakyat memutuskan untuk mengganti mesin lama. Maka dibelilah dua (2) unit mesin cetak baru merek "Ghoss Community" yang langsung didatangkan dari Amerika Serikat. Mesin cetak ini, yang hingga kini masih digunakan memiliki kapasitas cetak sebanyak 50.000 eksemplar/jam/unit. Sedangkan sarana percetakan offset yang dibeli pada tahun 1974, kini ditempatkan di PT. Granesia yang berkantor di jalan Sekelimus Barat No. 6 Bandung dan masih beroperasi untuk melayani kegiatan percetakan penerbitan umum di luar Grup Pikiran Rakyat.
Jika dahulu PT. Pikiran Rakyat hanya memiliki satu penerbitan saja yakni HU Pikiran Rakyat, kini telah ada sejumlah penerbitan, percetakan, radio dan wartel (warung telekomunikasi) yang dimiliki dan dikelola PT. Pikiran Rakyat Grup. Seiring dengan terdapatnya sejumlah penerbitan itu, sebutan PT. Pikiran Rakyat pun berubah menjadi Grup Pikiran Rakyat. Selengkapnya kelompok usaha yang tergabung dalam bendera Grup Pikiran Rakyat itu adalah sebagai berikut :
Kelompok Usaha Grup Pikiran Rakyat A. Penerbitan Surat kabar
1. Harian Umum Pikiran Rakyat Alamat
Redaksi : Jl. Soekarno Hatta 147 Tlp (022) 6037755 Fax (022) 6031004-6002571 Bandung
Tata Usaha : JI. Asia Afrika 77, Tlp (022) 4201634 - 4219194 Fax (022) 42030632 - 4204720 Bandung
Spesifikasi
Format : Surat Kabar
Terbit : Setiap hari (termasuk Minggu)
Tiras : 185.000 eksemplar/hari
2. “Mitra Bisnis” (semula bernama “Mitra Desa”) Alamat
Redaksi dan Tata Usaha : Jl. Belakang Factory No.2B Bandung Tlp (022) 4245262 - 4205267
Spesifikasi
Format : Surat Kabar
Terbit : Seminggu sekali (setiap hari Kamis) Halaman : 16 halaman setiap terbit
Tiras : 40.000 eksemplar/terbit
3. Tabloid Sunda “Galura” Alamat
Redaksi dan Tata Usaha : Jl. Belakang Factory No.2B Bandung Tlp (022) 4205262 - 4205267 Spesifikasi
Format : Tabloid
Terbit : Seminggu sekali (setiap hari Jum’at) Halaman : 16 halaman setiap terbit
Tiras : 40.000 eksemplar/terbit
4. Harian Umum “Mitra Dialog” (pengganti “PR” edisi Cirebon) Alamat
Redaksi dan Tata Usaha : JL. R.A Kartini No. 7 ,Cirebon Tlp (0231) 204440 – 210541 Spesifikasi
Format : Surat Kabar Terbit : Setiap hari
Halaman : 8 halaman setiap terbit Tiras : 40.000 eksemplar/terbit
5. Harian Umum “Galamedia” (semula bernama “GALA”) Alamat
Redaksi dan Tata Usaha : JL. Sekelimus Barat No.6 Bandung Tlp. (022) 7511286 Fax (022) 7505009 Spesifikasi
Format : Surat Kabar Terbit : Setiap hari
Halaman : 12 halaman setiap terbit Tiras : 50.000 eksemplar/terbit
6. Surat Kabar “Priangan” Alamat
Redaksi dan Tata Usaha : JL. Dindingari Raya No.12 Komplek Perum Panglayungan, Ciamis. Tlp (0265) 335300 Fax (0265) 335677
Spesifikasi
Format : Surat Kabar Terbit : Setiap hari
Halaman : 12 halaman setiap terbit Tiras : 30.000 eksemplar/terbit
7. Harian Umum “Fajar Banten” Alamat
Redaksi dan Tata Usaha : JL. Jend. Ahmad Yani No.72 Serang Tlp (0254) 216123 - 216125
Spesifikasi
Format : Surat Kabar Terbit : Setiap hari
Halaman : 8 halaman setiap terbit Tiras : 20.000 eksemplar/terbit
B. Percetakan PT. Granesia
Alamat : JL. Sekelimus Barat No. 6 Bandung Tlp (022) 7562929 - 7569339
Bidang Usaha : Selain mencetak penerbitan milik Grup Pikiran Rakyat, juga menerima berbagai cetakan dari luar.
C. Radio Siaran
Radio siaran ini dikenal dengan nama "Radio PR FM". Menempatkan posisinya sebagai radio wanita kota Bandung. Namun begitu, kaum pria bukan berarti tidak boleh mendengarkannya.
Alamat : Lower Ground Floor Gedung Bandung Trade Center (BTC) JL. Dr. Djunjunan 143-149 Bandung
Tlp (022) 6126014 On air 6126011 Frekuensi : 107.55 FM
D. Wartel Warnet Pikiran Rakyat 1. Wartel Pikiran Rakyat Cirebon
Alamat : Jl. Kartini No.7, Tlp. (0231) 2329792
2. Wartel Pikiran Rakyat Jakarta
Alamat : Jl. Kebahagiaan No.3 (Jl. Gajah Mada), Tlp. (021) 63012883 3. Wartel Pikiran Rakyat Sukabumi
Alamat : Jl. Ahmad Yani No.9, Tlp (0266) 2428354 4. Wartel Pikiran Rakyat Garut
Alamat : Jl. Papandayan No.50, Tlp (0262) 2354055 5. Wartel Pikiran Rakyat Tasikmalaya
Alamat : Jl. Dindingari Raya No.12, Tlp (0254) 216123 6. Wartel Pikiran Rakyat Serang
7. Wartel Pikiran Rakyat Bogor
Alamat : Jl. Komplek Bogor Baru Blok A-II No.11-12, Tlp (0251) 345454
8. Wartel Pikiran Rakyat Surabaya
Alamat : Jl. Dukuh Kupang XX No. 64, Tlp (031) 5688298 – 5688233
3.1.2 Visi dan Misi PT. HU Pikiran Rakyat A. Visi PT. HU Pikiran Rakyat
1. HU Pikiran Rakyat yang bercikal bakal Harian Angkatan Bersenjata Edisi Jawa Barat dilahirkan pada tanggal 24 Maret 1966 untuk diupayakan agar dapat hidup dalam masa yang panjang. Bahkan kalau mungkin sepanjang masa diwarisi oleh generasi demi generasi sebagai surat kabar yang terus maju, tumbuh dan berkembang menjadi tambah besar baik sebagai institusi sosial maupun sebagai institusi bisnis
2. Sebagai institusi bisnis, HU Pikiran Rak-yat dilahirkan untuk menjadi dan dijadikan wahana ibadah kepada Allah SWT, sekaligus wahana pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
3. Sebagai institusi binsis HU Pikiran Rakyat dilahirkan untuk menjadi dan dijadikan wahana bisnis yang mampu meraih sebesar-besamya pendapatan dan laba. Sebagai institusi bisnis HU Pikiran Rakyat harus dikelola dengan bertaat azas pada kaidah-kaidah manajemen perusahaan yang baik, serta mampu memenuhi keempat unsur murketing mix yang terdiri dari product, price, place, dan promotion.
4. Kinerja HU Pikiran Rakyat sebagai institusi sosial sangat bergantung pada kinerja yang dicapai oleh manajemen dan jajaran terkait dalam mengelola HU Pikiran Rakyat sebagai institusi bisnis. Sebaliknya, kinerja HU Pikiran Rakyat sebagai institusi bisnis sangat bergantung pada kemampuan dan kinerja
manajemen dan jajaran terkait manjadikan HU Pikiran Rakyat sebagai produk ideal yang laku dijual. Karena itu pengelolaan HU Pikiran Rakyat sebagai institusi sosial dan pengelolaannya sebagai institusi bisnis harus dilaksanakan berdasarkan hubungan interdependensi yang saling mengisi dan saling menunjang. Pengelolaan kedua aspek idiil dan aspek bisnis komersial harus dilaksanakan secara terpadu dan sinkron dalam kerangka satu kesatuan strategi yang komprehensif integral.
5. HU Pikiran Rakyat dilahirkan untuk diupayakan, agar menjadi tuan rumah yang dominan di daerahnya sendiri, di Jawa Barat yang memang memiliki potensi sangat besar untuk menunjang eksistensi dan menumbuh kembangan surat kabar. Karena itu HU Pikiran Rakyat harus diupayakan menjadi surat kabar yang menyebar seluas-luasnya dan paling luas penyebarannya di Jawa Barat, dibaca oleh sebanyak-banyaknya orang dengan tiras terjual sebesar-besarnya, menjadi pilihan sebanyak-banyaknya pengguna jasa iklan dengan volume space iklan terjual sebesar-besarnya.
6. Penyelenggaraan HU. Pikiran Rakyat sebagai institusi sosial dan penyelenggaraan sebagai institusi bisnis harus dilaksanakan berdasarkan hubungan interdependensi yang saling mengisi dan saling menunjang. Karena itu segala sesuatunya harus dilaksanakan secara terpadu dan sinkron dalam kerangka satu kesatuan strategi yang komprehensif integral.
B. Misi PT. HU Pikiran Rakyat
Sebagai institusi sosial HU Pikiran Rakyat dilahirkan untuk berkiprah dan berperanserta dalam pembangunan bangsa dan negara, khususnya di Jawa Barat termasuk pembangunan kualitas manuasianya yang mencakup :
1. Kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta ketaatan melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.
2. Kualitas pemahaman dan penghayatan atas nilai-nilai luhur Pancasila, serta komitmen untuk mengamalkan di dalam kehidupan pribadi dan kehidupan bermasyarakat.
3. Kualitas pemahaman dan penghayatan atas kewajiban-kewajibannya dan hak-haknya sebagai warga negara, serta komitmen untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban serta memperjuangkan pemenuhan hak-haknya tersebut.
4. Kualitas kehidupannya secara materiil, serta memilki etos kerja untuk berupaya mewujudkannya.
5. Kualitas kesehatan, wawasan, pengetahuan dan keterampilan, serta moral yang amanah (jujur, adil, percaya diri dan terpercaya), sehingga menjadi manusia yang dalam bahasa sunda disebut cageur, bener, pinter, jeung singer.
3.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan H.U Pikiran Rakyat
Untuk meningkatkan pengendalian atas semua aktivitas yang terjadi dalam perusahaan, maka perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antar komponen bagian, posisi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi dapat memperjelas pemberian kerja, pendelegasian, wewenang, pengawasan dan tanggung jawab. Sehingga dapat mempermudah setiap individu atau kelompok dalam melaksanakan tugasnya.
Struktur organisasi yang ada dalam H.U Pikiran Rakyat berbentuk organisasi garis dan staf. Disebut garis karena atasan mendelegasikan wewenang kepada bawahannya sehingga terbentuk garis lurus dari atas ke bawah. Sedangkan disebut staf karena adanya suatu organisasi / garis kesamping, dimana tugasnya adalah membantu bagian-bagian lain dengan memberikan pendapat atau bantuan lainnya dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.
PT. Pikiran Rakyat sebagai perusahaan yang telah maju dan berdiri cukup lama, telah menghasilkan beberapa anak perusahaan yang termasuk dalam grup Pikiran Rakyat. Hal ini tidak terlepas dari sistem organisasi dan manajemen yang terstruktur
dan dilaksanakan dengan baik. Struktur organisasi PT. Pikiran Rakyat dapat dilihat pada bagian lampiran.
Berikut ini adalah uraian jabatan pada PT. Pikiran Rakyat Bandung : 1. Direktur Utama
Direktur Utama atau Pimpinan Umum sekaligus berfungsi sebagai Pemimpin Perusahaan Pikiran Rakyat Grup. Direktur ini diangkat serta diberhentikan oleh RUPS dan direktur bertanggungjawab langsung terhadap RUPS.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah :
• Menjamin strategi jangka panjang yang dibuat secara tertulis yang kemudian diterapkan serta dipantau pelaksanaannya.
• Memantau pelaksanaan kegiatan operasional dan kegiatan usaha perusahaan. • Menjamin adanya sistem pengawasan intern yang memadai terhadap
kegiatan operasional.
• Menjamin ketaatan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku. • Menjamin dilaksanakannya perbaikan terhadap kesalahan yang ditemukan
dalam pemeriksaan dan pengawasan intern.
• Menjamin bahwa pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan misi perusahaan.
• Menjamin bahwa pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan misi perusahaan
• Bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya kepada RUPS serta bertanggungjwab penuh terhadap pelaksanaan dan pengawasan terhadap kegiatan perusahaan
2. Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia
Direktur Keuangan dibantu oleh seorang sekretaris yang bertanggung jawab langsung pada Direktur Utama.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah : • Mencatat keadaan keuangan perasahaan.
• Mengawasi keadaan neraca perusahaan.
• Mencatat pengeluaran dan pemasukan pada kas perusahaan atas hasil penjualan.
• Membuat posisi keuangan perusahaan per periodik. • Menyelenggarakan internal audit.
• Bertanggung jawab terhadap rencana anggaran perusahaan, akuntansi perusahaan, dan laporan perpajakan.
• Merencanakan program kerja karyawan secara terstruktur. • Membuat program kesejahteraan karyawan.
• Mengawasi kinerja karyawan perusahaan.
• Menganalisa kebutuhan tenaga kerja untuk masa yang akan datang.
3. Direktur Pemasaran
Direktur Pemasaran dibantu oleh seorang sekretaris yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Utama.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah :
• Mengkonsentrasikan perhatiannya kepada usaha peningkatan dan perkembangan usaha surat kabar Pikiran Rakyat.
• Membantu asisten manajer pemasaran dalam merencanakan kegiatan usaha perusahaan yang fisibel dan menguntungkan.
• Membina, membimbing, dan memberikan petunjuk pelaksanaan kerja kepada urusan pemasaran.
• Melaksanakan kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk memasarkan perusahaan agar tetap dikenal oleh masyarakat melalui program promosi. • Bertanggungjawab dalam membina hubungan yang baik dengan
perusahaan perusahaan lainnya.
4. Sekretaris
Sekretaris bertanggungjawab langsung kepada Direktur / Direksi. Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah :
• Membantu kelancaran kerja direksi, balk yang bersifat rutin maupun
insidential, dengan mempersiapkan secara lengkap kebutuhan direksi.
• Mempersiapkan agenda kerja direksi sesuai petunjuk direksi, serta menginformasikannya kembali menjelang pelaksanaannya.
• Menyelenggarakan surat-menyurat dan administrasi lainnya.
• Menjaga kerahasiaan semua hal yang oleh direksi dinyatakan bersifat rahasia atau atas pertimbangan tertentu perlu untuk dirahasiakan
5. Keuangan
Bagian keuangan dipimpin oleh seorang Manajer Keuangan yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Keuangan dan SDM.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah :
• Mengkoordinir dan mengawasi semua kegiatan dari seksi penagihan dari seksi pembelian.
• Merencanakan penyediaan sumber keuangan.
• Menilai dan menganalisa mengenai segi keuangan dan operasional dalam rangka efisiensi dan efektifitas perusahaan
• Mengawasi pelaksanaan penagihan piutang kepada langganan dan pelaksanaan administrasi penagihan
• Menyalurkan uang pada seksi pembelian untuk keperluan pembelanjaan perusahaan
• Melaksanakan perhitungan dan membayar gaji karyawan
• Menjaga hubungan balk dengan pihak bank dan lembaga-lembaga keuangan lainnya.
6. Akuntansi
Bagian Akuntansi dipimpin oleh seorang Manajer Akuntansi yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Keuangan dan SDM.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah :
• Menyelenggarakan serta merevisi sistem akuntansi umum untuk kelancaran operasional perusahaan dan ketepatan penyajian informasi akuntansi
• Mengkoordinir dan mengawasi pencatatan dan pengklasifikasian transaksitransaksi keuangan perusahaan ke dalam buku harian, buku besar,
serta menjamin bahwa sistem akuntansi disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi dan sistem pengawasan intern yang memadai.
• Menyusun dan menganalisis ikhtisar keuangan perusahaan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan operasional perusahaan.
• Mengatur penyimpanan semua dokumen dan bukti kas akuntansi yang ada • Berkerjasama dengan seksi akuntansi umum dalam mengumpulkan data
operasional perusahaan dan laporan keuangan perusahaan.
• Bertanggungjawab atas pengaturan pelaksanaan prosedur akuntansi perusahaan.
7. Sumber Daya Manusia
Bagian Sumber Daya Manusia dipimpin oleh seorang Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Keuangan dan SDM.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah :
• Melaksanakan semua tugas yang menyangkut SDM menurut kebijakan yang digariskan.
• Membantu menyelesaikan semua persoalan yang mungkin timbul di dalam lingkungan perusahaan, yang dapat mengganggu ketenangan dan ketertiban suasana kerja di perusahaan.
• Menyusun dan membuat daftar gaji karyawan dan staff. • Menyimpan dokumen karyawan dan gaji.
• Melaksanakan tata cara dan teknik pembayaran gaji dengan pinjaman lain. • Menyimpan dokumen-dokumen pengangkatan / pemberhentian /
pemutusan karyawan.
• Mengadakan pelatihan-pelatihan dan pengembangan karier bagi para karyawan.
• Mengawasi dan mengurus kehadiran / absensi karyawan.
• Bertanggungjawab atas terpeliharanya hubungan baik dengan instansi--instansi di luar perusahaan
8. Produksi
Bagian Produksi dipimpin oleh seorang Manajer Produksi yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Keuangan dan SDM.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah :
• Memuat berita yang telah diliput oleh para wartawan.
• Mengolah berita tersebut balk berita nasional maupun internasional yang meliputi berita ekonomi, politik, olahraga, kriminal dan lain sebagainya. • Melakukan penyaringan, pengolahan dan penyuntingan naskah berita baik
karya jurnalistik maupun karya tulis lainnya.
• Mengusahakan agar pelaksanaan proses produksi dapat berjalan dengan baik, tertib, dan teratur.
• Menyusun rencana-rencana produksi baik kualitas maupun kuantitas yang disesuaikan untuk jangka panjang.
• Bertanggungjawab terhadap operasional sistem produksi.
9. Pengadaan
Bagian Pengadaan dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Utama.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah :
• Mempersiapkan setiap inventori yang dibutuhkan oleh bagian produksi. • Menyediakan setiap inventori yang dibutuhkan oleh bagian produksi.
10. Redaksi
Bagian Redaksi dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Utama.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah :
• Menyelanggarakan tata cara teknis dan pelaksanaan keredaksian yang berkaitan dengan terbitnya surat kabar HU. Pikiran Rakyat.
• Bertanggungjawab atas segala bentuk karya tulis yang dimuat setiap hari di surat kabar Pikiran Rakyat.
• Mengadakan pertemuan rutin khusus bidang keredaksian secara mingguan atau bulanan.
11. Iklan
Bagian iklan dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Pemasaran.
Tugas dan tanggungjawabnya adalah : • Menangani urusan pemasangan iklan
• Memuat iklan dari biro iklan dari Jakarta atau kota-kota lainnya. • Mengatur penggunaan dana hasil penjualan surat kabar dari iklan.
• Bertanggungjawab terhadap divisi pemasaran atas penjualan kolom iklan HU. Pikiran Rakyat Bandung.
12. Sirkulasi
Bagian sirkulasi dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Pemasaran.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah :
• Mendistribusikan surat kabar Pikiran Rakyat ke seluruh agen di daerah Jawa Barat maupun langsung kepada pembaca.
• Melayani, membina, dan mengawasi agen serta aparat penjualan langsung. • Melayani dan menyelesaikan pengaduan dari agen penyalur, maupun dari
pembaca atau dari pelanggan.
• Menganalisa pasar secara periodik dengan cara menyelenggarakan riset pasar melalui koordinasi dengan bagian penelitian dan pengembangan atau pengembangan bisnis gnup Pikiran Rakyat.
13. BP3 (Badan Penelitian Perencanaan dan Pengembangan)
Bagian BP3 dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Pemasaran.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah :
• Melakukan berbagai penelitian terhadap selera konsumen maupun competitor.
• Mampu membaca keinginan konsumen dengan cara melakukan riset pasar untuk mengetahui pangsa pasar saat ini.
• Mengawasi kegiatan-kegiatan usaha perusahaan. • Menangani urusan pengembangan produk perusahaan.
14. Komunikasi Pemasaran
Bagian Komunikasi Pemasaran dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Pemasaran.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah : • Melakukan kegiatan pemasaran.
• Melaksanakan promosi-promosi dalam usaha menjaga kelangsungan hidup perusahaan
• Bertanggungjawab untuk menjaga hubungan baik dengan klien perusahaan. • Bertanggungjawab langsung kepada direkur pemasaran atas segala kegiatan
pemasaran yang dilakukan
15. Sekretariat Perusahaan
Sekretariat Perusahaan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama dan Pemimpin Umum Perusahaan.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah :
• Mengawasi aspek legalitas hukum kegiatan perusahaan.
• Menjaga hubungan baik dengan instansi dan pihak-pihak luar yang terkait. • Mengkoordinir arus informasi yang beredar di lingkungan perusahaan.
• Membina, membimbing, dan memberikan petunjuk pelaksanaan kerja kepada bagian Hukum, Humas, Sistem Manajemen Informasi, dan Administrasi.
16. Satuan Internal Audit
Bagian Pemeriksaan Intern bertanggungjawab langsung pada Direktur Utama. Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah :
• Melakukan penilaian terhadap semua bagian dalam organisasi perusahaan dengan memeriksa kegiatan-kegiatan financial dan accounting sebagai basis pelayanan manajemen.
• Memonitor secara menyeluruh manajemen perusahaan untuk mendapatkan penilaian mengenai efektifitas prosedur yang telah dijalankan.
• Menafsirkan kebijaksanaan direksi dan menafsirkan kebijaksanaan itu diterapkan pada semua fungsi yang ada di dalam perusahaan.
• Memperbaharui dan menyempurnakan pedoman serta tata cara pelaksanaan pengeditan yang baku serta melaporkan hasil pemeriksaan pada direksi.
Bagian-bagian lainnya yang terdapat di PT. H.U Pikiran Rakyat: 1. Hukum
Bagian hukum dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang bertangungjawab langsung pada Direktur Utama.
Tugas dan tanggungjawabnya adalah : • Menangani urusan audit.
• Mengatur dan bertanggungjawab atas hal-hal yang berhubungan dengan hukum dan perpajakan.
• Bertanggungjawab atas urusan pembayaran pajak dan Peraturan pemerintah. 2. Hubungan Masyarakat (Humas)
Bagian Humas dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang bertangungjawab langsung pada Direktur Utama.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah :
• Membangun dan memelihara hubungan positif dengan public.
• Menyampaikan informasi kepada publik mengenai kebijakan, aktivitas, dan prestasi pemisahaan.
• Mengatur dan mengumpulkan program-program untuk memelihara dan mempertahankan kontak dengan publik (sponsorship).
• Bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilakukan khususnya dalam lingkungan masyarakat.
3. Sistem Manajemen Informasi
Bagian Sistem Manajemen lnformasi dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang bertangungjawab langsung pada Direktur Utama.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah :
• Melaksanakan pengelolaan penelitian dan pengembangan sistem informasi. • Melaksanakan pengadaan serta pemeliharaan dan pengamanan sarana dan
prasarana.
• Mengevaluasi teknologi yang terus mengalami perkembangan dan kemajuan.
1. Administrasi
Bagian Administrasi dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang bertangungjawab langsung pada Direktur Utama.
Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya adalah : • Mengolah dokumen perusahaan.
• Mengadakan korespondensi dengan instansi dan pihak luar yang terkait. • Membuat dan menyusun laporan keuangan sederhana perusahaan. • Mengmpulkan data-data yang berhubungan dengan perusahaan.
3.1.4 Komposisi Berita dan Suplemen HU. Pikiran Rakyat
Komposisi berita yang ditawarkan untuk para konsumen Pikiran Rakyat adalah sebagai berikut :
1. Halaman Muka
Berisi berita-berita umum terkini yang datang dari dalam dan luar negeri hingga pukul 00.00 WIB akan ter-cover secara lengkap pada halaman ini. Bagaikan estalase, halaman ini memunculkan peristiwa-peristiwa terbaik dan menarik yang datang dari berbagai kota. Belum lagi sentuhan human
interest yang bisa didapatkan dari popnews yang terletak pada bagian
bawah (kaki) halaman. 2. Bandung Raya
Bandung adalah ibukota provinsi Jawa Barat yang sekaligus juga tuan rumah bagi Harian Umum Pikiran Rakyat. Tak heran bila kami "menasbihkan" adagium tak ada jauh jatuh di Bandung yang tak diketahui wartawan Pikiran Rakyat dengan mencakup wilayah kota Bandung dan kota Cimahi, halaman ini adalah pasar yang paling menentukan.
3. Cirebon dan Purwasuka
Wilayah di utara Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pantura (Pantai Utara) mulai dari Karawang, Puwakarta, Subang, Cirebon, Majalengka dan Kuningan memperoleh porsi pemberitaan yang signifikan. Dinamika masyarakat yang ada di wilayah ini bahkan kerap ditempatkan pada halaman 1 (utama).
4. Wilayah Bogor
Kota-kota di wilayah eks-karisedanan Bogor, yakni Depok, Bogor, Sukabumi dan Cianjur adalah kawasan yang terus berkembang dengan kompleksitas permasalahan yang begitu dinamis. Ini adalah wilayah yang berbatasan langsung dengan hiruk pikuknya ibukota Jakarta.
5. Wilayah Priangan
Tidak dapat dipungkiri, wilayah priangan merupakan basis kedua Pikiran Rakyat setelah Bandung Raya. Warga Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Banjar dan Sumedang sudah lama diidentikan dengan konsumen setia Koran ini. Tak heran bila porsi pemberitaan dari kawasan ini pun termasuk dominan.
6. Nusantara
Halaman ini memotret perkembangan yang terjadi seantero nusantara termasuk ibukota Jakarta.
7. Ekonomi dan Keuangan
Pelaku bisnis, pengamat ekonomi ataupun orang awam sekalipun tak akan pernah kekurangan informasi yang berkaitan dengan perkembangan ekonomi
dan keuangan, hal-hal ini berkaitan dengan pasar, uang, valuta atau ekonomi umum dikupas dengan gambling.
8. Luar Negeri
Dengan didukung sejumlah kantor berita asing, halaman ini mengupas peristiwa penting apapun yang dialami manusia di belahan bumi manapun. Tak jarang pula wartawan Pikiran Rakyat dikirimkan langsung ke mancanegara untuk meliput peristiwa-peristiwa berskala global.
9. Pendidikan
Pendidikan adalah investasi masa depan, karena itulah Pikiran Rakyat menyajikan fenomena apapun yang terjadi di dunia pendidikan pada halaman tersendiri. Berbagai persoalan yang terjadi di level pendidikan dasar, menengah hingga tinggi, tak akan luput dari pantauan kami.
10. Olahraga
Olahraga yang tetap menjadi favorit pembaca yang tak mengenal strata usia, jenis kelamin, pendidikan atau penghasilan. Beritanya disajikan balk berskala lokal, nasional maupun global.
Dalam sepekan Pikiran Rakyat menerbitkan delapan suplemen yang memilikki karakteristik masing-masing. Dengan demikian, nyaris tak ada isu penting tingkat lokal maupun nasional yang ter-cover oleh seluruh rubrik yang ada. Berikut adalah beberapa suplemen yang ditawarkan HU. Pikiran Rakyat untuk pembacanya :
1. Teropong
Suplemen politik, hukum, agama dan pendidikan yang paling menonjol di dalam sepekan akan ditarik menjadi laporan utama TEROPONG. Laporannya disajikan secara holistik dan komprehensif karena dilengkapi dengan analisis cerdas dari pakar, wawancara ekslusif dengan tokoh berkompeten serta pandangan yang pro dan kontra terhadap suatu persoalan krusial.
2. Selisik
Suplemen yang mengupas seluk beluk permasalahan di Indonesia yang sedang hangat dibicarakan. Di dalamnya terdapat sisi lain dari suatu kasus yang dapat dijadikan pembanding untuk menemukan solusi.
3. Belia
Suplemen dunia muda yang aktif, kreatif dan positif. Suplemen ini dibidani oleh pekerja-pekerja cakap dibidangnya, sehingga tulisan-tulisan menarik tentang dunia remaja bisa kita temukan. Lewat susunan kaimat khas kaum Belia, disajikan secara apik tips, trend dan budaya pop yang perlu diketahui generasi "teenagers" sebelum mereka bergaul dengan sesamanya.
4. Gelora
Suplemen Dunia Olahraga dengan semboyan "denyut semangat sportivitas" dengan 8 halaman yang ada, nyaris tak ada even olahraga tingkat lokal, nasional maupun internasional yang tak ter-cover secara mendalam. Analisis dari ahli, atlet ataupun dokter olahraga akan bisa ditemui di sini. Jutaaan penggemar Persib pun akan terpuaskan oleh liputan mengenai klub kesayangan warga Bandung ini.
5. Kampus
Suplemen mahasiswa yang di dalamnya terdapat liputan mengenai kegiatan mahasiswa da dalam dan di luar lingkungan kampus yang mencakup kehidupan mahasiswa , berita mengenai pendidikan serta berbagai opini mahasiswa mengenai topik-topik yang ada dalam masyarakat.
6. Cakrawala
Suplemen ilmu pengetahuan dan teknologi dengan semboyannya "kuasai iptek, taklukan dunia". Teori-teori yang rumit akan diterjemahkan secara lugas dan mudah diaplikasikan.
7. Otokir
Suplemen dunia otomotif dengan sajian otomotif mutakhir. Perkembangan industri dan model kendaraan, flutuasi harga, tips-tips singkat berkendara, ataupun aksesoris keluaran terakhir digarap secara mendetail selain itu juga dibahas mengenai mesin kendaraan, keunggulan suatu produk sampai hobi otomotif.
8. Khazanah
Suplemen seni dan kebudayaan. Pacu Karsa Ciptakan Karya adalah slogannya, merupakan barometer perkembangan seni dan budaya. Penyair dan pekerja seni ternama kerap mengisi rubrik-rubriknya. Tentu saja bukan hanya jenis kesenian konvensial yang bisa ditemukan di sini, melainkan juga sifatnya kontemporer.
9. Pe-er Kecil
Suplemen dunia anak dengan slogan Sahabat Anak Cerdas Ceria tampil setiap hari minggu dengan sajian edukatif dan menghibur bagi anak-anak disajikan dalam empat halaman khusus, bukan hanya cerita anak yang mnearik disajikan disini melainkan juga opini anak, animasi, belajar ilmu pengetahuan atau sekedar berfoto dengan gayanya.
10. Geulis
Suplemen informasi mengenai dunia kewanitaan. Di dalamnya mecakup gaya hidup, informasi kesehatan, masakan, busana dan konsultasikonsultasi yang dapat membantu wanita dalam memperoleh informasi.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode kausal. Menurut Nazir (2003:54) metode dekriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Selain itu, penulis juga menggunakan metode kausal. Di mana menurut Simamora (2004:143) metode kausal bermanfaat apabila peneliti ingin melihat hubungan kausal antara variabel independen dan variabel dependen.
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah : 3. Penelitian Lapangan
Yaitu penulis melakukan peninjauan langsung ke perusahaan yang diteliti. Adapun cara yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Wawancara
Mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini.
b. Kuesioner
Daftar pertanyaan mengenai gambaran umum dari responden, serta satu set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian dan setiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis, guna mendapatkan data-data primer untuk diolah, dianalisis dan ditarik kesimpulan.
4. Penelitian Kepustakaan
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara membaca literatur serta buku-buku yang relevan dengan penyusunan skripsi guna mendapatkan data-data sekunder untuk dijadikan sebagai tinjauan pustaka.
Data yang terkumpul yang berhubungan dengan objek penelitian terdiri dari : a. Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang mempresentasikan realitas secara deskriptif melalui kata-kata, kalimat ataupun uraian. (Simamora, 2004:223)
b. Data Kuantitatif
Data Kuantitatif adalah representasi realitas yang disimbolkan secara numerik (dengan angka-angka). (Simamora, 2004:223)
3.2.2 Variabel Penelitian
Agar penulisan skripsi ini lebih terarah, maka perlu ditentukan variabel-variabel yang akan diteliti. Menurut Nazir (2003:123) Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Sedangkan menurut Simamora (2004:26) variabel adalah karakteristik, sifat, atau atribut yang memiliki berbagai nilai. Di sini variabel yang diteliti terdiri dari dua bagian. Yaitu variabel bebas (Independent Variable) dan Variabel Terikat (Dependent Variable).
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel yang lain. Dalam skripsi ini yang termasuk dalam variabel bebas adalah atribut produk yang dilambangkan dengan variabel X.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Yaitu variabel yang kondisinya dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam skripsi ini yang termasuk dalam variabel terikat adalah loyalitas konsumen yang dilambangkan dengan variabel Y.
3.2.3 Operasionalisasi Variabel
Untuk mengetahui pengaruh atribut produk terhadap loyalitas konsumen di Bandung , maka indikatornya dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep
Variabel
Sub Variabel Indikator Skala
Variabel Independent Atribut Produk (X) Unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar keputusan pembelian Tjiptono (2002;103) • Kualitas Produk • Desain • Merek - Up to date dalam penyajian berita - Kelengkapan berita yang disajikan - Berita yang disajikan
bermanfaat - Keakuratan berita
yang disajikan - Kualitas cetak - Kualitas kertas
- Ketepatan tata letak tulisan dan gambar - Kemenarikan gambar
dan foto
- Gaya bahasa dalam penyajian berita
- Nama merek memiliki image yang baik - Nama merek cukup
dikenal
- Nama Merek mudah untuk diucapkan - Logo atau simbol
menarik Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal
• Harga • Pelayanan - Harga eceran terjangkau - Harga berlangganan terjangkau - Kemudahan dalam berlangganan - Pelayanan keluhan pelanggan - Ketepatan waktu pengiriman Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Variabel Dependent Loyalitas Pelanggan (Y) Komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, atau pemasok, berdasarkan sikap yang positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten. Sheth dikutip oleh Tjiptono (2000;110) • Pembelian ulang • Penolakan terhadap produk pesaing • Memberikan referensi kepada orang lain - Melakukan pembelian ulang secara konsisten
- Tidak mudah beralih kepada produk pesaing
- Mengajak orang lain untuk berlangganan - Memberitahukan
keunggulan produk kepada orang lain
Ordinal
Ordinal
Ordinal
3.2.4 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok misalnya hasil wawancara dengan pihak perusahaan atau dengan responden pelanggan Harian Umum Pikiran Rakyat dan hasil kuesioner.
2. Data Sekunder
Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
a. Data sekunder internal, yaitu data yang didapat dari dalam perusahaan di mana riset dilakukan. Misalnya sejarah perusahaan, struktur organisasi.
b. Data sekunder eksternal, yaitu data yang berasal dari luar perusahaan. Misalnya data yang diperoleh dari jurnal atau internet
3.2.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Pancaindra manusia memilii kemampuan yang terbatas, oleh karena itu dalam melakukan pengukuran dibutuhkan suatu alat bantu. Pada situasi tertentu peneliti dapat menggunakan pancaindranya untuk mengukur, dengan catatan alat indra peneliti bersangkutan dalam keadaan normal. Namun pancaindra manusia memiliki keterbatasan. Maka untuk menghasilkan data yang baik setiap penelitian memerlukan alat ukur.
Ada banyak instrumen pengukuran perilaku konsumen. Data yang baik hanya dapat diperoleh bila instrumennya juga baik. Instrumen dikatakan baik apabila valid dan reliabel. Namun yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah instrumen wawancara,
yaitu kuesioner. Harus diakui bahwa alat ukur yang paling banyak dipakai dalam mengukur perilaku konsumen adalah kuesioner.
Uji validitas dan uji reliabilitas dapat memberikan suatu keyakinan bahwa data yang dikumpulkan benar-benar menggambarkan fenomena yang ingin diukur. Adapun pengertian validitas menurut Umar (2002:101) adalah :
“Validitas adalah pernyataan sampai sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur.”
Sedangkan menurut Simamora (2004:172) menyatakan bahwa :
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.”
Dari definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam mengukur validitas, semua pertanyaan yang dituangkan dalam kuesioner harus berkaitan dengan topik apa yang ingin dibahas dan mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti.
Pengertian reliabilitas menurut Umar (2002:101) adalah :
“Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali.”
Menurut Simamora (2004:177) mengungkapkan sebagai berikut : “Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner.”
Dari pengertian di atas maka dapat disimpukan bahwa dalam kuesioner, pertanyaan-pertanyaan ataupun pernyataan yang termuat di dalamnya hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga jika diisi berulang kali oleh responden hasilnya masih relatif konsisten.
3.2.5.1 Uji Validitas
Penulis melakukan serangkaian perhitungan untuk menguji tingkat validitas kuesioner yang disebarkan kepada para responden. Untuk mengetahui apakah setiap butir
dalam instrumen itu valid atau tidak, dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan skor butir-butir pertanyaan (sebagai variabel X) dengan skor total (sebagai variabel Y). Dimana dalam uji validitas ini dilakukan suatu pembandingan antara r hitung dengan r tabel. Adapun rumus r hitung adalah dengan menggunakan rumus teknik product moment sebagai berikut :
(
)(
)
{
∑
∑
−∑
∑
}{
∑
∑
−(
∑
)
}
− = 2 2 2 2 Y ) ( X Y XY r Y n X n X n Simamora (2004:180) Dimana :r = korelasi product moment
n = jumlah responden
X = skor butir-butir pertanyaan Y = skor total
3.2.5.2 Uji Reliabilitas
Dalam pengujian reliabilitas penulis menggunakan rumus Spearman-Brown sedangkan teknik yang digunakan adalah teknik belah awal-akhir di mana penulis membagi jumlah pertanyaan menjadi dua bagian. Maka yang dimaksud belahan pertama adalah skor butir dari nomor 1/2 n dan belahan kedua adalah skor-skor butir setengah nomor terakhir. Menurut Simamora (2004:182) dan Umar (2002:119) untuk mendapatkan angka reliabilitas adalah dengan cara skor belahan pertama dikorelasikan dengan skor belahan kedua, lalu reliabilitas instrumen dihitung dengan rumus
Spearman-Brown
Koefisien korelasi product moment :
(
)(
)
{
∑
∑
−∑
∑
}{
∑
∑
−(
∑
)
}
− = 2 2 2 2 xy Y ) ( X Y XY r Y n X n X n Dimana :X = skor total belahan pertama (awal) Y = skor total belahan kedua (akhir)
Koefisien reliabilitas Spearman-Brown :
(
xy)
xy 11 r 1 r X 2 r + = Dimana : = 11 r reliabilitas kuesioner = xyr koefisien korelasi antara dua belahan kuesioner
Setelah diperoleh angka reliabilitas, selanjutnya membandingkan hasil perhitungan reliabilitas atau r11dengan r tabel product moment. Bila r11lebih besar dari r tabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner yang dilakukan adalah reliabel.
3.2.6 Populasi dan Sampel
Untuk mengetahui tanggapan konsumen tentang atribut produk terhadap loyalitas pelanggan Harian Umum Pikiran Rakyat, maka penulis mengambil sampel dari populasi seluruh konsumen. Dengan meneliti sebagian dari populasi, penulis mengharapkan hasil yang diperolehnya akan menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan.
Pengertian populasi menurut Nazir dalam bukunya Metode Penelitian (2003:271) adalah :
“Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.”
Sedangkan menurut Simamora dalam bukunya Riset Pemasaran (2004:193) adalah :
“Populasi adalah sekumpulan satuan analisis yang didalamnya terkandung informasi yang ingin diketahui.”
Populasi dapat dibedakan menjadi populasi terbatas dan populasi tak terbatas. Populasi dikatakan terbatas apabila jumlah seluruh satuan analisis dapat dihitung.
Populasi dikatakan tak terbatas apabila jumlah seluruh satuan analisis tidak dapat dihitung, karena terlalu banyak ataupun karena tak terdefinisi.
Dikarenakan judul penelitian berhubungan dengan loyalitas konsumen, maka populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah populasi terbatas, yaitu sebagian pelanggan Harian Umum Pikiran Rakyat di kota Bandung. Agar dapat melakukan generalisasi, sampel harus mewakili populasi. Untuk itu diperlukan teknik pengambilan sampel yang tepat.
Adapun pengertian sampel menurut Riduwan (2003:10) dalam buku Dasar-Dasar Statistika I adalah sebagai berikut:
“Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.”
Sedangkan menurut Umar dalam bukunya Metode Riset Bisnis (2002:136) adalah :
“Sampel merupakan bagian dari suatu populasi.”
Oleh karena itu apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin dapat mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat mengambil sebagian sampel untuk diteliti yang tentunya mewakili populasi tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian pelanggan Harian Umum Pikiran Rakyat di wilayah kota Bandung.
Dalam menentukan jumlah anggota sampel, penulis mengambil salah satu pernyataan dari Singarimbun dan Effendi (1989:171) dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Survai yang mengatakan bahwa :
“Bilamana analisa yang dipakai adalah teknik korelasi, maka sampel yang harus diambil minimal 30 kasus.”
Berdasarkan pernyataan di atas, maka penulis menetapkan jumlah anggota sampel yaitu membatasi jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 60 responden yang akan mewakili populasi pelanggan Harian Umum Pikiran Rakyat di wilayah kota Bandung. Hal ini semakin banyak jumlah anggota sampel akan memerlukan biaya yang besar dan juga membutuhkan waktu yang lama. Dengan melakukan penelitian
dari sebagian pelanggan Harian Umum Pikiran Rakyat tersebut, penulis mengharapkan bahwa hasil yang diperoleh dapat menggambarkan populasi yang ada.
Dalam menentukan teknik pengambilan sampel, penulis menggunakan Non Probability Sampling. Menurut Riduwan (2003:16) pengertian Non Probability Sampling adalah sebagai berikut:
“Non Probability Sampling ialah teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel.”
Adapun teknik sampling yang digunakan adalah sampling aksidental, menurut Riduwan (2003:19), sampling aksidental adalah :
“Sampling aksidental ialah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karateristiknya, maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden).”
3.2.7 Uji Normalitas Data
Pengujian dalam hipotesis ini menggunakan non parametris karena data yang akan diuji berbentuk ordinal. Karena akan menggunakan statistik non parametris, maka setiap data pada setiap variabel harus terlebih dahulu diuji normalitasnya. Bila data setiap variabel berdistribusi tidak normal maka pengujian hipotesis tidak bisa menggunakan statistik parametris, maka dalam pengujian hipotesis menggunakan model statistik uji hitung Z. Karena variabel penelitiannya ada dua, maka pengujian normalitas data juga meliputi dua data untuk dua variabel tersebut. Pengujian normalitas data dapat menggunakan Kertas Peluang Normal atau dengan Chi Kuadrat.
3.2.8 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Penulis mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot penilaian dari setiap pernyataan berdasarkan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. (Riduwan, 2003:38)
Skala ini banyak digunakan karena skala ini memberi peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk persetujuan atau agreement terhadap suatu pernyataan.
Skala Likert menggunakan ukuran ordinal, karenanya hanya dapat membuat rangking, tetapi tidak dapat diketahui berapa kali satu responden lebih baik atau lebih buruk dari responden lainnya di dalam skala.
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai tingkatan dari sangat positif sampai sangat negatif. Adapun kriteria penilaian jawaban responden adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Jawaban Responden
Variabel X (Atribut Produk) Variabel Y (Loyalitas Konsumen)
Pernyataan Simbol Skor Pernyataan Simbol Skor Sangat Setuju
Setuju
Cenderung Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
SS S CS TS STS 5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Cenderung Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
SS S CS TS STS 5 4 3 2 1
Alat Bantu statistik yang digunakan adalah dengan analisis korelasi, yaitu
dengan mengukur derajat keeratan hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Korelasi yang digunakan yaitu :
1. Analisis Koefisien Korelasi Rank Spearman
Penulis menggunakan metode analisis korelasi Rank Spearman, dimaksudkan karena kedua variabel tersebut diukur dalam skla ordinal serta untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan juga arah hubungan antara variabel independent (atribut produk) tehadap variabel dependen (loyalitas konsumen).
Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut : a. Untuk yang tidak memiliki angka kembar
N -N d 6 -1 r 3 2 i s
∑
= Siegel (1997:255) Keterangan : rs = Koefisien korelasi 2 id = Selisih rank X dengan rank Y N = Jumlah sample
b. Untuk dua data atau lebih yang memiliki angka kembar
∑
∑
∑
∑
∑
⋅ − + = 2 2 2 i 2 2 y x 2 d y x rs Siegel (1997:256) Dimana :∑
∑
= − x 3 2 T 12 N -N x Siegel (1997:257) Siegel (1997:257) Keterangan :rs = Koefisien korelasi rank spearman N = Jumlah sampel
di = Selisih Rank X dengan Rank Y
X = Variabel independent (Atribut Produk) Y = Variabel dependent (Loyalitas Konsumen)
∑
∑
= − y 3 2 T 12 N -N yTx = - Faktor koreksi pada angka yang sama untuk variabel X - Faktor koreksi X
Ty = - Faktor koreksi pada angka yang sama untuk variabel Y - Faktor koreksi Y
Apabila terdapat rank kembar yang cukup banyak, maka dalam perhitungan koefisien korelasi perlu dihitung faktor koreksinya, dengan rumus :
Siegel (1997:256) keterangan :
T = Faktor koreksi
t = Menunjukkan jumlah rank kembar dari penelitian Besarnya koefisien korelasi adalah –1 ≤ rs ≤ 1, dimana :
Apabila (-) : berarti menunjukkan hubungan negatif atau berlawanan arah Apabila (+) : berarti menunjukkan hubungan positif atau searah.
Keterangan :
a. Apabila rs = 0 atau mendekati 0, maka hubungan variabel X dan variabel Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.
b. Apabila rs = 1 atau mendekati 1, maka hubungan variabel X dan variabel Y sempurna atau sangat kuat dan positif atau searah (jika X naik maka Y naik atau sebaliknya).
c. Apabila rs = -1 atau mendekati –1, maka hubungan variabel X dan variabel Y sempurna atau sangat kuat dan negatif atau berlawanan arah (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya).
Interpretasi dari hasil perhitungan koefisien korelasi adalah sebagai berikut 12 t -t T 3 =
Tabel 3.3
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Cukup 0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Sumber : Riduwan (2003:228), Dasar-Dasar Statistika 2. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X (Atribut Produk) terhadap variabel Y (Loyalitas Konsumen). Koefisien determinasi dihitung dengan rumus :
Kd = r x 100% s2 Dimana :
Kd = koefisien determinasi
rs = koefisien korelasi rank spearman
3. Pengujian hipotesis
Riduwan (2003:163) berpendapat bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.
Pengujian hipotesis digunakan untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis, maka digunakan model statistik uji z untuk menguji signifikasi (tingkat keberartian) antara variabel X dan variabel Y. Menurut Aczel and Jayavel dalam bukunya yang berjudul Complete Business Statistics (2004:704), untuk sampel besar (n>30) tes statistik yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus di bawah ini :
1 r
1. Dalam penelitian ini digunakan statistik uji z dengan pengujian signifikasi :
Ho : rs ≤ 0, menyatakan tidak terdapat hubungan positif antara atribut produk dengan loyalitas konsumen.
Ha : rs > 0, menyatakan terdapat hubungan positif antara atribut produk dengan loyalitas konsumen.
2. Membandingkan z hitung dengan z tabel dengan kriteria sebagai berikut : Jika z hitung ≥ z tabel maka Ho akan ditolak dan Ha diterima
Jika z hitung < z tabel maka Ho akan diterima dan Ha ditolak 3. Menentukan taraf signifikasi ( α )
Menyatakan tingkat keliruan dalam pengujian hipotesis yang dapat ditolerir. Tingkat kesalahan ( α ) yang digunakan adalah sebesar 5%.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.4 Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen Koran Pikiran Rakyat. Untuk mendapatkan keterangan mengenai pengaruh atribut produk terhadap loyalitas pelanggan koran Harian Umum Pikiran Rakyat di Bandung, penulis melakukan survai dengan cara menyebarkan kuesioner. Total kuesioner yang dibagikan adalah 60 eksemplar, kuesioner yang terkumpul sebanyak 60 eksemplar yang diperoleh dari 60 responden. Hal ini berarti tingkat pengembaliannya adalah 100%.
4.4.1 Gambaran Umum Responden
Untuk mendapatkan gambaran mengenai karakteristik konsumen, berikut ini diuraikan pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin dan angkatan.
Adapun data yang penulis peroleh mengenai profil responden adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah %
Pria 45 75
Wanita 15 25
Total 60 100
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.1 dari 60 responden yang menjadi objek penelitian terlihat bahwa 45 responden berjenis kelamin pria (75%), dan 15 responden berjenis kelamin wanita (25%).
Tabel 4.2
Karateristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah % < 15 tahun 9 15 15-20 tahun 13 21,7 21-28 tahun 15 25 >28 tahun 23 38,3 Jumlah 60 100 Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan table 4.2 di atas, dari 60 orang responden yang menjadi objek penelitian, 9 orang (15%) berusia di bawah 15 tahun, 13 orang (21,7%) berusia antara 15-20 tahun, berusia antara 21-28 sebanyak 15 orang (25%) berusia lebih dari 28 tahun 23 orang (38,3%).
Tabel 4.3
Karateristik Responden Berdasarkan pendidikan
Pendidikan Jumlah % SMP 3 5 SMU 10 16,7 Diploma 18 30 Sarjana 24 40 Lain-lain 5 8,3 Jumlah 60 100
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dari 60 responden yang menjadi objek penelitian, sebanyak 3 orang (35%) berpendidikan SMP, 10 orang (16,7%) berpendidikan SMU,
18 orang (30%) berpendidikan Diploma, 24 (40%) berpendidikan Sarjana dan 5 orang (8,3%) lain-lain termasuk berlatar pendidikan Magister.
Tabel 4.4
Karateristik Responden Berdasarkan Pendapatan Jumlah Pendapatan Jumlah % Kurang dari Rp1.000.000 17 28,3 Rp1.000.000 - Rp. 3.000.000 28 46,7 Rp. 3.000.000 - Rp. 5.000.000 11 18,3 Lebih dari Rp.5.000.000 4 6,7
Jumlah 60 100%
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dari 60 responden yang menjadi objek penelitian, 17 orang (28,33%) pendapatan perbulannya kurang dari Rp. 1000.000, 28 orang (46,7%) pendapatan perbulannya Rp.1000.000-Rp3.000.000, 11 orang (18,3%) sebesar Rp.3.000.000-Rp.5.000.000, dan 4 orang (6,7%) pendapatan perbulannya lebih dari Rp.5.000.000.
Tabel 4.5
Karateristik Responden Berdasarkan pengenalan Harian Umum Pikiran Rakyat
Lama mengenal Jumlah % < 1 tahun -
1 - 2 tahun 3 5
2 - 3 tahun 9 15
> 3 tahun 48 80
Jumlah 60 100%
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dari 60 responden yang menjadi objek penelitian, sebanyak 3 orang (5%) mengenal Koran Pikiran Rakyat antara 1-2 tahun, 9 orang (15%) mengenal Koran Pikiran Rakyat antara 2-3 tahun, 48 orang (80%) mengenal Koran Pikiran Rakyat lebih dari 3 tahun. Tidak ada responden yang menjawab kurang dari 1 tahun mengenal Harian Umum Pikiran Rakyat.
Tabel 4.6
Karateristik Responden Berdasarkan berlangganan Surat Kabar lain Jawaban Jumlah %
Ya 17 28,3
Tidak 43 71,7
Jumlah 60 100%
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dari 60 responden yang menjadi objek penelitian, sebanyak 17 orang (28,3%) yang berlangganan surat kabar lain sedangkan 43 orang (71,7%) menjawab tidak berlangganan surat kabar lain.
4.4.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing - masing pernyataan dengan dengan jumlah skor masing-masing variabel. Validitas didefinisikan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Oleh karena itu, penulis menguji tingkat validitas kuesioner yang disebarkan kepada para responden. Hasil uji validitas masing - masing variabel adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Atribut Produk No Nilai
Korelasi Nilai Kritis Keterangan
1. 0,60485 0,254 Valid 2. 0,78518 0,254 Valid 3. 0,82750 0,254 Valid 4. 0,82750 0,254 Valid 5. 0,91409 0,254 Valid 6. 0,90741 0,254 Valid 7. 0,67510 0,254 Valid 8. 0,69508 0,254 Valid 9 0,60773 0,254 Valid 10 0,78518 0,254 Valid 11 0,70242 0,254 Valid 12 0,70398 0,254 Valid 13 0,85816 0,254 Valid 14 0,49314 0,254 Valid 15 0,43338 0,254 Valid 16 0,56242 0,254 Valid 17 0,80199 0,254 Valid 18 0,56188 0,254 Valid Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Loyalitas No Nilai
Korelasi Nilai Kritis Keterangan
1. 0,85148 0,254 Valid
2. 0,81955 0,254 Valid
3. 0,75174 0,254 Valid
4. 0,54499 0,254 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas menunjukkan bahwa nilai korelasi tiap item pernyataan dengan total skor yang diperoleh lebih besar dari 0,254 sehingga dapat disimpulkan bahwa item pernyataan yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam analisis data selanjutnya. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Adapun hasil pengujian reliabilitas yaitu koefisien korelasi antara skor kelompok ganjil dan kelompok genap yang dilakukan dengan menggunakan program Excel dengan jumlah responden sebanyak 60 dapat dilihat pada perhitungan di bawah ini.
r hitung 0,59046553
r tabel 0,254
keputusan reliable
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dalam lampiran. Relibilitas yang diperoleh dari perhitungan di atas sebesar 0,590 dengan demikian instrumen yang digunakan dalam penelitian reliabel sebesar 59%.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap semua item dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua item penelitian dapat dikatakan reliabel karena nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,254, dengan demikian dapat digunakan sebagai instrumen dalam mengukur variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden, maka dapat diketahui pernyataan responden mengenai Koran Harian Umum Pikiran Rakyat. Setiap jawaban dari responden diberi nilai berdasarkan skala likert. Adapun kriteria penilaian sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
Cukup Setuju (CS) = 3 Tidak Setuju (TS) = 2 Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden, untuk memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut, maka digunakan interval untuk menentukan panjang kelas interval, maka digunakan rumus menurut Sudjana (2001;79) sebagai berikut :
P =
Kelas Banyak
Rentang
Dimana :
Rentang = Data terbesar – data terkecil Banyak kelas = 5
Berdasarkan rumus di atas, maka panjang kelas interval adalah : P =
5 1 5−
= 0.8
Maka interval dari kriteria penilaian rata-rata diasumsikan sebagai berikut: Sangat buruk/sangat rendah = 1,00 – 1,79
Buruk/Rendah = 1,80 – 2,59 Cukup baik/Cukup tinggi = 2,60 – 3,39 Baik/Tinggi = 3,40 – 4,19 Sangat baik/Sangat tinggi = 4,20 – 5,00
4.4.3 Tanggapan Responden Mengenai Atribut Produk Koran Harian Umum Pikiran Rakyat
Di bawah ini, dikemukakan hasil kuesioner untuk indikator atribut produk, yang merupakan variabel independen.
Tabel 4.9
Tanggapan Responden mengenai berita yang ditawarkan Harian Umum Pikiran Rakyat up to date.
Pernyataan Jumlah Persentase
(%) Skor
Sangat Setuju 8 13,3 40
Setuju 48 80,0 192
Cukup setuju 4 6,7 12
Tidak setuju 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0 0
Jumlah 60 100 244
rata-rata 4,07
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan tabel tersebut, dari 60 responden yang menjadi sampel sebanyak 13,3% menyatakan sangat setuju, 80% menyatakan setuju, 6,7% menyatakan cukup setuju bahwa berita yang ditawarkan Harian Umum Pikiran Rakyat up to date. Dengan
pernyataan tersebut hampir seluruh responden menyatakan baik dengan berita yang ditawarkan up to date karena dilihat dari rata-rata skor 4,07 yang berada pada interval 3,40 – 4,19
Tabel 4.10
Tanggapan responden mengenai berita yang ditawarkan Harian Umum Pikiran Rakyat sudah lengkap
Pernyataan Jumlah Persentase
(%) Skor
Sangat Setuju 9 15,0 45
Setuju 42 70,0 168
Cukup setuju 7 11,7 21
Tidak setuju 2 3,3 4
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 60 100 238
rata-rata 3,97
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan tabel tersebut, dari 60 responden yang menjadi sampel sebanyak 15% menyatakan sangat setuju, 70% menyatakan setuju, 11,7% menyatakan cukup setuju dan 3,3% menyatakan tidak setuju bahwa berita yang ditawarkan Harian Umum Pikiran Rakyat sudah lengkap. Dengan pernyataan tersebut hampir seluruh responden menyatakan baik dengan berita yang ditawarkan sudah lengkap karena dilihat dari rata-rata skor 4,07 yang berada pada interval 3,40 – 4,19. Responden yang menyatakan tidak setuju karena mereka merasa, berita yang ditawarkan, masih belum lengkap sesuai dengan kebutuhan mereka.
Tabel 4.11
Tanggapan responden mengenai berita yang ditawarkan Harian Umum Pikiran Rakyat bermanfaat
Pernyataan Jumlah Persentase
(%) Skor
Sangat Setuju 7 11,7 35
Setuju 49 81,7 196
Cukup setuju 2 3,3 6
Tidak setuju 2 3,3 4
Sangat Tidak Setuju 0 0 0
Jumlah 60 100 241
Rata-rata 4,02
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas, dari 60 responden yang menjadi sampel sebanyak 11,7% menyatakan sangat setuju, 81,7% menyatakan setuju, 3,3% menyatakan cukup setuju dan 3,3% menyatakan tidak setuju bahwa berita yang ditawarkan Harian Umum Pikiran Rakyat bermanfaat. Dengan pernyataan tersebut hampir seluruh responden menyatakan baik dengan berita yang ditawarkan bermanfaat karena dilihat dari rata-rata skor 4,02 yang berada pada interval 3,40 – 4,19. Responden yangmenyatakan tidak setuju beralasan karena mereka bukan pembaca setia Pikiran Rakyat jadi mereka mungkin beranggapan tabloid gosip atau otomotif lebih bermanfaat.
Tabel 4.12
Tanggapan responden mengenai berita yang ditawarkan Harian Umum Pikiran Rakyat sudah akurat
Pernyataan Jumlah Persentase
(%) Skor Sangat Setuju 8 13,3 40
Setuju 46 76,7 184
Cukup setuju 5 8,3 15
Tidak setuju 1 1,7 2
Sangat Tidak Setuju 0 0 0
Jumlah 60 100 241
Rata-rata 4,02
Berdasarkan tabel di atas, 13,3% menyatakan sangat setuju bahwa berita yang ditawarkan Harian Umum Pikiran Rakyat sudah akurat, sebanyak 76,7% menyatakan setuju, 8,3% menyatakan cukup setuju, dan 1,7% menyatakan tidak setuju dengan berita yang ditawarkan sudah akurat. Dengan pernyataan tersebut hampir seluruh responden menyatakan baik dengan berita yang ditawarkan sudah akurat karena dilihat dari rata-rata skor 4,02 yang berada pada interval 3,40 – 4,19. Responden yang tidak setuju beranggapan bahwa media elektronik lebih akurat daripada media cetak.
Tabel 4.13
Tanggapan responden mengenai hasil cetak Harian Umum Pikiran Rakyat berkualitas
Pernyataan Jumlah Persentase
(%) Skor
Sangat Setuju 7 11,7 35
Setuju 45 75,0 180
Cukup setuju 6 10,0 18
Tidak setuju 2 3,3 4
Sangat Tidak Setuju 0 0 0
Jumlah 60 100 237
Rata-rata 3,95
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas, dari 60 responden yang menjadi sampel sebanyak 11,7% menyatakan sangat setuju, 75% menyatakan setuju, 10% menyatakan cukup setuju dan 3,3% menyatakan tidak setuju dengan hasil cetak Harian Umum Pikiran Rakyat yang berkualitas. Dengan pernyataan tersebut hampir seluruh responden menyatakan baik dengan dengan hasil cetak yang berkualitas karena dilihat dari rata-rata skor 3,95 yang berada pada interval 3,40 – 4,19. Responden yang tidak setuju beralasan bahwa kualitas hasil cetakan tidak selamanya berkualitas, sebab ada kalanya hasil cetak yang buram atau tidak jelas untuk halaman tertentu.
Tabel 4.14
Tanggapan responden mengenai Harian Umum Pikiran Rakyat menggunakan kertas yang berkualitas
Pernyataan Jumlah Persentase
(%) Skor
Sangat Setuju 8 13,3 40
Setuju 41 68,3 164
Cukup setuju 9 15,0 27
Tidak setuju 2 3,3 4
Sangat Tidak Setuju 0 0 0
Jumlah 60 100 235
Rata-rata 3,92
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas, dari 60 responden yang menjadi sampel sebanyak 13,3% menyatakan sangat setuju, 68,3% menyatakan setuju, 15% menyatakan cukup setuju dan 3,3% menyatakan tidak setuju mengenai kertas yang digunakan berkualitas. Dengan pernyataan tersebut hampir seluruh responden menyatakan baik dengan kertas yang digunakan berkualitas karena dilihat dari rata-rata skor 3,92 yang berada pada interval 3,40 – 4,19. Responden yang menyatakan tidak setuju beranggapan bahwa kualitas kertas yang digunakan masih kurang berkualitas jika dibandingkan koran nasional.
Tabel 4.15
Tanggapan responden mengenai penempatan tata letak (layout) gambar maupun tulisan Harian Umum Pikiran Rakyat sudah baik dan tepat
Pernyataan Jumlah Persentase
(%) Skor
Sangat Setuju 8 13,3 40
Setuju 44 73,3 176
Cukup setuju 7 11,7 21
Tidak setuju 1 1,7 2
Sangat Tidak Setuju 0 0 0
Jumlah 60 100 239
Rata-rata 3,98