• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI PARAMETER PLANT BERDASARKAN KARAKTERISTIK RESPON TRANSIENT. Fiktor Sihombing 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI PARAMETER PLANT BERDASARKAN KARAKTERISTIK RESPON TRANSIENT. Fiktor Sihombing 1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

B-171

IDENTIFIKASI PARAMETER PLANT

BERDASARKAN KARAKTERISTIK RESPON TRANSIENT Fiktor Sihombing1

1)Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas HKBP Nommensen, Medan

Jl. Sutomo No. 4A Telepon (061)4522922;4522831 Fax 4571426 Medan 20234

E-mail : fiktor.sihombing@yahoo.com

ABSTRAK

Sistem adalah sekumpulan elemen/komponen-komponen fisik yang dihubungkan atau berhubungan satu sama lain sedemikian rupa, sehingga membentuk satu kesatuan atau keseluruhan yang bekerja bersama-sama untuk tujuan tertentu, dan didalamnya timbul pengendalian. Elemen/komponen sistem kendali akan selalu di analisis dan disain untuk memperoleh spesifikasi yang diinginkan. Untuk melakukan analisis dan disain sistem kendali, maka syarat minimum yang harus diketahui adalah fisik plant dalam model matematis, di mana model matematis tersebut harus mendekati model fisik yang sebenarnya. Model matematis dari fisik plant pada umumnya dalam bentuk model persamaan matematis fungsi transfer atau dalam bentuk persamaan state space. Metodologi menentukan model matematis fisik plant adalah tersedianya rangkaian skematiknya dan mengetahui parameter-parameter plant. Akan tetapi sering hal ini tidak ditemukan lagi. Oleh karenanya untuk memodifikasi atau mendisain elemen/komponen pengendali untuk tujuan memperoleh spesifikasi sistem tertentu akan sulit dilakukan. Mencari model matematis plant yang tidak diketahui lagi parameternya, dengan melalakukan pengujian dan analisis, menentukan karakteristik respon transient sistem orde kedua, merupakan suatu cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi parameter-parameter plant.

Kata Kunci : Karakteristik Respon Transient, Model Matematis, Identifikasi Parameter, Analisis dan Disain

PENDAHULUAN

Masalah teknik sistem kendali adalah analisis dan disain. Analisis adalah untuk menyelidiki sifat-sifat dari suatu sistem yang ada, sedangkan disain adalah pemilihan dan penyusunan komponen sistem yang melaksanakan fungsi/tugas tertentu.

Analisis dan disain sistem kendali akan selalu dilakukan untuk memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Spesifikasi adalah karakteristik performansi yang dikehendaki.

Analisis sistem kendali adalah penelitian pada kondisi performansi sistem, yang model matematiknya diketahui dan disain sistem kendali adalah mencari suatu sistem yang dapat menyelesaikan tugas, yang spesifikasinya diberikan. Pada umumnya prosedur analisis dan disain tidak diperoleh secara langsung tetapi memerlukan metoda coba-coba.

Permasalahan utama dari analisis dan disain sistem kendali adalah apakah diketahui dinamika sistem dalam bentuk model matematis, seperti dalam bentuk fungsi transfer atau dalam bentuk persamaan state space. Jika parameter plant tidak diketahui maka identifikasi parameter plant harus dilakukan. yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana melakukan identifikasi parameter. Peran sains dan teknologi seperti ini oleh institusi perguruan tinggi sangat penting dikaji dengan melakukan penelitian dan ditindaklanjuti dalam bentuk kerjasama, dengan demikian akan dicapai kemajuan bersama.

Analisis dan disain sistem kendali dilakukan, jika diinginkan spesifikasi sistem. Analisis dan disain sistem dapat dilakukan apabila diketahui model matematis. Model matematis sistem (plant) tidak akan dapat diperoleh apabila nilai parameter plant tidak diketahui, dengan demikian untuk memodifikasi atau disain sistem untuk bekerja sesuai spesifikasi yang diinginkan tidak akan mungkin dapat dilakukan. Hal seperti ini menjadi suatu permasalahan yang harus dicari solusinya. Maka salah satu teknik yang memungkinkan, untuk memperoleh model matematis suatu plant adalah melakukan identifikasi parameter, dengan pengujian dan menentukan parameter karakteristik respon transient sistem orde kedua.

Memperoleh model matematis suatu plant dalam bentuk fungsi transfer dengan metodologi identifikasi parameter berdasarkan karakteristik respons transient. Dengan demikian dapat dilakukan analisis dan disain terhadap suatu sistem yang tidak diketahui lagi parameter plantnya, untuk memperoleh spesifikasi sistem yang diinginkan.

(2)

B-172 METODE

Diagram blok dan Karakteristik Respon Transien, diagram blok suatu motor DC adalah seperti ditunjukkan Gambar 1

Fungsi transfer lup tertutup sistem orde kedua dengan masukan unit step, dinyatakan oleh persamaan (1),

(1) Karakteristik respon transient sistem orde kedua untuk masukan unit step dinyatakan seperti Gambar 2

Parameter karakteristik respon

Gambar 2. Respons Unit Step Sistem Orde Kedua

Waktu tunda (delay time), td adalah waktu yang diperlukan respon untuk mencapai 50% dari nilai akhir untuk pertama kali. Waktu naik (raise time), tr adalah waktu yang diperlukan respon untuk naik dari 10% sampai 90% dari nilai akhir, ketentuan pada sistem yang redaman lebih, 0% sampai 100% pada sistem redamanya kurang. Waktu naik (tr) dinyatakan persamaan (2),

Sedangkan definisi β dinyatakan pada Gambar 3.

2 1 n 1 tan d n radians      2 1 d n n  Ʃ

(3)

B-173

Gambar 3. Definisi Sudut β

1

1

t a n

d r d d

t

(2) Waktu puncak (peak time),tp adalah waktu yang diperlukan kurva respons untuk mencapai puncak lonjakan maksimum dinyatakan persamaan (3),

p d

t

(3) di mana

d adalah frekuensi alamiah teredam

Lonjakan maksimum (maximum overshoot), Mp adalah nilai puncak kurva respons. Lonjakan maksimum terjadi pada waktu puncak, yang dinyatakan oleh persamaan (4),

( ) 2 1 p M e    (4) Waktu mencapai steady state (settling time), ts adalah waktu yang diperlukan kurva respons agar dapat mencapai dan tetap berada dalam jangkauan nilai akhir yang rentang nilainya dinyatakan dalam toleransi error steady state.

Untuk kriteria dua persen maka waktu mencapai steady state mendekati empat kali konstantan waktu seperti dinyatakan persamaan (5),

4 s n t    (5) Jika digunakan criteria lima persen, maka waktu mencapai steady state mendekati tiga kali konstan waktu. Kesalahan keadaan tunak (error steady state), ess yaitu perbedaan antara nilai keluaran yang dicapai saat steady state dengan nilai yang dikehendaki (set point). Kesalahan ini dapat dikurangi dengan meningkatkan penguatan sistem. Settling time,ts untuk toleransi error steady state sebesar dua persen atau lima persen, dapat diukur dalam bentuk persamaan (6),

1

n T

 

 (6)

Dengan mengetahui respons keluaran plant dan menentukan karakteristik respon transient, maka dapat diketahui parameter-parameter suatu plant, dengan demikian ditahui model matematis dalam bentuk fungsi transfer.

Disain Pengendali Spesifikasi Performansi

Ʃ

Pengendali Model Matematis Fisik Plant

Gambar 4. Prinsip Disain dan Identifikasi Proses Identifikasi

(4)

B-174

Disain dan Identifikasi, alasan disain dan identifikasi parameter plant untuk memperoleh model matematis plant, dinyatakan pada Gambar 4, sedangkan diagram alir proses identifikasi parameter plant ditunjukkan pada Gambar 5.

PEMBAHASAN

Melakukan pengujian terhadap fisisk plant di laboratorium, dengan mengatur gain, untuk Kp = 20 , Kp = 40 dan Kp = 50. Fisik plant adalah sebuah motor servo DC. Respons keluaran plant ditunjukkan Gambar 6, 7 dan 8.

Respon keluaran yang diperoleh pada pemberian gain Kp = 20

Gambar 6. Respon transien untuk Kp=20 Respon keluaran yang diperoleh pada pemberian gain Kp = 40

Mulai Fisik Plant Gain 20/40 dan 50 20/40/50 Rekam Respon Ukur Mp A A Hitung Fungsi Transfer Sistem Orde kedua

Fungsi Transfer Hasil Identifikasi

Selesai

Gambar 5. Diagram Alir Proses Identifikasi

Tampilkan Respon

(5)

B-175

Gambar 7. Respon transien untuk Kp = 40 Respon keluaran yang diperoleh pada pemberian gain Kp = 50

Gambar 8. Respon transien untuk Kp = 50

Dari respon hasil pengujian pada Gambar 6. untuk Kp = 20 menunjukkan bahwa, Maksimum overshoot (Mp) adalah = 0,0292 pada peak time (tp ) = 0,875 detik. Maka untuk memperoleh nilai parameter faktor redaman ( ) digunakan persamaan (4)

Mp = Atau, = 0,0292 Maka

(6)

B-176

Dari definisi pada Gambar 3, maka frekuensi Alamiah tak teredam,

Dari diagram blok motor DC Gambar 1, bahwa fungsi transfer lup tertutup adalah,

Di mana, adalah konstanta gain motor dan adalah konstanta waktu motor. Dapat dituliskan hubungan ζ dan

; =

Mempedomani fungsi transfer lup tertutup sistem orde kedua dengan masukan unit step, yang dinyatakan oleh persamaan (1), Maka diperoleh fungsi transfer hasil identifikasi pada Kp = 20, adalah seperti persamaan (7),

(7) Dari respon hasil pengujian pada Gambar 7, untuk Kp = 40 menunjukkan bahwa, Maksimum overshoot (MP) adalah =0,036 pada peak time (tp) = 0,825 detik. Maka,

Mp =

= 0,0336 dimana ζ = 0,743 ; n = = 5,688

= 0,118 ; = =0,095

Mempedomani fungsi transfer lup tertutup sistem orde kedua dengan masukan unit step, yang dinyatakan oleh persamaan (1), Maka diperoleh fungsi transfer hasil identifikasi pada Kp = 40, adalah seperti persamaan (8),

(8)

Dari respon hasil pengujian pada Gambar 8, untuk Kp = 50 menunjukkan bahwa, Maksimum overshoot (MP) adalah =0,0313 pada peak time (tp) = 0,750 detik. Maka,

Mp = maka, = 0,0313; ζ = 0

n = ; = 1,08; = = 0,839 Mempedomani fungsi transfer lup tertutup sistem orde kedua dengan masukan unit step, yang dinyatakan oleh persamaan (1), Maka diperoleh fungsi transfer hasil identifikasi pada Kp = 50, adalah seperti persamaan (9),

(7)

B-177

(9) MATrix LABoratory, analisis terhadap model matematis fungsi transfer lup tertutup hasi identifikasi, MATrix LABoratory programnya adalah sebagai berikut:

disp('Fungsi Transfer persamaan (7),(8),(9)')

num1=29.2; den1=[1 8.07 29.2]; num2=32.4; den2=[1 8.452 32.4]; num3=38.9; den3=[1 9.24 38.9]; t=0:0.01:3; [y1,x1,t]=step(num1,den1,t) [y2,x2,t]=step(num2,den2,t) [y3,x3,t]=step(num3,den3,t) plot(t,y1,t,y1,'.-',t,y1,t,y1,'o',t,y1,t,y1,'-') title('Respon persamaan (7)(8),(9)') xlabel('Waktu (detik)') ylabel('Keluaran c(t)') grid 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 Respon persamaan (7)(8),(9) Waktu (detik) O u tp u t y (t )

Gambar 9. Respon Persamaan (7),(8),(9) KESIMPULAN

Berdasarkan respon pengujian dan perhitungan parameter karakteristik respon transient, dapat di identifikasi model matematis plant dalam bentuk fungsi transfer lup tertutup. Fungsi transfer yang mewakili fisik plant, sesuai hasil analisis program, dapat disimpulkan bahwa, fungsi transfer loop tertutup motor DC dapat dipilih salah satu diantara ketiga fungsi transfer lup tertutup tersebut, apakah persamaan (7), (8) atau (9), karena karakteristik respon transient ketiga persamaan tersebut mendekati sama.

DAFTAR PUSTAKA

Bahram Shahian, Control System Design Using Matlab, Prentice -Hall International Editions, London, 1993

D’azzo, JJ and Houpis, CH. Control System Analysis and Synthesis” Second Edition McGraw Hill Ioan Dore Landau, System Identification and Control Design, Prentice -Hall

James R. Rowland, ”Linear Control Systems : Modeling, Analysis, and Design, John Wiley & Sons, 1986

(8)

B-178

John J. D’ Azzo “ Feedback Control Systems Analysis and Syntesis, Second Eddition. Mc Graw-Hill International Book Company

Gupta, SC and Hasdorff L” Fundamentals of Automatic Control” John Wiley & Sons, 1970

Katsuhiko Ogata ” Modern Control Enggineering” Third Edition. Prentice Hall International. Inc 1997

Katsuhiko Ogata ” Modern Control Enggineering” Second Edition. Prentice Hall International. Inc 1970

Gambar

Diagram  blok  dan  Karakteristik  Respon  Transien,  diagram  blok  suatu  motor  DC  adalah  seperti  ditunjukkan Gambar 1
Gambar 3. Definisi Sudut β
Gambar 6.  Respon transien untuk K p =20  Respon keluaran yang diperoleh pada pemberian gain K p  = 40
Gambar 8. Respon transien untuk K p  = 50

Referensi

Dokumen terkait

Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 78; Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4301; Undang-undang RI Nomor 12

Mahasiswa dapat : (1) menjelaskan pengertian penelitian dan biostatistik (2) memahami hubungan statistik dengan penelitian, (3) memahami konsep statistik deskriptif, (4)

Pasien menjalani 2 kali operasi bibir sumbing dengan metode lip adhesion dan metode Barsky, dan 2 kali operasi lelangit sumbing dengan metode pushback dilanjutkan dengan

Hasil penelitian ini, menunjukan bahwa Rasionalitas Orang Tua dalam memilih lembaga bimbingan belajar mencakup 4 tipe Tindakan Rasionalitas yaitu Rasionalitas Instrumental pada

Karya yang berjudul “Ritual Kejawen di Pantai Parangkusumo dalam Fotografi Dokumenter” dibuat untuk menunjukkan dan memberi informasi dengan wujud karya

Guru Tingkatan 7 Surat amaran kedua dihantar selepas 10 hari pelajar yang sama tidak hadir.. Hantar surat amaran terakhir selepas 20 hari pelajar tersebut tidak

Tabir surya juga membantu untuk mengurangi risiko kanker kulit dan juga dari reaksi kulit terbakar (seperti  sunburn ) sinar matahari seperti (sensitivitas

1) Rata-rata nilai pemahaman dan keterampilan gerak SBP dan SKJ tidak jauh berbeda. 3) Nilai pemahaman dan keterampilan gerak SBP dan SKJ berada dalam kategori normal 4)