• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN ini. Jumlah tersebut terdiri atas pria dan wanita. Kalangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN ini. Jumlah tersebut terdiri atas pria dan wanita. Kalangan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Berdasarkan data pada Dinas Kependudukan Bandung tercatat sebanyak

108.245 jiwa etnis Tionghoa di Kota Bandung hingga akhir bulan April tahun

2005 ini. Jumlah tersebut terdiri atas 53.821 pria dan 54.424 wanita. Kalangan

etnis Tionghoa ini memiliki suatu tradisi ataupun budaya yang diturunkan dari

satu generasi ke generasi lainnya. Tradisi tersebut antara lain : tradisi merayakan

Tahun Baru Imlek, mengunjungi kuburan pada tanggal tertentu, memasak jenis makanan khusus pada tanggal tertentu, perayaan bulan purnama serta termasuk

didalamnya adalah mengenai penggunaan shio dalam horoskop Cina dan berbagai

aplikasinya.

Penggunaan shio dan aplikasinya masih ditemukan banyak dipergunakan

di kalangan etnis Tionghoa. Misalnya saja ketika seseorang berkenalan maka

seringkali mengganti pertanyaan “Berapa usiamu?” dengan kalimat tanya “Kamu

shio apa?”. Berdasarkan dari jawaban yang diberikan oleh lawan bicara maka si

penanya dapat memperoleh gambaran mengenai usia kenalan barunya dengan

memperhitungkan tahun kelahiran yang menentukan shio-nya. Selain

dipergunakan untuk memperhitungkan usia, shio yang sudah disebutkan tadi

(2)

ketidakcocokan dalam berelasi, berbisnis, pemilihan studi dan profesi bahkan

dalam pemilihan pasangan.

Pada tahun 2000 di Kota Bandung segelintir masyarakat etnis Tionghoa mempersiapkan pernikahan ataupun melahirkan pada tahun tersebut. Menurut

perhitungan kalender Cina tahun tersebut berada dibawah naungan shio naga. Bayi yang dilahirkan pada tahun ini diyakini akan memiliki karakter seperti

“Naga” yang merupakan lambang kehebatan, kejayaan dan kejantanan.

Sedangkan bagi pasangan yang menikah pada tahun tersebut diyakini akan

memiliki pernikahan yang langgeng, harmonis, mendatangkan kesuksesan serta

keberuntungan.

Ketika mendekati tahun baru Imlek 2005, diterbitkan sejumlah buku yang

berisi informasi mengenai peruntungan dan nasib pada tahun “Ayam Kayu”.

Misalnya “ Tahun 2005 Tahun Ayam Kayu, Sang Ayam Berkokok Cerianya Hari

Esok”, karangan suhu Ong. S. Widjaya ketua IPPSI (Ikatan Persaudaraan

Paranormal Seluruh Indonesia). Selain itu, sejumlah toko buku menjelang

perayaan tahun baru imlek ini juga menyediakan sudut khusus guna memenuhi minat baca mengenai horoskop Cina dan berbagai penggunaan praktisnya.

Arifin.M, seorang praktisi konsultasi spiritual yang berpraktek di daerah Bandung

selatan mengatakan bahwa secara umum telah terjadi peningkatan minat untuk

mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan perhitungan menurut shio. Klien yang

didominasi kalangan etnis Tionghoa ini biasanya datang untuk bertanya beberapa

(3)

mengembangkan bisnis yang sedang dijalani, meminta masukan mengenai tanggal

dan hari baik untuk menikah, pindah rumah, melakukan renovasi rumah,

menguburkan jenazah kerabat, dan sebagainya.

Selain itu dalam konsultasi yang dilakukan tidak jarang juga yang mencari

informasi mengenai kecocokan berdasarkan perhitungan shio antara sepasang muda-mudi yang berencana melanjutkan ke jenjang pernikahan. Perhitungan

tersebut diatas dapat mengungkapkan penggambaran karakter masing-masing dari

pasangan. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui derajat kecocokan

karakter dari pasangan yang bersangkutan. Jika terdapat ketidakcocokan antar

shio pada pasangan maka dikhawatirkan pernikahan yang akan dilakukan tidak

akan berlangsung lama karena kehidupan rumah tangga yang tidak rukun,

perceraian, tidak dilimpahi rejeki ataupun berujung pada kematian salah satu dari

pasangan.

Beberapa fenomena diatas mewakili kemunculan kembali horoskop Cina

atau shio dalam kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Bandung.

Kesesuaian maupun ketidaksesuaian antara apa yang dipersepsikan individu mengenai horoskop Cina dengan realitas yang terjadi, menjadi bagian dari

kemunculan fenomena tersebut. Misalnya saja, pada fenomena kelahiran bayi

ataupun pernikahan yang terjadi di tahun 2000. Karakter bayi ataupun

keberlangsungan pernikahan yang dilangsungkan pada tahun tersebut, belum

dapat dipastikan kesesuaiannya dengan hal yang diprediksikan dalam horoskop

(4)

tidak memiliki karakter layaknya “naga” ataupun pernikahan yang dilangsungkan

tidak berlangsung langgeng ataupun jauh dari karunia berkah atau rejeki yang

berlimpah.

Pada fenomena lainnya, dimana berkaitan tentang meningkatnya minat

konsultasi spiritual berkaitan dengan shio ditemukan beberapa ketidakpastian ataupun ketidaksesaian. Ketidaksesuaian antara perhitungan shio dengan realitas

yang terjadi masih berpeluang terjadi pada pasangan yang sudah melakukan

konsultasi pranikah. Masih terbuka kemungkinan bahwa pada pasangan yang

dalam konsultasi dinyatakan tidak berjodoh atau tidak cocok, dapat

melangsungkan kehidupan pernikahan dengan langgeng. Ataupun sebaliknya,

masih saja dimungkinkan pernikahan berujung pada perceraian ataupun

percekcokan panjang bagi pasangan yang dikatakan berjodoh atau cocok.

Pengelompokkan manusia berdasarkan kepribadiannya telah lama dikaji

dengan usaha yang bersifat prailmiah seperti ilmu gurat-gurat tangan (chirology),

ilmu tentang tulisan tangan (grafology), ilmu tentang bentuk wajah

(phisiognomy), ilmu tentang tengkorak (phrenology) dan ilmu perbintangan (astrology). Usaha pengelompokkan kepribadian yang bersifat ilmiah berawal dari

teori tentang cairan badaniah yang dirumuskan Hippokrates dan Galenus,

tipologi konstitusional (pengelompokan manusia berdasarkan bentuk konstitusi

tubuh) seperti misalnya menurut Kretschmer, dan tipologi mengenai temperamen

misalnya menurut Heymans, dsb. (Psikologi Kepribadian, hal 10,

(5)

Di Cina, tepatnya pada 2637 SM, usaha untuk mengelompokkan karakter

manusia juga dilakukan melalui ilmu astrologi. Dimana untuk selanjutnya, ilmu

astrologi ini dikenal sebagai horoskop Cina. Horoskop Cina pada masa tersebut bukanlah sistem prediksi masa depan perorangan seperti yang dikenal pada masa

ini. Horoskop Cina yang diterapkan secara individual pertama baru ditemukan setelah masa agama Kristen mulai menyebar yaitu pada tahun 100 M. Horoskop

ini berusaha menggambarkan karakter dari setiap individu termasuk

peruntungannya.

Karakteristik diatas akan berkaitan dengan penggunaan dua belas simbol

hewan yang terdapat dalam horoskop Cina. Didalam horoskop Cina,

pengelompokkan manusia akan berdasar pada dua belas shio ini. Kedua belas

hewan tersebut kemudian dikenal sebagai shio, yang berarti adalah deskriptif,

mirip atau seperti. Artinya, individu yang dilahirkan pada waktu tertentu akan

memiliki bawaan watak atau sifat mendekati karakteristik yang dilambangkan

shio yang bersangkutan (A.S.Udin, Intisari Teka-teki Naga Emas 2000, hlm 7).

Kedua belas hewan sesuai urutan adalah sebagai berikut : tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, babi.

Survei awal telah dilakukan dengan memberikan kuesioner pada 24 orang

responden etnis Tionghoa dengan latar belakang berbagai dari shio. Sebanyak dua

orang dari masing-masing shio diambil datanya. Survei tersebut dilakukan guna

mengetahui persepsi responden terhadap karakter sesuai shio berdasarkan

(6)

kesesuaian persepsi individu terhadap karakter diri dan penggambaran karakter

sesuai shio-nya. Berikut penuturan karakter yang menonjol dari setiap shio secara

singkat dan hasil survei awal yang telah dilakukan antara lain :

Hasil survei awal menunjukkan bahwa total responden ber-shio tikus

memiliki persepsi bahwa karakter cerdik dan lihai sesuai dengan dirinya. Sementara untuk karakter shio tikus berpembawaan ceria, terbuka dan humoris

hanya dihayati oleh salah satu responden saja. Sementara keseluruhan responden

ber-shio kerbau memiliki persepsi bahwa karakter ulet dan sabar sesuai dengan

dirinya. Karakter senang merencanakan dan bersikap hati-hati dalam

melaksanakan sesuatu, keseluruhan responden ber-shio kerbau tidak persepsikan

demikian dalam survei awal ini. Keseluruhan responden ber-shio macan dalam

survei awal ini tidak memiliki persepsi bahwa karakter dinamis dan pencuriga ada

pada dirinya. Sedangkan untuk karakter selalu berkeinginan untuk menjadi yang

terbaik dipersepsikan semua responden lebih mewakili gambaran dirinya.

Berdasarkan hasil survei awal juga didapatkan bahwa karakter shio kelinci seperti

lembut, cinta damai, dan dapat dipercaya hanya dipersepsikan oleh salah seorang responden saja. Sedangkan untuk karakter memiliki banyak sahabat dikarenakan

sikapnya yang hangat dan mampu menciptakan atmosfir yang nyaman dalam

lingkungan pergaulannya dipersepsikan demikian oleh keseluruhan responden

ber-shio kelinci dalam survei awal ini.

Sedangkan hasil survei awal lainnya menunjukkan bahwa karakter shio

(7)

Sementara untuk karakter murah hati, pengertian, bisa memimpin, percaya diri

dan berkarisma keseluruhan responden ber-shio naga persepsikan demikian.

Karakter shio ular seperti : sensitif dan berpembawaan tenang, mewakili karakter menonjol dari keseluruhan responden shio ular dalam survei awal yang telah

dilakukan. Sementara untuk karakter pendiam dalam survei awal ini, salah satu responden ber-shio ular tidak persepsikan demikian. Sementara keseluruhan

responden ber-shio kuda memiliki persepsi bahwa karakter mudah dibujuk kurang

mewakili dirinya, sementara untuk karakter lainnya seperti mandiri, menyukai

kebebasan dan percaya diri dipersepsikan demikian.

Keseluruhan responden ber-shio kambing berdasarkan survei awal

dikatakan memiliki kesesuaian persepsi dengan karakter tekun, teliti, dan

ragu-ragu dalam membuat keputusan mewakili dirinya, sementara untuk karakter

lainnya seperti memiliki perasaan yang sensitif dan tergantung terhadap individu

lain tidak dipersepsikan demikian. Karakter shio monyet menonjol dalam

kecerdikan atau kelihaian dalam mencari solusi dari segala kesulitan. Sikapnya

yang terbuka, hangat, mudah bergaul, serta terkadang manja dan kekanak-kanakan juga merupakan karakter yang menonjol dari shio ini. Namun didalam horoskop

Cina, shio monyet sering dikatakan perlu diwaspadai dalam kecerdikannya

memanipulasi individu lain. Keseluruhan responden ber-shio monyet dalam survei

awal yang telah dilakukan memiliki persepsi bahwa karakter terbuka, hangat,

mudah bergaul mewakili dirinya. Sementara untuk karakter pandai memanipulasi

(8)

Dalam survei awal yang telah dilakukan, didapatkan bahwa keseluruhan

responden ber-shio ayam memiliki kesesuain persepsi terhadap karakter terus

terang dalam bertutur kata, percaya diri dan enggan menerima nasihat sesuai dengan dirinya. Sementara untuk karakter suka membanggakan diri dan sulit

mempercayai individu lain, salah satu responden tidak persepsikan demikian. Shio selanjutnya yaitu shio anjing, memiliki karakter yang menonjol dalam hal

kesetiaan, kejujuran dan keberanian dalam melindungi individu lainnya yang

dikasihi olehnya. Walaupun begitu, shio anjing seringkali berubah perasaan,

pesimis, dan tidak dapat mengacuhkan kesalahan yang individu lain perbuat.

Responden ber-shio anjing dalam survei awal yang telah dilakukan memiliki

persepsi bahwa karakter setia, jujur, berani, serta mudah berubah perasaan sesuai

dengan dirinya. Sementara untuk karakter pesimis, salah satu responden tidak

persepsikan demikian. Shio yang terakhir yaitu shio babi, keseluruhan responden

dalam survei awal ini memiliki persepsi bahwa karakter baik hati, sangat sabar,

dan penuh kasih sayang sesuai dengan dirinya. Sementara untuk karakter perasa

dan memiliki relasi sosial yang terbatas, salah satu responden tidak persepsikan demikian.

Hasil survei awal diatas, mewakili adanya kesenjangan antara realitas

dengan karakter shio yang dipersepsikan individu. Pada waktu mendapatkan

sesuatu dari lingkungan, individu akan melakukan proses berpikir, pengolahan

dan memaknakan terhadap masukan yang diberikan lingkungan. Proses

(9)

individu terhadap sesuatu hal mungkin saja sesuai ataupun terjadi sebaliknya.

Demikian halnya dengan persepsi antara karakter nyata individu dan menurut shio

dalam konsep horoskop Cina. Kesenjangan persepsi karakter antara kedua sisi tersebut diatas akan bermuara pada inti pembahasan mengenai derajat persepsi

kesesuaian antara karakter shio dalam konsep horoskop Cina dengan persepsi individu terhadap karakter tersebut.

Ketidaksesuaian antara pemaparan dalam tinjauan shio dengan realitas

yang terjadi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Hal pertama adalah lingkungan

dimana individu dibesarkan. Individu melakukan penyesuaian pertama dengan

lingkungan yaitu terhadap orangtua pada masa awal kehidupannya.

Masing-masing orangtua akan mengasuh dan membesarkan anak dengan cara yang

berlainan. Anak akan menyesuaikan dengan lingkungan tempat individu tinggal

dan dibesarkannya. Misalnya saja, anak dengan karakter bawaan shio kuda yang

mandiri memiliki kemungkinan untuk berkurang kemandiriannya jika diasuh

dengan pola asuh yang cenderung memanjakan.

Penanaman dan pewarisan budaya dari generasi ke generasi di kalangan etnis Tionghoa berlangsung secara turun temurun. Hal ini dapat mempengaruhi

keyakinan dan kepercayaan individu akan penggambaran karakter menurut shio.

Misalnya individu ber-shio anjing memiliki karakter setia akan berkemungkinan

tidak berkarakter demikian dikarenakan pemudaran dalam pewarisan budaya

dalam keluarga. Lingkungan pergaulan individu juga memiliki peranan yang

(10)

tinjauan shio dengan realitas yang terjadi. Misalnya, suami dengan karakter

bawaan shio kerbau yaitu berhati-hati dalam melakukan tindakan. Pasangannya,

ber-shio macan dengan karakter berani mengambil resiko dan cenderung sembrono dalam bertindak. Antara suami dan istri akan mempengaruhi terhadap

karakter bawaan masing-masing. Karakter bawaan mengalami modifikasi dalam rangka menyesuaikan diri dalam kehidupan berpasangan.

Faktor selanjutnya dapat berupa suatu kecenderungan tingkah laku

manusia untuk bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkan lingkungan

terhadap dirinya. Individu dengan karakter bawaan shio babi yaitu introvert,

bertingkah laku cenderung ekstrovert dalam rangka memenuhi peran yang

diberikan lingkungan terhadap dirinya. Misalnya, berkaitan dengan profesi

sebagai salesman, pemasaran, resepsionis, dsb. Karakter bawaan introvert

mengalami modifikasi dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Hal yang melandasi dilakukannya penelitian ini adalah adanya

kesenjangan pesepsi individu tentang karakter dirinya dengan menurut shio.

Istilah shio dan paparan karakter didalam konsep horoskop Cina dirasakan perlu diteliti lebih lanjut untuk mencari suatu titik temu mengenai derajat kesesuaian

antara persepsi individu terhadap karakter menurut shio-nya dengan

penggambaran karakter shio dalam horoskop Cina. Berdasarkan hal tersebut,

peneliti ingin mengetahui persepsi individu keturunan Tionghoa usia 21-33 tahun

(11)

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Hal yang ingin diketahui dari penelitian ini adalah :

Bagaimana kesesuaian persepsi antara karakter berdasarkan shio dalam konsep horoskop Cina dan individu keturunan Tionghoa berusia 21-33

tahun di Kota Bandung ?

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

1.3.1. MAKSUD PENELITIAN

Memperoleh informasi mengenai sejauhmana kesesuaian persepsi antara

karakter berdasarkan shio dalam konsep horoskop Cina dengan persepsi

individu keturunan Tionghoa berusia 21-33 tahun di Kota Bandung

1.3.2. TUJUAN PENELITIAN

Memberikan informasi secara lebih mendalam mengenai persepsi individu

terhadap karakter menurut shio dalam tinjauan psikologis, khususnya

mengenai validitas sejumlah karakter yang terdapat pada masing-masing

(12)

1.4. KEGUNAAN PENELITIAN 1.4.1. KEGUNAAN ILMIAH

 Memberikan informasi bagi bidang Psikologi khususnya Psikologi

Kepribadian dan Sosial, mengenai persepsi karakter berdasarkan shio

dalam konsep horoskop Cina.

 Memberi informasi untuk penelitian lebih lanjut mengenai persepsi

karakter menurut shio dalam horoskop Cina.

 Memberikan masukan pada peneliti lain yang ingin meneliti secara lebih

mendalam mengenai kaitan horoskop Cina dengan penerapan ilmu

Psikologi lainnya, seperti psikologi industri dan organisasi.

1.4.2. KEGUNAAN PRAKTIS

Memberikan informasi secara empiris kepada kalangan etnis Tionghoa

mengenai persepsi kesesuaian terhadap karakter shio.

1.5. KERANGKA PEMIKIRAN

Usaha pengelompokkan manusia berdasarkan keunikan kepribadiannya terus menerus dilakukan. Pengelompokkan tersebut dapat berupa usaha yang

bersifat ilmiah seperti teori mengenai ajaran badaniah yang dirumuskan oleh

Hippocrates (460-370 SM), dan kemudian disempurnakan oleh Galenus. Hippocrates berpendapat bahwa dalam diri seorang individu terdapat empat

macam sifat (kering, basah, dingin, panas) yang didukung oleh keadaan

(13)

kuning, sifat basah dalam melanchole / empedu hitam, sifat dingin dalam plegma /

lendir, serta sifat panas dalam sanguins / darah. Pandangan Hippocrates tersebut

kemudian disempurnakan oleh Galenus. Menurut Galenus didalam tubuh individu terdapat empat macam cairan (chole, melanchole, plegma, dan sanguins)

dalam proporsi tertentu. Kepribadian individu adalah sebagai akibat adanya salah satu cairan badaniah yang dominan. Usaha yang bersifat prailmiah dalam

pengelompokkan manusia juga telah dilakukan, misalnya melalui ilmu gurat-gurat

tangan (chirology), tulisan tangan (grafology), bentuk wajah (phisiognomy),

bentuk tengkorak (phrenology) serta ilmu perbintangan (astrology).

Pada 2637 SM, Kaisar Cina Huang-Ti mencoba memperkenalkan pada

masyarakat Cina suatu penggolongan manusia berdasarkan astrologi. Waktu

kelahiran dalam hal ini tahun kelahiran yang beragam bagi setiap individu

dipersepsikan dapat menyebabkan perbedaan-perbedaan karakter serta sifat khas

individunya. Menurut Myra Sidharta pengamat masyarakat dan kebudayaan

Cina, mengatakan astrologi / horoskop Cina dikenal di dataran Asia dimulai pada

masa Kaisar Huang-Ti yang dikenal sebagai Kaisar Kuning atau “The Yellow

Emperor” (Intisari Teka-teki Naga Emas 2000, hlm 1, bag pendahuluan). Pada masa itu setiap pergerakan benda langit diamati, dicatat setiap perubahan

dan diamati hubungannya dengan kejadian dalam kehidupan manusia di bumi.

Masyarakat Cina beranggapan bahwa pergerakan benda langit (bulan) memiliki

arti tersendiri dalam kehidupan manusia. Berdasarkan pengamatan pada masa itu,

(14)

individu yang dilahirkan sesuai fase pergerakan bulan yang sedang berlangsung.

Individu yang dilahirkan ketika fase pergerakan bulan tertentu akan memiliki

karakteristik tersendiri dibandingkan individu yang dilahirkan pada fase pergerakan bulan lainnnya (Theodora Lau, 2000).

Horoskop Cina diatas meliputi suatu pemahaman bahwa terdapat pengaruh kosmis meliputi benda angkasa dan pergerakannya terhadap karakter dan sifat

manusia (Theodora Lau, 2000). Ketika dilahirkan, individu digambarkan berada

pada posisi tertentu terhadap benda angkasa. Horoskop Cina menggunakan bulan

sebagai benda angkasa yang penting dalam menentukan karakter individu.

Pergerakan bulan menurut perhitungan cina berlangsung selama empat fase,

bertepatan dengan pergantian keempat musim. Keempat fase tersebut terbagi atas

fase bulan baru (new moon) bertepatan dengan berlangsungnya musim semi,

seperempat awal bulan (first quarter) bertepatan dengan musim panas, bulan

utuh/penuh (full moon) bertepatan dengan musim gugur, dan seperempat bulan

akhir (last quarter) bertepatan dengan musim dingin. Masing-masing fase

menurut horoskop Cina memiliki pengaruh terhadap keunikan karakter individu yang dilahirkan pada fase tersebut. Berikut penjabaran secara singkat untuk setiap

fasenya :

Pada fase pergerakan bulan yang pertama (new moon) bertepatan dengan

berlangsungnya musim semi. Musim semi menandakan titik permulaan kembali

berlangsungnya kehidupan di alam setelah musim dingin. Musim semi ditandai

(15)

berlangsungnya musim semi, berdasarkan pengamatan memiliki sifat-sifat yang

menggambarkan musim semi. Misalnya memiliki pemikiran yang inovatif,

menyukai kebebasan, serta kreatif.

Fase pergerakan bulan berikutnya (first quarter), bertepatan dengan

berlangsungnya musim panas. Musim panas merupakan waktu yang baik untuk memupuk ataupun mencangkok tumbuhan. Berdasarkan pengamatan, individu

yang dilahirkan bertepatan dengan berlangsungnya musim panas ini, memiliki

sifat-sifat yang menggambarkan musim panas. Misalnya: memiliki pemikiran

yang jernih, seorang pejuang sejati, energik dan menguasai banyak kemampuan.

Fase bulan utuh (full moon) melambangkan keteraturan, kesuburan, dan

penyimpanan. Fase ini akan berkaitan dengan musim gugur, dimana merupakan

saat yang tepat untuk panen, membetulkan pagar yang rusak, memotong kayu,

dan melakukan persiapan untuk menghadapi musim dingin. Individu yang

dilahirkan pada tahun kelahiran bertepatan dengan berlangsungnya musim gugur

memiliki sifat yang berkaitan dengan sifat musim gugur. Misalnya: menyukai

keteraturan, memiliki keinginan untuk memecahkan masalah secepatnya, dan memperbaiki kesalahan secara efektif.

Fase yang terakhir (last quarter) bertepatan dengan berlangsungnya

musim dingin. Individu yang dilahirkan bertepatan dengan berlangsungnya musim

ini, berdasarkan pengamatan memiliki sifat berkaitan dengan sifat musim dingin.

Misalnya : pemikir, membuat perhitungan secara rinci dan kurang percaya diri.

(16)

dengan naungan fase tersebut akan menunggu, memusatkan dan mempersiapkan

energinya untuk bertindak di waktu yang dirasakan tepat tiba.

Berdasarkan pengamatan bahwa terdapat pengaruh kosmis bulan terhadap karakter dan sifat manusia tersebut, karakter manusia yang unik dan berlainan

dikelompokkan secara umum. Karakter tersebut dapat diketahui secara lebih mendetail dan menyeluruh dengan mengetahui komponen horoskop Cina lainnya,

seperti : siklus enam puluh tahun, sepuluh tangkai langit, dan dua belas cabang

bumi.

Siklus enam puluh tahun digunakan sebagai sistem utama untuk

menentukan penanggalan dan perhitungan horoskop Cina. Angka enam puluh

merupakan angka yang signifikan oleh karena dihasilkan dari kombinasi sepuluh

tangkai langit dan dua belas cabang bumi. Sepuluh tangkai langit antara lain Chia,

Yi, Ping, Ting, Mou, Chi, Keng, Hsin, Jen, Kuei. Urutan cabang bumi diwakili

dengan ke-12 shio antara lain: Tzu, Ch’ou, Yin, Mao, Ch’en, Szu, Wu, Wei, Shen,

Yu, Hsu, Hai. Setiap dari cabang bumi mengarah pada salah satu simbol hewan

dari 12 shio. Tangkai langit akan terulang enam kali dengan dua belas cabang bumi, dimana berkaitan dengan ini akan terulang lima kali dalam jangka waktu

enam puluh tahun. Untuk membawanya kembali pada titik awal dari tangkai

langit yaitu tangkai langit Chia dan cabang bumi Tzu akan memerlukan 60 pasang

dari kesemuanya.

Shio (cabang bumi) dalam bahasa Pu Tong Hua atau bahasa nasional

(17)

seperti. Hal yang dimaksud dalam pengertian shio tersebut mengarah pada

maksud bahwa setiap simbol yang terdapat pada kedua belas hewan tersebut

mencoba mewakili atau mendeskripsikan karakter seorang individu seperti dilambangkan oleh shio individu yang bersangkutan. Kwok Man-Ho (1995)

menuturkan bahwa masing-masing shio dalam horoskop Cina memiliki karakter yang unik dan berlainan. Penuturan mengenai karakter secara singkat berdasarkan

urutannya adalah sebagai berikut :

Shio tikus memiliki karakter yang menonjol sebagai figur yang baik hati

namun seringkali berubah pikiran dan egois. Shio tikus juga menonjol dalam

pembawaannya yang ceria, sikap yang terbuka, lihai dalam memperkirakan situasi

dan mengambil keuntungan dari kesempatan apapun baik dalam berbisnis maupun

berelasi sosial. Sementara itu shio kerbau memiliki karakter yang menonjol dalam

hal kesabaran, kepercayaan diri, kemampuan berpikir jernih dan kemampuan

merencanakan secara teliti. Selain itu shio kerbau menonjol dalam pola pikirnya

yang konservatif, tertutup, dan bahkan sangat berhati-hati terhadap segala macam

hal baru.

Shio macan menonjol dalam semangatnya yang tinggi, kemandirian, kedinamisan, serta keoptimisannya dalam menghadapi hidup. Shio macan juga

dikenal dengan karakternya yang keras kepala dan seringkali emosional.

Sedangkan shio kelinci dikenal sebagai figur pecinta kedamaian, membenci adu

(18)

kelinci memiliki mood mudah terpengaruh lingkungannya. Selain itu shio kelinci

dikenal memiliki kemampuan menyembunyikan perasaan yang baik.

Shio naga memiliki karakter yang menonjol sebagai figur yang simpatik, penuh percaya diri, dan tidak gentar menghadapi tantangan atau kesulitan.

Disamping itu shio naga juga memiliki hati yang bersahabat selain karakter pemarah dan bangga diri. Individu dengan shio ular menonjol dalam karakternya

yang pendiam, sensitif, setia serta pencemburu pada individu lain / benda yang

dimiliki individu lain. Selanjutnya, shio ular dikenal dengan segala

tindak-tanduknya yang terencana dengan baik. Walaupun terdapat kelemahan shio ular

dalam menjalin relasi sosial dikarenakan karakternya yang kurang sabaran dan

cenderung mementingkan diri sendiri.

Shio kuda memiliki karakter yang menonjol sebagai figur yang jujur,

pekerja keras, mandiri, ceria dan populer dalam lingkup relasi sosial. Tetapi

ambisius, terlalu impulsif, kurang tekun, pemarah (temperamental) serta dalam

berelasi terkadang terlalu melibatkan diri dalam kehidupan pribadi individu lain.

Sementara itu, shio kambing menonjol dalam karakternya yang pemimpi, membutuhkan bimbingan dan arahan dari individu lain, penuh keragu-raguan

serta terlalu mengkhawatirkan hal-hal kecil yang remeh. Individu ber-shio

kambing ini juga memiliki ketertarikan akan permasalahan spiritual, kreatif,

sederhana, penurut dan bertanggung jawab.

Shio monyet memiliki karakter yang menonjol sebagai individu yang aktif,

(19)

memecahkan masalah baru. Walaupun terkadang kelakuan shio monyet tidak

dapat ditebak, kekanak-kanakan, mementingkan diri sendiri serta memiliki

kemampuan untuk memperdaya individu lain karena kecerdikannya. Sementara

shio ayam, menonjol dalam karakternya yang memegang teguh intuisinya, jujur,

mandiri, bijaksana dan pemberani saat menghadapi keadaan yang sulit. Walaupun terkadang dapat menjadi tidak sabaran dan kasar, terutama bila tidak dapat

mengerti akan tindakan atau tujuan yang diinginkan oleh individu lain.

Shio anjing memiliki karakter yang menonjol sebagai figur yang setia,

dapat dipercaya, berhati-hati, bertanggung jawab, emosional tetapi memiliki

kesulitan dalam mengekspresikan emosi, seringkali pesimis dan tidak bisa

menahan diri untuk memperhatikan dan mengomentari kelemahan orang lain.

Shio babi menonjol dalam karakternya yang berani, berhati-hati, penuh kasih

sayang, terbuka, jujur dan dermawan sertatulus dan dapat dipercaya bagi individu

yang akrab dengan dirinya.

Karakter masing-masing shio seperti yang sudah dipaparkan diatas

memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri. Menurut A.A. Roback (1952), karakter didefinisikan sebagai disposisi psikofisikal yang menetap, menghambat

pengekspresikan dorongan dan menyesuaikannya dengan aturan-aturan umum.

Meskipun karakter dikatakan sebagai sesuatu yang menetap, karakter dapat juga

mengalami modifikasi untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang

dihadapi individu di lingkungan. Terdapat dua pandangan menurut A.A. Roback

(20)

Karakter endogen merupakan karakter bawaan yang dipengaruhi oleh faktor

genetik. Sedangkan karakter schicksal merupakan karakter yang dapat diubah

melalui perubahan dalam hidup atau lingkungan. Perubahan dalam hidup individu akan berkaitan erat dengan bagaimana cara individu memberikan makna terhadap

karakter yang selanjutnya akan dideskripsikan sebagai persepsi.

Persepsi dalam konsep psikologi dapat diartikan sebagai kesadaran tentang

obyek-obyek sosial, atau kejadian-kejadian sosial. Persepsi juga dapat diartikan

sebagai proses pemaknaan terhadap sesuatu (J.P.Chaplin, Dictionary Of

Psychology). Dalam memaknakan suatu hal diluar diri individu akan berkaitan

dengan dunia kognisi individu yang bersangkutan. Dengan kata lain, dunia

kognisi individu akan berperan dalam menentukan persepsi individu tentang

sesuatu hal. Persepsi ini juga akan erat kaitannya dengan pembentukan karakter

schicksal individu, karakter yang ditentukan melalui perubahan hidup atau

lingkungan.

Karakter menurut shio ditentukan berdasarkan tahun kelahiran individu

(Kwok Man-Ho,1995). Karakter menurut shio merupakan karakter bawaan yang dapat dimodifikasi akibat interaksi dengan lingkungan. Interaksi dengan

lingkungan dan persepsi individu terhadap karakter shio tersebut mendasari

munculnya kesesuaian maupun ketidaksesuaian penggambaran karakter individu

menurut shio. Ketidaksesuaian karakter menurut shio dapat dipengaruhi juga oleh

beberapa faktor, diantaranya: lingkungan tempat individu tinggal dan dibesarkan,

(21)

Sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungan,

individu melakukan interaksi timbal balik dengan lingkungan. Interaksi tersebut

baik dalam lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Interaksi dengan lingkungan ini diawali dengan interaksi dengan orangtua dan lingkungan dimana

manusia tersebut diasuh dan dibesarkan. Perkembangan karakter manusia dari masa bayi hingga masa dewasa akan mendapatkan pengaruh hasil interaksi

dengan lingkungan. Pola orangtua dalam mengasuh dan mendidik anak dapat

mempengaruhi karakter schicksal anak. Penanaman dan pewarisan budaya dari

generasi ke generasi di kalangan etnis Tionghoa berlangsung secara turun

temurun. Budaya tersebut mengalami penyesuaian sesuai waktu yang berlangsung

sesuai jaman. Hal ini mempengaruhi keyakinan dan kepercayaan akan persepsi

individu terhadap karakter menurut shio. Pada segelintir etnis Tionghoa,

penanaman budaya mengenai karakter shio seiring berjalannya waktu mengalami

pemudaran. Di samping itu, penanaman budaya ini ada yang masih berlangsung

hingga kini meskipun dalam proporsi yang bervariasi. Ketidaksesuaian persepsi

antara penggambaran karakter menurut shio dipengaruhi juga oleh faktor ini. Dengan kata lain semakin kecil proporsi pewarisan budaya ini, maka semakin

kecil juga derajat keyakinan individu terhadap shio dan aplikasinya. Hal ini akan

mempengaruhi persepsi terhadap karakter menurut shio, dimana merupakan

karakter bawaan individu.

Lingkungan pergaulan individu memegang peranan yang cukup penting

(22)

pasangan, memiliki kecenderungan untuk mendapatkan pengaruh dari

pasangannya. Pengaruh tersebut mencakup dalam modifikasi dalam tingkah laku

menjalani rutinitas sehari-hari, hingga karakter individu. Penyesuaian diri dalam kehidupan berumahtangga memiliki kaitan tersendiri dengan perubahan karakter

schicksal individu.

Self fulfilling prophecy adalah suatu situasi individu bertindak sesuai dengan yang diharapkan lingkungan terhadap dirinya (Darley & Fazio, 1980;

Merton, 1948). Tindakan individu yang ditampilkan pada lingkungan, sudah

diolah dan diseleksi terlebih dahulu sebelumnya agar sesuai dengan harapan

lingkungan. Jadi, kecenderungan munculnya karakter bawaan dalam bentuk

tingkah laku berkurang. Dengan kata lain, karakter schicksal direvisi guna

memenuhi harapan lingkungan terhadap diri individu. Sebagai contoh, seorang

individu yang menyadari dirinya memiliki keinginan untuk memimpin akan

menyangkal secara tidak sadar bahwa dirinya tidak suka memimpin dan tidak

menampilkannya dalam bentuk tingkah laku. Hal tersebut dikarenakan adanya

perasaan cemas bahwa individu lain akan menjadi tidak menyukainya jika tingkah laku tersebut ditampilkan (Darley & Fazio,1980; Swann, 1983).

Beberapa hal yang sudah dipaparkan diatas akan erat kaitannya dengan

bagaimana cara individu memberikan makna pada karakter menurut horoskop

Cina tersebut. Didalam horoskop Cina, dijabarkan sejumlah karakter yang

memiliki keunikan dan karakteristik tersendiri untuk setiap shio-nya. Sejauhmna

(23)

terhadap sifat karakter sesuai tahun kelahirannya (shio). Persepsi disini akan

mengacu pada pengertian sebagai proses yang memungkinkan untuk mengetahui

dan mengerti individu lain di luar diri individu maupun di dalam diri individu tersebut. Persepsi adalah proses yang memungkinkan individu untuk mengenali

ciri khas, kemampuan dan keadaan jiwa (inner states) individu lain, yang selanjutnya akan mempengaruhi sikap dan tindakan individu terhadap lingkungan.

(Baron & Bryne, Social Psychology : Understanding Human Reaction).

Persepsi individu terhadap karakter menurut horoskop Cina dapat

memiliki derajat kesesuaian tertentu. Kesesuaian maupun ketidaksesuaian

persepsi terhadap karakter tersebut dipengaruhi juga faktor-faktor dari lingkungan

di sekitar individu, seperti: lingkungan tempat individu tinggal dan dibesarkan,

budaya, lingkungan pergaulan serta self fulfilling prophecy.

Berikut bagan kerangka pemikiran tersebut :

Bagan 1.1. Kerangka Pikir

INDIVIDU Keturunan Tionghoa 21-33 thn di Kota Bandung Tahun Kelahiran KARAKTER 12 SHIO menurut Horoskop Cina Shio tikus Shio kerbau Shio macan Shio kelinci Shio naga Shio ular Shio kuda Shio kambing Shio monyet Shio ayam Shio anjing Shio babi Persepsi kesesuaian karakter menurut shio dan

persepsi individu SESUAI TIDAK SESUAI • Sangat Sesuai • Cukup Sesuai

Faktor yang mempengaruhi : Lingkungan tempat dibesarkan Budaya

Lingkungan pergaulan

Self Fulfilling Prophecy

• Kurang Sesuai • Tidak Sesuai

(24)

1.6. ASUMSI PENELITIAN

Asumsi dari penelitian ini adalah :

Persepsi terhadap karakter menurut horoskop Cina dan karakter diri individu memiliki perbedaan derajat kesesuaian.

Referensi

Dokumen terkait

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali PIFBV, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs

1) Higienitas: Higinenitas dan sanitasi adalah aspek penting yang perlu diperhatikan di industri jasa boga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

terhadap kurikulum 2013, (2) efektifitas penerapan kurikulum 2013 terhadap perkembangan sekolah, (3) faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kurikulum

Hal ini menunjukkan bahwa semua formula MP-ASI biskuit dengan substitusi tepung rumput laut Sargassum sp memenuhi persyaratan SNI 01-7111.2-2005, karena syarat untuk kadar

kawasan yang tidak boleh dibangun IPAL terpadu dengan shapefile rawan bencana, kebijakan air tanah, dan kawasan

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah yaitu “Apakah ada hubungan depresi dengan urutan anak dalam keluarga sukerto pada mahasiswa

berkutik saat ditangkap Unit Reskrim Polsek Loano Polres Purworejo karena diduga sudah menganiaya And I Setiawan alias Kancil (31) warga Dusun Beru Tengah RT 02 RW 05

Puji syukur Alhamdulillah penulis sampaikan yang sedalam-dalamnya atas karunia, rahmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT, sehingga penulis dapat