ANALISIS TINGKAT KESULITAN DALAM PRAKTEK PELURUSAN RAMBUT (REBONDING)
SISWA KELAS XII SMK PEMBANGUNAN DAERAH LUBUK PAKAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Tata Rias
Oleh
SUKMASARI SIREGAR
5111144005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ABSTRAK
SUKMASARI SIREGAR (NIM : 5111144005), Analisis Tingkat Kesulitan Dalam Praktek Pelurusan Rambut (Rebonding) Siswa Kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam, Skripsi : Program Studi Pendidikan Tata Rias, Jurusan Pendidikan Kesejahtraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) di SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, cara atau teknik yang mengungkapkan fakta yang jelas tentang gejala – gejala serta hubungan yang ada pada suatu objek penelitian. Penelitian ini terdiri dari 1 variabel. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Jurusan Tata Kecantikan Rambut yang seluruhnya 36 orang dan 1 orang siswa berhalangan. sampel penelitian diambil dengan total sampling. Data penelitian ini dijaring dengan menggunakan lembar pengamatan. Berdasrkan hasil pengamatan tentang kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) yang dinilai oleh tiga observer (pengamat) diperoleh rata – rata sebesar 52,14 dengan nilai tertinggi 61 dan terendah 44. Hasil pengamatan kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) yang dinilai oleh tiga observer (pengamat) dari 6 indikator yakni (1) pengaplikasian cream pelurusan step 1 diperoleh rata – rata siswa mendapat skor 3 sebanyak 20 orang (57,14%). (2) peresapan awal cream pelurusan step 1 diperoleh rata – rata siswa mendapat skor 3 sebanyak 21 orang (60%). (3) teknik smoothing diperoleh rata – rata siswa mendapat skor 3 sebanyak 20 orang (57,14%). (4) teknik pencatokan rambut diperoleh rata – rata siswa mendapat skor 3 sebanyak 18 orang (51,42 %). (5) pengaplikasian cream pelurusan step 2 rata – rata siswa mendapat skor 3 sebanyak 20 orang (57,14%). (6) hasil akhir pelurusan rambut diperoleh rata – rata siswa mendapat skor 3 sebanyak 22 orang (62,86%). Dari hasil penilaian pengamatan disimpulkan bahwa hasil akhir pelurusan rambut (rebonding) yang dilakukan siswa rata – rata memiliki keterampilan baik.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah dan hidayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini
berjudul “Analisis Tingkat Kesulitan Dalam Praktek Pelurusan Rambut
(Rebonding) Siswa Kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam – dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas M.Si, selaku dosen pembimbing sekaligus sekretaris jurusan PKK yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sehingga skripsi ini terwujud.
2. Ibu Dra. Rohana Aritonang M.Pd, Ibu Dra. Siti Wahidah M.Si, Ibu Dra. Ana Rahmi M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis.
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku ketua jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra. Hj Rosnelli, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
5. Teristimewa penulis ucapkan kepada Ibu Tercinta Asriah Harahap AM.Pd dan Ayah Tercinta Abdul Gani Siregar. Yang telah mencurahkan kasih sayang, motivasi, Doa, memberikan dukungan baik berupa materi dan moril kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
7. Terspesial kepada sahabat terbaikku Ade Novita Br Surbakti, Dwi Purnama Sari, Vivi Agustina, Clara Sekararum dan Yuliani Lufti Harahap dan teman- teman jurusan Tata Rias yang telah memberikan semangat serta dukungan kepada penulis selama pengerjaan skripsi ini. 8. Buat Sepupu Yusda Taslila Harahap, Nahdatul Avida, dan Santoso
yang memberikan semangat, Doa dan motivasi kepada penulis.
Akhir kata penulis mengucapkan Terima Kasih Kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini belum sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan kripsi ini.
Medan, Desember 2015 Penulis
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
8. Bahan, Kosmetik yang digunakan pada pelurusan Rambut ... 21
9. Langkah kerja rebonding basic ... 24
10. Lebar Diagnosa Pelurusan Rambut (Rebonding) ... 36
B. Penelitian Yang Relevan ... 37
C. Kerangka Berfikir ... 37
D. Pertanyaan Penelitian ... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Desain Penelitian ... 39
B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 39
C. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 40
1. Populasi Penelitian ... 40
2. Sampel Penelitian ... 41
D. Instrumrn Dan Teknik Pengeumpulan Data ... 41
1. Instrumen ... 41
2. Teknik Pengumpulan Data ... 42
F. Uji Kesepakatan Pengamat ... 46
G. Prosedur Penelitian ... 48
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
1. Lembar Diagnosa Pelurusan Rambut (Rebonding) ... 36
3. Lembar Pengamatan Kesulitan Dalam Praktek Pelurusan Rambut. ... 42
4. Rubrik Lembar Pengamatan Kesulitan Dalam Praktek Rebonding ... 43
5. ANAVA Uji Kesepakatan Pengamat ... 47
6. Ketepatan Teknik Pengolesan Cream Step 1 ... 52
7. Ketepatan Peresapan Awal Step 1... 53
8. Ketepatan Teknik Smoothing ... 55
9. Ketepatan Teknik Pencatokan Rambut ... 56
10. Ketepatan Teknik Pengolesan Cream Step 2 ... 58
11. Hasil akhir pelurusan rambut ... 59
12. Rata- rata Kesulitan Dalam Praktek Pelurusan Rambut ... 60
13. Distribusi Frekuensi Data ... 61
DAFTAR GAMBAR
16. Menganalisa rambut ... 24
17. Mencuci rambut ... 25
18. Cara mengeringkan rambut ... 25
19. Cara melindungi rambut ... 26
20. Pengaplikasian cream rebonding step 1 ... 27
21. Peresapan awal ... 28
22. Smoothing ... 28
23. Peresapan akhir ... 29
24. Mencuci rambut ... 29
26. Mencatok rambut ... 31
27. Mendinginkan rambut ... 31
28. Pengaplikasian neutralizer ... 32
29. Membilas rambut dengan deep conditioner ... 33
30. Cara mengeringkan rambut ... 33
31. Pencatokan ... 34
32. Hasil akhir tampak depan dan samping kanan ... 35
33. Hasil akhir tampak belakang dan samping kiri ... 35
34. Histogram skor penilaian pengaplikasian cream step 1 ... 53
35. Histogram skor penilaian peresapan awal step 1 ... 54
36. Histogram skor penilaian teknik smoothing ... 56
37. Histogram skor penilaian teknik pencatokan rambut ... 57
38. Histogram skor penilaian pengaplikasian cream step 2 ... 59
39. Histogram skor penilaian hasil akhir pelurusan rambut ... 60
40. Histogram data kesulitan dalam praktek rebonding ... 62
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN HALAMAN
1. Lembar Pengamatan ... 71
2. Data Tingkat Kesulitan Dalam Praktek Pelurusan Rambut (Rebonding). ... 75
3. Rekapitulasi Data Tingkat Kesulitan Dalam Praktek Pelurusan Rambut ... 76
4 Uji Kesepakatan Pengamat ... 77
5. Rekapitulasi Skor Penilaian ... 79
6. Rata Rata Setiap Indicator Penilaian ... 82
7. Deskripsi Data Penilaian ... 83
8. Identifikasi Tingkat Kecendrungan Variabel Penelitian ... 85
9. Dokumentasi Penilaian... 88
10. Lembar Perbaikan Skripsi ... 95
11. Surat Penugasan Dosen Pembimbing ... 97
12. Surat Permohonan Judul ... 98
13. Surat Persetujuan Judul ... 99
14. Surat Izin Observasi ... 100
15. Surat Balasan Observasi ... 101
16. Lembar Perbaikan Proposal ... 102
17. Surat Izin Penelitian ... 104
18.Surat Balasan Penelitian ... 105
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Kecantikan merupakan dambaan bagi setiap wanita baik kecantikan wajah
bahkan rambut yang turut serta memiliki peran dalam menjaga penampilan seseorang. Kusumadewi (2002) berpendapat bahwa penampilan yang baik, ikut berperan penting dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, dalam
kaitannya dengan kepercayaan diri dan trend, penampilan yang baik memperkuat kepercayaan diri. Berpenampilan menarik dapat diwujudkan dalam keindahan dan
keserasian berbusana, cara komunikasi, kecantikan wajah bahkan kecantikan rambut.
Hal ini sesuai dengan pendapat Husain (1999) bahwa kecantikan seseorang tidak lepas dari keindahan rambut karena rambut adalah mahkota bagi pemiliknya, yang merupakan salah satu unsur penilaian penampilan sesorang. Untuk
mewujudkan rambut yang ideal dibutuhkan penataan yang tepat. Penataan adalah semua tahap dan semua segi yang dapat diberikan kepada seseorang dalam rangka
memperindah penampilan dirinya melalui pengaturan rambutnya.(Kusumadewi, 1999). Pengaturan yang dimaksud melibatkan berbagai proses seperti pelurusan pratata dan penataan.
Telah diketahuai bahwa dewasa ini terdapat berbagai macam teori mengenai pelurusan rambut baik secara pengepresan, hair straihthner dan hair rebonding.
2
mengkilap kini dapat dimiliki setiap wanita. Hampir setiap wanita menginginkan rambut lurus seperti publik figure maupun bintang iklan brand perawatan rambut.
Makarizo juga melakukan survey, dari 1000 responden 83% diantaranya mendambakan rambut lurus dan 84% rambut lurus adalah tatanan yang disarankan
oleh pria untuk pasangannya. Melihat rambut lurus sudah menjadi icon dalam hidup wanita, kini banyak diciptakan tegnologi pelurusan rambut yang semakin canggih. http://www.makarizo.co.id/web/artikel/29/rebonding-gaya-rambut-lurus.
Rebonding adalah suatu teknik meluruskan rambut dimana setelah dilakukan
smoothing, rambut dicuci dan dikeringkan dengan tingkat kekeringan 50 – 70 %,
kemudian rambut dicatok dengan memakai alat. Peulrusan rambut dengan teknik rebonding ada 6 jenis antara lain : rebonding basic, retouch rebonding, color
reflection on rebonding, rebonding on bleached hair, rebonding on colored hair
dan natural rebonding.
Rebonding atau pelurusan rambut sudah ada sejak zaman dahulu, namun
sampai dengan tahun 1996 pelurusan dilakukan dengan menggunakan teknik papan, dari tahun 1997 sampai dengan 1999 hanya melakukan teknik smoothing,
dimana hasil yang didapatkan belum sempurna dan tidak terlihat natural. Pada tahun tersebut digolongkan pada “Era Straightener”. Memasuki tahun 2000 sampai dengan 2002 ada terobosan baru atau penemuan alat catok ceramid,
kemudian sekitar tahun 2003 sampai dengan 2005 maju lagi dengan teknik Rebonding System, dimana hasil yang didapatkan terlihat alami dan lebih tahan
3
Rebonding”. Dengan kemajuan teknologi canggih, digital turbo ion dan bionic
hair drayer dalam waktu tidak sampai 2 jam kita sudah dapat memebentuk style
sesuka hati ala Natural Express Rebonding. Pada tahun 2007 berkembang Rebon Cling With I ZonE. Rostamailis (2005).
SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam Merupakan sekolah menengah kejuruan yang membuka 2 program studi salah satunya adalah tata kecantikan rambut. Salah satu mata pelajaran pada prodi tata kecantikan rambut adalah
pelurusan rambut. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi mata Pelajaran pelurusan rambut pada tanggal 15 Maret 2015 menyatakan
bahwa yang menjadi kendala dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) adalah dari beberapa siswa mengalami kesulitan dalam teknik pengaplikasian obat Cream
pelurusan rambut step 1 dan cream pelurusan rambut step 2, ketika pengaplikasian cream sampai mengenai kulit kepala, seharusnya teknik pengaplikasian cream pangkal rambut dengan jarak 1 cm dari kulit kepala, kemudian cream kurang
merata. Siswa juga mengalami kesulitan dalam teknik smoothing (menjepit rambut), siswa kurang memperhatikan ketebalan pengambilan rambut ada yang
kurang dan lebih seharusnya tidak lebih dari 1 cm agar rambut bisa lurus merata, kemudian kurangnya penekanan ketika menjepit rambut menyebabkan cream masih menumpuk, tidak terlihat mengkilat dan menyatu. Siswa mengalami
kesulitan ketika mencatok rambut dalam praktek pelurusan rambut (rebonding), pengambilan ketebalan rambut kurang tepat, seharusnya tidak lebih dari 1 cm,
4
kendala diatas mengakibatkan hasil akhir pelurusan rambut (rebonding) kurang sempurna.
Data yang diperoleh dari daftar kumpulan nilai (DKN) Siswa Kelas XII Program keahlian Tata Kecantikan Rambut Tahun Ajaran 2014/2015. Pada mata
pelajaran pelurusan rambut masih kurang memenuhi standart kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75. Siswa yang mendapatkan Nilai D. (10 Orang ) 27,78 % . Yang Memperoleh Nilai C. (13 orang ) 36,11 %. Yang
Memperoleh Nilai B. (8 Orang) 22,22%. Dan yang memperoleh Nilai A. (5 orang) 13,89%. Dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya sebagian besar dari siswa hanya memperoleh nilai yang kategori C atau cukup. Rendahnya hasil
belajar diatas mengindikasikan belum tercapainya tujuan pembelajaran pelurusan rambut di jurusan tata kecantikan rambut SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penelitian ini perlu dilakukan dengan judul “Analisis Tingkat Kesulitan Dalam Praktek Pelurusan
5
B. Identifikasi Masalah
Bedasarkan Latar Belakang Masalah tersebut maka dapat
diidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut.
1. Siswa mengalami kesulitan pada pengaplikasian cream pelurusan
rambut pada step 1 dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.
2. Siswa mengalami kesulitan pada pengaplikasian cream pelurusan
rambut pada step 2 dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.
3. Siswa mengalami kesulitan pada teknik smoothing (menjepit rambut) dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) siswa kelas XII SMK
Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.
4. Siswa mengalami kesulitan Pada Teknik pencatokan rambut dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) siswa kelas XII SMK
Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.
5. Hasil praktek pelurusan rambut (Rebonding) pada siswa kelas XII
6
C. Pembatasan Masalah
Mengingat kompleksnya ruang lingkup permasalahan di atas serta
keterbatasan kemampuan peneliti untuk meneliti keseluruhan permasalahan yang ada, maka perlu dibuat batasan masalah sebagai berikut:
1. Tingkat kesulitan yang diteliti dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) yaitu pada pengaplikasian cream rebonding step 1 dan 2, teknik smoothing (menjepit rambut), kemudian pada teknik pencatokan
rambut.
2. Jenis rebonding yang diteliti jenis rebonding basic
3. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas XII Semester Ganjil Tahun Ajaran 2015/2016 SMK Pembangunan Derah Lubuk Pakam.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana kesulitan siswa pada pengaplikasian cream rebonding step 1 dan 2, teknik smoothing (menjepit rambut) teknik pencatokan rambut
7
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kesulitan siswa pada pengaplikasian cream
pelurusan rambut step 1 dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) pada siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah
Lubuk Pakam.
2. Untuk mengetahui kesulitan siswa pada pengaplikasian cream pelurusan rambut step 2 dalam praktek pelurusan rambut
(Rebonding) pada siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah
Lubuk Pakam.
3. Untuk mengetahui kesulitan pada teknik smoothing (menjepit rambut) dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding) siswa kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.
4. Untuk mengetahui kesulitan siswa Pada Teknik Pencatokan Rambut Dalam Praktek Pelurusan Rambut (Rebonding) Pada siswa
kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.
8
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas diharapkan hasil
penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebgai berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi guru khususnya yang mengajar di
lokasi penelitian tentang Tingkat kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding).
2. Menambah wawasan penulis dalam menuangkan gagasan, ide
kedalam karya tulis.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti tentang pengaruh tingkat
kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (Rebonding).
4. Sebagai bahan masukan atau perbandingan bagi peneliti lain yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian pada bab – bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) siswa kelas XII
SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam rata - rata Baik Sebesar 62,86%.
2. Kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) dengan penilaian pengaplikasian cream pelurusan step 1 rata – rata mendapatkan nilai baik sebesar 57,14%, pada ketepatan peresapan
awal step 1 sebesar 60%, dan pada teknik smoothing (menjepit rambut) sebesar 57,14%. Pada teknik pencatokan rambut sebesar
51,42%. Paada pengaplikaaasian cream pelurusan step 2 sebesar 57,%. 3. Kesulitan dalam praktek pelurusan rambut (rebonding) dengan hasil
akhir pelurusan rambut didapatkan bahwa rata – rata siswa memiliki
68
B. Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan
adalah sebagai berikut :
1. Bagi para guru diharapkan memberikan penguasaaan praktek kepada
siswa tentang pelurusan rambut (rebonding) sehingga siswa lebih baik dalam melakukan praktek pelurusan rambut (rebonding)
2. Diharapkan kepada siswa agar lebih menguasai teori pelurusan rambut
(rebonding), kemudian mencari refrensi dari buku maupun internet tentang pelurusan rambut diantaranya keterampilan dalam praktek
pelurusan rambut dan penguasaan pengetahuan teknik dalam pelurusan rambut, sehingga siswa memiliki kemampuan dalam praktek pelurusan
rambut yang lebih baik.
3. Diharapkan kepada siswa agar lebih sering melakukan latihan sehingga hasil praktek pelurusan rambut (rebonding) lebih baik dan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Behrend
Badudu, J.S, Sutan Mohammad Zain 2006, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Basuki, K.S (1991). Penataan Rambut. Jakarta : Gunung Mulia
Chitrawati. 1997. Dasar – Dasar Tata Rias Rmbut. Jakarta Karya Utama.
Dianti, Eka Usman. (2005). Murid Sulit Belajar? Diakses 15 Maret 2015 . dari www.pikiran-rakyat.com
Ella, Y.P. (2003). Merawat Dan Memperindah Rambut.Diakses pada 6 April 2015 Dari www.pikiran- rakyat.com
Hamalik, Oemar. (2004). Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito
Husain, Shanaz. (1999). Buku Kecantikan Sejati (The Book of Absolute Beauty). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Kusumadewi. (2002). Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40 +. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Kusumadewi. 2003. Rambut anda masalah, perawatan dan penataanya. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama.
Makarizo, Rebonding, System. Special Edition. Jakarta.
Nazir, (2005). Statistika Pendidikan. Diakses Pada 18 April 2015 Darihttp://jurnal-statistika pendidikan.html.
Pangaribuan, Lina. (2004). Dasar Rias. Diktat. Medan : Fakultas Teknik Unimed.
Poerwardaminta, W.J.S. 2010. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Putra, Saryono (2002). Marie Claire. Jakarta : Intimedia dan Ladang Pustaka. Rostamailis, dkk. (2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Diktoriat Pendidikan
70
Sudsiyono, Anas, (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Pustaka Belajar.
Sudjana, M.A (2002). Metode statistika . Bandung : Tarsito
Sudjono, Anas. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Rajawali Pres
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta
Sukmadinata, N.s. (2005). Landasan Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Suryabrata. (2002). Psikologi Kepribadian. Yogyakarta : Rake Press.