• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PEMIMPIN UNTUK INISIATIF KEMANDIRIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PEMIMPIN UNTUK INISIATIF KEMANDIRIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PEMIMPIN

U N T U K I N I S I AT I F K E M A N D I R I A N

(2)

PRAKATA

BAGI PEMIMPIN PASAK DAN LINGKUNGAN

Banyak anggota Gereja dapat meningkatkan kemandirian mere-ka, yaitu “kemampuan, komitmen, dan upaya untuk menyedia-kan kebutuhan kehidupan rohani dan jasmani bagi diri sendiri dan keluarga” (Buku Pegangan 2: Mengelola Gereja [2010], 6.1.1). Mengurus yang miskin dan yang membutuhkan adalah salah satu dari empat tanggung jawab Gereja yang ditetapkan secara ilahi (Buku Pegangan 2, 2.2). Pedoman pemimpin ini akan mem-bantu Anda dalam menerapkan asas- asas yang bersifat ajaran yang akan menolong anggota membantu diri mereka sendiri dan orang lain untuk menjadi lebih mandiri secara rohani dan jasmani.

Mohon luangkan beberapa menit untuk membaca surat dari Presidensi Utama yang terdapat di halaman berikut untuk mempelajari beberapa berkat yang dijanjikan tentang kemandi-rian yang bisa diterima oleh anggota di pasak (atau distrik) dan lingkungan (cabang) Anda.

Diterbitkan oleh

Gereja Yesus Kristus dari Orang- Orang Suci Zaman Akhir Salt Lake City, Utah

© 2017 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved. Dicetak di Indonesia Persetujuan bahasa Inggris: 11/17 Persetujuan penerjemahan: 11/17

Terjemahan dari Leader’s Guide for the Self- Reliance Initiative Bahasa Indonesia

(3)

PESAN DARI

PRESIDENSI UTAMA

Brother dan Sister,

Tuhan telah memaklumkan, “Adalah tujuan- Ku untuk menyedi-akan bagi para orang suci- Ku” (A&P 104:15). Wahyu ini adalah janji dari Tuhan bahwa Dia akan menyediakan berkat- berkat jasmani dan membuka pintu kemandirian, yaitu kemampuan bagi kita untuk menyediakan kebutuhan hidup bagi diri kita sendiri dan anggota keluarga kita.

Buklet Landasan Saya untuk Kemandirian telah disiapkan untuk membantu para anggota Gereja mempelajari dan mempraktik-kan asas- asas iman, pendidimempraktik-kan, kerja keras, dan kepercayaan kepada Tuhan. Menerima dan menjalankan asas- asas ini akan memungkinkan Anda lebih mampu menerima berkat- berkat jasmani yang dijanjikan oleh Tuhan.

Kami mengundang Anda untuk menelaah dan menerapkan asas- asas ini dengan tekun dan mengajarkannya kepada ang-gota keluarga Anda. Sewaktu Anda melakukannya, kehidupan Anda akan diberkati. Anda akan belajar bagaimana bertindak mengikuti jalan Anda menuju kemandirian yang lebih besar. Anda akan diberkati dengan harapan, kedamaian, dan kemaju-an ykemaju-ang lebih besar.

Mohon yakinlah bahwa Anda adalah anak dari Bapa kita di Sur-ga. Dia mengasihi Anda dan tidak akan pernah meninggalkan Anda. Dia mengenal Anda dan siap memberikan kepada Anda berkat- berkat rohani dan jasmani dari kemandirian.

Hormat kami, Presidensi Utama

(4)

INISIATIF KEMANDIRIAN

“Kemandirian adalah produk dari kerja kita dan menyokong semua praktik kesejahteraan lainnya .… ‘Marilah kita bekerja untuk apa yang kita perlukan. Marilah kita menjadi mandiri dan berdikari. Keselamatan dapat diperoleh tidak dengan asas lain.’” THOMAS S. MONSON (MENGUTIP MARION G. ROMNEY), “Guiding Prin-ciples of Personal and Family Welfare,” Ensign, September 1986, 3

A JARAN DAN ASAS KEMANDIRIAN

Kemandirian adalah “kemampuan, komitmen, dan upaya untuk menyediakan kebutuhan kehidupan rohani dan jasmani bagi diri sendiri dan keluarga. Sewaktu para anggota menjadi mandi-ri, mereka juga bisa melayani dan mengurus orang lain dengan lebih baik” (Buku Pegangan 2, 6.1.1). Tiga ajaran kunci dapat membantu kita memahami bagaimana menjalani kehidupan yang mandiri:

Pertama, kemandirian adalah perintah penting dalam rencana keselamatan. Presiden Spencer W. Kimball mengajarkan: “Gere-ja dan para anggotanya diperintahkan oleh Tuhan agar mandiri dan berdikari. (Lihat A&P 78:13–14.) Tanggung jawab bagi kese-jahteraan sosial, emosi, rohani, jasmani, atau ekonomi setiap orang berada pertama- tama pada dirinya sendiri, kedua pada keluarganya, dan ketiga pada Gereja jika dia adalah anggota yang setia darinya” (Ajaran-­Ajaran­Presiden­Gereja:­Spencer W.­ Kimball [2006], 141).

Kedua, Allah dapat dan akan menyediakan cara bagi anak- anak- Nya yang saleh untuk menjadi mandiri. “Dan adalah tujuan- Ku untuk menyediakan bagi para orang suci- Ku, karena segala sesuatu adalah milik- Ku” (A&P 104:15).

Ketiga, segala sesuatu, termasuk hal- hal jasmani, adalah rohani bagi Allah (lihat A&P 29:34). Sewaktu kita berkomitmen untuk menjalankan Injil lebih penuh, kita dapat menjadi lebih mandiri baik secara jasmani maupun rohani. Presiden Dieter F. Uchtdorf mengajarkan: “Dua perintah besar—mengasihi Allah dan sesama kita—adalah gabungan yang duniawi dan rohani .… Seperti dua sisi mata uang, duniawi dan rohani tak terpisahkan” (Dieter F. Uchtdorf, “Menyediakan dengan Cara Tuhan,” Ensign atau Liahona, November 2011, 53).

Beberapa asas Injil yang dapat membantu kita menjadi lebih mandiri termasuk meningkatkan iman kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus, menjadi lebih patuh, bertobat dari kesalahan kita, menggunakan hak pilihan kita dengan benar, dan melayani orang lain. Untuk informasi lebih lanjut, merujuklah pada buklet Landasan Saya untuk Kemandirian.

(5)

INISIATIF KEMANDIRIAN DIARAHKAN OLEH PEMIMPIN IMAMAT

Pasak- pasak Sion adalah tempat- tempat aman yang melin-dungi semua orang yang masuk. Tujuan pasak adalah untuk menjadi “sebuah tempat pertahanan, dan .… perlindungan dari badai, dan dari kemurkaan ketika itu akan dicurahkan .… ke atas seluruh bumi” (A&P 115:6). Pasak adalah tempat berkumpul di mana anggota Gereja dapat melayani dan memperkuat satu sama lain, menjadi satu, dan menerima tata cara imamat dan petunjuk- petunjuk Injil (Buku Pegangan 1, pendahuluan). Tuhan mengatakan kepada para pemimpin imamat, “Aku

berikan kepadamu .… kunci- kunci .… untuk pekerjaan pelayan-an dpelayan-an penyempurnapelayan-an para orpelayan-ang suci- Ku” (A&P 124:143). Presiden Dieter F. Uchtdorf mengajarkan: “Cara Tuhan tentang kemandirian melibatkan suatu cara yang seimbang dalam banyak segi kehidupan, termasuk pendidikan, kesehatan, pekerjaan, keuangan keluarga, dan kekuatan rohani .… Ini adalah apa yang diartikan bahwa, untuk sebagian besar, Anda harus memikirkannya bagi diri Anda sendiri. Setiap keluarga, setiap jemaat, setiap daerah di dunia berbeda” (“Menyediakan dengan Cara Tuhan,” Ensign atau Liahona, November 2011, 55). Inisiatif kemandirian adalah alat yang dapat digunakan presiden pasak dan uskup untuk membantu tanggung jawab mereka yang ditetapkan secara ilahi untuk mengurus yang miskin dan mereka yang membutuhkan.

Komite Kemandirian Pasak

Untuk memahami dan menanggapi kebutuhan kemandirian di pasak mereka, presidensi pasak dapat mengorganisasi komite kemandirian pasak sebagai bagian dari dewan pasak. Komite kemandirian pasak diketuai oleh seorang anggota presidensi pasak dan bertemu secara teratur untuk meninjau dan meren-canakan kebutuhan kemandirian di pasak. Komite kemandirian pasak didorong untuk bekerja sama dengan dewan kesejahte-raan uskup untuk menilai dan memenuhi kebutuhan tersebut. Komite kemandirian pasak biasanya terdiri atas seorang ang-gota dewan tinggi pasak, seorang angang-gota presidensi Lembaga Pertolongan pasak, ketua dewan kesejahteraan uskup, dan spe-sialis kemandirian pasak yang dipanggil. Peserta komite lainnya dapat mencakup anggota presidensi Remaja Putra dan Remaja Putri pasak, spesialis pasak tambahan, misionaris.

“Tidak diperlukan organi-sasi baru untuk mengurus kebutuhan orang- orang ini. Yang diperlukan adalah menaruh imamat Allah untuk bekerja.” HAROLD B. LEE, “Admonitions for the

Priesthood of God,” Ensign, Januari 1973, 104

(6)

INISIATIF KEMANDIRIAN

“Sudah selalu menjadi suatu ajaran yang pokok bagi para Orang Suci Zaman Akhir, bahwa aga-ma yang tidak memiliki kuasa untuk menyelamat-kan orang secara jasmani serta menjadikan mereka makmur dan bahagia di sini, tidak dapat diandal-kan untuk menyelamat-kan mereka secara rohani untuk mempermuliakan mereka di dalam kehidup-an ykehidup-ang akkehidup-an datkehidup-ang.” PRESIDEN JOSEPH F. SMITH, Ajaran- Ajaran Presiden Gereja: Joseph F. Smith (2011), 169

Peranan Komite Kemandirian

Dalam meninjau dan merencanakan kebutuhan individu dan keluarga di pasak, komite mempertimbangkan yang berikut:

Mengajarkan kepada para uskup dan dewan lingkungan ten-tang doktrin kemandirian dan mendukung mereka dalam tugas mereka.

Mengembangkan rencana sederhana untuk mendukung para uskup dan menyediakan kebutuhan kemandirian pasak. Merujuk-lah pada “Pertanyaan untuk Komite Pertimbangkan” di halaman 9.

Menawarkan kebaktian kemandirian secara teratur dan mengor-ganisasi kelompok kemandirian.

Memberikan pelatihan berkelanjutan kepada fasilitator sebagai-mana diperlukan.

Mengunjungi pertemuan kelompok kemandirian secara berkala dan memberikan umpan balik tentang kemajuan anggota kepada uskup dan dewan lingkungan.

Mengumpulkan dan mengomunikasikan sumber daya lokal yang tersedia di masyarakat dan dari Gereja. Sumber daya dapat mencakup nama orang yang dapat membantu, program peme-rintah, kesempatan kerja, dll. Manajer Layanan Kemandirian lokal juga dapat memberikan panduan mengenai cara- cara untuk mengumpulkan dan berbagi sumber daya masyarakat.

Memahami kebutuhan kemandirian anggota

Mengumpulkan dan mengo-munikasikan sumber daya Menyediakan dukungan tambahan PERANAN KOMITE KEMANDIRIAN Menawarkan kelompok kemandirian teratur

(7)

“Kehendak Allah adalah agar kita menjadi pria dan wanita yang bebas, mampu untuk menca-pai potensi penuh kita baik secara duniawi maupun rohani, agar kita bebas dari kemiskin-an dkemiskin-an belenggu dosa yang mempermalukan, menikmati harga diri dan kemandirian, siap dalam segala hal untuk berga-bung dengan- Nya dalam kerajaan selestial- Nya.” D. TODD

CHRISTOFFERSON, “Bebas Selamanya, untuk

Bertindak bagi Diri Mereka Sendiri,” Ensign atau Liahona, November 2014, 19

Spesialis Kemandirian Pasak

Sister, brother, atau pasangan suami istri dapat melayani seba-gai spesialis kemandirian pasak (atau distrik). Bekerja secara erat dengan anggota komite, seorang spesialis yang mengawasi operasi dan kegiatan kemandirian di pasak. Spesialis pasak melayani sebagai sumber bagi uskup dan pemimpin lingkungan lainnya (Buku Pegangan 2, 6.3.3) dan dapat membantu anggota dengan kebutuhan seperti pendidikan, pelatihan, keuangan keluarga, dan Dana- tetap Pendidikan jika memungkinkan (Buku Pegangan 2, 6.2.5). Uskup juga dapat memanggil spesialis kemandirian lingkungan (atau cabang) sesuai kebutuhan. Tanggung jawab spesialis dapat mencakup yang berikut:

Melatih dan membantu uskup serta dewan lingkungan ketika diminta.

Bekerja dengan komite kemandirian pasak untuk mengkoordina-sikan kebaktian dan mengorganisasi kelompok.

Memberikan pelatihan kepada fasilitator kelompok kemandiri-an, dengan menggunakan buklet Memfasilitasi Kelompok untuk Kemandirian (tersedia daring di srs.lds.org/facilitator).

Secara berkala mengobservasi dan mendukung kelompok- kelompok kemandirian.

Membagikan sumber daya komunitas dan gereja yang tersedia kepada anggota.

Memastikan bahwa laporan diselesaikan di srs.lds.org/report. BAGAIMANA ANGGOTA BELA JAR DAN BERTINDAK UNTUK MENJADI MANDIRI

Ini dimulai dengan keuskupan dan dewan lingkungan dengan doa yang sungguh- sungguh mempertimbangkan mereka yang memiliki tantangan- tantangan yang bisa mendapatkan manfaat dari kemandirian yang lebih besar. Idealnya, undangan pribadi disampaikan untuk menghadiri kebaktian (jika ditawarkan) atau langsung bergabung dengan kelompok kemandirian. Selain itu, pertimbangkan untuk mengundang orang- orang yang bisa memperkuat orang lain dengan waktu dan bakat mereka untuk berpartisipasi (lihat A&P 82:18–19).

(8)

INISIATIF KEMANDIRIAN

Kelompok kemandirian menangani tiga hal yang menurut Presiden Gordon B. Hinckley dibutuhkan oleh setiap orang yang insaf: “seorang teman, sebuah tanggung jawab, dan pemeliharaan dengan­‘firman­Allah­ yang baik’ (Moroni 6:4).” PRESIDEN GORDON B. HINCKLEY, “Converts and Young Men,” Ensign, Mei 1997, 47; lihat juga Moroni 6:3–9.

Anggota Bertemu dalam Kelompok Kemandirian

Juruselamat mengajarkan bahwa “di mana dua atau tiga orang-berkumpul bersama dalam nama- Ku, bertalian dengan sesu-atu hal, lihatlah, di sana Aku akan berada di tengah mereka” (A&P 6:32). Kelompok kemandirian adalah dewan kecil yang berorientasi pada tindakan. Mereka bertemu bersama untuk membantu membangun keterampilan dan iman setiap peserta. Wahyu pribadi selama pertemuan kelompok bisa datang dari berbagai sumber. Selain buku pedoman, setiap peser ta memi-liki pengetahuan, pengalaman, dan karunia yang dapat mem-bantu orang lain belajar dan bertumbuh.

Sebuah kelompok biasanya terdiri atas 8 sampai 12 individu dan bertemu selama sekitar dua jam setiap minggu sampai 12 minggu.

BAGAIMANA KELOMPOK BEKERJA

Baik Ajaran maupun Keterampilan Hidup Diajarkan

Selama setiap pertemuan kelompok, para peserta meluangkan waktu untuk meninjau asas- asas kemandirian yang bersifat ajaran, termasuk pentingnya tata cara. Mereka juga mempela-jari keterampilan praktis seperti mengelola keuangan pribadi, menemukan pekerjaan yang lebih baik, meningkatkan pendidik-an, atau memulai dan mengembangkan bisnis kecil.

Kelompok Membuat Komitmen dan Melaporkan Kemajuannya

Setiap pertemuan kelompok dimulai dengan individu melapor-kan kemajuan kepada kelompok mengenai komitmen mereka dari minggu sebelumnya. Peserta kemudian berembuk bersa-ma untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan.

(9)

“Tidak ada masalah dalam keluarga, ling-kungan, atau pasak yang tidak dapat diselesaikan jika kita mencari solu-si dengan cara Tuhan dengan berunding— benar- benar berunding— dengan satu sama lain.” M. RUSSELL BALLARD, Counseling with Our Coun-cils, edisi revisi (2012), 4 SIAPA YANG

HENDAKNYA BERPARTISIPASI DALAM KELOMPOK? Anggota dalam situasi berikut dapat memper-oleh manfaat: penerima persembahan puasa, yang menganggur atau setengah menganggur, misionaris yang baru saja kembali, anggota baru, anggota yang kurang aktif, dan orangtua tunggal.

Peserta Membagikan Pembelajaran Mereka dengan Anggota Keluarga

Banyak dari pembelajaran berlangsung di luar pertemuan kelompok karena anggota menjaga komitmen mereka dengan mempraktikkan keterampilan baru. Peserta diimbau untuk membagikan apa yang mereka pelajari dengan anggota keluarga.

Peserta Memperkuat Satu Sama Lain Sebagai “Mitra Tindakan”

Peserta diminta untuk mendukung dan memperkuat anggota lainnya dalam kelompok setiap minggu. “Mitra tindakan” ini saling membantu menjaga komitmen mereka melalui kontak dan dorongan reguler.

Fasilitator Mengarahkan Pertemuan Kelompok Mingguan

Kelompok kemandirian tidak dipimpin oleh guru namun diarah-kan oleh fasilitator. Fasilitator tidak memberi kuliah melaindiarah-kan mengikuti materi kursus dan mengajak semua anggota kelom-pok untuk berpartisipasi. Fasilitator menciptakan lingkungan di mana Roh Kudus dapat mengajarkan kepada peserta “segala sesuatu yang hendaknya [mereka] lakukan” (2 Nefi 32: 5; lihat juga 2 Nefi 32:3).

Kemajuan Berkelanjutan

Jika diperlukan, spesialis pasak, sukarelawan, atau pengajar ke rumah dan pengajar berkunjung dapat ditugaskan untuk menindaklanjuti atau membimbing peserta individu melalui telepon atau secara langsung. Komite kemandirian pasak juga dapat memilih untuk secara berkala mengatur berkumpulnya lulusan kelompok kemandirian sehingga peserta dapat melan-jutkan pertemanan, berbagi pengalaman, dan meninjau asas- asas dari Landasan Saya untuk Kemandirian.

(10)

SUMBER DAYA

Dukungan Karyawan Gereja dan Sukarelawan

Gereja mempekerjakan orang di setiap area untuk membantu upaya kemandirian. Ini mencakup manajer Layanan Kemandiri-an dKemandiri-an staf lain. Para karyawKemandiri-an ini, bersama dengKemandiri-an misionaris senior penuh waktu, dapat membantu melatih komite keman-dirian pasak untuk mengorganisasi kebaktian dan kelompok- kelompok kemandirian. Mereka juga dapat membantu komite dalam mengidentifikasi dan membagikan sumber daya masya-rakat lokal dan Gereja.

Buku Pedoman

Buku pedoman kemandirian tersedia daring di Perpustakaan Injil dan di srs.lds.org. Buku pedoman cetak dapat dipesan di

store.lds.org atau di pusat distribusi Gereja.

BUKU PEDOMAN GUNAKAN NOMOR BARANG(Untuk Pemesanan)

Jalan Saya Menuju Kemandirian

Kebaktian

Kemandirian 14068000

Landasan Saya untuk Kemandirian Asas dan Keterampilan Rohani 14067000 (Catatan: Juga disertakan dalam setiap buku kerja kelompok) Memulai dan Menumbuhkan Bisnis Saya Buku Kerja Kelompok 14678000 Menemukan Pekerjaan

yang Lebih Baik Buku Kerja Kelompok 14072000

Pendidikan untuk Pekerjaan yang Lebih Baik

Buku Kerja

Kelompok 14066000

Keuangan Pribadi Buku Kerja Kelompok 14863000

Memfasilitasi

Kelompok Pelatihan Fasilitator Hanya daring

“Tanpa kemandirian seseo-rang tidak dapat menja-lankan hasrat bawaan ini untuk melayani. Bagai-mana kita dapat mem-beri jika tidak memiliki apa- apa? Makanan bagi yang lapar tidak dapat datang dari rak yang kosong. Uang untuk membantu yang mem-butuhkan tidak dapat datang dari dompet yang kosong. Dukungan dan pemahaman tidak dapat datang dari yang lapar secara emosi. Pengajaran tidak dapat datang dari yang tidak terpelajar. Dan yang terpenting dari semuanya, bimbing-an rohbimbing-ani tidak dapat datang dari yang lemah secara rohani.”

MARION G. ROMNEY, “The Celestial Nature of

(11)

Kebaktian Kemandirian

Anggota biasanya (meski tidak perlu) memulai jalan menuju kemandirian dengan menghadiri kebaktian. Buklet Jalan Saya Menuju Kemandirian dapat membantu menuntun pembahasan.

Video Pelatihan dan Kisah Sukses

Materi pelatihan dan video kisah sukses tersedia daring di

srs.lds.org/videos.

Pusat Sumber Kemandirian

Sebuah pasak dapat memutuskan untuk mendirikan pusat sumber kemandirian untuk memenuhi kebutuhan di luar kelompok kemandirian. Misalnya, sebuah “pusat” bisa menja-di ruang fisik yang menja-digunakan bersama dengan pusat sejarah keluarga dan bisa menyediakan komputer untuk membantu anggota. Sebuah “pusat” bahkan bisa menjadi usaha virtual untuk menghubungkan para anggota dengan peluang lokal dan sumber- sumber daring. Jika sebuah pusat adalah lokasi fisik, setiap pasak akan menentukan seberapa sering pusat terbuka dan bagaimana melengkapinya dengan staf.

Pertanyaan untuk Komite Pertimbangkan

Apa kebutuhan kemandirian yang dimiliki individu dan keluarga di area kita?

Bagaimana kita dapat mendukung uskup, kuorum, dan Lembaga Pertolongan dalam peranan mereka untuk mengurus yang miskin dan mereka yang membutuhkan?

Bagaimana kita dapat lebih membantu uskup dan dewan ling-kungan untuk mengidentifikasi dan mengundang orang untuk berpartisipasi dalam usaha kemandirian kita?

Apa yang dapat kita lakukan selama dan setelah kelompok kemandirian untuk lebih mendukung peserta?

Bagaimana kita dapat lebih membantu orang- orang yang tidak dapat menghadiri atau menyelesaikan kelompok kemandirian?

Bagaimana kita dapat lebih memanfaatkan bakat, keterampilan, dan keahlian anggota di area kita?

Sumber Gereja atau komunitas apa saja yang dibutuhkan anggota kita, dan bagaimana kita hendaknya mengembangkan dan mem-bagikan sumber daya ini?

Bagaimana kita dapat menggunakan upaya kemandirian kita untuk mendukung prioritas pasak dan lingkungan? (Misalnya, pekerjaan misionaris, pengaktifan kembali anggota, dewasa lajang muda, atau remaja.)

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian adalah dengan melihat pola sebaran pengunjung sehingga dapat dilihat bagaimana fasilitas pendukung dapat menjadi salah satu obyek pasif ataupun

Menurut peneliti pengawasan dan pemantauan yang dijalankan di BMT UGT Sidogiri Jombang kurang maksimal dikarenakan ada beberapa hambatan seperti yang telah peneliti

sudah banyak yang bersembunyi meninggalkan beban mereka yang kemarin mencuri kekayaan negeri. sudah meninggalkan utang dan lari mencari selamat sendiri rasanya

Mengidenti -fikasi gagasan pokok dan gagasan pendukung Mengidenti -fikasi keragaman budaya, etnis, dan agama di Indonesia Menerapka n sifat-sifat bunyi Membaca teks

Hamdani Harahap selaku Pembantu Dekan III FISIP USU mengusulkan untuk membuat UKM dimana nantinya hanya ada dan boleh satu UKM saja yang membuat kegiatan dan

Pada bab kedua menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai Teori Kebijakan Program UPK MP, Syarat Penerima SPP,

Metode yang digunakan untuk menentukan kadar triklosan dalam cairan antiseptik Resik-V Manjakani dan pasta gigi formula adalah kromatografi cair kinerja

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)