• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

Fenomena tato bukan dilahirkan dari sebuah tabung dunia yang modern dan perkotaan. Secara historis, tato lahir dan berasal dari budaya pedalaman, tradisional, bahkan dapat dikatakan kuno (Olong, 2006:8). Keberadaan tato pada masyarakat modern mengalami perubahan makna, tato berkembang menjadi budaya populer oleh anak muda dan mereka menganggap tato merupakan simbol kebebasan dan keragaman.

Tato sekarang menjadi sebuah simbol kebebasan dan keragaman, peneliti melakukan penelitian di lingkungan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dengan unit amatannya adalah mahasiswa aktif di UKSW yang memiliki tato. Peneliti melakukan observasi dan wawancara mendalam terhadap lima mahasiswa aktif di UKSW yang memiliki tato, dengan latar belakang dan asal etnis yang berbeda-beda.

Menurut sudut pandang akademisi yaitu bapak Wartoyo selaku dosen dan pengamat kesenian UKSW mengatakan bahwa tato adalah kesenian, terdapat arti di balik gambar atau simbol yang dilukis di tubuh, dan menurut pak Wartoyo sendiri, selama mahasiswanya mau bekerja keras, tidak ada masalah, karena pada tahun tahun kedepan setelah mereka wisuda, mahasiswa yang bertato tersebut yang pasti, akan menghadapi pekerjaan yang berat, dikarenakan beberapa instansi pemerintahan masih melarang untuk pegawainya mempunyai tato.1

Tanggapan yang hampir sama dengan pak Wartoyo, yaitu mas Huda, selaku “tattoo artis” atau seniman pembuat tato yang bertempat di studio Red District jalan Pemotongan, Salatiga, ketika diwawancara, dia beranggapan bahwa masyarakat di Indonesia belum bisa menerima keberadaan orang yang bertato. Bahkan menurutnya mahasiswa bertato kedepannya harus berusaha keras untuk bekerja atau mendirikan usaha sendiri karena di dalam pemerintahan sendiri masih belum menerima pegawainya bertato.2 Berikut ini adalah profil lima mahasiswa aktif UKSW yang memiliki tato, sekaligus menjadi narasumber primer dalam penelitian ini:

1 Diambil dari hasil wawancara pada tanggal 20 Agustus 2019 2 Diambil dari hasil wawancara tanggal 16 Juli 2019

(2)

1. Nama Lengkap : Steven

Usia : 21 tahun

Program Studi : Sistem Informasi 2016, Fakultas Teknologi Informasi

Asal Daerah : Lampung

(3)

Motif Tato : naga koi dan nama marga di lengan, bulu burung dan ayat Alkitab pengkhotbah 3:11a di dada, ular dan mawar di paha kiri.

Menurut Steven (narasumber primer 1) dalam hasil wawancara dengan peneliti, tato merupakan penyimpan kenangan dan makna yang berkesan dalam hidup Steven. Anak FTI jurusan sistem informasi 2016 ini mempunyai tiga tato yaitu dragon koi yang mengartikan hoki karena namanya kurang membawa keberuntungan, lalu feather dan ayat Alkitab “pengkhotbah 3:11A” merupakan ayat untuk memotivasi dia saat ada masalah, selalu ada jalan keluar, dan yang terakhir snake and roses yang merupakan gambar kesukaan Steven. Perilaku Steven santai dan mudah dalam bergaul saat bertemu peneliti, saat peneliti melakukan observasi selama empat hari dengan Steven, peneliti mencatat di dalam pergaulannya di kampus dan di

(4)

luar kampus selain santai, Steven juga orang yang ceria dan sedikit konyol, kekonyolan ini semata mata agar teman-temannya merasa nyaman dengan Steven. Adanya tato atau tidak, tato Steven hanya menjadi pengingat dia jika dia lupa, bukan untuk bergaya ataupun narsistik. Steven sempat mengalami penolakan keluarga dikarenakan terdapat tato di badannya, namun setelah Steven menceritakan kepada keluarganya, akhirnya keluarganya menyetujui Steven untuk bertato3.

Menurut dari pandangan Lius Fidelis (narasumber sekunder) yaitu teman satu kos (alamat kos tidak peneliti jelaskan dikarenakan dengan alasan privasi) dan satu daerah yang sama dengan Steven dalam hasil wawancaranya dengan peneliti mengungkapkan bahwa Steven orang yang mudah bergaul, kadang ceria, kadang konyol, dan Steven orang yang asik untuk diajak berbicara serius maupun bercanda di dalam kampus maupun di luar kampus.

Akan tetapi, berbeda halnya jika Steven mempunyai masalah, Steven lebih banyak diam dan lebih ingin memecahkan masalah sendiri daripada mencari solusi kepada teman-temannya, Steven termasuk keras kepala untuk hal yang menyangkut privasinya, Steven tidak ingin ada intervensi dari orang luar untuk masalah pribadinya.4

Dalam teori dramaturgi, peneliti membagi menjadi dua bagian, yaitu pangggung depan dan panggung belakang dalam perilaku Steven:

I. Front Stage Setting

Dalam setting yang ditampilkan oleh Steven secara fisik, berpakaian rapi dan bermerk dari hem, kaos, celana sampai sepatu, memakai jam tangan bermerk dan mempunyai telepon pintar keluaran terbaru.

Front Personal

 Penampilan: Steven menggunakan semua jenis barang yang semuanya original, seperti pakaian yang Steven kenakan produk lokal yang tidak diragukan keasliannya, sepatu milik Steven pun juga merk impor dari membeli di toko sepatu resmi luar yang ada di Indonesia. Dengan semua hal tersebut, sudah terlihat bahwa Steven bukan dari kalangan mahasiswa biasa yang serba hemat.  Gaya: Steven berperan sebagai mayoritas, yang artinya, dia ingin

sebagai leader, yang berarti dia tidak ingin menjadi pengikut orang

3 Diambil dari hasil wawancara dan setelah melakukan observasi terus terang atau tersamar tanggal 5-8 Oktober

2019

(5)

lain, akan tetapi dia ingin di depan semua teman temannya, karena Steven mempunyai kepribadian “luar” menyenangkan yang membuat teman temannya berpikir jika tidak ada Steven, tidak akan jadi seru atau menyenangkan.

2. Back Stage

Keadaan Steven ketika di “belakang panggung” hanyalah seorang yang keras kepala dan orang yang introvert, dalam artian, Steven tidak ingin diganggu pada momen momen tertentu, contohnya seperti pada saat Steven ada masalah, dia berusaha untuk merahasiakan agar teman temannya tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dibalik semua lelucon lelucon dan keseruan yang dibangun oleh Steven. Tato bagi steven adalah cara dia untuk selalu sadar akan perilaku nya jika melewati batas, seperti bertengkar dengan keluarga, dengan teman, ataupun mabuk yang berlebihan sampai tidak sadar diri.

2. Nama Lengkap : Angel Prilly Widyarty

Usia : 22 tahun

Program Studi : Destinasi Pariwisata 2018, Fakultas Interdisiplin

Asal Daerah : Kalimantan Barat

Letak Tato : lengan, punggung, pergelangan siku,

pergelangan tangan, paha

Motif Tato :“dolphin+clover” di lengan, tulisan nama

mamahnya di punggung, tulisan “alfa” di pergelangan tangan, tulisan “to infinity and

beyond” di pergelangan siku kiri kanan.

Angella Prilly Widyarty atau yang biasa dipanggil Angel (narasumber primer 2) dari fakultas interdisiplin 2018 ini mengartikan tato sebagai cara pengekspresian diri dan ungkapan yang tidak bisa diungkapkan. Angel termasuk orang yang tidak suka keterbukaan (introvert), dia mempunyai enam tato. Tato pertamanya adalah tato nama mamah, karena ketika Angel ada masalah, yang pasti dihubungi adalah mamahnya, tato kedua adalah owl and dreamcatcher bisa

(6)

diartikan rasa takut Angel dengan papahnya dengan membuat gambar mata dari owl adalah mata papahnya. Ketiga adalah dolphin and clover yang mengartikan mamahnya adalah seorang pahlawan untuk dia, untuk tato ke empat sampai enamnya hanya kata kata motivasi untuk Angel bisa ingat harus bagaimana kedepannya, dan Angel mempunyai perilaku yang spontan, ketika dia ingin membuat tato, dia akan membuatnya langsung. Dengan tatonya, Angel bisa mengendalikan diri lebih baik daripada pada saat sebelum mempunyai tato. Tidak ada tanggapan yang berarti dari keluarga Angel disaat mengetahui Angel mempunyai tato.5 (foto profil dan foto tato tidak ada karena narasumber tidak mengijinkan peneliti untuk mempublikasikan, peneliti menjaga privasi narasumber).

Menurut pandangan teman dekatnya dulu satu kampus di UKSW dan sekarang sudah wisuda yaitu Andre (narasumber sekunder) yang sudah mengenal Angel empat tahun silam, mengatakan bahwa Angel dikenal baik, rendah hati, akan tetapi selektif dalam memilih teman. Angel di dalam kampus lebih menutup diri (introvert), sering kumpul di dalam kampus yang dia kenal saja, akan tetapi, ketika Angel diluar lingkungan kampus, Angel menjadi sosok yang membuka diri (Extrovert), maksudnya adalah, Angel mencoba untuk membuka diri menjadi sepenuhnya Angel. Menurut Andre, perilaku terbuka Angel hanya sebatas senang senang saja, jika ingin masuk menjadi teman dekat Angel, Andre mengaku bahwa Angel benar-benar selektif dalam memilih teman.6

Dalam teori dramaturgi, peneliti membagi menjadi dua bagian, yaitu pangggung depan dan panggung belakang dalam perilaku Angel:

1. Front Stage Setting

Dalam setting yang ditampilkan oleh Angel secara fisik, berpakaian rapi dan bermerk dari baju untuk ke kampus, kaos, gaun, celana sampai sepatu (high heel, weidges), memakai jam tangan bermerk dan mempunyai telepon pintar yang lumayan mahal untuk kalangan mahasiswa kampus.

Front Personal

 Penampilan: Angel selalu terlihat modis, selalu ingin terlihat sebagai orang kaya, walau terlihat kasual dari segi berpakaian, akan tetapi, harga dibalik yang dikenakan Angel lumayan mahal untuk kantong mahasiswa. Angel juga sering memposting di akun media

5 Diambil dari hasil wawancara dan setelah melakukan observasi terus terang atau tersamar tanggal 28

September-01 Oktober 2019

(7)

sosialnya sedang berlibur di luar pulau, seperti di Bali, berenang di kolam renang hotel, di bar suatu tempat hiburan, ini wujud status sosial golongan kelas atas.

 Gaya: Angel selalu berperan sebagai seseorang di kalangan atas, dalam artian Angel tidak mudah untuk bergaul dengan orang yang baru dia kenal, peran yang sombong.

2. Back Stage

Keadaan Angel ketika di “belakang panggung” hanyalah seorang yang introvert, dalam artian, Angel tidak ingin perilaku aslinya diketahui banyak orang, Angel merasa bahwa orang orang luar tidak berhak tau perilaku atau cerita masa lalu dari Angel, maka dari itu, Angel menutupinya dengan berperilaku yang “terbuka” yang sebenarnya itu hanya peran saja. Tato-tato Angel sebagai pembatas agar tidak melakukan hal yang buruk, karena ada simbol orangtua di bagian tubuhnya.

3. Nama Lengkap : Oldy

Usia : 24 tahun

Program Studi : Teknologi Informasi 2015, Fakultas Teknologi Informasi

Asal Daerah : Ambon

Letak Tato : paha kiri, lengan kiri, punggung

Motif Tato : tulisan “kokopeli” di punggung, gambar kura kura di lengan kiri, gambar bintang di paha kiri.

Oldy (narasumber primer 3), mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi tahun 2015 ini memiliki 3 tato, yaitu kura kura, bintang dan kokopeli. Kokopeli yaitu penanda kesuburan atau keberkatan, kura kura mengartikan umur yang panjang karena pada beberapa tahun yang lalu Oldy sempat kecelakaan hampir meninggal dan kura kura melambangkan doa Oldy untuk umur panjang. Bintang diartikan sebagai simbol sahabat yang kecelakaan tabrakan motor sampai meninggal dunia. Tato bintang ini adalah tato pertama yang dimiliki Oldy. Tato menurut Oldy sebagai seni dan wujud untuk melestarikan budaya, ada nenek moyangnya asli Ambon yang

(8)

turun temurun bertato, Oldy pun ikut mentato dirinya. Dari keluarga, Oldy sempat ditolak karena stigma tato identik “kriminal” akan tetapi Oldy ingin mematahkan stigma tersebut, dan akhirnya men-support karena ada arti di setiap tatonya. Untuk teman dari Oldy tidak merasa terganggu dengan tato Oldy, banyak teman Oldy yang bertanya apa arti tato tersebut. Oldy tipe orang yang tidak bisa diatur, akan tetapi Oldy mempunyai sifat kerja keras untuk apa yang dia inginkan, dulunya Oldy adalah mahasiswa yang nakal, pernah melakukan balapan liar, dan melakukan tindakan buruk lainnya.

Ketika sahabatnya meninggal dikarenakan kecelakaan kendaraan bermotor, sejak saat itu Oldy berubah, dan salah satu yang membuat Oldy berubah adalah dengan mentato beberapa bagian tubuhnya, dengan arti, Oldy akan mengingat kejadian tersebut dan mencoba untuk berubah menjadi lebih baik. Tanggapan keluarga saat mengerti Oldy mempunyai tato terjadi cekcok antara ayahnya dengan Oldy karena ayah Oldy seorang tentara, akan tetapi Oldy menjelaskan kepada ayahnya tentang simbol dalam tatonya, sehingga ayahnya memberikan nasehat harus bertanggung jawab atas masa depan Oldy sendiri untuk kedepannya.7 (foto profil dan foto tato tidak ada karena narasumber tidak mengijinkan peneliti untuk mempublikasikan, peneliti menjaga privasi narasumber).

Menurut Andreas Yogi (narasumber sekunder) yang merupakan teman kuliah nya selama tiga tahun yang lalu mengatakan bahwa Oldy mudah di profokasi, tidak mempunyai pendirian yang kuat, alasan Oldy mentato pun salah satunya karena terlalu sering nongkrong di studio tato. Menurut Yogi, Oldy tergolong orang yang menutup diri (introvert) karena tidak semua kata kata Oldy itu benar adanya, perlu di klarifikasi bahwa mungkin ada beberapa hal yang membuat Oldy menyimpan rahasia itu.

Oldy juga termasuk mahasiswa malas, karena jarang sekali masuk kuliah, tidak tahu apa yang menyebabkan dia menjadi malas. Oldy menurut Yogi merupakan teman yang pintar menyembunyikan masalahnya dengan menjadi seseorang terbuka, suka menolong teman dan melakukan hal baik lainnya seperti membantu support moral dan material kepada teman yang membutuhkan.8

Dalam teori dramaturgi, peneliti membagi menjadi dua bagian, yaitu pangggung depan dan panggung belakang dalam perilaku Oldy:

1. Front Stage Setting

7 Diambil dari hasil wawancara dan setelah melakukan observasi terus terang atau tersamar tanggal 16-19

oktober 2019

(9)

Dalam setting yang ditampilkan oleh Oldy secara fisik, berpakaian rapi, walaupun tampil acak acakan, akan tetapi, Oldy selalu menggunakan mobil kelas premium untuk kemanapun dia pergi.

Front Personal

 Penampilan: Oldy selalu berpakaian biasa, cenderung lusuh dengan jaket yang sudah beberapa bagian berlubang, tidak terlihat bahwa Oldy sebenarnya adalah dari keluarga orang kaya, Oldy lebih memilih status sosial yang sama dengan mahasiswa lainnya, terkadang dia juga mentraktir teman yang lagi kesulitan untuk makan.

 Gaya: Oldy selalu berperan sebagai seseorang di kalangan menengah, dia lebih senang memerankan peran sebagai seseorang yang ramah, baik hati dan senang menolong teman yang kesulitan.

2. Back Stage

Keadaan Oldy ketika di “belakang panggung” hanyalah seorang yang introvert, dalam artian, dia lebih senang tidak ada yang tahu kesulitan apa yang dialaminya, orang yang tidak ingin merepotkan orang lain, seburuk buruk yang dilakukan oleh Oldy, dia akan selalu kembali sadar karena tato yang ada di bagian tubuhnya sebagai pengingat supaya tidak kembali buruk seperti masa lalu.

4. Nama Lengkap : Putra Putra Nugraha

Usia : 24 tahun

Program Studi : psikologi 2014 fakultas psikologi

(10)

Letak Tato : dada, punggung, paha kiri, bahu kanan kiri, pergelangan tangan kanan

Motif Tato : tulisan di dada Bahasa latin, tulisan gambar gunung dan burung di punggung, gambar as sekop paha kiri, bayi malaikat bahu kanan kiri, tulisan nama mantan dan logo helix di pergelangan tangan kanan atas dan bawah.

(11)

Adi Putra Nugraha (narasumber primer 4) adalah mahasiswa dari fakultas Psikologi angkatan 2014. Putra mempunyai tujuh tato yaitu tato tulisan “servant heart” yang mengartikan hati yang melayani, bisa diartikan melayani Tuhan, kedua adalah gambar gunung bisa diartikan Putra mencintai alam, ketiga adalah gambar kepala burung yang berarti kebebasan, keempat gambar DNA atau helix yang mengartikan wujud syukur telah dijadikan manusia seperti sekarang, kelima yaitu “Gloria I excelsis deo” yang mengartikan kemuliaan bagi Tuhan di tempat Maha Tinggi, keenam yaitu tato bertuliskan nama mantan Putra, ketujuh tato bergambar malaikat yang mengartikan pelindung. Tato menurut Putra adalah pengingat akan jati dirinya dan seni, ada penolakan dari orangtua karena orangtuanya bekerja sebagai guru agama, ada nasehat dari orangtua nya untuk ingat nama baik keluarga karena keluarga bekerja di bidang agama. Putra membuat tato hanya untuk dirinya sendiri, bukan untuk narsistik atau menambah kepercayaan diri, keseharian dari Putra di kampus dan di kos tidak ada yang berubah, suka bercanda, dan Putra lebih senang untuk menyibukkan diri untuk bermain musik yang kebetulan satu grup musik dengan Oldy dan mereka sering bermain musik setiap hari jumat sampai minggu. Putra meyakini bahwa dengan tato tatonya, dia menjadi lebih mempunyai tenaga ekstra untuk bekerja lebih keras lagi dan sekarang dia mempunyai brand minuman coklat yang mulai dirintisnya masih dalam hitungan bulan bersama teman-temannya.9

Menurut Erik (narasumber sekunder) kakak tingkat Putra dua tahun di kampus UKSW dulu, Putra merupakan anak yang aktif diluar kampus, dulunya, Putra hampir sama dengan Oldy, tidak mempunyai pendirian, kesana kesini menyesuaikan saja, ketika temannya suka naik gunung, dia juga suka, ketika temannya suka main alat musik untuk band, dia juga suka, Putra

9 Diambil dari hasil wawancara dan setelah melakukan observasi terus terang atau tersamar tanggal 12-15

(12)

mempelajari semua yang disukai teman temannya. Cerita tentang tato yang dimiliki Putra ini awalnya karena ada permasalahan dengan anggota keluarga dan meskipun semua tato memiliki arti sendiri sendiri akan tetapi semua tato yang dibuat oleh Putra semata mata adalah simbol bahwa Putra ingin menunjukkan kepada keluarganya kalau orang tatoan juga bisa hidup, dalam artian bukan sampah masyarakat.

Putra tergolong orang yang tidak suka ditanya tanya dan lebih suka bertanya, karena dalam kenyataannya dibalik semua keseruan yang dia tampilkan untuk teman temannya, tersimpan sebuah perilaku dan sifat yang tidak banyak orang tahu, seperti senang menyendiri dan senang menyimpan masalah sendiri (introvert). Tato yang ada di bagian tubuh Putra menurut Erik memiliki efek dibanding sebelum mempunyai tato, yaitu menambah rasa percaya dirinya. Menurut Erik, Putra di dalam kampus lebih pendiam dibanding di luar kampus, terlihat sekali perbandingannya ketika teman yang dia kenal mengajak mengobrol, Putra akan ceria dibandingkan dengan teman yang jarang mengajak mengobrol, Putra akan lebih banyak diam.10

Dalam teori dramaturgi, peneliti membagi menjadi dua bagian, yaitu pangggung depan dan panggung belakang dalam perilaku Putra:

1. Front Stage Setting

Dalam setting yang ditampilkan oleh Putra secara fisik, berpakaian rapi, walau terkesan sederhana karena tidak ada hal yang mencolok seperti berpakaian merk mahal atau menggunakan aksesoris, akan tetapi terkadang, Putra membawa gitar, yang menandakan dia adalah seorang musisi atau pemain musik.

Front Personal

 Penampilan: Putra selalu berpakaian biasa, cenderung sederhana dengan kebiasaan Putra menggunakan hem flanel, tidak terlihat bahwa Putra memiliki tato dan seorang musisi, Putra lebih memilih status sosial yang sama dengan mahasiswa lainnya, lebih cenderung untuk tidak menonjol dari mahasiswa lain.

 Gaya: Putra selalu berperan sebagai seseorang di kalangan menengah kebawah, dia lebih senang memerankan peran sebagai seseorang yang ramah, akan tetapi tetap memilih teman siapa yang layak dia bantu apa tidak.

(13)

2. Back Stage

Putra ketika di “belakang panggung” hanyalah seorang yang introvert, dalam artian, dia lebih senang tidak ada yang tahu kesulitan apa yang dialaminya, orang yang tidak ingin merepotkan orang lain, Putra lebih senang untuk mabuk dengan memainkan gitar di dalam kos untuk meluangkan waktu sendiri daripada berkumpul bersama teman teman diluar.

5. Nama Lengkap : Brian

Usia : 24 tahun

Program Studi : Ilmu Hukum 2014

Asal Daerah : Flores

Letak Tato : kaki kanan kiri, lengan kanan kiri, tengkuk Motif Tato : kaki kanan Polynesian, kaki kiri motif dayak dan

logo grup perkusi, lengan kiri bunga terong, lengan kanan gambar perdamaian antar agama, quote dalai lama, kata kata Bahasa Yunani, titik koordinat tempat lahir dan tanggal lahir.

(14)

Brian (narasumber primer 5) merupakan mahasiswa fakultas Hukum angkatan 2014 yang mempunyai tato yang unik. Diantara subyek peneliti yang sudah diobservasi kesehariannya, Brian mempunyai lima tato yang semuanya simbol dari suku Kalimantan, yaitu bunga terong yang mengartikan lambang kedewasaan yang harus keluar untuk hidup mandiri, lalu tato bergambar koordinat dimana Brian itu lahir dan simbol garis-garis dalam suku Kalimantan. Di dalam kampus, Brian terkadang berani atau bisa dikatakan aktif dalam bertanya dan mengerjakan tugas tugas di dalam kelas, di luar kampus, Brian lebih sering kumpul di bengkel modifikasi motor, karena Brian suka dengan motor modifikasi. Brian pun pernah membantu dalam pengelasan motor atau memodifikasi motor. Brian pun aktif dalam komunitas motor

(15)

custom yang bernama Trigramyama. Dalam dunia motor, Brian sudah pergi ke Bali, Lombok,

NTT dan di event-event motor yang lain, dalam perilaku, adanya tato atau tidak, menurut Brian tidak begitu pengaruh, hanya untuk pengingat bahwa dia pernah lahir di Kalimantan. Tanggapan keluarga mengenai Brian biasa saja yang terpenting nasehat orangtuanya yaitu jangan menyusahkan orang lain.11

Menurut saudara kandungnya, yaitu Darsono (narasumber sekunder), perilaku Brian berubah ketika orangtuanya bercerai, didasari oleh pemikiran ingin bebas, Brian mentato tubuhnya. Akan tetapi, gambar tato yang dia inginkan adalah tato simbol kampung halaman Brian dan beberapa dari simbol adat suku lain. Brian sangat senang hal-hal mengenai kebudayaan daerah, pada awalnya, Brian senang dengan musik, dia ingin mencoba alat musik gendang, lalu dia masuk ke dalam dunia music reggae, setelah dua tahun lamanya, dia pun mengetahui ada yang hal menarik lainnya, yaitu motor custom dari teman teman tongkrongannya.

Akhirnya Brian menabung dari uang manggung bersama grup reggae nya dan akhirnya dia mempunyai motor custom, tanpa merepotkan orangtuanya, dia hidup dengan ibunya dan ayah tirinya Kehidupan Brian di dalam kampus sama dengan diluar kampus, dia orang yang senang membuat canda candaan dengan teman temannya. Dia pun juga tidak pernah membuat masalah di kampus. Akan tetapi dibalik itu semua, Brian selalu menahan semua masalahnya sendiri, dia sering melampiaskan masalahnya dengan minum bersama teman grup motornya.12

Dalam teori dramaturgi, peneliti membagi menjadi dua bagian, yaitu pangggung depan dan panggung belakang dalam perilaku Putra:

1. Front Stage Setting

Dalam setting yang ditampilkan oleh Brian secara fisik, berpakaian rapi, beraksesoris anting, senang menggunakan pengikat dompet terbuat dari kulit khas anak motor dan selalu menggunakan motor custom simbol kecintaannya dengan dunia custom.

Front Personal

11 Diambil dari hasil wawancara dan setelah melakukan observasi terus terang atau tersamar tanggal 21-24

oktober 2019

(16)

 Penampilan: Brian selalu berpakaian hem dan cenderung berdandan seperti anak motor agar mencerminkan anak motor sejati.

 Gaya: Brian selalu berperan sebagai seseorang yang ingin dipandang sebagai anak motor, dengan atribut klub motor yang sering dia pakai.

2. Back Stage

Brian ketika di “belakang panggung” hanyalah seorang yang introvert, dalam artian, dia lebih senang jika menaiki motor ke luar kota ataupun keluar pulau, dia bisa menjadi apa yang dia inginkan, dia merasa bebas ketika berkendara, dia tidak peduli ada teman yang menemani atau tidak, asal dia berkendara, dia merasa bebas.

4.2 Pembahasan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang peneliti lakukan dengan menggunakan analisis Miles dan Haberman (1984), yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif yang dilakukan ada tiga langkah, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan kesimpulan/verifikasi (conclusion drawing/verification). Peneliti membagi sesuai dengan analisis dari reduksi data dengan cara memberikan data-data primer narasumber disamping profil dari narasumber, adapun dokumentasi foto yang ada untuk menambah data menjadi valid. Setelah itu, peneliti menggunakan langkah kedua, yaitu penyajian data, peneliti menyajikan data dengan naratif teks, menceritakan apa yang ditemukan selama empat hari penelitian dengan mengamati kehidupan dari narasumber.

Peneliti juga tidak lupa untuk mewawancarai narasumber mengenai kehidupannya, dari mulai sebelum ada tato, sampai mempunyai tato, wawancara seputar perasaan yang terjadi pada diri narasumber, apa yang menyebabkan narasumber memutuskan untuk mentato. Hal ini bertujuan untuk menambah data utama untuk bahan pengolahan peneliti dalam penelitian. Langkah terakhir adalah melakukan kesimpulan atau verifikasi, untuk hal ini, peneliti turun ke lapangan untuk sekali lagi dengan melakukan wawancara dengan narasumber sekunder. Wawancara dengan narasumber sekunder berguna untuk menambah data dan untuk membuat data dari narasumber utama menjadi valid untuk peneliti.

Teori analisis diatas berbeda dengan teori yang digunakan peneliti karena teori utama yang digunakan peneliti adalah teori dramaturgi karya Erving Goffman, dimana teori tersebut meneliti tentang perilaku yang terjadi di mahasiswa yang bertato di kampus UKSW Salatiga. Peneliti pada akhirnya menemukan inti dari teori dramaturgi ini kepada lima mahasiswa yang peneliti teliti. Satu garis tengah dari semua hasil penelitian yang ada adalah semua narasumber

(17)

memainkan peran di panggung depan dan panggung belakang yang sama, yaitu panggung depan yang berwujud menyenangkan semua pihak, mereka merubah perilaku mereka sesuai yang disukai oleh teman temannya. Sedangkan panggung belakangnya ketika mereka sendiri, mereka akan sadar bahwa dunia mereka yang sebenarnya tidak seperti yang mereka inginkan, pertengkaran keluarga, sampai adanya perceraian membuat dunia yang mereka tempati jauh dari kesenangan yang mereka bangun untuk teman teman mereka.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik menggambarkan gerak sangat dikuasai, terbukti dengan cara Onong menggambarkan figur dalam keadaan menari, kaki kanan disilangkan ke belakang diimbangi dengan tangan

Terkait dengan tujuan Bank X Community Tarakan untuk melebarkan sayap ke Malaysia (dalam hal ini Tawau), Bank X sebagai pendatang baru di Tawau akan mengalami

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, terlihat peserta didik lebih aktif, berani berinteraksi, dan senang dalam pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan metode

Jurnal siswa ini berisi lima pertanyaan yang berkenaan dengan (1) perasaan senang siswa dengan mendapatkan materi menulis petunjuk dengan media audiovisual yang

Berdasarkan postingan tersebut, dapat terlihat bahwa para mahasiswa Universitas Mercu Buana senang berbagi moment saat sedang bahagia, karena dengan membagikan

Subjek juga menyatakan rasa senang setelah mengikuti terapi relaksasi otot, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perubahan psikis yang positif yaitu, adanya emosi

HASIL JAWABAN RESPONDEN TERHADAP OPTION ITEM-ITEM ANGKET TENTANG KEADAAN SOSIAL EKONOMI PARA ORANG TUA SISWA DAN ANAKNYA MENGALAMI KESULITAN

Dalam novel Ibuk, nilai pendidikan yang dapat diambil yaitu diajarkan untuk selalu berdoa, apapun keadaannya baik itu sedih gembira, senang ataupun susah, selalu