DESKRIPSI KARYA MONUMENTAL
SENI PATUNG
JUDUL KARYA:
“ S I D A K A R Y A ”
Di publikasikan melalui pameran seni rupa Pesta Kesenian Bali XXXIV 2012 .
Tema pameran “ Paaras Paros dinamika dalam kebersamaan” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Propinsi Bali di Taman Budaya Art Centre Denpasar Bali.
pada tanggal 11 Juni – 9 Juli 2012.
DICIPTAKAN OLEH:
TJOKORDA UDIANA NINDHIA PEMAYUN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa Deskripsi Penciptaan Karya dengan Judul “SIDEKARYA” Di publikasikan melalui pameran seni rupa Pesta Kesenian Bali
XXXIV 2012 . Tema pameran “ Paaras Paros dinamika dalam kebersamaan” yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Propinsi Bali di Taman Budaya Art Centre Denpasar Bali.
pada tanggal 11 Juni – 9 Juli 2012. ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya hasil
ciptaan saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Denpasar, 11 Juni 2012 Yang membuat pernyataan
DESKRIPSI PENCIPTAAN KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG
JUDUL ARYA PATUNG:
“ S I D A K A R Y A ”
Di publikasikan melalui pameran seni rupa Pesta Kesenian Bali XXXIV 2012 .
Tema pameran “ Paaras Paros dinamika dalam kebersamaan” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Propinsi Bali di Taman Budaya Art Centre Denpasar Bali.
pada tanggal 11 Juni – 9 Juli 2012.
Oleh:
Tjokorda Udiana Nindhia Pemayun
Keterangan foto karya:
Pencipta : Tjokorda Udiana Nindhia Pemayun Jenis Ciptaan : Seni Patung
Judul Ciptaan : SIDEKARYA Tahun pembuatan : 2012
Bahan Material : Recycling paper (Daya Guna Kertas) Ukuran : 40 cm x 40 cm x 80 cm
Tempat Pameran : Taman Budaya Art Center Tanggal Pameran : 11 Juni – 9 Juli 2012
Keterangan : Pameran di Di publikasikan melalui pameran seni rupa Pesta
Kesenian Bali XXXIV 2012 . Tema pameran “ Paaras Paros dinamika dalam kebersamaan”
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Propinsi Bali di Taman Budaya Art Centre Denpasar Bali,
DESKRIPSI PENCIPTAAN KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG JUDUL CIPTAAN: “ SIDEKARYA“
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Ide Penciptaan Karya Seni Patung Judul Sidekarya
Uraian deskripsi karya monumental seni patung jdul sidekarya awalnya terinspirasi dari suatu tarian topeng yang berjudul tari topeng sidekarya. Tarian topeng sidekarya ini merupakan tarian sacral sebagai penutup suatu rangkaian kegiatan upacara ritual keagamaan di Bali. Dapat juga dikatakan sebagai bentuk tarian penutup untuk suatu kegiatan upacara agama.Arti judul sidekarya dalam tulisan ini bukan nama sari suatu karya seni tari sacral tersebut. Namun sidekarya adalah judul karya monumental seni patung ciptaan penulis. Sidekarya berkaitan dengan judul patung penulis adalah ungkapan estetika penulis dalam mencipta karya patung kertas yang telah selesai diciptakan. Ungkapan ekspresi estetis penulis tersebut diistilahkan sidekarya (dalam bahasa bali) yang penulis interpretasikan selesai berkarya (side=selesai, karya=pekerjaan). Sidekarya divisuallisasikan dalam seni patung berupa sosok figure raksasa gundul dengan mulut dibuat agak maju atau jongoh dan kepala botak dengan kaki kiri sebagai tumpuan konstruksi, kaki kanan diangkat naik. Karya seni patung berjudul sidekarya ini dibuat dengan bahan kertas Koran yang penulis olah terlebih dahulu menjadi bubur kertas yang halus lalu dicampur lem kayu.
Selain itu, penciptaan karya monumental seni patung berjudul sidekarya diperuntukan untuk mendukung pameran pesta kesenian Bali yang Di publikasikan melalui pameran seni
rupa Pesta Kesenian Bali XXXIV 2012 . Tema pameran “ Paaras Paros dinamika dalam
kebersamaan” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Propinsi Bali di Taman Budaya Art Centre Denpasar Bali, pada tanggal 11 Juni – 9 Juli 2012.
1.2 Rumusan Ide Penciptaan Seni Patung Judul Sidekarya
Dengan melihat uraian pada larat belakang ide penciptaan di atas, maka dalam deskripsi ini dapat dirumuskan ide penciptaan yakni bagaimana mengekspresikan ide sidekarya untuk divisualisasikan dalam wujud karya monumental seni patung berbahan kertas?
1.3 Tujuan Penciptaan Karya Seni Patung Judul Sidekarya
Beranjak dari rumusan ide penciptaan tersebut di atas tujuan penciptaan adalah mampu dan dapat mewujudkan sebagai satu karya seni patung untuk Di publikasikan
melalui pameran seni rupa Pesta Kesenian Bali XXXIV 2012 . Tema pameran “ Paaras
Paros dinamika dalam kebersamaan” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Propinsi Bali di Taman Budaya Art Centre Denpasar Bali, pada tanggal 11 Juni – 9 Juli 2012.
1.4 Manfaat Penciptaan Karya Seni Patung Judul Sidekarya
Terkait tujuan penciptaan karya monumental seni patung berjudul sidekarya yang diuraikan di atas adalah manfaat penciptaan. Manfaat penciptaan yakni dapat mengikuti pameran seni rupa pesta kesenian Bali XXXIV 2012 dan dapat diketahui oleh maysarakat bali secara umum.
BAB II
TINJAUAN SUMBER PENCIPTAAN SENI PATUNG JUDUL
SIDEKARYA
Berdasarkan pada pengetahuan penulis mengenai sumber pencciptaan sangat dirasa kesulitan mengumpulkan data baik berupa buku, jurnal, dan artikel yang behubungan dengan sidekarya yang dapat menunjang pengetahuan dalam mencipta karya monumental seni patung. Namundemikian ada beberapa buku-buku yang sekiranya berkaitan dengan seni patung yakni sebagai berikut.
Buku berjudul Patung Lingga Yoni Postmodern karangan I Ketut Buda (2010) bangyak menguraikan tentang seni patung lingga yoni. Relefansi buku ini dapat menunjang pengetahuan penile tentang patung lingga. Tujuan digunakannya buku ini agar pencita dapat pengetahuan dari penciptaan-penciptaan karya seni patung pada lingkungan seniman lainnya.
Selanjutnya, buku berjudul Wawasan Seni tulisan Suwaji (2009), lebih banyak menguraikan tentang wawasan seni dari berbagai bidang. Relefansi buku ini sekiranya membantu pencipta dalam memahami dan mengerti mengenai wawasan seni secara umum. Soedarso, SP. 2006. Trilogi Seni, Penciptaan Eksistensi dan Kegunaan Seni, Yogyakarta: ISI. Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika Tafsir Kultural Studies Atas Matinya Makna. Yogyakarta : Jalasutra.
Buku Piliang, Yasraf Amir (2003) berjudul Hipersemiotika Tafsir Kultural Studies
Atas Matinya Makna banyak membahas tentang gaya. Gaya menurut Schapiro yang dikutip
oleh Walker pada hakekatnya adalah: “bentuk …elemen, dan ekspresi yang konstan dalam karya seni seseorang, individu atau suatu kelompok gaya, lebih dari itu, adalah suatu sistem bentuk…uraian mengenai gaya mengacu kepada tiga aspek seni, yaitu elemen-elemen atau
motif-motif bentuk, hubungan, dan kualitas bentuk (mencakup kualitas yang disebut ekspresi)” (Piliang, 2003).
Selanjutnya buku yang berkaitan dengan definisi seni patunt sangat beragam. Seni patung adalah seni rupa yang merupakan pernyataan pengalaman artistik lewat bentuk-bentuk tiga dimensional. Pada galibnya seni patung adalah tiga dimensional dengan demikian benar-benar berada di dalam ruang (Sudarso, 1976: 8). Ditinjau dari sudut teknis pembuatannya dapat dibagi menjadi seni patung, arca atau plastis, dan seni relief. Bahan yang digunakan dapat berupa batu, prunggu, kayu, dan tanah liat (Ensiklopedi Umum, 1973 : 1193). Bastomi (1993:36), menegaskan bahwa seni patung (seni plastis) adalah cerminan jiwa yang menyatakan kehidupan cita yang dibatasi oleh ruang yang terwujud menjadi benda-benda yang kasat mata. Berdasarkan uraian tinjauan sumber penciptaan tersebut untuk sementara judul karya pencipta masih original, dan belum pernah ada yang membuat patung dengan bahan kertas.
BAB III
METODE PENCIPTAAN KARYA SENI PATUNG JUDUL SIDEKARYA
3.1. Eksplorasi
Dalam proses eksplorasi ini pencipta awali dengan mengamati berbagai bentuk-bentuk raksasa yang gundul dari karya ogoh-ogoh di Bali. Selanjutnya pencipta memahami dengan sadar apa yang akan diciptakan. Yang diciptakan tentuk satu karya seni patung dengan bahan kertas. Selanjutnya pencipta dalam eksplorasi mengadakan penelusuran mengenai bentukan raksasa yang nantinya menjadi ide dasar dalam mencipta karya monumental seni patung judul sidekarya.
3.2. Eksperimen
Eksperimen dalam bahasan ini mencakup: penuangan ide. Penuangan ide pencipta lakukan dengan perenungan yang mendalam agar dapat mewujudkan karya seni patung. Selanjutnya dilakukan proses percobaan. Proses percobaan ini merupakan proses praktek yang masih berupa gambaran dasar belum merupakan karya final. Setelah itu dilanjutnya dengan mengidentifikasi dan memilih bahan yang tepat. Adapun bahan yang pencipta tentukan dalam karya seni patung ini adalah bahan kertas.
3.3. Pembentukan
Uraian mengenai pembentukan karya patung kertas yang berjudul sidekarya mencakup pengorganisasian, bagian bagian yang diciptakan digabungkan menjadi bentuk kesatuan yang utuh dan menimbulkan keindahan estetis. Penggabungan ini adalah merupakan tahapan-tahapan awal dan akhir dari karya patung yang diwujudkan. Awalnya patung di buat yaitu tahapan pembuatan sketsa rancangan patung. Setelah sketsa rancangan patung selesai dilanjutkan dengan menyiapkan kawat besi dengan ukutan 6 mm dan 4 mm untuk dijadikan kerangka patung. Setelah kerangka patung selesai dilanjutkan dengan mengikat dengan tali kawat bendrat untuk membuat kekuatan ikat agar patung tidak jatuh. Setelah dirasa selesai maka dilanjutkan dengan proses membuat bubur kertas dan membuat adonan bahan kertas tersebut dengan pencampur lem kayu warna putih. Setelah bahan disiapkan dengan baik dan menghitung komposisi bahan yang akan digunakan dilanjutkan dengan proses penempelan kerta pada kerangka patung dengan teknik pincing. Secara pelan-pelan dan bertahap, dengan mempertimbangkan bentuk anatomi manusia maka patung dapat diujudkan dengan baik.
Setelah mendapatkan bentuk yang diinginkan, patung selanjutnya di jemur untuk mendapatkan kekeringan yang maksimal dari terik matahari dalam hal ini kekeringan alami. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan akhir yaitu tahapan pewarnaan dengan menggunakan teknik kuwas manual .
BAB IV
HASIL WUJUD VISUAL KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG
JUDUL SIDEKARYA
Keterangan foto karya:
Pencipta : Tjokorda Udiana Nindhia Pemayun Jenis Ciptaan : Seni Patung
Judul Ciptaan : SIDEKARYA Tahun pembuatan : 2012
Bahan Material : Recycling paper (Daya Guna Kertas) Ukuran : 40 cm x 40 cm x 80 cm
Tempat Pameran : Taman Budaya Art Center Tanggal Pameran : 11 Juni – 9 Juli 2012
Keterangan : Pameran di Di publikasikan melalui pameran seni rupa Pesta
Kesenian Bali XXXIV 2012 . Tema pameran “ Paaras Paros dinamika dalam kebersamaan”
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Propinsi Bali di Taman Budaya Art Centre Denpasar Bali,
BAB V PENUTUP
Berdasarkan pemaparan deskripsi karya monumental di atas, sidekarya adalah esensi suatu keindahan dari nilai-nilai kehidupan. Eksploitasi dalam bentuk karya seni patung menjadi modal dalam komoditas produk seni yang estetik dan kesadaran untuk berekspresi. Dari hasil visualisasi tersebut menunjukkan bahwa patung judul sidekarya adalah suatu karya yang memiliki estetika atau keindahan tinggi yang patut dihormati dan dijaga dengan sebaik-baiknya, bahkan dapat dikembangkan dengan ide yang baik.
REFLEKSI DAN APLIKASI
Akhirnya, melalui penciptaan karya seni patung ini disarankan agar simbolisasi karya berjudul side karya lebih selektif dalam penggalian ide, dan ekspresi ide yang berlaku dalam penciptaan karya patung. Untuk itu karya patung dengan judul sidekarya dengan bahan kertas ini masih dapat dikembangkan lagi dalam bentuk ekspresi ide yang berbeda guna lebih memberikan kebebasan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu-ilmu seni patung.
DAFTAR SUMBER
Buda I Ketut. 2010.Patung Lingga Yoni Posmodern. Denpasar: Fakultas Seni Rupa dan Disain Institut Seni Indonesia kerjasama dengan Sari Kahyangan Indonesia, 2010. Bastomi, Suwaji. 1992. Wawasan Seni. Ikip Semarang.
Feldman, Edmund Burke. t.th. Art as Image and Idea, The University of Georgia, New Yersy: Prentice – Hall, Ind. Englewood cliffs.
___________. 1967. Art as Image and Idea, New Jersey: Prentice Hall, Ind., Terjemahan oleh Gustami, SP. 1991.
Soedarso, SP. 2006. Trilogi Seni, Penciptaan Eksistensi dan Kegunaan Seni, Yogyakarta: ISI. Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika Tafsir Kultural Studies Atas Matinya Makna.