• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK ASEP SANG JUARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK ASEP SANG JUARA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL

FILM ANIMASI PENDEK

ASEP SANG JUARA

Christ Aditia

Universitas Bina Nusantara, Jl. U3 no.64 Kemanggisan-Palmerah Jakarta Barat, 087885738804, christ.aditia@hotmail.co.id, Tunjung Riyadi, S.Sn

ABSTRAK

Research Objectives, is to illustrate how the story of a person with disabilities can be a champion so that the film could be a movie that motivates the audience especially the younger generation, both rationally and emotionally. Methods include literature method of finding data - reference data a variety of people with disabilities can become a success. The results achieved are the audience can feel the struggle of someone who is experiencing shortages with full willingness and effort to obtain the goal he accomplished. Conclusion is designing an audio-visual communication medium short animated film features the story of the champion Asep experiencing birth defects can be a champion.

Tujuan perancangan ialah menggambarkan bagaimana kisah seorang penyandang cacat dapat menjadi seorang juara sehingga film ini dapat menjadi sebuah film yang memotifasi penonton khususnya generasi muda, baik secara rasional maupun emosional. Metode Penelitian antara lain dengan metode pustaka yaitu mencari data – data referensi berbagai macam orang yang mengalami cacat dapat menjadi seorang yang sukses. Hasil yang dicapai adalah penonton dapat merasakan bagaimana perjuangan seseorang yang mengalami kekurangan dengan kemauan dan usaha yang penuh dapat memperoleh tujuan yang ia capai. Simpulan ialah merancang sebuah media komunikasi audio visual film animasi pendek berisi kisah Asep Sang Juara yang mengalami cacat lahir dapat menjadi seorang juara.

(2)

Kata kunci

Cacat , Asep , Juara , Film Pendek

PENDAHULUAN

Seringkali kita menemui orang-orang yang memiliki keterbelakangan fisik, dalam arti mereka yang mengalami cacat sejak lahir. Hal ini menjadikan mereka rasa patah semangat, hanya bisa mengandalkan orang lain dan seringkali mereka merasa malu untuk bertemu dengan orang banyak. Hampir dari mereka yang mengalami hal ini hanya berpasrah kepada keadaan dan tidak adanya rasa ingin mencoba membuat hidup menjadi lebih bermakna.

Banyak kisah tentang orang yang mengutamakan moto “ Jangan Takut Cacat! “ yang dikutip dari salah satu judul buku karangan Abdul Waid. Dimana di dalamnya berisikan tentang banyak kisah-kisah inspiratif orang-orang cacat yang mampu mendahsyatkan hidupnya.

Dengan demikian, sipenulis ingin memberikan sebuah gambaran cerita dalam bentuk animasi pendek kisah tentang seorang yang mengalami lumpuh dapat menjadi orang yang sukses tanpa harus patah semangat. Diharapkan dengan adanya film animasi pendek ini dapat memberikan pesan yang berarti bagi audience yang mengalami lumpuh total, Dan akan menjadi panutan bagi mereka yang tidak mengalami hal tersebut. Dalam arti dapat menjadi pembelajaran begitu semangatnya orang yang lumpuh untuk mencapai suatu sukses.

TINJAUAN PUSTAKA

Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Proses Kerja Animasi mengalami berbagai tahap antara lain: Developtment , yaitu Story, pembuatan awal cerita yang nantinya akan menjadi dasar penceritaan animasi. Character, penggambaran karakter yang ada didalam cerita, baik bentuk, sifat, dan watak karakter. Art Direction, menentukan tone color, style, dan angle camera seperti apa yang cocok dalam animasi tersebut. Storyboard, urutan visualisasi cerita yang diaplikasikan ke dalam bentuk panel-panel sketsa menggambarkan latar belakang lingkungan di setiap adegan. Pre Production, yaitu Vocal Track, pengisian suara untuk dialog karakter. Animatic Stoyboard, Storyboard yang telah dibuat akan dijadikan sebuah animasi sederhana yang telah berdurasi diberi sound effect dan

vocal track sesuai dengan cerita. Modelling, Pembuatan background, character, property dalam bentuk 3D. Texturing Mapping, pembentukan warna dan tekstur pada 3D model. Character Setup, mengaplikasikan rigging dan morphing terhadap character. Production, yaitu Animating, membuat character menjadi

bergerak dan hidup. Lighting, memberikan pencahayaan terhadap model 3D. Rendering, proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output (tampilan akhir pada model dan animasi). Special FX, pemberian efek spesial di dalam sebuah adegan dengan maksud memberi nilai lebih terhadap pandangan penonton. Compositing, menggabungkan keseluruhan elemen visual dari berbagai adegan menjadi sebuah adegan yang memiliki alur sesuai dengan script. Post Production, yaitu Sound Effect & Music, memberikan efek suara dan lagu untuk membangun emosional sebuah film agar penonton dapat menghayati film tersebut. Tiles & Credit, Data nama-nama pembuatan film dan pihak-pihak yang bersangkutan.

(3)

METODE PENELITIAN

Antara lain dengan metode pustaka yaitu mencari data – data referensi berbagai macam orang yang mengalami cacat dapat menjadi seorang yang sukses.

Dalam kajian pustaka penulis menggunakan metode perancangan dimana menggunakan 3 step, yaitu: pra-produksi, pra-produksi, dan post produksi.

Pra-produksi mencakup dari tema cerita serta konsep penceritaan, alur, naskah script, storyboard serta sketsa karakter sampai model sheet karakter yang di sesuaikan dengan target audience.

Produksi mencakup proses pengerjaannya, dari modeling/ visualisasi dari sketsa menjadi bentuk 3D, rigging, animation, cinematografi per-cut sesuai storyboard serta pengaturan lighting untuk rendering. Post-produksi mencakup proses compositing hasil rendering dan memberi visual effect sesuai dengan mood yang ingin di buat, serta tahap terakhir proses editing video animasi dari awal hingga akhir dengan

menambahkan sound yang mendukung karya animasi tersebut.

Gambar 1 Alur pepline Pra - Produksi Post - Produksi Produksi Brainstroming Konsep cerita Storyboard Naskah / Skripsi Sketsa / Model Sheet Modeling / Visualisasi 3D Animation Rigging

Lighting and Rendering

(4)

HASIL DAN BAHASAN

Warna yang digunakan dalam film ini meliputi warna-warna yang tidak terlalu kontras sehingga dapat memberikan nuansa sedih.

Untuk metode penceritaan penulis dapat mengkomunikasikan tentang apa yang terjadi kepada penonton serta memperhatikan reaksi yang akan di peroleh dari audio visual serta gerakan dan ekspresi dari penokohan dalam cerita.

Pada karakter penulis memakai referensi character iconic yang bersifat mudah diingat, sehingga para audiens dapat dengan mudah mengingat charater yang ada di film ini.

Penokohan yang akan dipakai pada film ini menggunakan 3 karakter, Asep, Kakek Sapri dan Panjul. Dalam cerita ini Asep berperan sebagai anak yang mengalami cacat lahir dan dapat menjadi seorang juara. Kakek Sapri merupakan seorang kakek, berkarakteristik bijaksana, baik hati, mau menerima Asep apa adanya. Lalu tokoh antagonis Panjul merupakan seorang anak yang jahat, selalu mengejek Asep dan menantang Asep untuk lomba lari yang pada akhirnya ia dikalahkan oleh Asep. Berikut visual 3d karakter :

(5)

Kakek Sapri

Panjul

(6)

Environment yang digunakan bersifat bangunan-bangunan rumah yang beratapkan genteng, terdapat berbagai element yang ada di lingkungan rumah seperti, sepeda, tiang listrik, tempat sampah, dan Penghijauan, Pada interior terdapat nuansa sederhana didukung oleh berbagai properti. seperti nampak pada visualisasi berikut.

EXTERIOR

INTERIOR

(7)

Berikut adalah design-design dengan media yang penulis gunakan untuk membantu penulis dalam presentasi karya.

Gambar 5 Poster A1

(8)

Gambar 7 Banner

(9)

Gambar 9 Display

SIMPULAN DAN SARAN

Banyaknya orang-orang yang menyandang cacat di Indonesia hanya berputus asa sehingga menghabiskan waktu untuk mengemis di jalanan. Padahal dibalik itu semua mereka harusnya memiliki rasa percaya diri sehingga mereka dapat memiliki tujuan yang mereka inginkan. Di lain sisi orang-orang yang sukses tetapi mengalami cacat, telah memberikan beberapa inspirasi ataupun dorongan terhadap mereka yang masih mengalami pasrah diri.

Melalui Film Animasi pendek “Asep Sang Juara” merupakan film yang memberikan gambaran bagaimana kisah seorang anak yang mengalami cacat tetapi ia dapat menjadi seorang juara, sehingga mereka para audiens dapat merasakan betapa perlunya semangat yang gigih untuk dapat menjadi orang yang sukses. Dalam pembuatan karya ini penulis memiliki beberapa saran guna membangun untuk mereka yang akan membuat tugas akhir, gunakanlah waktu sebaik-baiknya, timeline sangat penting dan harus konsisten agar tidak mengalami kendala pada nantinya. Perdalam lagi ilmu-ilmu tentang dunia animasi. Banyak belajar untuk melihat dari dua sisi yaitu sisi kacamata seorang animator dan sisi kacamata orang lain. Dan selalu rajin konsultasi dengan dosen pembimbing agar hasilnya sempurna pada akhirnya.

REFERENSI

The Illusion Of Life: Disney Animation (Ollie Johnston dan Frank Thomas, 1981) Williams, R. (2001). The Animator’s Survival Kit. Faber and Faber inc. New York Screenplay ,Syd Field “The Foundations Of Screenwriting”

http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=594 http://www.jurnalmedika.com/edisi-tahun-2011/edisi-no-02-vol-xxxvii-2011/288-artikel- penyegar/536-cacat-lahir http://kadekanie.blogspot.com/2012/02/bob-willen-kisah-penyandang-cacat-yang.html http://yottabaca.blogspot.com/2011/09/pilot-tanpa-tangan-jessica-cox.html http://oase.kompas.com/read/2010/10/04/21214344/Kisah.Kaki.Inspiratif.Oscar.Pistorius

(10)

RIWAYAT PENULIS

Christ Aditia lahir di kota Jakarta pada 25 Desember 1988. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara pada bidang Desain Komunikasi Visual Animasi pada 2012.

Gambar

Gambar 1 Alur pepline Pra - Produksi Post - Produksi Produksi Brainstroming Konsep cerita  Storyboard Naskah / Skripsi Sketsa / Model Sheet Modeling / Visualisasi 3D Animation Rigging
Gambar 1 Visualisasi 3D karakter
Gambar 4 Visualisasi Environment
Gambar 5 Poster A1
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan definisi ILO (Organisasi Buruh Internasional) tentang sektor informal Sedangkan definisi ILO (Organisasi Buruh Internasional) tentang sektor informal adalah

1) Struktur makro dalam analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk menampilkan tema pokok yang disampaikan oleh Karno sebagai penulis. Tema-tema tersebut

Alhamdulillahi Robbil „Alamiin, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Ta‟ala, berkat kasih dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

Cairan bisa dialirkan melalui prosedur torakosentesis, dimana sebiah jarum (atau selang) dimasukkan ke dalam rongga pleura. Torakosentesis biasanya dilakukan untuk

Difraksi Fresnel: jika titik P dan Difraksi Fresnel: jika titik P dan sumber gelombang datang tidak begitu jauh dari celah, sehingga gelombang datang tidak dapat dianggap

Penelitian ini membahas mengenai pelaksaan bank garansi dalam menjamin suatu kerjasama pengolahan kayu yang nilai jaminannya lebih kecil daripada nilai barang

- Dengan membandingkan berbagai rute pemberian obat (oral dan intraperitoneal), sehingga dapat diperoleh onset of action, intensitas, dan duration of action dari suatu

Sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi para seniman dan menghormati undangan Disparbud, saya dan beberapa pengurus selalu hadir dalam gelaran tersebut, meskipun