80 % pengrajin di kota Yogyakarta tidak memliki NPWP
Sebanyak 80 % dari anggota yang tergabung dalam dewan kerajinan kota Yogyakarta/ belum mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP) //dan saat ini dari 6.000 pengrajin dan pedagang kecil yang baru menjadi anggota Dekranasda Kota Yogyakarta hanya 125 saja //
Wakil Ketua Dekranasda Kota Yogyakarta /Tri Kirana Muslidatun menyampaikan bahwa 80 % anggota yang tergabung dalam dekranasda kota Yogyakarta /masih belum memiliki NPWP dan IMB//dan hal inilah yang menyebabkan UKM tersebut tidak bisa
mengembangkan usahanya/ akibat keterbatasan gerak dalam hal pengucuran kredit melalui pihak ketiga///
--state
Disampaikan bahwa mereka mempunyai ketakutan tersendiri tentang pajak, karena minimnya pengetahuan para anggota yang merupakan pengrajin kecil mengenai manfaat NPWP//dan dekranas merasa perlu untuk menggandeng kantor pajak/guna
mensosialisasikan permasalahan ini //
--state
Di Dekranasda Kota Yogyakarta sendiri, para anggota telah memperoleh fasilitas pameran secara rutin untuk memperkenalkan produk mereka secara gratis/ diberikan pelatihan atau program pendampingan serta secara rutin mengggelar temu anggota//
Rina /akj /rbtv
NB : State Dekranas diambil statement nya aja plus ditambahi visual umkm
News reader : 80 % pengrajin di kota Yogyakarta tidak memliki NPWP
elama ini, para pengrajin kecil atau usaha kecil menengah (UKM) di Kota Yogyakarta yang tergabung sebagai anggota Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta, 80 persen dari 125 anggotanya belum mempunyai Nomer Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hal ini menyebabkan UKM tersebut tidak bisa mengembangkan
usahanya, akibat keterbatasan gerak dalam hal pengucuran kredit melalui pihak ketiga.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Dekranasda Kota Yogyakarta, Tri Kirana Muslidatun mengungkapkan hal itu di Griya UMKM, Jalan Taman Siswa, Yogyakarta, Selasa (6/4). Tri Kirana atau yang lebih akrab dipanggil Ana juga mengatakan mayoritas anggota ini mempunyai ketakutan tersendiri tentang pajak, karena minimnya pengetahuan para anggota yang merupakan pengrajin kecil mengenai manfaat NPWP. Untuk itu dalam temu anggota Dekranasda Kota Yogyakarta hari ini, pihaknya menggandeng kantor pajak Yogyakarta untuk memberikan keterangan dan manfaat tentang pajak kepada mereka.
"Dengan ini mereka akan mengetahui manfaat pajak terutama untuk membantu masalah perkreditan dan perijinan pameran ke luar negeri. Selama ini mereka masih takut untuk mengurus IMB atau Ijin Mendirikan Bangunan karena belum mempunyai HO dan yang paling ditakuti adalah pajak karena menurut mereka pajak bisa mengurangi pendapatan," jelas Ana.
Lebih lanjut Ana menjelaskan di Kota Yogyakarta terdapat 6.000 pengrajin dan pedagang kecil. Sementara hingga kini baru 125 yang menjadi anggota Dekranasda Kota
Yogyakarta dengan mayoritas belum memiliki ijin IMB dan NPWP. Mengenai IMB kebanyakan mereka tinggal di tanah-tanah kraton atau negara yang sulit diurus perijinannya, sedangkan untuk NPWP sendiri mereka masih belum paham akan keuntungannya.
"HO, SIUP dan NPWP berguna untuk masalah perijinan dan pemberian kredit dari BUMN atau pihak perbankan yang mayoritas mempersyaratkan minimal mempunyai NPWP. Dengan NPWP saja, kita dapat dibebaskan biaya fiskal Rp.2,5 juta apabila bepergian ke luar negeri untuk berpameran. Untuk itu dengan diadakannya temu anggota ini yang sekaligus dimanfaatkan sebagai sosialisasi pajak agar para anggota tergerak untuk membuat NPWP," katanya