• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

No.65/11/13/Th.XVII, 5 November 2014

INDEKS

TENDENSI

KONSUMEN

TRIWULAN

III

-

2014

A. Penjelasan Umum

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsi terhadap situasi perekonomian pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. Pengumpulan data STK diintegrasikan dengan pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan secara triwulan. Pelaksanaan STK 2014 di Sumatera Barat meliputi Kabupaten Agam, Kota Padang, Kota Solok dan Kota Bukittinggi dengan jumlah sampel 28 Blok Sensus.

B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan III-2014

 Secara umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) di Sumatera Barat pada Triwulan III-2014 sebesar 108,91 artinya kondisi ekonomi konsumen di Sumatera Barat lebih baik dari pada triwulan sebelumnya.

 Meningkatnya indeks tendensi konsumen didorong oleh meningkatnya variabel pembentuk ITK, yaitu variabel pendapatan rumah tangga (indeks = 103,44), variabel pengaruh inflasi terhadap konsumsi (indeks = 113,17) dan variabel konsumsi makanan dan non makanan (indeks = 116,79).

C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan IV - 2014

 Nilai ITK di Sumatera Barat pada Triwulan IV-2014 diperkirakan sebesar 103,91 artinya kondisi ekonomi mengalami peningkatan dan tingkat optimisme konsumen diperkirakan meningkat dibandingkan Triwulan III-2014.

 Peningkatan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan IV-2014 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pendapatan rumah tangga mendatang (indeks = 104,98) dan rencana pembelian barang tahan lama (indeks = 102,00).

D. Perbandingan ITK Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera

 ITK Triwulan III-2014 Provinsi Sumatera Barat mencapai 108,91 berada di bawah indeks nasional (ITK = 112,44) dan berada di urutan kedelapan lebih baik dari Provinsi Aceh (ITK= 107,18) dan Provinsi Bangka Belitung (ITK=108,89), diantara 10 provinsi-provinsi lainnya di wilayah Pulau Sumatera.

(2)

1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan III-2014

Tabel 1 memperlihatkan perkembangan indeks tendensi konsumen di Sumatera Barat

selama triwulan I s/d triwulan III 2014. Data menunjukkan bahwa pada triwulan I s/d triwulan III

tahun 2014 nilai ITK Sumatera Barat meningkat. Pada triwulan I-2014 nilai ITK Sumatera Barat

111,58, turun menjadi 107,48 pada triwulan II dan pada triwulan III naik menjadi 108,91. Dari

triwulan I 2014 ke triwulan II 2014 ITK mengalami peningkatan tetapi tidak diikuti dengan

meningkatnya optimis konsumen dan dari triwulan II 2014 ke triwulan III 2014 peningkatan ITK

diikuti dengan meningkatnya optimis konsumen.

Tabel 1.

Indeks Tendensi Konsumen triwulan I s/d III tahun 2014 Sumatera Barat Menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk 2014

Trw I Trw II Trw III

(1) (2) (3) (4)

1. Pendapatan rumah tangga kini 101,84 98,19 103,44

2. Pengaruh inflasi terhadap

konsumsi makanan 112,90 119,71 113,17

3. Tingkat konsumsi makanan dan

non makanan 116,56 114,54 116,79

Indeks Tendensi Konsumen 111,58 107,48 108,91

Berdasarkan variabel pembentuknya, kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III-2014 di

Sumatera Barat yang meningkat tersebut didorong oleh dua variabel pembentuknya yaitu

peningkatan variabel pendapatan rumah tangga (indeks = 103,44), pengaruh inflasi terhadap

konsumsi makanan (indeks = 113,17) dan variabel tingkat konsumsi makanan dan non makanan

(indeks = 116,79).

Selama triwulan III-2014 konsumsi rumah tangga untuk komoditi makanan dan bukan

makanan mengalami peningkatan dengan nilai indeks total 116,79. Sedangkan masing-masing

komoditi makanan dan non makanan mengalami peningkatan dengan nilai indeks 119,31 dan

109,00. Peningkatan tersebut terjadi disebabkan adanya kenaikan konsumsi pada semua

komoditi kecuali kesehatan (indeks = 87,55). Indeks yang meningkat secara berturut-turut

adalah ; komoditi bahan makanan (indeks = 119,29), makanan jadi (indeks = 119,37), perumahan

(indeks = 108,96), baju (indeks = 117,01), pendidikan(indeks = 102,17), rekreasi (indeks =

(3)

Gambar 1.

Indeks Konsumsi Beberapa Komoditi Triwulan III – 2014

2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV - 2014

Nilai ITK di Sumatera Barat pada Triwulan IV - 2014 diperkirakan mencapai 103,91 artinya

kondisi ekonomi konsumen diprediksi akan membaik dibandingkan triwulan sebelumnya.

Peningkatan tersebut tidak dibarengi dengan meningkatnya tingkat kepercayaan atau

optimisme konsumen, yang ditunjukkan dengan rendahnya nilai perkiraan indeks pada Triwulan

IV-2014 dibandingkan Triwulan III-2014 yang tercatat sebesar 108,91.

Tabel 2.

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan IV–2014 Sumatera Barat

Variabel Pembentuk Triwulan IV -2014

(1) (2)

1. Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang 104,98

2. Rencana pembelian barang tahan lama (barang elektronik,

perhiasan, perangkat komunikasi, perabot meubelair, sepeda motor, mobil), KegiatanPesta/Hajatan dan Rekreasi.

102,00

(4)

Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan IV-2014 diperkirakan terjadi karena

adanya peningkatan pendapatan rumah tangga dan rencana pembelian barang-barang tahan

lama. Perkiraan pendapatan rumah tangga pada Triwulan IV-2014 diprediksikan sebesar 104,98.

Seiring dengan prediksi meningkatnya pendapatan rumah tangga di Triwulan IV-2014 sehingga

mendorong konsumen berencana untuk membeli barang-barang tahan lama dengan nilai indeks

sebesar 102,00-.

3. Perbandingan ITK Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera

Pada triwulan III-2014 indeks tendensi konsumen provinsi-provinsi di wilayah Pulau

Sumatera mengalami peningkatan (nilai indeks di atas 100) yang artinya kondisi ekonomi

konsumen pada bulan Juli - September 2014 lebih baik dibandingkan triwulan II-2014 (April –

Juni 2014). Dari hasil perhitungan ITK Triwulan III-2014 ada tujuh provinsi di wilayah Pulau

Sumatera yang mempunyai nilai indeks di atas ITK nasional (ITK = 112,44) yaitu Provinsi Riau (ITK

= 114,69), Provinsi Jambi (ITK = 114,68), Provinsi Sumut (ITK = 114,27), Provinsi Bengkulu (ITK =

113,23), Provinsi Kepri (ITK = 113,18), Provinsi Sumsel (ITK = 112,65), Provinsi Lampung (ITK =

112,64). Provinsi Sumatera Barat (ITK = 108,91) berada dibawah angka nasional bersama

Provinsi Bangka Belitung (ITK = 108,89) dan Provinsi Aceh di posisi terbawah dengan ITK sebesar

107,18.

Gambar 2.

Perbandingan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III -2014 Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera

(5)

Pada Triwulan IV-2014, ITK di semua provinsi di Pulau Sumatera diprediksi juga meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada Triwulan IV-2014, diperkirakan delapan Provinsi di

Sumatera berada di bawah angka nasional (ITK = 109,64). Dua Provinsi dimana ITK berada di

atas ITK nasional adalah Provinsi Bangka Belitung ( ITK = 112,15 ), dan Provinsi kepulauan Riau

(ITK = 112,02).

Gambar 3.

Perbandingan Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan IV -2014 Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera

Sementara itu, pada triwulan IV-2014 nilai ITK Provinsi Sumatera Barat diprediksikan

mencapai 103,91 atau berada pada urutan kesepuluh di antara provinsi-provinsi lainnya di Pulau

Gambar

Tabel 1.
Tabel 2.
Gambar 2.
Gambar 3.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai ITK di Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan II-2017 sebesar 114,67, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dibandingkan triwulan I-2017 (nilai ITK

Nilai ITK di Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan III-2016 sebesar 110,85, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dibandingkan triwulan II-2016.. Lebih tingginya

Nilai ITK di Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan III-2015 sebesar 107,31, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dibandingkan triwulan II-2015.. Lebih tingginya

Nilai ITK di Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan II-2015 sebesar 101,97, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dibandingkan triwulan I-2015.. Lebih tingginya

Nilai ITK di Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan I-2015 sebesar 99,97, artinya kondisi ekonomi konsumen menurun dibandingkan triwulan IV-2014.. Lebih rendahnya nilai

 Nilai ITK di Sumatera Barat pada triwulan I - 2017 diperkirakan sebesar 101,38 artinya kondisi ekonomi akan mengalami peningkatan dengan tingkat optimisme konsumen menurun

 Nilai ITK di Sumatera Barat pada Triwulan III - 2015 diperkirakan sebesar 107,38 artinya kondisi ekonomi mengalami peningkatan dan tingkat optimisme konsumen diperkirakan

 Nilai ITK di Sumatera Barat pada Triwulan I-2014 diperkirakan sebesar 104,88 artinya kondisi ekonomi mengalami peningkatan namun tingkat optimisme konsumen diperkirakan akan