• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Sumatera Barat tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 195,68 triliun dan PDRB perkapita mencapai Rp 37,21 juta atau US$ 2 783,07.

 Ekonomi Sumatera Barat tahun 2016 tumbuh 5,26 persen melambat dibanding tahun 2015 sebesar 5,52 persen. Dari sisi produksi, kinerja lapangan usaha pertanian yang merupakan kontributor terbesar dalam perekonomian Sumatera Barat mengalami perlambatan dari 4,36 persen tahun 2015 menjadi 1,96 persen di tahun 2016. Dari sisi pengeluaran, perlambatan disebabkan oleh melemahnya Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dari 4,36 persen di tahun 2015 menjadi hanya 1,20 persen di tahun 2016.

 Ekonomi Sumatera Barat triwulan IV-2016 bila dibandingkan triwulan IV-2015 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,86 persen melambat bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,61 persen.

 Ekonomi Sumatera Barat triwulan IV-2016 mengalami pertumbuhan sebesar 0,69 persen, melambat bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek musiman pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh hanya 1,05 persen. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh penurunan pada Komponen Pengeluaran Lembaga Non Profit dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang pertumbuhannya di bawah 0,50 persen.

No. 9/02//13/Th. XX, 6 Februari 2017

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

S

UMATERA

B

ARAT

T

AHUN

2016

EKONOMI

SUMATERA

BARAT

TRIWULAN

IV-2016

TUMBUH

4,86

PERSEN

EKONOMISUMATERABARATTAHUN2016TUMBUH5,26PERSEN

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2016 (c-to-c)

Perekonomian Sumatera Barat tahun 2016

tumbuh sebesar 5,26 persen. Pertumbuhan terjadi pada

seluruh lapangan usaha. Penyediaan akomodasi dan

makan minum merupakan lapangan usaha yang

mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,15 persen,

diikuti oleh pengadaan listrik dan gas sebesar 10,94

persen dan jasa lainnya sebesar 9,95 persen.

(2)

0.84 0.99 0.88

Struktur perekonomian Sumatera Barat menurut lapangan usaha tahun 2016 didominasi oleh tiga

lapangan usaha utama yaitu: pertanian, kehutanan dan perikanan (24,06 persen); perdagangan

besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor (14,90 persen) dan transportasi dan pergudangan (12,26 persen).

Bila dilihat dari penciptaan sumber

pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat tahun

2016, transportasi dan pergudangan memiliki

sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,88

persen, diikuti perdagangan besar-eceran dan

reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,82

persen dan dan informasi dan komunikasi

sebesar 0,59 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (y-on-y)

Pada triwulan IV-2016 ekonomi Sumatera Barat tumbuh 4,86 persen bila dibandingkan triwulan

IV-2015 (y-on-y). Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha. Informasi dan komunikasi merupakan

lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 12,35 persen, diikuti jasa lainnya sebesar

12,16 persen dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,45 persen.

Struktur perekonomian Sumatera Barat pada triwulan IV-2016 didominasi oleh tiga lapangan

usaha utama yaitu: pertanian, kehutanan dan perikanan (24,22 persen); perdagangan besar-eceran dan

reparasi mobil-sepeda motor (14,92 persen) dan transportasi dan pergudangan (11,93 persen).

Sumber utama pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat triwulan IV-2016 adalah perdagangan

besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,88 persen, diikuti informasi dan komunikasi

sebesar 0,76 persen dan konstruksi sebesar 0,66 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 Terhadap Triwulan III-2016 (q-to-q)

Ekonomi Sumatera Barat triwulan IV-2016

mengalami pertumbuhan 0,69 persen bila dibandingkan

triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini didorong oleh

tumbuhnya lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi

yang tumbuh 5,75 persen dan jasa lainnya tumbuh 5,31

persen. Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB

Menurut Lapangan Usaha

(3)

2.08 1.99 1.99

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Kumulatif Triwulan IV-2016 (c-to-c)

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi tahun

2016 sebesar 5,26 persen. Komponen Pengeluaran

Konsumsi Lembaga Non Profit (PKLNPRT) merupakan

komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi

sebesar 4,67 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi

Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 4,39 persen

dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar

3,36 persen.

Struktur Ekonomi Sumatera Barat tahun 2016

menurut pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (53,04 %), diikuti

Pembentukan Modal Tetap Bruto (30,10 %) dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (12,85 %).

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan

ekonomi regional Sumatera Barat tahun 2016,

Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,28

persen, diikuti PMTB sebesar 0,99 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (y-on-y)

Pertumbuhan PDRB menurut pengeluaran Triwulan 2016 dibandingkan dengan Triwulan

IV-2015 (y-on-y) mencapai 4,86 persen. Tingkat pertumbuhan ini sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan

capaian pertumbuhan y-on-y triwulan sebelumnya (4,81 %) namun lebih rendah bila dibandingkan capaian

triwulan yang sama tahun sebelumnya (5,61 %). Penyebabnya adalah penurunan di hampir seluruh

Komponen Pengeluaran terutama Komponen Pengeluaran Pemerintah yang mengalami kontraksi

dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar negatif 0,83 persen (y-on-y).

Grafik 4. Pertumbuhan dan Peranan Beberapa Komponen 2016

(4)

-0.17

I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15 II-15 III-15 IV-15 I-16 II-16 III-16 IV-16 %

Struktur PDRB Sumatera Barat menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku tidak menunjukkan

perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran

Konsumsi Rumah Tangga yang mencakup lebih dari separuh PDRB Sumatera Barat. Komponen lainnya yang

memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto,

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Ekspor Barang dan Jasa, Impor Barang dan Jasa, dan Pengeluaran

Konsumsi LNPRT, sedangkan Perubahan Inventori relatif kecil.

Dibandingkan dengan struktur PDRB menurut Pengeluaran pada triwulan III-2016, peranan

Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga menurun yaitu dari 53,12 persen pada triwulan III-2016

menjadi 52,07 persen pada triwulan IV-2016. Komponen lain yang perannya meningkat adalah Pengeluaran

Konsumsi Pemerintah yaitu dari 11,72 menjadi 17,33 persen; dan Pembentukan Modal Tetap Bruto dari

29,93 menjadi 30,24 persen. Peran Ekspor Neto Antar Daerah pada triwulan ini mencapai negatif 4,81

persen. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Sumatera Barat merupakan perekonomian terbuka.

Banyak sekali kebutuhan masyarakat Sumatera Barat yang dipenuhi dari provinsi lain (impor dalam negeri).

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 Terhadap Triwulan III-2016 (q-to-q)

Ekonomi Sumatera Barat triwulan IV-2016

mengalami kenaikan yang melambat sebesar 0,69

persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (

q-to-q). Hal ini disebabkan oleh melambatnya

pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan

komponen ekspor barang dan jasa Luar Negeri.

Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q to q

Komponen PKRT

PKRT

(5)

Tabel 1

PDRB Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan 2010

2014 2015 2016 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 41,22 44,44 47,09 32,15 33,55 34,21

B Pertambangan dan Penggalian 8,05 8,68 8,88 5,92 6,14 6,27

C Industri Pengolahan 17,42 18,32 19,79 15,14 15,42 16,17

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,12 0,18 0,21 0,14 0,15 0,16

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 0,14 0,16 0,18 0,13 0,14 0,15

F Konstruksi 15,00 16,88 18,21 11,52 12,32 13,13

G Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 23,71 26,27 29,16 20,52 21,61 22,76

H Transportasi dan Pergudangan 19,41 21,65 24,00 14,93 16,25 17,49

I Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 1,86 2,20 2,60 1,33 1,42 1,58

J Informasi dan Komunikasi 8,46 8,50 9,52 8,32 9,05 9,88

K Jasa Keuangan dan Asuransi 5,12 5,58 6,23 4,04 4,19 4,52

L Real Estat 3,24 3,60 3,94 2,61 2,75 2,90

M,N Jasa Perusahaan 0,69 0,77 0,85 0,59 0,62 0,66

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 9,71 10,25 11,43 7,51 7,90 8,29

P Jasa Pendidikan 5,97 6,66 7,65 4,66 5,07 5,50

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,11 2,24 2,46 1,75 1,86 1,95

R,S,T,U Jasa Lainnya 2,70 3,03 3,50 2,07 2,27 2,49

(6)

Tabel 2

Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Provinsi Sumatera Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010

Tahun 2016 (Persen)

Lapangan Usaha

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang

1,42 0,88 7,58 6,40 0,01

F Konstruksi 4,32 3,28 7,40 6,59 0,58

G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

1,80 2,36 5,71 5,32 0,82

(7)

Tabel 3

PDRB Menurut Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)

Komponen

Harga Berlaku Harga Konstan 2010

2014 2015 2016 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 88,28 96,53 103,79 70,05 73,03 76,24

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,85 1,99 2,19 1,51 1,56 1,63

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 21,62 24,26 25,14 16,10 16,80 17,00

4 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 49,68 55,74 58,90 39,88 41,61 43,01

5 Perubahan Inventori 0,14 0,33 0,28 0,13 0,28 0,27

6 Ekspor Barang dan Jasa LN 23,33 22,77 21,29 19,92 20,84 18,17

7 Dikurangi Impor Barang dan Jasa LN 13,84 9,85 6,50 8,87 8,74 6,73

8 Net Ekspor Antar Daerah -6,12 -12,37 -9,41 -5,38 -4,68 -1,48

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 164,94 179,40 195,68 133,34 140,70 148,11

Tabel 4

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2016 Tahun Dasar 2010 (Persen)

Komponen

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

(8)

Tabel 5

PDRB Perkapita Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014–2016 Tahun Dasar 2010

Uraian 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku

- Nilai (Juta rupiah) 32,14 34,53 37,21

(9)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Hefinanur, SE

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

BPS Provinsi Sumatera Barat

Telepon: 0751 442158-59

Gambar

Grafik 1. Pertumbuhan dan Peranan
Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q tp q  Beberapa Lapangan Usaha
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB
Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q to q
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hal ini didasarkan oleh hasil penelitian Mirlina (2011) yang menyatakan bahwa penggunaan konsentrasi garam 1%; 1,5%; 2%; 2,5%; dan 3% tidak memberikan pengaruh yang berbeda

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu: tahap pertama dengan meren- dam larva ikan cupang berumur empat hari ke dalam larutan tepung testis sapi dengan dosis berbeda, dan tahap

syndrome di atas, menunjukkan bahwa penggunaan metode glenn doman efektif untuk meningkatkan pemahaman lambang bilangan anak down syndrome. Ini terlihat

Proses perhitungan penggajian yang masih diterapkan di Sentra-Net masih dibilang rumit dan cukup menghabiskan banyak waktu untuk di kerjakan oleh SDM,

Kualitas tapak atau tempat tumbuh adalah totalitas faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tegakan dan menunjukkan kapasitas produksi tanah dalam

Jika unit kerja tidak melakukan backup CMS dan basis data minimal satu kali dalam satu tahun, maka web unit kerja tersebut tidak akan diikutsertakan dalam lomba web

Kaitannya dengan penelitian ini adalah bahwa retribusi memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap PAD dan yang akan diteliti adalah retribusi yang diperoleh Dinas Pengelolaan

Klon PSJT 941 dan VMC 86- 550 memiliki nilai koefisien regresi lebih dari 1 (bi>1), berarti klon tersebut beradaptasi khusus terhadap lingkungan yang baik