B O K S 2
PERTEM UAN TIM TEKNIS TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH PROVINSI BENGKULU
Pada hari Selasa, 10 Agustus 2010 bertempat di Rumah M akan Kabayan
Kota Bengkulu, Bank Indonesia memfasilitasi Pertemuan Tim Teknis Tim
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu dengan peserta dari Biro
Ekonomi Pemerintah Provinsi Bengkulu, BAPPEDA Provinsi Bengkulu, Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu, Dinas Peternakan,
Dinas Perkebunan, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UM KM Provinsi Bengkulu, Badan
Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu dan Kepolisian Daerah Bengkulu.
Pertemuan dipimpin langsung oleh Kepala Biro Administrasi Perekonomian
Setda Provinsi Bengkulu, Iriyansyah, selaku Ketua Tim Teknis TPID Provinsi
Bengkulu serta didampingi oleh Wakil dan Sekretaris Tim Teknis TPID
masing-masing dari Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi Bengkulu dan Bank
Indonesia Bengkulu. Pertemuan ini dimaksudkan sebagai ajang koordinasi Tim
Teknis-Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Bengkulu sebagaimana
diamanatkan dalam Surat Keputusan Gubernur Bengkulu No. T.2185.IV Tahun
2010 tanggal 17 M aret 2010 tentang Pembentukan TPID Provinsi Bengkulu.
Agenda utama pertemuan adalah melakukan review pencapaian inflasi s.d. Bulan
Juli 2010 dan memonitor tingkat harga-harga hingga minggu pertama Bulan
Agustus 2010. Selain itu, pada pertemuan ini diharapkan terjadi pertukaran
informasi kesiapan dinas/instansi terkait menghadapi bulan puasa dan lebaran,
serta penyampaian saran dan rekomendasi untuk menghadapi kondisi tersebut.
Dari pertemuan teknis ini terjadi pertukaran informasi antar anggota tim
diantaranya :
Diperoleh informasi bahw a harga bahan-bahan pokok cenderung mengalami
penurunan dibandingkan dengan Bulan Juli kemarin. Namun demikian masih
ada beberapa komoditas yang relatif masih tinggi harganya karena adanya
Terkait dengan ketersediaan stok bahan-bahan pokok menjelang puasa dan lebaran, secara umum dalam kondisi yang cukup. Stok beras di gudang
Bulog Provinsi Bengkulu cukup untuk konsumsi masyarakat selama kurang
lebih tiga bulan. Selain itu, Bulog Provinsi Bengkulu juga akan menambah
stok beras yang didatangkan dari Jaw a Timur dan Sumatera Selatan.
Apabila diperlukan Bulog dan Disperindagkop Provinsi Bengkulu akan
mengadakan operasi pasar di tiap kecamatan. Target operasi pasar adalah
tidak hanya beras tetapi juga gula pasir.
Ketersediaan bahan makanan juga dalam kondisi mencukupi. Berdasarkan informasi dari Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu, distributor daging dan
telur menyatakan kesiapannya untuk memenuhi konsumsi masyarakat selama
bulan puasa dan lebaran.
Sarana angkutan dalam menghadapi lebaran dalam keadaan siap. Angkutan
darat akan mengenakan tuslag hanya untuk jenis angkutan non-ekonomi
pada H-7 hingga H+7 lebaran. Sementara itu, untuk mencegah peningkatan
harga tiket pesaw at menjalang lebaran, Dinas Perhubungan akan
berkoordinasi dengan pengelola bandara dan stakeholders terkait dalam
w aktu dekat. Dinas terkait akan mengaw asi harga tiket sesuai dengan
ketentuan tarif batas atas dan tarif batas baw ah.
Untuk mendukung lancarnya angkutan barang, Dinas Perhubungan tidak
akan memeriksa angkutan yang membaw a sembako saat melew ati jembatan
timbang. Untuk itu kendaraan perlu diberi tanda angkutan khusus sembako. Ketersediaan Bahan Bakar M inyak (BBM ) di Bengkulu relatif aman dan
mencukupi dimana stok tersedia untuk konsumsi 4-5 hari kedepan. Namun,
penyediaan BBM sangat tergantung dengan kondisi alur pelabuhan Pulau
Baai yang saat ini dalam kondisi yang mengalami pendangkalan.
Bank Indonesia Bengkulu menyiapkan stok uang sebanyak 1,5 triliun untuk kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan lebaran. Untuk melayani
kebutuhan masyarakat terhadap uang rupiah pecahan kecil, maka Bank
Indonesia Bengkulu juga akan menambah w aktu penukaran uang kecil.
Dari sisi keamanan daerah, Polda Bengkulu menginformasikan baw ah kondisi
keamanan daerah relatif aman dan terkendali. Polda telah menggelar
beberapa operasi Operasi Pekat Nala, Operasi Simpatik dan Operasi Cipta
Kondisi. Selain itu, Polda juga akan mengintensifkan pengaw asan ke pelaku
Selanjutnya dari pertemuan tersebut diperoleh diperoleh kesepakatan
untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut;
1. M engurangi tekanan inflasi dari sisi ekspektasi masyarakat dengan
melakukan sosialisasi atau diseminasi mengenai hasil-hasil rapat tim teknis.
2. Dalam rapat berikut nya akan diundang pejabat dari Subdin Kominfo
dengan tujuan agar hasil rapat dapat segera disebarkan melalui media
massa. Usulan juga termasuk bidang lainnya yang cukup penting seperti
Bidang Perhubungan Udara dan Perhubungan Laut.
3. M emperkuat pemantauan Disperindagkop hingga pengaw asan ke tingkat
distributor/pedagang besar, berhubung adanya selisih harga yang cukup
besar di tiap tingkatan pedagang.
4. Perlu dilakukan intensifikasi pemberitahunan kepada masyarakat perihal isu
flu burung oleh Dinas Peternakan. Hal ini untuk mengurangi dampak
psikologis masyarakat.
5. Disperindagkop akan segera membuat surat pemberitahuan kepada pihak
penyedia angkutan barang bahw a H-7 dan H+7 lebaran bahw a jenis
angkutan tersebut akan dihentikan sementara.
6. Dishubkominfo akan segera melakukan koordinasi ke Dinasi PU dalam