BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang akan diealisasikan melalui semua Visi dan Misi yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dengan Indikator Kinerja Utama dapat kita ketahui informasi kinerja yang diperlukan manajemen dalam memperbaiki sistem organisasi yang dikelolanya guna mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, dan sudah barang tentu memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat yang kita sebut outcome.
Berdasarkan hal tersebut, Inspektorat Kabupaten Kerinci sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah juga menetapkan suatu Indikator Kinerja Utama yang mengacu pada fungsi dari Inspektorat Kabupaten Kerinci sebagai Instansi yang memiliki tugas dalam bidang pengawasan. Apakah tugas dan wewenang tersebut sudah sesuai dengan Visi dan Misi Inspektorat Kabupaten Kerinci.
Adapun Visi Inspektorat Kabupaten Kerinci adalah:
“ Terwujudnya Lembaga Pengawasan Internal yang Profesional dalam Rangka Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Bersih, Transparan, dan Akuntabel.”.
Adapun misi Inspektorat Kabupaten Kerinci adalah sebagai berilkut : 1. Meningkatkan kapabilitas aparat pengawasan dalam rangka
menciptakan Aparatur Pengawasan yang profesional, kompeten dan berintegritas.
3. Meningkatkan efektifitas hasil pengawasan terhadap kualitas laporan keuangan dan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah.
4. Meningkatkan Sinergitas dan koordinasi pelaksanaan kegiatan pengawasan, baik sesama APIP maupun Aparat Pengawasan Eksternal.
5. Melaksanakan pengedalian internal pemerintah sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penetapan Indikator Kinerja Utama
pada Inspektorat Kota Bandung adalah sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting
dan diperlukan dalam melakukan fungsi pengawasan
yang berdampak pada pembangunan daerah dan
bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan Indikator Kinerja
yang ditetapkan;
2. Untuk mengukur tingkat keberhasilan dari pencapaian
suatu tujuan dan sasaran strategis Inspektorat Kota
Bandung sehingga dapat digunakan untuk perbaikan
Kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
1.3 Landasan Penyusunan
Adapun Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kota Bandung ini
dibuat merujuk pada sejumlah peraturan, antara lain:
2. Peraturan Pemerintah No.21 tahun 2004 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian
Negara/Lembaga (Lembaran Negara RI tahun 2004
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4406);
3. Peraturan Pemerintah No.56 tahun 2005 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI tahun
2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
4576);
4. Peraturan Pemerintah No.65 tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (Lembaran Negara RI tahun 2005 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4585);
5. Peraturan Pemerintah No.8 tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara RI tahun 2006 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4614);
6. Peraturan Pemerintah No.39 tahun 2006 tentang
Tatacara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan (Lembaran Negara RI tahun 2006
Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4663);
7. Peraturan Pemerintah No.40 tahun 2006 tentang
Tatacara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara RI tahun 2006 Nomor 97, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4664);
9. Peraturan Presiden No.9 tahun 2005 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Menteri Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden No.94 tahun 2006
tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden No.9
tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara;
10.Instruksi Presiden No.5 tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
11.Instruksi Presiden No.7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
BAB II
GAMBARAN UMUM
3.1 Gambaran Umum
Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Kerinci dijabarkan
dalam Peraturan Bupati Kerinci Nomor 6 Tahun 2010 tentang Uraian Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata kerja Inspektorat Kabupaten Kerinci, dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya Inspektorat Kabupaten Kerinci
didasarkan pada Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang
diterbitkan tiap tahunnya dengan Surat Keputusan Bupati Kerinci.
Inspektorat Kabupaten Kerinci adalah unsur pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Sebagai unsur pengawasan penyelenggaraan pemerintahan
daerah, Inspektorat Kabupaten Kerinci mempunyai tugas pokok yaitu ”
Melakukan Pengawasan terhadap Pelaksanaan Urusan Pemerintahan di
Daerah, Pelaksanaan Pembinaan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa dan Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Desa.”
Dalam kaitan tersebut Inspektorat Kabupaten Kerinci tentunya
harus dapat melakukan tindakan korektif atas penyimpangan yang
dilakukan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan
pemerintahan di daerah apabila tidak sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, serta melakukan pembinaan
kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berada di
dalam wilayah Pemerintah Kabupaten Kerinci.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Inspektorat Kabupaten
1. Perencanaan program pengawasan;
2. Perumusan Kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan
3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan
bidang pembangunan, pemerintahan, dan Kemasyarakatan;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
3.2 Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Kerinci
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kerinci Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kerinci, yang selanjutnya telah pula ditetapkannya Peraturan Bupati Kerinci No. 6 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Wewenang Inspektorat Kabupaten Kerinci. Adapun susunan Organisasi Inspektorat Kabupaten Kerinci terdiri atas :
a. Inspektur;
b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Perencanaan;
2. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; dan 3. Sub Bagian Administrasi dan Umum. c. Inspektur Pembantu Wilayah I;
d. Inspektur Pembantu Wilayah II; e. Inspektur Pembantu Wilayah III; f. Inspektur Pembantu Wilayah IV; g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Kerinci
3.3 Visi dan Misi
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Kerinci pada dasarnya mencerminkan apa yang akan dicapai dalam lima tahun ke depan berdasarkan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Kerinci dan mengimplementasikan visi dan misi Bupati Kerinci sebagaimana tercermin dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kerinci tahun 2014-2019. Untuk mewujudkan visi tersebut Inspektorat Kabupaten Kerinci membutuhkan misi. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya -upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi Inspektorat Kabupaten Kerinci.
Visi dan misi Inspektorat Kabupaten Kerinci pada dasarnya adalah apa yang akan diwujudkan dan bagaimana upaya-upaya yang akan dilakukan dalam lima tahun ke depan, sebagaimana nanti akan
Sekretaris
Sub Bagian Perencanaan
Sub Bagian Adm & Umum
Sub Bagian Evalop
Inspektur Pembantu Wilayah II
Inspektur Pembantu Wilayah III
Inspektur Pembantu Wilayah IV
Jafung Auditor dan P2UPD
Jafung Auditor dan P2UPD
Jafung Auditor dan P2UPD
Jafung Auditor dan P2UPD Inspektur
diimplementasikan ke dalam strategi, kebijakan, program, dan kegiatan Inspektorat Kabupaten Kerinci tahun 2014-2019.
Visi Inspektorat Kabupaten Kerinci adalah:
Visi di atas menunjukkan kaitan antara tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Kerinci dengan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dilingkungan Pemerintah Kota Bandung, meliputi aspek penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, akuntabilitas kinerja, dan pelayanan publik yang prima. Kualitas dan profesionalitas pengawasan internal yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Kerinci harus berdampak pada terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik di 3 (tiga) aspek tersebut.
Dengan demikian, pokok visi yang harus diperhatikan adalah: 1. Pengawasan Internal yang profesional
Pengawasan internal yang profesional merupakan pilar utama dalam melakukan pengawasan agar peran dan kedudukan Inspektorat Kabupaten Kerinci dapat dirasakan oleh masyarakat berupa penyelenggaraan pemerintahan daerah yang sesuai dengan kaidah dan peraturan perundangan. Tujuan dari pengawasan Internal dalam rangka menciptakan aparatur pengawasan yang profesional ini adalah agar setiap hasil pengawasan/pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat pengawas internal ini dapat memberikan keyakinan memadai atas ketaatan, dan kehematan, efisiensi, dan efektivitas dalam pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (assurance activities); dapat memberi peringatan dini (early warning system) dan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (anti corruption activities); dan dapat memelihara dan meningkatkan
“Terwujudnya Lembaga Pengawasan Internal yang Profesional dalam Rangka Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang
tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (consulting activities).
2. Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Untuk dapat mewujudkan apa yang menjadi visi organisasi di atas maka Inspektorat Kota Bandung menegaskan misinya sebagai berikut.
a. Meningkatkan Kapabilitas aparat pengawasan dalam rangak menciptakan aparatur pengawasan yang profesional, kompeten, dan berintgritas
Profesional adalah profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan.
Kompeten adalah kecakapan atau keterampilan yang dimiliki seseorang dalam bidangnya
Berintegritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Nilai dan prinsip ini tentunya tidak lepas dari yang namanya kebenaran. Oleh karena itu orang yang memiliki integritas pasti akan menjadi orang yang jujur dan menyukai keadilan.
Profesionalisme, kompeten dan berintegritas dalam pengawasan internal berhubungan dengan “profesi” auditor maupun Pejabat Pengawas Urusan Pemerintahan daerah (P2UPD) yang harus dimiliki dalam menjalankan tugasnya. Dengan demikian, dengan adanya aparatur pengawasan yang proefesional, kompeten dan berintegritas maka hasil dari pelaksanaan pengawasan/pemeriksaan dapat berkualitas dan dihandalkan.
c. Meningkatkan efektivitas hasil Pengawasan terhadap kualitas laporan keuangan dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Efektivitas pengawasan dapat diukur atas sejauh mana dampak pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor maupun Pejabat Pengawas Urusan Pemerintahan daerah (P2UPD) dapat memperbaiki tata kelola pemerintahan Kota Bandung. Berbagai kendala dalam menegakkan tata kelola pemerintahan yang selama ini terjadi harus dapat dituangkan dalam berbagai program dan kegiatan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan internal sebagaimana dimaksud dalam misi pertama ini. Fokus dari peningkatan efektivitas pengawasan internal sekurang-kurangnya meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan pemeriksaan.
d. Meningkatkan sinergitas dan koordinasi pelaksanaan kegiatan pengawasan, baik sesama APIP maupun Aparat Pengawasan Eksternal.
Sinergi adalah Membangun dan memastikan hubungan kerjasama
internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para
pemangku kepentingan, untuk menghasilkan karya yang bermanfaat
dan berkualitas.
Tujuan Sinergi adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu
maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan
semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting
terhadap suatu kesuksesan.
Dengan adanya sinergitas dan koordinasi maka dalam pelaksanaan
tugas pengawasan antara APIP tidak terjadi benturan atau tumpang
tindih sesuai dengan urjab dan kewenangannya apabila terjadi
ketidak sesuaian, dan harus koordinasikan dengan unit terkait.
Dengan adanya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang baik maka akan terwujud tata kelola pemerintahan yang baik.
BAB III
Perkembangan manajemen sektor publik saat ini adalah adanya tuntutan kepada penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan untuk sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Manfaat kepada masyarakat inilah yang disebut outcome, dan outcome seperti ini yang disebut sebagai kinerja. Dan Indikator Kinerja adalah alat ukur atau media yang digunakan dalam mengukur kinerja suatu instansi pemerintah. Indikator Kinerja dimaksudkan sebagai ukuran yang dapat menggambarkan tingkat capaian suatu sasaran atau kegiatan apakah telah berhasil dicapai atau tidak. Sedangkan Keluaran disini yang kita sebut Output adalah barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran strategis, tujuan program dan kebijakan.
Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indikator) adalah ukuran keberhasilan dari suatru tujuan dan sasaran stratyegis organisasi. Dan dari Kinerja Instansi Pemerintah disini dapat diketahui gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari Visi, Misi, dan Strategi Instansi Pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan -kegiatan yang sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Sedangkan sasaran strategis merupkan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek sesuai dengan RPJMD yang telah disusun. Indikator Kinerja Utama digunakan pada instansi pemerintah untuk :
1. Perencanaan kinerja tahunan; 2. Penganggaran;
3. Penyusunan dokumen penetapan kinerja; 4. Pengukuran dan evaluasi kinerja;
5. Pelaporan akuntabilitas kinerja
Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Kerinci merupakan gambaran keberhasilan dari tujuan dan sasarn strategis yang dapat dicapai oleh Inspektorat Kabupaten Kerinci dalam mewujudkan Visi, Misi Inspektorat Kota Bandung dalam kurun waktu sesuai dengan RPJMD yang telah ditetapkan. Indikator Kinerja Utama dapat menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Inspektorat Kabupaten Kerinci dalam mewujudkan Visi Inspektorat Kabupaten Kerinci.
Indikator Kinerja Utama menjadi sangat penting artinya dalam menghadapi berbagai persoalan-persoalan pembangunan sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengakomodasikan berbagai kebutuhan masyarakat dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku pembangunan (stakeholder) dalam menciptakan Good Governance sesuai dengan tuntutan paradigma baru yang pada gilirannya akan mampu menciptakan kebijaksanaan yang dampaknya merembes kebawah, sehingga keberpihakan pada masyarakat kecil benar - benar dikedepankan dan menimbulkan manfaat yang besar bagi masyarakat Kabupaten Kerinci.
INSPEKTUR KABUPATEN KERINCI
ZAINAL EFENDI, SP.,M.Si Pembina Tingkat I
NIP. 19670202 199503 1 005
Lampiran
Visi : Terwujudnya Lembaga Pengawasan Internal yang Profesional dalam Rangka Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Bersih, Transparan, dan Akuntabel.”
Misi Tujuan Sasaran Indikator Satuan 201 Target / Tahun 4 2015
2016 2017 2018
Misi 1 : Meningkatkan kapabilitas aparat pengawasan dalam rangka menciptakan Aparatur Pengawasan yang profesional, kompeten dan berintegritas
1. Meningkatkan
Misi 2 : Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana aparat pengawas
Menurunnya kasus
Misi 4 : Meningkatnya sinergitas dan koordinasi pelaksanaan kegiatan pengawasan baik sesama APIP maupun Aparat Pengawasan Eksternal
Misi 5 : Melaksanakan pengendalian internal pemerintah sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
4
N
O SASARANRENSTRA KINERJA UTAMAINDIKATOR SUMBERDATA KETERANGAN 1. Meningkatnya
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
INSPEKTORAT KABUPATEN KERINCI TAHUN 2014 - 2019
Kode
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RENSTRA Unit Kerja Penanggung
Jawab Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 16 5 INSPEKTORAT 1 1
6
5 1 Program Peningkatan sistem pengawasan
85 429.738.107 87 455.520.525 90 543.884.300 93 625.466.945 95 719.286.987 97 791.215.685 99 791.215.685 Inspektorat
Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan
50 74.880.350 60 147.756.753 70 185.600.000 75 213.440.000 85 234.784.000 90 258.262.400 95 258.262.400 Inspektorat
Jumlah
16 169.769.400 20 194.552.600 20 246.000.000 24 344.400.000 28 482.160.000 32 575.592.000 32 575.592.000 Inspektorat
Persentase SAKIP kategori baik
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
IRBAN I INSPEKTORAT KABUPATEN KERINCI TAHUN 2014 - 2019
Kode
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RENSTRA Unit Kerja Penanggung
Jawab Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 1
6 5 INSPEKTORAT 1 1
6 5 1 Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan
85 429.738.107 87 455.520.525 90 543.884.300 93 625.466.945 95 719.286.987 97 791.215.685 99 791.215.685 Inspektorat
Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan
50 74.880.350 60 147.756.753 70 185.600.000 75 213.440.000 85 234.784.000 90 258.262.400 95 258.262.400 Inspektorat
Jumlah
16 169.769.400 20 194.552.600 20 246.000.000 24 344.400.000 28 482.160.000 32 575.592.000 32 575.592.000 Inspektorat
Persentase SAKIP kategori
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah, SWT atas limpahan Rahmat dan karunianya, kami telah dapat menyelesaikan Dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kabupaten Kerinci.
Dokumen IKU ini digunakan pemerintah Kabupaten Kerinci untuk menetukan tingkat keberhasilan yang akan dicapai serta tingkat kinerja Inspektorat Kerinci
Indikator Kinerja Utama ini disusun sejalan dengan tujuan dan sasaran dari pembangunan Pemerintah Kabupaten Kerinci. Penyusunan Indikator Kinerja Utama ini tidak terlepas dari Renstra yang telah disusun dan juga berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019 serta tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Kerinci.
Tersusunnya Dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) ini merupakan hasil kerjasama semua pihak yang turut serta memberikan bimbingan dan masukan sehingga penyusunan laporan ini dapat terselesaikan sesuai dengan target yang ditetapkan.
Kami menyadari dalam Penyusunan Dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) masih terdapat kekurangan dan kelemahan untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan demi perbaikan dimasa mendatang.
Sungaipenuh,
INSPEKTUR KABUPATEN KERINCI
ZAINAL EFENDI, SP.,M.Si Pembina Tingkat I
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar
Daftar isi
……….
……….
i
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
Landasan Penyusunan
………
………
………
1
2
2
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1
2.2
2.3
Gambaran Umum
Struktur Organisasi
Visi dan Misi
………
………
………
5
6
7
BAB III INDIKATOR KINERJA ……… 12
BAB IV PENUTUP ……… 13
Lampiran