BAB II
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
A. Deskripsi Daerah Pemilihan III (Kecamatan Medan Baru, Medan Petisah, Medan Barat dan Medan Helvetia)
Daerah Pemilihan III merupakan daerah pemilihan yang terdiri dari 4 kecamatan, diantaranya Kecamatan Medan Baru, Medan Petisah, Medan Barat dan Medan Helvetia. Jumlah data pemilih tetap pada DAPIL III sebanyak 298.993 jiwa. Masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pada Kecamatan Medan Baru sebesar 16.520 pemilih, Kecamatan Medan Petisah sebanyak 29.738 pemilih, Kecamatan Medan Barat sebanyak 35.379 pemilih, dan Kecamatan Medan Helvetia sebanyak 61.962 pemilih. Jumlah seluruh pengguna hak pilih dalam Pemilihan Legislatif tahun 2014 pada DAPIL III Kota Medan ialah sebanyak 143.599 pemilih.
A.1 Kecamatan Medan Baru
Pada tahun 2012 jumlah penduduk kecamatan Medan Baru sebanyak 39.577 jiwa penduduk, terdiri dari 17.574 jiwa penduduk laki-laki dan 22.003 jiwa perempuan. Dimana penduduk terbanyak terdapat pada Kelurahan Padang Bulan yaitu 9.123 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil di Kelurahan Darat, yaitu sebanyak 1.911 jiwa. Bila dibandingkan dengan luas penduduk serta luas wilayahnya, maka Kelurahan Babura merupakan Kelurahan terpadat yaitu 8.727 jiwa tiap km2, lebih padat bila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Berdasarkan kelompok umur, pada tahun 2012 distribusi penduduk Kecamatan Medan Baru relatif lebih banyak pada usia produktif.
Tabel. 2.1
Jumlah penduduk, Luas kelurahan, Kepadatan Penduduk Dirinci Menurut Kelurahan di Kecamatan Medan Baru Tahun 2012
Kelurahan Jumlah Penduduk
(jiwa)
Luas Wilayah (km2)
Kepadatan penduduk
per km2
Titi Rantai 9.048 1,06 8.536
Padang Bulan 9.123 1,68 5.430
Merdeka 7.890 0,98 8.051
Darat 1.911 0,28 6.825
Babura 6.894 0,79 8.727
Petisah Hulu 4.711 0,62 7.598
Medan Baru 39.577 5,41 7.361
Sumber: Medan Baru dalam Angka 2013
Kecamatan Medan Baru terdapat 6 (enam) kelurahan, yaitu:
1. Kelurahan Babura 4. Kelurahan Padang Bulan 2. Kelurahan Darat 5. Kelurahan Petisah Hulu 3. Kelurahan Merdeka 6. Kelurahan Titi Rantai
Dapat dilihat lebih dari setengah jumlah penduduk merupakan usia produktif untuk menggunakan hak suara pada pemilu di kecamatan Medan Baru. Di Kecamatan Medan Baru telah tercatat seluruh ruamh tangga telah memiliki akses PLN sejak tahun 2012. Sarana hiburan pada Kecamatan Medan Baru pada tahun 2012 tidak terdapat Bioskop tetapi tempat permainan billyard terdapat 6 tempat, dan terdapat 15 unit hotel di kecamatan ini. Kelurahan Padang bulan yang menjadi kelurahan terluas diantara kelurahan lainnya, membuat arus lintas pada daerah ini lebih besar.
Jalan perlintasan pada daerah ini banyak dilalui oleh transportasi umum
karena banyaknya tempat dengan tujuan utama pada Kecamatan Medan Baru.
A.2 Kecamatan Medan Petisah
Kecamatan Medan Petisah dengan luas wilayahnya 13,764 km².
Kecamatan Medan Petisah adalah daerah pusat perdagangan Kota Medan, dengan penduduknya berjumlah 61.855 (jiwa). Dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 29.371 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 32.484 jiwa. Jika dilihat menurut kelurahan tercatat Kelurahan Sei putih Barat yaitu sebanyak 11.663 orang (18,86 persen). Kecamatan Medan Petisah yang terdiri dari 69 lingkungan, Kelurahan Petisah Tengah memiliki lingkungan terbanyak yaitu 16 lingkungan, dan Sei Putih Barat memiliki penduduk terbanyak yaitu 11.663 orang penduduk.
Tabel. 2.2
Jumlah penduduk, Luas kelurahan, Kepadatan Penduduk Dirinci Menurut Kelurahan di Kecamatan Medan Petisah Tahun 2012
Kelurahan Jumlah
Penduduk (jiwa)
Luas Wilayah (km2)
Kepadatan penduduk per km2
Sei Sikambing D 9.215 0,91 10.126
Petisah Tengah 9.137 1,27 7.194
Sekip 7.654 0,61 12.528
Sei Putih Timur II 8.114 0,34 23.865
Sei Putih Timur I 6.403 0,32 20.009
Sei Putih Tengah 9.669 0,50 19.338
Sei Putih Barat 11.663 0,98 11.901
Medan Petisah 61.855 4,93 12.547
Sumber: Medan Petisah dalam Angka 2013
Kepadatan penduduk merupakan jumlah penduduk dibagi luas wilayah. Kepadatan penduduk wilayah Kecamatan Medan Petisah yaitu
12.547 penduduk per km2, dengan jumlah penduduk terbanyak pada Kelurahan Sei Putih Tengah yaitu 9.669 jiwa. Sedangkan kepadatan penduduk terbesar pada Sei Putih Timur II yaitu 23.865 jiwa per km2.
Sebagai salah satu kecamatan di Kota Medan, Kecamatan Medan Petisah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hiruk pikuk aktifitas Kota Medan. Jalan yang macet oleh antrian kendaraan, udara panas, serta orang-orang yang bergegas mengejar waktu adalah pemandangan yang sudah biasa. Seperti umumnya daerah lain di Kota Medan, kecamatan Medan Petisah merupakan daerah yang sebagian besar adalah pusat perdagangan, perkantoran, perbankan, dan pemukiman penduduk. Salah satu tempat yang cukup dikenal di Kecamatan Medan Petisah adalah Pasar Tradisional yang menjual berbagai macam keperluan masyarakat.
Masyarakat pada kelurahan Petisah Tengah dari dulu sudah dikenal sebagai pusat perdagangan eceran maupun besar dengan adanya Mall, Plaza, dan Perbankan.43
Dapat dilihat dengan kemacetan pada daerah ini, transportasi umum maupun pribadi banyak dipakai oleh masyarakat daerah ini. Transportasi umum pada daerah Kecamatan Medan Petisah menjadi akses para pengguna transportasi umum untuk menuju tempat tujuan. Tentunya dengan tujuan perbelanjaan, rekreasi dengan keluarga maupun kantor-kantor pemerintahan.
43Dapat dilihat pada: medankota.go.id/badan pusat statistik Kota Medan,statistik kecamatan medan petisah 2013
A.3 Kecamatan Medan Barat
Kecamatan Medan Barat memiliki luas wilayah 5,40 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 70.912 jiwa, yang terdiri dari 6 kecamatan.
Kecamatan Medan Barat terdapat 6 (enam) kelurahan, yaitu:
1. Kelurahan Glugur Kota 4. Kelurahan Pulo Brayan Kota 2. Kelurahan Karang Berombak 5. Kelurahan Sei Agul
3. Kelurahan Kesawan 6. Kelurahan Silalas
Tabel. 2.3
Jumlah penduduk, Luas kelurahan, Kepadatan Penduduk Dirinci Menurut Kelurahan di Kecamatan Medan Barat Tahun 2012
Kelurahan Jumlah
Penduduk (jiwa)
Luas Wilayah (km2)
Kepadatan penduduk per km2
Kesawan 3.719 1,06 3.508
Silalas 7.039 1,68 4.190
Sei Agul 20.433 0,98 20.850
Karang berombak 20.107 0,28 71.811
Glugur Kota 7.921 0,78 10.155
Pulo Brayan Kota 11.693 0,62 18.860
Medan Barat 70.912 5,40 13.132
Sumber: Medan Barat dalam Angka 2013
Komposisi penduduk Kecamatan Medan Barat berdasarkan kelompok umur terbanyak terdapat pada kelompok umur produktif 15 – 44 tahun sebanyak 36.947 jiwa (52,10 persen), kemudian disusul oleh kelompok umur 45 – 66 tahun sebanyak 13.767 jiwa (19,41 persen), kelompok umur 5 – 14 tahun sebanyak 11.327 jiwa (15,97 persen),
kelompok umur 0 – 4 sebanyak 5.455 jiwa (7,69 persen), dan yang terendah kelompok umur 65+ tahun keatas sebanyak 3.416 jiwa (4,82 persen).44
Kecamatan Medan Barat merupakan daerah yang sebagaian besar daerah perdagangan, perkantoran, dan pemukiman penduduk. Lokasinya yang cukup dekat dengan pusat bisnis dan pemerintahan kota membuat kecamatan ini menjadi tempat ideal bagi penduduk asli maupun pendatang untuk bermukim dan berdagang. Salah satu tempat yang cukup dikenal di Kecamatan Medan Barat adalah Kesawan yang terletak di Kelurahan Kesawan. Daerah Kesawan dari dulu dikenal sebagai pusat perdagangan yang juga memiliki bangunan bersejarah. Kesawan dikenal sebagai tempat berkumpul warga kota dan juga wisatawan yang berkunjung ke Medan, hal ini terlihat dari banyaknya restoran dan kafe di sepanjang jalannya.
Keberadaan perusahaan industri pengolahan sangat berpengaruh pada kehidupan perekonomian masyarakat Kecamatan Medan Barat, karena usaha industri ini dapat menyerap tenaga kerja dan sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat sekitar usaha industri ini. Terdapat beberapa perusahaan di daerah ini, dimana terdapat 3 perusahaan besar diantara lain 2 unit perushaan di Kelurahan Kesawan dan 1 unit di Kelurahan Karang Berombak, sedangkan perusahaan industri kecil terdapat 74 perusahaan, dan 26 perusahaan industry rumah tangga. Pusat perekonomian pada daerah ini adalah pasar, yang secara keseluruhan terdapat 133 pasar, baik pasar tradisional maupun pasar pasar modern yang didominasi oleh kelompok pertokoan. Dengan daerah perindustrian tersebut, transportasi umum
44 Ibid., kecamatan medan barat 2013
menjadi salah satu kendaraan yang sangat dibutuhkan dalam daerah ini.
Transportasi umum menjadi moda bagi masyarakat pekerja pada industri- industri daerah Medan Barat, untuk akses jalan menuju tempat melakukan aktivitas kerja.
A.4 Kecamatan Medan Helvetia
Kecamatan Medan Helvetia merupakan Kecamatan di Kota Medan yang mempunyai luas wilayah sekitar 11,55km2. Pada tahun 2012 jumlah penduduk di Kecamatan Helvetia berjumlah 145.519 jiwa penduduk, dimana penduduk terbanyak berada di kelurahan Tanjung Gusta, yaitu berjumlah 29.402, sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit berada di Kelurahan Helvetia berjumlah 11.376 jiwa.
Kecamatan Medan Helvetia terdapat 7 (tujuh) kelurahan, yaitu:
1. Kelurahan Cinta Damai 5. Kelurahan Helvetia Timur 2. Kelurahan Dwikora 6. Kelurahan Sei Sikambing CII 3. Kelurahan Helvetia 7. Kelurahan Tanjung Gusta 4. Kelurahan Helvetia Tengah
Tabel. 2.4
Jumlah penduduk, Luas kelurahan, Kepadatan Penduduk Dirinci Menurut Kelurahan di Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2012
Kelurahan Jumlah Penduduk
(jiwa)
Luas Wilayah (km2)
Kepadatan penduduk
per km2
Cinta Damai 17.116 1,80 9.590
Sei Sikambing CII 12.384 0,98 12.637
Dwi Kora 24.374 2,00 12.187
Helvetia Timur 24.111 1,82 13.248
Helvetia Tengah 26.756 1,50 17.837
Helvetia 11.376 1,25 9.101
Tanjung Gusta 29.402 2,20 13.365
Medan Helvetia 39.577 5,41 7.361
Sumber: Medan Barat dalam Angka 2013
Bila dibandingkan antara jumlah penduduk serta luas wilayahnya, makan Kelurahan Helvetia Tengah merupakan kelurahan terpadat yaitu 17.837 jiwa tiap km2. Jumlah penduduk Kecamatan Helvetia terdiri dari 71.211 jiwa penduduk laki-laki, dan 74.308 jiwa penduduk perempuan.
Berdasarkan kelompok umur, pada tahun 2012 dsitribusi penduduk Kecamatan Medan Helvetia relatif lebih banyak pada usia produktif.tercatat sebanyak 79.390 jiwa penduduk usia 15 – 44 tahun, sedangkan usia 0 – 4 tahun sebanyak 13.049 jiwa.
Kecamatan Medan Helvetia tidak termasuk kepada kecamatan yang memiliki aktifitas wisata atau hiburan, tetapi lebih kepada aktiftas perdagangan. Dengan lebih banyaknya usaha restoran dan warung makan di kecamatan ini.
B. Calon Legislatif Daerah Pemilihan III per Kecamatan
Dalam Daerah Pemilihan III terdapat 94 kandidat yang berasal dari kecamatan yang berbeda-beda. DAPIL III yang terdiri dari 4 (empat) kecamatan yaitu : Kecamatan Medan Baru, Medan Petisah, Medan Barat dan Medan Helvetia. Walaupun 69 kandidat ini mewakili sesuai kecamatan tempat tinggal mereka berasal (lampiran tabel 2.5), tetapi terdapat 25 kandidat yang tidak berasal dari 4 kecamatan dalam mewakili DAPIL III.
Diantaranya ialah, Partai Nasdem (Dra. Sri Mariani Panjaitan, M.Si - Kec.
Medan Sunggal, Diana Febi - Kec. Medan Area), Partai Demokrat (Jenny – Kec. Medan Labuhan), Partai Gerindra (Elvie Maria, SS,MM. – Kec. Medan Johor, Hendy – Kec. Medan Area, Stephan A. Ferdinandus,SH – Kec.
Medan Selayang), Partai Golkar (H. Adlin Umar Yusri Tambunan, ST – Kec. Medan Sunggal). Partai Hanura (Budiman Panjaitan – Kec. Medan Selayang, Hj. Nurialam Sari Siregar, BA – Kec. Medan Selayang, Kasta Br Brahmana – Kec. Medan Tuntungan), PAN (Ridwan – Kec. Medan Selayang, Michael Mangaraja Hutasoit, SH - Kec. Medan Sunggal, Rindu Marito Romauli Parhusip – Kec. Medan Timur, Meinindah Rosya Fury, S.Kom – Kec. Medan Johor), PBB (Roni Jambak – Kec. Medan Perjuangan, Drg. Susanti Bismar – Kec. Medan Sunggal, Zahriyah Simargolang – Kec. Sei Dadap/Kabupaten Sei Asahan), PDIP (Moenisa Sofiana Safril, SH – Kecamatan Stabat/Kabupaten Langkat), PKB (Hj.
Delvita Yova – Kec. Medan Johor, Indra Gunawan – Kec. Labuhan Deli/Kabupaten Deli Serdang), PKPI ( Susi Ghoretti, SE – Kec. Medan Timur, Hartawati Guru Singa – Kec. Medan Selayang), PKS (Zul Morado
Slawat Siregar – Kec. Medan Sunggal), PPP (Musral Harahap, S.Ag – Kec.
Medan Sunggal, Abdul Rani, SH – Kec. Medan Sunggal).
C. Sarana Angkutan Umum Kota Medan
Pada tahun 2009 jumlah sarana transportasi jalan raya di Kota Medan berjumlah 2.708.511 kendaraan. Dari tahun 2004 sampai tahun 2009 menunjukkan kenaikan 23,82 % per tahun. Pertumbuhan yang sangat signifikan nampak pada sepeda motor dengan rata-rata pertumbuhan 31, 23 % per tahun.
Dapat dilihat pada tabel tersebut, jumlah angkutan umum (mobil penumpang) tiap tahunnya semakin naik atau bertambah jumlah unitnya. Hal ini diartikan bahwa kebutuhan masyarakat untuk memakai angkutan umum kian bertambah setiap tahunnya.
Tabel 2.5
Jumlah sarana angkutan (umum dan pribadi) tahun 2004-2009
Tahun Mobil Penumpang
Mobil Gerobak Bus Seped
a Moto r
Jumlah
2004 149,302 104,776 12,108 756,569 1,022,755 (8.04 %) (5.34 %) (2.47 %) (15.07 %)
2005 164,314 112,001 12,406 883,406 1,172,127 (14.02 %) (6.89 %) (2.46 %) (16.76 %) (15 %) 2006 175,198 116,184 12,619 985,745 1,289,746
(6.62 %) (3.73%) (1.71 %) (11.58 %) (10%) 2007 189,157 120,328 12,751 1,103,707 1,425,943
(7.96) (3.56) (1.04%) (11.96%) (11%) 2008 209.527 140.986 22.130 2.104.026 2.476.669
(11.80) (17.20) (73.60%) (90.60%) (73.70%) 2009 222.891 144.865 22.123 2.318.632 2.708.511
(6.40) (2.80) (-7%) (10.20%) (9.40%)
Sumber: Dinas Perhubungan Kota Medan: (2010)
Sementara pada Tabel berikut disajikan jumlah kendaraan angkutan penumpang umum tidak dalam trayek. Dari data tersebut dapat dilihat
dominasi becak bermotor sebagai alternatif angkutan umum tidak dalam trayek.
Tabel 2.6
Jumlah Kendaraan Bermotor tahun 2004-2009
No Jenis kendaraan 2005 2006 2007 2008 2009 1 Taksi dengan
argometer
3.624 2.425 2.125 2.125 2.125 2 Kendaraan sewa --- --- --- --- --- 3 Bus pariwisata --- --- --- --- --- 4 Kendaraan roda 3 529 482 654
5 Lain-lain
a. Taksi tanpa argo 2.004 2.425 2.631 2.631 2.631 b. ojek --- --- --- --- --- c. becak bermotor 24.359 25.700 26.500 26.850 26.960
Jumlah 26.892 31.032 31.910 31.606 31.716
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Medan ( 2010)
Dari data tersebut dapat dilihat dominasi becak bermotor sebagai alternatif angkutan umum tidak dalam trayek. Pada tahun 2005 jumlah becak bermotor mencapai 90.58%, pada tahun 2006 turun menjadi 82.82% dan pada tahun 2007 sebesar 83.05%, pada tahun 2008 sebesar 84,95 % serta pada tahun 2009 sebesar 85,00 %. Angkutan becak menunjukkan jumlah yang sangat signifikan dari angkutan lainnya, untuk itu sesuai dengan SK Walikota Medan Nomor 551.21/482.K/2004, tanggal 23 April 2004, ditetapkan ada beberapa ruas jalan yang menjadi larangan operasional beca bermotor yaitu Jl. Raden Saleh, Jl.
Pattimura, Jl. S. Parman, Jl. Kejaksaan, Jl. Pengadilan, Jl. Zainul Arifin, Jl.
Diponegoro, Jl. Palang Merah, Jl. Imam Bonjol, Jl. Cut Nyak Dien dan Jl.
Sudirman.45
45 Dapat dilihat pada: www.pemkomedan.go.id, tanggal 14 Juli 2014 pukul 12.31 WIB
Sama halnya dengan angkutan becak bermotor setiap tahunnya dapat dilihat bertambahnya unit becak bermotor dari tahun 2005 - 2009. Maka dapat
diartikan bahwa pengguna becak bermotor kini semakin bertambah dikalangan masyarakat.