• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR BAWASLU PANWASLIH KABUPATEN ACEH BARAT KOMISIONER PANWASLIH KABUPATEN ACEH BARAT. Disusun Oleh :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR BAWASLU PANWASLIH KABUPATEN ACEH BARAT KOMISIONER PANWASLIH KABUPATEN ACEH BARAT. Disusun Oleh :"

Copied!
274
0
0

Teks penuh

(1)

Panitia Pengawas Pemilihan

Kabupaten Aceh Barat

BAWASLU

LAPORAN AKHIR

PANWASLIH KABUPATEN ACEH BARAT

KOMISIONER PANWASLIH KABUPATEN ACEH BARAT

Disusun Oleh :

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pemilu merupakan sarana kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 serta sesuai dengan Pasal 96 point c Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Bawaslu berkewajiban menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Presiden dan DPR sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik dan/atau berdasarkan kebutuhan. Sementara dalam Pasal 100 point c Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Bawaslu Provinsi berkewajiban menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Bawaslu sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik dan/atau berdasarkan kebutuhan. Selanjutnya Pasal 104 point c Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, bahwa Bawaslu Kabupaten/Kota berkewajiban menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Bawaslu Provinsi sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik dan/atau berdasarkan kebutuhan.

Selain itu penyusunan laporan pasca pelaksanaan Pemilu Serentak Tahun 2019 berdasarkan Bagian Ketujuh Undang-Undang 7 Tahun 2017 tentang Pertanggungjawaban dan Pelaporan pada pasal 142 yang menjelaskan bahwa: (1) Dalam menjalankan tugas, Bawaslu: a. melaksanakan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan b. melapor kepada DPR dan Presiden mengenai pelaksanaan tugas pengawasan seluruh tatapan Penyelenggaraan Pemilu dan tugas lainnya. (2) Laporan pelaksanaan tugas pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b disampaikan secara periodik untuk setiap tahapan Penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Laporan pelaksanaan tugas

(3)

pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditembuskan kepada KPU.

Untuk itu, perlu diatur sistematika dan mekanisme penyusunan laporan akhir sebagai bentuk pertanggungjawaban sebagai pengguna anggaran negara. Banyak hal yang dapat disampaikan kepada publik, seperti laporan dari jajaran pengawas ad hoc, kegiatan pengawasan ataupun produk hukum yang telah dihasilkan. Laporan yang disusun berdasarkan Tahapan Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019 yang meliputi semua kegiatan pengawasan yang sudah dilakukan Bawaslu baik itu Kabupaten/Kota ataupun Provinsi selama proses Pemilu 2019. Selain itu, Laporan Komprehensif Pengawasan akan menjadi bagian dari upaya Bawaslu menjadi Pusat Kajian Publik tentang Pemilihan Umum.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb,

Meulaboh, 29 Juli 2019

Bawaslu/Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Aceh Barat,

Marzalita, SE.,M.S.i Romi Juliansyah, SE.,M.Si Bakhtiar, S.Pd.I Anggota Ketua Anggota

(4)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i.

Daftar Isi ii.

Daftar Tabel vi.

Daftar Diagram xi.

BAB I Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1

B. Dasar Hukum Penyusunan Laporan 2

C. Ruang Lingkup 3

D. Maksud dan Tujuan Pembuatan Laporan 5

BAB II Tugas, Wewenang dan Kewajiban Bawaslu Kabupaten/Kota 6

A. Tugas 6

B. Wewenang 9

C. Kewajiban 10

BAB III SDM dan Organisasi Bawaslu Kabupateb/Kota 11

A. Program dan Anggaran 11

B. Pembagian Tugas dan Fungsi 18

C. Pembentukan 21

1. Pembentukan Panwaslu Kecamatan 21

2. Pembentukan Panwaslu Kelurahan/Desa 28

3. Pembentukan Pengawas TPS 30

D. Pelatihan Saksi Peserta Pemilu 33

E. Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas 38

F. Pendaftaran dan Verifikasi Berkas Pendaftaran Pemantau Pemilu

41

(5)

A. Koordinasi Antar Lembaga 43

B. Pusat Pengawasan Partisipasi Masyarakat 45

C. Sosialisasi Produk Hukum 49

D. Pengawasan Tahapan 50

E. Supervisi Bawaslu Kabupaten/Kota 200

BAB V Penindakan Pelanggaran Pemilu 203

A. Temuan Pelanggaran Pemilu 203

1. Pelanggaran Administrasi Pemilu 205

2. Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu 217

3. Tindak Pidana Pemilu 218

4. Pelanggaran Hukum Lainnya 222

B. Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu 224

1. Pelanggaran Administrasi Pemilu 226

2. Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu 227

3. Tindak Pidana Pemilu 228

4. Pelanggaran Hukum Lainnya 232

C. Pelimpahan Temuan/Laporan Dugan Pelanggaran Pemilu 232 D. Pengambil Alihan Temuan/Laporan Dugaan Pelanggaran

Pemilu

232

E. Supervisi dan Pendampingan Penanganan Dugaan Pelanggaran Pemilu

233

F. Tindak Lanjut Penindakan Pelanggaran Pemilu 235

G. Sentragakkumdu 236

BAB VI Penyelesaian Sengketa Pemilu 239

A. Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu 240

B. Putusan Penyelesaian Sengketa Proses 241

C. Tindak lanjut 242

(6)

BAB VII Advokasi 243

A. Bantuan Hukum 243

B. Pemberian Keterangan Pada Sengketa Hasil Pemilu (PHPU) 244 C. Pengawasan Atas Tindak Lanjut Pelaksanaan Putusan 253

a. MK 253

b. Peradilan 253

c. Bawaslu 253

BAB VIII Penutup 254

A. Kesimpulan 254

(7)

DAFTAR TABEL

No. Nomor

Tabel

Judul Tabel Hal.

1. Tabel 1 Realisasi Anggaran 12

2. Tabel 2 Koordinator Wilayah 20

3. Tabel 3 Rekapitulasi Jumlah Peserta Seleksi panitia Pengawas Kecamatan

21

4. Tabel 4 Rekapitulasi Jumlah Peserta seleksi Panitia Pengawas Kecamatan

23

5. Tabel 5 Nama-nama Kelulusan Seleksi Panitia Pengawas Kecamatan

25

6. Tabel 6 Rekapitulasi Jumlah Pesertaselekasi Panitia Pengawas Pemilihan desa

26

7. Tabel 7 Rekapitulasi Jumlah TPS Per Desa 29

8. Tabel 8 Rekapitulasi Jumlah PTPS Per Desa 32

9. Tabel 9 Timeline Pelatihan Saksi Partai Politik 33

10. Tabel 10 Rekapitulasi Jumlah Peserta Pelatihan Saksi Partai Politik

34

11. Tabel 11 Rekapitulasi Jumlah Peserta yang Hadir dalam Pelatihan Saksi Partai Politik

35

12. Tabel 12 Rekapitulasi Kegiatan Penguatan Kapasitas Kelembagaan

37

13. Tabel 13 Uraian Kegiatan Koordinasi Antar Lembaga 39

14. Tabel 14 Kegiatan Sosialisasi Produk Hukum 43

15. Tabel 15 Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Coklit 49 16. Tabel 16 Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil

Perbaikan

57

17. Tabel 17 Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan Akhir/DPT

(8)

18. Tabel 18 Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap HAsil Pencermatan Panwaslih Kabupaten Aceh Barat/DPTHP

63

19. Tabel 19 Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan II

69

20. Tabel 20 Lembar Kontrol Internal Penyempurnaan DPTHP-1 71 21. Tabel 21 Hasil Sampling terhadap Daftar Pemilih dalam

DPTHP-2

71

22. Tabel 22 Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan II 75

23. Tabel 23 Rekapitulasi Daftar Pemilih Tambahan 76

24. Tabel 24 Rekapitulasi Daftar Pemilih Tambahan kedua/DPTb II 77 25. Tabel 25 Rekapitulasi Daftar Pemilih Tambahan Ketiga/DPTb 78 26. Tabel 26 Rekapitulasi Calon Tetap Bakal Calon DPRK Aceh

Barat Pada Pemilihan Umum 2019

79

27. Tabel 27 Rekapitulasi Kegiatan Pencegahan Pelanggaran Pemilu 2019

95

28. Tabel 28 Rekapitulasi Jumlah Kegiatan Pengawasan Kampanye

106

29. Tabel 29 Rekapitulasi Jumlah Metode Kampanye Per Kecamatan

107

30. Tabel 30 Daftar Nomor Barcode, Taku dan Nomor Polisi Ekspedisi

108

31. Tabel 31 Jumlah Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden 134 32. Tabel 32 Kekurangan Surat Suara Pemilu Tahun 2019

Kabupaten Aceh Barat berdasarkan Hasil Pengawasan Panwaslih Aceh Barat

134

33. Tabel 33 Surat Suara Penambahan Tahap I 141

34. Tabel 34 Hasil Penyortiran dan Pelipatan Surat Suara Penambahan Tahap I

156

(9)

Penambahan Tahap II

36. Tabel 36 Jenis Surat Suara Yang Dimusnahkan 159

37. Tabel 37 Rekapitulasi Penyampaian RKDK dan LADK Partai Politik

163

38. Tabel 38 Rekapitulasi Penyampaian LPSDK Partai Politik 172 39. Tabel 39 Rekapitulasi Penyampaian LPPDK Partai Politik 173 40. Tabel 40 Rekapitulasi Penyampaian HAsil Audit KAP 174 41. Tabel 41 Hasil Perolehan Suara PPWP, DPD, DPR, DPRA dan

DPRK dalam Kabupaten Aceh Barat

175

42. Tabel 42 Penghitungan Perolehan Kursi Dapil Aceh Barat I 183 43. Tabel 43 Penghitungan Perolehan Kursi Dapil Aceh Barat II 191 44. Tabel 44 Penghitungan Perolehan Kursi Dapil Aceh Barat III 192 45. Tabel 45 Penghitungan Perolehan Kursi Dapil Aceh Barat IV 193 46. Tabel 46 Penghitungan Perolehan Kursi Dapil Aceh Barat V 194 47. Tabel 47 Rekapitulasi Perolehan Kursi Partai Politik Pemilu

2019

195

48. Tabel 48 Daftar Nama Calon Terpilih Dapil Aceh Barat I 196 49. Tabel 49 Daftar Nama Calon Terpilih Dapil Aceh Barat II 197 50. Tabel 50 Daftar Nama Calon Terpilih Dapil Aceh Barat III 197 51. Tabel 51 Daftar Nama Calon Terpilih Dapil Aceh Barat IV 197 52. Tabel 52 Daftar Nama Calon Terpilih Dapil Aceh Barat V 198

53. Tabel 53 Kegiatan dan Hasil Supervisi 198

54. Tabel 54 Rekapitulasi Jumlah Temuan se-Kabupaten Aceh Barat

200

55. Tabel 55 Temuan Penanganan Pemilu Pertahapan 202

56. Tabel 56 Temuan Administrasi Pemilu oleh Kecamatan 203 57. Tabel 57 Temuan Administrasi Pemilu oleh Kabupaten 204 58. Tabel 58 Rekapitulasi Temuan Pelanggaran Administrasi

Pemilu Panwaslih Kabupaten Aceh Barat

210

(10)

60. Tabel 60 Rekapitulasi Temuan Tindak Pidana Pemilu 2019 215 61. Tabel 61 Rekapitulasi Temuan Pelanggaran Hukum Lainnya 216 62. Tabel 62 Rekapitulasi Penertiban APK Tahap I Tahun 2018 217 63. Tabel 63 Rekapitulasi Penertiban APK Tahap II Tahun 2019 221 64. Tabel 64 Rekapitulasi Penerimaan Laporan Dugaan

Pelanggaran Pemilu 2019

223

65. Tabel 65 Rekapitulasi Laporan Pelanggaran Administrasi Pemilu 2019

225

66. Tabel 66 Rincian Laporan Penanganan Pelanggaran Administrasi Pemilu 2019

226

67. Tabel 67 Rekapitulasi Penerimaan Laporan Dugaan Tindak Pidana Pemilu Tahun 2019

228

68. Tabel 68 Rincian laporan Penanganan Tindak Pidana Pemilu 2019

229

69. Tabel 69 Pengambilalihan Temuan/LAporan Pelanggaran Pemilu

232

70. Tabel 70 Tindak Lanjut Penindakan Pelanggaran Pemilu 2019 234

71. Tabel 71 Struktur Organisasi Gakkumdu 236

72. Tabel 72 Penyelesaian Sengketa Pemilu Pada Tahapan Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Pemilu

238

73. Tabel 73 Pemberian Bantuan Hukum Pidana 242

74. Tabel 74 Pemberian Bantuan Hukum Perdata 242

75. Tabel 75 Pemberian Bantuan Hukum TUN 242

76. Tabel 76 Pemberian Bantuan Hukum Kode Etik 243

77. Tabel 77 Pokok Permohonan Pada Sengketa PHPU DPRD Kabupaten/Kota

243

78. Tabel 78 Pokok Permohonan Pada Sengketa PHPU DPRD Provinsi

243

79. Tabel 79 Pokok Permohonan Pada Sengketa PHPU DPD 244 80. Tabel 80 Pokok Permohonan Pada Sengketa PHPU DPR RI 244

(11)

81. Tabel 81 Pokok Permohonan Pada Sengketa PHPU Presiden dan Wakil Presiden

252

82. Tabel 82 Putusan MK 252

83. Tabel 83 Putusan Peradilan 252

(12)

DAFTAR DIAGRAM

No. Nomor Diagram Judul Diagram Hal.

1. Diagram 1. Rekapitulasi Calon Tetap Bakal Calon Anggota DPRK Aceh Barat Pada Pemilu 2019

95

2. Diagram 2. Rekapitulasi Jumlah Kegiatan Pengawasan Kampanye

108

3. Diagram 3. Rekapitulasi Jumlah Metode Kampanye Per Kecamatan

108

4. Diagram 4. Temuan Jumlah Pelanggaran Hukum Lainnya 222

5. Diagram 5. Penerimaan Laporan Pelanggaran Pemilu 2019 224

(13)

BAB I

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Amanat amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengisyaratkan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang–Undang. Pemilihan Umum adalah salah satu sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat diwilayah Propinsi atau Kabupaten berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 untuk memilih calon Legislatif (DPR, DPD, DPRD) dan Eksekutif (Presiden dan Wakil Presiden).

Panwas sebagai lembaga pengawas berkewajiban melaksanakan tugas pengawasan setiap tahapan penyelenggaraan pemilihan umum sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum dan lebih teknisnya diatur dalam berbagai Peraturan Badan Pengawas Pemilihan umum berdasarkan tahapan pemilu itu sendiri.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum memberikan kewenangan lebih kepada Panwas pasca berubah status dari lembaga Ad-hoc menjadi lembaga yang permanen, kalau dulu Panwas kewenangannya hanya sebatas mengeluarkan rekomendasi, jelas sangat berbeda dengan kewenangan Panwas saat ini yang tidak hanya sekedar mengeluarkan rekomendasi, yang namun bisa mengeluarkan putusan lewat proses sidang, baik sidang penanganan Administratif Pemilu maupun sidang Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu.

Secara umum pelaksanaan seluruh tahapan Pemilihan Umum serentak tahun 2019 di Kabupaten Aceh Barat berjalan dengan baik, tanpa ada hambatan yang berarti terutama menyangkut kondusifitas keamanan dalam pelaksanaan pemilu itu sendiri, meskipun dari sudut lain masih menyisakan beragam persoalan serta harus menjadi bahan

(15)

evaluasi untuk ke depannya, terutama mengenai tingkat partisiatif masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya serta pentingnya keterlibatan semua pihak dalam rangka mengawasi jalannya semua rangkaian tahapan, baik itu tahapan Pemilu maupun Pilkada.

B. DASAR HUKUM

Adapun yang menjadi dasar hukum dalam penyusunan dari laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum 2. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2018 Tentang, Tugas,

Kedudukan, Fungsi, Wewenang Oragnisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jendral Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pemilihan Umum Provinsi dan Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.

3. Perbawaslu Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Tata Kerja dan Pola Hubungan Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Panita Pengawas Pemilihan Kelurahan/Desa, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri dan Panitia Penagwas Tempat Pemungutan Suara.

4. Perbawaslu nomor 17 Tahun 2018 Tentang Pembentukan, Pemberhentian, Dan Penggantian Antar Waktu Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Keluarahan/Desa, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri, Panitia Pengawas Tempat Pemungutan Suara sebagaimana telah diubah dengan Perbawaslu Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Pembentukan, Pemberhentian , Dan Penggantian Antar Waktu Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan,

(16)

Panitia Pengawas Pemilihan Umum Keluarahan/Desa, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri, Panitia Pengawas Tempat Pemungutan Suara.

5. Perbawaslu Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata kerja Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan. 6. SE Bawaslu 0303/K.Bawaslu/TU.00.01/VII/2019, tentang laporan

kompreshensif hasil pengawasan pemilihan umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2019;

C. RUANG LINGKUP

Secara umum ruang lingkup tugas Bawaslu Kabupaten/Kota berdasarkan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum menjelaskan sebagai berikut:

a. Melakukan pencegahan dan penindakan di wilayah kabuapten/kota terhadap:

1. Pelanggaran Pemilu; dan 2. Sengketa Proses Pemilu.

b. Mengawasi pelaksanaan tahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah kabupaten/kota, yang terdiri atas:

1. Pemutakhiran data pemilih, penetapan daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tetap;

2. Pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan tata cara pencalonan anggota DPRD kabupaten/kota;

3. Penetapan calon anggota DPRD kabupaten/kota; 4. Pelaksanaan kampanye dan dana kampanye; 5. Pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya;

(17)

6. Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara hasil Pemilu

7. Pengawasan seluruh proses penghitungan suara di wilayah kerjanya;

8. Pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara dari tingkat TPS sampai ke PPK;

9. Proses rekapitulasi suara yang dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota dari seluruh kecamatan

10. Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, pemilu lanjutan, dan Pemilu susulan; dan

11. Proses penetapan hasil Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota;

c. Mencegah terjadinya praktik-praktik uang diwilayah kabupaten/kota;

d. Mengawasi netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye senagaiman diatur dalam undang-undang ini; e. Mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan di wilayah

kabupaten/kota, yang terdiri atas: 1. Putusan DKPP;

2. Putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa Pemilu;

3. Putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota;

4. Keputusan KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupate/Kota;dan 5. Keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran

netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur di dalam undang-undang ini; 6. Mengelola, memelihara dan merawat arsip serta

melaksanakan penyusunannya berdasarkan jadwal retensi arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

(18)

7. Mengawasi pelaksanaan sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kabupaten/kota;

f. Menyampaikan dugaan tindak pidana Pemilu kepada Gakkumdu; g. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip serta melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;

h. Mengevaluasi pengawasan Pemilu;

i. Mengawasi pelaksanaan Peraturan KPU; dan

j. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

D. MAKSUD DAN TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum sebagaimana yang diatur dalam pasal 144 ayat (2) yang mewajibkan Bawaslu Kabupaten/Kota menyampaikan laporan kinerja dan pengawasan penyelenggaraan pemilihan umum secara periodik dan/atau berdasarkan kebutuhan kepada Bawaslu Republik Indonesia melalui Bawaslu Provinsi.

2. Sebagai bahan laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas sebagai Panitia Pengawas Pemilihan Umum serentak tahun 2019 yaitu pemilihan Presiden dan Wakil Presiden DPR, DPD, DPRD atas keseluruhan pelaksanaan tugas sejak dimulainya tahapan pemilu 2019 di Kabupaten Aceh Barat. 3. Memberikan gambaran umum hasil kerja pengawasan seluruh

tahapan Pemilihan Umum Tahun 2019 di Kabupaten Aceh Barat. 4. Sebagai bahan analisis dan evaluasi terhadap proses pelaksanaan pengawasan pemilihan umum dan pilkada serta menjadi pertimbangan untuk perbaikan pelaksanaan tugas Panitia Pengawas Pemilihan di masa yang akan datang

(19)

BAB II

Tugas, Wewenang Dan Kewajiban

Bawaslu Kabupaten /Kota

(20)

BAB II

TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN BAWASLU KABUPATEN/KOTA

A. TUGAS

a) Melakukan pencegahan dan penindakan di wilayah kabupaten/ kota terhadap:

1. Pelanggaran Pemilu; dan 2. Sengketa proses Pemilu.

b) Mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kabupaten/kota, yang terdiri atas:

1. pemutakhiran data pemilih, penetapan daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tetap;

2. pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan tata cara pencalonan anggota DPRD kabupaten/kota;

3. penetapan calon anggota DPRD kabupaten/kota; 4. pelaksanaan kampanye dan dana kampanye; 5. pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya;

6. pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara proses penghitungan suara di hasil Pemilu;

7. pengawasan seluruh proses penghihrngan suara di wilayah kerjanya;

8. pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan sertilikat hasil penghitungan suara dari tingkat TPS sampai ke PPK;

9. proses rekapitulasi suara yang dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota dari seluruh kecamatan;

10. pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, Pemilu lanjutan, dan Pemilu susulan; dan

11. proses penetapan hasil Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota;

(21)

c) Mencegah terjadinya praktik politik uang di wilayah kabupaten/kota;

d) Mengawasi netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini;

e) Mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan di wilayah kabupaten/kota, yang terdiri atas:

1. putusan DKPP;

2. putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa Pemilu;

3. putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, danr Bawaslu Kabupaten/ Kota;

4. . keputusan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota; dan

5. keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye s6lagaimana diatur di dalam Undang-Undang ini;

f) Mengelola, memelihara, dan merawat arsip serta melaksanakan penlrusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip sesuai dengan ketenhran peraturan perundang- undangan;

g) Mengawasi pelaksanaan sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kabupaten/kota;

h) Mengevaluasi pengawasan Pemilu di wilayah kabupaten/kota; dan

i) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketetuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 102

(1) Dalam melakukan pencegahan pelanggaran Pemilu dan pencegahan sengketa proses Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 huruf a, Bawaslu Kabupaten/Kota bertugas:

(22)

a. mengidentilikasi dan memetakan potensi pelanggaran Pemilu di wilayah kabupaten/kota;

b. mengoordinasikan, menyupervisi, membimbing, memantau, dan mengevaluasi Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kabupaten/ kota;

c. melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah dan pemerintah daerah terkait; dan

d. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu di wilayah kabupaten/kota.

(2) Dalam melakukan penindakan pelanggaran Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 huruf a, Bawaslu Kabupaten/ Kota bertugas:

a. menyampaikan hasil pengawasan di wilayah kabupaten/kota kepada Bawaslu melalui Bawaslu Provinsi atas dugaan pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu dan/atau dugaan tindak pidana Pemilu di wilayah kabupaten/kota;

b. menginvestigasi informasi awal atas dugaan pelanggaran Pemilu di wilayah kabupaten/kota

c. memeriksa dan mengkaji dugaan pelanggaran Pemilu di wilayah kabupaten / kota;

b. memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran administrasi Pemilu; dan

c. merekomendasikan tindak lanjut pengawasan atas pelanggaran Pemilu di wilayah kabupaten/kota kepada Bawaslu melalui Bawaslu Provinsi. :

(3) Dalam melakukan penindakan sengketa proses Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 huruf a, Bawaslu Kabupaten/ Kota bertugas:

a. menerima permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota;

(23)

b. memverilikasi secara formal dan materiel permohonan sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota;

c. melakukan mediasi antarpihak yang bersengketa di wilayah kabupaten/ kota;

d. melakukan proses adjudikasi sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota apabila mediasi belum menyelesaikan sengketa proses Pemilu; dan

e. memutus penyelesaian sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota.

B. WEWENANG

a. menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Pemilu; b. memeriksa dan mengkaji pelanggaran Pemilu di wilayah

kabupaten/kota serta merekomendasikan hasil pemeriksaan dan pengkajiannya kepada pihak-pihak yang diatur dalam Undang-Undang ini;

c. menerima, memeriksa, memediasi atau mengadjudikasi, dan memutus penyelesaian sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota;

d. merekomendasikan kepada instansi yang bersanglnrtan mengenai hasil pengawasan di wilayah kabupaten/kota terhadap netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini;

e. mengambil alih sementara tugas, wewenang, dan kewaiiban Panwaslu Kecamatan setelah mendapatkan pertimbangan Bawaslu Provinsi apabila Panwaslu Kecamatan berhalangani sementara akibat dikenai sanksi atau akibat lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundndang-undangan ;

(24)

f. meminta bahan keterangan yang dibuhrhkan kepada pihak terkait dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu dan sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota; g. membentuk Panwaslu Kecamatan dan mengangkat serta

memberhentikan anggota Panwaslu Kecamatan dengan memperhatikan masukan Bawaslu Provinsi;

h. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

C. KEWAJIBAN

a. Bersikap adil dalam menjalankan tugas dan wewenang;

b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Pengawas Pemilu pada semua tingkatan; c. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Presiden

dan DPR sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik darr/atau berdasarkan kebutuhan;

d. Menyampaikan temuan dan laporan kepada Bawaslu Provinsi berkaitan dengan dugaan pelanggaan yang dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota yang mengakibatkan terganggunya peenyelenggaraan tahapan pemilu ditingkat Kabupaten/Kota; e. Mengawasi pemutakhiran dan pemeliharaan data pemilih

secara berkelanjutan yang ditakukan oleh KPU dengan memperhatikan data kependudukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. Mengembangkan pengawasan pemilu partisipatif; dan

g. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

(25)

BAB III

(26)

BAB III

SDM DAN ORAGANISASI BAWASLU KABUPATEN/KOTA

A. Program dan Anggaran

1. Program dan Kegiatan Bawaslu kabupaten Aceh Barat dalam pelaksanaan Pemilu.

Semua Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Panwaslih Kabupaten Aceh Barat Sesuai yang ada dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 Semua berjalan dengan lancar, adapun semua kegiatan yang telah di laksanakan bertujuan untuk meningkatkan Kapasitas SDM dari semua bidang teknis kerja, baik di tingkat Kabupaten Maupun tingkat kecamatan sampai ke tingkat Pengawas TPS.

2. Anggaran yang meliputi jumlah besaran anggaran dan realisasi penggunaan anggaran.

Semenjak Mulainya tahapan Pemilu tahun 2019 Panwaslih Kabupaten Aceh Barat telah melaksanakan beberapa item kegiatan baik yang berkaitan dengan Tahapan Pemilu Maupun yang berkaitan dengan teknis pendukung lainnya Sesuai dengan alokasi Anggaran sebagaimana tercantum dalam POK tahun 2017 sampai dengan tahun 2019. Adapun kegiatan-kegiatan di maksud adalah sebaggaimana tersebut dalam daftar di bawah ini :

(27)

Tabel 1 : Realisasi Anggaran N o Hari/ Tanggal Akun Uraian Kegiatan Realisasi Anggaran Pagu Anggaran Realisasi Anggaran Sisa Anggaran 1 14 November 2017 003,001. 119.E Focus Group Discustion (FGD) Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan unsur masyarakat, mahasiswa dan LSM 30.380.000 23.912.000 6.468.000 2 13 november 2017 s/d 6 Desember 2017 003.001. 115.D Pembentukan Panwascam 60.000.000 44.247.500 15.752.500 3 6 - 8 Desember 2017 003.001. 116.C pelantikan dan Bimtek Panwascam 84.000.000 57.844.000 26.156.000

(28)

4 23-24 Desember 2017 003.001. 122.B Rakernis Panwascam 47.731.000 46.071.400 1.659.600 5 27 Desember 2017 003.001. 123.A Rapat Koordinasi dengan Stakholder 33.990.000 32.190.000 1.800.000 6 8,15,20 Nov dan 6 Desember 2017 003.001. 118.B Sosialisasi pengawasan pemilu (Kepada Pemilih Pemula siswa,Disabilitas ,kaum perempuan, dan mahasiwa. 101.050.000 41.950.000 59.100.000 JUMLAH / TAHUN 2017 357,151,000 246,214,900 110,936,100 246,214,900 246,214,900 110,936,100 110,936,100 246,214,900 110,936,100 7 12 s/d 18 Mei 2018 004.002. 114.C Pembentukan pelantikan dan pelatihan PPD 148.389.000 95.674.500 52.714.500

(29)

8 Juni s/d Desember 2018 004.001. 120.AA Fasilitasi Sentra Gakkumdu 270.158.000 141.715.902 128.442.098 JUMLAH / TAHUN 2018 418,547,000 237,390,402 181,156,598 9 05 April 2019 002.002. 112.AA Rakor Konsilidasi Data pengawasan dan Penanganan Pelanggaran 37.950.000 19.350.000 18.600.000 10 06 April 2019 002,002. 111.AA Pengawasan Pemilu Partisipatif 94.950.000 24.975.000 69.975.000 11 08 April 2019 003.002. 112.AA Peningkatan Kapasitas SDM 52.000.000 33.550.000 18.750.000 12 09 April 2019 001.002. 117.AA Fasilitasi dan Koordinasi dengan mitra Kerja 38.880.000 15.240.000 23.640.000

(30)

13 10-11 April 2019, 21-22 Maret,9-10 Maret 2019 003.002. 114.AA Sosialisasi Pengawasan Pemiliu 387.150.000 313.350.000 73.800.000 14 12 April 2019 001.002. 117.AA Fasilitasi dan Koordinasi dengan mitra Kerja 23.640.000 15.240.000 8.400.000 15 13 April 2019 002.002. 113.AA Fasilitasi Koordinasi Pengawasan Tahapan Pemilu 43.450.000 21.725.000 21.725.000 16 14 April 2019 002.002. 113.AA Fasilitasi Koordinasi Pengawasan Tahapan Pemilu 21.725.000 21.725.000 0 17 13 , 19. 20 April 2019 003.002. 115.AA Teknis Pengawasan Pemilu 143.000.000 85.800.000 57.200.000 18 18-22 April 2019 002.002. 118.AA Evaluasi Pengawasan Pemilu 44.680.000 19.900.000 24.780.000 19 22.April 2019 002.002. 115.AA Fasilitasi Sentra Gakkumdu 27.925.000 27.925.000 0

(31)

20 27 -28 Juni 2019 - Koordinasi Bawaslu Kabupaten/Kota dan Panwaslu Kecamatan 130.600.000 58.800.000 71.800.000 JUMLAH / TAHUN 2019 1,045,950,000 657,580,000 388,670,000

Demikian Realisasi Anggaran Kegiatan yang telah dilaksankan oleh Panwaslih Kabupaten Aceh Barat mulai Tahun 2017 sampai dengan tahun 2019, adapun dalam uraian Kegiatan tersebut tercantum Kegiatan-kegiatan dan realisasi anggaran yang sudah terpakai.

3. Program/kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan.

Sehubungan dengan padatnya kegiatan selama proses tahapan pemilu 2019 mulai dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 maka Panwaslih Kabupaten Aceh Barat ada beberapa item kegiatan yang tidak dapat terlaksana sebagai berikut :

1) Belum maksimalnya Sosialisasi Pemilu Kepada pemilih Pemula

Dalam rangka upaya peningkatan pengetahuan tentang kepemiluan terhadap pemilih pemula, Panwaslih Kabupaten Aceh Barat merencanakan kegiatan sosialisasi kepada siswa/mahasiswa yang di kemas dalam program Bawaslu Go to school dan Bawaslu Go to Campus. Bahwa kemudian kegiatan ini tidak dapat terealisasi di karnakan tidak tersedianya alokasi anggaran yang memungkinkan untuk itu.

2) Belum maksimalnya Sosialisasi Pemilu Kepada Masyarakat

(32)

Bahwa dengan adanya beberapa perubahan mengenai sistem dan tatacara pelaksanaan pe,ilihan umum tahun 2019 di bandingkan dengan pemilihan umum sebelumnya sangat di perlukan upaya peningkatan pemahaman baik mengenai tatacara pelaksanaan pemilihan umum maupun tatacara pelaporan dugaan pelanggaran pemilu di seluruh kalangan masyarakat. Sosialisasi ini perlu di lakukan secara masif dengan turut melibatkan unsur penyelenggara pemilu, akademisi, lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) maupun unsur media ( Pers ). Peleksanaan sosialisasi pemilu kepada masyarakat yang di lakukan oleh Panwaslih Kabupaten Aceh Barat hanya sebatas kepada kalangan yang mewakili beberapa unsur masyarakat dan di beberapa wilayah tertentu saja, di karnakan terbatasnya anggaran dan keterbatasan waktu.

3) Belum Maksimalnya Sosialisasi Pelanggaran Pemilu Kepada ASN, dan Aparatur Gampong atau Kepala Desa. Sosialisasi mengenai penyelenggaraan pemilihan umum dan ketentuan yang mengikat aparatur sipil negara dan aparatur gampong terkait kewajiban netralitas di laksanakan di tingkat Kecamatan oleh Panwascam se-Kabupaten Aceh Barat. Kegiatan sosialisasi ini dirasa belum cukup memadai untuk memberikan pemahaman terkait kewajiban netralitas ASN dan aparatur gampong, karna tidak adanya alokasi anggaran.

4. Program/kegiatan yang belum dapat di anggarkan.

Program kerja yang belum dapat dianggarkan adlah Fasilitasi penertiban Alat peraga Kampanye ( APK ). Tidak dapat di pungkiri bahwa pelaksanaan penertiban alat peraga kampanye (APK) harus di laksanakan secara terkoordinasi dengan unsur

(33)

aparat dari instansi terkait antatra lain Satpol PP, unsur kepolisian dan Penyelenggara pemilu. Bahwa Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) kabupaten Aceh Barat dalam hal ini sebagai Leading sektor kegiatan memerlukan dukungan alokasi anggaran yang cukup baik untuk kegiatan rapat-rapat koordinasi maupun aksi penertiban APK di lapangan.

5. Masalah masalah lainnya terkait anggaran dan organisasi Selama tahapan Pemilu berjalan Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Aceh Barat terdapat beberapa kendala di bidang keuangan untuk mendukung program-program kegiatan yang di laksanakan oleh Panwaslih Kabupaten Aceh Barat di antaranya terlambat masuknya anggaran sehingga ada beberapa Proses kegiatan yang tertunda.

B. Pembagian Tugas dan Fungsi

1. Tugas dan Fungsi Koordinator Wilayah.

Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2018 tentang Rapat Pleno Pasal 16 rapat Pleno Bawaslu Kabupaten/Kota diselenggarakan untuk mengambil keputusan mengenai:

1) Pemilihan Ketua Bawaslu Kabupaten/Kota

2) Penetapan Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu

3) Tindak lanjut temuan dan/atau laporan pelanggaran dan penyelesaian sengketa

4) Pengusulan calon Kepala Sekretariat

5) Pengesahan laporan per ta hapan dan laporan akhir pengawasan penyelenggaraan Pemilu

6) Pengangkatan dan pemberhentian anggota Panwaslu Kecamatan Dan Panwaslu Kelurahan/Desa dengan memperhatikan masukan Bawaslu Provinsi, atau

(34)

7) Kebijakan yang bersifat strategis sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan undang-undang.

Pelantikan Komisioner Terpilih Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia Tanggal 15 Agustus 2018 di Jakarta. Sesuai dengan peraturan diatas Panwaslih Kabupaten Aceh Barat telah melaksanakan rapat Pleno Tertutup bersifat kolektif kolegial pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus tahun 2019 dikantor sekretariat Panwaslih Kabupaten Aceh Barat dengan agenda pertama Pemilihan Ketua periode tahun 2018 s/d 2023, kedua Pemilihan Koordinator Divisi, ketiga Pemilihan Koordinator Wilayah, anggota panwaslih kabupaten aceh terpilih, ROMI JULIANSYAH,S.E.,M.Si, MARZALITA,S.E.,M.Si. dan BAKHTIAR,S.Pd.I.

Adapun dari hasil rapat pleno tersebut yang akan menjadi ketua panwaslih kabupaten aceh barat periode tahun 2018 s/d 2023,

yang di tuangkan dalam Berita Acara

“Nomor:001/BA.PLENO/PANWASLIH-KAB.AC/VIII/2018” Tentang Pemilihan dan penetapan Ketua Panwaslih Kabupaten Aceh Barat masa jabatan tahun 2018 s/d 2013, dari hasil rapat pleno tertutup tersebut sepakat bahwa romi juliansyah, S.E.,M.Si yang akan menjabat sebagai ketua Panwaslih Kabupaten Aceh Barat periode 2018 s/d 2023.

Pada hari yang sama juga dilakukan pembagian divisi dalam suatu rapat musyawarah dan mufakat sebagaimana tertuang dalam berita acara Nomor: 002/BA.PLENO/PANWASLIH-KAB.AC/VIII/2018, yaitu :

1. Marzalita , SE.,M. Si, Sebagai Koordinator Divisi Humas dan Hubal;

2. Romi Juliansyah, SE, Sebagai Koordinator Divisi Hukum Penindakan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa;

(35)

3. Bakhtiar, S. Pdi, Sebagai Koordinator Divisi SDM, Organisasi dan Data Informasi.

Kabupaten Aceh Barat terdapat 12 Kecamatan yaitu:

Pembagian wilayah kerja anggota Panwaslih Kabupaten Aceh Barat masa jabatan 2018 s/d 2023 berdasarkan Berita Acara Nomor:003/BA.PLENO/PANWASLIH-KAB.AC/VIII/2018. Adapun pembagian wilayah kerja anggota Panwaslih Kabupaten Aceh Barat dapat di lihat di dalam tabel di bawah ini:

Tabel 2: Koordinator Wilayah N

O NAMA KOORDINATOR WILAYAH/KECAMATAN

1 ROMI JULIANSYAH,S.E.,M.S.i JOHAN PAHLAWAN WOYLA PANTE CEUREUMEN ARONGAN LAMBALEK 2 MARZALITA, S.E.,M.S.i MEUREUBO KAWAY XVI WOYLA BARAT SAMATIGA 3 BAKHTIAR,S.Pd.I PANTON REU BOBON WOYLA TIMUR SUNGAIMAS 1) Arongan Lambalek 2) Bubon 3) Johan Pahlawan 4) Kaway XVI 5) Meureubo 6) Panton Reu 7) Pante Ceureumen 8) Samatiga 9) Sungaimas 10) Woyla Timur 11) Woyla Barat 12) Woyla

(36)

Tugas

Adapun tugas Koordinator Wilayah Panwaslih Kabupaten Aceh Barat adalah:

a. Mengkoordinir tugas-tugas pengawasan yang dilakukan oleh Panwaslih Kabupaten masing-masing wilayah kerjayang telah dibagi bedasarkan berita acara Nomor 003/BA.PLENO/PANWASLIH-KAB.AC/VIII/2018

Melakukan supervisi dan pembinaan terhadap kecamatan-kecamatan di masing-masing wilayah kerja;

b. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja panwascam di masing-masing wilayah kerja.

Fungsi

Adapun fungsi Koordinator Wilayah Panwaslih Kabupaten Aceh Barat :

a. Mempermudah dan mempercepat koordinasi antara panwaslih kabupaten dengan panwascam di masing-masing wilayah kerja;

b. Memantau pelaksanaan kegiatan panwascam di masing-masing wilayah kerja;

c. Efisiensi dan efektifitas monitoring dan evaluasi kinerja panwascam di masing-masing wilayah kerja.\

C. Pembentukan

1. Pembentukan Panwaslu Kecamatan

a) Pelaksanaan Pembentukan Panwaslu Kecamatan

Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2012 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan

(37)

Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang perubahan ketiga atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembentukan, Pemberhentian, dan Pergantian antar Waktu Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Pengawas Pemilu Lapangan, dan Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri “mulai proses pengumuman sampai dengan proses kelulusan calon anggota Panwaslu Kecamatan,dalam setiap tahapan seleksi.

Sesuai dengan Berita Acara Penilaian Tes Tertulis Nomor: 04/BA/PANWASLU-AB/XI/2017, Pada hari ini, Senin tanggal Dua puluh bulan November tahun dua ribu tujuh belas, bertempat di Kantor Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Aceh Barat dan dihadiri oleh seluruh anggota Kelompok Kerja Pembentukan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, telah dilaksanakan Penilaian Hasil Pelaksanaan Tes Tertulis terhadap Calon Anggota Panwaslu.

Berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 sebagaimana telah beberapa diubah terakhir dengan Peraturan Bawaslu Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembentukan, Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Pengawas Pemilihan Umum Lapangan dan Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri.

(38)

b) Seleksi Administrasi

Pada hari senin tanggal 13 november 2017 bertempat di Sekretariat Panwaslu Kabupaten Aceh Barat, pokja pembentukan calon anggota Panwaslu Kecamatan Sekabupaten Aceh Barat melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan bakal calon anggota panwaslu kecamatan dengan rincian sebagai berikut.

Adapun hasil pelaksanaan seleksi administrasi pembentukan Panwascam dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3: Jumlah Peserta Seleksi Panitia Pengawas Kecamatan

No Nama Kecamatan Jumlah Pendaftar Jumlah Peserta

Lulus 1 Johan Pahlawan 49 49 2 Samatiga 22 22 3 Bubon 14 14 4 Arongan Lambalek 26 26 5 Woyla 21 21 6 Woyla Barat 18 18 7 Woyla Timur 15 15 8 Sungaimas 10 10 9 Panton Reu 17 17 10 Pante Ceureumen 27 27 11 Kaway XVI 23 23 12 Meureubo 17 17 Jumlah 259 259

(39)

c) Seleksi Tertulis

Pada hari jum’at tanggal 17 november tahun 2017, bertempat di aula kampus stimi meulaboh pokja pembentukan calon anggota Panwaslu Kecamatan Sekabupaten Aceh Barat melakukan tes tulis terhadap calon anggota panwaslu kecamatan berdasarkan ketentuan dan Pergantian Antar Waktu Badan Pemilihan Umum Provinsi, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Lapangan dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri.

Pada hari senin tanggal 20 november 2017, bertempat di kantor Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabuapten Aceh Barat dan dihadiri oleh seluruh kelompok kerja pembentukan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan mengumumkan hasil tes tulis yang dilaksanakan oleh panitia pemilihan umum di Sekretariat Panitia Pemilihan Umum Kabupaten Aceh Barat berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan bawaslu nomor 10 tahun 2012 sebagaimana telah beberapa diubah terakhir dengan peraturan bawaslu nomor 3 tahun 2015 tentang perubahan ketiga atas peraturan bawaslu nomor 10 tahun 2012 tentang pembentukan, pemberhentian dan pergantian antar waktu badan pengawas pemilihan umum provinsi, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Lapangan dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri.

Adapun hasil pelaksanaan seleksi Tes tulis pembentukan Panwascam dapat dilihat pada tabel berikut:

(40)

Tabel 4: Rekapitulasi Jumlah Peserta Seleksi Panitia Pengawas Kecamatan

No Nama

Kecamatan

Jumlah Peserta tes tulis

Jumlah Peserta Lulus

1 Johan Pahlawan 48 6 2 Samatiga 19 6 3 Bubon 13 6 4 Arongan Lambalek 25 6 5 Woyla 19 6 6 Woyla Barat 16 6 7 Woyla Timur 13 6 8 Sungaimas 9 6 9 Panton Reu 17 6 10 Pante Ceureumen 26 6 11 Kaway XVI 23 6 12 Meureubo 15 6 Jumlah 243 72

d) Seleksi Hasil Tes Wawancara

Pada hari senin tanggal 27 November 2017 bertempat di Hotel Meuligo Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, Pokja melakukan penilaian pelaksanaan tes wawancara terhadap calon anggota Panwaslu Kecamatan Sekabupaten Aceh Barat.

Adapun hasil pelaksanaan seleksi wawancara pembentukan Panwascam dapat dilihat pada tabel berikut:

(41)

Tabel 5: Nama-Nama Kelulusan Seleksi Panitia Pengawas Kecamatan

No Nama Kecamatan Nama Peserta Keterangan

1 Johan Pahlawan Zulhelmi Ridwan Lulus

Muhajir, S.Pd.I Lulus

Yuda Suria ,S.E Lulus

Azwar, SKM.,MPH Cadangan

Ibnu Sina Cadangan

Boby Christian, S.T Cadangan

2 Samatiga Rajudin Lulus

Aidar, S.Pd Lulus

Teuku Samsuwir Lulus

T. Ivon Akmal Cadangan

Khairul Hadi, S.T Cadangan

Khairil Muna Cadangan

3 Bubon Mawardi, UB Lulus

Muhammad Dewi, S.Pd.I Lulus

Bustanul Abidin, S.Pd.I Lulus

Nasrullah Cadangan

Kalamuddin Cadangan

Abdul Wahid Cadangan

4 Arongan Lambalek Suardi, A.Ma Lulus

Masykur Lulus

Zainal Abidin Lulus

Nurjanah Cadangan

Marlianto Umar Cadangan

Dedi Saputra Cadangan

5 Woyla Ihsan amarullah Lulus

Syamsul Jamil Lulus

Nurul Hayati Lulus

(42)

Hadi Safri Cadangan

Alhadi Cadangan

6 Woyla Barat Samsul kamal Lulus

Zaini Hasan, S.Sy Lulus

Muhammad Dahlan Lulus

Hasbi Cadangan

Hamidi Cadangan

Afrijal Cadangan

7 Woyla Timur Ronib Muspida Lulus

Yussani Lulus

Bustami Lulus

Irfan Wiguna Cadangan

Mufrijal Cadangan

M. Dewi Cadangan

8 Sungai Mas Aidil Azhar Lulus

Usman Mahmud Lulus

Hasyimi Lulus

Safridar Gusni Cadangan

Nurni Cadangan

Cahri Cadangan

9 Panton Reu Alfan Maulana, S.Pd.I Lulus

Mawardi, S.Pd.I Lulus

Ruslan Lulus

Joni Cadangan

Krisma Bela Safira Cadangan

Samsuardi, S.Pd.I Cadangan

10 Pante Ceureumen Firdaus Lulus

Cut Ema Riwaana Lulus

Samsul Gani Lulus

Rumini, S.H Cadangan

(43)

Sugianto Cadangan

11 Kaway XVI Eddi Ikhsan Saputra Lulus

T. Asahan Lulus

Nurjanah, S.Pd.I Lulus

Samiati, S.Pd Cadangan

Ahmad Farisi Cadangan

Tarmizi Cadangan

12 Meureubo Jadan, S.Sos.I Lulus

Riswandi Lulus

Cut Ayu Dinda Febriani Ismi Lulus

Darlis Cadangan

Novri Safurqan, S.H Cadangan

Samsuar Cadangan

Dalam pelaksanaan seleksi Panwaslu Kecamatan yang dilaksanakan oleh Panwaslih Kabupaten Aceh Barat mulai pelaksanaan pengumuman sampai dengan penetapan calon anggota Panwaslu Kecamatan yang bahwasanya tidak ditemukan kendala apapun, dan proses pelaksanaannya berjalan dengan lancar.

2. Pembentukan Panwaslu Kelurahan/Desa

Proses penjaringan calon Panwas Pemilu Kelurahan/Desa (PPD) merupakan suatu tahapan setelah terbentuknya Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang belaku.

PPD adalah ujung tombak terdepan dalam pengawasan di tingkat Kelurahan/Desa pada tiap-tiap pelaksanaan pemilu di Indonesia sehingga proses penjaringan calon PPD harus benar-benar berpedoman pada azas-azas penyelenggaraan pemilihan yakni mandiri, transparan, adil, kepastian hukum, tertib, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, akuntabilitas, efisiensi dan efektifitas sehingga akan terpilih

(44)

calon yang benar-benar bisa memikul tanggung jawab pengawasan ditingkat paling bawah tersebut Merupakan tugas Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan seKabupaten Aceh Barat untuk mewujudkan penjaringan calon PPD yang mempunyai integritas tinggi yang mampu melaksanakan harapan pengawasan yang maksimal.

Berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 sebagaimana telah beberapa diubah terakhir dengan Peraturan Bawaslu Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembentukan, Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Pengawas Pemilihan Umum Lapangan dan Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri.

Adapun jumlah pendaftar dan jumlah kelulusan Pengawas Pemilihan Kelurahan/Desa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6: Rekapitulasi Jumlah Peserta Seleksi Panitia Pengawas Pemilihan Desa

NO NAMA KECAMATAN JUMLAH

DESA

JUMLAH PENDAFTAR

JUMLAH LULUS

1 Kec. Johan Pahlawan 21 65 21

2 Kec. Meureubo 26 80 26

3 Kec. Kaway XVI 43 112 43

4 Kec. Panten Reu 19 42 19

5 Kec. Pante Ceureumen 25 78 25

6 Kec. Sungai Mas 18 43 18

7 Kec. Woyla 43 122 43

8 Kec. Woyla Timur 26 58 26

(45)

10 Kec. Bubon 17 46 17

11 Kec. Sama Tiga 32 102 32

12 Kec. Arongan Lambalek 27 89 27

Jumlah 321 901 321

Hambatan yang di temukan dalam proses perekrutan Pengawas Kelurahan/Desa adalah, banyak calon peserta PPD yang mendaftarkan diri tidak memeuhi syarat sebagaimana yang diatur dalam Surat Edaran Bawaslu RI diantaranya:

1) Tidak terpenuhinya umur minimal 25 tahun saat mendaftar.

2) Tidak memiliki ijazah sesuai kriteria yang ditetapkan minimal ijazah SMA

3) Ada beberapa desa yang tidak ada pendaftar calon pengawas Kelurahan/Desa disebabkan karena tidak tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan.

4) Banyak calon Pengawas Kelurahan/Desa yang terlibat partai politik peserta pemilu.

3. Pembentukan Pengawas TPS

Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) adalah Lembaga Penyelenggara Pemilu yang mengawasi Penyelenggara Pemilu di seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesian. Berdasarkan amanah undang-undang bahwa Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) adalah bagian dari perangkat Pengawas Pemilu, adapun Tugas, Wewenang, Kewajiban Pengawas TPS begitu penting sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum, karena itu pengawas pemilu di tingkat TPS sangat dibutuhkan. Dalam hal pembentukan Pengawas TPS sesuai dengan perundang-undangan memberikan wewenang kepada

(46)

Panwaslu Kecamatan untuk membentuk, mengangkat dan memberhentikan Pengawas TPS di tingkat TPS setiap desa. Penjaringan calon PTPS se- kecamatan Kabupaten Aceh Barat merupakan tahapan akhir dalam rekrutmen panitia pengawas pmilihan umum Kabupaten Aceh Barat yang berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. PTPS juga merupakan ujung tombak terdepan dalam proses pengawasan pada pelaksanaan pilkada serentak di Indonesia tanpa terkecuali di Kabupaten Aceh Barat khususnya dan umumnya seProvinsi Aceh. Kemudian dalam proses penjaringan PTPS se-Kabupaten Aceh Barat tentunya harus berdasarkan pada azaz-azaz penyelenggraan yang mandiri, transfaran, adil, kepastian hukum, tertib, kepentingan umum, keterbukaan, proporsional, akuntabilitas, efesien, dan efektifitas, sehingga terpilih calon PTPS yang benar-benar bisa memikul tanggung jawab pengawasan di tingkat paling bawah. Secara umum, proses penjaringan PTPS merupakan tanggung jawab panitia pengawas di tingkat Kabupaten, namun dalam proses pelaksanaannya diberikan wewenang kepada panitia pengawas ditingkat kecamatan, untuk melaksanakan kewajiban penjaringan dan penetapan calon PTPS di wilayah Kabupaten Aceh Barat, maka panwaslu Kabupaten Aceh Barat telah melaksanakan proses penjaringan PTPS yang disesuaikan dengan tahapan penjaringan. Adapun Tahapan nya sebagai berikut:

a. Sosialisasi Petunjuk Teknis Pembentukan PTPS kepada Kordiv SDM,Organisasi dan Data Informasi dikecamatan seKabupaten Aceh Barat;

b. Pembentukan Pokja ditingkat Kecamatan;

c. Penyebaran Pengumuman Pendaftaran dan penerimaan berkas calon PTPS;

(47)

d. Pemeriksaan berkas dan Pengumuman lulus adaministrasi calon PTPS;

e. Pelaksanaan Tes wawancara calon PTPS; f. Pengumuman dan Penetapan calon PTPS

Mengingat waktu yang sangat singkat, setelah melalui proses penjaringan dari tanggal 11 Febuari sampai dengan tanggal 21 Febuari 2019, akhirnya terbentuk PTPS se-Kabupaten Aceh Barat dengan jumlah 628 orang PTPS. Adapun daftar Nama Kecamatan, Jumlah Desa, Jumlah PTPS se Kabupaten Aceh Barat sebagaimana dalam tabel di bawah ini.

Tabel 7: Rekapitulasi Jumlah TPS Per Desa

No Kecamatan Jumlah Desa Jumlah TPS

1 Kec. Johan Pahlawan 21 158

2 Kec. Meureubo 26 80

3 Kec. Kaway XVI 43 71

4 Kec. Panten Reu 19 27

5 Kec. Pante Ceureumen 25 41

6 Kec. Sungai Mas 18 21

7 Kec. Woyla 43 55

8 Kec. Woyla Timur 26 28

9 Kec. Woyla Barat 24 31

10 Kec. Bubon 17 23

11 Kec. Sama Tiga 32 52

12 Kec. Arongan Lambalek 27 41

JUMLAH 321 628

Dalam proses pengrekrutan PTPS juga terdapat beberapa kendala dan hambatan salah satunya didaerah-daerah terpencil terkendala dengan pensyaratan peserta pada yang tidak memenuhi kriteria sesuai dengansurat edaran bawaslu RI. Selanjutnya, panwascam seKabupaten Aceh Barat

(48)

menetapkan calon PTPS yang dinyatakan lulus menjadi PTPS di wilayah kerjanya masing-masing. Adapun daftar Nama Kecamatan, Jumlah Pengawas TPS yang dinyatakan Lulus di Kabupaten Aceh Barat sebagaimana dalam tabel di bawah ini.

Tabel 8: Rekapitulasi Jumlah PTPS Per Desa

No Kecamatan Jumlah Desa Jumlah TPS

1 Kec. Johan Pahlawan 21 158

2 Kec. Meureubo 26 80

3 Kec. Kaway XVI 43 71

4 Kec. Panten Reu 19 27

5 Kec. Pante Ceureumen 25 41

6 Kec. Sungai Mas 18 17

7 Kec. Woyla 43 55

8 Kec. Woyla Timur 26 28

9 Kec. Woyla Barat 24 31

10 Kec. Bubon 17 23

11 Kec. Sama Tiga 32 52

12 Kec. Arongan Lambalek 27 41

JUMLAH 321 624

D. Pelatihan saksi peserta Pemilu

Berdasarkan amanat undang-undang 7 tahun 2017 Tentang Pemilu, Saksi di TPS untuk Partai politik (Parpol) yang mengikuti pemilu tahun 2019 dalam pemilihan DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD kabupaten/kota, DPD dan Pemilihan Presiden dan wakil Presiden itu dilatih oleh Bawaslu, untuk teknis nya Panwaslih Aceh Barat melatih saksi tersebut melalui Panwaslu Kecamatan (Panwascam) di 12 kecamatan se-Kabupaten Aceh Barat.Berdasarkan pasal 351 ayat 8 undang-undang nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu menyatakan bahwa Saksi peserta pemilu itu dilatih oleh bawaslu, Saksi peserta

(49)

pemilu merupakan saksi-saksi dari keterwakilan partai peserta pemilu dari dua puluh partai di Kabupaten Aceh Barat di antaranya. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Aceh Barat mulai melaksanakan agenda pelatihan kepada saksi partai politik (Parpol) yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April. Adapun pelaksanaan pelatihan Saksi Partai Politik dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 9: Timeline Pelatihan Saksi Partai Politik

No Nama Kecamatan Rencana

Pelatihan

Waktu

GOLKAR PA

1 Kec. Johan Pahlawan 07 April 2019 09:00-12:00 14:00-17:00 2 Kec. Meureubo 07 April 2019 09:00-12:00 14:00-17:00 3 Kec. Kaway XVI 07 April 2019 09:00-12:00 14:00-17:00 4 Kec. Panten Reu 07 April 2019 09:00-12:00 14:00-17:00 5 Kec. Pante

Ceureumen 07 April 2019 09:00-12:00 14:00-17:00

6 Kec. Sungai Mas 07 April 2019 09:00-12:00 14:00-17:00 7 Kec. Woyla 07 April 2019 09:00-12:00 14:00-17:00 8 Kec. Woyla Timur 07 April 2019 09:00-12:00 14:00-17:00 9 Kec. Woyla Barat 07 April 2019 09:00-12:00 14:00-17:00 10 Kec. Bubon 07 April 2019 09:00-12:00 14:00-17:00 11 Kec. Sama Tiga 07 April 2019 09:00-12:00 14:00-17:00 12 Kec. Arongan

Lambalek 07 April 2019 09:00-12:00 14:00-17:00

Kegiatan pelatihan saksi Partai politik ini berlangsung dalam dua sesi di seluruh kecamatan Sekabupaten Aceh Barat Sesi pertama dihadiri oleh para saksi dari partai Golkar, dimulai dari pukul 09.00 wib-12.00 wib. Sedangkan untuk sesi kedua dihadiri oleh saksi dari Partai Aceh, dimulai dari pukul 14.00 wib-17.00 wib dan pematerinya dari komisioner panwascam masing-masing.

(50)

Di kabupaten Aceh Barat minat saksi parpol masih rendah partisipasinya dalam mengikuti pelatihan tersebut dari 20 partai nasional dan lokal, hanya ada 2 parpol yaitu satu parpol nasional dan satu parpol lokal yang telah menyerahkan nama-nama saksi ke Bawaslu kabupaten untuk dilatih oleh Panwascam yaitu partai PA (Partai Aceh) dan Golkar (Golongan Karya) dengan jumlah saksi yang telah diterima sebanyak 1.255 orang.

Adapun daftar jumlah peserta yang diterima oleh Bawaslu Kabupaten Aceh Barat dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 10: Rekapitulasi Jumlah Peserta Pelatihan Saksi Partai Politik

No Kecamatan Nama Partai

PA GOLKAR

1 Kec. Johan Pahlawan 158 158

2 Kec. Meureubo 80 79

3 Kec. Kaway XVI 71 71

4 Kec. Panten Reu 27 27

5 Kec. Pante Ceureumen 41 41

6 Kec. Sungai Mas 21 21

7 Kec. Woyla 55 55

8 Kec. Woyla Timur 28 28

9 Kec. Woyla Barat 31 31

10 Kec. Bubon 23 23

11 Kec. Sama Tiga 52 52

12 Kec. Arongan Lambalek 41 41

JUMLAH 628 627

1.255

Minat partai untuk mengikut sertakan saksi mereka di TPS dalam kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh Jajaran Bawaslu Kabupaten Aceh Barat sangat rendah, Padahal pelatihan sangat

(51)

penting untuk dipahami para saksi parpol. Seperti terkait dengan prosedur dan ketentuan dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Termasuk soal kondisi surat suara sah dan tidak sah atau batal, serta soal prosedur sinkronisasi data surat suara, Kemudian terkait pendampingan pemilih, siapa yang boleh didampingi dan siapa yang tidak.

Pelaksanaan pelatihan dan bimtek saksi parpol peserta Pemilu 2019 di semua kecamatan di Kabupaten Aceh Barat secara serentak pada tanggal 7 April 2019 tempatnya ada di Aula Kantor Camat, Gedung Serba Guna dan Aula Kantor Panwascam itu sendiri. Bawaslu sudah menyurati hal ini sejak jauh hari kepada semua parpol peserta Pemilu dari mulai penyampaian permohonan data saksi bawaslu juga sudah sampaikan surat batas akhir pengiriman data saksi dan sudah jemput bola ke kantor parpol di Kabupaten Aceh Barat Secara teknis, setelah semua data saksi terkumpul di Bawaslu Kabupaten Aceh Barat, kemudian dikirim ke Panwascam masing-masing. Kemudian data kita distribusikan kembali ke setiap Panwascam sesuai data dan jumlah dari parpol masing untuk dilakukan pelatihan dan bimtek oleh Panwascam masing-masing kecamatan, Selain itu jadwal dan tempat acara bimtek telah dikomunikasikan ke parpol melalui LO. Bawaslu juga telah mengirim surat ke parpol terkait jadwal kegiatan bimtek di Panwascam masing-masing.

Upaya yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten dan Panwascam sudah maksimal, adapun pada hari pelaksanaan, dari pihak parpol jika tidak mengirimkan saksinya diacara bimtek, menjadi tanggungjawab parpol yang bersangkutan, Bawaslu telah mengintruksikan kepada seluruh Panwascam untuk jemput bola ke pimpinan parpol di tingkat kecamatan untuk mengirim utusan saksi parpol setiap partai serta membagikan buku saku terkait saksi parpol. Dengan pelatihan saksi parpol dan pembagian buku saku tersebut diharapkan pemahaman saksi peserta pemilu ini

(52)

benar-benar maksimal dalam memahami aturan undang-undang pemilu untuk menyukseskan pemilihan umum 17 April 2019.

Adapun jumlah peserta saksi yang mengikuti pelatihan saksi dan bimtek yang diselenggarakan oleh panwascam dapat lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 11: Rekapitulasi Jumlah Peserta yang Hadir dalam Pelatihan Saksi Partai Politik

No Kecamatan Nama Partai

PA GOLKAR

1 Kec. Johan Pahlawan 11 37

2 Kec. Meureubo 32 60

3 Kec. Kaway XVI 52 20

4 Kec. Panten Reu 11 13

5 Kec. Pante Ceureumen 20 18

6 Kec. Sungai Mas 17 15

7 Kec. Woyla 25 35

8 Kec. Woyla Timur 4 10

9 Kec. Woyla Barat 26 24

10 Kec. Bubon 18 11

11 Kec. Sama Tiga 26 32

12 Kec. Arongan Lambalek 22 17

JUMLAH 264 292

556

Dari jumlah peserta yang diutus oleh masing-masing parpol kita dapat menyimpulkan bahwa parpol masih kurang serius melakukan pembinaan dan pelatihan untuk para saksinya terbukti dengan minimnya jumlah saksi parpol yang ikut sertakan untuk mengikuti pelatihan yang dilaksakan oleh Panwaslih Kabupaten Aceh Barat yang dalam hal pelatihannya diberi tanggung jawab kepada panwascam.

(53)

E. Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas

Pengembangan dan Peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia), merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh suatu lembaga demi meningkatkan produktifitas kinerja kelembagaan. Pada dasarnya kegiatan pengembangan dan peningkatan SDM dilakukan untuk membantu para staf/pegawai untuk memperbaiki kapasitas produktifitas. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan oleh suatu lembaga karena dengan adanya pengembangan SDM maka lembaga yang bersangkutan berarti telah melakukan adaptasi terhadap lingkungan dan perkembangan demi mencapai SDM yang berkualitas. Dengan SDM yang berkualitas tentu saja akan meningkatkan produktivitas kerja dari suatu lembaga. Pengembangan kualitas dari setiap staf merupakan unsur penting dari Panwaslih Kabupaten Aceh Barat untuk meningkatkan kapasitas pekerjaan.

Dalam melakukan pengembangan, SDM mempunyai peran yang sangat penting dalam hal meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, serta sikap atau tingkah laku dari setiap staf dan pegawai. Adanya pengembangan SDM yang baik pada Panwaslih Kabupaten Aceh Barat menjadi suatu keharusan, pendekatan yang dilakukan diantaranya melalui pendekatan motivasi kerja. Karena setiap staf atau pegawai memerlukan motivasi dari atasan ataupun pimpinan untuk meningkatkan kembali kinerja serta meningkatkan kapasitas yang produktif di jajaran staf Panwaslih Kabupaten Aceh Barat agar tercapai tujuan kelembagaan.

Tujuan Kelembagaan Panwaslih Kabupaten Aceh Barat akan sulit tercapai, apabila para staf dan pegawai tidak mau menggali potensi yang ada dalam dirinya untuk bekerja semaksimal mungkin. Dengan kata lain pemberian motivasi oleh pimpinan ataupun

(54)

atasan sangat berpengaruh terhadap kinerja para pegawai sehingga pegawai tetap bekerja dengan baik dan selalu memberikan prestasi terbaik. Staf dan Pegawai sangat berperan dalam mengembangkan kegiatan Kelembagaan sebagai tenaga operasional teknologi maupun teknisi. Dalam proses perkembangannya, motivasi diperlukan oleh setiap staf dan pegawai dalam menunjang dan meningkatkan produktivitas kerja. Memotivasi staf dan pegawai dilakukan untuk menjaga keseimbangan atau penurunan prestasi kerja.

Adapun kegiatan penguatan kapasitas kelembagaan dalam ruang lingkup Panwaslih Kabupaten Aceh Barat antara lain yaitu :

Tabel 12: Rekapitulasi Kegiatan Penguatan Kapasitas Kelembagaan

N

o Hari/ Tanggal

Waktu Pelaksanaan

Peserta Kegiatan Bentuk Kegiatan Tempat Pelaksanaan 1 Rabu, 6 Desember 2017 PUKUL 09.00 WIB s/d Selesai

Ketua dan Anggota Panwascam

Pelantikan Panwascam Se-kab Aceh Barat

Hotel Tiara Meulaboh

Pukul 14.00 WIB s/d selesai

Ketua dan Anggota Panwascam Bimbingan Teknis Panwascam AULA SETDAKAB ACEH BARAT 2 Sabtu, 23 Desember 2017 PUKUL 9.00 WIB s/d Selesai

Ketua dan Anggota panwascam, Kasek panwascam dan Staf Panwaslih Aceh Barat

Rapat Kerja Teknis Panwascam Hotel Meuligo Meulaboh 3 Selasa, 27 Maret 2018 PUKUL 10.00 WIB s/d Selesai

Ketua dan Anggota , Kasek panwaslu Aceh

Barat dan Staf Panwaslih Aceh Barat

Rapat Koordinasi Kesekretariatan Panwaslih Aceh Barat

Kantor Sekretariat

Panwaslih Aceh Barat

Gambar

Tabel 1 : Realisasi Anggaran
Tabel 2: Koordinator Wilayah  N
Tabel  6:  Rekapitulasi  Jumlah  Peserta  Seleksi  Panitia  Pengawas Pemilihan Desa
Tabel 7: Rekapitulasi Jumlah TPS Per Desa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Politik hukum pidana Pasal 240 Ayat (1) huruf g Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum terkait membolehkan eks narapidana untuk mencalonkan

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf o Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, perlu menetapkan Keputusan

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (5) Peraturan Komisi Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pencalonan Anggota Dewan

Dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum pada Pasal 73 ayat (4) huruf c yang menyatakan bahwa “Bawaslu Berwenang menyelesaikan

Sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Pasal 194 ayat (5) dan Pasal 195 ayat (1) dan ayat (2) bahwa penyusunan dan penetapan Dapil untuk

Menyatakan Penjelasan Pasal 68 ayat (2) huruf h Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah Dan Dewan

bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tengah tahun 2012 -2017 berdasarkan ketentuan dalam Pasal 150 ayat (3) huruf e Undang- Undang Nomor 32

7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Pemilu Pasal 95 memiliki wewenang diantaranya8; a Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran, administrasi Pemilu; b Memeriksa, mengkaji, dan