• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL GENTENG TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAMPANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL GENTENG TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAMPANG."

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL GENTENG TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAMPANG. SKRIPSI. Oleh. :. S O E H E R M A N N r p.. FAKULTAS. :. EK O N O M I. 047710357. UNIVERSITAS. A IR LAN G G A. S U R A B A Y A. 1987 SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(2) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL GENTENG TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAMPANG. SKRIPSI Diajukan Untuk Memperlengkapi Syarat - Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jarusan Studi Pembangunan. Oleh. :. S O E H E R M A N N r p.. FAKULTAS. :. EK O N O M I. 047710357. U NIVERSITAS. A IR LAN G G A. S U R A B A Y A. 1987 SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(3) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Surabaya Disetujui dan diterima baik oleh :. Dosen Pembimbing. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... Ketua Juru8an:. SOEHERMAN.

(4) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. —. Persembahan untuk. Ayahjlbu serta kakak & adlk-adik tercinta.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(5) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. EATA PENGANIAR. #. Dengan mengucap ayukur kehadirat Tuhan Yang Maha *4 Kuasa, selesailah sudah penulisan skripsi ini dengan judal "Pengaruh Perkembangan Industri Kecil Genteng Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Daerah Tingkat II Sam pang", untuk memperlengkapi syarat-syarat guna memperolehgelar Sarjana Ekonomi Jurusan Studi Pembangunan pada Pakul tas Ekonomi Unlwersitas Airlangga* Banyak kesulitan dan hambatan telah penulis alami,namun berkat bantuan dari berbagai pihak serta dorongan da ri segenap keluarga segalanya bisa diatasi. Untuk itu, pe­ nulis menyampaikan raBa terima kasih yang se^esar-besarnya kepada ; 1* Bapak Drs*Ec, Achmadi, MS yang telah banyak meluang kan waktunya untuk memberikan bimbingan serta saran saran yang sangat bermanfaat sehingga skripsi. ini %. dapat terselesaikan. 2. Para Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi Uni versitas Airlangga. 3. Bapak Drs. Ec. Soebagyo yang selalu mendorong penu­ lis untuk menyelesaikan skripsi ini. 4* Bapak Drs. Be. Djoko Mursinto yang telah memberikan petunjuk dan saran-saran kepada penulis. 5* Bapak Suwondo, B*I.E.f Kepala Dinas Perindustrian -. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(6) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang* 6* Bapak Sujono, Xepala Kant or Statistik dan. Sensus. Kabupaten Daerah^Tingkat II Sampang* 7* Bapak Drs. Masnoen Bendaharawan BIPIK. Dinas Parindustrian Propinsi Tingkat I Jawa Timur, 8* Saudara Moch* Mudofir yang banyak membantu. penu­. lis, selame penulie mengadakan survey di Sampang. 9* Ibunda, Ayahanda tercinta serta kakak-kakak. dan. adik-adik tersayang yang telah memberikan dorongan serta bantuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penuliean skripsi ini. Atas jasa beliau-beliau ini penulis dapat menyele saikan skripsi ini, walaupun masih jauh dari dan di sana-sini masih banyak sekali kskurangan. sempurna ataupun. kelemahannya, semoga Jasa yang telah diberikan kepada pe nulls ini mendapatkan imbalan yang setimpal dari. Tuhan. Tang Maha Esa* Akhirnya hare pan penulis semoga skripsi ini. akan. dapat bermanfaat bagi kita semua semoga Allah Swt*. mem-. berkati kita semua* Amlen* Surabaya, Januari 1985* Penulio,. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(7) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Halamsn KAT4 P E N G A N T A R .................................. DAFTAR I SI ........................................ v. DAFTAR TABEL ...................................... vii. DAFTAR GAMBAR ..................................... ix. DAFTAR LAMPIRAN ................................. B A B I*. II.. SKRIPSI. iii. x. : P E N D A H U L U A N ............................... 1. 1. Pandangan Umujn....................... .. I. 2. Penjelasan Judul ..................... .. 8. 3. Al^san Pemilihr?n Judul ................. 9. 4. Tujuan Penyusunan Skripsi ............. 9. 5. Sistimatika Skripsi .................. .. 10. 6. Metodologi ............................. 11. 6.1. Per m a s alahan...................... 11. 6.2. Hipotesa K e r j a .......... ......... 12. 6.3. Scope A n a l i s a ..................... 12. 6.4. Prosedure Pengumpulnn dan Pengolah an D a t a ........................ .. 12. PERANAN INDUSTRI KECIL J aL;j ' PENYERAPAN TENAGA KERJA .............................. 15. 1. Pengertian Industri Kecil dan Klasifi kasinya ................................. 15. 2. Beberapa Pengertian. Tenting Tenaga Ker­ ja dan ingkatan Kerja .................. , 20. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(8) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. B A B. Hal oman. : 3. Industri Kecil Dalam Hubungannya Dengan Penyerapan Tenag# K e r j a ................ 25. •4. m .. IV.. V.. g m b a r a n umum tentang industri kecil gen TENG DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAW PANG ...................................... 29. 1. Keadaan Geografis Kabupaten Sampang .... 29. 2. Jumlah dan Perkembangan Penduduk ...... 34. 3- Keadaan Industri ....................... 36. 3.1. Perkembangan Produksi Industri Ke­ cil G e n t e n g ....................... 42. 3.2. Sistim Pemasaran G e n t e n g ......... 46. 4. Keadaan Sosial Ekonomi Pengusaha ...... 47. PERKEMBANGAN DAN PROSPEK INDUSTRI KECIL GENTENG DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAMPANG ................................... 51. 1. Hambatan-Hambatan Yang Timbul dsn Usaha Usaha Untuk Mengatasinya ............... 51. 2. Pengaruh Perkembangan Industri Kecil Genteng Terhadap Penyerapan Tenaga Ker­ ja di Kabupaten Daerah Tingkat II Sam p a n g .................................... 59. 3. Prospek Perkembangan Industri Kecil Gen teng di Kabupaten Daerah Tingkat II S a m p a n g ............................. . •. 74. KESIMPULAN DAN SARAN ..................... ..... 85 1. K e s i m p u l a n ............................ ..... 85 2. S a r a n ....................................... 87. DAFTAR KEPUSTAKAAN.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(9) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. TABEL :. SKRIPSI. Halaman. 1. Luas Kecamatan dan Jumlah Desa di Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang Tahun 1984 ....... 33. 2 . Jumlah Penduduk dan Pertambahan Penduduk di Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang Tahun 1979-1983 .................................. 36. 3* Jumlah Perusahaan Industri dan Tenaga Kerja Di Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang Ta ~ hun 1983 .................................... 38. 4. Jumlah Kerajinan Rakyat dan Tenaga Kerja di Kabupaten Daerah Tingkat XI Sampang Tahun 1983 ........................................ 39. 5. Perkembangan Industri Kecil Genteng di Kabu paten Daerah Tingkat II Sampang per Kecama^ an Tahun 1979-1983 ............ ..•........ T. 41. 6* Jumlah Produksi Industri Genteng di Kabupa­ ten Daerah Tingkat II Sampang Tahun 1979 1983 ........................................ 43. 7* Perkembangan Nilai Produksi Industri Kecil-* Genteng di Kabupaten Daerah Tingkat II Sam­ pang Tahun 1979-1983 ....................... 45. 8. Komposisi Penduduk di Kabupaten Daerah Ting kat II Sampang Berdasarkan Mata Pencaharian Pada Tahun 1983 ............................ 49. 9. Pdrkembangan Unit Usaha, Produksi dan Jum lah Tenaga Kerja pada Industri Kecil Gen teng di Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang Tahun 1979-1983 ............................. 61. 10. Jumlah Unit Usaha dan Jumlah Tenaga Kerja pada Industri Kecil Genteng di Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang Tahun 1979-1983.*. 64. 11. Jumlah Produksi dan Jumlah Tenaga Kerja pa­ da Industri Kecil Genteng di Kabupaten Dae­ rah Tingkat II Sampang Tahun 1979-1983..... 69. 12. Tabel Perhitungan Unit Usaha Industri Kecil Genteng di Kabupaten Daerah Tingkat II Sam­ pang dari Tahun 1979-1983 ........... .. 77. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(10) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. TABEL :. Halaman. 13. Tabel Perhitungan Jumlah Produksi Industri Kecil Genteng di Kabupaten Daerah TingkatII sampang Tahun 1979-1983 ............... 14. Tabel Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja pada Industri Kecil Genteng di Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang Tahun 1979-1983 ..... #. 79. 81. 15* Prospek Perkembangan Unit Usaha, Produksidan Tenaga Kerja pada Industri Kecil Gen teng di Kabupaten Daerah Tingkat II Sam pang Tahun 1984 - 1988 .,..... 8 4. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(11) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Halaman. GAMBAR 1.. SKRIPSI. Peta Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang-Ma dura ..................................... u.. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... 32. SOEHERMAN. „.

(12) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. LAMHRAN : 1.. SKRIPSI. Tabel distribusi t.. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(13) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. P E N D A H U L U A N s*. 1. Pandangan Umum. Dalam G::ris-garis Beo-'.r Haluan Negara telnh digarisknn,bahwa pembangunun industri adalah bagian dari usa ha jangka panjang untuk merombak struktur ekonomi. yang. tidak seimbang karena terlalu bercorak pertanian kearahstruktur ekonomi yang lebih kokoh dan seimbang. antara. pertanian dan industri. Pembangunan industri kecil pada Pelita IV ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja, memeratakan ke. -. sempatan berusaha, meningkatkan ekspor, menghemat devi sa, menunjang pembangunan daerah dan memanfaatkan suinber alam dan energi serta sumber daya ra:-nusia, sehingga da pat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pada umum % nya. Bertitik tolak dari kBtentuan - ketentuan. dalam. Gari3 garis Besar Haluan Kegara tersebut, maka dalam Pelita IV ini telah ditetapkan pokok-pokok kebijaksanaan pengembangan industri kecil,diantaranya adalah :nmengu tamakan perluasan kesempatan kerja yang lebih banyak melalui pemanfaatan kapasitas yang ada, perluasan usaha -. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(14) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. d m pendirian unit-unit usaha baru " Hal ini adalah. tepat sekali, mengingat jenis in dustri kecil jumlahnya banyak dan tersebar di pelosok da erah. dengan peralatan yang sederhana pula. sektor industri kecil merupakan sektor yang. selain itu mempunyai. potensi cukup besar dalam menyerap tenaga kerja , karena sifatnya yang padat karya, sehingga lebih memungkinkan bagi masyarakat banyak untuk ikut berpartisipasi di da dalamnya. Namun semua kelebih.oi yang terdapat dalam. sektor. industri kecil dalam menyerap tenag-- kerja hany; akan. -. merupakan potensi sa ja jika tidak diikuti dengan usaha. pembinaan guna pengembangan selanjutnya. Karena sebagaimana diketahui industri kecil/kerajinan pada umumnya ma­ sih melakukan tata kerja dengan car:— cara tradisional. -. yang banyak kekurangannya dalcm hal permodalan,pemasaran serta keteramj^ilan. Sementara itu,akhir-akhir ini telah semakin ber kembang industri modern padat modal yang mempunyai ba. -. nyak kelebihan bila dibandingkan dengan industri kecil.. Departeman Perindustrian if.I., "Program Pengem bangan Industri Kecil Dalam Repelita IV", Gema IndustriKecil, Edisi Khusus No, 30, DepartemenPerindustrian l i . Y . , Jakarta, Agustus 1984, halaman 25.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(15) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Sebagaimana yang tel.’h dikcmuk 'kan oleh : Cliris 2 tian Lempelius dan gert Thoma *, dal im penclitiannya brhwa perkembangan industri modern di Indonesia hanya. akan. menimbulkan : a) Produksi b-’han-brh?n konsumsi modern secern irr.sal mends sale hasil-hasil dari perusahaan kecil. b) Sejumlah tenaga kerja bcrkualitas tinggi berhad~pan dengan pengangguran besar-besar^n dari indus­ tri kecil tradisional. c) Devisa y: .uig meng-^lir keluar negeri lebih banyak dipergunakan untuk membeli alat-alat padat modal sehingga membat^si ru~.ng gcr- k industri pad.it k-*r ya yang lebih cocok dengan keadaan setempat. d) Perkembangan industri modern lebih berorientasi mencari laba sebesar-besarnya (Profit making) dapada tuntutan perlaasan kesempatan kerja. Jelr‘sl°h b^hwa perkembangan industri padat model di Indnesia dapat menimbulkan suatu masalah yang kemungkinan besar akan menghambat bahkan pula mendesak perkembangansektor industri kecil dan kerajinan yang padat karya. oleh karena itu, dibutuhkan ?d.-nya usnha-usaha p e m b i n m n dan pengembangan agar potensi y n g terkandung drlam sek­ tor industri kecil dalam manyediakan 'zesempatan kerja da pat terwujud. Dengan pembinaan yang baik dan terarah. -. akan dapat meningkatkan kemampuan serta aktivitas produk sinya, sehingga pada akhirnyn akan dapat menciptalcan le­ bih banyak kesempatan kerja seperti yang diharapkan. Jika perkembangan dan pertumbuhan industri kecildi tanah air dalam beberapa tahun terakhir ini diikuti,2 Christian Lempelius dan C-ert Thoma, Industri Ke­ cil dan Kerajinan Rakyat, Pendekatan Kebutuhan Pokok, LP32S, Jakarta, 1979, haloman 2-3.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(16) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. maka akan n*mpnk perkembangan yang sangat menggembirakan Hal ini disebabkan selain karena pengaruh langsung darikeberhasilan pembangunan ekonomi yang dicapai selama ti-c ga Pelita yang telah lalu, juga karena perhatian pemerin tah sendiri terhadap pembinaan industri kecil sangat besar. Dalam hal ini pemerintah menyadari bahwa dari sek tor inilah tenaga kerja banyak terserap dan dari. sektor. inipula pemerataan kesempatan usaha dan peningkatan peng hasilan bagi masyarakat banyak dapat diwujudkan secara konkrit. ftenyadari 3kr.11 pentingny:. posisi industri kecil -. dalam upayo meningkatkan derajad kehidupan rakyat banyak, sudah wajar kalau daXam Pelita IV ini pomcrintah juga.. -. memberikan pcrhatian y°ng lebih besar lagi terhadap pembangunan d m. pembinaan industri kecil.. Industri kecil di Indonesia b-’nyrk sekali macam ragamnya don tersebar di berba.gai daerah. Kondisi indus­ tri kecil untuk masing-masing daerah serta masing masing jenis dapat berbeda, tergantung dari potensi yang dimili ki oleh masing-masing daerah. Kondisi yang demikian. ini. sangat dipengaruhi oleh tingkat perkembangan ekonomi, ke kebudayaan serta keadaan geografis dari masing-masing da erah. Hal ini nampetfmya tidak begitu berbeda pula de ngan keadaan industri kecil yang ada di Kab. Sampang.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(17) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Di Kabupaten Daerah Tingkat 11 Sampang, terdapat beberapa jenis perusahaan industri yang sebagian besar. berada. didaerah pedesaan. Berdasarkan data yang ada, jumlah perusahaan industri tersebut adalah sebagai berilcut : Jum­ lah industri Icecil ditambah dengan industri sedang ada lah sebanyak 168 unit usaha., yang terdiri dari 34. jenis. dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 3*332 jivva, se dang jumlah kerojinan rakyat sebanyak 6.379 unit,terdiri dari 36 jenis kerajinan dengrn mempeker jakan 15.254 pe ngrajin, pada akhir tahun 1983. Hal tersebut di^tas su dah tennasuk 1.273 orang pemilik pegaraman raky-’t deng-'-n luas areal sebanyak 2,845,281 Ha. ^ Di sektor industri kecil yang tampalc berkembang dengan pesat di daerah Sampung adalah industri kecil gen teng ,baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini adalah wajar bila dilihat dari potensi yang dimiliki daerah tersebut, misalnya : tefrsedianya bahan baku. yang. banyak, tenaga kerja dan lain-lain. Di samping itu. juga. karena adanya pembinaan dan bimbingan yang terus menerus dari dinas perindustrian setempat, diantaranya adalah de ngan mengadakan penyuluhan y. ng dilakukan oleh tennga' pe. ^Dinas Perindustrian Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang, Laporan Tahunan, Tahun 1983/1984t Dinas Perin­ dustrian Kabupaten Sampang, Sampang, 19&4, ha.lnman 2.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(18) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. nyuluhan yang dilakukan oleh tenaga penyuluh lapangan (TPL) f serta Penyediaan/pendirian Unit Pelayanan Telcnis (UPT) yang merupakan pusat bantuan pelayanan pada peng­ usaha dalam satu sentra. berupa pelayanan perangkat lu nak dan perangkat kcras. Bantuan perangkat lceras dila kukan dengan jalan menyediakan mesin/pera.latan produksi sebagai sarana peragaan dal cun rangka penyuluhon, sedang bantuan perangkat lunaJe diberikan oleh tenaga penyuluhlapangan (TPL) dalam berbagai aspek keusahawanan. Sela­ in hal yang telah dikemukakan tersebut diatas, adanya peningkatan Icegi^t'-n pembangunan di sektor perumahan ju ga ikut membantu perkembangan industri genteng, krrenaindustri genteng secara langsung iicut mcmberikan. andil. dalam penyediaan bahan pcmutup °tap bangunan. Industri kecil genteng di Kabupaten Sanpnng ter­ sebut, tersebar luas di daerah pedes^an. Kelompok indus tri ini menyerap tenaga. kerja yang luas terutama di pedescian, sedang hasil produksinya telah banyak digun'-kan dalam pembangunon perumahan. Fadn umumnya sektor ini di kcrjaka.n oleh raasy r^kat pedesaan yang berekonomi l e m h dengan pendidikan yang rendah pula. Dengan demiki’n, ma­ ka sektor ini selain mempunyai arti yang penting juga rupakan sektor yang strategis.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(19) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Usaha-usahn untulc mengn.trisi masalah permodalan te lah pula dilakukan oleh Pemerint-h, diantaranya dengan memberikan kredit dalam bentuk KIK/KMKP. Hamun. sebegitu. jauh mnsih sedikit pengucrhr genteng yang memanfaatkan jasa bank tersebut. Selain itu masih ada kegiatan d'-ri proyek 3IPIIC (Bimbing-n d"n Pengembvngan Industri Kecil) Depr>rtenien Ferindustri an, diantaranya adalah :. 1). Fiantti^n ^cndic:i k in d'n Ivfcihan. 2). Bantuan penclition d-.n por.^emb:!ngan. 3) .B-’ntu-^r binbing; n d* n penyuluhan. 4).Bantu n tc’-nologi, dcsain, peragaan produksi, per contohan d'’n riasih b m y a k lagi,4 Up y. - up- y a tersebut p -d. dreamy-. ditu jukan. -. untuk rengemb 'ng n industri kecil term 'suk di d 1 ’"ny. -. industri kccil genteng, d-.n sur"-h baring tentu k- it-'-nny deng: n poninglc- t-n pend-’p- tan sert;. perlu:-san kesemp^t a. kerja.. Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang, Aman.^t Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sampang. Pada Rapat Kerja "Daerah ke VII Tahun 1982, Tanr^al 20 2l Desember, Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang, Sampang, 1982, halaman 14.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(20) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. 2. Pen.jelasan Judul.. Judul skripsi ini adalah ;a 11 PENGARUH PERKEMBANG­ AN INDUSTRI KECIL GENTENG TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAMPANG Yang dimaksud dengan " PENGARUH " perkembangan di sini adalah : " Daya yang ada atau yang timbul dari 5 suatu " perkembongan, baik perkembangan dari segi kualitas maupun dari segi kuantitasnya. " INDUSTRI KECIL GENTENG " di sini meliputi, kum pulan/gabungan dari beberapa unit usaha yang memproduksi genteng. Arti kata. " PENYERAPAN " di sini adalah : " Pe-. masulcan ". ^ Sedangkan yang dimaksud dengan " TENAGA KERJA " n adalah : " Penduduk yang berumur 10 tahun keatas ".. 5 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indo­ nesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 1976, fralaman 925. 6Ibid, halE.m;m 731. 7. Lembago Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Buku Pegangan Biding ICependudukan, LembagnPenerbiton F.E.U.I., jnkirrtr', ISU'0, TiaYam^n''45.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(21) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Dengan demikian maksud dari judul tersebut. adalah. untuk menget^hui sampai seberapa jauh pengaruh perkembangan industri kecil genteng terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang*. 3* Alasan Pemilihan Judul. Alasan dipilihnya judul seperti di atas adalah berdasarkan kenyataan bahwa industri kecil genteng di Kabupa­ ten Sampang dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkat an dalam perkembangannya, baik dalam jumlah unit. usaha,. produksi maupun jumlah tenaga kerja yang terserap. Dengan demikian hal ini merupakan salah satu alternatip un tuk menyerap tenaga kerja di samping sektor pertanian, se­ hingga hal ini mendorong penulis untuk mengetahui. sampai. seberapa jauh pengaruh perkembangan tersebut terhadap pe— nyerapan tenaga kerja di Kabupaten Daerah Tingkat II Sam pango. 4* Tujuan Penyusunan Skripsi Tujuan penyusunan skripsi ini adalah : 1* Memberikan gambaran umum tentang industri kecil gen. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(22) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. teng yang ada di Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang. 2. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh pengaruh per lembangan industri kecil genteng terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang.. 5. Slstimatlka Skripsi. Sistimatika skripsi ini dapat diuraikan sebagai ber­ ikut : Bab. I s Pendahuluan Bab ini merupakan bab pendahuluan, dan. diuraikan. tentang; Pandangan Umum, Penjelasan judul, alasan pemilihan jadul, tujuan penyusunan skripsi, sis timatika skripsi serta metodologi yang meliputi : permasalahan, Hipotesa kerja, scope analisa, prosedur pengumpulan dan pengolahan data* Bab. II : Peranan Industri Kecil dalam Penyerapan ♦ Kerja* ^. Tenaga. Dalaip bab ini akan dijelaskan secara teoritis ten tang pengertian industri kecil, beberapa pengerti an tentang tenaga kerja dan angkatan kerja hubungan industri kecil dengan penyerapan. serta tenaga. kerja. Bab III : Gambaran Umum tentang industri kecil Genteng. di. Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang*. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(23) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Dalam bab ini dibahas tentang kondisi industri ke oil genteng di Kabupaten Sampang, proses pembuatan genteng, perkembangan produksi, sistim pemasar an serta keadaan sosial ekonomi pengusaha/pengra­ jin genteng. Bab. IV : Perkembangan dan Prospek Industri Kecil. Genteng. di Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang* Dalam bab ini dibahas tentang hambatan-hambatan yang ditemui dalam usaha meningkatkan perkembang­ an serta usaha untuk mengatasinya. Kemudian diba­ has juga tentang pengaruh perkembangan. industri. kecil genteng terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang, dan. prospek. perkembangan Industri Kecil genteng di KabupatenDaerah Tingkat II Sampang. Bab. V : Kesimpulan dan Saran Dalam bat* ini ditarik kesimpulan tentang. segala. sesuatu yang telah diuraikan pada bab-bab terdahu lu dan berusaha memberikan saran-saran.. 6. Metodologl. 6.1. Permasalahan Melihat perkembangan Industri Kecil Genteng di Kabupa­ ten Daerah Tingkat II Sampang dari tahun 1979. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... sampai. SOEHERMAN.

(24) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. dengan tahun iy»3 telah menunjukkan adanya pening katmn dalam jumlah unit usaha, tetarci masih. rendah 0. dal run hal penyerapan tenaga kerja.. 6.2. Hipoteea Kerja Dengan menghilangkan faktor-faktor penghambat perkem hangan Industri Kecil Genteng yang antara lain, mo dal, pemasaran, metode kerja serta peralatan,. maka. diharapkan peningkatan unit usaha Industri Kecil Gen teng akan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja. 6*3. Scope Analisa Mengingat kenyataan bahwa kemampuan penulis terbatas serta untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka analisa skripsi ini rdc-m dibctasi pada pemba hasan pengaruh perkembangan industri kecil. genteng. terhadap penyerapan tenaga kerja dari tahun 1979 sam pai dengan tahun 1983* Di samping itu juga akan dibahas tentang prospek per kembangan industri kecil genteng untuk tahun. 1983. sampai tahun 1988 di Kabupaten Daerah Tingkat II Sam pang*. 6.4. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data Data yang dipakai untuk menunjang penulisan skripsi ini, diperoleh melalui :. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(25) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. 1. Penolitian Lapan&an. Penelition lapangan dimalcsudlcan untuk memperoleh da ta primer dan data sekunder. - Untulc memperoleh data primer dipergunakan teknikkomunikasi langsung, yaitu wawancara dengan bebcrapa pengusaha/pengrajin genteng di wilayah. Kabu­ paten Sampang. Disamping itu, dilakukan wawcmc'-ra dengan Bapalc Suwondo, B.I.E. ICepala Dinas Perin dustrian Kabupaten Scunpang, wawancara dengan Ba pak Amir Hanzah, Kasi Teknik Dinas. Perindustrian. Kabupaten Sampang, \vawancnra dengan Bapak Manager Unit F e l c y a m n Teknis (HPT) di. Hosynd. Kecamatan. Robatal serta wawancara deng' .n saudara Djuwaro, Ten""a Penyuluh Lapangan Spesialis (TPLS) genteng dari Din:is Perindustrian Kabupaten Sampang,. guna. menunjang kelengkapan data primer. - Data, sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang mempunyai hubungan dengan pembahasan. -. skrip­. si ini, yaitu : - Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkp.t II Sampang, - Dina.s Perindustrian Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. - Dinns Perindustrian Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang,. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(26) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. - Kantor Statistik Kabupaten Daerah Tingkat II Sam pang* 2* Studi Kepustakaan 0 - Dilakukan dengan meiiekuni dan mengkaji buku-buku majalah-majalah, surat kabar laporan-laporan ser ta tulisan-tulisan ilmiah lain yang berhubungandengan materi skripsi ini. Dalam pengolahan data dipergunakan analisa diskriptip. dan. inference. Data yang telah. terhimpun mula-mula disusun da­ lam bentuk tabel, dijelaskan, dianalisa dan pada akhirnyadibuat kesimpulan, Di samping itu dipergunakan pula analisa komparatif yaitu dengan meiobandingkan data dari tahun ke tahun. lentu saja dalam mengolah skripsi ini penulis masih banyak mendapatkan kesulitan baik karena biaya maupun wak­ tu yang terbatas. Dan kesimpulan yang dapat diambil. dari. penyusunan skripsi ini bukan merupakan suatu kebenaran mutlak, karena penelitian yang dilakukan bersifat terbatas dan masih perlu penyempurnaan lebih lanjut*. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(27) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. PERAKAN INDUSTRI KECIL DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA. 1. Pengertian Industri Kecil dan Klasifikasinya. Apabila kita berbicara tentang industri kecil tan pa terlebih dahulu mGngonal apa sebenamya yang dimaksud dengan industri kocil itu sendiri adalah hal yang jang gal, llaka dari itu dalam skripsi ini -nmulis raerasn perlu mengetengahkan pengertian tenting industri kecil, Pengertian industri 1:ecil berdasarkan Undang. -. Und.ing Ropublik Indonesia *<onor 5 T"hun 1934 Tentang Per industrian adalah : Kegiatan ekonomi y^ng m<?ngol°h b-han mentah, b~lvni baku, barang setengah jadi d'\n atau barang jndi menjidi baring dengan nilai ypng lebih tinggi untuk penggunarannya, baik yang menggun-\kan proses modem maupun yang menggunalom keterampilan tradisional, yang dilakukan oleh manyarakat pengusaha dari golong an ekonomi lemah dan h^nya d^pat diusahakan oleh ’.Var ga Negara Republik Indonesia.1 Sedangkan kriterin fisik untuk nenentukan Indus tri kecil berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindus trian H.I. Uonor 133/;,:/SK/8/1979, yang men jadi. landasan. bagi pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut :. Departemen Perindustrian, Undang-Undang R.I. No. 5 Tahun 1934 Tentang Perin dustrian, pn.sal 1 no/2 dan pasal 5 aynt (l)dan(P)7 Denartemen Perindustrian, Jakor ta, Agustus~1934i 15. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(28) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. ,a, Investasi modal untuk mesin-mesin dan peralatan Rp* 70,- juta kebavvah. b. Investasi per tenaga kerja Rp*625.000,- kebawah. c. Pemilik usaha adalah hnnya \7a.rga Negara Indonesia. Adapun klasifikasi industri menurut Biro Pusat Sta tistik (BPS) berdasarkan iuinlah tenaga kerja yang diserap adalah sebagai berikut : Industri Rakyat Industri Industri Industri. Kerajinan- : Kecil Sedang Besar. 1- 4 Karya.wan/Perusahaan. : 5-19 Karya.wan/Perusahaan : 20-99 Karyawan/Perusahaan : 100lOry^wan atau lebih/peru sahaan.3. Berdasarkan Sur^t Keputusan T'enteri PerindustrianR.I. Nomor 133/1VSK/8/1979, selain ditentukan Kriteri"* fi sik industri kecil, industri kecil juga dibagi ^enj-"di. 4. (empat) golongan yaitu : a. Industri Kecil y n g mempunyai kaitan dengan industrimenengah dan bcsar b. Industri Kecil yang berdiri sendiri c. Industri penghasi!* barang-barang seni d. Industri yang mempunyai pasaran lokal yang bersifat pedesaan.4 %. 2 Depnrtemen Perindustrian, ■ ‘jurat Keputusan 2:enteri Perlndustrian Homor : 133/iVSK/8/ig79 Tentang Ralat Perubahan Terhada'p Ihi^as Pokok, Fungsi dan~Susunan 0rp;"anis^si Direktorat Jendral Industri Kecil Yang Ditetapkan Balnin_ Surat Keputusan I.Tenteri^Perindustrian WO. 175/M/SK/10/l978 dan N o .176/fa/SK/10'/l978. Direktorat Jendral Industri Ke cil Departemen Perindustrian, Jakarta, 1980, hal.2. ^Christian Lempelius dan Gert Thoma, Industri Ke cil dan Kerajinan Rakyat, Suatu Pendekatan KeWtulian~Po ~ k o k , LP3SS« Jakarta, halaman 6. ^Departemen Perindustrian, Loc cit.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(29) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Kemudian agar nampalc jelas perbedaan-perbedaonnya ada baiknya Icalau disini dijelnsknn satu persatu dari ke empat golongan tersebut dimuka. ad,a.. Industri kecil yang mempunyai kaitan dengnn indus tri menengah dan besar seperti : - Industri kecil yang mengh'**silken barang-bnrang. -. yang diperlukan oleh industri menengah ataupun be sar. Contoh : hasil produksi industri kecil yang herupa barang-b-rang konponen untuk perakitan sepeda motor, mobil dan sebagainya* - Industri kecil yang nemerluk-n produk-produk dari industri menengah dan besnr, baik sebagai bahan baku maupun bahan seteng^h jadi. Contoh :-hasil produksi pabrik baja diperlukan se bagai bahan baku industri kecil dibidang perlogaman dan -nengecoran. % -hasil produksi pabrik tekstil/pertenunan diperlukan sebagai bahan baku bagi indus tri kecil cl^l-’m usaha. konpeksi. ad.b. Industri kecil yang berdiri sendiri ialah : -Industri kecil yang menghasilkan b^rang-b.' rang yang langsung dipakni oleh konsumen (consumers good).Industri ini tidak mempunyai kaitan dengan industri lain*. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(30) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. IB. Contoh : Industri kecil. dibidang pembuatan alat-.. rumah tangga d-ri kayu dan besi, sepntudan tas kulit, bata, tegel, genteng. dan. sebagainya. ad.c.. Industri penghasil b^rang-barang seni ialah : -Industri yang menghaoilk-n barang-bar.-ng sebagaihasil seni. Contoh : Kegiatan y°ng menghasilk*m lukisan (seni lukis), patung (seni patung), keris, ga­ me l^n dan sebagainya. -Industri yang menghasilkan ^rang-bar-ng atas dasar ketr^mpilan yang berkembang dalajn masyarakat. Contoh : Industri kecil y n f menghasilkan b ' ^ n g h->rang ker°-jinan rakyat* di^nt^ranya : batik tulis, tenun *'dat, anyam-anyaman bambu, rotan dan sebagainya,. ad.d.. Industri yan£ mempunyai pa saran lokal dan. yang. -. bersifat pedesaan ialah : -Industri yang menghasilken barnng-bar^ng ynng jangkauannya masih terb* t--s 6rm bcrsifat pedesaan Contoh :-Industri Kecil dibidang makanan untuk pe menulian kebutuhan lokal, diantaranya : tahu, tempe, krupuk, makanan basah dan sebagainya.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(31) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. -Industri yang bcroifnt pelayanan pada ma­ syarakat, diantaranya : pandai besi, pertukangan kayu, perbengkelan dan las dan sebagainya. Selanjutnya juga berdasarkan Sur^t Keputusan I.Tenteri Perindustrian Republik Indonesia N o .133/M/SK/8/1979 Dalam membina industri kecil, maka faktor-faktor yang ha rus diutamalcan adalah sebagai berikut : t- Pemilik adalah golongan ekonomi lemah dan p°dn umumnya sekn.ligus menj°di pimpinan porus^haon dan menerlukan bimbingan kewir-swnst~"n. Adminir,tr°si ncrus°h”an umumnyn masih bersifat seder hana 6 *'n knr--ng t^r^tur sort' belum berbentuk badanhukum. Tidak berkcm^npuan untuk menyediakan .i-rnina^ collate ral) guna mendapatkan kredit dari dunia perbankan. H- Hubungan kerja antara pengusaha dan karyawan masih belum formil dan lebih bersifat kekeluargaan. S- Pada umumny*' sistim pevnbi~y~°n/permodalan belum mungkinkan untuk ncng°d-~-kan persediaan( stock) yang cukup untuk kontinuitas produksi. - Proses produksiny’ masih sederhana dan sebagian be sar masih bersifat tradisional. - Mutu produksinya pada umumnya belum tetap dan disain nya kurang dapat metfgikuti selera pasar. - Lemah dalam pemasaran produk-produk sendiri.5. 5Ibid.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(32) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. 2. Beberapa Pengertian Tentang IJenaga Kerja dan AngkntanKerja. o Secara vunvun Tenaga kerja d °pa,t diartikon : baginn dari penduduk secuatu negara (bangsa) yang sanggup menghasilkan pekerjaan ynng mempunyai nilai ekonomis, baik pekerjaan itu bcrupa mengerjakan tn nah, pekerjaan dalam tambang, dalarn pabrik, dalam p_e ngangkutan atau perdagangrm maupun pekerjaan-pekerja an administrasi atau kegiatan-kegiatnn ilminh.6 Pengertian "Tenaga Kerja” menurut Undang-Undang No. 14 tahun 1969 Tentang Ketentuan Ketentuan Pokok Llenge nai Tenaga Kerja adalah, tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan b-~ik did'*V\m maupun dilivr hubungan k rtrja gun° menghasilkan jasa -’tau barang untuk mernenulii kebutuhan masyarakat.. 7. Sedang Sumitro Djojohadikucuino memberikan pengertian tentang tenaga kerja adalah :. Arrie ^enggolo IvI.T. , Tenaga Ker.ja dan Pembanguna n , Penerbit Yayas.an Jasa Karya U-anjaya), Jakarta,7 1975 halaman 11. rj. Departemen Penerangan, Und-~-ng-Undang i~o, 14 ^ahun 1969 Tentang Ketontuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja. Bab 1 Pasal 1 , Departemen PeneranganR.l., Jakar­ ta, (t.th).. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(33) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, Golong an ini meliputi mereka yang bekerja untuk diri sendiri, anggota-ang^ota keluarga yang tak menerima bayaran berupa uang (upah) serta mereka yang cbekerja untuk gaji dan upah. Golongan tenaga kerjapun meliputi mere ka yang menganggur, tetapi sesungguhnya bersedia dan mampu untuk bekerja dalam arti mereka, menganggur de­ ngan terpaksa karena tidak ada kesempatan bekerja.7 Pengertian yang dipakai di Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 1971 mengatakan bahwa tenaga kerja adalahpenduduk yang berumur 10 tahun ke atas,^ Berdasarkan uraian di muka dapat disimpulkan bahwa di Indonesia masih terdapat bermacam-macatn pengertian ten tang tenaga kerja. Ada yang berpendapat bahwa tenaga ker­ ja adalah sama artinya dengan angkatan kerja* Kedua istilah ini sebenarnya adalah terjemahan dari bahasa. Inggris. "Manpower" untuk tenaga kerja, dan "Labor Force". untuk. angkatan kerja, Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), yang dimaksuddengan angkatan kerja dalam sensus penduduk tahun 1980. -. adalah : Penduduk yang berumur 10 tahun ke atas, yang selama seminggu yang lalu mempunyai pekerjaan, baik bekerja-. 7 Sumitro Djojohadikusumo, Ekonomi Pembangunan, Pus taka Ekonomi, Djakarta, 1955, halaman 14b, " Q Lembaga Demografi fakultas EHonomi Universitas In donesia, Buku Pegangan Bidang Kependudukan, Lembaga pener bit FE UI, Jakarta, 1980, halaman 4$. ”. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(34) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. maupun yang sementara tidak bekerja karena suatu se bab seperti yang sedang menunggu panenan, pegawai cuti dan sebagainya. Di samping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan / mengjjaraptoan dapat pekerjaan juga termasuk dalam ke lompok angkatan kerja.9 Sedangkan yang dimaksud dengan "bukan angkatan ker ja*1 menurut Biro Pusat Statistik (BPS) dalam sensus pendu duk tahun 1980 adalah : Penduduk yang berumur 10 tahun ke atas, yang selama seminggu yang lalu hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya dan tidak melakukan suatu ke giatan yang dapat dimasukkan dalam kategori bekerja,sementara tidak bekerja atau mencari pekerjaan.10 Selanjutnya pengertian lain tentang “angkatan ker­ ja " menurut Drs. Winardi adalah ; Jumlah total penduduk yang benar-benar "berada11 pada dasar tenaga kerja pada saat tertentu. Mencakup raereka yang bekerja, mereka yang mempunyai jabatan tetapi temporer tidak bekerja, mereka yang bekerja pada pe kerjaan-pekerjaan darurat, pemerintah dan mereka men­ cari pekerjaan secara aktif, jadi tidak termasuk di dalamnya mereka yang dapat dan bersedia bekerja, teta pi tidak bekerja dan juga tidak berusaha mencari pe kerjaan.ll Dari pengertian angkatan kerja yang tercantum da -. ^Biro Pusat Statistik, Penduduk Indonesia, Seri S Noraor 2, Hasil Sensus Penduduk- 1980, BPS, Jakarta, Februa ri 1983, halaman XXIII. 10Ibid. ^ 0 r s . Winardi, Kamus Ekonomi, Penerbit Alumni Ban­ dung, 1972, halaman 29'Bl. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(35) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. lam sensus penduduk tahun 1980 , dapat disimpulkan bahwaangkatan kerja meliputi penduduk usia kerja (10 tahun ke g. atas) ynng bekerja*dan y^ng tidak bekerja, tetapi sedang mencari pekerjaan. Dari uraian tentang Tenaga Kerja dan Angkatan Kerja. tersebut dimuka, dapat disimpulkan bahwa di Indo­. nesia terdapat beberopa konsep tentang Tenaga Kerja maupun konsep tent;nig Anckatan Kerja. Baik yang dikeluarkan oleh instansi maupun pendapr.t d-ri perseorangan. Dengrn demiki; n, agar tidak terj.-di kesirapang siuran, maka konsep tenaga kerja d jn angkafr-n kerja yf-ng dipakai dr lam skripsi ini Vdalah konsep yrng tel^h dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). Karena sepertitelah diketahui bahwa konsep torsebut diatas merupakan konsep dari Biro Pusat Statistik (BPS) yang selama ini telah dipalcsi cV'lam Sensus Penduduk di Indonesia.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(36) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Selanjutnya akan dijelaskan siapa saja yang. dapat. digolongkan/dikategorikan "Bekerja" dan "Mencari pekerjaan" * Menurut Biro Pusat Statistik dalam sensus penduduk tahun 1980, yang digolongkan bekerja adalah : 1* Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan melakukan suatu pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntung an dan lamanya bekerja paling sedikit satu jam se­ lama seminggu yang lalu. 2* Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan ti­ dak melakukan pekerjaan atau bekerja kurang dari satu jam, tetapi mereka adalah : a. Pekerja tetap, pegawai-pegawai pemerintah atau swasta yang sedang tidak masuk bekerja karena cuti, sakit, mogok, mangkir, perusahaan menghen tikan kegiatannya sementara (misalnya kerusakan mesin) dan sebagainya. b. Petani-petani yang mengusahakan tanah pertanian yang tidak bekerja karena menunggu panenan atau menunggu hujan untuk menggarap sawah dan seba gainya. c. Orang-orang yang bekerja di bidang keahlian se­ perti dokter, tukang cukur, tukang pijat, da lang dan sebagainya.12 Sedangkan yang dimaksud dengan/digolongkan "Mencari Pekerjaan" mgnurut Biro Pusat Statistik dalam. sensus. penduduk tahun 1980 adalah s. 12 ^iro Pusr.t St'tistik, Penduduk Indonesia, Jeri S Nomor 2, H^.sil Sensus Penduduk 1980* BPS, J-'k'rtS, Februri 1983r halaman }C£IV.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(37) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. 1. Mereka yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha niendapatkan pekerjaan. 2* Mereka yang pernah bekerja, pada saat pencacahan sedang menganggur dan berusaha mendapatkan peker jaan. ~ 3. Mereka yang dibebas tugaskan dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.13 Definisi "Bekerja" yang dipakai oleh Biro. Pusat. Statistik pada penelitian-penelitian sejak tahun. 1971. pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak. pada. waktu lamanya bekerja selama seminggu sebelum saat pen­ cacahan. Yang inana dalam sensus penduduk tahun 1971, yang dapat digolongkan "bekerja" adalah mereka yang. selama. seminggu sebelum pencacahan melakukan pekerjaan. paling. sedikit dua hari. Sedangkan dalam sensus penduduk tahun 1980, un tuk dapat digolongkan "bekerja" adalah mereka yang be kerja paling sedikit dua jam lamanya, selama. seminggu. sebelum saat pencacahan. % 3- Industri Kecil Dalam Hubungannya Dengan. Penyerapan. Tenaga Kerja. Seperti Negara-Negara berkembang pada. umumnya,. Indonesia memiliki penduduk yang padat karena laju pertumbuhannya yang tinggi* Terbatasnya lapangan kerja disatu pihak ,dan pertumbuhan angkatan kerja yang cukup-. •^Ibid.halaman r n v. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(38) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. tinggi dil^in pih-k, monyebabk: .n timbulny:* mvsalah ponyo rapan tenaga kerja. Struktur ekonomi Indonesia yang agraris sehrrur# nya m-tmpu menyediakan l~p: ng-m ker j ’ bagi s e b agim besar penduduknya dr lam bidang pertanirui. Ak'-n tetapi drlara ke nyrtrannya sektor pertmi* n cud h tidak rnampu menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi. Cleh karena itu pcrlu di nmbil kebi jaksanaan untuk meny^ lurkan tenaga kerja y aigberlebih agar mereka dapat mencari penghidupaji diluar sektor pertrnian. Salah satu altcrnatif untuk nencipt" lean usahp produktif guna men. vn^c^l'^Si svaalah. tersebut. adalah nelalui psngembangon industri kecil.Karen^ seper­ ti telah diketahui bersama bahwa sebagian besar tenaga kerja yang diserap oleh industri kecil di Indonesia •-d ■*lah tenaga kerja yang tidak berpendidikan khusus atau ti dak memiliki ketrampilan tertentu.Kal ini disebabkan ka­ rena industri kecil masih b e k e r j a dengan ala.t-alat pro duksi yang sederhana serta modal yang masih terbatas. Cara memperoleh tenaga ker.ja yang dibutuhkan oleh industri kecil binsanya dilakukan d eng; in' menarik pnggota keluarga pemilik usaha. yang bers'-ngkutan. Oleh karena. -. itu,sering sering kali dijuunpni d lam suatu industri ke­ cil , dimana seluruh anggota keluarga adalah tenaga ker­ ja yang tidak dibayar/diupah. Dan hasilnyapun. dinikmati. oleh seluruh keJLuarga. Bagi industri kccil yang membutuh. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(39) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. kan lebih banyak tenaga kerja (pekerja), Akan mencari. -. tenaga yang tinggal disekitar lolnsi usaha.dalam hal ini sistim kekerabatan amat dipentingkan, namun tidak tertutup kemungkinan bagi orang luar, sejauh mereka dibutuh kan. Jumlah industri kecil yang sem-’kin bertmbr.h de wasa ini, membuk:? kemungkinan kesempatan kerja baru bagi tenaga kerja yang tidak memiliki pendidikan ataupun ke terampilan khusus. Akan tetapi, karena terbatasnya Irp"ngan kerj\ yang tersedia bila dibraidingk'an dengan banyak nya tenaga kerja yang ada, maka tak dapat dihind.ari berlakunya hulcum harga. Diman:, dalam hal ini jumlah permintaan akan tenaga kerja lebih rendah bila dengan. jumlah.. dibandingkan. tenaga kerja yang ditawarkan.. Sehingga. hal ini menyebabkan upah cenderung turun. Walaupun Peme­ rintah telah menetapkan jumlah upah minimum bagi pekerja akan tetapi dalam kenyataannya masih banyak pengusaha yang membayar upah lebih rendah/kecil dari upah. -. minimum. yang telah ditetapk'an. Keadaan semacain ini biasanya di terima oleh para pekerja mengingat sulitnya. mendapatkan. pekerjaan lain, Dari uraian tersebut dimuka, maka perlu kiranya suatu usaha untuk meningkatkan perkembangan industri ke­ cil lebih lanjut. Mengingat sektor industri kecil ini. -. bersifat padat k'arya dan juga tenaga kerja yang diserap-. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(40) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. tidak mcmerlukan pcndidikan m?-?upun kcterampilon khusus. Sehingga hal ini sangat cocok untuk diterapkan di Indo­ nesia yang pad at pci?dudulcnyaf tcrutama dal am. mengatasi. masalah. penyorapan tenaga ker.ja. Berdasarkan uraian terciebut dimuka, maka. sec^ra. teoritis dapat disinpulkan bahvn ncningkatnya jumlah. -. unit usaha alcon menyebabkan meningkatnya pula jumlah te naga kerja yang diserap.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(41) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. GAMBARAN UMUM TENTANG INDUSTRI KEGIL GENTENG 9 DI KABUPATEN DAERAH TINGlCAT II SAMPANG. 1. Keadaan Geografis Kabupaten Sampang.. Di dalam pembahasan pada bagian ini, akan diawali dengan pandangan sepintas mengenai keadaan geografis dari Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang. Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Pulau Madura# Kabupa ten Sampang terkenal dengan sebutan daerah tandus. yang. terletak pada deretan gunung kapur, di sebelah utara dan merupakan satelit dari pulau Jawa. Kabupaten Sampang terletak pada posisi antara 7 °8 lintang selatan dan 113°15l bujur timur, dengan ketinggi an antara 4 sampai 260 meter dari permukaan laut* Luas wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Sampang p adalah 1.232,16 km atau 123.216 Ha, dengan perincian se bagai berikut :. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(42) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Tanah pengairan. 3.447,261 Ha ( 2,79 %). Tanah tadah hujan. 17.518,550 Ha (14,21 %). Tegalan. 72.935,970 Ha (59,19 #). Pekarangan. 13.135,775 Ha (10,66 ?6). Lain-lain. 16.178,444 Ha (13,13 #) Jumlah. 123.216,000 Ha (100 ft)1. Batas-batas Kabupaten Daerah Tingkat II. Sampang. adalah sebagai berikut : -. Sebelah utara adalah. ; Laut Jawa. -. Sebelah timur adalah. : Kabupaten Pamekasan. -. Sebelah selatan adalah j Selat Madura. -. Sebelah barat adalah. ; Kabupaten Bangkalan. Daerah Tingkat II Kabupaten Sampang mempunyai. 4. Wilayah Kerja Pembantu Bupati yang terdiri dari 12 Wilayah Kecamatan dan 186 desa* Perinciannya adalah sebagai berikut : I* Wilayah Kerja Pembantu Bupati di Sampang, terdiri dari 3 kecamatan meliputi ; 1. Kecamatan Sampang, terdiri dari 18 desa. 2. Kecamatan Camplong, terdiri dari 14 desa. 3. Kecamatan Omben, terdiri dari 20 desa. II. Wilayah Kerja Pembantu Bupati di Torjun,. terdiri. Dinas Perindustrian Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang, Laporan Tahunan, Tahun 1983/1964, Dinas Perin dustrian Kabupaten" Daerah Tingkat II Sampang, Sampang, 1984, halaman 1*. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(43) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. dari 3 kecamatan meliputi : 1, Kecamatan Torjun, terdiri dari 18 desa. 2. Kecamatan Jrengik, terdiri dari 14 desa* i 3« Kecamatan Sreseh, terdiri dari 12 desa. III. Wilayah kerja Pembantu Bupati di Ketapang, terdi­ ri dari 3 kecamatan meliputi : 1. Kecamatan Ketapang, terdiri dari 14 desa. 2. Kecamatan Banyuates, terdiri dari 20 desa. 3* Kecamatan Sokobanah, terdiri dari 12 desa. IV. Wilayah Kerja Pembantu Bupati di Kedungdung, ter­ diri dari 3 kecamatan meliputi ; 1* Kecamatan Kedungdung, terdiri dari 18 desa, 2, Kecamatan Tambelangan, terdiri dari 10 desa* 3* Kecamatan Robatal, terdiri dari 16 desa. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar di halaman 3 2 berikut ini. Pada gambar 1 terlihat. 1 peta. daerah tingkat II Kabupaten Sampang yang menggambarkan pembagian wilayah yang terdiri dari 12 Kecamatan. Keca matan yang terluas wilayahnya adalah kecamatan. Robatal. yaitu 13»37 % dari seluruh luas kabupaten, kemudian keca matan Banyuates dan kecamatan Ketapang masing-masing 11,74 % dan 10,16 % dati seluruh luas Kabupaten. Sedangkan Kecamatan yang tersempit wilayahnya adalah kecamatan Jrengik dengan luas wilayah 5>28 % dari luas Kabupaten.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(44) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. P E T A. K A B U P A T E N. D A T I. II. S A M P A N G - M A D U R A. L AO T. ■**. ^ f- Banyuates ■f. _ Ketapang. /Sokobanah. 7 ;; u V. ^ - - - = = vT - 7 i " / / UK «* |l 1 \ > // / I *. \ 4.. t + <. JAW.A. \ ' ". «s. ____ /->. II. '. ______ \. + * x. Kab. Dati .II Bangkalan. * k t t + +*. \. , Tan^elangayn. j f. —. X. Jren^iK. /. V. '. '. k^s. It tl tf u \l. ' 3^. 1 '<%/. " II ' ![ If H. ) /. / -V. / t. o. “'. / f a ] / V CsdUD^duGg. '. /. '/. *"^ = = V ^ ___ L i . * '. v R , v Rob^tal \ v //. '. \ i+ t Sreseh + <3>. x'. s '. //. /f // //. Kab,Dati,II Pamekasan. + + * ^. U T A R A. *. 0m*5p '/ x/'. t. f r i. V. v(. S' >. * ^ + / 'V '• ^ 4 I 0 .Sampang * I ^ C^mplong * =4*. S E L A T. rj. M A D U R A Keterangan: ++++ = Batas Kabupaten -=== = ^alan Raya ---. = Batas Kecamatan.. Sumber : Kantor Sensus dan Statistik Kabunaten Dati.II Sampang. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(45) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Mengenai nama, luas v/ilayah dan jumlah desa masing masing kecamatan di Kabupaten Sampang dapat dxlihat. pada. tabel 1 di halaman ini* TABEL. 1. LUAS KECAMATAN DAN JUMLAH DESA DI KABUPATEN DAERAH TINCKAT II SAMPANG TAHUN 1984. No.. Desa 1. Kecamatan. Nama Kecamatan Km2. %. Jumlah %. Ratarata/ km2. lo. Sampang. 69,71. 5,65. 18. 3,37. 2.. Camplong. 69,65. 5,65. 14. 4,97. 3.. Oinben. 116,29. 9,43. 20. 5,81. 4.. Torjun. 86,15. 6,99. 18. 4,78. 5*. Jrengik. 65,17. 5,28. 14. 4,65. 6.. Sreseh. 71,96. 5,84. 12. 5,99. 7.. Ketapang. 125,27. 10,16. 14. 8,94. 8.. Banyuates. 144,70. 11,74. 20. 7,23. 9*. Sokobanah. 107,77. 8,74. 12. 8,98. 10.. Kedungdung. 123,00. 9,98. 18. 6,83. 11.. Tambelangan. 87,70. 7,11. 10. 8,77. 12.. Robatal. 164,79. 13,37. 16. 10,29. 1.232,16 100,00. 186. 6,75. ^Cabupaten Sampang. Sumber : Kantor Sensus dan Statistik Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang, data diolah oleh penulise. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(46) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Jenis tanah yang ada di kabupaten Sampang sebagian besar (hampir 70 %) dari luas wilayah adalah tanah allu 2 vial , tanah mediteran merak kuning dan grumusol. Sedangiklimnya termasuk klasifikasi daerah yang beriklim kering dengan suhu rata-rata antara 29°C - 32°C* Keadaan tanahnya pada musim kemarau sangat. keras. dan berbelah-belah, sebaliknya di musim hujan belahan ta­ nah cepat merapat, sehingga air hujan sulit masuk/menem bus ke bawah yang menyebabkan air mudah tergenang. Keada­ an tanah seperti ini menyebabkan sulit untuk diolah. dan. ditanami. 2. Jumlah dan Perkembangan ffenduduk. Banyaknya penduduk sebagai sumber tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting. dalam. usaha meningkatkan serta mendorong laju pertumbuhan ekono mi. Seperti yang diungkapkan oleh Sadono Sukirno sebagaiberikut t Penduduk merupakan unsur penting dalam kegiatan ekono mi dan dalam usaha untuk membangun suatu perekonomian dalam usaha untuk meningkatkan produksi dan mengem bangkan kegiatan ekonomi penduduk memegang peranan yang penting karena ia menyediakan tenaga kerja, tena ga ahli, pimpinan perusahaan dan tenaga usahawan yang diperlukan untuk menciptakan kegiatan ekonomi. Sebagai akibat dafci beberapa fungsinya ini penduduk bukan saja merupakan salah satu faktor produksi, akan tetapi yang lebih penting lagi penduduk merupakan un-. 2. Tanah Alluvial adalah jenis tanah yang digunakan untuk membuat bata/genteng*. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... biasanya. SOEHERMAN.

(47) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. aur (1) yang menciptakan dan inengembangkan tehnolo£i (ii) yang raengorganisir penggunaan berbagai fak­ tor produksi* 3 Daerah Tingkat II Kabupaten Sampang dengan wi layah seluas 1.232.16 Km. 2. mempunyai juinlah penduduk me-. nurut registrasi tahun 1983 berjumlah 607.698 jiwa. ■Sehingga kepadatan pendududuk rata-rata per kilometer persegi lebih kurang 493 jiwa. Dalam tahun 1979 jumlah penduduk Daerah Bingkat II Kabupaten Sampang sebesar 575-708 jiwa. Jumlah ini terus meningkat sehingga pada tahun 1983 mencapai jum lah sebesar 607*698 jiwafdengan demikian laju pertambah an penduduk rata-rata pertahun mencapai 1,08 %9 Tetapi, bila hal tersebut dilihat dari tingkat pertambahan pendud uknya dari tahun 1979 sampai dengan tahun 1983 mengalarai penurunan. Hal ini disebabkan antara lain : - banyaknya penduduk setempat yang merantau ke pulau. -. Jawa untuk mencari pekerjaan, melanjutkan pendidikan dan sebagainya. Disamping itu,hal tersebut tentu saja tidak lepas dari keberhasilan program keluarga berencana yang selama ini dijalankan di Kabupaten Daerah Tin~ kat II Sampang. Untuk lebih jelasnya moningkatnya jumlah pendu­ duk tersebut diatas, dapat dilihat pada tabel 2 dihalaman berikut ini.. ^Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunafl, PenerbitBorta Gorat, Medan, 1981,"halaroan"174.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(48) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. TABEL. 2. JUMLAH PENDUDUK DAN PSRTAMBAHAN PENDUDUK DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAMPANG TAHUN 1979-1983. %. Jiwa. 1979. 575*708. 1980. 604*532. 28.824. 1981. 605.397. 865. 0, 14. 1982. 607.077. 1.680. 0, 27. 1983. 607.698. 621. n. 1.. 10. N. ,. o. 0. cd. -. 5. n. -. -. I. Rata-rata <*> 1979-1983. -. ii. (Jiwa). u. Tahun. Pertambah Penduduk. ii. Jumlah Penduduk. Sumber : Xantor Sensus dan Statietik Kabupaten Daerah Ting kat II Sampang, Reglatrasi Penduduk Tahun 1979 1983. Kantor Sensus clan Statistitc Kabupaten Dae rah Tingkat II Sampang, Sampang, 1979-1983. Data diolah oleh penulis. 3* Keadaan Industri. Pulau Madura pada umumnya dan Kabupaten Sampang khu susnya, bukan merupakan daerah pertanian yang subur. Tanduenya tanah serta sempitnya tanah pertanian membuat ma syarakatnya berusaha mencari penghidupan lain diluar sek tor pertanian, Salah satu alternatifnya adalah sektor in dustri, terutama oektor industri kecil dan kerajinan*. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(49) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Hal ini adalah sesuai dengan potensi yang dimiliki dae rah tersebut*. ^iantaranya ndal ah, adanya bahan baku yjtfig culcup tersedia dalam jumlah besar, seperti: batu kapur,tanah liat untuk gent eng, pohon siwalan, tanaman pandan, kulit sapi dan masih ban.yak lagi. Secrra gar is besar d' pat dikemukakan, bahv/a per kembangan industri di Kabupaten Daerah Tingkat IJ Sam. -. pang dapat berjalan dan berltembang culcup baik. Di Kabu paten Sampang, industri dikelompokkan menjadi dua kelompok dengan berdasarkan jumlah tenaga keria yang diser-^p. Kelompok pertama adalah perusahaan industri yrrg meliputi industri kecil dan industri sedang. Dimana industri yang pertama ini mempunyai tenaga" kerja 5-99. kelompok antara. peker ja/karyawan per unit, usaha untuk nr sirig-ma -. sing jenis perusahaan. Sedajigkan kelompok kedur.. adalah. kerajinan rakyat, dimana tiap unit usaha menyerap tenaga kerja antara 1 - 4. pekerja untuk masing-masing unit ke %. rajinan. Jumlah industri kecil ditambah dengan industri se dang (kelompok industri yang pertama) di Kabupaten Sam pang pada tahun 1983 tercatat sebanyak 186 unit, terdiri dari 34 jenis perusahaan dengan menyerap tenaga kerja se banyak 3*332 jiwa(pekerja), sedang kerajinan rakyat berjumlah 6.379 unit, terdiri dari 36 jenis kerajinan de. -. ngan menyerap 15-254 pengrajin. Untuk lebih jelasnya da­ pat dilihat pada tabel 3 dan 4 pada halaman berikut ini.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(50) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. TABEL 3 JUMLAH INDUSTRI KECIL,INDUSTRI SEDANG DAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAMPANG TAHUN 1983. No.. JUjL U. J U LI L. P^RUo.iHAAn. Perus ^h^nn < ". Unit i'1 1. o. ^ 3. 4. 5. 6. 7.. 8. s.. 10. 11. 12. 13.. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.. is batu ji’s lllin Kecap Limun dan air soda Fercetakan T.Ieubcl kayu Las karbit Potogrr.fi Tukang ei£i Reparasi kend.bermotor Peng^er#' j i:m kayu Tef;el Pen£up'..san monte Bato. me rah Genteng Fengeringan kulit Krupuk t-'1 'iok*i Kapur Vulkanisir Batu putih Foto copy Fande bcsi batik cap tulis Tuknng em:‘S Kapur tulis Bengkcil Jerbuk b tu posplrt Pembuatan perahu ’.ieubel bcsi Alat instrumcn petik Tahu Garam briket Rokok kretek Konf. 2 5 2 3 4 16 0 -/ 1 3 5 12 6 r 0 n. 63 3 3 12 1 1 1 o L.. 1. 4 1 1 2 o 1 1 1 1 1 1 186. 1,0 2 ,68 1,07 1,61 2,15 G, 60 4,83 0,53 1,61 2, <-8 6,45 3,22. 3,22 4,33 33,8 1,61 1,61 6,45 0,53 0,53 0,53 1,% 0 0,5 2,15 0,53 0,53 1,0 1,. > J,53. 0,53 0,53 0,53 >,53 V 33 100. H. Ton,- .,y:i v: 76 96 56 68 36 124 64 5 20 24 249 169. 328 £28 80 138 299 8 64 8 72 43 60 23 8 35 27 9 1 1 90 32 32. * 2,28 2,88 1,74 2,04 1,08 3,72 1,92 0,15 0,60 J ,72 7,44 5,07. 9,84 24,84 2,40 4,14 8,97 0,24 1,92 0,24 2,16 1,29 1,80 0,84 0,24 1,14 0,21 0, :i7 ■>,33 0,87 >,96 >/'6 0 0,-7 3.332 1J0 IS 2 5,76. eksi J u m 1 a li dumber: Dims rerinductri&n iO'imp; ton Daerah Tir-gfci.’t II. Samprav-:»Lapornn Trhunan, Tahun 1983/198-1,Din.-s Prrinduotrian Kntoupaien Jaii 11 Samp:aig,aEuaprne 1 S8 4 .. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(51) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. j. UjM jA h iC tih A jlN A A i -b l a a B U F A T jiJa. l i A iH A T. TA iiU N. No •. JjAa Ti^N A liA. u A iiA A H T IM G X A T I I. i(iiIi\JA. SAnPANG. 19Q5. j UHLAli. Jenis /verajinan Xerajinan ^Jnit. 1.. .. 2. 3. 4. 5» 6. 7. y. 910. 11. 12. 1% 14. 15. 16* 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26 * 27. 28. 29. ;o. 31. 32. 33. 34. 35. 36. *. Pengasinan dan pengeringan ikan 14 i"ernbuatan kue 1 v*ula me rah 107 j’empe 23 ^rupuk puli 25 108 Petis in •Lerasi 4 'jaram rakyat 12/3 1 ldmon Tali temali 103 Pertenunan gedegan 121 Pembatikan tulis 293 Penjahitan 143 Pengeringan kulit sapi 3 barang dari kulit^sarung pisau. 4 Vulkanisir ban i ‘■>eubel beei untuk rumah tangga 7 Pandai besi pembuat pacul 131 Pandaj. besi pembuat arit 16 Pandai besi pembuat pisau 6 *leparasi radio / W 11 ^eparasi sepeda 16 Pembuatan /reparasi kapal kayu 3 renggergajian kayu 65 ukiran kayu 1 ^eubel kayu 117 i3ata dari tanah liat 165 232 ^enteng dari tanah liat bata putih 3 Gerabab dari tanah liat 99 246 ^apur Anyaman Jaun siwalan 339 Anyaman dari pandan 933 anyaman dari bambu 1024 Pembuatan kompor 11 Alat penangkap ikan o74 J u m 1 a h. :. 6.379. Tenaga - kerja *Jiwa. 0,21 0,01 1,67 0 ,36 0,69. 1,69 0,06 19,9. 0,01 0,61 1,89 4,59 2,24 0,04 0,06. 0,03 0, 10 2,05 0,25 0,09 0,17 0,25 0,04. 1,01 0,01 1,83 2,53 4,42 0,04 1,55 3,35 5,31 14,70 16,05. /*>. 57 3 214 48 75 199 8 J)346 3 124. 285 297 143 9 5 2 16 3Q5 48 18 17 21 10 226 2. 393 637 1140. 0,01 0,10. 2,52 0,31 0,11 0 , 11 0,13 0,06. 1,48 0,01 2,57 4,17 7,47. 10. 0,06. 118 976. 0,77 6,39 3,94 6,83 n,93 0,13 6,29. 602. 1043 1820. 0,17. 21. 10 , 5 6. 961. 100. 0,37 0,01 1,40 0,31 0,49 1,30 0,0} 35,04 0,01 0,31 1,69 1,94 0,95 0,05 0,03. 15.254. 100. dumber : Pinas Perindustrian Aabupaten daerah Tingkat II sampang. Laooran I'ahunan. lahun 196 5/1984.Pinas Perindustrian kabupaten daerah Ting­ kat II Sampang,Sampang,1984,halaman 5*. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(52) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. 3.Jada tabel 3 dihalaman 38 tersebut, dapat dilihat bahwa— industri kecil genteng merupakan unit usaha yang terbesar jumlahnya yaitu sebanyak 63 unit,yang berarti 33» dari seluruh jumlah perusahaan selain kerajinan rakyatyang ada di Kabupaten S a m p a n # , 3c.-dang tenaga kerja yangdiserap sebanyak 828 jiwa atau 24,8/j dari seluruh peru­ sahaan yang ada. Untuk Icerajinan rakyat,garsm rakyat adr lah yang terbesar jumlahnya yaitu sebanyak 1273 unit, — yang berarti 19,9a /° dari seluruh jumlah kerajinan rakyat Dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 5346 jivr atau. -. 35,04# dari jumlah total tenaga kerj? di scktor keraji­ nan rakyat yang ada di Kabupaten Samp.ing seperti yang terlihat pada tabel 4 dihalaman 39. Berdasark-m pad::, tabel 3 di ivlaman 38 > dapat di simpulkan bahvva industri kecil genteng memberikan sum bangan terbesar pada sektor industri selain kerajinan rakyat yang ada di Kabupaten Sampang,baik dalam jumlahunit usaha maupun dalam jumlah penyerapan tenaga kerja. Hal ini adalah wajar,mengingat potensi yang dimiliki. -. oleh Kabupaten Sampang dalam penyediaan bah an baku rcenteng cukup besar. Disamping itu,pesatnya pembangunvai susnya di Kabupaten Sampang akhir-akhir ini juga meru pakan faktor pendorong bagi perkembangan industri kecil genteng di Kabupaten Sampang.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(53) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Jumlah unit usahainduotri kecil centcng di TCab. Sampangdari tahun ketahun selalu mengaViiTii peningkat;m. unit usah;. Jumlah. induc;tri kecil genten& p-'.d. t-.KiSn 1979 seba a-. nyalc 51 u nit, komudian po.da tahun 1930 rceningkat 34 unit,dr*-n r.cningkut la^i men.i di 53 unit untuk 1931. Pada w hun 1982 juml. h. teroebut noningkat 62 unit d .n 'khirnya p**.d. menjadi tulurn i.uijafii. t-.hun 1983 juml .h unit us lr- -. industri kecil ftenteng di K \bupatcn o;:aap: n£ menin^k t. ~. monji-.di 63 unit us -ha.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat P'da tabel 5 dib -w.*h ini.. ? 1. 5. nrjuj'i'jti ;c-:cil g .s w s sg v i x.jKJivrsi* j.usu .ii !i?i;,Gi:.,T n SjJ.SP/J*G ViU KJC OLiT.JJ. rjiUN 1979 - 1983 Jumlah Unit Uoahi- Per-tahun Kecamatan 1981 1980 1982 1979 1983 Unit > Unit t't* Unit Vj Unit > Unit > Robatal 46 100 47 102 50 109 53 115 54 117 Omben 3 100 5 167 6 200 7 233 7 2 33 Kedungdun^ 2 100 2 100 2 100 2 100 2 1 '30 Jumlah. 51 100 54 106 58 114 62. 122. 63 124. d u mb e r : Dinas P erindustrian Kabup .ten Daerah Tingkat II Sampanc,Data d iolah olch penulis*. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(54) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. 3.1. Perkembang-'.m Produksi Industri Kecil Genteng. Ikisil produksi industri kecil genteng di Kabupaten SampAig selruna Pelita III (tahun 1979-1933) cenderung meningkat.Walaupun peningkatan itu tidak begitu tinggi,te tapi cukup brnyc.k menunjukkan kemajuan yar.g telah dicap.*-i dalam usaha untuk meningkatkan produksi. Genteng y.ng dihasilkan di Kabupaten Snmpanr ini , terdiri Oi r i tig:- jenis (model) ,y:.itu : - Genteng jenis pres (kodok),yaitu genteng. nodel. karang pilang. - Genteng jenis biasa (kripik). - Genteng v/uwung. Hasil produksi industri kecil genteng selnma. +• -. hun 1983, oeb:*gai tahun --khir Pelit * III mencapri jumlah sebanyak 6.600.000 biji. Jur.il h ini menunjukkan kenaikan sebesar 3,9^ bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu t hun 1982.Dalam kurun waktu lima taliun (1979-1933) konaikan produk yang dihasilk'in adalah sebesar 32,1#.Hal ini berarti dr-l-m kurun w-ktu lim-. tvhun (1979-1983) ke­. naikan produksi industri kecil genteng r-ta-r^ta perthunnya mencupai sebesar 8. -. Untuk lebih jol-snya bis-' di. lihat pada tabel 6 dihalamnn berikut ini.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(55) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. TABEL. 6. JUMLAH PRODUKSI INDUSTRI GENTENG DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAMPANG TAHUN 1979-1983 S K B B B K M IU B B R M II. Jumlah Produksl Tahun. (biji). Kenaikan Produksl %. (biji). 1979. 4.850.000. -. -. 1980. 5.150.000. 300.000. 6,1. 1981. 5.900.000. 750.000. 14,5. 1982. 6.350.000. 450.000. 7,6. 1983. 6.600.000. 250.000. 3,9. -. -. Rata-rata (#>. 8. 1979-1983 ■ n i a i R a i a B B i ESBESBSKBtK CICBBK B BBSMMtBfltfiSBSBB! IB B B B B B B S M U. "Sumber s Dinas Perindustrian Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang* Data Diolah oleh penulis* Produksl genteng lebih banyak ditujukan untuk jenis genteng pres (kodok) dari pada jenis genteng. biasa. (kripik)* Hal ini dilakukan karena permintaan akan gen teng jenis pres ini lebih besar dari pada jenis. genteng. biasa (kripik), di samping harganya yang lebih tinggi. Adanya permintaan yang lebih besar untuk jenis pres (kodok) ini,. SKRIPSI. antara lain disebabkan. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... genteng karena. SOEHERMAN.

(56) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. genteng pres (,jenis genteng model Icruig pil:tng,ymg disebut juga dengan n;.ima genteng kodok) mempunyai bcntuk dan kualit;as yang lebih bail: b?0l; dibandingkan genteng u jenis bi;»sa ( y ng bir gh . dicebut deng; n genteng lrripik ). Bagi masyarakat perkotaan, mereka lebih produk. menyukai. genteng jenis pres (model karangpilang)» karena. bentuk don kualitasnya yang baik.. Sedang bagi masya. rakat pedesaan mereka kebanyakan memilih produk. gen. -. teng jenis biasa (kriplk) karena harganya yang jauh le bih murah bila dibanding dengan harga genteng jenis pres dan sesuai dengan kemampuan mereka. Untuk jenis genteng wuwung, biasanya suatu perusa haan hanya meraproduksi tidak lebih dari 5 % dari. total. produksi genteng* Karena genteng Wuwung meraang diperlu kan sedikit sekali oleh konsumen dalam pembangunan perumahan apabila dibandingkan dengan jenis genteng lainnya, Seperti juga dalam perkembangan kuantitasnya (jum lah produksi), ternyata hal ini ju Sa ^iikuti oleh perkem bangan nilai dari produksi genteng yang menunjukkan pe ningkatan yang cukup baik. Pada tabel 7 di halaman. 45. berikut ini akan diperlihatkan perkembangan nilai produk si industri genteng di Kabupaten Sampang selama. tahun. 1979-1983.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(57) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. TABEL. 7. PERKEMBANGAN NILAI PRODUKSI INDUSTRI KECIL GENTENG DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAMPANG TAHUN 1979-1983 SBBBBSIBSBBBBSKSSSBSBBSBBBBZBBSBBBBSSKBBBBBSBBBBBBSIiBBSI Jumlah Tahun Nilai Produksi. Kenaikan {%). (Rp) 1979. 180.565.500. -. 1980. 229*999.000. 27,3. 1981. 295.000.000. 28,2. 1982. 445.071.500. 50,8. 1983. 529.518.000. 18,9. -. 31,3. Rata-rata (#). 1979-1983 s«BBBrasai8saBsss8se=:ss=e:s £j!l3CS=IISE>ES£B=£S^I saseeBsesssiiKzssse Sumber : Dinas Perindustrian Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang* Data diolah oleh penulis. Dari tabel dapat diketahui bahwa, nilai. produksi. industri kecil genteng dari tahun ke tahun selalu meng alami kenaikan. Nilai produksi pada tahun 1983 berjumlah Rp*. 5 2 9 * 5 1 8 .0 0 0 , jumliUi. ini menurgukkan kenaikan sehesn.r. 18,9 $ bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (1932) yaitu eebesar Rp.. SKRIPSI. 445.071.500.. Tetapi persentase kenaikan-. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(58) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. nilai produksi pada tahun 1983 tersebut, mengalomi penurunan bila dibandingkan dengan persentase kenaikan nilai produksi pada tahun-tahun sebelumnya ( I98O 1 1981, 1982) Hal ini disebabkan adanya dampak resesi ekonomi dunia. -. yang antara lain mengakibatkan : mcnurunnya days beli ma syarakat, menurunnya tingkat investasi dan masih banyaklagi. Dalam kurun v/aktu lima tahun (1979-19S3). kenaikan. nilai produksi yang terjadi adalah sebesar 125>2 °jc% h^lini berarti bahv/a dalam kurun waktu 5 tahun (1979-1983) kenaikan nilai produksi rata-rata mencapai 31,1 % pertahunnya.. 3*2. Sistim Peinasaran Genteng. 3idang pemasaran adalah sangat menentulcan keberhasilan usaha genteng disamping bidang permodalan, mana jemen dan lain-lain. Di Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang, hasil produksi industri kecil genteng tersebar diantara golongan pembeli yang antara lain, pemesan tetap, pcdagang pengumpul, pengecer dan konsumen perorang an. Pada umumnya golongan pemesan tetap dan pedagang pe ngumpul berfungsi sebagai kreditor disamping sebagai ja lur pemasaran genteng. Di Kabupaten Sampang, belam ada koperasi yang khusus menangani hasil industri genteng, baile dalam pengadaan bahan baJcu maupun dalam hal penjualan produknya.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(59) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Penjualan hasil produksi dil \kukan sendiri oleh pengusaha secara perorangan, Iv-nya seb:.gian kecil yang memb- n tuk ikatan/kelompok. Daerah pemasoran cent eng, cti samping untuk daerahlokal Kadura ,jug-. dipasrxkrm keluar &=-.erah Madura -’ntnri lain ,Sur \bayij.,Gresik, Lombok, IBrobolinggo dan Pasuruhan. Transaksi pembelian genteng pada umunnya secara pesanrn y^itu dengan memberi uang muka. dilakukan terlebih. dahulu,walaupun secara kontan/tunai naupun kredit sering juga dilakukan. Dairen p-»da itu al -t transport yang digunalzan un mengangkut genteng pada uiaumnya dengan cara dibawp orang (dipikul), diangkut dengan- gerob* Jc (gledekan) untuk pembeli.an prrtr^i kecil. Sedang untuk pembelian dalam prrt^i besar biasanya diangkut deng-;n truk. Untuk melayani pem­ belian daerah setempat atau daerah sekitar yang jar-’knya tidak terlalu jauh dari tempat produsen pada umumny,’ digunakan gerobrik atau &ipikul orang.. 4. Keadaan Sosial JSkonomi Pengusaha.. Secara obyektif keadaan sosial ekonomi mnsyarakat di Kabupaten Daerah Tingkat II Samp: ng pada umumnya ma sih lemah. Hal ini disebo.bkan terutama oleh kondisi ta nahnya yang t'ndus disertai dengan kesulitan untuk men -. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(60) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. dapatkan air, serta tingkat kepadatan pendudukny:.' y ng. -. tinggi yaitu ; 493 jiwa/kra . Jumlah psnduduk di Kabupaten oampang pada 1983 sebanyak : 607*698 jiwa yang terdiri dari. tahun 288.875. jiwa (47,5$) laki-laki dan3l8.823 jiwa (52,5^) perempuan. Keskipun bukan termasuk daer\h y?ng subur,tetapimata pencaharian sebagian besar pendudukny adalah berco cok t'-vnam (hidup sebagai petani) yaitu sebanyak 82,6$ se dangkan yoxir 17,47° lainnyr hidup diluar sektor pertanian. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 8 dihalaman berikut ini.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(61) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. KOMPOSISI PENDUDUK DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAMPANG BERDASAR MATA PENCAHARIAN PADA TAHUN 1983 i No.. Mata pencaharian ■. Jumlah ( diwa). Prosentase ' w. 1.. Bertani. 501.959. 82,6. 2.. Nelayan. 44.969. 7,4. 3.. Pengrajin. 15.254. 2,5. 4.. Pedagang. 19.446. 3,2. 5.. Buruh dan lainnya. 26.096. 4,2. Jumlah. 607.698. 100. Sum'ber : Kantor Sensus & Statistik ^aerah Tingkat II, Sampang. Reglstrasj. Penduduk Tahun 1 9 8 5 . Kan­ tor Sensus dan^Statis’Efk- Kabupaten ^aerah TiTingkat II Sampang, Sampang, 1983, Data di olah oleh penuli3, Pemilikan tanah yang relatif sempit, diban&ing kan dengan jumlah penduduk yang bekerja disektor pertarnian , menyebabkan pendapatan perkapita rendah, Rendah nya pendapatan perkapita mengakibatkan tabungan juga rendah, hingga penumpukan modal juga rendah* Dengan memperhatikan keadaan yang demikian, dalam rangka usaha un­ tuk meningkatkan pendapatan, mereka mencari penghasilan lain.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(62) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. diluar sektor pertanian. Tumpu-m harapan diletakkan pada sektor industri terutama industri kecil dan kera;jinan,di antaranya adalah industri kecil genteng.. •. Jumlah pengusaha industri kecil yang ada di Kabupaten. Daerah Tingkat II Samp;ing pada tahun 1983 terca -. tat 63 orang (pengusaha) dengan mempekerjakan 828 Orangpekerja. Para pengusaha/pengrajin genteng tersebut hidup dan bertempat tinggal di daerah pedesaan yang jauh. dari. kota,dengan tingkat pendidikan yang sangat rendah, ratarata pengusaha genteng tidak tamat sekolah dasar dan pa­ ra pekerja hampir sama sekali tidak berpendidikan formal serta banyak yang masih but a huruf Indonesia,. 4 car huruf Arab.. tapi lan -. Kiai sang -.t berpengaruh bagi mereka,ika. tan tradisi masih sangat kuat sehingga sukar menerima p£ rubahan kearah pembaharuan.. Hasil wawancara dengan Bapak Amir Hamsah, Kasi Teknik Dinas Perindustrian Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang, Pada tanggal 8 oktober 1984.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(63) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. PERKEMBANGAN DAK PROSPEK INDUSTRI KECIL -GENTENG DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAMPANG. 1* Hambatan-hambatan yang Timbul dan Ueaha-U Saha Untuk Mengataainva. Seperti telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa dalam menjalankan usahanya pengusaha genteng di Kabupaten Sampang masih mengalami beberapa hambatan. Adapun hambatan-hambatan tersebut antara lain : 1. Hambatan di bidang permodalan, 2. Hambatan di bidang pemasaran. 3* Hambatan di bidang metode kerja dan peralatan* ad, 1. Hambatan di Bidang Pemodalan Faktor modal dalam dunia usaha mempunyai. pelanan. yang besar, karena tanpa modal yang cukup menyebabkan kemajuan dan kontinuitas dari pada perusahaan akan tersen dat-sendat. Demikian juga halnya dengan industri kecil genteng di Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang, dimana modal yang dimiliki oleh pengusaha pada umumnya relatip terbatas, atau boleh juga dikatakan kurang.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(64) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Karena adanya hmnbatan dalam hal permodalan tersebut,ma ka akan menimbulkan ketergantungon pengusaha/pen^r-•jinini Icepada ped^gang perantara, didalain prakteknya peda gang perantara tersebut mempunyai fungsi gctnda yaitu di samping sebagai kreditur juga bcrfungsi sebagai jalur pemr.saran. Memupuk modal dari kekuatan sendiri dalam ke giatan usaha dibidang industri kecil genteng adalah sa­ ngat kecil kemungkinannya.Oleh karena itu falctor. modal. akan tetap merupakan h.-mbatan bagi pengusaha genteng di Kabupaten Sampling dalam mengembangkan us'hanya. Dengan kondisi yang demikian, apabila. dikehend *:i agar industri kecil genteng diwilay?.\h Kabupaten Sampang dapat berkembang,maka harus ada bantuan dari pihak luar dalam hal permodalan yang diharapkan akan dapat mendo rong industri kecil genteng lebih maju,sehingga p da sa atnya nanti dapat memiliki daya berkembang sendiri de ngan pesatnya. Pada kenyataanya banyak pihak icetiga yang menyediakan bantuan modal,akan tetapi hanya sebagian kecil saja dari pengusa.hr genteng di Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang yang bisa menggunakan cara ini.K- rena bantuan tersebut merupakan kredit dengan bunga pengembalian yang terlalu tinggi,ditambah lagi dengan tuntutan janinan yang seringkali bernilai beberapa kali lipat dari jumlah kredit.Jadi kccil sekali kemungkinannya bagi po-. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN.

(65) ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. ngusaha genteng untuk: mendapat tambahan modal. Dengan de­ mikian dirasr'tan masih diperlukajn bantuan modal bagi peng usaha genteng di Kab. Sampang dalam ranglca pengembnngannya. ad. 2. Hambatan di Bi^-ng Pemasaran. Palctor pemasaran merupakan. salah satu faktor. yang. ilcut mcnentukan pesatnya perkembangan industri kecil genteng. Hambatan dibidang pemasaran yang dihadapi oleh peng usaha genteng di Kab.Sampruig, diontaranya adalah mengenai saluran distribusi. Pemasaran genteng, khususnya keluar Pulau Uadura cukup baik, akon tetapi hampir semua jalur ii. pemasarannya dikuasai oleh pedagnng perantara. Yang. niana. pedagang perantara tersebut memperoleh keuntungan rata-ra ta 3ekitar 10-20f* dari hasil penjualan genteng.A Tergan tung dnri banyaic sedikitnya permintaan genteng. Snl-h sa­ tu sebab dari masalah tersebut diatas adalah karen^ belum adanya suatu organisasi -atau suatu wad ah usaha bersama da lam menongani pemasaran genteng di Kab. Sampang.. Hambatan. lain di bidang pemasaran yaitu r.donya persaingan dari pro­ duk asbes semen gelombang yang sedikit banyak ilcut mempengaruhi pemasaran genteng ha ail produksi industri kecil genteng Kabupaten Sampang. ad. 3* Hambatan di Bidang I-tetode Kerja d°n Per°latan. Metode kerja serta peralatan y n g digunaJcan meru 1 Hasil waw°ncara dengan Bpk. Ir.Suwondo, Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang, Pada tanggal 12 desember 1936.. SKRIPSI. PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL.... SOEHERMAN. -.

Referensi

Dokumen terkait

Teman-teman Program Profesi Apoteker Periode XLVI Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya serta rekan-rekan seperjuangan PKPA RSUD.. Saiful Anwar dari

Oleh karena itu, untuk menanggulangi kredit macet pemerintah mengeluarkan pedoman pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Koperasi, Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia

Gambar 4.6 Layanan Penyediaan Voucher Internet Hotspot .... Koperasi hadir ditengah-tengah masyarakat memiliki tujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

Periode inkubasi (hsi) diamati pada masing-masing perlakuan sejak sehari setelah inokulasi sampai munculnya gejala pertama layu fusarium pada tanaman uji. oxysporum , yaitu

Dari hasil pengamatan pada pelaksanaan tindakan siklus II, pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilakukan diantaranya peneliti sudah menyampaikan tujuan pembelajaran,

• Sistem siap untuk dibuat dan di instalasi. • Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi system baru. • Laporan implementasi yang dibuat pada

Konsentrasi adalah angka banding volume zat terlarut (ekstrak daun selada air dengan jenis pelarut berbeda) terhadap volume zat pelarut (aquades).. Zona hambat pertumbuhan

Saran yang dapat peneliti sumbangkan sehubungan dengan penelitian analisis pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi dengan pendekatan saintifik