• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PERKULIAHAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL PERKULIAHAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

1

Fakultas Program Studi SKS Kode MK Di susun Oleh

FFIKes DIII - Keperawatan

2

WAT 1.03 Dr.Ivan Elisabeth M.Kes

MODUL PERKULIAHAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

1. IDENTITAS MODUL

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN SEMESTER : EMPAT (IV)

TAHUN AKADEMIK : 2019/2020 2. IDENTITAS DOSEN

NAMA :Dr Ivan Elisabeth Purba M.Kes NIDN :

DISETUJUI DAN DISAHKAN DI:MEDAN TANGGAL : MARET 2020

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KETUA,

Ns.Flora Sijabat S.Kep, MNS

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya modul teoriantropologi kesehatan ini dapat diselesaikan. Modul ini disusun untuk memenuhi proses pembelajaran mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang ada pada kurikulum Pendidikan D III Keperawatan dan sebagai pegangan bagi dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran baik di kelas, laboratorium maupun klinik/lapangan sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan sehingga proses pembelajaran yang dibahas mengikuti standar yang sudahdibuat.

Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan mahasiswa dan dosen dapat melaksanakan pembelajaran dengan terarah, mudah dan berorientasi pada pendekatan SCL sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan memotivasi mahasiswa dapat belajar dengan disiplin dan mampu menghadapi soal uji kompetensi dengan baik

Terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa di Prodi keperawatan fakultas farmasi dan ilmu kesehatan.

Medan, Maret 2020

Tim Penyusun

(4)

Daftar Isi

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 3

Daftar Gambar 5

Pendahuluan 6

Kegiatan Belajar 1 : Pengertian Pokok Pancasila 9

Tujuan Pembelajaran Umum 9

Tujuan Pembelajaran Khusus 9

Pokok-Pokok Materi Pembelajaran 9

Uraian Materi Pembelajaran 10

Rangkuman 23

Tes Formatif 24

Tugas Mandiri 25

Kegiatan Belajar 2 : Pancasila Dalam Sejarah 27 Bangsa Indonesia

Tujuan Pembelajaran Umum 27

Tujuan Pembelajaran Khusus 27

Pokok-Pokok Materi Pembelajaran 27

Uraian Materi Pembelajaran 28

Rangkuman 35

Tes Formatif 36

Tugas Mandiri 37

Kegiatan Belajar 3 : Hubungan Pancasila dan 38 Undang-Undang Dasar 1945

(5)

Tujuan Pembelajaran Umum 38

Tujuan Pembelajaran Khusus 38

Pokok-Pokok Materi Pembelajaran 38

Uraian Materi Pembelajaran 39

Rangkuman 45

Tes Formatif 47

Tugas Mandiri 48

Penutup 49

Sumber Acuan 50

Kunci Jawaban 50

Kegiatan Belajar 1 51

Kegiatan Belajar 2 52

Kegiatan Belajar 3 53

Tes Akhir Modul 55

Kunci Jawaban Tes Akhir Modul 57

Pedoman Penilaian Tes Akhir Modul 57

(6)

Daftar Gambar

Gambar 1 : Peta Nusantara 11

Gambar 2 : Sidang PPKI 13

Gambar 3 : Sidang Paripurna DPR RI 17

Gambar 4 : Pemberian Suara dalam Pemilu sebagai wu- 21 jud Negara demokrasi

Gambar 5 : Sumpah Palapa 29

Gambar 6 : Proklamasi Kemerdekaan RI 31

Gambar 7 : Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 32

Gambar 8 : Peta Indonesia 41

Gambar 9 : Praktek Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh 41 Rakyat Indonesia

Gambar 10 : Partai Peserta Pemilu menggambarkan 42 Negara Demokrasi

Gambar 11: Praktek Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Ke- 43 manusiaan Yang Adil dan Beradab

(7)

Pendahuluan

Berdasarkan Keputusan DIRJEN DIKTI No. 43/DIKTI/Kep/2006, kompe- tensi yang diharapkan setelah mempelajari pendidikan Kewarganegaraan ada- lah Anda menjadi ilmuwan dan professional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis, berkeadaban. Selain itu kompetensi yang diharapkan adalah Anda menjadi warganegara yang memiliki daya saing, berdisiplin, ber-par- tisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.

Tujuan Utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wa- wasan dan bernegara serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang

bersendikan kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila. Selain itu, Pendi- dikan Pancasila bagi Perguruan Tinggi bertujuan membina kesadaran dan ke-banggaan nasional Anda sebagai warga Negara yang merupakan subyek pen-egak budaya dan moral politik NKRI.

Selamat berjumpa di modul mata kuliah Kewarganegaraan. Modul ini dibagi dalam 4 modul, yaitu: modul 1, membahas tentang Pancasila dan Un- dang- Un-dang Dasar 1945; modul 2, membahas tentang Pancasila dan Profesi Keper-awatan; modul 3, membahas tentang Kewiraan, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional; dan modul 4, membahas tentang Politik Strategi Nasional .

Nah, sekarang Anda akan mempelajari modul pertama yang berjudul

“Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. Modul ini agar mudah Anda pe- lajari dike-mas dalam tiga Kegiatan Belajar, yaitu :

1. Kegiatan Belajar 1, membahas pengertian pokok Pancasila.

2. Kegiatan Belajar 2, membahas Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia 3. Kegiatan Belajar 3, membahas hubungan Pancasila dan Undang- Undan Dasar 1945

Tujuan mempelajari modul ini adalah: 1) menjelaskan pengertian pokok Pancasila, 2) menjelaskan Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia, 3) men-jelas- kan hubungan Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945.

(8)

Modul ini dapat Anda pelajari secara mandiri. Dalam mempelajari modul ini sebaiknya Anda lakukan secara bertahap , mulai dari materi yang disajikan pada Kegiatan Belajar 1 yang membahas tentang pengertian pokok Pancasila, dan Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia. Setelah Anda mempelajari ma- ter-inya Anda dipersilahkan mengerjakan soal-soal tes formatif dan tugas mandi-rinya. Apabila Anda benar-benar merasa yakin telah memahami materinya, Anda diperkenankan untuk melanjutkan mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 2.

Anda dapat melanjutkan mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 3 setelah Anda memahami materi dan mengerjakan soal-soal tes formatif dan tu- gas

(9)

mandiri pada Kegiatan Belajar 2 minimal 80% benar. Jika Anda telah menyele-saikan Kegiatan Belajar 3 dan yakin telah memahami materinya Anda diperke-nan- kan untuk mengerjakan Tugas Akhir Modul (TAM). Hal penting yang harus Anda lakukan adalah mencatat materi pembelajaran yang sulit Anda pahami. Anda dapat mendiskusikannya dengan teman Anda dan apabila dibutuhkan Anda di- anjurkan untuk mendiskusikannya dengan nara sumber pada saat ke-giatan pembelajaran tatap muka.

Di dalam modul ini tersedia soal tes formatif dan tugas mandiri dan henda- knya semua soal tes formatif dan tugas mandiri ini Anda kerjakan dengan tuntas.

Dengan mengerjakan semua soal tes formatif dan tugas mandiri secara tuntas, Anda dapat menilai sendiri tingkat penguasaan dan pemahaman terhadap ma- teri pembelajaran yang disajikan dalam modul. Disamping itu, dengan menger- jakan semua soal tes formatif dan tugas mandiri, Anda pun dapat mengetahui bagian-bagian mana dari materi pembelajaran yang masih belum sepenuhnya dipahami.

Apabila semua soal tugas pada setiap Kegiatan Belajar telah selesai Anda ker-jakan, periksalah jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban yang disediakan pada bagian akhir dari modul ini. Selanjutnya Anda dapat mengeta-hui tingkat penguasaan Anda terhadap materi setiap Kegiatan Belajar dengan meng- hitung menggunakan rumus:

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban yang benar X 100%

Jumlah skore maksimal

Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban yang benar X 100% Jumlah skore mak-simal

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai : 90%-100% = baik sekali

80%-89% = baik 70%-79% = cukup - 69% = kurang

(10)

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, berarti Anda tel- ah memahami materi pembelajaran pada Kegiatan Belajar 1 dan Anda dapat melanjutkan mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 2 demikian seterusnya.

Bila tingkat penguasaan materi Anda dibawah 80% , maka Anda dipersilahkan mempelajari kembali materi pembelajaran pada Kegiatan Belajar 1 terutama ma-teri yang belum dipahami dan selanjutnya mengerjakan kembali soal tes format-if dan tugas mandirinya.

(11)

Manfaat mempelajari modul ini adalah membantu Anda untuk dapat me- ma- hami pengertian pokok Pancasila, baik Pancasila sebagai filsafat bangsa In- do- nesia, Pancasila dan sejarah kehidupan bangsa Indonesia, dan hubungan Pan- casila dengan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu modul ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran Anda sebagai warga negara Indonesia

dalam menumbuhkan wawasan dan bernegara serta membentuk sikap dan per-ilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila.

Perkiraan waktu yang diperlukan untuk mempelajari modul ini adalah 6 x 50 menit. Sedangkan waktu yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran secara tatap muka adalah 4 x 50 menit. Oleh karena itu, Anda dapat membuat catatan-catatan mengenai hal-hal yang perlu didiskusikan pada waktu pelaksanaan kegia- tan pembelajaran secara tatap muka.

Keberhasilan Anda dalam mempelajari modul ini tentunya sangat tergan- tung pada keseriusan Anda. Hendaknya Anda tidak segan-segan untuk bertanya ten-tang materi pembelajaran yang belum Anda pahami kepada nara sumber pada saat dilaksanakannya kegiatan pembelajaran tatap muka atau berdiskusi dengan rekan Anda. Disamping itu, Anda juga harus berusaha dengan sungguh-sung-guh untuk mengerjakan tes formatif, dan menyelesaikan semua tugas mandiri yang ada dalam modul ini. Yakinlah bahwa Anda akan berhasil apabila Anda memiliki semangat belajar yang tinggi. Jangan lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kua- sa agar senantiasa diberikan kemudahan belajar

(12)

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

TUJUAN

Pembelajaran Umum

Setelah menyelesaikan materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar 1 ini, maka diharapkan Anda akan mampu memahami Fungsi Pancasila

dalam kehidupan berbangsa Indonesia TUJUAN

Pembelajaran Khusus

a. Menjelaskan fungsi pancasila sebagai dasar negara b. Menjelaskan fungsi pancasila sebagai ideologi negara c. Menjelaskan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup

d. Menjelaskan fungsi Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia e. Menjelaskan fungsi Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa

f. Menjelaskan fungsi Pancasila sebagai cita-cita bangsa POKOK

Materi

a. Fungsi Pancasila sebagai dasar Negara b. Fungsi Pancasila sebagai ideology Negara c. Fungsi Pancasila sebagai Pandangan Hidup

d. Fungsi Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia e. Fungsi Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia f. Fungsi Pancasila sebagai cita-cita bangsa

(13)

Uraian Materi

a. Pengertian Pokok Pancasila

Pancasila berasal dari bahasa sansekerta India (kasta brahmana). Menurut Muh. Yamin, dalam bahasa sansekerta, Pancasila memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu: panca: yang artinya lima, syila: vokal i pendek, yang artinya batu sendi, alas, atau dasar. Syiila vokal i panjang artinya peraturan tingkah laku yang baik atau penting. Kata-kata terse-but kemudian dalam bahasa Indonesia teru- tama bahasa Jawa diartikan “susila” yang memiliki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu, se-cara etimologi kata

“Pancasila” yang dimaksud adalah istilah “pancasyila” dengan vokal i yang memiliki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. adapun istilah “panca-syiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna “lima aturan tingkah laku yang penting.”

Selain itu, perkataan pancasila mula-mula terdapat dalam perpustakaan Budha India. Ajaran budha bersumber pada kitab suci Tri Pitaka dan Vinaya pi- taka, yang kesemuanya itu merupakan ajaran moral untuk mencapai surga. Aja- ran Pancasila menurut Budha adalah merupakan lima aturan (larangan) atau five moral principles, yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh para penganutnya. Adapun isi lengkap larangan itu adalah:

Panatipada veramani sikhapadam samadiyani, artinya “jangan mencabut nyawa makhluk hidup” atau dilarang membunuh.

1) Dinna dana veramani shikapadam samadiyani, artinya “jangan men- gambil barang yang tidak diberikan.” maksudnya dilarang mencuri.

2) Kameshu micchacara veramani shikapadam samadiyani, artinya jan-gan berbuat zina.

3) Musawada veramani shikapadam samadiyani, artinya jangan berkata bohong atau dilarang berdusta.

.

(14)

Bagaimana nilai-nilai pancasila? Nah, nilai-nilai pancasila secara intrin-sik bersifat filosofis, dan di dalam kehidupan masyarakat Indonesia nilai pancasila secara praktis merupakan filsafat hidup (pandangan hidup). Nilai dan fungsi filsafat

pancasila telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Hal ini dib- uktikan dengan sejarah kerajaan Majapahit (1293). Pada waktu itu Hindu dan Budha hidup ber- dampingan dengan damai dalam satu kerajaan.

Empu Prapanca menulis “Negara Kertagama” (1365). Dalam kitab terse-but telah terdapat istilah “Pancasila”

Empu Tantular yang mengarang buku “Sutasoma” yang di dalam-nya memuat: “Bhineka Tunggal ika tan Hana Dharma Mangrua”, artinya walaupun berbeda namun satu jua adanya, sebab ada tidak agama yang memiliki Tu- han yang berbeda. Hal ini menunjukkan adanya realitas kehidupan agama pada saat itu, yaitu agama Hindu dan Budha, bahkan salah satu kerajaan yang menjadi kekuasaannya yaitu Pasai justru telah memeluk agama Islam.

Sumpah Palapa yang diucapkan Mahapatih Gadjah Mada dalam sidang ratu dan para menteri di pasebahan keprabuan Majapahit pada tahun 1331, yang berisi cita-cita mempersatukan seluruh Nusantara raya sebagai berikut:

“Saya baru akan berhenti berpuasa makan palapa, jika-lau seluruh nusantara bertakhluk di bawah kekuasaan negara, jikalau gu-run, seram, tanjungpura, Haru, pahang, Dempo, Bali, Sunda, palembang, tumasik telah dikalahkan”(Yamin; 1960:60).

Gambar 1, Peta Nusantara

(15)

Apa nilai dasar dan hakiki dari pancasila itu? Sebagai ajaran filsa-fat, pan- casila mencerminkan nilai dan pandangan mendasar dan hakiki rakyat Indone- sia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan, yakni Tuhan Yang Maha Esa sebagai asas fundamental dalam kesemesta-an yang kemudian juga dijadikan fundamental kenegaraan yaitu negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Demikian pula asas kemanu-siaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan seterusnya dimana nilai nilai tersebut secara bulat dan utuh mencerminkan azas kekeluar-gaan, cinta sesama dan cinta keadilan.

Nah, berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka disusunlah pokok- pokok ajaran filsafat pancasila menurut Lapasila IKIP Malang (yang saat ini menjadi Uni- versitas Negeri Malang) yaitu: Tuhan Yang Maha Esa, Budinurani manusia, Kebe- naran, Kebenaran dan Keadilan dan Kebe-naran dan keadilan bagi bangsa Indo- nesia. Bagaimana perkembangan selanjutnya? Dalam perkembangan selanjutnya pancasila tercantum da-lam pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 yang susu- nan sila-silanya sebagai berikut:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa

2) Kemanusiaan Yang Adil dan beradab 3) Persatuan Indonesia

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusy- waratan/perwakilan

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai pengertian pokok Pancasila, se-moga Anda dapat memahami dengan mudah dan bermanfaat bagi pros-es pembelaja- ran selanjutnya.

b. Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa Indonesia

Apakah pandangan hidup itu? Setiap manusia di dunia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup adalah suatu wawasan menyeluruh terha- dap kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur. Pandangan hidup berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur hubungan manusia dengan sesama, lingkungan dan mengatur hubungan

(16)

manusia dengan Tuhannya.

Pandangan hidup yang diyakini suatu masyarakat maka akan berkem-bang secara dinamis dan menghasilkan sebuah pandangan hidup bang-sa.

Pandangan hidup bangsa adalah kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebe- narannya maupun manfaatnya oleh suatu bangsa sehingga darinya mam- pu menumbuhkan tekad untuk mewujudkannya di dalam sikap hidup se- hari-hari.

Setiap bangsa di mana pun pasti selalu mempunyai pedoman sikap hid-up yang dijadikan acuan di dalam hidup bermasyarakat. Demikian juga dengan bangsa Indonesia. Bagi bangsa Indonesia, sikap hidup yang di-yakini kebenaran- nya tersebut bernama Pancasila. Nilai-nilai yang ter-kandung di dalam sila-sila Pancasila tersebut berasal dari budaya mas-yarakat bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itu, Pancasila sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia maka Pancasi- la dapat disebut sebagai cita-cita moral bangsa Indonesia. Cita-cita moral inilah yang kemudian memberikan pedoman, pegangan atau kekuatan rohaniah kepada bang-sa Indonesia di dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pan- casila di samping merupakan cita-cita moral bagi bangsa Indonesia, juga sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pancasila sebagaimana termuat dalam Pem- bukaan Undang- Undang Dasar 1945 adalah hasil kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang pada waktu itu diwakili oleh PPKI. Dengan demikian, Pancasila merupakan kesepakatan bersama seluruh masyarakat Indonesia maka Pancasila sudah seharusnya dihor-mati dan dijunjung tinggi.

(17)

c. Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia

Apa dasar negara itu? Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Bagaimana pancasila sebagai dasar negara?

Pancasila dalam fungsinya sebagai dasar negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia, terma-suk di dalamnya seluruh unsur-un- surnya yakni pemerintah, wilayah, dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara Republik Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara mempunyai arti menjadikan Pancasila se-bagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan. Konsekuen-sinya adalah Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum.

Hal ini menempatkan Pancasila sebagai dasar negara yang berarti melak- sanakan nilai-nilai Pancasila dalam semua peraturan perundang-undan-gan yang ber- laku. Oleh karena itu, sudah seharusnya semua peraturan perundang-un- dangan di negara Republik Indonesia bersumber pada Pancasila.

Bagaimana implikasi Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia?

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia mempunyai implikasi bahwa Pancasila terikat oleh suatu kekuatan secara hukum, terikat oleh struktur kekua- saan secara formal, dan meliputi suasana kebatinan atau cita- cita hukum yang menguasai dasar negara (Suhadi, 1998). Cita-cita hukum atau suasana kebati- nan tersebut terangkum di dalam empat pokok pikiran Pembukaan Undang-Un- dang Dasar 1945 di mana keem-patnya sama hakikatnya dengan Pancasila. Empat pokok pikiran Pem-bukaan Undang- Undang Dasar 1945 tersebut lebih lanjut ter- jelma ke dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Barulah dari pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 itu diuraikan lagi ke dalam banyak peratur-an perun- dang-undangan lainnya. Coba Anda berikan contoh! Misalnya ketetapan MPR, undang-undang, peraturan pemerintah dan lain se-bagainya.

(18)

d. Pancasila sebagai Filsafat bangsa Indonesia

Apakah filsafat itu? Filsafat merupakan cara pandang yang sangat men-dasar dan mendalam mengenai sesuatu hal. Pancasila dalam pendekatan filsa- fat adalah ilmu pengetahuan yang mendalam mengenai Pancasila. Berdasarkan pemikiran filsafati, Pancasila sebagai filsafat pada hakekat-nya merupakan suatu nilai (Kaelan, 2000 dalam Winarno, 2007). Nilai-nilai tersebut selanjutnya menja- di sumber nilai bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara Indonesia.

Apakah yang dimaksud dengan nilai? Nilai merupakan sesuatu yang berharga, baik dan berguna bagi manusia. Nilai adalah suatu penetapan atau suatu kualitas yang menyangkut jenis dan minat. Nilai adalah suatu penghargaan atau suatu kualitas terhadap suatu hal yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku manusia.

Bagaimana karakteristik atau ciri-ciri nilai itu? Nilai bersifat abstrak, seperti sebuah ide dalam arti tidak dapat ditangkap melalui indra, yang dapat ditang- kap adalah obyek yang memiliki nilai. Misalnya gandum akan bernilai kemakmu- ran bila dibagikan dan diterima secara adil. Ke-makmuran adalah abstrak, tetapi gandum adalah riil. Coba Anda berikan contoh lain? Misalnya keadilan, kecantikan, kedermawanan, kesederha-naan adalah hal yang abstrak namun merupakan sesuatu realitas, sesuatu yang ada dan dibutuhkan manusia. Nah,selain itu nilai juga mengandung harapan akan sesuatu yang diinginkan. Misalnya orang hidup menging-inkan keadilan. Kemakmuran merupakan harapan setiap orang. Jadi nilai juga bersifat normatif, suatu keharusan (das sollen) yang menuntut diwu-judkan dalam tingkah laku. Bahkan Anda ingat nilai dapat pula menjadi pendorong/mo- tivator hidup manusia.

Tindakan manusia digerakkan oleh nilai, misalnya kepan- daian. Karena mengharapakan nilai kepan-daian maka setiap mahasiswa terger- ak untuk melakukan berbagai per-ilaku supaya menjadi pandai. Oleh karena itu, karakteristik atau ciri-ciri nilai antara lain dapat disajikan dalam kolom berikut:

Ciri-ciri nilai adalah sebagai berikut : - Suatu realitas abstrak

- Bersifat normative

- Sebagai motivator/daya dorong manusia dalam bertindak

(19)

Ciri-ciri nilai adalah sebagai berikut : - Suatu realitas abstrak

- Bersifat normative

- Sebagai motivator/daya dorong manusia dalam ber- tindak

Bagimana tingkatan nilai dalam filsafat Pancasila? Dalam filsafat Pancasi-la terdapat tiga tingkatan nilai, yaitu :

1) Nilai dasar yaitu asas-asas yang kita terima sebagai dalil sebagai ses-uatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi.

2) Nilai instrumental yaitu norma sosial dan norma hukum yang selan-jut- nya akan dirumuskan dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lem-baga negara.

3) Nilai praksis yaitu nilai sesungguhnya yang kita laksanakan dalam ke- hidupan sehari-hari.

Apa nilai-nilai dasar dari Pancasila itu? Adapun nilai-nilai dasar dari Pan-casila adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai kemanusiaan yang adil dan be- radab, nilai persatuan, nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bagaimana nilai ketuhanan itu? Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam se-mesta. Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius, bukan bangsa yang ateis. Pengakuan terhadap Tu- han diwu-judkan dengan perbuatan untuk taat pada perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan ajaran atau tuntutan agama yang dianutnya. Nilai ketuhanan juga memiliki arti bagi adanya pengakuan akan kebe-basan untuk me- meluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, ti-dak ada paksaan, serta tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.

Bagaimana nilai kemanusiaan itu? Nilai kemanusiaan yang adil dan be-rad- ab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai- nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memper- lakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. Bagaimana implementasinya? Da- lam pelaksanaannya manusia perlu Anda perlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, sebagai makh-

(20)

luk Tuhan yang sama derajatnya dan sama hak dan kewajiban asasinya.

Berdasarkan nilai ini, secara mutlak ada pengakuan terhadap hak asasi manusia.

Bagaimana nilai persatuan itu? Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasi- onalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persat-uan Indonesia seka- ligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terh-adap keanekaragaman yang di- miliki bangsa Indonesia. Apa akibatnya? Adanya perbedaan bukan sebagai sebab perselisihan tetapi justru dapat menciptakan kebersamaan. Kesadaran ini tercipta dengan baik bila ses-anti “Bhinneka Tunggal Ika” sungguh-sungguh dihayati.

Bagaimana nilai kerakyatan itu? Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hik- mat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengand-ung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musy- awarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan. Apa contohnya? Misalnya di DPRD, DPR, BPD dan MPR. Ber-dasarkan nilai ini, diakui paham demokrasi yang lebih mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat.

Gambar 3, Sidang paripurna DPR RI

(21)

Bagaimana nilai keadilan sosial itu? Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah maupun batiniah. Berdasarkan nilai ini, keadilan adalah nilai yang amat mendasar yang diharapkan oleh seluruh bangsa. Negara Indonesia yang diharapkan adalah Negara Indone- sia yang berkeadilan. Nah selanjut-nyua, nilai-nilai dasar Pancasila dapat disajikan dalam kolom berikut:

Nilai-nilai dasar dari Pancasila : 1. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Nilai persatuan

4. Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam per- musyawaratan/perwakilan

5. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia e. Pancasila sebagai Ideologi Nasional

Apa ideologi itu? Ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita. Sedangkan logos berarti ilmu. Se-cara harafiah ideology berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide. Dalam pengertian sehari- hari idea disamakan artinya dengan “cita-cita” Apa ci-ta-cita itu? Cita-cita yang dimak- sud adalah cita-cita bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita itu seka- ligus merupakan dasar, pan-dangan/paham. Apa ideologi nasional bangsa itu? Ideologi yang pada mulanya berarti gagasan dan cita-cita berkembang secara luas menjadi suatu paham mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang dipegang oleh seorang atau sekelompok orang untuk menjadi pegangan hidup. Seperangkat nilai yang dianggap benar, baik, adil dan menguntungkan itu dijadikan nilai bersama. Apabila sekelompok masyarakat bangsa men-jadikan nilai dalam ideologi sebagai nilai bersama maka ideologi terse-but menjadi bangsa atau ideologi nasional bangsa yang bersangkutan.

(22)

Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan seperang- kat ide yang disepakati oleh seluruh bangsa Indonesia se-bagai pegangan hidup sehingga Pancasila dijadikan sebagai ideologi nasional. Perlu Anda ingat bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila adalah hasil kesepakatan warga bangsa bukan paksaan atau tekanan pihak lain. Dengan ideologi Pancasila memenuhi cirri se-bagai ideology terbuka.

(23)

Sekarang coba Anda diskusikan dengan teman sejawat, mengapa ideologi Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka? Tulislah jawaban Anda pada kolom berikut:

Mengapa ideologi Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka?

………

………

Bagaimana jawaban Anda, tentu benar bukan! Kemudian bandingkan atau cocok- kan jawaban Anda dengan uraian berikut. Sumber semangat yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah terdapat dalam penjelasan umum UUD

1945 yaitu: ”terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hu-kum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedang aturan- aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepa-da undang- undang yang lebih mudah caranya membuat, mengubah dan mencabut.”

Mengapa Pancasila dijadikan sebagai ideologi nasional? Adapun makna Pancasila sebagai ideologi nasional adalah bahwa nilai-nilai yang ter-kandung dalam ideologi Pancasila menjadi cita-cita normatif penyeleng-garaan bernegara. Secara luas dapat diartikan bahwa visi atau arah dari penyelenggaraan ke- hidupan berbangsa dan bernegara Indonesia ada-lah terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan dan yang ber-Keadilan.

Apa fungsi Pancasila sebagai ideologi nasional? Pancasila sebagai ide-ologi nasional yang berfungsi sebagai cita-cita merupakan fungsi uta-ma dari sebuah ideologi. Adapun fungsi lain ideologi Pancasila adalah sebagai pemersatu mas- yarakat sehingga dapat dijadikan prosedur penyelesaian konflik, sesuai gagasan para pendiri Negara kita tentang pentingnya mencari nilai-nilai bersama yang dapat mempersatukan berb-agai golongan masyarakat di Indonesia.

(24)

1) Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi cita-cita normat-if penyelenggaraan bernegara

2) Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai yang disepakati bersama dan oleh karena itu menjadi salah satu sarana pe- mersatu (integrasi) masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, secara ring-kas Pancasila sebagai ideologi nasional dapat dijelaskan pada kolom berikut:

Pancasila sebagai ideologi nasional:

1. Nilai–nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi cita-cita luhur bangsa Indonesia

2. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan kesepakatan seluruh masyarakat Indonesia

Bagaimana perwujudan ideologi Pancasila sebagai cita-cita negara? Per- wujudan ideologi Pancasila sebagai cita-cita negara dinyatakan dalam visi Indo- nesia masa depan yang terdiri dari:

1) Visi ideal, yaitu cita-cita luhur bangsa Indonesia seperti yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke dua dan ke empat.

2) Visi antara, yaitu visi Indonesia 2020 yang berlaku sampai dengan tahun 2020.

3) Visi lima tahunan, sesuai yang tertulis dalam Garis-Garis Besar Halu-an Negara (GBHN).

Pada visi antara dikemukakan bahwa visi Indonesia 2020 adalah ter-wu- judnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara. Mewujudkan bangsa yang religius, manusia-wi, bersatu, demokratis, adil dan sejahtera pada dasarnya adalah upaya menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai cita-cita bersama. Bangsa atau masyarakat yang demikian merupakan ciri dari mas- yarakat madani di Indonesia (Mansoer, 2003 dalam Winarno, 2007).

Sekarang coba Anda diskusikan dengan teman sejawat bagaimana visi Indonesia 2020? Selanjutnya cocokkan dan bandingkan jawaban Anda dengan visi Indonesia 2020 yang disajikan dalam kolom dibaawah ini:

(25)

Visi Indonesia 2020 : 1. Religius 2. Manusiawi 3. Bersatu 4. Demokratis 5. Adil

6. Sejahtera 7. Maju 8. Mandiri

9. Baik dan Bersih dalam Penyelenggaraan Negara

(26)

Dalam hal ini Pancasila sebagai ideologi nasional dapat digunakan se-bagai sarana pemersatu dalam masyarakat dan prosedur penyelesaian konflik.

Bagaiman implementasinya? Nilai-nilai Pan- casila hendaknya mewarnai setiap prosedur penyelesaian konflik di masyarakat. Secara normatif dapat dinyatakan sebagai berikut: bahwa penyelesaian suatu konflik hendaknya dilandasi oleh nilai-nilai religius, menghargai derajat kemanu- siaan, mengedepankan persatuan, mendasarkan pada prosedur demokratis dan berujung pada terciptanya keadilan.

Sekarang cobalah Anda identifikasi mengenai pengertian pokok Pancasi-la.

Tulislah jawaban Anda pada tabel berikut:

Tabel 1, Pengertian pokok Pancasila

No. Pengertian pokok Pancasila

Diskripsi atau Pengertiannya

1 .

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia

...

...

2

. Pancasila sebagai Dasar Negara

...

...

3

. Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia

...

...

4

. Pancasila sebagai Ideologi Nasional

...

...

Demikianlah uraian materi pembelajaran Kegiatan Belajar-1, saya percaya Anda telah memahaminya. Namun, untuk lebih memantapkan pemaha-man Anda, sebaiknya Anda membaca secara cermat rangkuman berikut ini:

(27)

Rangkuman

1.Pancasila memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu: panca: yang artinya lima, syila: vokal i pendek, yang artinya batu sendi, alas, atau dasar. Syiila vokal i panjang artinya peraturan tingkah laku yang baik atau penting. Kata kata terse-but kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa diartikan “susila” yang memiliki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu, secara etimologi kata “pancasila” yang dimaksud adalah istilah “pancasyila”

dengan vokal i yang memiliki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. adapun istilah “pancasyiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna “lima aturan tingkah laku yang penting.”

2.Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia karena Pancasila ada- lah kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya maupun manfaatnya oleh suatu bangsa sehingga darinya mampu menumbuhkan tekad untuk mewujud-kannya di dalam sikap hidup sehari-hari.

3.Pancasila sebagai dasar negara mempunyai arti menjadikan Pancasila sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan.

Konsekuensinya ada-lah Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Hal ini menem-patkan Pancasila sebagai dasar negara yang berarti melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam semua peraturan perundang- undangan yang berlaku. Oleh karena itu, sudah seharusnya semua peraturan perundang-undangan di ne-gara Republik Indonesia bersumber pada Pancasila.

4.Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia karena Pancasila mengandung nilai-nilai dasar yaitu : nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, nilai persatuan, nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat ke-bijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan nilai keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

5.Pancasila sebagai ideology nasional Indonesia mempunyai makna : nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi cita-cita normative penyelengga- raan bernegara. Selain itu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila meru- pakan nilai yang disepakati bersama dan oleh karena itu menjadi salah satu sarana pemersatu (integrasi) masyarakat Indonesia.

(28)

Test Formatif

JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI !

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Secara etimologi kata “pancasila” berasal dari istilah “pancasyila”

dengan vokal i yang memiliki makna leksikal : a. Lima sila Pancasila

b. Dasar yang memiliki lima unsure c. Unsur yang memiliki lima dasar d. Lima unsure susila

e. Lima alas

2. Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya maupun manfaatnya oleh suatu bangsa sehingga darinya mampu menumbuhkan tekad untuk mewujudkannya di dalam sikap hidup sehari- hari. Hal ini meru-pakan wujud dari Pancasila sebagai :

a. Dasar Negara Indonesia

b. Sumber dari segala sumber hukum c. Pandangan hidup bangsa Indonesia d. Dasar filsafat bangsa Indonesia e. Ideologi bangsa Indonesia

3. Pancasila sebagai dasar negara mempunyai arti menjadikan Pancasila seba-gai:

a. Dasar penyelenggaraan pemerintahan b. Dasar filsafat bangsa Indonesia

c. Sumber dari segala sumber hukum d. Ideologi bangsa Indonesia

(29)

4. Sebagai filsafat bangsa Indonesia Pancasila mengandung nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis. Termasuk nilai instrumental adalah :

a. Peraturan Presiden

b. Undang-Undang Tenaga Kesehatan c. Peraturan Pemerintah

d. Mengunjungi Panti Asuhan

5. Pancasila sebagai cita-cita luhur bangsa Indonesia, dapat digunakan dalam penyelesaian konflik merupakan fungsi Pancasila:

a. Sebagai dasar Negara ideologi Nasional Pancasila b. Sebagai falsafah bangsa Indonesia

24

(30)

c. Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia d. Sebagai Ideologi Negara

e. Sebagai sumber dari segala sumber hukum

(31)

Tugas

Jawablah soal tugas di bawah ini dengan singkat dan jelas dengan cara menu-liskan esensinya saja. Tidak harus dalam bentuk kalimat.

1. Jelaskan secara singkat pengertian pokok kata Pancasila secara etimologi

!

2. Jelaskan secara singkat Pancasila sebagai pAndangan hidup bangsa Indonesia!

3. Mengapa Pancasila disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia?

4. Apa saja nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila ?

5. Perwujudan ideology Pancasila sebagai cita-cita negara dinyatakan dalam Visi Masa Depan Indonesia antara lain Visi Indonesia 2020.

Jelaskan Visi Indonesia 2020!

Bagaimana jawaban Anda? Tentunya ke sepuluh soal tadi sudah selesai Anda kerjakan. Jika belum, cobalah pelajari kembali materi yang masih kurang Anda pahami dan jangan lupa kerjakan soal tes formatif dan soal tugas mandiri yang belum selesai Anda kerjakan. Apabila semua soal tes formatif dan tugas mandiri sudah selesai Anda kerjakan, periksalah jawaban Anda dengan menggunakan kunci Jawaban yang disediakan pada bagian akhir modul ini.

Bagaimana hasil jawaban Anda? Semoga semua jawaban Anda benar. Nah, selamat atas keberhasilan Anda. Apabila belum sepenuhnya berhasil atau be- lum mencapai 80% benar, sebaiknya Anda pelajari kembali materi pembelajaran Kegiatan Belajar-1 terutama materi pembelajaran yang belum Anda pahami. Setelah itu, cobalah kerjakan kembali soal tes formatif dan tugas mandiri Kegia-tan Belajar-1. Semoga kali ini Anda dapat menyelesaikannya dengan benar.

(32)

Bagaimana? Apabila memang Anda telah berhasil menyelesaikan semua soal tes formatif dan tugas mandiri dengan benar atau setidak-tidaknya 80% benar, Anda diperkenankan untuk mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-2. Selamat Belajar dan Sukses mempelajari materi pembe-lajaran Kegiatan Belajar-2.

(33)

endidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kese

TUJUAN

Pembelajaran Umum

Setelah selesai mempelajari materi yang diuraikan pada Kegiatan Belajar -2 ini, Anda diharapkan dapat memahami Pancasila dalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia.

TUJUAN

Pembelajaran Khusus

a. Menjelaskan Pancasila pada masa sebelum penjajahan b. Menjelaskan Pancasila masa penjajahan Belanda c. Menjelaskan Pancasila masa penjajahan Jepang

d. Menjelaskan Pancasila pada masa setelah kemerdekaan POKOK

Materi

a. Pancasila pada masa sebelum penjajahan b. Pancasila pada masa penjajahan Belanda c. Pancasila pada masa penjajahan Jepang d. Pancasila pada masa setelah kemerdekaan

(34)

Uraian Materi

a. Pancasila pada masa sebelum penjajahan 1) Zaman Kutai

Bagaimana Pancasila dalam kehidupan masyarakat pada zaman Kutai ini?

Pada zaman ini masyarakat Kutai yang memulai zaman sejarah Indonesia pertama kalinya ini menampilkan nilai-nilai sosial politik, dan ketuhanan.

2. Zaman Sriwijaya

Selanjutnya apa yang terjadi di zaman kerajaan Sriwijaya? Pada zaman ini Nega-ra telah merumuskan cita-cita bersama. Apa yang menjadi cita-cita Negara? Ci-ta-citanya berupa kesejahteraan bersama dalam sesuatu negara yang tercemin pada kerajaan Sriwijaya yang berbunyi yaitu marvuat vanua criwijaya siddhayarasubhika {suatu cita-cita negara yang adil & makmur}

3. Zaman Sebelum Majapahit

Apakah Pancasila sudah mulai dikenal masyarakat pada zaman ini? Pada zaman ini diterapkan antara lain untuk raja Aiar Langgi sikap tolerensi dalam beragama nilai-nilai kemanusiaan (hubungan dagang & kerjasama dengan Benggala, Cho-la, dan Chompa) serta perhatian kesejahteraan pertanian bagi rakyat dengan dengan membangun tanggul & waduk.

4. Zaman Majapahit

Selanjutnya apa yang terjadi? Pada tahun 1923 berdirilah kerajaan Majapahit di bawah pemerintahaan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada.

Pada zaman ini terbit buku Sutasoma karangan Empu Tantular dimana di dalamya terdapat istilah Pancasila dengan makna persatuan nasional yaitu Bhineka Tung-gal Ika Tan Hana Dharma Mangrua artinya walaupun berbeda namun satu jua. Pada zaman ini juga didengungkan Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Ma-hapatih Gajah Mada berisi cita-cita mempersatukan seluruh nusantara raya. Nilai Panca sila mulai diterapkan pada zaman kerajaan Majapahit melalui hubungan baik dengan kerajaan tetangga dan sistem musyawarah mufakat yang dilakukan oleh sistim pemerintahannya.

(35)

Gambar 5. Sumpah Palapa

Demikian tadi uraian Pancasila pada masa sebelum penjajahan. Selanjutnya bagaimana Pancasila pada masa penjajahan Belanda? Anda dapat mempelajari materi pembelajaran berikut ini:

b. Masa Penjajahan Belanda

Seperti kita ketahui bersama, setelah Majapahit runtuh maka berkembanglah agama Islam dengan pesatnya di Indonesia. Bersama dengan itu maka berkem-bang pula kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Demak. Selain itu, berdatan-gan juga bangsa-bangsa Eropa di Nusantara. Pada awalnya bangsa Portugis ber-dagang, namun lama-kelamaan mulai menunjukan peranannya dalam bidang perdagangan yang meningkat menjadi praktek penjajahan misalnya Malaka pada tahun 1511. Lalu, kapan bangsa Belanda memasuki Indonesia? Pada akhir abad ke XVI bangsa Belanda datang ke Indonesia dengan mendirikan suatu perkumpulan dagang yang bernama VOC (Verenigde Oost Indische Compaignie). Praktek VOC penuh dengan paksaan sehingga mendapatkan perlawanan dari rakyat dan kerajaan-kerajaan. Penghisapan mulai memuncak ketika Belanda menerapkan system monopoli melalui tanam paksa (1830-1870) dengan me-maksakan beban kewajiban terhadap rakyat.

Apa yang dilakukan rakyat Indone-sia terhadap semua ini? Adanya penjajahan membuat perlawanan dari rakyat Indonesia di berbagai wilayah Nusantara, namun karena tidak adanya kesatuan

& persatuan di antara mereka maka perlawanan tersebut senantiasa sia- sia. c. Masa Penjajahan Jepang

Apa yang dilakukan bangsa Jepang terhadap bangsa Indonesia? Jepang men-janjikan kemerdekaan tanpa syarat kepada bangsa Indonesia. Bahkan untuk

(36)

mendapatkan simpati & dukungan dari bangsa Indonesia maka sebagai realisasi janji tersebut maka dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk menyeli-diki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia {BPUPKI} atau Dokuritu JunbiChoosakai. Badan ini dibentuk pemerintah Jepang pada tanggal 29 April 1945sebagai tindak lanjut dari janji kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang diu-capkan Perdana Menteri Koiso pada tanggal 7 September 1944 di depan parle-men Jepang di Tokyo. BPUPKI dilantik tanggal 28 Mei 1945 dan mulai bersidang pada tanggal 29 Mei 1945.

Sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei–1 Juni 1945 untuk membicarakan dasar Indonesia merdeka. Pada sidang pertama tersebut muncul usulan rumu-san dasar Negara dari Mr. M. Yamin (29 Mei 1945), Ir.

Soekarno (1 Juni 1945) yang dengan tegas menyebutkan bahwa rumusan tersebut diberi nama Pancas-ila. Atas dasar itulah maka tanggal 1 Juni 1945 dikenal sebagai hari lahir istilah Pancasila sebagai Nama Dasar Negara kita.

Apa yang dilakukan setelah itu? Untuk membahas dan merumuskan usulan- usu-lan tersebut, dibentuk panitia kecil yang dikenal dengan nama panitia 9 (9 orang) yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Pada tanggal 22 Juni 1945 (di luar sidang BPUPKI) panitia kecil tersebut berhasil merumuskan “Piagam Jakarta”

yang di dalamnya terdapat rumusan dan sistematik Pancasila sebagai berikut : 1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi

pe-meluk-pemeluknya

2) Kemanusiaan yang adil dan beradab 3) Persatuan Indonesia

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam per-musyawaratan perwakilan

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Selanjutnya untuk mensyahkan Piagam Jakarta maka diadakan sidang BPUPKI yang ke dua yang diselenggarakan pada tanggal 10-17 Juli 1945.

Dan,, pada tanggal 14 Juli 1945, Piagam Jakarta diterima oleh BPUPKI sebagai pembukaan dari Rancangan Undang Undang Dasar yang dipersiapkan untuk Negara Indo-nesia merdeka.

(37)

Apa yang dilakukan oleh pemerintah Jepang selanjutnya? Pada tanggal 9 Agus-tus 1945 pemerintah Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan In-donesia (PPKI = Dokuritsu Junbi Inkai) yang diketuai oleh Ir.

Soekarno dan Drs.

(38)

Moh. Hatta sebagai wakilnya. Apa fungsi panitia ini? Panitia ini mempunyai fungsi yang amat penting, lebih-lebih setelah Indonesia merdeka, tetapi belum memiliki kelembagaan Negara seperti disebutkan dalam UUD 1945. Badan ini yang pada awalnya bersifat badan buatan Jepang, namun setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, mempunyai sifat Badan Nasional Indone-sia. Sebagai Badan Nasional Indonesia, PPKI mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting yaitu:

1) Mewakili seluruh bangsa Indonesia

2) Sebagai pembentuk Negara ( yang menyusun Negara Republik Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945)

3) Mempunyai wewenang untuk meletakkan Dasar Negara (pokok kaidah Negara yang fundamental)

Bagaimana nasib pemerintah Jepang selanjutnya? Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu sementara itu di Indonesia terjadi ke- kosongan kekuasaan maka pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan yang dibacakan Ir. Soekarno dan ditandatan-gani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Gambar 6. Proklamasi Kemerdekaan RI

Keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan rancangan UUD Negara sebagai yang kita kenal sekarang yaitu UUD 1945. UUD yang telah disahkan PPKI itu terdiri dari Pembukaan dan Batang Tubuh UUD yang berisi 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan. Pada bagian Pembukaan, yaitu alinea ke-4 tercantum rumusan dasar negara Pancasila yang susunannya sebagai berikut :

(39)

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam per- musyawaratan/perwakilan

5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Nah, berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa proses perumusan Pancasila sebagai dasar Negara mengalami proses yang panjang dan penuh perjuangan, yang perumusannya dilakukan oleh BPUPKI yang dimulai pada tanggal 29 Mei 1945, sedangkan penetapan/pengesahannya dilakukan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 bersamaan dengan ditetapkannya UUD 1945.

(40)

d. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Setelah prokamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 ternyata bangsa Indone-sia masih menghadapi kekuatan sekutu yang berupaya menanamkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia, yaitu pemaksaan untuk mengakui pemerin- tahan NICA (Netherland Indies Civil Administration). Selain itu Belanda secara licik–mempropagandakan kepada dunia luar bahwa negara Proklamasi RI adalah hadiah dari pemerintah Jepang.

Bagaimana reaksi pemerintah Indonesia pada saat itu? Untuk melawan propa-ganda Belanda pada dunia internasional, maka pemerintah RI mengeluarkan tiga buah maklumat:

1) Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang menghentikan kekuasaan luar biasa dari Presiden sebelum masa waktunya (seharusnya berlaku selama enam bulan).

Kemudian maklumat tersebut memberikan kekuasaan tersebut kepada MPR dan DPR yang semula dipegang oleh Presiden kepada KNIP.

2) Maklumat pemerintah tanggal 03 Nopember 1945, tentang pem- bentukan partai politik yang sebanyak –banyaknya oleh rakyat.

Hal ini sebagai akibat dari anggapan pada saat itu bahwa salah satu ciri demokrasi adalah multi partai. Maklumat tersebut juga sebagai upaya agar dunia barat menilai bahwa negara Proklamasi sebagai negara Demokratis.

3) Maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945, yang intin-ya maklumat ini mengubah sistem kabinet Presidental menjadi kabinet parlementer berdasarkan asas demokrasi liberal.

Dengan demikian ini telah membawa ketidakstabilan di bidang politik. Berlakunya sistem demokrasi liberal adalah jelas-jelas merupakan penyimpangan secara konstitusional terhadap undang-undang dasar 1945, serta secara ideologis terhadap Pancasila.

Selanjutnya diskusikan dengan teman Anda untuk melengkapi tabel di bawah ini tentang Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Tuliskan

jawaban Anda pada kolom di bawah ini.

(41)

Tabel 2, Pancasila dalam sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

No

Masa Perjuangan Bang-

Identifikasi peristiwa yang terjadi berhubungan

sa Indonesia dengan Pancasila Sebelum Penjajahan

...

...

Penjajahan Belanda

...

....

MasaPenjajahan Jepang

...

...

Setelah kemerdekaan

...

...

Demikianlah uraian materi pembelajaran Kegiatan Belajar-2, saya yakin tentu-lah Anda telah memahaminya. Namun untuk lebih memantapkan pemahaman Anda, sebaiknya Anda membaca secara cermat rangkuman berikut iRangkuman

Pada zaman sebelum penjajahan yaitu pada zaman kerajaan Kutai, Sriwijaya dan sebelum kerajaan Majapahit istilah Pancasila belum dikenal, namun nilai yang terkandung dalam Pancasila mulai ditanamkan kepada masyarakat oleh pemi-mpin pada zaman itu.

Pada zaman kerajaan Majapahit, dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular terdapat istilah Pancasila dengan makna persatuan nasional yaitu Bhineka Tung-gal Ika Tan Hana Dharma Mangrua artinya walaupun berbeda namun satu jua. Sumpah palapa yang lain diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada berisi cita-cita mempersatukan seluruh nusantara raya. Selain itu Kerajaan Majapahit mempu-nyai nilai hubungan bertetangga dengan baik dan nilai musyawarah mufakat yang dilakukan oleh sistim pemerintahannya.

Adanya penjajahan Belanda membuat perlawanan dari rakyat Indonesia di berb-agai wilayah Nusantara, namun karena tidak adanya kesatuan&

persatuan di antara mereka maka perlawanan tersebut senantiasa sia-sia.

Pada zaman penjajahan Jepang istilah Pancasila dicetuskan pada rapat Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal

(42)

1 Juni 1945. Selanjutnya melalui perjuangan yang panjang rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 disyahkan melalui pengesahan UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945.

Karena Belanda ingin kembali berkuasa di Indonesia, maka pemerintah Indone-sia mengeluarkan maklumat yang antara lain memberlakukan system demokrasi liberal yang dalam hal ini jelas-jelas merupakan penyimpangan secara konsti-tusional terhadap Undang-Undang Dasar 1945, serta secara ideologis terhadap Pancasila.

(43)

test Formatif

Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini dengan Benar!

1. Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada pada masa kerajaan Majapahit menggambarkan cita-cita Pancasila terutama sila:

a. Ketuhanan Yang Maha Esa

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab c. Persatuan Indonesia

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam per-musyawaratan/perwakilan

e. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Pada masa penjajahan Belanda, pemerintah Belanda menerapkan system monopoli melalui tanam paksa (1830-1870) dengan memaksakan beban kewajiban terhadap rakyat. Hal ini bertentangan dengan Pancasila terutama sila :

a. Ketuhanan Yang Maha Esa

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab c. Persatuan Indonesia

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam per-musyawaratan/perwakilan

e. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

3. Piagam Jakarta diterima oleh BPUPKI sebagai pembukaan dari Rancangan Undang Undang Dasar yang dipersiapkan untuk Negara Indonesia merdeka pada tanggal:

(44)

a. 30 Mei 1945 b. 31 Mei 1945 c. 1 Juni 1945 d. 22 Juni 1945 e. 14 Juli 1945

4. Maklumat pemerintah untuk melawan propaganda Belanda di dunia inter- nasional sebagai upaya agar dunia barat menilai bahwa negara Proklamasi sebagai negara Demokratis dikeluarkan pada tanggal :

a. 5 Oktober 1945 b

16 Oktober 1945 b. 28 Oktober 1948 c. 3 Nopember 1945 d. 14 Nopember 1945

(45)

Tugas

ANALISIS TUGAS BERIKUT DAN KERJAKAN SECARA INDIVIDU !

1. Jelaskan secara singkat mengenai istilah Pancasila pada masa sebelum penjajahan!

2. Bagaimana pelaksanaan nilai-nilai Pancasila pada masa penjajahan Belan-da?

3. Jelaskan secara singkat riwayat lahirnya istilah Pancasila pada masa pen-jajahan Jepang !

4. Mengapa system demokrasi liberal tidak diterima oleh pemerintah Indo- nesia?

Bagaimana jawaban Anda? Tentunya ke delapan soal tadi sudah selesai Anda kerjakan. Jika belum, cobalah pelajari kembali materi yang masih kurang Anda pahami dan jangan lupa kerjakan soal tes formatif dan tugas mandiri yang be-lum selesai Anda kerjakan. Apabila semua soal tes formatif dan tugas mandiri sudah selesai Anda kerjakan, periksalah jawaban Anda dengan menggunakan kunci Jawaban yang disediakan pada bagian akhir modul ini.

Bagaimana hasil jawaban Anda? Semoga semua jawaban Anda benar. Nah, selamat atas keberhasilan Anda. Apabila belum sepenuhnya berhasil atau be- lum mencapai 80% benar, sebaiknya Anda pelajari kembali materi pembelajaran Kegiatan Belajar-2 terutama materi pembelajaran yang belum Anda pahami. Setelah itu, cobalah kerjakan kembali soal tes formatif dan tugas mandiri pada Kegiatan Belajar-2. Semoga kali ini Anda dapat menyelesaikannya dengan benar.

Bagaimana? Apabila memang Anda telah berhasil menyelesaikan semua soal tes formatif dan tugas mandiri dengan benar atau setidak-tidaknya 80% benar, Anda diperkenankan untuk mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-3 Selamat Belajar dan Sukses mempelajari materi

pembe-lajaran Kegiatan Bel

3 7

(46)

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan BelajarIII

HUBUNGAN PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

TUJUAN Pembelajaran Umum

Setelah mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Bela-jar- 3 ini, Anda diharapkan dapat memahami hubungan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945

TUJUAN

Pembelajaran Khusus

a. Menjelaskan Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 b. Menjelaskan Kedudukan Hakiki Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 c. Menjelaskan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan

UUD 1945

POKOK Materi

a. Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 b. Kedudukan Hakiki Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

c. Pokok-Pokok Pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

(47)
(48)

Uraian Materi

a. Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

Seperti yang telah diuraikan pada kegiatan belajar sebelumnya bahwa salah satu fungsi Pancasila adalah sebagai dasar Negara. Menurut Prof. Mr.

DR. Noto Nagoro Fungsi Pancasila sebagai kaidah dasar Negara, merupakan ba-gian terpenting dari Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Apa makna yang yang terkandung di dalamnya? Maka secara konsisten Pancasila mengatur ke-hidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan TAP MPR No IV/MPR/1999 tentang garis-garis haluan Negara 1999-2004.

Ditinjau dari rangkaian peristiwa dan keadaan yang mendahului terben- tuknya Negara yang merupakan rumusan dasar-dasar pemikiran yang memicu keinginan untuk merdeka dalam wujud Negara kebangsaan Indonesia disebutkan pada alinea pertama, kedua, dan ketiga.

Bagaimana dengan alinea ke empat Pembukaan UUD 1945? Pada alinea ke empat merupakan pernyataan peristiwa dan keadaan ataupun cita- cita setelah bangsa Indonesia terwujud. Pancasila yang termaktub pada alinea ke empat ini merupakan unsur penentu ada dan berlakunya hukum Indonesia, pokok kaidah Negara yang fundamental, dasar Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Dapat dikatakan pula bahwa Pancasila merupakan inti dari Pembukaan UUD 1945, dan memiliki kedaulatan yang kuat dan tetap serta tidak dapat diubah.

Lalu…. Bagaimana hubungan antara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945?

Hubungan antara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 adalah bersifat timbal balik sebagai berikut :

1) Hubungan secara formal

Apa yang dimaksud dengan hubungan secara formal? Hubungan se- cara formal dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Bahwa rumusan pancasila sebagai dasar Negara Republik Indo- nesia terdapat di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

b) Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan Pokok Kaidah Negara yang Fundamental.

c) Bahwa Pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah Pancasila.

(49)

d) Bahwa Pancasila mempunyai hakikat, sifat, kedudukan sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental.

2) Hubungan Secara Material

Bagaimana pula hubungan secara material? Hubungan secara material dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai tertib hukum tertinggi, adapun tertib hu- kum Indonesia bersumberkan pada Pancasila atau dengan kata lain Pancasila se-bagai sumber tertib hukum Indonesia. Hal ini berarti secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Coba Anda diskusikan dengan rekan Anda mengenai produk hukum/peraturan yang berlaku pada saat ini sesuai dengan sila-sila dalam Pancasila.

Selanjutnya Anda dapat melengkapi table di bawah ini :

Tabel 2, Produk hukum/peraturan yang berlaku sesuai dengan Pancasila No Sila-sila dalam Pancasila Produk hukum/peraturan yang ber-

laku

Ketuhanan Yang Maha Esa ………

Kemanusiaan yang adil dan

berad- ………

ab

Persatuan Indonesia ………

Kerakyatan yang dipimpin oleh ………

hikmat kebijaksanaan dalam per- musyawaratan/perwakilan

Keadilan social bagi seluruh

rakyat ………

Indonesia

(50)

b. Kedudukan Hakiki Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

Selanjutnya bagaimana kedudukan Hakiki Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945? Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 memiliki kedudukan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia karena terlekat pada proklamasi 17 Agustus 1945, sehingga tidak bisa dirubah baik secara formal mau-pun material.

Nah, selanjutnya akan dijelaskan rincian keduduk hakiki Pembukaan Un- dang-Undang Dasar 1945. Adapun kedudukan hakiki Pembukaan Undang-Un- dang Dasar 1945 adalah pertama; Pembukaaan Undang-Undang Dasar memiliki kedudukan hakiki sebagai pernyataan kemerdekaan yang terperinci, yaitu prokla-masi kemerdekaan yang singkat dan pada tanggal 17 Agustus 1945 itu ditegas-

(51)

kan dan dijabarkan lebih lanjut dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Kedudukan hakiki Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang kedua adalah bahwa Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengandung dasar, rangka dan suasana bagi negara dan tertib hukum Indonesia. Apa yang dimaksud dengan pernyataan ini? Maksudnya adalah Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 merupakan pengejawantahan dari kesadaran dan cita-cita hukum serta ci-ta-cita moral rakyat Indonesia yang luhur (Suhadi, 1998).

Kedudukan hakiki Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang ketiga adalah bahwa Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 memuat sendi-sendi mutlak bagi kehidupan negara, yaitu tujuan negara, bentuk negara, asas keroha-nian negara, dan pernyataan tentang pembentukan UUD.

Kedudukan hakiki Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang terakhir adalah bahwa Pembukaan UUD 1945 mengandung adanya pengakuan terhadap hukum kodrat, hukum Tuhan dan adanya hukum etis atau hukum moral. Di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terdapat unsur- unsur, bentuk-bentuk maupun sifat-sifat yang me-mungkinkan tertib hukum negara Indonesia men-genal adanya hukum-hukum tersebut. Semua unsur hukum itu merupakan sum-ber bahan dan sumber nilai bagi negara dan hukum positif Indonesia.

c. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan Undang-Un- dang Dasar 1945

Menurut penjelasan resmi dari Pembukaan UUD 1945 yang termuat da- lam Berita Republik Indonesia tahun II No.7, dijelasan bahwa Pembukaan UUD 1945 mengandung Pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana kebatinan dari seluruh warga Negara Indonesia. Dengan pokok-pokok pikiran tersebut nilai- nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 dijabarkan dalam pasal- pasal UUD 1945. Apa saja pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945? Pokok-pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pokok Pikiran Pertama

„Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah dar- ah Indonesia dengan berdasar asas persatuan dengan mewujudkan keadilan so-sial bagi seluruh rakyat Indonesia‟ Apa yang terkandung dalam pokok pikiran ini? Dalam pokok pikiran ini diterima pengertian negara persatuan, negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Rumusan ini menunjukkan pokok pikiran „persatuan‟ dengan pengertian yang lazim, negara, penyelenggara

(52)

negara dan setiap warganegara wajib mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan ataupun perseorangan. Pokok pikiran ini merupakan pen-jabaran Sila Ketiga Pancasila.

Gambar 8. Peta wilayah negara Indonesia 2) Pokok Pikiran Kedua

„Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia‟, Bagaimana dengan pokok pikiran ini? Ini merupakan pokok pikiran

„keadilan so-sial‟ yang didasarkan pada kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat. Pokok pikiran ini merupakan penjabaran Sila Kelima Pancasila.

Gambar 9. Dampak aplikasi sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang belum sesuai

(53)

3) Pokok Pikiran Ketiga

„Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan per-musyawaratan perwakilan‟. Hal ini menjelaskan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat. Oleh karena itu sistem negara yang termasuk dalam Undang- Undang Dasar harus berdasarkan kedaulatan rakyat dan berdasar asas pemusyawaratan perwakilan. Aliran ini sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia, pokok pikiran „kedaulatan rakyat‟ yang menyatakan kedaulatan di tangan rakyat dan dilaku-kan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Namun hasil amandemen UUD 1945 yang tercantum dalam Pasal 6A

„Presiden dan Wakil Presiden dipilihdalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat‟. Hal ini membuktikan bahwa ada perubahan kedaulatan rakyat yang tadinya dilakukan sepenuhnya oleh MPR, khusus untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dilakukan sendiri oleh seluruh rakyat Indonesia. Pokok pikiran ini merupakan penjabaran Sila Keempat Pancas-ila.

Gambar 10. Partai peserta pemilu menggambarkan Negara yang demokratis

4) Pokok Pikiran Keempat

„Negara berdasarkan atas Ketuhan Yang Maha Esa menurut dasar Kema-nusiaan yang adil dan beradab‟. Oleh karena itu, Undang-Undang Dasar harus mengandung isi mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara yang lain untuk memelihara budi pekerti kemanusia yang luhur. Hal ini menegaskan pokok pikiran “Ketuhanan Yang Maha Esa menurut Dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Pokok pikiran ini merupakan penjabaran Sila Pertama dan Sila KeduaPancasila.

(54)

. Praktek Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanu-siaan yang adil dan beradab

Bagaimana dengan uraian materi pembelajaran tentang pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945? Apakah Anda dapat me-mahaminya dengan jelas? Apakah dapat dikatakan bahwa empat pokok pikiran tersebut merupakan dasar falsafah Pancasila? Dapat dikatakan empat pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan dasar falsafat negara Pancasila. Silahkan Anda menyimak ulang penjelasan berikut ini:

Dalam pokok pikiran yang pertama ditekankan tentang aliran bentuk Neg-ara persatuan, pokok pikiran kedua tentang cita-cita Negara yaitu keadilan sosial dan pokok pikiran ketiga merupakan dasar politik Negara berkedaulatan rakyat. Bilamana kita pahami secara sistematis maka pokok pikiran I, II, dan III memiliki makna kenegaraan, yakni Negara ingin mewujudkan suatu tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia (pokok pikiran I). Agar terwujudnya tujuan Negara tersebut maka dalam pelaksanaan Negara harus didasarkan pada suatu dasar politik Negara yaitu Negara persatuan repub-lik yang berkedaulatan rakyat (pokok pikiran I dan III).

Dalam kehidupan kenega-raan mendasarkan pada suatu dasar moral yaitu negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa serta kemanusiaan yang adil dan beradab (pokok pikiran IV).

Demikianlah uraian materi pembelajaran Kegiatan Belajar-3, secara garis besar tentulah Anda telah memahaminya. Namun untuk lebih memantapkan pe-mahaman Anda, sebaiknya Anda membaca secara cermat rangkuman berikut ini :

Referensi

Dokumen terkait

Analisis perilaku impulse buying yang didapatkan dari informan akan di kaitkan dengan prinsip-prinsip bisnis syariah menurut Hasanudin (2016) antara lain yaitu, 1)

Pengaruh suplementasi kholin khlorida dalam ransum terhadap bobot badan akhir, persentase organ dalam, usus halus, lemak abdominal, dan lemak hati pada ayam

memperlihatkan keragaman genetik luas dengan nilai hertabilitas tinggi pada karakter tingkat kehijauan daun, tinggi tanaman, jumlah biji/malai dan jumlah biji/tanaman di

Saya selama dirumah, umur 5 tahun saya sudah bisa mandiri sendiri, seperti yah…walaupun itu hal kecil kayak nyapu, nyuci baju sendiri, masak atau bagaimana, saya sudah bisa, jadi

 Mengerjakan soal dengan baik yang berkaitan dengan cara menghitung turunan fungsi dengan menggunakan definisi turunan, menggunakan teorema-teorema umum turunan

Terkait pemilihan umum serentak ini, terdapat beberapa pendapat yang lebih menyetujui apabila keserentakan pemilu didasarkan atas pemilu nasional dan daerah, dimana pemilu

a: baik sekali (sesuai dengan standar pada tingkat intensif) b: baik (sesuai dengan standar pada tingkat semi intensif) c: cukup (sesuai dengan standar pada tingkat rendah) d:

Kanak-kanak mempunyai sifat ingin tahu yang tinggi. Ianya membawa kepada penerokaan dan penemuan dunia di sekeliling mereka yang menjadi asas kepada perkembangan pembelajaran