KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015
1 1
PENYEGARAN TENTANG PENILAIAN
HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK
(Kerangka Programatik, Teoretik, dan Teknis)
Prof. Dr. Udin S. Winataputra, M.A.
Four-PROFESSIONAL-BELIEFS
0
3 3
BELAJAR (LEARNING)
CAPAI AN BELAJ
AR
1. ENTITAS PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
PEMBELAJARAN (INSTRUCTION)
PENILAIAN (ASSESSMENT)
BUDAYA, KEPEMIMPINAN, DAN MANAGEMEN PENDIDIKAN
TUJUAN DIKNAS
(Winataputra:2013)
4 4
2.
“
LEARNING
IS
A PROCESS OF
BUILDING KNOWLEDGE
THROUGH
TRANSFORMATION OF EXPERIENCES”
Learning
(Kolb:1986)
5 5
3.
ILA
...
principle
“...in order to meet the goals of
education,
a constructive alignment
between
instruction
,
learning
, and
assessment
is nessessary”
6 6
4. PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES OTENTIK
Pencerdasan dan pembudayaan peserta didik.
AUTHENTIC INSTRUCTI
ON
AUTHENTIC ASSESSME
NT
Internal processes
within student
Authentic
learning Tranfer Success
Authentic Achievemen
t
PERCEPTION OF
AUTHENTICIT YY
SISTEM MAKRO KURIKULUM
1
8 8 ARAS MESO (institusi, wilayah,) ARAS MAKRO (Pemerintah, DPR
ARAS META - AKADEMIK/FILOSOFIS (universal, netral, academic truth)
ARAS MIKRO (satuan pendidikan, situs belajar, kelas,
kehidupan) Sistem Kurikulum (Curriculum system& Curriculum engeneering) Kurikulum Riil/ Praksis dalam Konteks belajar Dan pembelajaran Pedoman Implementasi Kurikulum,Diklat, Advokasi dll Kurikulum Sbg Kebijakan Nasional UUD,UU,PP, Permendikbud Kurikulum sebagai idea, konsep
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAAN •Perenialism •Essentialism •Progressivism •Reconstructionism
DIMENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM (MAKRO)
FILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU Sisdiknas
Pasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR
KURIKULUM DIKEMBANGKAN BERDASARKAN ASPEK RELEVANSI (Pasal 38 UU Sisdiknas)
KURIKULUM 2013 (KBK):
Penyempurnaan Standar : KOMPETENSI LULUSAN, ISI, PROSES, dan PENILAIAN
N
O STANDAR URAIAN
1. KOMPETEN
SI LULUSAN Dikembangkan sesuai tuntutan kekinian Indonesia dan masa depan sesuai kebutuhan.
2. ISI Diurai atas kecukupan dan kesesuaian dengan kompetensi.
3. PROSES Dirancang berbasis kompetensi dengan pendekatan scientific
4. PENILAIA
N
Berbasis proses dan output dengan teknik tes dan non tes (portfolio).
EVALUASI KURIKULUM: •Penetapan Konteks dan Tujuan
•Pemilihan Model •Pelaksanaan •Revisi Kurikulum
TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas
•Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya, pola, dan pengendalian mutu.
•Pasal 3 : fungsi (mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa)
Teori berbasis Kecakapan pekerjaan organisasi isi dan kompetensi sebagai pribadi yang dewasa
kepemilikan sikap, keterampilan, pengeta huan secara holistik, atau formal, valuasional dan praksiologi. RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN •Perubahan metodologi pembelajaran •Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010
•Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
K T S P
Pemetaan Regulasi Kurikulum dalam Sistem
Pendidikan Nasional
(Merujuk pada UU 20/2003 Ttg Sisdiknas dan UU 14/2005 Ttg Guru;
PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN (KTSP)
10 10
SPras SPTK (Pmd.65/2
Spro
013)SI
(Pmd.64/2 013)SKL
SPn
(Pmd.66/20 13)SPl
SPBia Pemerintah Daerah: Satuan PendidikanPemerintah : KEMDIKBUD,
BUKU PANDUAN GURU
BUKU PANDUAN
GURU BUKU TEKS
PELAJARAN Pmd. 71/2013) BUKU TEKS PELAJARAN Pmd. 71/2013) KERANGKA DASAR KURIKULUM
Psl. 35 UU 20/2003 Sisdiknas dan PP 19/2003 SNP), diubah dg.PP 32/2013)
(Psl. 38 ayat (1)) UU 20/2003)
(Ps l. 38 ayat (2)) UU 20/2003)
(PP 38/2007 –UU 32/2006, Psl. 38 ayat (2) UU 20/2003) 8 Permendukbud: SKL, SI,
Spro, Spen, Spras, SPTK, SPI, SPBia
Permendikbud Perangkat Kurikulum: (16 Buah)
(Permendikbud: 54/2013)
(PP 19/2005 SNP), diubah dg.PP 32/2013 Dan PP 3/2015)
ESENSI UTAMA PENDIDIKAN
NASIONAL
3
Mengembangkan
kemampuan
dan membentuk
watak
serta peradaban bangsa yang
bermartabat
dalam rangka
mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Fungsi dan Tujuan Pendidikan
Nasional
Untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang
beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia
, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta
bertanggung jawab
.
UU No.20/2003 Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 3
Fungsi
Tujuan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN:
1/4
SEKOLAH DASAR
Sikap
Memiliki [melalui menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku
yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis],
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial
dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat
bermain
Pengetahu
an
Memiliki [melalui mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi]
pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian
di lingkungan rumah, sekolah,
dan tempat bermain
Keterampil
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN:
2/4
SMP
Sikap
Memiliki [melalui menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku
yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis],
percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial
dan alam
dalam jangkauan pergaulannya
Pengetahu
an
Memiliki [melalui mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi]
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang
tampak mata
Keterampil
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN:
3/4
SMA
Sikap
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan]
perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia
[jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik],
dan
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan
alam
serta dalam menempatkan dirinya sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahua
n
Memiliki
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi]
[melalui mengetahui, memahami,
pengetahuan prosedural dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian
[pada bidang kajian
spesifik] sesuai bakat dan minatnya
Keterampila
n
Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, mencipta]
kemampuan
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah
abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah
secara mandiri [pada bidang
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN:
4/4
SMK
Sikap
Memiliki
[melalui menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, mengamalkan]
perilaku
yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia
[jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis,
patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam
serta dalam menempatkan dirinya sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahu
an
Memiliki
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi]
[melalui mengetahui, memahami,
pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
[pada bidang kerja spesifik] sesuai bakat dan
minatnya
Keterampil
an
Memiliki
mengolah, menyaji, menalar, mencipta]
[melalui mengamati, menanya, mencoba,
kemampuan
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah
abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
KONSEP BELAJAR,
PEMBELAJARAN, DAN
PENILAIAN OTENTIK
3
18 18
18
KI 3.
KI 3.
Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati dan mencoba[mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain
.
KI-4
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, logis, dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
KI 1: Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
(Udin : 2013)
TUNTUTAN IDEAL
PEMBELAJARAN KURIKULUM
2013
4
Mengamati
Menanya
Mengasosiasi
Mengkomunikasika
n
Mengumpulkan
informasi
Pendekatan Saintifik
(epistemologik-berbasis proses keilmuan)
Kegiatan Pokok Pembelajaran:
KEGIATAN BELAJAR-PEMBELAJAR AN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN
Mengamati Membaca, mendengar,
menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)
Melatih
kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi Menanya Mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
Permendikbud No. 81A Tahun 2013
diubah dg
Permendikbud No. 104 Tahun 2014
Mengumpulk an informasi
- melakukan eksperimen
- membaca sumber lain selain buku teks
- mengamati objek/ kejadian/
- aktivitas
- wawancara dengan nara sumber
Mengembangkan sikap teliti,
jujur,sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
Mengasosiasi - mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
- Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang
bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan
informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan
Mengembang kan sikap
Mengkomunikasi
kan
Menyampaika
n hasil
pengamatan,
kesimpulan
berdasarkan
hasil analisis
secara lisan,
tertulis, atau
media
lainnya.
Mengembangkan
sikap jujur, teliti,
toleransi,
kemampuan berpikir
sistematis,
mengungkapkan
pendapat dengan
singkat dan jelas,
dan
mengembangkan
kemampuan
berbahasa yang baik
dan benar.
PENDEKATAN SAINTIFIK:
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proses Keilmuan/ Proses Epistemologi (knowing how)
Kegiatan Pokok Pembelajaran (learning experiences-learning tasks, teacher
27 27
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati, Menganalisis Menalar
Mengamalka
n Mengevaluasi Menyaji - Mencipta Mencipta
1
5
Menanya
Mengumpulka
n
informasi
Mengasosia
si
Mengkomu
kasikan
Mengamati
2
3
4
RELASI FUNGSIONAL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Capaian pembelajaran
Proses Pembelajaran
28 28
KNOWL-EDGE DIMEN-SIONS
REMEMB ER
UNDERSTA ND
APPL Y
ANALY ZE
EVALUA TE
CREAT E
Factual
knowledge
Conceptua
l
knowledge
Procedural
knowledge
Metacogni
tive
knowledge
PENGGUNAAN TAXONOMY UNTUK PEMBELAJARAN
29 29 KOMPETESI INTI KOMPET ENSI DASAR INDIKATOR
KI 1,2 (Dampak Pembelajaran-
terukur-indicative)
INDIKATOR KI 3, 4
(Dampak Pengiring-ternilai -guiding) STRATEGI PEMBELAJARA N 1.SIKAP
SPIRITUAL 1.11.2 1.1.1/1.2.1/2.1.
1./2.2.1 sbg dampak pengiring dari 3.1.1/4.1.1/3.2. 1/ 4.2.1
2.SIKAP SOSIAL 2.1
2.2
3.
PENGETAHUAN 3.13.2 3.1.13.2.1 1. Mengamati
2. Menanya 3. Mengeksplo rasi 4. Menalar 5. Mengomuni kasikan 4. KETERAMPILAN (Penggunaan pengetahuan) 4.1 4.2 4.1.1 4.2.1
30 30
30
KI 3.
KI 3.
Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati dan mencoba[mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain
.
KI-4
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, logis, dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
KI 1: Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
(Udin : 2013)
31 31
31
KI 3.
KI 3.
Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati dan mencoba[mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain
.
KI-4
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, logis, dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
KI 1: Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
(Udin : 2013)
KI 2:Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dan cinta tanah air dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.
MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
TA
TA
P M
UK
A D
AN
TE
RS
TR
UK
PENILAIAN OTENTIK
5
33 33 KERANGKA DASAR PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN OTENTIK
(Gulikers, Bastiaen, dan Kirchner:2004)
AUTHENTIC INSTRUCTI
ON
AUTHENTI C
ASSESSME NT
Internal processes
within student
Authentic
learning Tranfer Success
Authentic Achievemen
t
PERCEPTION OF
34 34
Basic concepts:
authentic instruction (pembelajaran autentik) authentic learning (proses belajar autentik)
authentic assessment (penilaian autentik)
authentic achievement (capaian belajar autentik)
authentic competency-based assessment (penilaian
berbasis kompetensi autentik)
Consequential validity (construct validity and
impact on student learning) – (kesahihan berdampak nyata terhadap belajar anak)
Gullikers, J.T.M., Bastiaens, T.J., Kirschner,
P.A. (2004) A Five
35 35
What is it authenticity?
Essential elements:
Performance
(tampilan prilaku)
realistic value of the task
(nilai tugas riil)
cognitive demand-the thinking required
in criterion situation
(tuntutan berpikir kontekstual)
degree of resemblance to the criterion
situation
(tingkat kemiripan yang tinggi)
authentic task- a task that resembles
36 36
Self-System
(SistemDiri/Pribadi)
Kepercayaan ttg
pentingnya
pengetahuan
Kepercayaan diri
terhadap kemampuan
menangani sesuatu
Perasaan terkait
pengetahuan
Metacognitive-System
(Sistem Metakognisi)
Memperjelas
tujuan belajar
Memantau
penerapan
pengetahuan
Memantau
kejelasan
Memantau
kecermatan
Cognitive-System
(Sistem Berpikir)
Pengungkapa
n
pengetahuan
Pemahaman
Analisisi/penguraian
Penggunaan
pengetahuan
Knowledge-Domain
(Ranah Pengetahuan)
Informasi/fakt
a
Prosedur Mental
Prosedur
Jasmaniah/Fis
ik
Olahan dari Marzano RJ. and Kendal (2007) The New Taxonom (Winataputra:2014)
37 37
Olahan dari Marzano RJ. and Kendal (2007) The New Taxonom -Olahan Winataputra:2014)
THE MARZANO’S NEW TAXONOMY
(2007)- SELF-SYSTEM Self-System (SistemDiri/Pribadi) Kepercayaan ttg pentingnya pengetahuan Kepercayaan diri terhadap kemampuan menangani sesuatu Perasaan terkait pengetahuan Metacognitive-System (Sistem Metakognisi) Memperjel as tujuan belajar Memantau penerapan pengetahu an Memantau
kejelasan Memantau kecermata n
Cognitive-System (Sistem Berpikir)
Pengungka pan
pengetahu an
Pemahama
n Analisisi/penguraian Penggunaan pengetahu an
Knowledge-Domain (Ranah Pengetahuan)
Informasi/f
KETENTUAN PENILAIAN:
PERMENDIKBUD 104/2014
6
39 39
Penilaian Hasil Belajar
oleh Pendidik adalah
proses
pengumpulan informasi/bukti tentang
capaian pembelajaran
peserta didik dalam
kompetensi
sikap spiritual dan sikap sosial,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan
yang dilakukan secara
terencana dan sistematis, selama dan setelah
proses pembelajaran
;
( Pasal 1.1. Permendikbud40 40
Penilaian Autentik
adalah bentuk penilaian yang
menghendaki peserta didik menampilkan sikap,
menggunakan pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh dari pembelajaran
dalam
melakukan tugas
pada situasi yang
41 41
Ketuntasan Belajar
merupakan
tingkat minimal
pencapaian kompetensi
sikap, pengetahuan,
dan keterampilan meliputi ketuntasan
penguasaan substansi dan ketuntasan belajar
dalam konteks kurun waktu belajar
;
(Pasal 1.3.42 42
Pasal 2
(1)Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan
dalam bentuk
penilaian Autentik dan non-autentik.
(2)
Penilaian Autentik
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan
pendekatan utama
dalam Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik.
(3) Bentuk
penilaian Autentik
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mencakup penilaian berdasarkan
43 43
(4)
Penilaian Diri
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
merupakan teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang
dilakukan sendiri oleh peserta didik
secara reflektif.
(5) Bentuk penilaian
non-autentik
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mencakup
tes, ulangan, dan ujian.
(6) Pendidik dapat menggunakan
penilaian teman sebaya
44 44
Pasal 3
(1)Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk
memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi
kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
(2) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan untuk memenuhi
fungsi formatif dan
sumatif dalam penilaian.
(3) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik memiliki tujuan untuk:
a. mengetahui tingkat penguasaan kompetensi;
b. menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi;
c. menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi; dan
45 45
Pasal 4
(1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik diterapkan berdasarkan
prinsip umum dan prinsip khusus.
(2) Prinsip umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
untuk semua bentuk penilaian.
(3)
Prinsip umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, holistik dan
berkesinambungan, sistematis, akuntabel, dan edukatif
.
(4)
Prinsip khusus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
untuk masing-masing bentuk penilaian.
(5) Prinsip khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
46 46 (6) Prinsip khusus untuk Penilaian Autentik meliputi:
a. materi penilaian dikembangkan dari kurikulum; b. bersifat lintas muatan atau mata pelajaran; c. berkaitan dengan kemampuan peserta didik; d. berbasis kinerja peserta didik;
e. memotivasi belajar peserta didik;
f. menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik; g. memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya; h. menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan; i. mengembangkan kemampuan berpikir divergen;
j. menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran; k. menghendaki balikan yang segera dan terus menerus; l. menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata; m. terkait dengan dunia kerja;
n. menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata; dan o. menggunakan berbagai cara dan instrumen;
(7) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik menggunakan acuan kriteria.
47 47
Pasal 5
(1) Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.
(2) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tingkatan sikap:
menerima, menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan nilai spiritual dan nilai sosial.
(3) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi pengetahuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tingkatan kemampuan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif.
(4) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup keterampilan abstrak dan keterampilan konkrit.
(5) Keterampilan abstrak sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan kemampuan belajar yang meliputi: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan
(6) Keterampilan konkrit sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan kemampuan belajar yang meliputi: meniru, melakukan, menguraikan, merangkai, memodifikasi, dan mencipta.
48 48 Pasal 6
(1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan terhadap penguasaan tingkat kompetensi sebagai capaian pembelajaran.
(2) Tingkat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan batas minimal pencapaian kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan.
(3) Kompetensi sikap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan dalam deskripsi kualitas berdasarkan modus.
(4) Kompetensi pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk kemampuan berpikir pada berbagai tingkat pengetahuan dinyatakan dalam predikat berdasarkan skor rerata.
(5) Kompetensi keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan dalam deskripsi kemahiran berdasarkan rerata dari capaian optimum.
(6) Penguasaan tingkat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan dalam bentuk deskripsi kemampuan dan/atau skor yang
dipersyaratkan pada tingkat tertentu.
49 49 Pasal 7
(1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik untuk kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan menggunakan skala penilaian. (2) Skala penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk kompetensi sikap menggunakan rentang predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K).
(3) Skala penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan rentang angka dan huruf 4,00 (A) - 1,00 (D) dengan rincian sebagai berikut:
50 50 Pasal 8
(1) Ketuntasan belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan meliputi: a. ketuntasan penguasaan substansi; dan
b. ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
(2) Ketuntasan penguasaan substansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan ketuntasan belajar peserta didik untuk setiap kompetensi dasar yang ditetapkan.
(3) Ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas ketuntasan belajar dalam: a. setiap semester; dan
b. setiap tahun pelajaran.
(4) Ketuntasan belajar dalam setiap semester sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a merupakan keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari setiap muatan pembelajaran dalam satu semester.
(5) Ketuntasan belajar dalam setiap tahun pelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b merupakan keberhasilan peserta didik menguasai
51 51
Pasal 9
(1) Modus untuk ketuntasan kompetensi sikap
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) ditetapkan
dengan predikat Baik.
(2) Skor rerata untuk ketuntasan kompetensi pengetahuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) ditetapkan
paling kecil 2,67.
(3) Capaian optimum untuk ketuntasan kompetensi
52 52
Pasal 10
(1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan
dengan menggunakan instrumen penilaian.
(2) Instrumen penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk kompetensi pengetahuan paling sedikit
memuat komponen materi, konstruksi, dan bahasa.
(3) Instrumen penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk kompetensi keterampilan paling sedikit
memuat komponen materi dan konstruksi.
53 53
Pasal 11
(1) Pelaporan hasil belajar dilakukan oleh Pendidik.
(2) Pelaporan hasil belajar oleh Pendidik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diberikan dalam bentuk laporan hasil semua bentuk
penilaian.
(3) Pelaporan hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan hasil pengolahan oleh Pendidik dengan menggunakan
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3), ayat (4), dan
ayat (5).
(4) Pelaporan hasil belajar oleh Pendidik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) digunakan oleh Satuan Pendidikan untuk mengisi
Rapor.
(5) Rapor sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berisi laporan
capaian hasil belajar dalam bentuk angka dan deskripsi.
(6) Khusus untuk SD/MI Rapor sebagaimana dimaksud pada
54 54
Pasal 12
(1) Hasil belajar yang diperoleh dari penilaian oleh Pendidik
digunakan untuk menentukan promosi peserta didik.
(2) Promosi peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
untuk:
a. SD/MI menggunakan prinsip kenaikan kelas otomatis; dan
b. SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK menggunakan prinsip
kenaikan kelas berdasarkan kriteria.
(3) Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan
berdasarkan ketuntasan kompetensi pengetahuan, keterampilan,
dan/atau sikap.
55 55
Prinsip khusus dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berisikan
prinsip-prinsip Penilaian Autentik
sebagai berikut.
1. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum.
2. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.
3. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.
4. Berbasis kinerja peserta didik.
5. Memotivasi belajar peserta didik.
6. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.
7. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.
8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.
10. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran.
11. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus.
12. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata.
13. Terkait dengan dunia kerja.
14. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata.
56 56
No. Tingkat Kompetensi Tingkat Kelas
1. Tingkat 0 TK/RA
2. Tingkat 1 Kelas I SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas II SD/MI/SDLB/PAKET A 3. Tingkat 2 Kelas III SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas IV SD/MI/SDLB/PAKET A 4. Tingkat 3 Kelas V SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas VI SD/MI/SDLB/PAKET A
5. Tingkat 4 Kelas VII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B Kelas VIII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
6. Tingkat 4A Kelas IX SMP/MTs/SMPLB/ PAKET B 7. Tingkat 5 Kelas X SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C KEJURUAN Kelas XI SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C KEJURUAN
57 57
Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk
predikat, yakni predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C),
dan Kurang (K) sebagaimana tertera pada tabel berikut.
Nilai Ketuntasan Sikap
(Predikat)
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
58 58
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dan huruf, yakni 4,00 – 1,00 untuk angka yang ekuivalen dengan huruf A sampai dengan D sebagaimana tertera pada tabel berikut.
Nilai Ketuntasan
Pengetahuan dan Keterampilan
Rentang Angka Huruf
3,85 – 4,00
A
3,51 – 3,84
A-
3,18 – 3,50
B+
2,85 – 3,17
B
2,51 – 2,84
B-
2,18 – 2,50
C+
1,85 – 2,17
C
1,51 – 1,84
C-
1,18 – 1,50
D+
1,00 – 1,17
D
Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67 untuk keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67.
Khusus untuk SD/MI ketuntasan sikap, pengetahuan dan keterampilan
TERIMA KASIH