v
Abstract
This research is aimed to identify and obtain empirical evidence about the influence of competence, independence, and adherence to the code of ethics for auditor’s quality in public accountants in Bandung. Object of this study is public accountants who work in public accounting firm in Bandung. Data collection methods used in this study is a survey technique. The sampling technique used in this study is Convenience sampling technique. The independent variable in this study is the competence, independence, and adherence to the code of ethics. For the dependent variable in this study is the quality of the audit. The data in this study is primary data obtained from questionnaires spread directly to the Public Accountant in Bandung. The analysis model used to test the hypotheses is multiple linear regressions. The analysis is based on data from 51 respondents through a questionnaire study. The results of this study indicate that the competence, independence, and adherence to the code of ethics simultaneously have a significant impact on audit quality public accountant in Bandung. Partially competence, independence, and compliance codes of each significant effect on audit quality.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh kompetensi, independensi, dan kepatuhan pada kode etik terhadap kualitas audit akuntan publik di Bandung.Objek penelitian ini adalah para akuntan publik yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik survei.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Covenience sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kompetensi, independensi, dan kepatuhan pada kode etik. Untuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner secara langsung kepada Akuntan Publik di Bandung.Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linear berganda.Analisis ini didasarkan pada data dari 51 responden yang penelitiannya melalui kuesioner.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi, independensi, dan kepatuhan pada kode etik secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada akuntan publik di Bandung. Secara parsial kompetensi, independensi, dan kepatuhan kode etik masing-masing berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……….. i
LEMBAR PENGESAHAN……….... ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI……… iii
KATA PENGANTAR………. iv
ABSTRACT………. v
ABSTRAK………vi
DAFTAR ISI ………vii
DAFTAR TABEL……… viii
DAFTAR GAMBAR………... ix
BAB I. PENDAHULUAN……….. 1
1.1 Latar Belakang………. 1
1.2 Rumusan masalah………. 7
1.3 Tujuan Penelitian……….. 7
1.4 Manfaat Penelitian……… 8
1.5 Kontribusi penelitian……… 9
1.6 Sistematika penulisan………... 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN…………. 11
2.1 Tinjauan pustaka……….. 11
2.1.1 Teori Agency……….. 11
2.1.2 Teori Perilaku……….. 12
2.1.4 Profesi Akuntan Publik………... 17
2.1.5 Standar Audit……….. 21
2.1.6 Kompeten……… 23
2.1.7 Independensi……… 27
2.1.8 Kode Etik………. 31
2.1.9 Kualitas Audit……….. 39
2.2 Rerangka Pemikiran………. 41
2.3 Pembahasan Hipotesis………. 41
2.3.1 Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit……….. 41
2.3.2 Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit……… 43
2.3.3 Pengaruh Kepatuhan Kode Etik terhadap Kualitas Audit………….. 45
2.3.4 Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Kepatuhan Kode etik Terhadap Kualitas Audit………. 46
BAB III. METODA PENELITIAN……… 48
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian……….. 48
3.2 Jenis Penelitian………. 48
3.3 Populasi dan Sample Penelitian………49
3.4 Metode Pengumpulan Sampel………. 49
3.5 Teknik Pengambilan Sampel……… 50
3.6 Definisi Operasional Variabel Penelitian………. 50
3.7 Model Penelitian……….. 52
BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 57
4.1 Populasi dan Sampel……… 57
4.2 Hasil Uji Validitas……… 57
4.2.1 Uji Validitas Variabel Kompetensi………. 58
4.2.2 Uji Validitas Variabel Independensi………... 58
4.2.3 Uji Validitas Variabel Kepatuhan Kode Etik………. 59
4.2.4 Uji Validitas Variabel Kualitas Audit………. 60
4.3 Hasil Uji Reliabel 4.3.1 Uji Reliabel Variabel Kompetensi………. 61
4.3.2 Uji Reliabel Variabel Independensi………... 62
4.3.3 Uji Reliabel Variabel Kepatuhan Kode Etik………. 63
4.3.4 Uji Reliabel Variabel Kualitas Audit………. 64
4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik……….. 65
4.4.1 Uji Outliers………. 66
4.4.2 Uji Normalitas………. 67
4.5 Hasil Uji Regresi……….. 68
4.6 Hasil Uji Hipotesis………... 69
4.6.1 Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit……….. 70
4.6.2 Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit………71
4.6.3 Pengaruh Kepatuhan Kode Etik terhadap Kualitas Audit………….. 73
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……… 80
5.1 Kesimpulan………... 80
5.2 Keterbatasan………. 80
5.3 Saran………. 81
DAFTAR PUSTAKA………... 82
LAMPIRAN………. 85
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Code of professional Conduct AICPA……… 35
Tabel 2.2 Peraturan perilaku kode etik menurut AICPA……… 36
Tabel 4.1 Populasi dan Sampel Penelitian………... 57
Tabel 4.2.1 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi………. 58
Tabel 4.2.2 Hasil Uji Validitas Variabel Independensi……….. 58
Tabel 4.2.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Kode Etik………. 59
Tabel 4.2.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit……… 60
Tabel 4.3.1.1 Reliability Statistic (X1)……… 61
Tabel 4.3.1.2 Item-Total Statistics(X1)……… 61
Tabel 4.3.2.1 Reliability Statistics(X2)……….. 62
Tabel 4.3.2.2 Item-Total Statistics(X2)………62
Tabel 4.3.3.1 Reliability Statistics(X3)………63
Tabel 4.3.3.2 Item-Total Statistics(X3)………63
Tabel 4.3.4.1 Reliability Statistics(Y)……… 64
Tabel 4.3.4.2 Item-Total Statistics(Y)……… 64
Tabel 4.4.1 Hasil Uji Outlier………. 65
Tabel 4.4.2 Hasil Uji Normalitas……… 66
Tabel 4.5.1. Koefisien Regresi Berganda………. 67
Tabel 4.6.1.1 Model Summary Hipotesis X1 (kompetensi)………... 69
Tabel 4.6.1.2 Hasil Uji Hipotesis X1 (kompetensi)……….. 69
Tabel 4.6.2.2 Hasil Uji Hipotesis X2………. 71
Tabel 4.6.3.1 Model Summary Hipotesis X3 (Kepatuhan Kode Etik)……… 73
Tabel 4.6.3.2 Hasil Uji Hipotesis X3………...74
Tabel 4.6.4.1 Model Summary………. 77
ix
DAFTAR GAMBAR
Bab I.
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang
Akuntan Publik, salah satu kewajiban dari Akuntan Publik adalah menjaga
kompetensi melalui pelatihan professional yang berkelanjutan dan berperilaku
baik, jujur, bertanggung jawab, dan memiliki integritas yang tinggi.
Profesi akuntan publik merupakan profesi yang menjadi kepercayaan
masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian
yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh
manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi dan
Puradiredja;1998). Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan
tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat
memperoleh informasi laporan keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan
keputusan.
Kasus pelanggaran pada profesi auditor telah banyak dilakukan, mulai dari
kasus Enron di Amerika sampai dengan kasus Telkom di Indonesia sehingga
membuat kredibilitas auditor semakin dipertanyakan. Kasus Telkom tentang
tidak diakuinya KAP Eddy Pianto oleh SEC dimana SEC tentu memiliki alasan
khusus mengapa mereka tidak mengakui keberadaan KAP Eddy Pianto (Alim,
dkk (2007)). Hal tersebut bisa saja terkait dengan kompetensi dan independensi
BAB I. PENDAHULUAN 2
Financial Accounting Commite dalam Christiawan (2003) menyatakan bahwa
kualitas audit ditentukan oleh 2 hal yaitu kompetensi dan independensi. Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit.
Akuntan publik atau auditor independen dalam tugasnya mengaudit perusahaan klien memiliki posisi yang strategis sebagai pihak ketiga dalam lingkungan perusahaan klien yakni ketika akuntan publik mengembang tugas dan tanggung jawab dari manajemen (Agen) untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Dalam hal ini manajemen ingin supaya kinerjanya terlihat selalu baik dimata pihak eksternal perusahaan terutama pemilik (principle). Akan tetapi disisi lain, pemilik (principle) menginginkan supaya
auditor melaporkan dengan sejujurnya keadaan yang ada pada perusahaan yang telah dibiayainya. Dari uraian di atas terlihat adanya suatu kepentingan yang berbeda antara manajemen dan pemakai laporan keuangan. Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan yang telah diaudit dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhirnya mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya (Elfarini;2007).
BAB I. PENDAHULUAN 3
diindikasikan melakukan pelanggaran berat saat mengaudit bank-bank yang
dilikuidasi pada tahun 1998. Selain itu terdapat kasus keuangan dan manajerial
perusahaan publik yang tidak bisa terdeteksi oleh akuntan publik yang
menyebabkan perusahaan didenda oleh Bapepam (Winarto;2002 dalam
Christiawan ;2003).
Dalam konteks skandal keuangan di atas, memunculkan pertanyaan apakah
trik-trik rekayasa tersebut mampu terdeteksi oleh akuntan publik yang mengaudit
laporan keuangan tersebut atau sebenarnya telah terdeteksi namun auditor justru
ikut mengamankan praktik kejahatan tersebut. Tentu saja jika yang terjadi adalah
auditor tidak mampu mendeteksi trik rekayasa laporan keuangan, maka yang
menjadi inti permasalahannya adalah kompetensi atau keahlian auditor tersebut.
Namun jika yang terjadi justru akuntan publik ikut mengamankan praktik
rekayasa tersebut, seperti yang terungkap juga pada skandal yang menimpa
Enron, Andersen, Xerox, WorldCom, Tyco, Global Crossing, Adelphia dan Walt
Disney (Sunarsip;2002 dalam Christiawan;2003) maka inti permasalahannya
adalah independensi auditor tersebut. Terkait dengan konteks inilah, muncul
pertanyaan seberapa tinggi tingkat kompetensi dan independensi auditor saat ini
dan apakah kompetensi dan independensi auditor tersebut berpengaruh terhadap
kualitas audit yang dihasilkan oleh akuntan publik. Kualitas audit ini penting
karena dengan kualitas audit yang tinggi maka akan dihasilkan laporan keuangan
yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan. Selain itu adanya
kekhawatiran akan merebaknya skandal keuangan, dapat mengikis kepercayaan
BAB I. PENDAHULUAN 4
De Angelo dalam Kusharyanti (2003) mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi) sementara tindakan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor.
Sementara itu AAA Financial Accounting Commitedalam Christiawan (2003)
menyatakan bahwa “Kualitas audit ditentukan oleh 2 hal yaitu kompetensi dan independensi. Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit”.Hal inilah yang menarik untuk diperhatikan bahwa profesi akuntan publik yang diibarat sebagai pedang bermata dua. Disatu sisi auditor harus memperhatikan kredibilitas dan etika profesi, namun disisi lain auditor juga harus menghadapi tekanan dari klien dalam berbagai pengambilan keputusan. Jika auditor tidak mampu menolak tekanan dari klien seperti tekanan personal, emosional atau keuangan maka independensi auditor telah berkurang dan dapat mempengaruhi kualitas audit. Salah satu faktor lain yang mempengaruhi independensi tersebut adalah jangka waktu dimana auditor memberikan jasa kepada klien (auditor tenure).
BAB I. PENDAHULUAN 5
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2009) menyatakan bahwa
Keahlian, Independensi, Kecermatan Professional, dan Etika memiliki pengaruh
secara simultan terhadap Kualitas Audit. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa dari 4 variabel independen tersebut, variabel independensi
memiliki koefisien βyang lebih besar dibandingkan variabel independent lain.
Sedangkan variabel kode etik memiliki koefisien β yang lebih besar
dibandingkan dengan variabel Keahlian dan variabel Kecermatan Professional.
Hal tersebut terbukti bahwa nilai koefisien β Kode Etik sebesar 0,241; nilai
koefisien β keahlian sebesar 0,138, dan koefisienan β kecermatan professional
sebesar 0,170. Besarnya nilai β menunjukkan seberapa besar pengaruh dan
peningkatan yang terjadi pada variabel dependennya, yaitu Kualitas Audit. Hal
tersebut berarti bahwa variable Kode etik memiliki pengaruh lebih besar
dibandingkan dengan variabel Kompetensi dan Kecermatan Professional.
Hal ini juga didukung oleh pernyataan Hery dan Agustiny Merrina (2007)
yang menyatakan bahwa ada empat elemen penting yang harus dimiliki oleh
akuntan yaitu keahlian dan pemahaman tentang standar akuntansi atau standar
penyusunan laporan keuangan, standar pemeriksaan atau auditing, etika profesi
dan pemahaman terhadap lingkungan bisnis yang diaudit. Persyaratan utama
yang harus dimiliki oleh auditor adalah wajib memegang teguh aturan etika
profesi yang berlaku (Lubis;2009).
Guna menunjang profesionalisme sebagai akuntan publik maka auditor dalam
melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada standar audit yang
BAB I. PENDAHULUAN 6
cerminan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang auditor yang
mengharuskan auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup
dalam melaksanakan prosedur audit. Sedangkan standar pekerjaan lapangan dan
standar pelaporan mengatur auditor dalam hal pengumpulan data dan kegiatan
lainnya yang dilaksanakan selama melakukan audit serta mewajibkan auditor
untuk menyusun suatu laporan atas laporan keuangan secara keseluruhan
(Elfarini;2007).
Namun selain standar audit, akuntan publik juga harus mematuhi kode etik
profesi yang mengatur perilaku akuntan publik dalam menjalankan praktik
profesinya baik dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat umum.
Kode etik ini mengatur tentang tanggung jawab profesi, kompetensi dan
kehati-hatian profesional, kerahasiaan, perilaku profesional serta standar teknis bagi
seorang auditor dalam menjalankan profesinya (Lubis;2009).
Auditor harus mematuhi kode etik yang ditetapkan. Pelaksanaan audit harus
mengacu pada standar audit ini, dan auditor wajib mematuhi kode etik yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari standar audit. Kode etika ini
dibuat bertujuan untuk mengatur hubungan antara: (1) Auditor dengan rekan
sekerjanya, (2) Auditor dengan atasannya, dan (3) Auditordengan auditan (objek
pemeriksanya) serta (4) Auditor dengan masyarakat (Ashari; 2011).
Pernyataan tersebut yang dapat membuat penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul: Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Kepatuhan
Kode Etik terhadap Kualitas Audit Akuntan Publik di Bandung. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan objek penelitian yaitu Kantor Akuntan Publik di
BAB I. PENDAHULUAN 7
sesuatu yang sangat penting karena hasil audit digunakan oleh banyak pihak dan
digunakan untuk mengambil keputusan.
1.2. Perumusan masalah
Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya, peneliti bermaksud untuk mendapatkan bukti secara empiris
mengenai:
1. Apakah terdapat pengaruh antara kompetensi auditor terhadap kualitas audit
akuntan publik di Bandung?
2. Apakah terdapat pengaruh antaraindependensi auditor terhadap kualitas audit
akuntan publik di Bandung?
3. Apakah terdapat pengaruh antara kepatuhan kode etik auditor terhadap
kualitas audit akuntan publik di Bandung?
4. Apakah terdapat pengaruh antara kompetensi, independensi, dan kepatuhan
kode etik terhadap kualitas audit akuntan publik di Bandung?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Untuk menjelaskan apakah kompetensi seorang akuntan publik berpengaruh
terhadap kualitas audit akuntan publik di Bandung.
BAB I. PENDAHULUAN 8
3. Untuk menjelaskan apakah kepatuhan kode etik seorang akuntan publik
berpengaruh terhadap kualitas audit akuntan publik di Bandung.
4. Untuk menjelaskan apakah kompetensi, independensi, dan kepatuhan kode
etik berpengaruh terhadap kualitas audit akuntan publik di Bandung.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini dilakukan dengan harapan bermanfaat bagi:
1. Kantor Akuntan Publik
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Kantor Akuntan Publik khususnya
bagi para auditor untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi,
independensi, dan kepatuhan kode etik terhadap kualitas audit sehingga
kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor semakin meningkat.
2. Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat membuka cakrawala akademisi sehingga
mempersiapkan mahasiswa untuk dapat bekerja di Kantor Akuntan Publik
yang memiliki kompetensi dan dapat bersikap indepensi sebagai seorang
auditor yang berkualitas.
3. Masyarakat Umum
Penelitian ini diharapkan berguna bagi masyarakat umum, khususnya
mahasiswa sehingga mengetahui hal-hal apa saja yang diperlukan sebagai
seorang auditor, terutama faktor kompetensi, independensi, dan kepatuhan
BAB I. PENDAHULUAN 9
1.5. Kontribusi Penelitian
Peneliti ingin meneliti lebih mendalam tentang Pengaruh Kompetensi,
Independensi, dan Kepatuhan Kode Etik terhadap Kualitas Audit Akuntan
Publik. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subyek Akuntan Publik yang
bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Bandung. Seperti halnya
penelitian sebelumnya yang memberikan bukti empiris mengenai hubungan
Keahlian, Indepensi, Kecermatan Professional, dan Etika memiliki pengaruh
secara simultan terhadap Kualitas Audit Akuntan Publik. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2009) adalah penelitian ini
mencoba meneliti 3 (tiga) variabel independen, yaitu Kompetensi, Independensi,
dan Kepatuhan Kode Etik. Hal ini sekaligus juga merupakan kontribusi
penelitian. Penulis lebih fokus pada Kontribusi penelitian yang secara praktek,
berarti bahwa dalam hal ini peneliti ingin membuktikan apakah secara praktek
Kompetensi, Independensi, dan Kepatuhan Kode Etik berpengaruh terhadap
Kualitas Audit sesuai dengan teorinya.
1.6. Sistimatika penulisan
Dalam penelitian ini, sistimatika penulisan yang akan digunakan oleh penulis
adalah sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan
Bab ini meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika
BAB I. PENDAHULUAN 10
Bab II. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Pengembangan Hipotesis
Bab ini membahas tinjauan pustaka, penelitian terdahulu, pengembangan
hipotesis, dan kerangka pemikiran.
Bab III. Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian,
metode pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian, definisi
operasional variabel penelitian, teknik pengambilan sampel, model
penelitian, metode pengujian data, dan alat analisis.
Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini membahas mengenai data yang digunakan, pengolahan data
tersebut dengan alat analisis yang diperlukan dan hasil analisis data.
Bab V. Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data yang
telah dilakukan, keterbatasan yang melekat pada penelitian dan
Bab V.
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kompetensi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit,
walaupun besar pengaruhnya hanya 41,1%.
2. Independensi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit,
walaupun besar pengaruhnya hanya 51,9%.
3. Kepatuhan pada kode etik memiliki pengaruh secara signifikan terhadap
kualitas audit, walaupun besar pengaruhnya hanya 36,3%.
4. Secara simultan kompetensi, independensi, dan kepatuhan kode etik secara
bersama berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor, walaupun besar
pengaruhnya hanya 67,2%.
Hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian yang diajukan oleh penulis berhasil
diterima.
5.2. Keterbatasan
Dikarenakan waktu yang dimiliki oleh Akuntan Publik terbatas, maka dalam
penelitian terdapat keterbatasan, yaitu:
1. Jumlah responden yang belum bisa mewakili populasi.
2. Keterbatasan waktu pengumpulan data dari responden.
BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN 81
5.3. Saran
Dikarenakan dalam penelitian ini memiliki keterbatasan, maka peneliti
memberikan saran kepada peneliti selanjutnya untuk:
1. Menambah jumlah responden agar dapat mewakili populasi.
2. Dapat mengatur waktu, agar kuesioner dapat dijawab dan dikembalikan
dengan tepat waktu.
3. Menambah variable lain, seperti variabel moderating, intervening, maupun
variabel independen lainnya.
4. Membuat kuesioner yang semenarik mungkin, agar responden tertarik untuk
menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner.
Saran untuk seluruh Akuntan Publik dan Calon Akuntan Publik, bahwa secara
praktek Kompetensi, Independensi, dan Kepatuhan Kode Etik memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas Audit. Sehingga para Akuntan
Publik dan Calon Akuntan Publik dapat meningkat tingkat kompetensi,
independensi, dan kepatuhan kode etik seoarang auditor, agar hasil audit yang
DAFTAR PUSTAKA 82
Daftar Pustaka
Alim, M.N.; Hapsari, T.; dan Purwanti, L. 2007.Pengaruh Kompetensi dan
Independensi terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderating.Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makassar.
Arens, A, R. Elder, and M. Beasley.2008.Perspectives on Auditing "Perspectives on Auditing Education after Sarbanes–Oxley: Issues in Accounting Education. Edisi 12.New Jersey: Prentice Hall International Inc. Jakarta. Salemba Empat. Arens, A.A., J.K. Loebbecke. 2000. Auditing: An Integrated Approach. Eight
Edition. New Jersey: Prentice Hall International Inc.Jakarta. Salemba Empat.
Arens, Alvin A.2006, Auditing dan Jasa Asurance; PT.Gelora Aksara Pratama.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Ashari, Ruslan.2011. Pengaruh Keahlian, Independensi, dan Etika terhadap Kualitas
Auditor pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara. Program Kekhususan Akuntansi Pemerintahan Pengawasan Keuangan Negara. Universitas Hasanuddin.
Christiawan, Yulius Jogi. 2003. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Akuntansi dan Keuangan Vol.4 No. 2
Deis, Donald L. Dan Gari A. Giroux. 1992. Determinants of Audit Quality In The
Public Sector. The Accounting Review Vol. 67 No. 3.Hal. 462-479.
Efendy, Taufik.M. 2010.Pengaruh Kompetensi, Indepensi, dan Motivasi terhadap
Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Negara (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Gorontalo).Tesis.Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Elfarini, Eunike Christina. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor
terhadap Kualitas Audit.Skripsi.Universitas Negeri Semarang.
Ghozali, Imam.2005. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan ProgramSPSS.
Semarang: BP Undip
Hanny,Ita Salsalina Lingga, dan Meythi.2011.Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Terhadap Kantor Akuntan Publik di Malang, Bali, dan Yogyakarta).
Harhinto, Teguh .2004. Pengaruh Keahlian dan Independensi Terhadap Kualitas
Audit Studi Empiris Pada KAP di Jawa Timur. Semarang. Tesis Maksi :Universitas Diponegoro
DAFTAR PUSTAKA 83
Hernadianto. 2002. Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Pengetahuan dan Penggunaan Intuisi Mengenai Kekeliruan (Pada KAP di Jateng dan DIY). Semarang. Tesis Maksi. Universitas Diponegoro
Hidayat, Taufik. 2011. Pengaruh Faktor-Faktor Akuntabilitas Auditor Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang).Skripsi. Universitas Diponegoro.Solo Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta.
Salemba Empat.
Indah, Nur Mawar Siti.2010.Pengaruh Kompetensi dan Indepensi Auditor terhadap
Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di
Semarang).Skripsi.Universitas Diponegoro Semarang.
Jensen, M. and Meckling, W., 1976, “Theory of the Firm: Managerial Behavior. Agency Cost, and Ownership Structure”, Journal of Finance Economics 3. Khomsiyah, dan Nur Indriantoro.1998.Pengaruh Orientasi Etika Terhadap
Komitmen dan Sentivitas Etika Auditor Pemerintah di DKI Jakarta.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. VolI No.1
Kurniawan, Albert. 2011. Serba-Serbi Analisis Statistik Dengan Cepat dan Mudah. Penerbit Jasakom
Kusharyanti.2003. Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit Dan Kemungkinan Topik Penelitian Di Masa Datang.Akuntansi dan Manajemen. Desember; Hal.25-60
Kusuma, Henda.2011.Pengaruh Pelaksanaan Etika Profesi dan Kecerdasan Emosional terhadap Pengambilan Keputusan bagi Auditor.Skripsi.Universitas Diponegoro Semarang.
Lubis, Haslinda. 2009.Pengaruh Keahlian, Independensi, Kecermatan Profesional, dan Kepatuhan Kode Etik terhadap Kualitas Auditor pada Inspektorat provinsi Sumatera Utara.Tesis Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Maryani, T. dan U. Lidigdo. 2001. Survei atas Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Etis Akuntan. Jurnal TEMA.Vol.II, No. 1, Maret; 49-62. Mautz, R.K. dan H.A. Sharaf. 1993. The Philosophy of Auditing. American
Accounting Association. Sarasota. Hal. 246.
DAFTAR PUSTAKA 84
Meutia, Intan. 2004. Independensi auditor terhadap Manajemen Laba Untuk Kap Big 5 dan non Big 5. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 2 No. 1. Januari; Pp 37-52
Meythi. 2012. Metodelogi Penelitian.
Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing Pendekatan Terpadu. Mulyadi. 1998. Auditing. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Mulyadi. 2002. Auditing. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Munawir.1995. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Murtanto, dan Gudono. 1999. Identifikasi Karakteristik-karakteristik Keahlian Audit: Profesi Akuntan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.Vol 2. No 1. Januari. Hal 37-52.
Nugrahaningsih, P. 2005.Analisis Perbedaan Perilaku Etis Auditor di KAP Dalam Etika Profesi (Studi Terhadap Peran Faktor-Faktor- Individual :Locus Of Control, Lama Pengalaman Kerja, Gender, Dan Equity Sensitvity.Jurnal SNA VIII.Solo.
Quantadora, Gemi. 2002.Analisis Independensi Auditor Eksternal Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit.
Setiawan, Santy.2010. Audit 1.
Sari, Nurmalita Nungki.2011.Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompetensi dan Etika terhadap Kualitas Audit.Skripsi.Universitas Diponegoro Semarang.
Sudibyo, Bambang.1995. Reduksi Norma Evidencial Matter Menjadi Norma Evidence serta Dampaknya pada Kualitas Audit dan Pembukuan di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Moneter, Vol.2 No.2
Tjun Tjun, Lauw, Elyzabeth I. Marpaung, Santy Setiawan, .2011. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik.Indonesian Legal Center Publishing.