• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Kepatuhan pada Kode Etik terhadap Kualiats Audit Akuntan Publik di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Kepatuhan pada Kode Etik terhadap Kualiats Audit Akuntan Publik di Bandung."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

v

Abstract

This research is aimed to identify and obtain empirical evidence about the influence of competence, independence, and adherence to the code of ethics for auditor’s quality in public accountants in Bandung. Object of this study is public accountants who work in public accounting firm in Bandung. Data collection methods used in this study is a survey technique. The sampling technique used in this study is Convenience sampling technique. The independent variable in this study is the competence, independence, and adherence to the code of ethics. For the dependent variable in this study is the quality of the audit. The data in this study is primary data obtained from questionnaires spread directly to the Public Accountant in Bandung. The analysis model used to test the hypotheses is multiple linear regressions. The analysis is based on data from 51 respondents through a questionnaire study. The results of this study indicate that the competence, independence, and adherence to the code of ethics simultaneously have a significant impact on audit quality public accountant in Bandung. Partially competence, independence, and compliance codes of each significant effect on audit quality.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh kompetensi, independensi, dan kepatuhan pada kode etik terhadap kualitas audit akuntan publik di Bandung.Objek penelitian ini adalah para akuntan publik yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik survei.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Covenience sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kompetensi, independensi, dan kepatuhan pada kode etik. Untuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner secara langsung kepada Akuntan Publik di Bandung.Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linear berganda.Analisis ini didasarkan pada data dari 51 responden yang penelitiannya melalui kuesioner.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi, independensi, dan kepatuhan pada kode etik secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada akuntan publik di Bandung. Secara parsial kompetensi, independensi, dan kepatuhan kode etik masing-masing berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

(3)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……….. i

LEMBAR PENGESAHAN……….... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI……… iii

KATA PENGANTAR………. iv

ABSTRACT………. v

ABSTRAK………vi

DAFTAR ISI ………vii

DAFTAR TABEL……… viii

DAFTAR GAMBAR………... ix

BAB I. PENDAHULUAN……….. 1

1.1 Latar Belakang………. 1

1.2 Rumusan masalah………. 7

1.3 Tujuan Penelitian……….. 7

1.4 Manfaat Penelitian……… 8

1.5 Kontribusi penelitian……… 9

1.6 Sistematika penulisan………... 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN…………. 11

2.1 Tinjauan pustaka……….. 11

2.1.1 Teori Agency……….. 11

2.1.2 Teori Perilaku……….. 12

(4)

2.1.4 Profesi Akuntan Publik………... 17

2.1.5 Standar Audit……….. 21

2.1.6 Kompeten……… 23

2.1.7 Independensi……… 27

2.1.8 Kode Etik………. 31

2.1.9 Kualitas Audit……….. 39

2.2 Rerangka Pemikiran………. 41

2.3 Pembahasan Hipotesis………. 41

2.3.1 Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit……….. 41

2.3.2 Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit……… 43

2.3.3 Pengaruh Kepatuhan Kode Etik terhadap Kualitas Audit………….. 45

2.3.4 Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Kepatuhan Kode etik Terhadap Kualitas Audit………. 46

BAB III. METODA PENELITIAN……… 48

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian……….. 48

3.2 Jenis Penelitian………. 48

3.3 Populasi dan Sample Penelitian………49

3.4 Metode Pengumpulan Sampel………. 49

3.5 Teknik Pengambilan Sampel……… 50

3.6 Definisi Operasional Variabel Penelitian………. 50

3.7 Model Penelitian……….. 52

(5)

BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 57

4.1 Populasi dan Sampel……… 57

4.2 Hasil Uji Validitas……… 57

4.2.1 Uji Validitas Variabel Kompetensi………. 58

4.2.2 Uji Validitas Variabel Independensi………... 58

4.2.3 Uji Validitas Variabel Kepatuhan Kode Etik………. 59

4.2.4 Uji Validitas Variabel Kualitas Audit………. 60

4.3 Hasil Uji Reliabel 4.3.1 Uji Reliabel Variabel Kompetensi………. 61

4.3.2 Uji Reliabel Variabel Independensi………... 62

4.3.3 Uji Reliabel Variabel Kepatuhan Kode Etik………. 63

4.3.4 Uji Reliabel Variabel Kualitas Audit………. 64

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik……….. 65

4.4.1 Uji Outliers………. 66

4.4.2 Uji Normalitas………. 67

4.5 Hasil Uji Regresi……….. 68

4.6 Hasil Uji Hipotesis………... 69

4.6.1 Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit……….. 70

4.6.2 Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit………71

4.6.3 Pengaruh Kepatuhan Kode Etik terhadap Kualitas Audit………….. 73

(6)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……… 80

5.1 Kesimpulan………... 80

5.2 Keterbatasan………. 80

5.3 Saran………. 81

DAFTAR PUSTAKA………... 82

LAMPIRAN………. 85

(7)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Code of professional Conduct AICPA……… 35

Tabel 2.2 Peraturan perilaku kode etik menurut AICPA……… 36

Tabel 4.1 Populasi dan Sampel Penelitian………... 57

Tabel 4.2.1 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi………. 58

Tabel 4.2.2 Hasil Uji Validitas Variabel Independensi……….. 58

Tabel 4.2.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Kode Etik………. 59

Tabel 4.2.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit……… 60

Tabel 4.3.1.1 Reliability Statistic (X1)……… 61

Tabel 4.3.1.2 Item-Total Statistics(X1)……… 61

Tabel 4.3.2.1 Reliability Statistics(X2)……….. 62

Tabel 4.3.2.2 Item-Total Statistics(X2)………62

Tabel 4.3.3.1 Reliability Statistics(X3)………63

Tabel 4.3.3.2 Item-Total Statistics(X3)………63

Tabel 4.3.4.1 Reliability Statistics(Y)……… 64

Tabel 4.3.4.2 Item-Total Statistics(Y)……… 64

Tabel 4.4.1 Hasil Uji Outlier………. 65

Tabel 4.4.2 Hasil Uji Normalitas……… 66

Tabel 4.5.1. Koefisien Regresi Berganda………. 67

Tabel 4.6.1.1 Model Summary Hipotesis X1 (kompetensi)………... 69

Tabel 4.6.1.2 Hasil Uji Hipotesis X1 (kompetensi)……….. 69

(8)

Tabel 4.6.2.2 Hasil Uji Hipotesis X2………. 71

Tabel 4.6.3.1 Model Summary Hipotesis X3 (Kepatuhan Kode Etik)……… 73

Tabel 4.6.3.2 Hasil Uji Hipotesis X3………...74

Tabel 4.6.4.1 Model Summary………. 77

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

(10)

Bab I.

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang

Akuntan Publik, salah satu kewajiban dari Akuntan Publik adalah menjaga

kompetensi melalui pelatihan professional yang berkelanjutan dan berperilaku

baik, jujur, bertanggung jawab, dan memiliki integritas yang tinggi.

Profesi akuntan publik merupakan profesi yang menjadi kepercayaan

masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian

yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh

manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi dan

Puradiredja;1998). Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan

tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat

memperoleh informasi laporan keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan

keputusan.

Kasus pelanggaran pada profesi auditor telah banyak dilakukan, mulai dari

kasus Enron di Amerika sampai dengan kasus Telkom di Indonesia sehingga

membuat kredibilitas auditor semakin dipertanyakan. Kasus Telkom tentang

tidak diakuinya KAP Eddy Pianto oleh SEC dimana SEC tentu memiliki alasan

khusus mengapa mereka tidak mengakui keberadaan KAP Eddy Pianto (Alim,

dkk (2007)). Hal tersebut bisa saja terkait dengan kompetensi dan independensi

(11)

BAB I. PENDAHULUAN 2

Financial Accounting Commite dalam Christiawan (2003) menyatakan bahwa

kualitas audit ditentukan oleh 2 hal yaitu kompetensi dan independensi. Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit.

Akuntan publik atau auditor independen dalam tugasnya mengaudit perusahaan klien memiliki posisi yang strategis sebagai pihak ketiga dalam lingkungan perusahaan klien yakni ketika akuntan publik mengembang tugas dan tanggung jawab dari manajemen (Agen) untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Dalam hal ini manajemen ingin supaya kinerjanya terlihat selalu baik dimata pihak eksternal perusahaan terutama pemilik (principle). Akan tetapi disisi lain, pemilik (principle) menginginkan supaya

auditor melaporkan dengan sejujurnya keadaan yang ada pada perusahaan yang telah dibiayainya. Dari uraian di atas terlihat adanya suatu kepentingan yang berbeda antara manajemen dan pemakai laporan keuangan. Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan yang telah diaudit dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhirnya mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya (Elfarini;2007).

(12)

BAB I. PENDAHULUAN 3

diindikasikan melakukan pelanggaran berat saat mengaudit bank-bank yang

dilikuidasi pada tahun 1998. Selain itu terdapat kasus keuangan dan manajerial

perusahaan publik yang tidak bisa terdeteksi oleh akuntan publik yang

menyebabkan perusahaan didenda oleh Bapepam (Winarto;2002 dalam

Christiawan ;2003).

Dalam konteks skandal keuangan di atas, memunculkan pertanyaan apakah

trik-trik rekayasa tersebut mampu terdeteksi oleh akuntan publik yang mengaudit

laporan keuangan tersebut atau sebenarnya telah terdeteksi namun auditor justru

ikut mengamankan praktik kejahatan tersebut. Tentu saja jika yang terjadi adalah

auditor tidak mampu mendeteksi trik rekayasa laporan keuangan, maka yang

menjadi inti permasalahannya adalah kompetensi atau keahlian auditor tersebut.

Namun jika yang terjadi justru akuntan publik ikut mengamankan praktik

rekayasa tersebut, seperti yang terungkap juga pada skandal yang menimpa

Enron, Andersen, Xerox, WorldCom, Tyco, Global Crossing, Adelphia dan Walt

Disney (Sunarsip;2002 dalam Christiawan;2003) maka inti permasalahannya

adalah independensi auditor tersebut. Terkait dengan konteks inilah, muncul

pertanyaan seberapa tinggi tingkat kompetensi dan independensi auditor saat ini

dan apakah kompetensi dan independensi auditor tersebut berpengaruh terhadap

kualitas audit yang dihasilkan oleh akuntan publik. Kualitas audit ini penting

karena dengan kualitas audit yang tinggi maka akan dihasilkan laporan keuangan

yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan. Selain itu adanya

kekhawatiran akan merebaknya skandal keuangan, dapat mengikis kepercayaan

(13)

BAB I. PENDAHULUAN 4

De Angelo dalam Kusharyanti (2003) mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi) sementara tindakan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor.

Sementara itu AAA Financial Accounting Commitedalam Christiawan (2003)

menyatakan bahwa “Kualitas audit ditentukan oleh 2 hal yaitu kompetensi dan independensi. Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit”.Hal inilah yang menarik untuk diperhatikan bahwa profesi akuntan publik yang diibarat sebagai pedang bermata dua. Disatu sisi auditor harus memperhatikan kredibilitas dan etika profesi, namun disisi lain auditor juga harus menghadapi tekanan dari klien dalam berbagai pengambilan keputusan. Jika auditor tidak mampu menolak tekanan dari klien seperti tekanan personal, emosional atau keuangan maka independensi auditor telah berkurang dan dapat mempengaruhi kualitas audit. Salah satu faktor lain yang mempengaruhi independensi tersebut adalah jangka waktu dimana auditor memberikan jasa kepada klien (auditor tenure).

(14)

BAB I. PENDAHULUAN 5

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2009) menyatakan bahwa

Keahlian, Independensi, Kecermatan Professional, dan Etika memiliki pengaruh

secara simultan terhadap Kualitas Audit. Hasil dari penelitian tersebut

menunjukkan bahwa dari 4 variabel independen tersebut, variabel independensi

memiliki koefisien βyang lebih besar dibandingkan variabel independent lain.

Sedangkan variabel kode etik memiliki koefisien β yang lebih besar

dibandingkan dengan variabel Keahlian dan variabel Kecermatan Professional.

Hal tersebut terbukti bahwa nilai koefisien β Kode Etik sebesar 0,241; nilai

koefisien β keahlian sebesar 0,138, dan koefisienan β kecermatan professional

sebesar 0,170. Besarnya nilai β menunjukkan seberapa besar pengaruh dan

peningkatan yang terjadi pada variabel dependennya, yaitu Kualitas Audit. Hal

tersebut berarti bahwa variable Kode etik memiliki pengaruh lebih besar

dibandingkan dengan variabel Kompetensi dan Kecermatan Professional.

Hal ini juga didukung oleh pernyataan Hery dan Agustiny Merrina (2007)

yang menyatakan bahwa ada empat elemen penting yang harus dimiliki oleh

akuntan yaitu keahlian dan pemahaman tentang standar akuntansi atau standar

penyusunan laporan keuangan, standar pemeriksaan atau auditing, etika profesi

dan pemahaman terhadap lingkungan bisnis yang diaudit. Persyaratan utama

yang harus dimiliki oleh auditor adalah wajib memegang teguh aturan etika

profesi yang berlaku (Lubis;2009).

Guna menunjang profesionalisme sebagai akuntan publik maka auditor dalam

melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada standar audit yang

(15)

BAB I. PENDAHULUAN 6

cerminan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang auditor yang

mengharuskan auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup

dalam melaksanakan prosedur audit. Sedangkan standar pekerjaan lapangan dan

standar pelaporan mengatur auditor dalam hal pengumpulan data dan kegiatan

lainnya yang dilaksanakan selama melakukan audit serta mewajibkan auditor

untuk menyusun suatu laporan atas laporan keuangan secara keseluruhan

(Elfarini;2007).

Namun selain standar audit, akuntan publik juga harus mematuhi kode etik

profesi yang mengatur perilaku akuntan publik dalam menjalankan praktik

profesinya baik dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat umum.

Kode etik ini mengatur tentang tanggung jawab profesi, kompetensi dan

kehati-hatian profesional, kerahasiaan, perilaku profesional serta standar teknis bagi

seorang auditor dalam menjalankan profesinya (Lubis;2009).

Auditor harus mematuhi kode etik yang ditetapkan. Pelaksanaan audit harus

mengacu pada standar audit ini, dan auditor wajib mematuhi kode etik yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari standar audit. Kode etika ini

dibuat bertujuan untuk mengatur hubungan antara: (1) Auditor dengan rekan

sekerjanya, (2) Auditor dengan atasannya, dan (3) Auditordengan auditan (objek

pemeriksanya) serta (4) Auditor dengan masyarakat (Ashari; 2011).

Pernyataan tersebut yang dapat membuat penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul: Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Kepatuhan

Kode Etik terhadap Kualitas Audit Akuntan Publik di Bandung. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan objek penelitian yaitu Kantor Akuntan Publik di

(16)

BAB I. PENDAHULUAN 7

sesuatu yang sangat penting karena hasil audit digunakan oleh banyak pihak dan

digunakan untuk mengambil keputusan.

1.2. Perumusan masalah

Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti

sebelumnya, peneliti bermaksud untuk mendapatkan bukti secara empiris

mengenai:

1. Apakah terdapat pengaruh antara kompetensi auditor terhadap kualitas audit

akuntan publik di Bandung?

2. Apakah terdapat pengaruh antaraindependensi auditor terhadap kualitas audit

akuntan publik di Bandung?

3. Apakah terdapat pengaruh antara kepatuhan kode etik auditor terhadap

kualitas audit akuntan publik di Bandung?

4. Apakah terdapat pengaruh antara kompetensi, independensi, dan kepatuhan

kode etik terhadap kualitas audit akuntan publik di Bandung?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Untuk menjelaskan apakah kompetensi seorang akuntan publik berpengaruh

terhadap kualitas audit akuntan publik di Bandung.

(17)

BAB I. PENDAHULUAN 8

3. Untuk menjelaskan apakah kepatuhan kode etik seorang akuntan publik

berpengaruh terhadap kualitas audit akuntan publik di Bandung.

4. Untuk menjelaskan apakah kompetensi, independensi, dan kepatuhan kode

etik berpengaruh terhadap kualitas audit akuntan publik di Bandung.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini dilakukan dengan harapan bermanfaat bagi:

1. Kantor Akuntan Publik

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Kantor Akuntan Publik khususnya

bagi para auditor untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi,

independensi, dan kepatuhan kode etik terhadap kualitas audit sehingga

kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor semakin meningkat.

2. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat membuka cakrawala akademisi sehingga

mempersiapkan mahasiswa untuk dapat bekerja di Kantor Akuntan Publik

yang memiliki kompetensi dan dapat bersikap indepensi sebagai seorang

auditor yang berkualitas.

3. Masyarakat Umum

Penelitian ini diharapkan berguna bagi masyarakat umum, khususnya

mahasiswa sehingga mengetahui hal-hal apa saja yang diperlukan sebagai

seorang auditor, terutama faktor kompetensi, independensi, dan kepatuhan

(18)

BAB I. PENDAHULUAN 9

1.5. Kontribusi Penelitian

Peneliti ingin meneliti lebih mendalam tentang Pengaruh Kompetensi,

Independensi, dan Kepatuhan Kode Etik terhadap Kualitas Audit Akuntan

Publik. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subyek Akuntan Publik yang

bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Bandung. Seperti halnya

penelitian sebelumnya yang memberikan bukti empiris mengenai hubungan

Keahlian, Indepensi, Kecermatan Professional, dan Etika memiliki pengaruh

secara simultan terhadap Kualitas Audit Akuntan Publik. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2009) adalah penelitian ini

mencoba meneliti 3 (tiga) variabel independen, yaitu Kompetensi, Independensi,

dan Kepatuhan Kode Etik. Hal ini sekaligus juga merupakan kontribusi

penelitian. Penulis lebih fokus pada Kontribusi penelitian yang secara praktek,

berarti bahwa dalam hal ini peneliti ingin membuktikan apakah secara praktek

Kompetensi, Independensi, dan Kepatuhan Kode Etik berpengaruh terhadap

Kualitas Audit sesuai dengan teorinya.

1.6. Sistimatika penulisan

Dalam penelitian ini, sistimatika penulisan yang akan digunakan oleh penulis

adalah sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan

Bab ini meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika

(19)

BAB I. PENDAHULUAN 10

Bab II. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Pengembangan Hipotesis

Bab ini membahas tinjauan pustaka, penelitian terdahulu, pengembangan

hipotesis, dan kerangka pemikiran.

Bab III. Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian,

metode pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian, definisi

operasional variabel penelitian, teknik pengambilan sampel, model

penelitian, metode pengujian data, dan alat analisis.

Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini membahas mengenai data yang digunakan, pengolahan data

tersebut dengan alat analisis yang diperlukan dan hasil analisis data.

Bab V. Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data yang

telah dilakukan, keterbatasan yang melekat pada penelitian dan

(20)

Bab V.

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit,

walaupun besar pengaruhnya hanya 41,1%.

2. Independensi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit,

walaupun besar pengaruhnya hanya 51,9%.

3. Kepatuhan pada kode etik memiliki pengaruh secara signifikan terhadap

kualitas audit, walaupun besar pengaruhnya hanya 36,3%.

4. Secara simultan kompetensi, independensi, dan kepatuhan kode etik secara

bersama berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor, walaupun besar

pengaruhnya hanya 67,2%.

Hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian yang diajukan oleh penulis berhasil

diterima.

5.2. Keterbatasan

Dikarenakan waktu yang dimiliki oleh Akuntan Publik terbatas, maka dalam

penelitian terdapat keterbatasan, yaitu:

1. Jumlah responden yang belum bisa mewakili populasi.

2. Keterbatasan waktu pengumpulan data dari responden.

(21)

BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN 81

5.3. Saran

Dikarenakan dalam penelitian ini memiliki keterbatasan, maka peneliti

memberikan saran kepada peneliti selanjutnya untuk:

1. Menambah jumlah responden agar dapat mewakili populasi.

2. Dapat mengatur waktu, agar kuesioner dapat dijawab dan dikembalikan

dengan tepat waktu.

3. Menambah variable lain, seperti variabel moderating, intervening, maupun

variabel independen lainnya.

4. Membuat kuesioner yang semenarik mungkin, agar responden tertarik untuk

menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner.

Saran untuk seluruh Akuntan Publik dan Calon Akuntan Publik, bahwa secara

praktek Kompetensi, Independensi, dan Kepatuhan Kode Etik memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas Audit. Sehingga para Akuntan

Publik dan Calon Akuntan Publik dapat meningkat tingkat kompetensi,

independensi, dan kepatuhan kode etik seoarang auditor, agar hasil audit yang

(22)

DAFTAR PUSTAKA 82

Daftar Pustaka

Alim, M.N.; Hapsari, T.; dan Purwanti, L. 2007.Pengaruh Kompetensi dan

Independensi terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderating.Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makassar.

Arens, A, R. Elder, and M. Beasley.2008.Perspectives on Auditing "Perspectives on Auditing Education after Sarbanes–Oxley: Issues in Accounting Education. Edisi 12.New Jersey: Prentice Hall International Inc. Jakarta. Salemba Empat. Arens, A.A., J.K. Loebbecke. 2000. Auditing: An Integrated Approach. Eight

Edition. New Jersey: Prentice Hall International Inc.Jakarta. Salemba Empat.

Arens, Alvin A.2006, Auditing dan Jasa Asurance; PT.Gelora Aksara Pratama.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Ashari, Ruslan.2011. Pengaruh Keahlian, Independensi, dan Etika terhadap Kualitas

Auditor pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara. Program Kekhususan Akuntansi Pemerintahan Pengawasan Keuangan Negara. Universitas Hasanuddin.

Christiawan, Yulius Jogi. 2003. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Akuntansi dan Keuangan Vol.4 No. 2

Deis, Donald L. Dan Gari A. Giroux. 1992. Determinants of Audit Quality In The

Public Sector. The Accounting Review Vol. 67 No. 3.Hal. 462-479.

Efendy, Taufik.M. 2010.Pengaruh Kompetensi, Indepensi, dan Motivasi terhadap

Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Negara (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Gorontalo).Tesis.Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.

Elfarini, Eunike Christina. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor

terhadap Kualitas Audit.Skripsi.Universitas Negeri Semarang.

Ghozali, Imam.2005. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan ProgramSPSS.

Semarang: BP Undip

Hanny,Ita Salsalina Lingga, dan Meythi.2011.Pengaruh Kompetensi dan

Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Terhadap Kantor Akuntan Publik di Malang, Bali, dan Yogyakarta).

Harhinto, Teguh .2004. Pengaruh Keahlian dan Independensi Terhadap Kualitas

Audit Studi Empiris Pada KAP di Jawa Timur. Semarang. Tesis Maksi :Universitas Diponegoro

(23)

DAFTAR PUSTAKA 83

Hernadianto. 2002. Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Pengetahuan dan Penggunaan Intuisi Mengenai Kekeliruan (Pada KAP di Jateng dan DIY). Semarang. Tesis Maksi. Universitas Diponegoro

Hidayat, Taufik. 2011. Pengaruh Faktor-Faktor Akuntabilitas Auditor Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang).Skripsi. Universitas Diponegoro.Solo Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta.

Salemba Empat.

Indah, Nur Mawar Siti.2010.Pengaruh Kompetensi dan Indepensi Auditor terhadap

Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di

Semarang).Skripsi.Universitas Diponegoro Semarang.

Jensen, M. and Meckling, W., 1976, “Theory of the Firm: Managerial Behavior. Agency Cost, and Ownership Structure”, Journal of Finance Economics 3. Khomsiyah, dan Nur Indriantoro.1998.Pengaruh Orientasi Etika Terhadap

Komitmen dan Sentivitas Etika Auditor Pemerintah di DKI Jakarta.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. VolI No.1

Kurniawan, Albert. 2011. Serba-Serbi Analisis Statistik Dengan Cepat dan Mudah. Penerbit Jasakom

Kusharyanti.2003. Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit Dan Kemungkinan Topik Penelitian Di Masa Datang.Akuntansi dan Manajemen. Desember; Hal.25-60

Kusuma, Henda.2011.Pengaruh Pelaksanaan Etika Profesi dan Kecerdasan Emosional terhadap Pengambilan Keputusan bagi Auditor.Skripsi.Universitas Diponegoro Semarang.

Lubis, Haslinda. 2009.Pengaruh Keahlian, Independensi, Kecermatan Profesional, dan Kepatuhan Kode Etik terhadap Kualitas Auditor pada Inspektorat provinsi Sumatera Utara.Tesis Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Maryani, T. dan U. Lidigdo. 2001. Survei atas Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Etis Akuntan. Jurnal TEMA.Vol.II, No. 1, Maret; 49-62. Mautz, R.K. dan H.A. Sharaf. 1993. The Philosophy of Auditing. American

Accounting Association. Sarasota. Hal. 246.

(24)

DAFTAR PUSTAKA 84

Meutia, Intan. 2004. Independensi auditor terhadap Manajemen Laba Untuk Kap Big 5 dan non Big 5. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 2 No. 1. Januari; Pp 37-52

Meythi. 2012. Metodelogi Penelitian.

Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing Pendekatan Terpadu. Mulyadi. 1998. Auditing. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Mulyadi. 2002. Auditing. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Munawir.1995. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Murtanto, dan Gudono. 1999. Identifikasi Karakteristik-karakteristik Keahlian Audit: Profesi Akuntan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.Vol 2. No 1. Januari. Hal 37-52.

Nugrahaningsih, P. 2005.Analisis Perbedaan Perilaku Etis Auditor di KAP Dalam Etika Profesi (Studi Terhadap Peran Faktor-Faktor- Individual :Locus Of Control, Lama Pengalaman Kerja, Gender, Dan Equity Sensitvity.Jurnal SNA VIII.Solo.

Quantadora, Gemi. 2002.Analisis Independensi Auditor Eksternal Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit.

Setiawan, Santy.2010. Audit 1.

Sari, Nurmalita Nungki.2011.Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompetensi dan Etika terhadap Kualitas Audit.Skripsi.Universitas Diponegoro Semarang.

Sudibyo, Bambang.1995. Reduksi Norma Evidencial Matter Menjadi Norma Evidence serta Dampaknya pada Kualitas Audit dan Pembukuan di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Moneter, Vol.2 No.2

Tjun Tjun, Lauw, Elyzabeth I. Marpaung, Santy Setiawan, .2011. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik.Indonesian Legal Center Publishing.

Referensi

Dokumen terkait

“Kami akan melakukan perbaikan dari segi pelayanan yang membuat pengguna pasar tidak nyaman dan tidak puas tentang pelayanan yang diberikan kepada pengguna pasar

Dalam hubungannya dengan hal diatas, penulisan ilmiah ini membahas bagaimana sebuah program aplikasi sederhana yang dibuat dengan Microsoft Visual C++ 6.0 untuk

AN ANALYSIS OF READABILITY OF EXPANDING WORDS IN SUBTITLING OF THE LAST SAMURAI MOVIE..

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepemimpinan transformasional kepala sekolah antara lain berlatih menampilkan kepemim- pinan yang dapat dipercaya oleh bawahan

penelitilD ini benujuan untuk pembentukff pib ukur dan rumus sederh.na pendugad boboi hidup sdFi Pesisirbordaskd Lku.ln uklan n,buh. Poelirid ini dilakukd dcngs

Untuk menentukan Specific Gravity dan kandungan Air (Water Content) dari pasir, sama dengan kerikil , selain itu digunakan analisa ayakan untuk mengetahui

Landasan psikologis memberikan informasi tentang proses perkembangan dan belajar siswa yang bersumber dari psikologi, sehingga dijadikan sebagai titik tolak

Fasilitasi Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Kegiatan Penyebarluasan Informasi PIP2B Penataan Kawasan Pengembangan Destinasi Wisata.. 13 Pengawasan Pembangunan/penataan RTH