• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survei terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Bojonagara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survei terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Bojonagara."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Modernization of tax administration was made to achieve a high level of : (1) voluntary compliance, (2) tax administration trustworthiness, and (3) good performance of tax employee in order to increase tax income through account

representative’s service.

The purpose of this research is to determine whether account representative’s service has a significant influence towards taxpayer’s compliance. This research

uses associative quantitive method with a simple regression analysis. Data were collected through questionnaires from 46 respondens.

The conclusion of this research shows that account representative’s service has a significant influance towards taxpayer’s compliance at KPP Bandung Bojonagara.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Modernisasi Administrasi Perpajakan dimaksudkan untuk mencapai: (1) tingkat kepatuhan sukarela yang tinggi, (2) tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi, dan (3) kinerja yang baik dari aparat, agar penerimaan pajak meningkat melalui pelayanan Account Representative.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pelayanan Account

Representative berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang bersifat asosiatif dengan analisis regresi sederhana. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap 46 responden. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pelayanan Account Representative berpengaruh secara signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada KPP Pratama Bandung Bojonagara.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…... i

HALAMAN PENGESAHAN…... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR………...….. iv

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.3.1 Pengertian Account Representative... 30

2.3.2 Peranan Account Representative... 31

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.7 Penetapan Tingkat Signifikansi ... 63

3.8 Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis... 64

4.4 Pengaruh Pelayanan Account Representative (X) Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y)... 89

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Rerangka Pemikiran………..47

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Indikator Variabel Independen dan Dependen………... 55

Tabel II Skala Likert………... 56

Tabel III Kriteria Koefisien Reliabilitas………... 59

Tabel IV Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel pelayanan Account Representative dan Kepatuhan Wajib Pajak... 74

Tabel V Persentase Jawaban Responden Mengenai Pelayanan Account Representative... 76

Tabel VI AR membimbing WP dalam membantu menyelesaikan permasalahan... 77

Tabel VII Dengan adanya AR permasalahan perpajakan WP dapat segera ditangani dengan efektif... 77

Tabel VIII AR telah melakukan pelayanan yang prima ... 78

Tabel IX AR memberikan penyuluhan tentang kebijakan... 79

Tabel X AR memiliki kemampuan dalam menangkap permasalahan WP... 79

Tabel XI WP mudah berkonsultasi langsung dengan AR... 80

Tabel XII AR memberikan penjelasan mengenai pentingnya membayar pajak... 81

Tabel XIII AR memberikan pelayanan secara langsung... 82

Tabel XIV AR menjaga kerahasiaan informasi dan data WP... 82

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

Tabel XVI Persentase Jawaban Responden Mengenai Kepatuhan Wajib Pajak... 84

Tabel XVII WP tidak pernah melakukan tindak pidana... 85

Tabel XVIIIWP jujur dalam melakukan penghitungan sendiri... 86

Tabel XIX WP tepat waktu dalam menyampaikan SPT Tahunan... 86

Tabel XX Tingkat keterlambatan penyampaian SPT WP berkurang setelah adanya AR... 87

Tabel XXI WP tidak mempunyai tunggakan pajak kecuali telah memperoleh izi... 88

Tabel XXII WP tepat waktu dalam membayar pajak... 88

Tabel XXIII Hasil Uji Normalitas... 90

Tabel XXIV Hasil Uji Heterokedastisitas... 91

Tabel XXV Tabel Bantu Perhitungan Korelasi... 93

(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Tabulasi Data……………102

LampiranBKuesioner………...……….……..104

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap masyarakat, oleh karena itu negara menempatkan perpajakan sebagai perwujudan salah satu kewajiban kenegaraan dalam rangka kegotong-royongan nasional sebagai peran serta aktif masyarakat dalam membiayai pembangunan. Pengadaan dana merupakan masalah yang penting bagi tercapainya tujuan pembangunan nasional. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dalam negeri dan luar negeri.

Pajak diartikan sebagai pungutan yang dilakukan oleh suatu negara kepada warga negaranya berdasarkan Undang-undang dimana atas pungutan tersebut negara tidak memberikan kontribusi langsung kepada si pembayar wajib pajak. Pada umumnya negara yang memiliki administrasi pemerintahan yang modern seperti Indonesia mengandalkan penerimaan pajak sebagai penopang APBNnya untuk membiayai pelayanan publik dan pembangunan seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya sampai belanja untuk pembelian alat pertahanan negara. Hasil pemanfaatan dari penerimaan pajak dinikmati oleh semua rakyat Indonesia.

(12)

BAB 1 PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha memerlukan pemeliharaan dan pengembangan untuk kehidupan sekarang dan masa mendatang. Setelah mengetahui dan memahami pentingnya pajak bagi pembangunan, diharapkan kesadaran membayar pajak bagi warga negara akan meningkat.

Visi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah “Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan kelas dunia, dipercaya dan dibanggakan masyarakat”. DJP menetapkan sejumlah misi dibidang

fiskal, ekonomi, politik dan kelembagaan. Misi di bidang fiskal, yaitu “Menghimpun

penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tingkat

efektivitas dan efisiensi yang tinggi”. Dalam bidang ekonomi Direktorat Jenderal

Pajak memiliki misi, yaitu “Mendukung proses demokratisasi”, dan dibidang

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha yang maksimal dengan biaya yang optimal. Pelayanan perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak dengan sistem administrasi perpajakan modern dilakukan secara profesional sehingga memberikan kepastian, rasa aman dan nyaman bagi wajib pajak.

Untuk melaksanakan ketentuan pemerintah di bidang perpajakan dan memberikan kemudahan bagi para pembayar pajak, Direktorat Jenderal Pajak menjalankan sejumlah kebijakan strategis dalam pemungutan pajak. Salah satu kebijakan strategis Direktorat Jenderal Pajak adalah yang tertuang dalam cetak biru (blue print). Kebijakan Direktorat Jenderal Pajak tahun 2001 sampai dengan 2010 yang diundangkan dengan keputusan Direktorat Jendral Pajak Nomor KEP-17&PJ/2004 tanggal 22 Desember 2004, dimana disebutkan bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan pengawasan, fokus kegiatan dan langkah atau

implementasi pada tahun 2002 adalah dengan mewujudkan konsep “Kenalilah Wajib

Pajakmu” (Knowing Your Taxpayers), selain itu dengan mendirikan Kantor Pajak

Wajib Besar (Large Tax Office-LTO) yang merupakan cikal bakal kantor pajak yang memiliki administrasi pajak modern.

Sebagai instrumen penerimaan negara, maka pajak sangat bergantung pada perkembangan perekonomian. Pajak akan menjadi beban masyarakat ketika kemampuan dan potensi masyarakat secara nyata tidak lagi efektif untuk memenuhi kewajiban membayar pajak. Apabila potensi Wajib Pajak makin berkurang, secara kumulatif pasti berpengaruh terhadap penerimaan pajak.

Sejak awal tahun 2000, “modernisasi” telah menjadi salah satu kunci yang

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha demikian juga dengan tuntutan pelayanan yang lebih baik. Terdapat beberapa kondisi yang menjadi dasar dilakukannya modernisasi perpajakan. Rendahnya kepatuhan masyarkat melaksanakan kewajiban pajak seperti membayar pajak menjadi perhatian Direktorat Jenderal Pajak. Jumlah wajib pajak terdaftar masih rendah apabila dibandingkan dengan potensi yang ada, karena masih banyak masyarakat yang jumlah penghasilannya diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) akan tetapi masih belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Pertambahan jumlah Wajib Pajak adalah salah satu agenda utama peningkatan kinerja penerimaan pajak. Salah satu program Direktorat Jenderal Pajak dalam rangka meningkatkan jumlah Wajib Pajak adalah dengan menjalankan langkah-langkah modernisasi perpajakan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan angka penerimaan pajak. Selain berusaha meningkatkan jumlah Wajib Pajak, Direktorat Jenderal Pajak juga memberikan perhatian kepada kepatuhan Wajib Pajak. Kepatuhan Wajib Pajak masih rendah yang tercermin dari pelaksanaan kewajiban perpajaknnya.

Salah satu langkah penting yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai wujud nyata kepedulian pada pentingnya kualitas pelayanan adalah memberikan pelayanan yang lebih baik kepada Wajib Pajak serta mengoptimalkan penerimaan pajak. Untuk itu, pada awal tahun 2003 dibentuk Tim Modernisasi Administrasi Perpajakan Jangka Menengah yang menyusun administrasi perpajakan modern dengan sasaran:

1. Tercapainya tingkat kepatuhan sukarela yang tinggi

2. Tercapainya tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi 3. Tercapainya produktivitas aparat perpajakan yang tinggi, sehingga diharapkan

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha Untuk mencapai sasaran tersebut ditunjuklah Account Representative (AR), yaitu aparat pajak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan dan pengawasan secara langsung untuk sejumlah wajib pajak tertentu yang telah ditugaskan kepadanya. Bagi Wajib Pajak, AR berfungsi sebagai komunikator sekaligus wakil dari citra kantor pajak. Pada prinsipnya, seluruh Wajib Pajak akan mempunyai AR yang bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atas setiap pertanyaan yang diajukan oleh Wajib Pajak, antara lain mengenai:

1. Rekening Wajib Pajak (Taxpayers Account) untuk semua jenis pajak. 2. Kemajuan proses pemeriksaan dan restitusi.

3. Interprestasi dan penegasan atas suatu peraturan. 4. Perubahan data identitas Wajib Pajak.

5. Tindakan pemeriksaan dan penagihan pajak. 6. Kemajuan proses keberatan dan banding.

7. Perubahan peraturan perpajakan berkaitan dengan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.

Pengertian Account Representative (AR) di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak adalah pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang diberikan kepercayaan, wewenang dan tanggung jawab untuk memberikan pelayanan, pembinaan dan pengawasan secara langsung kepada Wajib Pajak tertentu. Penunjukkan Account

Representative merupakan karakteristik utama penerapan sistem administrasi

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha langsung, menyampaikan informasi perpajakan secara efektif atas pertanyaan dan permasalahan yang disampaikan Wajib Pajak serta mendorong dan mengawasi pemenuhan hak dan kewajiban Wajib Pajak. Konsep modernisasi perpajakan meliputi pelayanan prima dan pengawasan intensif dengan pelaksanaan good

governance untuk meningkatkan kepatuhan dan kepercayaan terhadap perpajakan,

serta memacu produktivitas pegawai pajak yang tinggi.

Karakteristik sistem administrasi perpajakan modern adalah:

1. Seluruh kegiatan administrasi dilaksanakan melalui sistem administrasi yang

berbasis teknologi terkini (sistem informasi).

2. Seluruh Wajib Pajak diwajibkan membayar melalui kantor penerimaan

pembayaran secara on line.

3. Seluruh Wajib Pajak diwajibkan melaporkan kewajiban perpajakannya dengan menggunakan media komputer (e-SPT).

4. Monitoring kepatuhan Wajib Pajak dilaksanakan secara insentif dengan pemanfaatan profit Wajib Pajak.

5. Wajib Pajak yang diadministrasikan di KPP Madya hanya Wajib Pajak tertentu saja, yaitu 500 WP.

Kepatuhan Wajib Pajak (tax compliance) dapat diidentifikasi dari kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan (SPT), kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang, dan kepatuhan dalam pembayaran tunggakan.

Penelitian yang berhubungan dengan pelayanan Account Representative yang penulis ketahui telah dilakukan sebelumnya Dian Yuanti (2008) yang berjudul

(17)

BAB 1 PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

Pelayanan Pajak Modern”. Dalam penelitian ini menggunakan uji analisis regresi

sederhana. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa kinerja Account

Representative berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan Wajib

Pajak.

Penelitian yang dilakukan oleh Faisal Akbar (2009) yang berjudul “Pengaruh

Account Representative (AR) terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak”. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah regeresi linear sederhana. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh kesimpulan, yaitu Account Representative berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak.

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Fany Yulinda (2010) dengan

judul penelitian “Pengaruh Pelayanan dan Pengawasan yang Dilaksanakan oleh

Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak” yang dilakukan di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Cibitung, menunjukkan hasil penelitian bahwa pelayanan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh Account Representative memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan dan pengawasan yang dilakukan oleh Account

Representative telah terlaksana dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif analisis dan metode statistikanya digunakan regresi linear berganda.

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Wira Buana Putra (2010) dengan juduk penelitian “Pengaruh Account Representative terhadap Tingkat Kepatuhan

Wajib Pajak”. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

(18)

BAB 1 PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yang bersifat asosiatif yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan dalam meneliti populasi sampel tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner sebagai alat penelitian. Pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan metode regresi sederhana. Menurut hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Account Representative terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti sejauh mana efektivitas pelayanan Account Representative pada KPP Pratama Bandung Bojonagara, serta menelaah pengaruhnya terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Perbedaan penelitian ini dengan beberapa penelitian yang sebelumnya adalah objek penelitiannya. Dimana pada penelitian-penelitian sebelumnya memakai Wajib Pajak Badan, sedangkan pada penelitian ini memakai Wajib Pajak Orang Pribadi. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH

PELAYANAN ACCOUNT REPRESENTATIVE TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Survei Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Bojonagara).”

1.2Identifikasi Masalah

Untuk memudahkan penelitian, penulis merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan yaitu :

1. Bagaimana efektivitas pelayanan Account Representative pada KPP Pratama

(19)

BAB 1 PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagaimana tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama

Bandung Bojonagara.

3. Apakah pelayanan Account Representative berpengaruh terhadap kepatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi.

1.3Maksud dan Tujuan penelitian

Adapun maksud dan tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui sejauh mana efektivitas pelayanan Account Representative pada

KKP Pratama Bandung Bojonagara.

2. Mengetahui sejauh mana tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP

Pratama Bandung Bojonagara.

3. Mengetahui sejauh mana pengaruh pelayanan Account Representative terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

1.4Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini, penulis mengharapkan agar hasilnya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan antara lain :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan mengenai manfaat pelayanan Account Representative dalam rangka implementasi organisasi perpajakan modern dan bagaimana pengaruhnya terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak.

(20)

BAB 1 PENDAHULUAN 10

Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, sumber pemikiran, dan sumbang saran mengenai efektivitas penerapan sistem administrasi perpajakan modern dalam mengoptimalkan penerimaan pajak khususnya melalui pelayanan

Account Representative.

3 Bagi Pihak Lainnya

(21)

98 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai Pengaruh Pelayanan Account

Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, maka penulis dalam Bab ini akan

menarik kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan atas uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya:

1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian tentang variabel Pelayanan

Account Representative, maka dapat disimpulkan bahwa Pelayanan Account

Representative termasuk dalam kategori cukup baik.

2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian tentang variabel Kepatuhan Wajib Pajak, maka dapat disimpulkan bahwa Kepatuhan Wajib Pajak termasuk dalam kategori cukup baik.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Pelayanan Account Representative

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 24,38% sedangkan sisanya sebesar 75,62% adalah pengaruh dari faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti.

5.1. Saran

Saran yang dikemukan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. KPP Pratama Bandung Bojonagara

(22)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 99

Universitas Kristen Maranatha memberikan pelayanan prima serta mewujudkan visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak, serta perbaikan budaya organisasi agar lebih kondusif dalam memberikan layanan kepada wajib pajak. Untuk meningkatkan motivasi kerja para pegawai, sebaiknya perlu dikeluarkan kebijakan mengenai pemberian penghargaan (reward) dan hukuman (punishment).

b. Kualitas pelayanan di KPP Pratama Bandung Bojonagara dapat ditingkatkan

dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada pegawai. Adapun manfaat dari pemberian pelatihan dan pendidikan tersebut sebagai berikut:

a) Agar pegawai dapat menguasai aturan perpajakan dan dapat menerapkannya secara konsisten kepada semua wajib pajak.

b) Memberikan bekal yang cukup untuk menangani perilaku wajib pajak yang berbeda-beda.

c) Mempermudah dan menyederhanakan sistem dan prosedur layanan agar

mudah dimengerti oleh semua wajib pajak. 2. Bagi Peneliti Mendatang

(23)

100 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Chaizi, Nasucha.(2004). Reformasi Administrasi Publik: Teori dan Aplikasi.Grasindo.Jakarta.

Erly Suandy.(2005). Perencanaan Pajak.Penerbit Salemba Empat.Jakarta. Liberti Pandiangan.(2008). Perpajakan.Penerbit ANDI.Yogjakarta. Waluyo.(2007).Perpajakan Indonesia,Dua,Jakarta: Salemba Empat.

Soemitro, Rochmat (2009). Asas dan Dasar Perpajakan 2, Penerbit PT. Eresco, Bandung.

Boediono B. (2003). Pelayanan prima Perpajakan, Jakarta: PT Rineka Cipta. Mardiasmo. (2009). Perpajakan. Penerbit ANDI. Yogjakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administrasi, Edisi Kesepuluh, Bandung: Penerbit Alfabeta.

Hartono, Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Sony Devano.(2006).Perpajakan Konsep, Teori & Isu. Penerbit Kencana Prenada Media Group : Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006. Account Representative Pada KPP Yang Telah Mengimplementasikan Organisasi Modern.

Lawrence H. Summer, JohannesF. Linn, Shankar N. Acharya. (1991). Lesson of Tax

Reform, Washington, D.C., U.S.A: World Bank Publication.

(24)

101

Universitas Kristen Maranatha Internet

Rusman,M.(2011).Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Pelayanan. Diakses

melalui

http://www.rusmanmalili.com/MENINGKATKAN-KEPATUHAN-WAJIB-PAJAK-MELALUI-KUALITAS-PELAYANAN.html pada tanggal 19 MARET 2011.

Indra Sufian (2011). Pengertian Pelayanan. Mimpi Kemerdekaan, 12 September 2007 diakses melalui http://indrasufian.wordpress.com/2007/09/12/pengertian-pelayanan/ pada tanggal 19 Maret 2011.

Gunawan Setiyaji (2011). Reformasi Perpajakan. Evaluasi Kinerja Sistem Perpajakan Indonesia, 3 0ktober 2010 diakses melalui http://iiangzceiidifa.wordpress.com /2010/10/03/reformasi-perpajakan/ pada tanggal 19 Maret 2011.

Referensi

Dokumen terkait

• CAPM memerlukan estimasi tingkat bunga bebas risiko ( risk-free rate of interest ), estimasi return portofolio pasar yang diharapkan ( expected return market portfolio ), dan

Hasil analisis penelitian berdasarkan pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa kebangkrutan tidak mempengaruhi perusahaan untuk melakukan praktik manajemen laba pada

rc!qdtutirdr&nr plEmuei Ahr

Apakah zeolit dapat disintesis dari fly ash batubara Ombilin pada suhu rendah. dengan proses alkali hidrotermal menggunakan

Kewajiban terhadap diri sendiri dituangkan sebagai kode etik kesehatan masyarakat Bab-V, yang terdiri dari 20

Baja adalah salah satu dari material yang cukup penting dalam

Untuk melaksanakan sebuah resital sangat perlu berkoordinasi dan bekerja sama yang baik dengan pihak-pihak pendukung antara lain dosen pembimbing, pengiring,

Sistem ini dimulai dengan user memasukkan nama dosen, jurusan, mata kuliah, semester dan pilih opsi cari kemudian sistem akan menyaring data jadwal dosen