• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan sebagai Sistem dan Unsur Unsur Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendidikan sebagai Sistem dan Unsur Unsur Pendidikan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERTIAN PENDIDIKAN, PENGERTIAN

PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM DAN

UNSUR UNSUR PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

pengantar pendidikan yang di tugaskan oleh Dr.H.Maman

Rusmana, M.Pd.

Disusun oleh :

Marcos Marcellino R

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN

(STKIP)-GARUT

Jl. Pahlawan No.32 Sukagalih Tarogong Kidul Garut

(2)

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil

menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ PENGERTIAN PENDIDIKAN, PENGERTIAN PENDIDIKAN SEBAGAI

SISTEM DAN UNSUR UNSUR PENDIDIKAN”

saya juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada dosen saya yaitu Bapak Dr.H.Maman Rusmana, M.Pd. yang telah memberikan tugas ini, karena

tujuan daripada tugas ini adalah sebagai bahan pembelajaran dimana saya dilatih bagaimana cara mencari dan menyampaikan informasi yang jelas

kepada pendengar.

Makalah ini berisikan tentang informasi “pengertian pendidikan, pengertian pendidikan sebagai sistem dan unsur unsur pendidikan”

atau yang lebih khususnya membahas Membahas “pengertian pendidikan, pengertian pendidikan sebagai sistem dan unsur unsur pendidikan”

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Pengertian dan Unsur Unsur Pendidikan

Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi Kesempurnaan Makalah Saya ini dan Demi Menambahkan

Pengetahuan Saya Tentang Ilmu Pendidikan

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih, Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

DAFTAR ISI

(3)

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

1. Latar Belakang

2. Tujuan

BAB II Pembahasan

1. Pengertian Pendidikan

2. Pengertian Pendidikan sebagai sistem

3. Unsur-unsur Pendidikan

BAB III Penutup

1. Kesimpulan

Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

(4)

Agenda pembanguna pendidikan suatu bangsa tidak akan pernah berhenti dan selesai begitu saja. Ibarat pepatah patah tumbuh hilang berganti oleh karena itu pembangunan merupakan suatu peningkatan mutualitas dan pengembangan,. Selesai memecahkan suatu masalah muncul masalah lain yang terkadang tidak kalah rumitnya begitu pula hasil dari sebuah strategi pemecahan masalah pendidikan yang ada, tidak jarang justru mengundang masalah baru yang jauh lebih rumit dari masalah awal. Itulah sebabnya pembangunan bidang pendidikan tidak akan pernah ada batasnya.

Selama manusia ada persoalan persoalan pendidikan tidak akan pernah hilang dari wacana suatu bangsa. Oleh karena itu, agenda pembangunan sector pendidikan selalu ada dan berkembang sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat suatu bangsa.

Berdasarkan uraian diatas kami memilih judul Unsur dan Sistem Pendidikan yang akan dibahas dalam makalah ini.

1.2 Tujuan

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan

Sebelum Kami Memulai Makalah Ini Mari kita simak Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Agar Kita Dapat Mengetahui Dan Mengerti Pendidikan

Adapun Pengertian Pendidikan Menurut Beberapa Ahli Sebagai Berikut : 1. Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya

kesemurnaan.”

2. Aristoteles (filosof terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang

dilahirkan pada tahun 384 SM-322 SM) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran”.

3. Ibnu Muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H, pengarang Kitab Kalilah dan Daminah) mengatakan bahwa :

“Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang

merupakan santaan akal dan rohani.”

4. Rousseau (filosof Prancis, 1712-1778 M) mengatakan bahwa : “Pendidikan ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita

sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa”.

5. James Mill (filosof Inggris, 1773-1836) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu harus menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang lain selainnya.”

6. John Dewey (filosof Chicago, 1859 M - 1952 M) mengatakan bahwa : " Pendidikan adalah membentuk manusia baru melalui perantaraan karakter dan fitrah, serta dengan mencontoh peninggalan - peninggalan budaya lama masyarakat manusia."

7. Jean-Jacques Rousseau (filosof swiss 1712-1778) menurutnya :

(6)

8. Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda Ahli ini merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”

9. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 - 1959) merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan

bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”.

10. Sedangkan Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang berlangsung secara teratur dan

bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.

A

.

PENGERTIAN PENDIDIKAN

1. Batasan tentang Pendidikan

Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut

mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya.

a. Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya

Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.

b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi

Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.

(7)

Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.

d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja

Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.

e. Definisi Pendidikan Menurut GBHN

GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasional yang berakar pada

kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

2.Tujuan dan proses Pendidikan

a. Tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.

b. Proses pendidikan

Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun tujuan utama

pemgelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.

3. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH)

(8)

berlangsung sepanjang hidup. Ide tentang PSH yang hampir tenggelam, yang dicetuskan 14 abad yang lalu, kemudian dibangkitkan kembali oleh comenius 3 abad yang lalu (di abad 16). Selanjutnya PSH didefenisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan penstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai paling tua.(Cropley:67)

Berikut ini merupakan alasan-alasan mengapa PSH diperlukan: a. Rasional

b. Alasan keadilan

c. Alasan ekonomi

d. Alasan faktor sosial yang berhubungan dengan perubahan peranan

keluarga, remaja, dan emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan iptek

e. Alasan perkembangan iptek

f. Alasan sifat pekerjaan

4. Kemandirian dalam belajar

a. Arti dan perinsip yang melandasi

Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang

berlangsungnya lebih didorong oleh kamauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran. Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada perinsip bahwa individu yang belajar akan sampai kepada perolehan hasil belajar.

b. Alasan yang menopang

Conny Semiawan, dan kawan-kawan (Conny S. 1988; 14-16) mengemukakan alasan sebagai berikut:

 Perkembangan iptek berlangsung semakin pesat sehingga tidak

mungkin lagi para pendidik(khususnya guru) mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik.

 Penemuan iptek tidak mutlak benar 100%, sifatnya relatif.

 Para ahli psikologi umumnya sependapat, bahwa peserta didik mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret dan wajar sesuai dengan situasi dan kondidi yang dihadapi dengan mengalami atau mempraktekannya sendiri.

 Dalam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan

(9)
(10)

2.2 Pengertian Pendidikan sebagai Sistem

1.Pengertian Sistem

( Beberapa definisi sitem menurut para ahli ) :

a. Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau

terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)

b. Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang

bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang Amirin, 1992:10)

c. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang

terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)

2. Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam

Sistem Pendidikan

Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen.

Komponen tersebut antara lain: raw input (sistem baru), output (tamatan), instrumental input(guru, kurikulum), environmental input(budaya,

kependudukan, politik dan keamanan).

3.

Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sitem Lain dan

Perubahan Kedudukan

dari Sistem

Sistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang ekonomi, pendidikan,dan politik masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan formal, nonformal, dan informal merupakan subsistem dari bidang pendidikan sebagai sistem dan seterusnya.

4.

Pemecahan masalah pendidikan secara sistematik.

(11)

Perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem ataupunsebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain daripada perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan.

Masalah berjenjang

Semua masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat, alternatif maslah, dan latar belakang masalah.

Analisis sitem pendidikan

Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk

memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik, artinya harus

memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yang akan dipecahkan.

Saling hubungan antar komponen

Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.

Hubungan sitem dengan suprasistem

Dalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling

berhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan.

5. Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah:

 pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Masing-masing saling mengisis.

 Pembedaan dilakukan hanya untuk kepentingan analisis agar masing-masing dapat dipahami lebih baik.

(12)

6. Pendidikan prajabatan (preservice education) dan

pendidikan dalam jabatan (inservice education) sebagai

sebuah sistem.

Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud memberikan bekal

tambahan kepada oramg-orang yang telah bekerja berupa penataran, kursus-kursus, dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan prajabatan hanya memberikan bekal dasar, sedangkan bekal praktis yang siap pakai diberikan oleh pendidikan dalam jabatan.

7. Pendidikan formal, non-formal, dan informal sebagai

sebuah sistem.

Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan,

berupa rangkaian jenjang pedidikan yang telah baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat. Pendidikan informal adalah suatu fase

pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dan nonformal.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena

(13)

2.3 UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:

1)

Subjek yang dibimbing ( peserta didik ).

2)

Orang yang membimbing ( pendidik )

3)

Interaksi antara peserta didik dengan pendidik ( interaksi edukatif)

4)

Ke arah mana bimbingan ditujukan ( tujuan pendidikan )

5)

Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan ( materi pendidikan )

6)

Cara yang digunakan dalam bimbingan ( alat dan metode )

7)

Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung ( lingkungan pendidikan )

Penjelasan:

1)

Peserta Didik

Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.

Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:

 Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas,

sehingga merupakan insan yang unik.

 Individu yang sedang berkembang.

 Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.

 Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.

2) Orang yang membimbing ( pendidik )

Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik

mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang

bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.

3) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik ( interaksi edukatif )

(14)

Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.

4) Ke arah mana bimbingan ditujukan ( tujuan pendidikan )

 Alat dan Metode

Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan.

Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.

 Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung ( lingkungan pendidikan )

(15)

BAB III

KESIMPULAN

PENGERTIAN PENDIDIKAN MENURUT PENDAPAT SAYA.

Pendidikan adalah Suatu Konsep dasar yang bersifat satu bertujuan mengarahkan membimbing dan membina dari suatu hal yang tidak diketahui menjadi suatu hal yang diketahui baik secara umum maupun pribadi. dengan struktur, arahan, sarana dan prasarana yang telah terencana sehingga

mendukung proses pendidikan tersebut dan dapat dihasil kan suatu serapan materi yang penting. Biasanya hal ini berkaitan dengan landasan dan

ketulusan hati sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami secara terbuka.

Jadi Pendidikan itu adalah sesuatu Hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.

DAFTAR PUSTAKA

Semua sumber Pembuatan makalah ini kami ambil dari :

(16)

PENGERTIAN PENDIDIKAN

MENURUT PARA AHLI

PENGERTIAN

DAN UNSUR-UNSUR

PENDIDIKAN

S

(17)

pendidikan. Jawaban yang benar tentang pendidikan diperoleh melalui

pemahaman terhadap unsur-unsurnya, konsepdasar yang melandasinya, dan wujud pendidikan sebagi sistem. Makalah ini akan mengkaji pengertian pendidikan,unsur-unsur pendidikan, dan sistem pendidikan.

B.

C. PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

KESIMPULAN

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulannya, ahli-ahli pendidikan Islam dalam mendefinisikan pendidikan sepakat menyatakan bahawa pendidikan Islam ialah suatu latihan atau bimbingan kepada jasmani, rohani,

Berikut adalah pembahasan tentang kubus dan balok yang meliputi pengertian kubus, pengertian balok, bagian bagian kubus, bagian bagian balok, jumlah rusuk kubus, jumlah rusuk balok,

Berdasarkan beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat diambil kesimpulan tentang pengertian bimbingan yang lebih luas, bimbingan adalah suatu

Melihat akan adanya pendidikan bagi rakyat Indonesia pada waktu itu yang tidak saja sangat kurangnya pengajaran yang diberikan oleh Belanda kepada bangsa Indonesia, tetapi

Audit secara umum adalah proses terpadu dalam pengumpulan dan penilaian terhadap informasi sebagai satu kesatuan organisasi oleh seorang ahli. Pengertian audit sistem

Dari uraian pengertian diatas maka dapat diambil garis besar bahwa bimbingan konseling islam adalah proses pemberian bantuan yang diberikan seorang yang profesional dalam

Layanan Bimbingan Belajar PAI Sedangkan pengertian layanan belajar Pendidikan Agama Islam adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu siswa agar dapat mengatasi

waktu jualah yang memisahkan kita Simpulan apa yang saya sampaikan, bangsa yang besar adalah bangsa yang peduli akan pendidikan, karena pendidikan akan mengangkat derajat orang yang