• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KOMUNIKASI (VERBAL DAN NON-VERBAL) GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SEL UNIT TERKECIL KEHIDUPAN DAN BIOPROSES DI SMA NEGERI 16 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KOMUNIKASI (VERBAL DAN NON-VERBAL) GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SEL UNIT TERKECIL KEHIDUPAN DAN BIOPROSES DI SMA NEGERI 16 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMUNIKASI (VERBAL DAN NON-VERBAL) GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN HASIL

BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SEL UNIT TERKECIL KEHIDUPAN DAN BIOPROSES DI SMA NEGERI 16

MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Oleh: Bayu Sugara NIM 4113341005

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Bayu Sugara dilahirkan di Medan, pada tanggal 14 oktober 1990. Ibu

bernama Rosdiana dan Ayah bernama Rustam Effendi, merupakan anak keempat

dari enam bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk SD Negeri 100631 Medan,

dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah di SMP

Negeri 4 Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan

sekolah di SMA Swasta Dwi Warna Medan dan lulus pada tahun 2009.

Pada tahun 2011 penulis diterima di Program Studi Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur

SLMPTN dan lulus pada tahun 2015. Kegiatan ekstrakurikuler yang pernah

(4)

HUBUNGAN KOMUNIKASI (VERBAL DAN NON-VERBAL) GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN HASIL

BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SEL UNIT TERKECIL KEHIDUPAN DAN BIOPROSES DI SMA NEGERI 16

MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Bayu Sugara

NIM 4113341005 ABSTRAK

(5)

Relationship Communication (Verbal And Verbal) Teacher In The Learning Process To Learning Outcomes Cell

Biology At The Smallest Unit Of Matter Of Life And Bioprocess In SMA 16-Years Field

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Hubungan Komunikasi (Verbal Dan Non-Verbal) Guru dalam Proses

Belajar Mengajar dengan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sel Unit Terkecil

Kehidupan dan Bioproses di SMA Negeri 16 Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

pendidikan pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi

Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai

pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Meida

Nugrahalia, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya

penulisan skripsi ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Drs.

Zulkifli Simatupang, M.Pd, Bapak Drs. Lazuardi, M.Si, dan Drs. Mhd. Yusuf Nst,

M.Si, selaku dosen pemberi saran dan penguji yang telah memberikan masukan

dan saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Ashar Hasairin,

M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selama ini telah memberi

bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Dr. Syawal Gultom M.Si, selaku Rektor Unversitas

Negri Medan beserta para staf pegawai di rektorat yang telah banyak membantu

penulis dalam pengumpulan berkas-berkas untuk wisuda.

Teristimewa penulis mengucapkan banyak terima kasih dari relung hati

terdalam kepada Ayahanda Rustam Effendi dan Ibu Rosdiana yang selalu menjadi

sumber motivasi dan senantiasa mendukung, memberikan doa, dorongan moril

dan materil kepada penulis selama mengkuti pendidikan sampai dengan selesai.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada kakak Indi, Virgin, Karlina, Adek

Nia dan Poppy yang selalu berdoa dan memberi dorongan kepada penulis dalam

(7)

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Sri Irawati,

M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 16 Medan dan Bapak Dra. Nada Sukri,

M.Pd selaku guru bidang studi Biologi SMA Negeri 16 Medan serta guru-guru

yang telah memberikan izin, bantuan dan informasi bagi penulis selama

melakukan penelitian.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman selama

perkuliahan, khususnya kepada sahabatku Yudi Pratama, Eka Lestari. Serta

kepada seluruh sahabat Biologi Ekstensi A 2011 yang sangat luar biasa, terima

kasih untuk perjuangan bersama yang berat tapi terasa menyenangkan, untuk

petualangan bersama yang telah kita lewati, untuk suka duka yang tercipta, dan

untuk kegiatan yang sulit dilupakan. Penulis telah berupaya semaksimal mungkin

dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak

kelemahan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, September 2015

Penulis,

Bayu Sugara

NIM. 4113341005

(8)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Komunikasi 7

2.1.2 Komunikasi Verbal Dan Non-Verbal Dalam Pembelajaran Biologi 12

2.2 Konsep Materi Sel 13

2.3 Kerangka konseptual 19

2.4 Hipotesis 19

BAB III METODE PENELITIAN 20

3.1 Lokasi dan Waktu penelitian 20

3.1.1 Lokasi penelitian 20

3.1.2 Waktu Penelitian 20

3.6.2 Tahapan Persiapan 25

(9)

3.6.4 Tahapan Pengolahan Data 26

3.7 Teknik Analisis Data 26

3.7.1 Nilai Rata-Rata Dan Simpangan Baku 26

3.7.2 Uji Normalitas 27

3.7.3 Uji Homogenitas 27

3.7.4 Uji Penentuan Persamaan Regresi Linier Sederhana 28

3.7.5 Uji Hipotesis 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 30

4.1 Deskripsi Data Penelitian 30

4.1.1. Komunikasi Guru pada Proses Belajar Mengajar 30

4.1.2. Hasil Belajar Biologi Siswa 30

4.2. Uji Prasyarat Analisis 30

4.2.1. Uji Normalitas 30

4.2.2. Uji Homogenitas 31

4.2.3. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi 32 4.2.4. Pengujian Koefisien Korelasi Antar Variabel 33 4.2.5 Pengujian Besar Sumbangan Prediktor (X) terhadap Kriteria (Y) 33

4.2.6 Uji Keberartian (Uji t) 34

4.3 Penilaian observasi 34

4.4. Pembahasan Penelitian 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 38

5.1. Kesimpulan 38

5.2. Saran 38

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Irisan gabus batang tumbuhan yang diamati Hooke 14 Gambar 4.1 Hubungan Linier Variabel Komunikasi Guru 32

dengan Hasil Belajar Siswa

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan 15 Tabel 3.1 Kisi-kisi angket komunikasi verbal dan non-verbal 21 Tabel 3.2 Kisi-kisi test objektif pada materi sel 23

Tabel 3.3 Tabel Desain Penelitian 24

Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Variabel Penelitian 31

Tabel 4.2 Tabel Bantu Uji Barlett 31

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 42 Lampiran 2. Angket siswa Hubungan Komunikasi Verbal Dan 55

Non-Verbal yang Digunakan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar

Lampiran 3. Soal – soal Test Hasil Belajar 59 Lampiran 4. Kunci Jawaban soal Test Hasil Belajar 65

Lampiran 5. Lembar penilaian observasi 66

Lampiran 6. Angket komunikasi yang digunakan guru dalam proses 67 Belajar mengajar

Lampiran 7. Nilai hasil belajar siswa XI MIA 76 Lampiran 8. Data hasil penelitian masing-masing variabel 79 Lampiran 9. Perhitungan rata-rata dan standar deviasi 85 Lampiran 10. Uji normalitas masing-masing variable 87

Lampiran 11. Uji homogenitas 89

Lampiran 12. Perhitungan regresi linier sederhana 91 Lampiran 13. Perhitungan koefisien korelasi 100 Lampiran 14. Perhitungan determinasi atau kontribusi (R²) 102 Lampiran 15. Perhitungan uji keberartian (uji t) 103 Lampiran 16. Perhitungan penilaian lembar observasi 104

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan salah satu institusi pendidikan yang mempunyai peran

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Para penerus pemimpin bangsa ini mulai

dilahirkan di sini. Melahirkan para calon-calon penerus pemimpin bangsa

bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, diperlukan suatu perjuangan dan

kapasitas seorang pendidik yang mumpuni. Kemampuan dalam menyampaikan

ilmu kepada peserta didik sangat diperlukan agar tercapainya keefektifan belajar.

Guru dalam hal ini dituntut harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.

Guru dan siswa merupakan dua komponen yang dapat dianalogikan seperti teori

simbiosis mutualisme yaitu peran yang saling menguntungkan satu dengan yang

lain. Jika salah satu komponen saja yang aktif tentunya tidak akan menghasilkan

dampak yang maksimal. Sebagai timbal balik kemampuan komunikasi yang baik

dari guru, siswa sebagai peserta didik hendaknya juga memiliki kemampuan

berkomunikasi yang baik kepada guru. Interaksi komunikatif seperti inilah yang

akan mendatangkan kenyamanan siswa dalam belajar dan guru dalam mengajar

sehingga mendatangkan dampak positif salah satunya menambah kemauan siswa

untuk aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah (Razaq, 2013).

Ada tiga alternatif yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa salah

satunya adalah komunikasi. Komunikasi yang digunakan guru terhadap murid

sangat berpengaruh atas perubahan sikap dan mental siswa. Bentuk komunikasi

yang dikenal secara umum dibedakan atas bentuk komunikasi verbal dan non

verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang dilakukan dengan

menggunakan kata-kata (berbicara) sedangkan komunikasi non verbal adalah

semua unsur komunikasi kecuali kata-kata, meliputi simbol, atau tanda-tanda

visual (gesture atau gerakan, keragaan), yang mempengaruhi makna komunikasi

(Mulyani, 2011).

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi yaitu

(14)

ke penerima pesan (siswa). Pesan, sumber pesan, saluran atau media dan

peneri-ma pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pada proses belajar

mengajar pesan yang disampaikan merupakan isi pelajaran atau didikan yang

me-ngacu pada kurikulum. Sehingga isi pelajaran yang disampaikan oleh guru ke

sis-wa sangat bergantung pada bentuk-bentuk komunikasi guru–siswa–media (Arief,

1994).

Hutauruk dan Perbawaningsih (2011) menyatakan bahwa pada proses

belajar mengajar di sekolah, guru bertindak sebagai pelaksana komunikasi

instruksional (komunikator) dan siswa sebagai penerimanya (komunikan).

Komunikasi ini berlangsung melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran

memiliki beberapa komponen yaitu siswa, guru, isi pelajaran, metode mengajar,

media pembelajaran dan evaluasi. Komunikasi yang umum dilakukan oleh guru

selama ini adalah komunikasi satu arah, yakni dari guru ke siswa melalui

ceramah. Efek dari bentuk komunikasi adalah tidak terbentuk proses berbagi

informasi, perasaan dan pengalaman antara guru dan siswa. Sehingga tidak terjadi

kesinambungan informasi yang disampaikan oleh guru ke siswa. Sehingga sering

ditemukan: (1) materi baru diajarkan, tetapi siswa sudah lupa; (2) guru bertanya namun tidak seorang siswapun menjawab; (3) ketika guru bertanya “ada pertanyaan” atau “siapa yang belum mengerti” tetapi semua siswa hanya terdiam dan tidak seorang pun menjawab (mungkin mengerti mungkin juga tidak); (4)

pada suatu kesempatan, setelah menjelaskan suatu materi ajar guru bertanya

"Mengerti anak-anak?". Para siswapun serempak menjawab, "Mengertiii...!”.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, Khairani (2008) kontribusi hubungan

antara komunikasi yang digunakan guru yang digunakan dalam proses belajar

mengajar dengan hasil belajar biologi kelas XI SMA ERIA sebesar 11,32%, hasil

belajar didapat tes biologi siswa yang tertinggi 74,25 dan nilai terendah 50,

dengan rata-rata nilai siswa adalah 64,9 dan Razaq (2013) kontribusi hubungan

komunikasi interpersonal antara guru dan siswa dengan keaktifan belajar siswa

kelas xi program keahlian teknik otomotif di SMK Muhammadiyah 4 klaten

tengah sebesar 10,28% , hasil belajar siswa dengan skor tertinggi 66 dan skor

(15)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Shalimah, S.Pd, selaku guru

Biologi di SMA Negeri 16 Medan, pelaksanaan penguatan ketika pembelajaran

Biologi yang diterapkannya lebih banyak menggunakan komunikasi verbal.

Perpaduan komunikasi verbal dan non-verbal dalam proses belajar mengajar juga

dilakukan kadang-kadang saja, hanya saja frekuensinya lebih rendah

dibandingkan melakukan komunikasi verbal saja.

Jika seperti itu, komunikasi verbal guru yang semestinya beriringan dengan

komunikasi non-verbal ketika memberikan penguatan baik di kegiatan pembuka,

kegiatan inti maupun kegiatan penutup guna mencapai komunikasi yang efektif,

sulit untuk terealisasi. Padahal, komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan

mengkombinasikan komunikasi verbal dan non-verbal dalam pembelajaran,

khususnya memberikan penguatan sangat penting untuk diterapkan oleh guru.

Dengan demikian, sangat diperlukan kajian mengenai komunikasi verbal dan

non-verbal yang diterapkan guru dalam proses belajar mengajar.

Dari hasil obsevasi awal peneliti di sekolah SMA Negeri 16 Medan pada kelas

XI MIA terdapat adanya beberapa siswa yang bercerita di dalam kelas ketika guru

sedang melangsungkan proses belajar mengajar, ada juga beberapa siswa yang

terlihat mengantuk di dalam kelas dan permisi keluar ketika proses belajar

mengajar berlangsung. Dengan adanya kondisi yang demikian menimbulkan

kegagalan komunikasi antara guru dan siswa, dimana pesan yang disampaikan

guru tidak tersampaikan secara utuh ke siswa, dengan demikian siswa tidak

mendapatkan penyampaian materi yang maksimal dan membuat siswa tidak

paham akan isi pesan yang disampaikan oleh guru, akibatnya beberapa siswa

mendapat nilai yang tidak bagus. Kenyataan ini terlihat pada hasil belajar siswa

khususnya pada mata pelajaran biologi yang menunjukkan masih belum mencapai

KKM, dimana nilai rata-rata biologi siswa adalah 70 dengan KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) yaitu 75.

Alasan peneliti memilih materi sel sebagai unit terkecil kehidupan dan

bioproses, karena materi sel sulit dilaksanakan dengan mengkomunikasikan

secara verbal dan non-verbal. Sel yang menggambarkan tiga dimensi tidak cukup

(16)

non-verbal agar tidak terjadi miskonsepsi. Hal ini dapat mempengaruhi hasil

belajar Biologi siswa khususnya pada materi sel di kelas XI MIA SMA Negeri 16.

Mengacu pada pemikiran di atas, melalui penelitian ini akan dilakukan studi

tentang :

“Hubungan Komunikasi (Verbal Dan Non-Verbal) Guru dalam Proses Belajar Mengajar dengan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sel Unit Terkecil

Kehidupan dan Bioproses di SMA Negeri 16 Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas beberapa permasalahan yang

ter-identifikasi adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi Verbal dan Non-Verbal yang digunakan guru masih kurang

terealisasikan.

2. Materi sel masih kurang dilaksanakan dengan memadukan komunikasi

secara verbal dan non-verbal.

3. Hasil belajar Biologi masih rendah.

4. Guru lebih banyak menggunakan komunikasi verbal daripada

komunikasi non-verbal.

1.3. Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Proses komunikasi (komunikasi verbal dan non verbal) yang dilakukan

oleh guru didalam kelas pada proses belajar mengajar mata pelajaran

biologi khususnya pada materi sel sebagai unit terkecil kehidupan dan

bioproses pada sel.

2. Hasil belajar siswa pada materi sel sebagai unit terkecil kehidupan dan

bioproses pada sel yang telah disampaikan oleh guru dalam proses

(17)

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Berapa frekuensi komunikasi (verbal dan non-verbal) yang digunakan

guru dalam proses belajar mengajar pada materi sel sebagai unit terkecil

kehidupan dan bioproses pada sel ?

2. Bagaimana hasil belajar biologi di SMA Negeri 16 Medan tahun

pembelajaran 2015/2016 setelah mendapatkan materi sel sebagai unit

terkecil kehidupan dan bioproses pada sel ?

3. Adakah hubungan yang signifikan antara komunikasi (verbal dan

non-verbal) yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar dengan hasil

belajar Biologi pada materi sel sebagai unit terkecil kehidupan dan

bioproses pada sel di SMA Negeri 16 Medan tahun pembelajaran

2015/2016 ?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui frekuensi komunikasi (verbal dan non-verbal) yang

digunakan guru pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar pada

materi sel sebagai unit terkecil kehidupan dan bioproses pada sel.

2. Untuk mengetahui hasil belajar biologi di SMA Negeri 16 Medan tahun

pembelajaran 2015/2016 terhadap materi sel sebagai unit terkecil

kehidupan dan bioproses pada sel yang telah disampaikan oleh guru pada

saat proses belajar mengajar.

3. Untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara komunikasi

(verbal dan non-verbal) yang digunakan guru dalam proses belajar

mengajar dengan hasil belajar biologi pada materi sel sebagai unit terkecil

(18)

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai :

1. Sebagai sumber informasi kepada mahasiswa sebagai calon guru bahwa

dalam proses belajar mengajar harus menggunakan komunikasi yang baik

dan benar agar pesan yang kita sampaikan dapat di terima secara utuh.

2. Sebagai sumber informasi kepada guru bahwa dalam melakukan

komu-nikasi dengan siswa dibutuhkan suatu proses komukomu-nikasi yang baik/efektif

supaya tidak terjadi kesalah pahaman antara siswa dengan guru (guru

menganggap siswa paham, namun kenyataannya belum pasti paham).

3. Sebagai sumber informasi kepada guru dan siswa bahwa dengan

berko-munikasi yang baik dapat menciptakan suasana belajar yang harmonis di

dalam kelas.

1.7. Defenisi Operasional

1) Komunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses

penyampaian informasi antara komunikator (guru) dengan komunikan

(siswa) dengan tujuan untuk berbagi informasi yaitu guru menyampaikan

materi pelajaran, siswa mendengarkan dan memahami materi yang

disampaikan. Komunikasi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu (a) Komuniaksi

verbal adalah komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan kata-kata

(berbicara), (b) Komunikasi non verbal adalah semua unsur komunikasi

kecuali kata-kata, meliputi simbol atau tanda-tanda visual (gerakan,

keragaan).

2) Hasil belajar yang dimaksud penelitian ini adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Hasil belajar yang dikhususkan pada materi sel yang diperoleh

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan hasil pengolahan data, penelitian dengan

jumlah responden 80 orang disimpulkan bahwa:

1. Skor angket tertinggi 76 dan skor terendah 42, dengan rata-rata (x ) = 67,39

dan Standard Deviasi (SD) = 7,74. Komunikasi berbentuk Verbal (dengan

indikator pemilihan kata, pengulangan kata, kekuatan suara, dan variasi

bahasa) mempengaruhi hasil belajar siswa sebesar 74,37% sedangkan

komunikasi berbentuk non-verbal (dengan indikator sentuhan, ekspresi

wajah, kontak mata, gerakan tangan, dan gerakan tubuh) mempengaruhi hasil

belajar sebanyak 40,36%, jadi komunikasi yang dominan adalah komunikasi

verbal.

2. Hasil belajar biologi pada materi sel unit terkecil kehidupan dan bioproses

nilai tertinggi 76,7 dan nilai terendah 40, dengan rata-rata (x ) = 53,63 dan

Standard Deviasi (SD) = 6,92.

3. Ada hubungan yang signifikan antara Komunikasi (Verbal Dan Non-Verbal)

Guru dalam Proses Belajar Mengajar dengan Hasil Belajar Biologi Pada

Materi Sel Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses di Kelas XI MIA SMA

Negeri 16 Tahun Pembelajaran 2015/2016.

5.2. Saran

1. Diharapkan kepada guru biologi untuk meningkatkan komunikasi secara

verbal maupun non-verbal dalam proses belajar mengajar dengan baik dan

maksimal agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima secara merata

oleh semua siswa.

2. Kepada guru biologi hendaknya memberikan suatu arahan kepada siswa

(20)

dengan siswa dan antara siswa dengan siswa, yaitu dengan menciptakan

diskusi dalam kelas.

3. Kepada peneliti selanjutnya agar berkenan melakukan penelitian lanjutan

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arief, (1994), Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemam-faatannya,PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ferdinand F., (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Hutauruk, E., F., dan Perbawaningsih, Y., (2011), Implementasi Komunikasi Instruksional Guru dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di SLB-C1 Dharma Rena Ring Putra I Yogyakarta, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, Jurnal Penelitian Pendidikan 12(1):1-15.

Khairani, E., (2008), Hubungan Komunikasi Yang Digunakan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA ERIA Tahun Pembelajaran 2007/2008, FMIPA UNIMED, Medan

Lestari, E., S., (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Mulyani, W., (2011), Implementasi Komunikasi Verbal Dan Non-Verbal Dalam Proses Menghafal Juz Amma Pada Pendidikan Anak Usia Dini Di Bait Qur’any Ciputat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Jurnal Penelitian Pendidikan 8(1):1-33.

Nitamy, N., C., (2010), Hubungan Keterampilan Komunikasi Guru Mengajar Dan Reward System Dengan Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah, Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, Jurnal Penelitian Pendidikan 1(1):1-17.

Pratiwi, A., (2012), Biologi untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.

(22)

Purnomo, (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rakhmat, J., (1996), Psikologi Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Razaq, F., (2013), Hubungan Komunikasi Interpersonal Antara Guru Dan Siswa Dengan Keaktifan Belajar Siswa Kelas Xi Program Keahlian Teknik Otomotif Di Smk Muhammadiyah 4 Klaten Tengah, UGM, Yogyakarta, Jurnal Penelitian Pendidikan 3(1):1-35.

Rochmah, S., N., (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rustaman, N., (2005), Pokok-Pokok Pengajaran Biologi dan kurikulum, Depdikbud, Jakarta.

Santrock, W., J., (2004), Psikologi Pendidikan, Penerbit Fajar Interpratama Mandiri, Jakarta.

Sudjana, (2009), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjoko, M., S., (1985), Pengajaran Biologi Secara Individual, Penerbit UI-Press, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1  Irisan gabus batang  tumbuhan yang diamati Hooke        Halaman  14
Tabel 2.1 Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan  Tabel 3.2 Kisi-kisi test objektif pada materi sel  Tabel 3.1 Kisi-kisi angket komunikasi verbal dan non-verbal

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan utama kajian ini adalah untuk membangunkan satu perisian Pembelajaran Berbantukan Komputer (PBK) untuk topik Pecahan tingkatan satu menggunakan pendekatan masteri..

This paper seeks to address the following questions: 1) is it possible to detect violent events based on ultra-short ECG signal; 2) which method, BEMD or RQA, is more suit- able

Hasil analisis multidimensi scaling (MDS) tingkat perkembangan kawasan agropolitan menunjukkan bahwa kawasan Agropolitan Desa Perpat Kabupaten Belitung yang

(e) Pengukuran dan penandaan diameter dan panjang bibit (f) Bibit R.mucronata pada naungan 25% (g) Bibit R.mucronata pada intensitas 0% (h) Pemanenan bibit (i) Akar bibit

Accepted flame retardant products used as active agents do not contain any of the banned flame retardant substances listed in Appendix 6 of the ECO PASSPORT standard and must

IPO (Initial Public Offering) atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk

Pemaparan radiasi gamma pada mencit dengan variasi 5 waktu menunjukkan bahwa semakin lama paparan radiasi gamma yang diberikan, maka semakin banyak radikal bebas yang

unit simpan pinjam Koperasi Syariah dalam metode pencatatan akuntansinya standar yang digunakan menggunakan PSAK dari IAI, yaitu PSAK No3. Dengan demikian, secara