HUBUNGAN KOMUNIKASI (VERBAL DAN NON-VERBAL) GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN HASIL
BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SEL UNIT TERKECIL KEHIDUPAN DAN BIOPROSES DI SMA NEGERI 16
MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
Oleh: Bayu Sugara NIM 4113341005
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Bayu Sugara dilahirkan di Medan, pada tanggal 14 oktober 1990. Ibu
bernama Rosdiana dan Ayah bernama Rustam Effendi, merupakan anak keempat
dari enam bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk SD Negeri 100631 Medan,
dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah di SMP
Negeri 4 Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan
sekolah di SMA Swasta Dwi Warna Medan dan lulus pada tahun 2009.
Pada tahun 2011 penulis diterima di Program Studi Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur
SLMPTN dan lulus pada tahun 2015. Kegiatan ekstrakurikuler yang pernah
HUBUNGAN KOMUNIKASI (VERBAL DAN NON-VERBAL) GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN HASIL
BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SEL UNIT TERKECIL KEHIDUPAN DAN BIOPROSES DI SMA NEGERI 16
MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Bayu Sugara
NIM 4113341005 ABSTRAK
Relationship Communication (Verbal And Verbal) Teacher In The Learning Process To Learning Outcomes Cell
Biology At The Smallest Unit Of Matter Of Life And Bioprocess In SMA 16-Years Field
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Hubungan Komunikasi (Verbal Dan Non-Verbal) Guru dalam Proses
Belajar Mengajar dengan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sel Unit Terkecil
Kehidupan dan Bioproses di SMA Negeri 16 Tahun Pembelajaran 2015/2016”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
pendidikan pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Meida
Nugrahalia, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Drs.
Zulkifli Simatupang, M.Pd, Bapak Drs. Lazuardi, M.Si, dan Drs. Mhd. Yusuf Nst,
M.Si, selaku dosen pemberi saran dan penguji yang telah memberikan masukan
dan saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Ashar Hasairin,
M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selama ini telah memberi
bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Dr. Syawal Gultom M.Si, selaku Rektor Unversitas
Negri Medan beserta para staf pegawai di rektorat yang telah banyak membantu
penulis dalam pengumpulan berkas-berkas untuk wisuda.
Teristimewa penulis mengucapkan banyak terima kasih dari relung hati
terdalam kepada Ayahanda Rustam Effendi dan Ibu Rosdiana yang selalu menjadi
sumber motivasi dan senantiasa mendukung, memberikan doa, dorongan moril
dan materil kepada penulis selama mengkuti pendidikan sampai dengan selesai.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada kakak Indi, Virgin, Karlina, Adek
Nia dan Poppy yang selalu berdoa dan memberi dorongan kepada penulis dalam
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Sri Irawati,
M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 16 Medan dan Bapak Dra. Nada Sukri,
M.Pd selaku guru bidang studi Biologi SMA Negeri 16 Medan serta guru-guru
yang telah memberikan izin, bantuan dan informasi bagi penulis selama
melakukan penelitian.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman selama
perkuliahan, khususnya kepada sahabatku Yudi Pratama, Eka Lestari. Serta
kepada seluruh sahabat Biologi Ekstensi A 2011 yang sangat luar biasa, terima
kasih untuk perjuangan bersama yang berat tapi terasa menyenangkan, untuk
petualangan bersama yang telah kita lewati, untuk suka duka yang tercipta, dan
untuk kegiatan yang sulit dilupakan. Penulis telah berupaya semaksimal mungkin
dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak
kelemahan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Medan, September 2015
Penulis,
Bayu Sugara
NIM. 4113341005
DAFTAR ISI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Komunikasi 7
2.1.2 Komunikasi Verbal Dan Non-Verbal Dalam Pembelajaran Biologi 12
2.2 Konsep Materi Sel 13
2.3 Kerangka konseptual 19
2.4 Hipotesis 19
BAB III METODE PENELITIAN 20
3.1 Lokasi dan Waktu penelitian 20
3.1.1 Lokasi penelitian 20
3.1.2 Waktu Penelitian 20
3.6.2 Tahapan Persiapan 25
3.6.4 Tahapan Pengolahan Data 26
3.7 Teknik Analisis Data 26
3.7.1 Nilai Rata-Rata Dan Simpangan Baku 26
3.7.2 Uji Normalitas 27
3.7.3 Uji Homogenitas 27
3.7.4 Uji Penentuan Persamaan Regresi Linier Sederhana 28
3.7.5 Uji Hipotesis 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 30
4.1 Deskripsi Data Penelitian 30
4.1.1. Komunikasi Guru pada Proses Belajar Mengajar 30
4.1.2. Hasil Belajar Biologi Siswa 30
4.2. Uji Prasyarat Analisis 30
4.2.1. Uji Normalitas 30
4.2.2. Uji Homogenitas 31
4.2.3. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi 32 4.2.4. Pengujian Koefisien Korelasi Antar Variabel 33 4.2.5 Pengujian Besar Sumbangan Prediktor (X) terhadap Kriteria (Y) 33
4.2.6 Uji Keberartian (Uji t) 34
4.3 Penilaian observasi 34
4.4. Pembahasan Penelitian 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 38
5.1. Kesimpulan 38
5.2. Saran 38
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Irisan gabus batang tumbuhan yang diamati Hooke 14 Gambar 4.1 Hubungan Linier Variabel Komunikasi Guru 32
dengan Hasil Belajar Siswa
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan 15 Tabel 3.1 Kisi-kisi angket komunikasi verbal dan non-verbal 21 Tabel 3.2 Kisi-kisi test objektif pada materi sel 23
Tabel 3.3 Tabel Desain Penelitian 24
Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Variabel Penelitian 31
Tabel 4.2 Tabel Bantu Uji Barlett 31
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 42 Lampiran 2. Angket siswa Hubungan Komunikasi Verbal Dan 55
Non-Verbal yang Digunakan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
Lampiran 3. Soal – soal Test Hasil Belajar 59 Lampiran 4. Kunci Jawaban soal Test Hasil Belajar 65
Lampiran 5. Lembar penilaian observasi 66
Lampiran 6. Angket komunikasi yang digunakan guru dalam proses 67 Belajar mengajar
Lampiran 7. Nilai hasil belajar siswa XI MIA 76 Lampiran 8. Data hasil penelitian masing-masing variabel 79 Lampiran 9. Perhitungan rata-rata dan standar deviasi 85 Lampiran 10. Uji normalitas masing-masing variable 87
Lampiran 11. Uji homogenitas 89
Lampiran 12. Perhitungan regresi linier sederhana 91 Lampiran 13. Perhitungan koefisien korelasi 100 Lampiran 14. Perhitungan determinasi atau kontribusi (R²) 102 Lampiran 15. Perhitungan uji keberartian (uji t) 103 Lampiran 16. Perhitungan penilaian lembar observasi 104
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan salah satu institusi pendidikan yang mempunyai peran
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Para penerus pemimpin bangsa ini mulai
dilahirkan di sini. Melahirkan para calon-calon penerus pemimpin bangsa
bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, diperlukan suatu perjuangan dan
kapasitas seorang pendidik yang mumpuni. Kemampuan dalam menyampaikan
ilmu kepada peserta didik sangat diperlukan agar tercapainya keefektifan belajar.
Guru dalam hal ini dituntut harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.
Guru dan siswa merupakan dua komponen yang dapat dianalogikan seperti teori
simbiosis mutualisme yaitu peran yang saling menguntungkan satu dengan yang
lain. Jika salah satu komponen saja yang aktif tentunya tidak akan menghasilkan
dampak yang maksimal. Sebagai timbal balik kemampuan komunikasi yang baik
dari guru, siswa sebagai peserta didik hendaknya juga memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik kepada guru. Interaksi komunikatif seperti inilah yang
akan mendatangkan kenyamanan siswa dalam belajar dan guru dalam mengajar
sehingga mendatangkan dampak positif salah satunya menambah kemauan siswa
untuk aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah (Razaq, 2013).
Ada tiga alternatif yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa salah
satunya adalah komunikasi. Komunikasi yang digunakan guru terhadap murid
sangat berpengaruh atas perubahan sikap dan mental siswa. Bentuk komunikasi
yang dikenal secara umum dibedakan atas bentuk komunikasi verbal dan non
verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang dilakukan dengan
menggunakan kata-kata (berbicara) sedangkan komunikasi non verbal adalah
semua unsur komunikasi kecuali kata-kata, meliputi simbol, atau tanda-tanda
visual (gesture atau gerakan, keragaan), yang mempengaruhi makna komunikasi
(Mulyani, 2011).
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi yaitu
ke penerima pesan (siswa). Pesan, sumber pesan, saluran atau media dan
peneri-ma pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pada proses belajar
mengajar pesan yang disampaikan merupakan isi pelajaran atau didikan yang
me-ngacu pada kurikulum. Sehingga isi pelajaran yang disampaikan oleh guru ke
sis-wa sangat bergantung pada bentuk-bentuk komunikasi guru–siswa–media (Arief,
1994).
Hutauruk dan Perbawaningsih (2011) menyatakan bahwa pada proses
belajar mengajar di sekolah, guru bertindak sebagai pelaksana komunikasi
instruksional (komunikator) dan siswa sebagai penerimanya (komunikan).
Komunikasi ini berlangsung melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran
memiliki beberapa komponen yaitu siswa, guru, isi pelajaran, metode mengajar,
media pembelajaran dan evaluasi. Komunikasi yang umum dilakukan oleh guru
selama ini adalah komunikasi satu arah, yakni dari guru ke siswa melalui
ceramah. Efek dari bentuk komunikasi adalah tidak terbentuk proses berbagi
informasi, perasaan dan pengalaman antara guru dan siswa. Sehingga tidak terjadi
kesinambungan informasi yang disampaikan oleh guru ke siswa. Sehingga sering
ditemukan: (1) materi baru diajarkan, tetapi siswa sudah lupa; (2) guru bertanya namun tidak seorang siswapun menjawab; (3) ketika guru bertanya “ada pertanyaan” atau “siapa yang belum mengerti” tetapi semua siswa hanya terdiam dan tidak seorang pun menjawab (mungkin mengerti mungkin juga tidak); (4)
pada suatu kesempatan, setelah menjelaskan suatu materi ajar guru bertanya
"Mengerti anak-anak?". Para siswapun serempak menjawab, "Mengertiii...!”.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, Khairani (2008) kontribusi hubungan
antara komunikasi yang digunakan guru yang digunakan dalam proses belajar
mengajar dengan hasil belajar biologi kelas XI SMA ERIA sebesar 11,32%, hasil
belajar didapat tes biologi siswa yang tertinggi 74,25 dan nilai terendah 50,
dengan rata-rata nilai siswa adalah 64,9 dan Razaq (2013) kontribusi hubungan
komunikasi interpersonal antara guru dan siswa dengan keaktifan belajar siswa
kelas xi program keahlian teknik otomotif di SMK Muhammadiyah 4 klaten
tengah sebesar 10,28% , hasil belajar siswa dengan skor tertinggi 66 dan skor
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Shalimah, S.Pd, selaku guru
Biologi di SMA Negeri 16 Medan, pelaksanaan penguatan ketika pembelajaran
Biologi yang diterapkannya lebih banyak menggunakan komunikasi verbal.
Perpaduan komunikasi verbal dan non-verbal dalam proses belajar mengajar juga
dilakukan kadang-kadang saja, hanya saja frekuensinya lebih rendah
dibandingkan melakukan komunikasi verbal saja.
Jika seperti itu, komunikasi verbal guru yang semestinya beriringan dengan
komunikasi non-verbal ketika memberikan penguatan baik di kegiatan pembuka,
kegiatan inti maupun kegiatan penutup guna mencapai komunikasi yang efektif,
sulit untuk terealisasi. Padahal, komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan
mengkombinasikan komunikasi verbal dan non-verbal dalam pembelajaran,
khususnya memberikan penguatan sangat penting untuk diterapkan oleh guru.
Dengan demikian, sangat diperlukan kajian mengenai komunikasi verbal dan
non-verbal yang diterapkan guru dalam proses belajar mengajar.
Dari hasil obsevasi awal peneliti di sekolah SMA Negeri 16 Medan pada kelas
XI MIA terdapat adanya beberapa siswa yang bercerita di dalam kelas ketika guru
sedang melangsungkan proses belajar mengajar, ada juga beberapa siswa yang
terlihat mengantuk di dalam kelas dan permisi keluar ketika proses belajar
mengajar berlangsung. Dengan adanya kondisi yang demikian menimbulkan
kegagalan komunikasi antara guru dan siswa, dimana pesan yang disampaikan
guru tidak tersampaikan secara utuh ke siswa, dengan demikian siswa tidak
mendapatkan penyampaian materi yang maksimal dan membuat siswa tidak
paham akan isi pesan yang disampaikan oleh guru, akibatnya beberapa siswa
mendapat nilai yang tidak bagus. Kenyataan ini terlihat pada hasil belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran biologi yang menunjukkan masih belum mencapai
KKM, dimana nilai rata-rata biologi siswa adalah 70 dengan KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yaitu 75.
Alasan peneliti memilih materi sel sebagai unit terkecil kehidupan dan
bioproses, karena materi sel sulit dilaksanakan dengan mengkomunikasikan
secara verbal dan non-verbal. Sel yang menggambarkan tiga dimensi tidak cukup
non-verbal agar tidak terjadi miskonsepsi. Hal ini dapat mempengaruhi hasil
belajar Biologi siswa khususnya pada materi sel di kelas XI MIA SMA Negeri 16.
Mengacu pada pemikiran di atas, melalui penelitian ini akan dilakukan studi
tentang :
“Hubungan Komunikasi (Verbal Dan Non-Verbal) Guru dalam Proses Belajar Mengajar dengan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sel Unit Terkecil
Kehidupan dan Bioproses di SMA Negeri 16 Tahun Pembelajaran 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas beberapa permasalahan yang
ter-identifikasi adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi Verbal dan Non-Verbal yang digunakan guru masih kurang
terealisasikan.
2. Materi sel masih kurang dilaksanakan dengan memadukan komunikasi
secara verbal dan non-verbal.
3. Hasil belajar Biologi masih rendah.
4. Guru lebih banyak menggunakan komunikasi verbal daripada
komunikasi non-verbal.
1.3. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Proses komunikasi (komunikasi verbal dan non verbal) yang dilakukan
oleh guru didalam kelas pada proses belajar mengajar mata pelajaran
biologi khususnya pada materi sel sebagai unit terkecil kehidupan dan
bioproses pada sel.
2. Hasil belajar siswa pada materi sel sebagai unit terkecil kehidupan dan
bioproses pada sel yang telah disampaikan oleh guru dalam proses
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Berapa frekuensi komunikasi (verbal dan non-verbal) yang digunakan
guru dalam proses belajar mengajar pada materi sel sebagai unit terkecil
kehidupan dan bioproses pada sel ?
2. Bagaimana hasil belajar biologi di SMA Negeri 16 Medan tahun
pembelajaran 2015/2016 setelah mendapatkan materi sel sebagai unit
terkecil kehidupan dan bioproses pada sel ?
3. Adakah hubungan yang signifikan antara komunikasi (verbal dan
non-verbal) yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar dengan hasil
belajar Biologi pada materi sel sebagai unit terkecil kehidupan dan
bioproses pada sel di SMA Negeri 16 Medan tahun pembelajaran
2015/2016 ?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui frekuensi komunikasi (verbal dan non-verbal) yang
digunakan guru pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar pada
materi sel sebagai unit terkecil kehidupan dan bioproses pada sel.
2. Untuk mengetahui hasil belajar biologi di SMA Negeri 16 Medan tahun
pembelajaran 2015/2016 terhadap materi sel sebagai unit terkecil
kehidupan dan bioproses pada sel yang telah disampaikan oleh guru pada
saat proses belajar mengajar.
3. Untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara komunikasi
(verbal dan non-verbal) yang digunakan guru dalam proses belajar
mengajar dengan hasil belajar biologi pada materi sel sebagai unit terkecil
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai :
1. Sebagai sumber informasi kepada mahasiswa sebagai calon guru bahwa
dalam proses belajar mengajar harus menggunakan komunikasi yang baik
dan benar agar pesan yang kita sampaikan dapat di terima secara utuh.
2. Sebagai sumber informasi kepada guru bahwa dalam melakukan
komu-nikasi dengan siswa dibutuhkan suatu proses komukomu-nikasi yang baik/efektif
supaya tidak terjadi kesalah pahaman antara siswa dengan guru (guru
menganggap siswa paham, namun kenyataannya belum pasti paham).
3. Sebagai sumber informasi kepada guru dan siswa bahwa dengan
berko-munikasi yang baik dapat menciptakan suasana belajar yang harmonis di
dalam kelas.
1.7. Defenisi Operasional
1) Komunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses
penyampaian informasi antara komunikator (guru) dengan komunikan
(siswa) dengan tujuan untuk berbagi informasi yaitu guru menyampaikan
materi pelajaran, siswa mendengarkan dan memahami materi yang
disampaikan. Komunikasi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu (a) Komuniaksi
verbal adalah komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan kata-kata
(berbicara), (b) Komunikasi non verbal adalah semua unsur komunikasi
kecuali kata-kata, meliputi simbol atau tanda-tanda visual (gerakan,
keragaan).
2) Hasil belajar yang dimaksud penelitian ini adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Hasil belajar yang dikhususkan pada materi sel yang diperoleh
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan hasil pengolahan data, penelitian dengan
jumlah responden 80 orang disimpulkan bahwa:
1. Skor angket tertinggi 76 dan skor terendah 42, dengan rata-rata (x ) = 67,39
dan Standard Deviasi (SD) = 7,74. Komunikasi berbentuk Verbal (dengan
indikator pemilihan kata, pengulangan kata, kekuatan suara, dan variasi
bahasa) mempengaruhi hasil belajar siswa sebesar 74,37% sedangkan
komunikasi berbentuk non-verbal (dengan indikator sentuhan, ekspresi
wajah, kontak mata, gerakan tangan, dan gerakan tubuh) mempengaruhi hasil
belajar sebanyak 40,36%, jadi komunikasi yang dominan adalah komunikasi
verbal.
2. Hasil belajar biologi pada materi sel unit terkecil kehidupan dan bioproses
nilai tertinggi 76,7 dan nilai terendah 40, dengan rata-rata (x ) = 53,63 dan
Standard Deviasi (SD) = 6,92.
3. Ada hubungan yang signifikan antara Komunikasi (Verbal Dan Non-Verbal)
Guru dalam Proses Belajar Mengajar dengan Hasil Belajar Biologi Pada
Materi Sel Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses di Kelas XI MIA SMA
Negeri 16 Tahun Pembelajaran 2015/2016.
5.2. Saran
1. Diharapkan kepada guru biologi untuk meningkatkan komunikasi secara
verbal maupun non-verbal dalam proses belajar mengajar dengan baik dan
maksimal agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima secara merata
oleh semua siswa.
2. Kepada guru biologi hendaknya memberikan suatu arahan kepada siswa
dengan siswa dan antara siswa dengan siswa, yaitu dengan menciptakan
diskusi dalam kelas.
3. Kepada peneliti selanjutnya agar berkenan melakukan penelitian lanjutan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arief, (1994), Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemam-faatannya,PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Ferdinand F., (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Hutauruk, E., F., dan Perbawaningsih, Y., (2011), Implementasi Komunikasi Instruksional Guru dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di SLB-C1 Dharma Rena Ring Putra I Yogyakarta, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, Jurnal Penelitian Pendidikan 12(1):1-15.
Khairani, E., (2008), Hubungan Komunikasi Yang Digunakan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA ERIA Tahun Pembelajaran 2007/2008, FMIPA UNIMED, Medan
Lestari, E., S., (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Mulyani, W., (2011), Implementasi Komunikasi Verbal Dan Non-Verbal Dalam Proses Menghafal Juz Amma Pada Pendidikan Anak Usia Dini Di Bait Qur’any Ciputat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Jurnal Penelitian Pendidikan 8(1):1-33.
Nitamy, N., C., (2010), Hubungan Keterampilan Komunikasi Guru Mengajar Dan Reward System Dengan Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah, Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, Jurnal Penelitian Pendidikan 1(1):1-17.
Pratiwi, A., (2012), Biologi untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Purnomo, (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rakhmat, J., (1996), Psikologi Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Razaq, F., (2013), Hubungan Komunikasi Interpersonal Antara Guru Dan Siswa Dengan Keaktifan Belajar Siswa Kelas Xi Program Keahlian Teknik Otomotif Di Smk Muhammadiyah 4 Klaten Tengah, UGM, Yogyakarta, Jurnal Penelitian Pendidikan 3(1):1-35.
Rochmah, S., N., (2009), Biologi, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rustaman, N., (2005), Pokok-Pokok Pengajaran Biologi dan kurikulum, Depdikbud, Jakarta.
Santrock, W., J., (2004), Psikologi Pendidikan, Penerbit Fajar Interpratama Mandiri, Jakarta.
Sudjana, (2009), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjoko, M., S., (1985), Pengajaran Biologi Secara Individual, Penerbit UI-Press, Jakarta.