• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SAMBUNGAN PORTAL BAJA ANTARA BALOK DAN KOLOM DENGAN MENGGUNAKAN SAMBUNGAN BAUT DAN PAKU KELING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS SAMBUNGAN PORTAL BAJA ANTARA BALOK DAN KOLOM DENGAN MENGGUNAKAN SAMBUNGAN BAUT DAN PAKU KELING."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISIS SAMBUNGAN PORTAL BAJA ANTARA BALOK DAN

KOLOM DENGAN MENGGUNAKAN SAMBUNGAN BAUT DAN

PAKU KELING

Karya Tulis Ini Adalah Salah Satu Persyaratan

Untuk Memenuhi nelar Ahli Madya

Bidang Teknik Sipil

OLEH :

MUHAMMAD SYAMSUDDIN SIREGAR

5103210028

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

ABSTRAK

Muhammad Syamsuddin Siregar, NIM. 5103210028. “Analisis Sammungan Portal Baja Antara Balok dan Kolom Dengan Menggunakan Sammungan Baut dan Paku Keling”. Tugas Akhir, Medan : Fakultas Teknik, Pendidikan Teknik Bangunan, Program Studi D-3 Teknik Sipil, Universitas Negeri Medan 2015

Sambungan merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dihindarkan dalam perencanaan struktur baja. Hal ini dikarenakan bentuk struktur bangunan yang begitu kompleks. Sambungan yang dapat kita lihat pada struktur bangunan adalah sambungan antara balok dan kolom. Kegagalan dalam sambungan tersebut dapat

mengakibatkan perubahan fungsi struktur bangunan tersebut, dan paling

berbahaya adalah keruntuhan pada struktur tersebut.Sehingga untuk mencegah hal tersebut maka kekakuan sambungan antara balok dan kolom tersebut harus baik. Pada umumnya sambungan antara balok dan kolom terdiri dari tiga elemen yaitu : balok, kolom, dan alat penyambung. Jadi ketiga elemen tersebut yang harus kita

perhitungkan sehingga perencanaan struktur akan sesuai seperti yang

direncanakan dan pada akhirnya struktur bangunan itu akan berdiri sesuai dengan fungsi yang diinginkan.

Akan tetapi pada sambungan-sambungan yang menggunakan baut dan paku keling selalu akan terjadi deformasi elastis, sehingga sifat kaku sempurna tidak tercapai dan sambungan menjadi semi kaku ( semi rigid ).Tingkat kekakuan sambungan akan mempengaruhi besarnya perubahan bentuk (lenturan atau putaran sudut ) pada analisa strukturnya.

Pada tugas akhir ini, beban yang digunakan adalah beban mati/merata (D) dan beban hidup/terpusat (L), dan gaya yang dibahas hanya momen lentur (M). diameter baut yang digunakan dalam analisis dipakai 25 mm dan profil baja yang digunakan disesuaikan dengan beban yang sudah ditentukan. dari hasil analisis diperoleh jumlah baut yang dipakai 3 buah dan paku keling 3 buah dengan kekuatan tegangan geser dan tumpu yang berbeda-beda, yaitu pada baut diperoleh tegangan geser 108918,75 N dan tegangan tumpu 216450 N, sedangkan paku keling diperoleh tegangan geser 145225 N dan tegangan tumpu 461760 N. Terlihat pada sambungan menggunakan paku keling lebih unggul dari pada baut dari segi kekuatan geser dan tumpu. Akan tetapi pada pengerjaan di lapangan sambungan menggunakan baut lebih efisien dari pada paku keling sehingga alat sambung paku keling jarang digunakan pada sambungan.

(6)

v

ABSTRACT

Muhammad Shamsuddin Siregar, NIM. 5103210028. "Analysis Portal Connection Between Steel Beams and Columns By Using Connection Bolts and rivets". Final, Medan: Faculty of Engineering, Technical Education Building, D-3 Study Program in Civil Engineering, University of Medan in 2015

The connection is something that can not be avoided in the planning of the steel structure. This is because the shape of the building structure is so complex. Connections that can be seen in the structure of the building is the connection between the beams and columns. Failure in the connection can result in changes in the function of the building structure, and the most dangerous is the collapse of the structure. That to prevent these conditions, the stiffness of the connection between the beam and the column should be good. In general, the connection between beams and columns consist of three elements: beams, columns, and the device connecting. So those three elements that must be taken into account so that the structural design will fit as planned and in the end it will stand structure in accordance with the desired function.

However, the connections that use bolts and rivets are always going to happen elastic deformation, so that perfect inelasticity is not reached and the connection becomes semi-rigid (semi-rigid) .The level of connection stiffness will affect the amount of deformation (bending or rotation angle) in the analysis structure.

In this thesis, the load used is the dead load / uniform (D) and live load / centralized (L), and the style is discussed only the bending moment (M). diameter bolts used in the analysis used 25 mm and steel profiles are used according to a predetermined load. of the analytical results obtained by the number of bolts used 3 pieces and rivets 3 pieces with a shear force and fulcrum different, namely the bolt obtained shear stress and tension fulcrum 108,918.75 N 216 450 N, while the shear stress obtained rivet 145 225 N and voltage fulcrum 461 760 N. Seen on connections using rivets are superior to the terms of shear strength bolts and pivot. But the work in the field using a bolt connection more efficiently than the rivet so connecting rivet tool is rarely used in the connection.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan rahmatNya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan baik. Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan untuk memenuhi salah satu persayaratan ujian akhir pada Program Studi D-3 Teknik Sipil Universitas Negeri Medan. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “ANALISIS SAMBUNGAN PORTAL BAJA ANTARA BALOK DAN KOLOM DENGAN MENGGUNAKAN

SAMBUNGAN BAUT DAN PAKU KELING”.

Selama penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat nasehat, bimbingan, arahan, kritik, dan saran serta bantuan baik dalam bentuk moril maupun material dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Ronald Butarbutar, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah banyak memberikan waktu, tenaga, pikiran, ide, nasehat, bimbingan kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan baik.

2. Drs. Sempurna Peranginangin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

(8)

vii

4. Drs. Asri Lubis, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Syafiatun Siregar, S.T., M.T., sebagai Ketua Program Studi Teknik Sipil D-3 Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Ir. Hamidun Batubara, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan terhadap penyempurnaan Tugas akhir ini. 7. Edo Berlian, ST.,MT, selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan

saran dan masukan terhadap penyempurnaan Tugas akhir ini.

8. Drs. Toyama Sitompul selaku Dosen saksi yang telah banyak juga memberikan saran dan masukan terhadap penyempurnaan Tugas akhir ini.

9. Pegawai Administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

10. Terima kasih kepada Orang tua saya Ayahanda Mhd. Ramli Siregar yang sangat kusayang dan kucintai Ibunda Srisukasih yang telah memberikan doa, nasehat, motivasi serta dorongan terlebih materi, agar penulis kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.

11. Seluruh keluargaku yang tersayang, Kak Eka, Bang Asrul, Kak Rima,Bang Alir, Kak Isah dan si Pian yang telah banyak memberikan motivasi, semangat, dan doa’nya.

(9)

viii

13. Teman-teman seperjuangan Alumni kelas IPA-1 MAS BAHARUDDIN Unggulan dan saudara-saudara dari IKBAPEMBA yang telah memberikan semagat dan dorongan untuk penulis.

Penulisan Tugas Akhir ini masih belum sempurna, masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun dari segi penulisan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, masukan-masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini akan diterima dengan tangan terbuka sehingga bermanfaat bagi pembaca dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih, mudah-mudahan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi perkembangan pedidikan khususnya Program Studi D-3 Teknik Sipil Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan. Semoga Allah SWT selalu memberkati kita senantiasa.

Medan, Januari 2015

Penulis,

(10)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul... i

Lembar Persetujuan... ii

Lembar Pengesahan... iii

Abstrak... iv

Kata Pengantar... vi

Daftar Isi... ix

Daftar Lampiran... x

Daftar Notasi... xiii

Daftar Tabel... xv

Daftar Gambar... xvi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Batasan masalah... 5

D. Rumusan Masalah... 6

E. Tujuan... 6

F. Manfaat... 7

(11)

x BAB II : LANDASAN TEORI

A. Umum... 8

B. Sifat Bahan Baja... 8

C. Sambungan... 14

1. Tipe-tipe Sambungan... 21

2. Jenis-jenis Alat Sambungan... 22

a. Baut ( Bolt )... 22

1) Menentukan Jumlah Baut... 27

2) Kekuatan Geser Baut... 28

3) Kekuatan Desak Baut... 30

4) Baut Yang Memikul Gaya Tarik... 34

5) Sambungan Baut Yang Mengalami Pembebanan Eksentris... 35

a) Baut Yang Mengalami Gaya Geser... 35

b) Baut Yang Mengalami Gaya Aksial Akibat Momen.. 39

c) Baja Siku Dengan Baut Yang Mendapat Tarikan... 41

b. Paku Keling 1) Faktor Yang Menyebabkan Paku Keling Jarang Dipakai.. 46

c. Sambungan Balok Rangka... 48

d. Sambungan Sudut Portal Kaku... 51

(12)

xi

D. Perhitungan Momen... 55

E. Pembebanan Pada Struktur ... 56

BAB III : ANALISIS SAMBUNGAN PORTAL BAJA ANTARA BALOK DAN

KOLOM DENGAN MENGGUNAKAN BAUT DAN PAKU KELING

A. Pembebanan Pada Portal Baja... 59

B. Perencanaan Sambungan Baut... 67

C. Perencanaan Sambungan Paku Keling... 72

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 76

B. Saran... 77

DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiii

DAFTAR NOTAST

Ab = luasan baut

a = lebar luasan tertarik pada baut

b = lebar profil pengaku

D = gaya lintang

d = diameter baut

e = eksentrisitas

fub = tegangan tarik putus baut

h = tinggi penampang profil kolom

I = momen kelembaman

K = koefisien kekakuan

L = jumlah baris baut

l = lebar bentang balok

k = momen

ku = momen terfaktor

n = jumlah baut

P = beban terpusat

p = jarak vertical

d = beban merata

R = resultant

(14)

xiv

s = jarak sumbu ke sumbu baut

t = tebal plat penyambung

σ1 = tegangan idiil

σ = tegangan aksial yang terjadi

σbt = tegangan ijin baut

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Harga Tegangan Leleh... 13

Tabel 2.2 Sifat-sifat Baut... 24

Tabel 3.1 Analisa Momen Dengan Metode Cross... 63

Tabel 3.2 Harga Momen Ekstrim Pada Balok... 66

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan tegangan –regangan untuk uji Tarik pada baja lunak... 10

Gambar 2.2 Penentuan tegangan leleh... 12

Gambar 2.3 Deformasi rotasi sambungan... 15

Gambar 2.4 Kurva M-θr sambungan... 16

Gambar 2.5 Tipe sambungan (a) single web-angle dan (b) single plate... 18

Gambar 2.6 Tipe Sambungan Double Web-angle... 18

Gambar 2.7 Tipe Sambungan top-and seat-angle with double web angle... 19

Gambar 2.8 Tipe Sambungan top-angle and seat angle... 19

Gambar 2.9 Tipe sambungan header plate... 19

Gambar 2.10 Tipe Sambungan extended end-plate... 20

Gambar 2.11 Tipe Sambungan flush end-plate... 20

Gambar 2.12 Baut yang mengalami geser tunggal... 28

Gambar 2.13 Baut yang mengalami geser rangkap... 29

Gambar 2.14 Bentuk-bentuk kegagalan yang mungkin terjadi pada sambungan baut... 31

Gambar 2.15 Tekanan Tumpu pada sambungan baut... 32

Gambar 2.16 Jarak baut... 34

Gambar 2.17 Sambungan yang eksentris... 35

Gambar 2.18 Analisa sambungan yang eksentrisitas... 35

(17)

xvii

Gambar 2.20 Luasan pengganti... 40

Gambar 2.21 Kejadian simple flexture yang terjadi pada saat baut mengalami tarikan... 42

Gambar 2.22 Peristiwa double flexture... 42

Gambar 2.23 Paku keling... 44

Gambar 2.24 Alat penyambung dengan paku keling... 45

Gambar 2.25 Macam-macam paku keling... 47

Gambar 2.26 Sambungan balok rangka... 49

Gambar 2.27 Sudut portal kaku... 53

Gambar 2.28 Sambungan kolom ke balok menerus... 54

Gambar 2.29 Sambungan penahan momen ... 55

Gambar 2.30 Kondisi terjepit metode distribusi... 57

Gambar 3.1 Portal baja... 60

Gambar 3.2 Sambungan balok dengan kolom... 67

(18)

1

BAB B

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemennelemen seperti

balok, kolom pelat maupun kolom balok, baik itu yang terbuat dari baja, kayu

maupun beton, pada tempatntempat tertentu harus disambungi Hal ini dikarenakan

keterbatasan ketersediaan material di pasaran dan juga berhubungan dengan

kemudahan pemasangan di lapangani Khusus untuk konstruksi yang terbuat dari

bahan beton, boleh jadi sambungan bukan merupakan sesuatu hal yang perlu

dipermasalahkan, karena pada konstruksi beton struktur secara keseluruhan adalah

bersifat monolit (menyatu secara kaku)i Lain halnya dengan konstruksi yang

terbuat dari baja maupun kayu, sambungan merupakan sesuatu hal yang perlu

mendapat perhatian serius yang matang karena pada konstruksi baja dan kayu,

elemennelemen struktur yang disambung tidak dapat bersifat monolit seperti

konstruksi betoni

Pada umumnya sambungan berfungsi untuk memindahkan gayangaya yang

bekerja pada elemennelemen struktur yang disambungi Sambungan dibuat karena

keterbatasan bahan yang tersedia di pasaran dan juga untuk kemudahan

pemasangan di lapangan serta kemudahan dalam hal pengangkutani Misalkan saja

akan dibuat suatu struktur rangka gadingngading kap terbuat dari baja profil siku,

maka tidak mungkin melaksanakannya secara langsung di lapangan karena tidak

akan ekonomis, tetapi akan lebih hemat jika terlebih dahulu merakitnya di

pabrikasi ( bengkel/workshop ), baru selanjutnya tinggal menyambungkannya

(19)

2

Alatnalat sambung yang biasa digunakan pada konstruksi baja

1i Sambungan dengan paku keeling (Rivew)i

2i Sambungan dengan baut ( Bolt )

3i Sambungan dengan las (Welding)i

Jika dibandingkan ketiga alat sambung ini, maka las merupakan alat

sambung yang menghasilkan kekakuan yang paling besar, sedangkan paku keling

menghasilkan sambungan yang lebih kaku jika dibandingkan dengan baut, tetapi

kurang kaku jika dibandingkan dengan lasi Namun, pada tugas akhir ini

perencanaan sambungan akan memakai sambungan baut dan paku keling i

Bahan baja sebagai bahan bangunan, diproduksi di pabriknpabrik peleburan

dalam bentuk ukuran dan panjang yang tertentu sesuai dengan standar yang

dilakukani Oleh karena itu tidaklah mungkin membangun suatu konstruksi secara

monolit (dipabrikasi, dicetak) akan tetapi terpaksa dibangun dari elemennelemen

yang disambung satu persatu di lapangan dengan menggunakan salah satu alatn

alat sambung atau kombinasi dari dua alat sambung seperti yang telah disebutkan

di atasi

Jenis paling umum dari sambungan baja struktural yang digunakan adalah

sambungan yang menggunakan baut dan sambungan yang menggunakan lasi Pada

masa silam, paku keling juga banyak digunakan sebagai salah satu alat sambung

dalam struktur bajai Akan tetapi, karena rendahnya kekuatan jenis alat sambung

ini, tingginya biaya pemasangan, dan kerugiannkerugian lain maka paku keling

sudah sangat jarang digunakan lagi sebagai alat sambungi ( Desain Baja Swrukwural

Terapan : Hal. 193)

Sambungan berfungsi terutama untuk meneruskan beban ke elemennelemen

(20)

3

strukturali Ini termasuk merencanakan suatu detail yang memadai secara

struktural ekonomis dan praktisi

Pemahaman mengenai aspek perilaku sambungan adalah hal penting karena

sambungan itu harus sesuai dengan kondisi tumpuan yang dikehendaki pada

elemennelemen yang disambungkani Desain elemennya, yang selalu dilakukan

sebelum desain sambungan, harus selalu didasarkan atas kondisi tumpuan yang

diasumsikani Sangat banyak jenis sambungan, namun hanya beberapa di

antaranya yang merupakan hubungan standar yang telah dikembangkan pada

dewasa ini dan dapat dikelompokkan menurut perilakunyai Jenis sambungan ini

terutama dipakai pada sambungan balok ke kolom dan balok ke balok dalam

konteks gedungi Maka, dalam hal ini saya sebagai penulis mengambil judul sesuai

dengan masalahnmasalah di atasi Dalam tulisan ini, penulis akan melakukan

perbandingan perencanaan alat sambung pada sambungan balok dan kolomi

Karena keterbatasan waktu serta refrensi yang mendukung, dalam melakukan

perbandingan atau penganalisaan sambungan ini maka dilakukan batasannbatasan

seperti penggunaan alat penyambung hanya dengan baut dan paku keling, struktur

bangunan dengan dua lantai dengan elemen baja dalam bentuk portal,

penganalisaan hanya pada sambungan balok dan kolomi Maka penulis menulis

tugas akhir ini dengan judul “ Analisis Sambungan Portal Baja Antara Balok

(21)

4

B. Bdentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa

masalah dalam analisis sambungan portal baja Antara balok dan kolom dengan

sambungan baut dan paku keling antara lain :

1i Mengapa dalam suatu konstruksi bangunan diperlukan sambungan?

2i Mengapa pada konstruksi bangunan seperti bangunan struktur baja,

sambungan merupakan sesuatu yang dipermasalahkan?

3i Bagaimana cara menggunakan alat sambungan seperti baut dan paku keling

pada pekerjaan sambungan konstruksi baja?

4i Bagaimana perbandingan perhitungan sambungan dengan baut dan

sambungan dengan paku keling dalam bentuk konstruksi portal baja dengan

elemen dua dimensional dalam bentuk portal bidang ( plane frame ) seperti

pada gambar 1i1 di bawah ini

Gambar 1i1 Spesifikasi :

1i Panjang Bentang : 8,00 meter 2i Tinggi Kolom 1 : 5,00 meter 3i Tinggi kolom 2 : 4,00 meter

800

50

0

40

(22)

5

5i Manakah yang lebih efesien pada sambungan kolom dan balok dengan

menggunakan alat penyambung baut atau alat penyambung paku kelingi

C. Batasan Masalah

Melihat terbatasnya waktu dan pengetahuan yang dimiliki dalam melakukan

penyelesain tugas akhir ini maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1i Konstruksi yang akan dianalisis adalah portal dengan elemen dua

dimensional dengan memakai profil baja yang ditentukan dalam bentuk

portal bidang (plane frame) seperti gambar 1i2 berikut ini

Gambar 1i2

Spesifikasi :

1i Panjang Bentang : 8,00 meter 2i Tinggi Kolom 1 : 5,00 meter 3i Tinggi kolom 2 : 4,00 meter

2i Sambungan yang dianalisis hanya pada sambungan kolom dan baloki

3i Sambungan dianalisis dengan tipe sambungan baut dan sambungan paku

(23)

6

4i Keefesienan alat penyambung yang dipakai antara baut dan paku keling

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah seperti disebutkan di atas, maka masalah

dalam tulisan ini dirumuskan sebagai berikut :

1i Bagaimana menghitung besar beban yang ada pada portal bidang

khususnya pada kolom dan balok?

2i Bagaimana menentukan profil yang dibutuhkan untuk kolom dan balok?

3i Bagaimana menentukan jumlah alat penyambug (baut dan paku keling)

pada sambungan kolom dan balok?

4i Manakah yang lebih efesien antara alat penyambung dengan baut dan

alat penyambung dengan paku keling?

E. Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah seperti yang disebutkan di atas, makan

tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk:

1i Menganalisis bagaimana menghitung besar beban yang ada pada portal

bidang khususnya pada kolom dan baloki

2i Menganalisis bagaimana menentukan profil yang dibutuhkan untuk

kolom dan baloki

3i Menganalisis bagaimana menentukan jumlah alat penyambug ( baut dan

paku keling ) pada sambungan kolom dan baloki

4i Menganalisis manakah yang lebih efesien antara alat penyambung

(24)

7

F. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk meperdalam

pengetahuan dalam melakukan analisis sambungan portal baja antara balok dan

kolom dengan sambungan baut dan paku kelingi

G. Metode Pengumpulan Data

Metode penulisan dalam penulisan tugas akhir ini adalah studi literature

yaitu dengan cara mereferensi atau mencari bahan masukan dari berbagai bukun

buku dan internet yang berhubungan dengan objek penulisan data serta membuat

contoh aplikasi tentang menganalisis sambungan portal baja dengan sambungan

(25)

76

BAB BV

KESBMPULAN DAN SARAN

AS Kesimpulan

1. Dari hasil analisis pada tipe sambungan yang dilakukan, dapat diperoleh

data setbagai berikut p

a. Baut

Sambungan Baut memiliki jumlah 3 buah baut dengan db = 25 mm,

Tegangan Geser pada baut = 108918,75 N, Tegangan Tumpu pada baut =

216450 N

b. Paku

Sambungan Paku memiliki jumlah 3 buah paku dengan db = 25 mm,

Tegangan Geser pada paku = 145225 N, Tegangan Tumpu pada paku =

461760 N

2. Sambungan yang paling efisien adalah jenis Sambungan Baut, dimana

dalam pengerjaannya dilapangan paling praktis diantara jenis sambungan yang

dibahas dan memiliki nilai kekuatan yang cukup tinggi.

3. Penganalisaan kekuatan dari sambungan balok – kolom tersebut

dipengaruhi oleh jumlah, susunan dan ukuran dari baut/paku penyambung,

dimensi dari pelat penyambung (Baja siku), momen yang terjadi pada

(26)

77

BS Saran

1. Dalam proses pekerjaan sambungan, alat sambung menggunakan menggunakan

baut lebih efisien dibandingkan dengan alat sambung paku keling. Sehingga paku

keling untuk sambungan baja struktur jarang dipakai.

2. Pada Bab III, analisis perhitungan perbandingan jumlah baut dan paku keling

yang dipakai adalah sama. Sehingga dianjurkan melakukan perbandingan dengan

alat sambung lainnya seperti Las dan alat penyambung lainnya agar analisis

(27)

DAFTAR PUSTATA

Oentoeng, Ir. 2004.Konstruksi Baja.Surabaya : Penerbit Andi Offset

PPBBI 1984. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia. Yayasan Penyelidikan Masalah Bangunan. Jakarta

Salmon, Charles G. John E. Johnson. 1996. Struktur Baja Desain dan Perilaku 1 Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama

SK.SNI03 – 1729 – 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Struktur Bangunan Gedung. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta

Sutarman. E. 2009.Analisa Struktur. Yogyakarta : Penerbit Andi

Thamrin Nasution. Ir. 2011.Sruktur Baja 1. Modul Kuliah

(28)

Perataan Momen

Batang AB BA BB BC CB CD DC DB BD BB BF FB

Koef 0.3390 0.1270 0.5340 0.8080 0.1920 0.1920 0.8080 0.5340 0.1270 0.3390

FBM 0.0000 0.0000 -917.3300 0.0000 0.0000 -917.3300 917.3300 0.0000 0.0000 917.3300 0.0000 0.0000

310.9749 116.5009 489.8542 741.2026 176.1274 -176.1274 -741.2026 -489.8542 -116.5009 -310.9749

155.4874 -58.2505 370.6013 244.9271 -88.0637 88.0637 -244.9271 -370.6013 58.2505 -155.4874

-105.8869 -39.6686 -166.7954 -126.7457 -30.1178 30.1178 126.7457 166.7954 39.6686 105.8869

-52.9435 19.8343 -63.3728 -83.3977 15.0589 -15.0589 83.3977 63.3728 -19.8343 52.9435

14.7596 5.5294 23.2496 55.2177 13.1210 -13.1210 -55.2177 -23.2496 -5.5294 -14.7596

7.3798 -2.7647 27.6089 11.6248 -6.5605 6.5605 -11.6248 -27.6089 2.7647 -7.3798

-8.4222 -3.1552 -13.2668 -4.0919 -0.9723 0.9723 4.0919 13.2668 3.1552 8.4222

-4.2111 1.5776 -2.0460 -6.6334 0.4862 -0.4862 6.6334 2.0460 -1.5776 4.2111

0.1588 0.0595 0.2501 4.9670 1.1803 -1.1803 -4.9670 -0.2501 -0.0595 -0.1588

0.0794 -0.0297 2.4835 0.1251 -0.5901 0.5901 -0.1251 -2.4835 0.0297 -0.0794

-0.8318 -0.3116 -1.3103 0.3758 0.0893 -0.0893 -0.3758 1.3103 0.3116 0.8318

-0.4159 0.1558 0.1879 -0.6551 -0.0446 0.0446 0.6551 -0.1879 -0.1558 0.4159

-0.1165 -0.0437 -0.1835 0.5654 0.1344 -0.1344 -0.5654 0.1835 0.0437 0.1165

-0.0583 0.0218 0.2827 -0.0918 -0.0672 0.0672 0.0918 -0.2827 -0.0218 0.0583

-0.1032 -0.0387 -0.1626 0.1284 0.0305 -0.0305 -0.1284 0.1626 0.0387 0.1032

-0.0516 0.0193 0.0642 -0.0813 -0.0153 0.0153 0.0813 -0.0642 -0.0193 0.0516

-0.0283 -0.0106 -0.0446 0.0780 0.0185 -0.0185 -0.0780 0.0446 0.0106 0.0283

-0.0142 0.0053 0.0390 -0.0223 -0.0093 0.0093 0.0223 -0.0390 -0.0053 0.0142

-0.0150 -0.0056 -0.0237 0.0255 0.0061 -0.0061 -0.0255 0.0237 0.0056 0.0150

Momen 105.2521 210.4892 -877.9049 667.4157 837.5183 -837.5183 837.5183 -837.5183 -667.4157 877.9049 -210.4892 -105.2521 Akhir

Gambar

Gambar 1i1Spesifikasi :
Gambar 1i2Spesifikasi :

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok Sasaran Kegiatan : Aparatur Laki-laki dan Perempuan Bakesbangpol Maros Rincian Anggaran Belanja Langsung. Kode Rekening Uraian

bermasyarakat suatu bangsa. Namun juga ada suatu cara yang lebih praktis yaitu melalui media film, hal itu dikarenakan film merupakan suatu pencitraan dari suatu budaya

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT 2018.. RKA - OPD 2.2.1 ORGANISASI

Setelah menyelesaikan materi perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu menghadapi situasi khusus yang harus mereka pahami dan dapat meresponnya dalam bahasa Inggris

- Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Kegiatan : 2.00.03.01.005.0001. - Penyusunan Perencanaan dan

[r]

- Penyediaan Makanan dan Minuman Lokasi Kegiatan : Padang dan Bukittinggi. Jumlah Tahun n-1

Salain itu akan dianalisis juga tanggapan dari pengguna layanan BPJS (masyarakat). Kedua , merumuskan prefensi masing- masing aktor mengenai pilihan kebijakan Penerapan