TUGAS AKHIR
ANALISIS SAMBUNGAN PORTAL BAJA ANTARA BALOK DAN
KOLOM DENGAN MENGGUNAKAN SAMBUNGAN BAUT DAN
PAKU KELING
Karya Tulis Ini Adalah Salah Satu Persyaratan
Untuk Memenuhi nelar Ahli Madya
Bidang Teknik Sipil
OLEH :
MUHAMMAD SYAMSUDDIN SIREGAR
5103210028
PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
ABSTRAK
Muhammad Syamsuddin Siregar, NIM. 5103210028. “Analisis Sammungan Portal Baja Antara Balok dan Kolom Dengan Menggunakan Sammungan Baut dan Paku Keling”. Tugas Akhir, Medan : Fakultas Teknik, Pendidikan Teknik Bangunan, Program Studi D-3 Teknik Sipil, Universitas Negeri Medan 2015
Sambungan merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dihindarkan dalam perencanaan struktur baja. Hal ini dikarenakan bentuk struktur bangunan yang begitu kompleks. Sambungan yang dapat kita lihat pada struktur bangunan adalah sambungan antara balok dan kolom. Kegagalan dalam sambungan tersebut dapat
mengakibatkan perubahan fungsi struktur bangunan tersebut, dan paling
berbahaya adalah keruntuhan pada struktur tersebut.Sehingga untuk mencegah hal tersebut maka kekakuan sambungan antara balok dan kolom tersebut harus baik. Pada umumnya sambungan antara balok dan kolom terdiri dari tiga elemen yaitu : balok, kolom, dan alat penyambung. Jadi ketiga elemen tersebut yang harus kita
perhitungkan sehingga perencanaan struktur akan sesuai seperti yang
direncanakan dan pada akhirnya struktur bangunan itu akan berdiri sesuai dengan fungsi yang diinginkan.
Akan tetapi pada sambungan-sambungan yang menggunakan baut dan paku keling selalu akan terjadi deformasi elastis, sehingga sifat kaku sempurna tidak tercapai dan sambungan menjadi semi kaku ( semi rigid ).Tingkat kekakuan sambungan akan mempengaruhi besarnya perubahan bentuk (lenturan atau putaran sudut ) pada analisa strukturnya.
Pada tugas akhir ini, beban yang digunakan adalah beban mati/merata (D) dan beban hidup/terpusat (L), dan gaya yang dibahas hanya momen lentur (M). diameter baut yang digunakan dalam analisis dipakai 25 mm dan profil baja yang digunakan disesuaikan dengan beban yang sudah ditentukan. dari hasil analisis diperoleh jumlah baut yang dipakai 3 buah dan paku keling 3 buah dengan kekuatan tegangan geser dan tumpu yang berbeda-beda, yaitu pada baut diperoleh tegangan geser 108918,75 N dan tegangan tumpu 216450 N, sedangkan paku keling diperoleh tegangan geser 145225 N dan tegangan tumpu 461760 N. Terlihat pada sambungan menggunakan paku keling lebih unggul dari pada baut dari segi kekuatan geser dan tumpu. Akan tetapi pada pengerjaan di lapangan sambungan menggunakan baut lebih efisien dari pada paku keling sehingga alat sambung paku keling jarang digunakan pada sambungan.
v
ABSTRACT
Muhammad Shamsuddin Siregar, NIM. 5103210028. "Analysis Portal Connection Between Steel Beams and Columns By Using Connection Bolts and rivets". Final, Medan: Faculty of Engineering, Technical Education Building, D-3 Study Program in Civil Engineering, University of Medan in 2015
The connection is something that can not be avoided in the planning of the steel structure. This is because the shape of the building structure is so complex. Connections that can be seen in the structure of the building is the connection between the beams and columns. Failure in the connection can result in changes in the function of the building structure, and the most dangerous is the collapse of the structure. That to prevent these conditions, the stiffness of the connection between the beam and the column should be good. In general, the connection between beams and columns consist of three elements: beams, columns, and the device connecting. So those three elements that must be taken into account so that the structural design will fit as planned and in the end it will stand structure in accordance with the desired function.
However, the connections that use bolts and rivets are always going to happen elastic deformation, so that perfect inelasticity is not reached and the connection becomes semi-rigid (semi-rigid) .The level of connection stiffness will affect the amount of deformation (bending or rotation angle) in the analysis structure.
In this thesis, the load used is the dead load / uniform (D) and live load / centralized (L), and the style is discussed only the bending moment (M). diameter bolts used in the analysis used 25 mm and steel profiles are used according to a predetermined load. of the analytical results obtained by the number of bolts used 3 pieces and rivets 3 pieces with a shear force and fulcrum different, namely the bolt obtained shear stress and tension fulcrum 108,918.75 N 216 450 N, while the shear stress obtained rivet 145 225 N and voltage fulcrum 461 760 N. Seen on connections using rivets are superior to the terms of shear strength bolts and pivot. But the work in the field using a bolt connection more efficiently than the rivet so connecting rivet tool is rarely used in the connection.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan rahmatNya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan baik. Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan untuk memenuhi salah satu persayaratan ujian akhir pada Program Studi D-3 Teknik Sipil Universitas Negeri Medan. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “ANALISIS SAMBUNGAN PORTAL BAJA ANTARA BALOK DAN KOLOM DENGAN MENGGUNAKAN
SAMBUNGAN BAUT DAN PAKU KELING”.
Selama penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat nasehat, bimbingan, arahan, kritik, dan saran serta bantuan baik dalam bentuk moril maupun material dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Ronald Butarbutar, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah banyak memberikan waktu, tenaga, pikiran, ide, nasehat, bimbingan kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan baik.
2. Drs. Sempurna Peranginangin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.
vii
4. Drs. Asri Lubis, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
5. Syafiatun Siregar, S.T., M.T., sebagai Ketua Program Studi Teknik Sipil D-3 Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
6. Ir. Hamidun Batubara, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan terhadap penyempurnaan Tugas akhir ini. 7. Edo Berlian, ST.,MT, selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan
saran dan masukan terhadap penyempurnaan Tugas akhir ini.
8. Drs. Toyama Sitompul selaku Dosen saksi yang telah banyak juga memberikan saran dan masukan terhadap penyempurnaan Tugas akhir ini.
9. Pegawai Administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
10. Terima kasih kepada Orang tua saya Ayahanda Mhd. Ramli Siregar yang sangat kusayang dan kucintai Ibunda Srisukasih yang telah memberikan doa, nasehat, motivasi serta dorongan terlebih materi, agar penulis kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.
11. Seluruh keluargaku yang tersayang, Kak Eka, Bang Asrul, Kak Rima,Bang Alir, Kak Isah dan si Pian yang telah banyak memberikan motivasi, semangat, dan doa’nya.
viii
13. Teman-teman seperjuangan Alumni kelas IPA-1 MAS BAHARUDDIN Unggulan dan saudara-saudara dari IKBAPEMBA yang telah memberikan semagat dan dorongan untuk penulis.
Penulisan Tugas Akhir ini masih belum sempurna, masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun dari segi penulisan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, masukan-masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini akan diterima dengan tangan terbuka sehingga bermanfaat bagi pembaca dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih, mudah-mudahan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi perkembangan pedidikan khususnya Program Studi D-3 Teknik Sipil Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan. Semoga Allah SWT selalu memberkati kita senantiasa.
Medan, Januari 2015
Penulis,
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul... i
Lembar Persetujuan... ii
Lembar Pengesahan... iii
Abstrak... iv
Kata Pengantar... vi
Daftar Isi... ix
Daftar Lampiran... x
Daftar Notasi... xiii
Daftar Tabel... xv
Daftar Gambar... xvi
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1
B. Identifikasi Masalah... 4
C. Batasan masalah... 5
D. Rumusan Masalah... 6
E. Tujuan... 6
F. Manfaat... 7
x BAB II : LANDASAN TEORI
A. Umum... 8
B. Sifat Bahan Baja... 8
C. Sambungan... 14
1. Tipe-tipe Sambungan... 21
2. Jenis-jenis Alat Sambungan... 22
a. Baut ( Bolt )... 22
1) Menentukan Jumlah Baut... 27
2) Kekuatan Geser Baut... 28
3) Kekuatan Desak Baut... 30
4) Baut Yang Memikul Gaya Tarik... 34
5) Sambungan Baut Yang Mengalami Pembebanan Eksentris... 35
a) Baut Yang Mengalami Gaya Geser... 35
b) Baut Yang Mengalami Gaya Aksial Akibat Momen.. 39
c) Baja Siku Dengan Baut Yang Mendapat Tarikan... 41
b. Paku Keling 1) Faktor Yang Menyebabkan Paku Keling Jarang Dipakai.. 46
c. Sambungan Balok Rangka... 48
d. Sambungan Sudut Portal Kaku... 51
xi
D. Perhitungan Momen... 55
E. Pembebanan Pada Struktur ... 56
BAB III : ANALISIS SAMBUNGAN PORTAL BAJA ANTARA BALOK DAN
KOLOM DENGAN MENGGUNAKAN BAUT DAN PAKU KELING
A. Pembebanan Pada Portal Baja... 59
B. Perencanaan Sambungan Baut... 67
C. Perencanaan Sambungan Paku Keling... 72
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan... 76
B. Saran... 77
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR NOTAST
Ab = luasan baut
a = lebar luasan tertarik pada baut
b = lebar profil pengaku
D = gaya lintang
d = diameter baut
e = eksentrisitas
fub = tegangan tarik putus baut
h = tinggi penampang profil kolom
I = momen kelembaman
K = koefisien kekakuan
L = jumlah baris baut
l = lebar bentang balok
k = momen
ku = momen terfaktor
n = jumlah baut
P = beban terpusat
p = jarak vertical
d = beban merata
R = resultant
xiv
s = jarak sumbu ke sumbu baut
t = tebal plat penyambung
σ1 = tegangan idiil
σ = tegangan aksial yang terjadi
σbt = tegangan ijin baut
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Harga Tegangan Leleh... 13
Tabel 2.2 Sifat-sifat Baut... 24
Tabel 3.1 Analisa Momen Dengan Metode Cross... 63
Tabel 3.2 Harga Momen Ekstrim Pada Balok... 66
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan tegangan –regangan untuk uji Tarik pada baja lunak... 10
Gambar 2.2 Penentuan tegangan leleh... 12
Gambar 2.3 Deformasi rotasi sambungan... 15
Gambar 2.4 Kurva M-θr sambungan... 16
Gambar 2.5 Tipe sambungan (a) single web-angle dan (b) single plate... 18
Gambar 2.6 Tipe Sambungan Double Web-angle... 18
Gambar 2.7 Tipe Sambungan top-and seat-angle with double web angle... 19
Gambar 2.8 Tipe Sambungan top-angle and seat angle... 19
Gambar 2.9 Tipe sambungan header plate... 19
Gambar 2.10 Tipe Sambungan extended end-plate... 20
Gambar 2.11 Tipe Sambungan flush end-plate... 20
Gambar 2.12 Baut yang mengalami geser tunggal... 28
Gambar 2.13 Baut yang mengalami geser rangkap... 29
Gambar 2.14 Bentuk-bentuk kegagalan yang mungkin terjadi pada sambungan baut... 31
Gambar 2.15 Tekanan Tumpu pada sambungan baut... 32
Gambar 2.16 Jarak baut... 34
Gambar 2.17 Sambungan yang eksentris... 35
Gambar 2.18 Analisa sambungan yang eksentrisitas... 35
xvii
Gambar 2.20 Luasan pengganti... 40
Gambar 2.21 Kejadian simple flexture yang terjadi pada saat baut mengalami tarikan... 42
Gambar 2.22 Peristiwa double flexture... 42
Gambar 2.23 Paku keling... 44
Gambar 2.24 Alat penyambung dengan paku keling... 45
Gambar 2.25 Macam-macam paku keling... 47
Gambar 2.26 Sambungan balok rangka... 49
Gambar 2.27 Sudut portal kaku... 53
Gambar 2.28 Sambungan kolom ke balok menerus... 54
Gambar 2.29 Sambungan penahan momen ... 55
Gambar 2.30 Kondisi terjepit metode distribusi... 57
Gambar 3.1 Portal baja... 60
Gambar 3.2 Sambungan balok dengan kolom... 67
1
BAB B
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemennelemen seperti
balok, kolom pelat maupun kolom balok, baik itu yang terbuat dari baja, kayu
maupun beton, pada tempatntempat tertentu harus disambungi Hal ini dikarenakan
keterbatasan ketersediaan material di pasaran dan juga berhubungan dengan
kemudahan pemasangan di lapangani Khusus untuk konstruksi yang terbuat dari
bahan beton, boleh jadi sambungan bukan merupakan sesuatu hal yang perlu
dipermasalahkan, karena pada konstruksi beton struktur secara keseluruhan adalah
bersifat monolit (menyatu secara kaku)i Lain halnya dengan konstruksi yang
terbuat dari baja maupun kayu, sambungan merupakan sesuatu hal yang perlu
mendapat perhatian serius yang matang karena pada konstruksi baja dan kayu,
elemennelemen struktur yang disambung tidak dapat bersifat monolit seperti
konstruksi betoni
Pada umumnya sambungan berfungsi untuk memindahkan gayangaya yang
bekerja pada elemennelemen struktur yang disambungi Sambungan dibuat karena
keterbatasan bahan yang tersedia di pasaran dan juga untuk kemudahan
pemasangan di lapangan serta kemudahan dalam hal pengangkutani Misalkan saja
akan dibuat suatu struktur rangka gadingngading kap terbuat dari baja profil siku,
maka tidak mungkin melaksanakannya secara langsung di lapangan karena tidak
akan ekonomis, tetapi akan lebih hemat jika terlebih dahulu merakitnya di
pabrikasi ( bengkel/workshop ), baru selanjutnya tinggal menyambungkannya
2
Alatnalat sambung yang biasa digunakan pada konstruksi baja
1i Sambungan dengan paku keeling (Rivew)i
2i Sambungan dengan baut ( Bolt )
3i Sambungan dengan las (Welding)i
Jika dibandingkan ketiga alat sambung ini, maka las merupakan alat
sambung yang menghasilkan kekakuan yang paling besar, sedangkan paku keling
menghasilkan sambungan yang lebih kaku jika dibandingkan dengan baut, tetapi
kurang kaku jika dibandingkan dengan lasi Namun, pada tugas akhir ini
perencanaan sambungan akan memakai sambungan baut dan paku keling i
Bahan baja sebagai bahan bangunan, diproduksi di pabriknpabrik peleburan
dalam bentuk ukuran dan panjang yang tertentu sesuai dengan standar yang
dilakukani Oleh karena itu tidaklah mungkin membangun suatu konstruksi secara
monolit (dipabrikasi, dicetak) akan tetapi terpaksa dibangun dari elemennelemen
yang disambung satu persatu di lapangan dengan menggunakan salah satu alatn
alat sambung atau kombinasi dari dua alat sambung seperti yang telah disebutkan
di atasi
Jenis paling umum dari sambungan baja struktural yang digunakan adalah
sambungan yang menggunakan baut dan sambungan yang menggunakan lasi Pada
masa silam, paku keling juga banyak digunakan sebagai salah satu alat sambung
dalam struktur bajai Akan tetapi, karena rendahnya kekuatan jenis alat sambung
ini, tingginya biaya pemasangan, dan kerugiannkerugian lain maka paku keling
sudah sangat jarang digunakan lagi sebagai alat sambungi ( Desain Baja Swrukwural
Terapan : Hal. 193)
Sambungan berfungsi terutama untuk meneruskan beban ke elemennelemen
3
strukturali Ini termasuk merencanakan suatu detail yang memadai secara
struktural ekonomis dan praktisi
Pemahaman mengenai aspek perilaku sambungan adalah hal penting karena
sambungan itu harus sesuai dengan kondisi tumpuan yang dikehendaki pada
elemennelemen yang disambungkani Desain elemennya, yang selalu dilakukan
sebelum desain sambungan, harus selalu didasarkan atas kondisi tumpuan yang
diasumsikani Sangat banyak jenis sambungan, namun hanya beberapa di
antaranya yang merupakan hubungan standar yang telah dikembangkan pada
dewasa ini dan dapat dikelompokkan menurut perilakunyai Jenis sambungan ini
terutama dipakai pada sambungan balok ke kolom dan balok ke balok dalam
konteks gedungi Maka, dalam hal ini saya sebagai penulis mengambil judul sesuai
dengan masalahnmasalah di atasi Dalam tulisan ini, penulis akan melakukan
perbandingan perencanaan alat sambung pada sambungan balok dan kolomi
Karena keterbatasan waktu serta refrensi yang mendukung, dalam melakukan
perbandingan atau penganalisaan sambungan ini maka dilakukan batasannbatasan
seperti penggunaan alat penyambung hanya dengan baut dan paku keling, struktur
bangunan dengan dua lantai dengan elemen baja dalam bentuk portal,
penganalisaan hanya pada sambungan balok dan kolomi Maka penulis menulis
tugas akhir ini dengan judul “ Analisis Sambungan Portal Baja Antara Balok
4
B. Bdentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
masalah dalam analisis sambungan portal baja Antara balok dan kolom dengan
sambungan baut dan paku keling antara lain :
1i Mengapa dalam suatu konstruksi bangunan diperlukan sambungan?
2i Mengapa pada konstruksi bangunan seperti bangunan struktur baja,
sambungan merupakan sesuatu yang dipermasalahkan?
3i Bagaimana cara menggunakan alat sambungan seperti baut dan paku keling
pada pekerjaan sambungan konstruksi baja?
4i Bagaimana perbandingan perhitungan sambungan dengan baut dan
sambungan dengan paku keling dalam bentuk konstruksi portal baja dengan
elemen dua dimensional dalam bentuk portal bidang ( plane frame ) seperti
pada gambar 1i1 di bawah ini
Gambar 1i1 Spesifikasi :
1i Panjang Bentang : 8,00 meter 2i Tinggi Kolom 1 : 5,00 meter 3i Tinggi kolom 2 : 4,00 meter
800
50
0
40
5
5i Manakah yang lebih efesien pada sambungan kolom dan balok dengan
menggunakan alat penyambung baut atau alat penyambung paku kelingi
C. Batasan Masalah
Melihat terbatasnya waktu dan pengetahuan yang dimiliki dalam melakukan
penyelesain tugas akhir ini maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:
1i Konstruksi yang akan dianalisis adalah portal dengan elemen dua
dimensional dengan memakai profil baja yang ditentukan dalam bentuk
portal bidang (plane frame) seperti gambar 1i2 berikut ini
Gambar 1i2
Spesifikasi :
1i Panjang Bentang : 8,00 meter 2i Tinggi Kolom 1 : 5,00 meter 3i Tinggi kolom 2 : 4,00 meter
2i Sambungan yang dianalisis hanya pada sambungan kolom dan baloki
3i Sambungan dianalisis dengan tipe sambungan baut dan sambungan paku
6
4i Keefesienan alat penyambung yang dipakai antara baut dan paku keling
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah seperti disebutkan di atas, maka masalah
dalam tulisan ini dirumuskan sebagai berikut :
1i Bagaimana menghitung besar beban yang ada pada portal bidang
khususnya pada kolom dan balok?
2i Bagaimana menentukan profil yang dibutuhkan untuk kolom dan balok?
3i Bagaimana menentukan jumlah alat penyambug (baut dan paku keling)
pada sambungan kolom dan balok?
4i Manakah yang lebih efesien antara alat penyambung dengan baut dan
alat penyambung dengan paku keling?
E. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah seperti yang disebutkan di atas, makan
tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk:
1i Menganalisis bagaimana menghitung besar beban yang ada pada portal
bidang khususnya pada kolom dan baloki
2i Menganalisis bagaimana menentukan profil yang dibutuhkan untuk
kolom dan baloki
3i Menganalisis bagaimana menentukan jumlah alat penyambug ( baut dan
paku keling ) pada sambungan kolom dan baloki
4i Menganalisis manakah yang lebih efesien antara alat penyambung
7
F. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk meperdalam
pengetahuan dalam melakukan analisis sambungan portal baja antara balok dan
kolom dengan sambungan baut dan paku kelingi
G. Metode Pengumpulan Data
Metode penulisan dalam penulisan tugas akhir ini adalah studi literature
yaitu dengan cara mereferensi atau mencari bahan masukan dari berbagai bukun
buku dan internet yang berhubungan dengan objek penulisan data serta membuat
contoh aplikasi tentang menganalisis sambungan portal baja dengan sambungan
76
BAB BV
KESBMPULAN DAN SARAN
AS Kesimpulan
1. Dari hasil analisis pada tipe sambungan yang dilakukan, dapat diperoleh
data setbagai berikut p
a. Baut
Sambungan Baut memiliki jumlah 3 buah baut dengan db = 25 mm,
Tegangan Geser pada baut = 108918,75 N, Tegangan Tumpu pada baut =
216450 N
b. Paku
Sambungan Paku memiliki jumlah 3 buah paku dengan db = 25 mm,
Tegangan Geser pada paku = 145225 N, Tegangan Tumpu pada paku =
461760 N
2. Sambungan yang paling efisien adalah jenis Sambungan Baut, dimana
dalam pengerjaannya dilapangan paling praktis diantara jenis sambungan yang
dibahas dan memiliki nilai kekuatan yang cukup tinggi.
3. Penganalisaan kekuatan dari sambungan balok – kolom tersebut
dipengaruhi oleh jumlah, susunan dan ukuran dari baut/paku penyambung,
dimensi dari pelat penyambung (Baja siku), momen yang terjadi pada
77
BS Saran
1. Dalam proses pekerjaan sambungan, alat sambung menggunakan menggunakan
baut lebih efisien dibandingkan dengan alat sambung paku keling. Sehingga paku
keling untuk sambungan baja struktur jarang dipakai.
2. Pada Bab III, analisis perhitungan perbandingan jumlah baut dan paku keling
yang dipakai adalah sama. Sehingga dianjurkan melakukan perbandingan dengan
alat sambung lainnya seperti Las dan alat penyambung lainnya agar analisis
DAFTAR PUSTATA
Oentoeng, Ir. 2004.Konstruksi Baja.Surabaya : Penerbit Andi Offset
PPBBI 1984. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia. Yayasan Penyelidikan Masalah Bangunan. Jakarta
Salmon, Charles G. John E. Johnson. 1996. Struktur Baja Desain dan Perilaku 1 Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama
SK.SNI03 – 1729 – 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Struktur Bangunan Gedung. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta
Sutarman. E. 2009.Analisa Struktur. Yogyakarta : Penerbit Andi
Thamrin Nasution. Ir. 2011.Sruktur Baja 1. Modul Kuliah
Perataan Momen
Batang AB BA BB BC CB CD DC DB BD BB BF FB
Koef 0.3390 0.1270 0.5340 0.8080 0.1920 0.1920 0.8080 0.5340 0.1270 0.3390
FBM 0.0000 0.0000 -917.3300 0.0000 0.0000 -917.3300 917.3300 0.0000 0.0000 917.3300 0.0000 0.0000
310.9749 116.5009 489.8542 741.2026 176.1274 -176.1274 -741.2026 -489.8542 -116.5009 -310.9749
155.4874 -58.2505 370.6013 244.9271 -88.0637 88.0637 -244.9271 -370.6013 58.2505 -155.4874
-105.8869 -39.6686 -166.7954 -126.7457 -30.1178 30.1178 126.7457 166.7954 39.6686 105.8869
-52.9435 19.8343 -63.3728 -83.3977 15.0589 -15.0589 83.3977 63.3728 -19.8343 52.9435
14.7596 5.5294 23.2496 55.2177 13.1210 -13.1210 -55.2177 -23.2496 -5.5294 -14.7596
7.3798 -2.7647 27.6089 11.6248 -6.5605 6.5605 -11.6248 -27.6089 2.7647 -7.3798
-8.4222 -3.1552 -13.2668 -4.0919 -0.9723 0.9723 4.0919 13.2668 3.1552 8.4222
-4.2111 1.5776 -2.0460 -6.6334 0.4862 -0.4862 6.6334 2.0460 -1.5776 4.2111
0.1588 0.0595 0.2501 4.9670 1.1803 -1.1803 -4.9670 -0.2501 -0.0595 -0.1588
0.0794 -0.0297 2.4835 0.1251 -0.5901 0.5901 -0.1251 -2.4835 0.0297 -0.0794
-0.8318 -0.3116 -1.3103 0.3758 0.0893 -0.0893 -0.3758 1.3103 0.3116 0.8318
-0.4159 0.1558 0.1879 -0.6551 -0.0446 0.0446 0.6551 -0.1879 -0.1558 0.4159
-0.1165 -0.0437 -0.1835 0.5654 0.1344 -0.1344 -0.5654 0.1835 0.0437 0.1165
-0.0583 0.0218 0.2827 -0.0918 -0.0672 0.0672 0.0918 -0.2827 -0.0218 0.0583
-0.1032 -0.0387 -0.1626 0.1284 0.0305 -0.0305 -0.1284 0.1626 0.0387 0.1032
-0.0516 0.0193 0.0642 -0.0813 -0.0153 0.0153 0.0813 -0.0642 -0.0193 0.0516
-0.0283 -0.0106 -0.0446 0.0780 0.0185 -0.0185 -0.0780 0.0446 0.0106 0.0283
-0.0142 0.0053 0.0390 -0.0223 -0.0093 0.0093 0.0223 -0.0390 -0.0053 0.0142
-0.0150 -0.0056 -0.0237 0.0255 0.0061 -0.0061 -0.0255 0.0237 0.0056 0.0150
Momen 105.2521 210.4892 -877.9049 667.4157 837.5183 -837.5183 837.5183 -837.5183 -667.4157 877.9049 -210.4892 -105.2521 Akhir