• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 AIR PUTIH T.P. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 AIR PUTIH T.P. 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Afifah Yanthi Nasution NIM 409321001

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Afifah Yanthi Nasution dilahirkan di Panyabungan, pada tanggal 14 April

1991. Ayah bernama Taufik Nasution dan ibu bernama Nurilmi Nasution dan

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk SD

Negeri 010227 Perk. Sipare-pare, Kabupaten Batubara dan lulus pada tahun 2003.

Pada tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sei Suka

Kabupaten Batu Bara, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis

melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Sei Suka Kabupaten Batu Bara, dan lulus

pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis diterima di Program Studi Pendidikan

Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan lulus

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan Ridho-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Model Webbed Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Air Putih T.P. 2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal sampai akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan Bapak Drs. Abd Hakim S, M.Si selaku dosen pembanding I, dan Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku dosen pembanding II dan Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku dosen Pembanding III. Dan saya juga ucapkan terima kasih kepada bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed, Ibu Dr. Derlina , M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika dan Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Fisika dan seluruh Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis serta Bapak Drs. Suharto selaku Kepala SMP Negeri 1 Air Putih yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian dan Bapak Edi Syahputra, S.Si selaku guru bidang studi Fisika SMP Negeri 1 Air putih.

(5)

memberikan motivasi, dorongan dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Teman teristimewa Darwis untuk inspirasi, semangat dan dukungan yang selalu di berikan, memberikan motivasi saat penulis sedang jenuh dan selalu sabar mendengarkan keluhan penulis serta sahabat-sahabat terdekat penulis Rizka, Momo, Laina, Fitri Melia, Haflah, Anggi, Irdes, Irham, Inna, Saanatun, Deni, yang telah memberikan semangat dan dorongan serta membantu menyelesaikan skripsi ini. Terima Kasih juga kepada Kak Raudha dan Rizka Damanik yang telah memberikan contoh skripsinya untuk penulis yang sangat bermanfaat demi menyelesaikan skripsi ini. Safriady, Syahfitri, Amir, Budi, Amel, Lia dan rekan seperjuangan Fisika Ekstensi 09 serta Fisika Dik 09 lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Januari 2014 Penulis

(6)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT

DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 1 AIR PUTIH T.P. 2013/2014

Afifah Yanthi Nasution (NIM . 409321001)

ABSTRAK

Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok atau tema tertentu yang terkait dengan pokok bahasan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Model Webbed Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Air Putih T.P. 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan disain penelitiantwo group pre–test dan post–test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VII-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-6 sebagai kelas kontrol yang diambil secaratotal samplingdan masing-masing kelas berjumlah 32 siswa. Instrumen digunakan adalah tes hasil belajar dan lembar observasi yang berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal yang telah divalidasikan. Uji Hipotesis menggunakan uji t dua pihak dan uji t satu pihak.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR TABEL x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitia 5

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Hasil Belajar 8

2.1.2.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa 9

2.1.2.2. Bentuk dan Tipe Hasil Belajar 11

2.1.3 Prestasi Belajar 12

2.2.Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam 13

2.2.1.Model Pembelajaran 15

2.2.2 Model Pembelajaran Terpadu 16

2.3. Pembelajaran Terpadu Model Webbed 17

(8)

vii

2.3.2. Kelebihan dan kekurangan Model Webbed 18

2.3.3 Langkah – Langkah Pembelajaran Terpadu Model Webbed 19

2.3.4. Aktivitas Belajar 21

2.3.5. Teori Belajar yang Mendasari Model Pembelajaran Terpadu 22

2.4.Materi pelajaran 23

2.4.1. Perubahan Wujud Zat 24

2.4.2. Massa Jenis 29

2.5. Kerangka Konseptual 30

2.6. Hipotesis 31

BAB III METODE PENELITIAN 31

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 32

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32

3.3. Variabel Penelitian 32

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 32

3.4.1. Jenis Penelitian 32

3.4.2. Desain Penelitian 33

3.5. Prosedur Penelitian 34

3.6. Instrumen Penelitian 36

3.6.1. Validitas Isi 36

3.6.2 .Validitas Ramalan 36

3.6.3. Reliabilitas Tes 37

3.6.4. Tingkat Kesukaran Tes 38

3.6.5. Daya Pembeda Tes 38

3.7. Teknik Analisis Data 40

3.7.1 Menentukan Mean 40

3.7.2 Menentukan Simpangan Baku 40

3.7.3. Uji Normalitas 40

3.7.4. Uji Homogenitas 41

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44

4.1. Hasil Penelitian 44

4.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 44

4.1.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 45

4.2. Pengujian Analisa Data 47

4.2.1. Uji Normalitas Data 47

4.2.2. Uji Homogenitas 47

4.2.3. Uji Hipotesis Penelitian 47

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 63

5.1. Kesimpulan 63

5.2. Saran 63

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 2.1 Sintak Model Pemeblajaran Terpadu 19

Table 2.2 Sifat-sifat zat padat, cair da gas 24

Tabel 2.3 Perubahan Wujud Zat 25

Tabel 3.1 Two Group Pretest-Postest Design 33

Tabel 3.2. Spesifikasi Materi Pokok Zat dan Wujudnya 39

Table 4.1. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 47

Table 4.2. Uji Homogenitas data Pretes kelas Eksperimen dan Kontrol 47

Table 4.3. Ringkasan uji hipotesis Kelas Eksperimen dan control 49

Tabel 4.4. Nilai pretes, nilai aktivitas belajar dan nilai postes siswa 49

Table 4.5. Rekapitilasi observasi terhadap aktivitas berdasarkan 51 kategori nilai

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Jaring Laba-laba 18

Gambar 2.3. Perubahan Wujud Zat 25

Gambar 3.1. Skema tahapan penelitian 34

Gambar 4.1. Perbandingan nilai pretes eksperimen dan control 45

Gambar 4.2. Perbandingan nilai postes eksperimen dan control 45

Gambar 4.3. Kemampuan kognitif siswa pada pretes 46

Gambar 4.4. Kemampuan kognitif siswa pada postes 46

Gambar 4.5. Kategori nilai pretes, aktivitas, dan postes 58

Gambar 4.6. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada 59

kelas eksperimen berdasarkan urutan kategori aktivitas

terendah sampai tertinggi

Gambar 4.7. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada kelas 60

eksperimen berdasarkan urutan kategori pretes terendah

sampai tertinggi

Gambar 4.8. Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes siswa 61

pada kelas eksperimen berdasarkan urutan nilai rata-rata

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan jiwa manusia yang

memungkinkan manusia itu tumbuh dan berkembang dengan potensi dan

kemampuan serta kemauan yang dimilikinya. Berbagai upaya telah dilakukan

pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, diantaranya pembangunan

dan penyempurnaan kurikulum, melengkapi sarana dan prasaran pendidikan,

meningkatkan kualitas guru melalui sertifikasi, dan sebagainya. Pemerintah

terus-menerus menaruh perhatian yang besar terhadap kualitas pendidikan, yaitu

ditentukannya nilai ketuntasan minimum yang harus dilakukan siswa untuk dapat

lulus dari jenjang pendidikanya.

Pendidikan merupakan sarana dan prasarana dalam pembentukan sumber

daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu pendidikan memegang peranan

penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan

mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang berguna bagi kemajuan

bangsa.

Pendidikan fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA), merupakan objek mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak

memerlukan pemahaman dari pada penghafalan. Namun, fakta dilapangan

menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pelajaran fisika masih sangat kurang,

sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang dicapai oleh siswa.

Dari hasil angket yang disebarkan kepada 30 orang siswa SMP Negeri 1

Air putih, aktivitas siswa pada mata pelajaran fisika adalah 68,47%. Adapun

faktor yang mempenngaruhi rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya

pemahaman siswa mengenai konsep fisika. Rendahnya hasil belajar dan aktivitas

belajar fisika siswa SMP Negeri 1 Air Putih juga disebabkan kurangnya

penerapan model pembelajaran yang bervariasi, ada yang masih menggunakan

(13)

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Bapak Edi

Syahputra, yang merupakan guru fisika SMP Negeri 1 Air Putih, beliau

menyatakan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran fisika masih sangat

kurang. Adapun faktor yang mempengaruhi rendahnya aktivitas siswa yang

menyebabkan hasil belajar fisika siswa masih rendah berdasarkan hasil

wawancara dengan guru fisika dan pengedaran angket pada salah satu kelas VII di

SMP Negeri 1 Air Putih adalah metode ceramah, mencatat, mengerjakan soal.

Hanya beberapa orang siswa saja yang mampu mencapai nilai di atas KKM dan

selebihnya masih di bawah KKM. Artinya masih tergolong rendah, karena KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) di SMP N 1 Air Putih 66. Ketika di wawancara

lebih lanjut ternyata pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran

konvensional dimana guru adalah sebagai pusat pemberi informasi tanpa

melibatkan siswa untuk ikut aktif.

Ada beberapa model pembelajaran yang digunakan untuk mengubah

pembelajaran fisika yang bersifat teacher centered menjadi student centered.

Guru dapat peningkatkan aktivitas anak didiknya melalui pembelajaran yang

saling berhubungan. Salah satunya adalah model pembelajaran terpadu webbed.

Alasan penggunaan model pembelajaran terpadu webbed adalah siswa akan

mendapatkan pemahaman-pemahaman yang lebih baik mengenai sains dan akan

lebih tertarik terhadap sains jika siswa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.

Siswa akan lebih tertarik lagi belajar fisika jika siswa terlibat secara langsung

dalam eksperimen fisika. Hal tersebut dikarenakan fisika adalah pelajaran yang

identik dengan eksperimen, sehingga jika siswa diajak secara langsung untuk

bereksperimen maka minat siswa terhadap fisika akan bertambah.

Peningkatan hasil belajar menggunakan model pembelajaran terpadu

model webbed telah dilakukan Raudah (2008) dengan tema hukum pascal yang

diterapkan kepada siswa kelas VIII SMP Swasta IKAL Medan mengatakan bahwa

pembelajaran terpadu model webbed dapat meningkatkan hasil belajar siswa

(kelas eksperimen) sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 40,78 dan

setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 75,16. Begitu juga

(14)

3

Hukum Internasional menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam belajar dan

kemampuan siswa dalam meraih kriteria ketuntasan minimal (KKM) mengalami

peningkatan yaitu nilai rata-rata ketuntasan pada siklus I adalah 79 dan pada

siklus II meningkat menjadi 88, serta siswa yang mencapai ketuntasan hasil

belajar minimal pada siklus I meraih nilai 72 sebanyak 18 orang dan pada siklus II

meningkat menjadi 23 orang. Selain itu Hendrawati (2010) juga melakukan

penelitian yang sama yang diterapkan pada siswa kelas II Sekolah Dasar pada

penguasaan konsep IPA menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami

peningkatan yaitu untuk penguasaan konsep IPA pada kelas eksperimen dapat

dikategorikan tuntas dengan rata-rata nilai 71 sedangkan pada kelas kontrol hanya

mencapai rata-rata 57.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik ingin meneliti keberhasilan

belajar siswa yang berkaitan dengan penerapan pembelajaran terpadu model

webbed dan menerapkannya secara efektif dengan memperbaiki kelemahan

peneliti sebelumnya dimana. Kelemahan-kelemahan sebelumnya akan menjadi

pedoman untuk peneliti berikutnya dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan

tersebut. Kemudian Muhari (2009) kelemahannya kurang intensif dalam proses

pembelajaran. Serta Hendrawati (2010) kelemahannya adalah kurang

memperhatikan penguasaan konsep siswa pada materi yang diajarkan dan

kurangnya pengembangan materi pembelajaran tematik. Raudah (2008) model

pembelajaran terpadu model Webbed ini juga memiliki kelemahan antara lain:

Pada saat siswa dituntut untuk berfikir kritis dan logis yaitu pada saat

pengumpulan data yang relevan dalam kelompok, ada beberapa orang siswa yang

lebih memilih duduk diam dan menunggu hasil yang diperoleh temannya dari

pada bergabung membantu temannya untuk memperoleh data tersebut.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan pada penelitian

sebelumnya adalah peneliti akan lebih mengoptimalkan alokasi waktu untuk

setiap tahap pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, sehingga alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran efisien.

Sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar, peneliti akan memberikan

(15)

pembelajaran, sering memberikan penguatan kepada siswa yang merespon

pembelajaran dan membentuk kelompok belajar yang heterogen sehingga siswa

lebih efektif dalam proses pembelajaran serta memperhatikan penguasaan konsep

siswa terhadap materi yang akan diajarkan dan mengembangkan materi

pembelajaran tematik agar model pembelajaran terpadu model Webbed dapat

dilaksanakan dengan maksimal dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Dengan demikian peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan

judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Model Webbed Terhadap

Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII

Semester Ganjil SMP Negeri 1 Air Putih T.P. 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi masalah yang terkait dengan penelitian antara lain:

1. Pelajaran fisika terkesan sulit dan membosankan.

2. Rendahnya hasil belajar khususnya dibidang IPA

3. Kurangnya penguasaan siswa dalam konsep IPA

4. Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.

5. Kurangnya pemahaman dan penguasaan guru pada model pembelajaran

terpadu.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan dalam

penelitian ini sebagai berikut.

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran terpadu

model webbed.

2. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VII IPA semester I T.P 2013/2014 di

SMP Negeri 1 Air Putih.

(16)

5

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka rumusan masalah

yang akan diteliti adalah :

1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model

pembelajaran terpadu model webbed pada materi pokok zat dan wujudnya?

2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model konvensional

pada materi pokok zat dan wujudnya?

3. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran terpadu model webbed pada materi pokok zat dan wujudnya?

4. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran terpadu model

webbed pada materi pokok zat dan wujudnya?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model

pembelajaran terpadu model webbed pada materi pokok zat dan wujudnya.

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model

konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran terpadu model webbed pada materi pokok zat dan wujudnya.

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh menggunakan model pembelajaran

terpadu model webbed pada materi pokok zat dan wujudnya.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi Siswa untuk memberikan kesempatan dan memperluas wawasan

pengetahuannya dalam proses belajar mengajar.

2. Bagi Peneliti sebagai bahan masukan dan wawasan dalam proses

(17)

3. Sebagai salah satu referensi penelitian berikutnya yang relevan dengan

penelitian ini.

4. Bagi guru sebagai informasi dan memberikan wawasan tentang pembelajaran

terpadu.

5. Bagi sekolah memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas sekolah.

1.7. Defenisi Operasional

Untuk menghindari persepsi yang berbeda digunakan dalam penelitian ini

dipandang perlu memberikan defenisi secara operasional terhadap istilah-istilah

yang perlu. Defenisi operasional dapat dijelaskan sebagai beikut :

1. Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok

atau tema tertentu yang terkaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep

tertentu dikaitkan dengan konsep lain, yang dilakukan secara spontan atau

direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau lebih, dan dengan beragam

pengalaman belajar anak, maka pembelajaran menjadi lebih bermakna.

2. Model webbed adalah model yang berangkat dari tema yang dibangun

bersama beberapa topik pada beberapa mata pelajaran yang berhubungan.

3. Hasil belajar adalah melukiskan tingkat (kadar) pencapaian siswa atas tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah

yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Hasil belajar merupakan

indikator yang mengukur keberhasilan siswa dalam proses belajar.

4. Zat adalah segala sesuatu yang menempati ruang (memiliki volume) dan

(18)

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data

hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan

penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :

1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model

pembelajaran terpadu model Webbedpada materi pokok zat dan wujudnya

di kelas VII rata-rata pretes sebesar 30,78 dan rata-rata postes sebesar

74,22.

2. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model

konvensional pada materi pokok zat dan wujudnyarata-rata pretes sebesar

29,80 dan rata-rata postes sebesar 64,06.

3. Hasil observasi aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dengan model

pembelajaran terpadu model webbed adalah 67,50 dengan kriteria cukup

aktif.

4. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan model

pembelajaran terpadu model webbed dan model pembelajaran

konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi siswa, khususnya siswa SMP Negeri 1 Air Putih hendaknya selalu

melakukan persiapan belajar dan lebih aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran agar diperoleh hasil belajar yang lebih baik.

2. Bagi guru, khususnya guru fisika juga diharapkan untuk menggunakan

metode, strategi, maupun model yang dapat melibatkan siswa secara

langsung dalam proses belajar mengajar dan mengembangkan

(19)

pelajaran satu dengan pelajaran lainnya.Salah satunya dengan

menerapkanmodel pembelajaran terpadu model Webbed.

3. Bagi para peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran terpadu

model Webbed untuk lebih memperhatikan indikator dalam model

pembelajaran dalam melihat aktivitas siswa dan dalam proses

pembelajaran guru diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran sesuai

tahap dari model yang digunakan, berhati- hati dalam memilih serta

menentukan tema yang sesuai dengan materi yang akan dihubungkan agar

dapat menuntun siswa dalam mengembangkan pengetahuannya dalam

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Daryanto, (2009), Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, Teori dan Praktik dalam pengembangan Profesionalisme Bagi Guru, AV Publisher, Jakarta

Depdiknas, (2009), Panduan Pengembangan Pembelajaran Terpadu, Depdiknas Jakarta, www.puskur.net. (diakses 12 maret 2013)

Dimyati, Dr., dan Mudjiono, Drs., (2002),Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Gultom, S, (2010), Kompetensi Guru, Universitas Negeri Medan, Medan

Hamalik, O, (2001), Proses Belajar Mengajar,PT Bumi Aksara, Jakarta

Hendrawati, S., (2010), Penerapan Model Pembelajaran Tematik Tipe Spider Webbed untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep IPA siswa Kelas II Sekolah Dasar, jurnal studi Agama dan Masyarakat Volume 7, nomor 2, Desember 2010:isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/7210107154_1828257.pdf ( diakses 21 April 2013)

Kamal, R, (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Model Webbed Terhadap Hasil Belajar Siswa pada sub Materi Pokok Hukum Pascal di kelas VIII Semester II SMP Swasta IKAL Medan T.P. 2011/2012

Mangunwiyoto, W. Harjono, (2004), pokok-pokok fisika SMP untuk kelas VII, Erlangga : Jakarta

Muhari, (2009), Implementasi Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed (Jaring Laba - Laba) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Hukum intenasional Pada Siswa Kelas IX IPA 2 SMA Negeri I Surakarta Tahun 2009, Jurnal Didaktika

Edisi Khusus Hardiknas Mei 2009:

http://hsjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/edkhusmei092534_2085-9791.pdf (diakses 14 Maret 2013)

Sanjaya, W., (2008),Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.

Sagala, Syaiful, (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Sardiman, A. M., (2006).Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

(21)

Sudjana, (2002), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sulastri, S, (2006), Fisika untuk SMP/MADRASAH TSANAWIAH, Erlangga : Jakarta

Syah,Muhibbin (2010).Psikologi Pendidikan, PT.Remaja Rosdakarya: Bandung.

Tanjung, R., dan Betty M. Turnip, (2009),Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. FMIPA UNIMED, Medan.

Trianto, (2012), Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), PT. Bumi Aksara, Jakarta

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progesif: Konsep, Landasan, dan Implementasiny Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.Wilis, D., (1989),Teori-teori Belajar, Gelora Aksara Prima, Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Strategi Bisnis Strategi SI apa Strategi SI bagaimana Perencanaan Strategik SI/TI Portofolio aplikasi masa depan Portofolio aplikasi saat ini Peluang- peluang SI/TI

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mejawab permasalahan mengenai mengenai Apakah ketentuan abortus provokatus di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

1) Siswa memperhatikan arahan dari guru dan duduk dengan rapi sesuai kelompoknya. 2) Siswa memperhatikan penjelasan guru. 3) Siswa memperhatikan dan mencatat. 4)

Orang-orang ini berperan sebagai aktor penting di dalam puskesmas, bagaimana mereka menunjukkan karakter mereka terhadap masyarakat yang datang ke puskesmas, bagaimana

Keamanan pelayanan , yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang

Kurniawan dan Indriantoro (2000) melakukan penelitian untuk meng- uji hubungan antara arus kas operasi dan data akrual terhadap return saham, menggunakan data

Berdasarkan penelitian yang dilakukan , maka didapatkan hasil bahwa algoritma apriori dapat digunakan untuk menghasilkan aturan asosiasi dalam kelulusan mahasiswa tepat

Variabel yang paling berpengaruh positif dan signifikan adalah antara komitmen organisasi terhadap perilaku kewargaan organisasi, karena karyawan FEB UI memiliki tingkat