• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL ) DAN KEMAMPUAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR-DASAR RENCANA ANGGARAN BIAYA PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIKKONTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI TAHUN AJARAN2.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL ) DAN KEMAMPUAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR-DASAR RENCANA ANGGARAN BIAYA PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIKKONTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI TAHUN AJARAN2."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BELAJAR DASAR-DASAR RENCANA ANGGARAN BIAYA PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

KONTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI

TAHUN AJARAN 2012 / 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

YUSUF PANJAITAN NIM. 081255310010

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

Yusuf Panjaitan, 081255310010. Pengaruh Metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Kemampuan Matematika Terhadap Hasil Belajar Dasar-Dasar Rencana Anggaran Baiaya Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi. Skripsi, Medan : Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran dan kemampuan matematika siswa terhadap hasil belajar dasar-dasar rencana anggaran biaya di kelas XI program keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Tahun Ajaran 2012/2013. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimen research yaitu dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok yang akan diteliti yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa tingkat XI SMK Negeri 1 Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton sebanyak 60 orang yang terdiri dari 2 kelas yaitu XITKBB1 dan XITKBB2. Subjek penelitian ini diambil dengan teknik total sampling, yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan motode pembelajaran CTL sebanyak 30 orang di kelas XITKBB2 dan kelompok perlakuan motode pembelajaran konvensional sebanyak 30 orang di kelas XITKBB1. Data penelitian dikumpul dengan mempergunakan tes hasil belajar dasar-dasar rencana anggaran biaya dan dianalisis dengan anava dua jalur pada taraf signifikansi 5 %.

Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa sebaran data hasil belajar dasar-dasar rencana anggaran biaya yang diberi pembelajaran dengan metode CTL dan kemampuan matematika tinggi adalah berdistribusi normal dimana 2tabel(5,991) >

2 hitung (5,44) dan data hasil belajar dasar-dasar rencana anggaran biaya yang diberi pembelajaran

dengan metode metode konvensional dan kemampuan matematika rendah adalah distribusi normal dimana 2tabel (5,991) >

2

hitung(2,90) dan data hasil belajar dasar-dasar

rencana anggaran biaya yang diberi metode pembelajaran CTL dan memiliki kemampuan matematika rendah adalah distribusi normal dimana 2tabel(7,815) >

2

tabel hitung(0,73) dan

data hasil belajar dasar-dasar rencana anggaran biaya yang diberi pembelajaran dengan konvensional (ceramah) dan memiliki kemampuan matematika rendah adalah distribusi normal dimana 2tabel(9,448) >

2

hitung(1,32) dan kedua varians data adalah Homogen

karena 2hitung(3,896)< 2tabel(7,815)..

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini

dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Metode Contextual Teaching and Learning

(CTL) dan Kemampuan Matematika Terhadap Hasil Belajar Dasar-Dasar

Rencana Anggaran Biaya Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik

Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi”. Hasil penelitian

ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan moril dan informasi.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran sejak awal sampai

selesainya penulisan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor UNIMED.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd., Dekan Fakultas Teknik

UNIMED.

4. Bapak Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Teknik Bangunan UNIMED.

5. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST., M.Pd., selaku Ketua Program Studi

(6)

M.Pd., dan Ibu Ir. Kemala Jeumpa ,MT., selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan masukan pada penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Asisten Dosen di lingkungan UNIMED,

khususnya di Fakultas Teknik yang telah menyumbangkan ilmu dan

pengetahuannya kepada penulis selama masa perkuliahan.

8. Bapak dan Ibu Staf Tata Usaha dan Staf Pegawai UNIMED terkhusus di

Fakultas Teknik yang telah memberikan bantuan kepada penulis di bidang

administrasi.

9. Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru serta para Staf Tata Usaha dan Staf

Pegawai SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi yang telah memberikan

bantuan kepada penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.

10.Teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda Maulim Panjaitan

(Alm) dan terkhusus Ibunda Eslina Simanjuntak yang seorang diri

membesarkan ananda, mendoakan, memotivasi, dan memberi dana selama

penulis studi di Universitas Negeri Medan.

11.Saudara-saudaraku tercinta abang saya Marhusor Panjaitan, Pahotton

Panjaitan, Roy Panjaitan, kakak saya Damaris Panjaitan, Masdina

Panjaitan, dan adik saya Melda Panjaitan yang menjadi pemberi semangat

bagi penulis.

12.Spesial buat sahabat-sahabat seperjuangan PTB’08 dan teman-teman

seperjalanan selama kuliah di UNIMED (Rustam, Dimpu, Erikson, Gion,

(7)

Yentri, Siska, Toni ) yang selalu setia bersama-sama baik susah maupun

senang.

13.Teman-teman satu kos di JL. Sering Gg. Abadi terkhusus di No. 109B dan

109A yang selalu bersama-sama menikmati hidup menjalani kehidupan

anak kos.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penulisan skripsi

ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca dalam penyempurnaan isi skripsi ini. Kiranya skripsi

ini memberikan inspirasi dan informasi yang bermanfaat bagi pembaca, sehingga

dapat menambah pengetahuan ilmu pendidikan yang relevan.

Medan, September 2012 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN... . i

LEMBAR PENGESAHAN………. .. ii

LEMBAR PERSEMBAHAN………. iii

RIWAYAT HIDUP………. iv

ABSTRAK……… v

KATA PENGANTAR……….. vi

DAFTAR ISI……… .. ix

DAFTAR GAMBAR……….. xii

DAFTAR TABEL………. . xiii

DAFTAR LAMPIRAN……… xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 12

1. Hakikat Belajar Dasar-Dasar Rencana Anggaran Biaya………. 12

(9)

a. Hakekat Metode Contextual Teaching and Learning (CTL)... 20

b. Hakekat Metode Konvensional (Ceramah)... 28

3. Hakikat Kemampuan Matematika... 31

B. Kerangka Konseptual ……… 36

1. Pengaruh Adanya Penggunaan Metode CTL dan Penggunaan Metode Konvensional (Ceramah) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar-dasar Rencana Anggaran Biaya... 35

2. Pengaruh kemampuan matematika terhadap hasil belajar Dasar-dasar Rencana Anggaran Biaya Bangunan... 37

3. Interaksi antara Metode CTL dan Kemampuan Matematika Terhadap Hasil Dasar-dasar Rencana Anggaran Biaya……….. 38

C. Hipotesis Penelitian……… 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

B. Subjek Penelitian ... 40

C. Rancangan Penelitian ... 41

D. Variabel Penelitian……….. 42

E. Defenisi Operasional ... 42

F. Validitas Rancangan Penelitian... 43

G. Alat Pengumpul Data……….. 46

H. Uji Coba Instrumen ... 49

1. Validitas Tes………. 50

2. Reliabilitas Tes... 51

3. Indeks Kesukaran Soal... 52

(10)

5. Indeks Distraktor... 54

I. Teknik Analisis Data ... 55

1. Deskripsi data………... 56

2. Uji Persyaratan Analisis... 57

3. Pengujian Hipotesis……… 59

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data...………... 61

B. Uji Persyaratan Analisis……… 75

1. Uji Normalitas……….. 75

2. Uji Homogenitas……….. 85

C. Pengajuan Hipotesis………... 86

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan………... 89

B. Implikasi………. 90

C. Saran……….. 91

(11)

DAFTAR TABEL

Table 1.1 Daftar Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya Semester Genap

Tahun Pelajaran 2010/2011... 5

Tabel 2.1 Perbedaan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) Dengan Pendekatan Kovensional... 26

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian... 41

Tabel 3.2 Kisi Kisi Test Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya Bangunan.. 47

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Test Kemampuan Matematika……… 48

Tabel 3.4 Rumus Untuk Mencari Homogenitas... 58

Tabel 4.1 Tabulasi Data Subjek Yang Dilibatkan Dalam Analisis Statistik... 61

Table 4.2 Gambaran Data Kemampuan Matematika……….. 62

Table 4.3 Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Matematika Kelompok 1L1………... 62

Table 4.4 Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Matematika Kelompok 1L2……… 63

Table 4.5 Gambaran Data Hasil Belajar Dasar-dasar RAB………. 65

Table 4.6 Distribusi KMT/MCTL + KMR/MCTL………... 65

Table 4.7 Distribusi KMT/MK + KMR/MK………..………. 66

Table 4.8 Distribusi KMT/MCTL + KMT/MK………... 68

Tabel 4.9 Distribusi KMR/MCTL + KMR/MK……….. 69

Tabel 4.10 Distribusi KMT/MCTL……….. 70

(12)

Tabel 4.12 Distribusi KMR/MCTL………. 72

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Histogram Frekuensi Data Kemampuan Matematika

Kelompok 1L1……… 63

Gambar 4.2 Histogram Frekuensi Data Kemampuan Matematika

Kelompok 1L2……… 64

Gambar 4.3 Histogram Frekuensi Data Hasil Belajar Dasar-dasar RAB

kelompok KMT/MCTL + KMR/MCTL………. 66

Gambar 4.4 Histogram Frekuensi Data Hasil Belajar Dasar-dasar RAB

kelompok KMT/MK + KMR/MK………..………. 67

Gambar 4.5 Histogram Frekuensi Data Hasil Belajar Dasar-dasar RAB

kelompok KMT/MCTL+ KMT/MK………..………….. 68

Gambar 4.6 Histogram Frekuensi Data Hasil Belajar Dasar-dasar RAB

kelompok KMR/MCTL+ KMR/MK………..…………. 70

Gambar 4.7 Histogram Frekuensi Data Hasil Belajar Dasar-dasar RAB

kelompok KMT/MCTL ………..………. 71

Gambar 4.8 Histogram Frekuensi Data Hasil Belajar Dasar-dasar RAB

kelompok KMT/MK………..……… 72

Gambar 4.9 Histogram Frekuensi Data Hasil Belajar Dasar-dasar RAB

kelompok KMR/MCTL………..………... 73

Gambar 4.10 Histogram Frekuensi Data Hasil Belajar Dasar-dasar RAB

(14)

Lampiran 1 Sebaran Data Uji Coba Tes Kemampuan Matematik ……….. 141

Lampiran 2 Perhitungan Validitas Tes Kemampuan Matematik ... 142

Lampiran 3 Perhitungan Reliabilitas Kemampuan Matematika….……….. 144

Lampiran 4 Perhitungan Indeks Kesukaran Kemampuan

Matematika.……….145

Lampiran 5 Sebaran Data Perhitungan Daya Pembeda Tes Kemampuan

Matematika………...147

Lampiran 6 Sebaran Data Uji Coba Hasil Belajar Dasar-dasar

RAB……….150

Lampiran 7 Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Dasar-dasar

RAB……….……….151

Lampiran 8 Perhitungan Reliabilitas Test Hasil Belajar Dasar-dasar

RAB………..………... 153

Lampiran 9 Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Hasil Belajar Dasar-dasar

RAB………..…. 154

Lampiran 10 Sebaran Data Perhitungan Daya Pembeda Tes Hasil Belajar Dasar-dasar

RAB………..………156

Lampiran 11 Perhitungan Indeks Diskriminasi (Daya Pembeda) Butir Tes Hasil Belajar Dasar-dasar

RAB……….……….157

Lampiran 12 Perhitungan Indeks Distraktor (Efektifitas

Pengecoh)……….159

Lampiran 13 Data Hasil Penelitian Untuk Variabel Kemampuan

Matematika……….. 162

Lampiran 14 Data Hasil Penelitian Untuk Variabel Hasil

(15)

Lampiran 15 Perhitungan Rata-rata Skor Standar Deviasi Dan Varians Data Tes Hasil Dasar-dasar

RAB………….……….164

Lampiran 16. Uji Normalitas………..166

Lampiran 17 Uji Homogenitas………..…176

(16)

1 A. Latar Belakang

Dengan perkembangan zaman di dunia mendorong pendidikan untuk

terus berubah dengan signifikan sehingga banyak mengubah pola pikir pendidik,

dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Pendidikan

merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu yang secara

langsung maupun secara tidak langsung dipersiapkan untuk mampu mengikuti

laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menyukseskan

pembangunan yang semakin pesat di suatu negara. Pendidikan sangat penting bagi

manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Oleh karena itu

pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan

memperoleh hasil yang diharapkan.

Pendidikan sebagai salah satu dasar pengembangan sumber daya manusia

dalam suatu Negara, sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang RI No. 20

tahun 2003, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Mengingat betapa pentingnya sektor pendidikan dalam pelaksanaan

(17)

manusia, kita tidak dapat menutup mata dan telinga terhadap sektor pendidikan

kita yang mutunya masih tertinggal itu. Dan orang-orang arif dalam dunia

pendidikan di negara ini cukup respon atas berbagai masalah pendidikan. Mereka

merekayasa dan melaksanakan berbagai usaha peningkatan dan penyegaran.

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, pemerintah khususnya

Departemen Pendidikan Nasional telah banyak melakukan berbagai upaya dan

kebijaksanaan seperti mengadakan perbaikan kurikulum, perubahan Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) yang penyusunan kurikulumnya dilakukan oleh

pemerintah menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran (KTSP) yang

merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) yaitu kurukilum yang

operasionalnya disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan/sekolah, menambah sarana dan prasarana pendidikan, memperbaiki

sistem pengajaran dan mengadakan pelatihan-pelatihan bagi guru-guru diberbagai

daerah yang bertujuan untuk meningkatkan skill dan pengetahuan mengajar guru.

Namun, indikator ke arah mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang

signifikan. Hal yang memprihatinkan dapat dilihat adalah hasil belajar siswa yang

belum mencapai harapan.

Namun dalam berbagai usaha yang telah ditetapkan oleh pemerintah,

pihak sekolah masih tetap mengalami kesulitan untuk mencapai tingkat

keberhasilan pendidikan. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan

adalah masalah proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi awal yang

dilakukan penulis ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Merdeka

(18)

pembelajaran, siswa kurang berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar,

kurangnya siswa dalam mengaplikasikan kemapuan matematika, rendahnya

jumlah siswa yang mendengarkan penjelasan guru dan motivasi yang jarang

didapatkan siswa. Sehingga proses belajar mengajar tidak berjalan dengan baik

maka hasil belajar kuranng memuaskan.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Windura (2008) bahwa faktor-faktor

rendahnya hasil belajar adalah: (1) tidak bisa konsentrasi, (2) tidak paham apa

yang dipelajari, (3) mudah lupa tentang apa yang diingat sebelumnya, (4) otak

menjadi jenuh sehingga tidak bisa belajar lebih banyak lagi, (5) belajar monoton

dan individual.

Dari pendapat tersebut di atas, siswa cenderung pasif di kelas karena siswa

kurang paham terhadap apa yang dipelajari. Guru membiarkan siswa tidak ikut

serta dalam proses belajar mengajar. Umumnya pengajaran ini berpusat pada

guru, dimana dalam pengajaran ini guru menjelaskan materi pelajaran dan siswa

hanya mendengarkan, diam, duduk dan mencatat. Oleh karena itu, siswa sulit

untuk berpikir dan mencerna materi pelajaran yang diberikan oleh guru.

Akibatnya siswa menjadi pasif dan menimbulkan kebosanan dalam proses belajar

mengajar.

Tak jarang siswa membiarkan proses pembelajaran yang dialami berlalu

begitu saja tanpa memikirkan manfaatnya ke depan. Hal ini menyebabkan siswa

terpuruk untuk menghadapi proses pembelajaran yang terjadi selanjutnya. Perlu

(19)

sama lain. Seperti yang dihadapi siswa SMK Negeri I Merdeka Berastagi Jurusan

Konstruksi Batu dan Beton kelas XI dimana mata pelajaran matematika sangat

mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran mata pelajaran RAB.

Pelajaran matematika mengajarkan dua hal, materi dan disiplin. Materi

mengarah kepada bentuk normal konjungtif, dasar-dasar induksi, angka Stirling,

teorema limit tengah, transformasi Lorentz, dan lain-lain. Dan disiplin yang

dimaksudkan adalah ketelitian dan metode (Tay, 2001). Proses pembelajaran yang

dihadapi siswa pada penguasaan dan pemahaman akan matematika akan

membantu siswa dalam menganalisa dan mengatasi masalah (Frank, 1990).

Kemampuan untuk memecahkan masalahnya yang dapat diapalikasikan ke dalam

mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya akan membantu apabila pencapaian yang

baik dari seorang siswa dalam matematika.

Namun kenyataan yang dialami siswa SMK Negeri I Merdeka Berastagi

kelas XI Jurusan Tenik Gambar Bangunan sangatlah memprihatinkan. Hal ini

dapat dibuktikan dengan hasil tes belajar siswa Rencana anggaran biaya belum

optimal sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan sekolah adalah tujuh

puluh. Berikut daftar nilai siswa berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari

guru bidang studi Rencana Anggaran Biaya kelas XI program keahlian Teknik

(20)

Tabel 1.1 Daftar Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya Semester Genap

(Sumber : daftar nilai siswa kelas XI Teknik Kontruksi Batu dan Beton SMK N 1 Merdeka Berastagi).

Pengetahuan dasar siswa yang rendah mempengaruhi rendahnya hasil

belajar siswa. Guru tidak memperhatikan kemampuan siswa dalam mempelajari

ilmu yang mendasari pembelajaran yang akan dilanjutkan pada pembelajaran

yang berkesinambungan. Kemungkinan akan menjadi hal yang fatal jika siswa

tidak dimotivasi untuk memahami pengetahuan dasar yang akan digunakan pada

pembelajaran selanjutnya.

Tidak banyak guru yang memotivasi siswa supaya memperhatikan

pembelajaran yang sedang berlangsung. Justru saat pembelajaran sedang

berlangsung siswa tidak diajak berinteraksi. Seharusnya pendidik harus mengajak

siswa dan menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran dengan memberikan

motivasi yang membangun siswa. Seperti memberikan penjelasan kepada para

peserta didik tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

Seperti kita ketahui matematika adalah salah suatu pembelajaran yang

harus dipahami siswa SMK program keahlian Teknik Gambar Bangunan karena

(21)

sering menemukan rusmus pemecahan suatu masalah dalam bentuk matematika.

Dengan kejadian seperti ini maka siswa harus memperhatikan mata pelajaran apa

yang harus benar-benar dipahami agar dapat melancarkan proses pembelajaran

yang akan dihadipinya.

Proses belajar mengajar tidak terlepas dari pegetahuan dasar siswa, karena

akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam pembelajaran selanjutnya.

Kemampuan dasar matematika harus dipahami siswa untuk mempermudah siswa

dalam mempelajari setiap mata pelajaran yang hubungan dengan perhitungan.

Seperti pada siswa SMK Teknik Gambar Bangunan dalam tahap pembelajarannya

akan menemukan mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya. Mata pelajaran ini

merupakan aplikatif dari kemampuan matematika siswa.

Banyak faktor pendorong dalam menciptakan interaksi yang aktif, agar

tercapai tujuan pengajaran. Metode pembelajaran juga merupakan hal yang harus

diperhatikan seorang guru. Menurut Nana Sudjana (2005: 76), “Metode

pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan

dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Dari defenisi metode

pembelajaran tersebut dapat juga diartikan bahwa guru harus selalu berupaya

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Maka yang menjadi objek utama dalam

pembelajaran adalah peserta didik melainkan bukan guru. Selama proses

pembelajaran belum mencapai tujuan yang diinginkan maka guru harus berusaha

memperbaiki metode pembelajaran.

Seorang guru harus mengetahui tentang berbagai macam metode mengajar

(22)

yang pokok dalam ilmu mengajar, seperti yang dikemukakan Slameto (2003),

“Mengajar adalah merupakan salah satu komponen dari kompetensi-kompetensi

guru. Setiap guru harus menguasainya serta terampil melaksanakan mengajar itu”.

Dengan demikian keterampilan mengajar untuk menerapkan metode yang sesuai

cenderung diharapkan sebagai strategi yang dilakukan guru. Memilih dan

menggunakan metode-metode mengajar yang tepat, disesuaikan dengan

masing-masing mata pelajaran tertentu, serta situasi belajar mengajar pula. Dengan

memperhitungkan berbagai faktor mengenai kebaikan dan kekurangan suatu

metode, seorang guru diharapkan dapat memilih metode pengajaran yang baik

agar proses pengajaran berjalan lancar dan efektif.

Berdasarkan kondisi yang dikemukakan di atas, maka perlu dikembangkan

metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, mengingat

hasil observasi yang dilakukan oleh penulis bahwa metode pengajaran yang

dilakukan oleh guru masih berorientasi kepada guru sehingga kegiatan belajar

mengajar belum menekankan keaktifan dan partisipasi siswa, sehingga siswa tidak

termotivasi untuk berperan aktif dalam belajar dan menemukan pengalaman

sendiri.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru sebagai tenaga pendidik

perlu melakukan upaya dalam membantu siswanya. Salah satu upaya untuk

meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa adalah dengan menggunakan

metode yang dapat mengembangkan pribadi peserta didik. Permasalahan terbesar

yang dihadapi para peserta didik adalah mereka belum bisa menghubungkan

(23)

Hal ini dikarenakan cara mereka memperolah informasi dan motivasi diri belum

tersentuh oleh metode yang betul-betul bisa membantu mereka. Para siswa

kesulitan untuk memahami konsep-konsep akademis (seperti konsep-konsep

matematika dalam menghitung rencana anggaran biaya), karena metode mengajar

yang selama ini digunakan oleh guru hanya terbatas pada metode ceramah. Di sini

lain tentunya siswa tahu apa yang mereka pelajari saat ini akan sangat berguna

bagi kehidupan mereka di masa datang, yaitu saat mereka menghadapi

bermasyarakat ataupun saat di tempat kerja kelak. Oleh karena itu diperlukan

suatu metode yang benar-benar bisa memberi jawaban dari masalah ini. Salah satu

metode yang bisa lebih memberdayakan siswa adalah metode Contextual

Teaching and Learning (CTL).

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis merasa tertarik

mengangkatnya ke dalam sebuah skripsi dengan judul : “Pengaruh Metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Kemampuan Matematika

Terhadap Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Kontruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2012/ 2013”.

B. Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan penerapan penggunaan metode CTL, dan kemapuan

matematika yang erat kaitannya dengan peningkatan hasil belajar yang

berkualitas, maka banyak faktor yang merupakan sugesti yang relevansinya tak

(24)

1. Apakah proses kegiatan mengajar di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi

sudah berjalan sesuai dengan tuntutan kurikulum SMK Teknik dan Industri

Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran (KTSP)?

2. Bagaimana seharusnya pengajaran Rencana Anggaran Biaya Bangunan di

SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi ?

3. Bagaimana pengaruh penggunaan metode CTL terhadap hasil belajar

Rencana Anggaran Biaya Bangunan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi ?

4. Bagaimana pengaruh kemampuan matematika siswa terhadap hasil belajar

Anggaran Biaya Bangunan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi ?

5. Apakah hasil belajar Rencana Anggaran Biaya Bangunan siswa yang diajar

dengan menggunakan metode CTL lebih baik dari siswa yang diajar

dengan menggunakan metode Konvensional?

6. Apakah siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi lebih baik

hasil belajarnya pada kompetensi Rencana Anggaran Biaya Bangunan dari

siswa yang memiliki Kemampuan Matematika rendah ?

C. Pembatasan Masalah

Supaya penelitian ini lebih terarah maka permasalahan dalam hal ini

dibatasi pada :

1. Penelitian hanya dilakukan pada masalah yang mencakup pengaruh

penggunaan metode CTL dan kemampuan matematika terhadap hasil

(25)

2. Penelitian hanya dilakukan pada kompetensi dasar-dasar rencana anggaran

biaya.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh hasil belajar dasar-dasar rencana anggaran biaya

antara metode CTL dan metode konvensional pada siswa kelas XI SMK

Negeri 1 Berastagi?

2. Apakah ada pengaruh hasil belajar dasar-dasar rencana anggaran biaya

antara kemampuan matematika tinggi dan rendah pada siswa kelas XI

SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi?

3. Apakah ada interaksi antara metode dan kemampuan matematika terhadap

hasil belajar dasar-dasar rencana anggaran biaya?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode Cntextual Teaching and

Learning (CTL) dibanding metode konvensional terhadap hasil belajar

Rencana Anggaran Biaya (RAB) siswa kelas X SMK Negeri 1 Percut Sei

Tuan.

2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat tinggi rendahnya kemampuan

(26)

3. Untuk mengetahui interaksi antara penggunaan metode pembelajaran dan

kemampuan matematika siswa terhadap hasil belajar RAB.

F. Manfaat Penelitian

Hasil pembahasan ini diharapkan bermanfaat terhadap berbagai pihak

antara lain :

1. Secara teoretis, dapat memberikan sumbangan dan pengembangan

teori-teori yang relevan tentang pengaruh penggunaan metode pembelajaran dan

kemampuan matematika terhadap hasil belajar Rencana Anggaran Biaya

(RAB).

2. Secara praktis, diharapkan dapat menjadi masukan kepada pihak sekolah

dalam peningkatan proses belajar mengajar.

3. Memberi masukan kepada pihak sekolah dan seluruh pengajar dan

pihak-pihak yang lain tentang pengaruh penggunaan metode pembelajaran dan

kemampuan matematika terhadap hasil belajar RAB.

4. Sebagai bahan studi banding bagi peneliti lain yang relevan dikemudian

(27)

89 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperolehdari hasil analisa data

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dan metode

konvensional (ceramah) memberi pengaruh signifikan terhadap hasil belajar

dasar-dasar RAB pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi

program keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton tahun ajaran 2012/2013

dimana nilai rata-rata hasil belajar dasar-dasar RAB siswa yang diberi

pembelajaran metode CTL adalah 7,4 sedangkan yang diberi pembelajaran

metode konvensional (ceramah) adalah 6,4. Hasil pengujian hipotesis dari data

penelitian diperoleh Fhitung = 28,759 > Ftabel =4,016.

2. Kemampuan matematika memberika pengaruh yang signifikan terhadap hasil

belajar dasar-dasar RAB siswa tingkat XI SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi

program keahlian teknik Konstruksi Batu dan Beton tahun ajaran 2012/2013.

Hasil pengujian hipotesis dari data penelitian diperoleh Fhitung = 98,617 > Ftabel = 4,016.

3. Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan

matematika terhadap hasil belajar dasar-dasar RAB siswa kelas XI SMK

Negeri 1 Merdeka Berastagi program keahlian teknik Konstruksi Batu dan

Beton tahun ajaran 2012/2013. Hasil pengujian hipotesis dari data penelitian

(28)

Berdasarkan hasil penelitian dansi mpulan penelitian maka diberikan

implikasi sebagai berikut :

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu kiranya menjadi

pertimbangan bagi pihak pengelola SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi dalam

penggunaan metode pembelajara CTL untuk menigkatkan hasil belajar

khususnya RAB.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka perlu peningkatan kemampuan

matematika siswa untuk memberikan kemudahan dalam pembelajaran yang

berhubungan dengan fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan

(29)

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan berikut ini akan dikemukakan

beberapa saran yang mengacu pada upaya memanfaatkan penelitian dalam hal

metode pembelajaran yang diterapkan serta saran yang berkaitan dengan usaha

penelitian lanjutan tentang mendiskripsikan faktor penyebab berbedanya hasil

belajar dengan penerapan metode yang digunakan.

1. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang lebih baik maka hendaknya

guru atau pendidik menggunakan metode CTL dengan menyesuaikan mata

pelajaran yang ada.

2. Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa penggunaan metode CTL

memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa, dimana

telah dilakukan penelitian bahwa penggunaan metode CTL telah

memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar jika dibandingkan

dengan penggunaan metode konvensional (ceramah).

3. Kepada para peneliti yang ingin mengkaji pangaruh penggunaan metode

pembelajaran, disarankan untuk meneliti jenis metode bagaimana yang

lebih unggul untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Pada analisis antar sel interaksi (antar kemampuan matematika dan metode

pembelajaran), disarankan adanya variabel lain selain kemampuan

matematika siswa yang dapat lebih mempengaruhi hubungan sel interaksi

(30)

Arikunto, Suharsimi. (2003). Manjemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi.2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Aritmaxx. /2010/09/21/. Perbedaan-Pembelajarankontekstual-dengan-Pembelajaran-Konvensional, http:// wordpress.com,(2012/06/03)

Boyanese, Rahman. /2012/04/05/. Metode-CTL,http://wordpress.com,(2012/07/06).

Djamarah, 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Gafur, Abdul.2003. Mencoba Pembelajaran Kontekstual. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Hutabarat, EP. (1995), Pendidikan dan Masalahnya, Jakarta. FIP.

Irawan, Yanto. 2007. Panduan Membangun Rumah (Desain, Analisis Harga dan Rencana Anggaran Biaya). Jakarta : Kawan Pustaka.

Johnson, B.(2002),Contextual Teaching and Learning, Corwin Press, Inc., Thousand Oaks, California.

Kartono, K. (1985), Teori Kependidika, Bandung : Alumni.

Nasution, S. (1990), Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Morgan, Belajar, http://whandi.net, (2012/04/15).

Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nurhadi, (2004), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.

S. W, Renggo. 2005. Menghitung Biaya Membuat Rumah. Jakarta : Penebar Swadaya

(31)

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sudjana, (1992), Metode Statistik, Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. (1998). Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru.

Sunartombs. /2010/01/02/. Contextual-Teaching-And-Learning-CTL,http:// wordpress.com, (2012/05/07)

Tamrin, A. G. 2008. Teknik Konstruksi Bangunan Gedung. Departemen Pendidikan Nasional

Gambar

Tabel 4.12 Distribusi KMR/MCTL…………………………………………….  72
Gambar 4.1 Histogram Frekuensi Data Kemampuan Matematika
Gambar Bangunan di SMK Negeri I Merdeka Berastagi.
Tabel 1.1 Daftar Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya Semester Genap

Referensi

Dokumen terkait

Berikut ini adalah Algoritma untuk menyisipkan I TEM ke dalam list, tepat sesudah simpul A, atau jika LOC = NULL, maka I TEM disisipkan sebagai simpul pertama dari list.. Misalkan

Berdasarkan Berita Acara Hasil Kualifikasi Nomor : 420/ 01/BAHK/PPBJ ‐ DISPEN/VIII/2013, dengan ini diumumkan kepada seluruh peserta seleksi sederhana paket Pekerjaan Belanja Jasa

Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karena pikiran, yang di dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya,

Sebagai alternatif, digunakan fuzzy use case points yang merupakan modifikasi dari use case points yaitu dengan menambahkan atau memodifikasi nilai pengali dari

Untuk membuka ( decrypt ) data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi (untuk kasus private key.. cryptography ) atau dengan kunci

Tumbuhan berduri yang kebanyakan tumbuh pada daerah gersang seperti gurun adalah (Kaktus)3. Negara terluas keempat di dunia adalah

Pokja Barang/Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya akan melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit

10.Ip adalah adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet.. Panjang dari angka