• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOLABORASI MODELPEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION DENGAN PROBLEM POSING UNTUKMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKSMK SWASTA TELADAN SUMATERA UTARA 1 MEDAN T.P 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOLABORASI MODELPEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION DENGAN PROBLEM POSING UNTUKMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKSMK SWASTA TELADAN SUMATERA UTARA 1 MEDAN T.P 2012/2013."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION DENGAN PROBLEM POSING UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI

AK SMK SWASTA TELADAN SUMUT 1 MEDAN T.P. 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan

Oleh

RESMI PANJAITAN NIM. 709141180

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

rahmat dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

Adapun judul skripsi ini adalah “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Problem Posing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan T.P 2012/2013” .

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuh salah satu syarat

memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena

itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritiik dari pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan,

arahan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan

dan ketulusan hati penulis pada kesempatan ini ingin mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi

(6)

ii

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Universitas Negeri Medan sekaligus selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

4. Bapak Drs.Jhonson, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Dr. Muhammad Nasir, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

Peneliti, yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan dan

masukan serta waktu untuk membimbing penulis.

7. Seluruh dosen dan staf pegawai administrasi Program Studi Akuntansi FE

UNIMED, atas bimbingannya kepada penulis selama masa perkuliahan

dan penulisan skripsi ini.

8. Teristimewa ucapan terima kasihku kepada Orangtuaku terkasih, ayahanda

A. Panjaitan dan Mamaku N. br Silaban yang tercinta yang selalu

memberikan dukungan baik materil maupun moril sehinggga dapat

menyelesaikan studiku sampai ke perguruan tinggi.

9. Bapak Anton Sinaga, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Teladan

Sumatera Utara 1 Medan yang telah mengijinkan untuk melakukan

penelitian di sekolah tersebut.

10. Ibu Sinta N. Hutauruk, S.Pd selaku guru bidang studi akuntansi di kelas XI

AK SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan atas kerjasama yang

(7)

iii

11. Kepada Adikku Jackson Panjaitan, Jhonly Panjaitan, Bernat Fernando

Panjaitan dan semua keluarga tercintaku yang telah memberikan dukungan

baik materi, doa maupun semangat kepada penulis. Dan juga Erick Franto

Sitompul yang selalu dukung, mendoakan dan selalu kasih semangat

untukku.

12. Teman-teman tersayang di kelas A Reguler Prodi Pendidikan Akuntansi

Stambuk 2009, terima kasih atas dukungan, keakraban dan solidaritas

selama ini semoga apa yang kita cita-citakan dapat terwujud.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Dan

semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua yang memerlukannya.

Medan, Juli 2013

Penulis,

(8)

iv ABSTRAK

Resmi Panjaitan. NIM. 709141180. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Problem Posing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan T.P 2012/2013. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah “rendahnya aktivitas dan hasil

belajar akuntansi siswa”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan

aktivitas dan hasil belajar akuntansi di kelas XI AK SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan T.P 2012/2013 melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Problem Posing.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan T.P 2012/2013 dengan subjek adalah siswa kelas XI AK yang berjumlah 35 orang. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana tiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk melihat hasil belajar akuntansi dan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas belajar akuntansi siswa. Sedangkan teknik analisis data adalah dengan data kuantitatif dan data kualitatif.

Dari hasil obervasi yang telah dilakukan diperoleh hasil aktivitas siswa pada siklus I siswa yang masuk dalam kategori aktif sebesar 12 (34,29%) dan dari hasil belajar siswa terdapat 16 orang siswa (45,71%) yang tuntas dengan nilai rata-rata 76,86. Karena persentase siswa yang aktif belum mencapai indikator keberhasilan klasikal 71,88% dan ketuntasan belajar siswa juga belum mencapai indikator keberhasilan hasil belajar yaitu 70% maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II terdapat 28 orang siswa (80%) yang masuk dalam kategori aktif. Sedangkan dari hasil belajar siswa terdapat 28 orang siswa (80%) yang tuntas dengan nilai rata-rata 85,29. Karena aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan, maka penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar akuntansi siswa antara siklus I dan siklus II yang diperoleh dengan membandingkan nilai thitung 2,59 > ttabel 2,03.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Problem Posing di kelas XI AK SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan T.P 2012/2013 dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa.

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Kolaborasi Model

(9)

v ABSTRACT

Resmi Panjaitan. NIM. 709141180. The Implementation Collaborate Learning Model Explicit Instruction with Problem Posing to increase activity and the result student of accounting in class XI Ak in SMK Swasta Teladan Sumatera Utara I Medan 2012/2013 academic year. Thesis, Department of Economic, Study Program Education of Accountancy, Economic Faculty, State University of Medan 2013.

The problem in this research is the "low activity and accounting student learning outcomes". The aim of the research would to know upgrading activity learn and result or learning in class XI AK in SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan 2012/2013 academic year with the Implementation Collaborate Learning Model Explicit Instruction with Problem Posing.

The research implemented in SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan of 2012/2013 academic year which the subject is student in class XI AK that consisted 35 students. This research in classroom saction search that consisted of 2 circulations, at each circulation consist of 4 step they are planning, action, observation and reflection. To collect data use technic test for now the result of study and questionary for now the students activity. Meanwhile, data analize technic, is quantitative data and qualitative data.

Observation of the results that have been done shows student activity in the first cycle of students who fall into the active category by 12 (34,29%) and of student learning outcomes contained 16 students (45,71%) who completed the average value 76,86. Because the percentage of students who are active yet reached 71,88% classical indicators of success and mastery learning students have not reached the success indicators of learning outcomes is 70%, this study continued into the second cycle. In the second cycle there are 28 students (80%) were included in the active category. While the results of student learning there are 28 students (80%) were completed with an average value of 85,29. Because the activities and learning outcomes of accounting students in the second cycle has reached an indicator of success, then research should not proceed to the next cycle. There are significant differences between the students' learning outcomes accounting cycle I and cycle II were obtained by comparing the value of thitung 2,59 > ttabel 2,03.

Based on this can conclude that the Implementation Collaborate Learning Model Explicit Instruction with Problem Posing in class XI AK SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan 2012/2013 academic year can enhance the activity and learning outcomes of accounting students.

Keyword: studying Activity, Studying Result, Collaborate

(10)

vi

2.1.1 Hakekat Model Pembelajaran Explicit Instruction ... 11

2.1.1 Hakekat Model Pembelajaran Problem Posing ... 19

2.1.1 Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Explicit Instruction dan Problem Posing ... 23

(11)

vii

2.1.2 Aktivitas Belajar ... 24

2.1.3 Hasil Belajar Akuntansi ... 27

2.2 Penelitian yang Relevan ... 31

2.3 Kerangka Berpikir ... 33

2.4 Hipotesis Tindakan ... 34

BAB III. METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 36

3.3 Defenisi Operasional ... 36

3.4 Prosedur Penelitian ... 37

3.4.1 Perencanaan (Plan) ... 38

3.4.2 Pelaksanaan (Action) ... 39

3.4.3 Pengamatan (Observation) ... 41

3.4.4 Refleksi (Reflektion) ... 41

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.6 Teknik Analisis Data... 44

3.7 Indikator Keberhasilan ... 48

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Deskripsi Penelitian ... 49

4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar ... 50

4.1.2 Hasil Tes Belajar ... 51

4.2 Analisis Data ... 53

(12)

viii

4.4 Keterbatasan Penelitian ... 66

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel ... Hal

1.1 Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK Semester Genap Tahun

Pembelajaran 2012/2013 ... 3

2.1 Sintaks model pembelajaran Explicit Instruction (Pengajaran Langsung) ... 14

3.1 Kegiatan Tindakan Kelas ... 39

3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 42

4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 50

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Silabus ... 74

2. RPP (Recana Pelaksanaan Pembelajaran) ... 76

3. Materi Pelajaran ... 84

6. Daftar Nilai Siswa Kelas XI AK SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan ... 93

5. Soal Pretest dan Kunci Jawaban ... 95

6. Perolehan Nilai Ketuntasan Pretest Siswa ... 97

7. Soal Postest Siklus I dan Kunci Jawaban ... 99

8. Perolehan Nilai Ketuntasan Postest Siswa pada Siklus I ... 103

9. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I ... 105

10. Soal Postest Siklus II dan Kunci Jawaban ... 107

11. Perolehan Nilai Ketuntasan Postest Siswa pada Siklus II ... 110

12. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... 112

13. Tabel Uji t ... 114

14. Perhitungan Uji t ... 115

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar ... Hal

1. Kerangka Berpikir ... 34

2. Siklus Model Penelitian Tindakan Kelas ... 38

3. Diagram Batang Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 51

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

seperti sekarang ini menuntut sumber daya alam manusia yang berkualitas tinggi.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk

mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan sumber

daya manusia tersebut adalah pendidikan.

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi

sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Pendidikan memegang

peranan penting dalam membina kehidupan bermasyarakat menuju masa depan

yang lebih baik. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu negara, maka semakin

tinggi pula tingkat kemakmuran masyarakat. Untuk meningkatkan mutu

pendidikan, banyak hal yang harus diperhatikan seperti PBM (Proses Belajar

Mengajar), persediaan sarana dan prasarana, pemilihan model pembelajaran,

pemilihan strategi pembelajaran, dan sebagainya.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai tujuan yaitu menciptakan

atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan atau keahlian untuk

terjun di dunia kerja. Tapi seiring berjalannya waktu, SMK juga bertujuan

membantu menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai

kemampuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu

Perguruan Tinggi. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan

(17)

2

tersebut adalah meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu faktor dari dalam diri

siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar

adalah aktivitas belajar. Dalam kegiatan belajar, aktivitas merupakan keseluruhan

daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Guru sebagai pendidik harus ikut

serta memperhatikan dan bertanggung jawab atas kemajuan serta meningkatkan

hasil belajar siswa. Salah satu yang dapat dilakukan guru adalah memiliki

keterampilan mengajar dan menguasai model-model pembelajaran inovatif dan

strategi-strategi pembelajaran sehingga siswa lebih memiliki aktivitas untuk

belajar dan hasil belajarnya semakin maksimal. Kenyataannya, sebagian guru

masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang cenderung berpusat

kepada guru (teacher oriented), dimana guru aktif sedangkan siswanya pasif. Hal

tersebut mengakibatkan siswa kurang beraktivitas pada saat belajar dan pada

akhirnya hasil belajar siswa menjadi rendah. Selain itu, siswa menjadi malas

mengikuti semua pelajaran terutama pelajaran akuntansi yang dianggap sebagai

pelajaran yang sulit karena selain berhubungan dengan angka-angka, pelajaran

akuntansi juga menuntut keahlian, pemahaman dan daya ingat yang tajam.

Berdasarkan hasil pengamatan awal, fenomena seperti yang disebutkan di

atas terjadi pada proses belajar mengajar pada mata pelajaran akuntansi siswa

kelas XI AK SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan. Selama proses

belajar mengajar guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensinal.

Sehingga proses belajar mengajar masih banyak siswa yang cenderung monoton

(18)

3

dan melakukan apa yang diperintahkan guru. Dengan kata lain model

pembelajaran yang diterapkan hanya berpusat pada guru dan tidak berpusat pada

siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis di SMK Swasta Teladan

Sumatera Utara 1 Medan diperoleh Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

pada mata pelajaran akuntansi adalah 80. Hasil belajar akuntansi di kelas tersebut

masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian

Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK Semester Genap Tahun Pembelajaran 2012/2013

(19)

4

(Diakses 21 Mei 2013), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah

faktor internal dan faktor eksternal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor-faktor dari dalam diri siswa

tersebut baik secara jasmani maupun psikis dan faktor dari luar diri siswa yang

terkait dengan individu yang sedang belajar baik dari keluarga, masyarakat dan

terutama sekolah. Dalam hal ini pihak sekolah, khususnya guru karena

berhubungan langsung dengan jasmani maupun psikis siswa sangat

mempengaruhi hasil belajar siswa.

Untuk mengatasi masalah diatas, peneliti akan melakukan penelitian dengan

menerapkan kolaborasi model pembelajaran explicit instruction dengan problem

posing. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Tarigan (2012) bahwa pembelajaran

dengan model pembelajaran explicit instruction dapat meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar siswa dan Murni (2012) menyatakan bahwa model pembelajaran

problem posing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa

Model pembelajaran expicit instruction merupakan model pembelajaran yang

dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan

pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik

yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi

selangkah. Pengetahuan deklaratif merupakan pengetahuan yang dapat

diungkapkan dengan kata-kata, sedangkan pengetahuan prosedural berarti

pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Model pembelajaran problem

posing merupakan model pembelajaran yang mengharuskan siswa menyusun

(20)

5

memecahkan suatu soal menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih sederhana

yang mangacu pada penyelesaian soal tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu

penelitian dengan judul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Problem Posing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identififikasi

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Mengapa guru dalam mengajar selalu menggunakan metode konvensional?

2. Bagaimana cara untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi

siswa kelas XI AK SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan Tahun

Pembelajaran 2012/2013?

3. Apakah dengan mengkolaborasikan model pembelajaran explicit instruction

dan problem posing dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa

kelas XI AK SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan Tahun

Pembelajaran 2012/2013?

4. Apakah dengan mengkolaborasikan model pembelajaran explicit instruction

dan problem posing dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas

XI AK SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan Tahun Pembelajaran

(21)

6

5. Apakah aktivitas belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar akuntansi

siswa kelas XI AK SMK Swasta Teladan Sumut 1 Medan?

6. Apakah ada perbedaan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan mengkolaborasikan model pembelajaran explicit instruction

dan problem posing dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa

kelas XI AK SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan Tahun

Pembelajaran 2012/2013?

2. Apakah dengan mengkolaborasikan model pembelajaran explicit instruction

dan problem posing dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas

XI AK SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan Tahun Pembelajaran

2012/2013?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar akuntansi siswa antar

siklus?

1.4 Pemecahan Masalah

Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang, bahwa kenyataannya

aktivitas dan hasil belajar siswa belum mencapai target yang diinginkan

(22)

7

bervariasi dan tidak melibatkan siswa secara aktif selama proses belajar mengajar.

Untuk itu perlu diadakan perubahan.

Penulis berkonsultasi dengan guru untuk menerapkan variasai model

pembelajaran, yaitu model pembelajaran yang mengkolaborasikan antara model

pembelajaran explicit instruction dengan model pembelajaran problem posing

dalamm proses belajar mengajar.

Model pembelajaran explicit instruction ini memberikan kesempatan kepada

siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Siswa terlibat dalam seluruh

langkah-langkah model ini terdiri dari demonstrasi atau presentasi yang

dilanjutkan dengan latihan terbimbing serta umpan balik tentang materi yang

dijelaskan dan kemudian latihan lanjutan/mandiri.

Model pembelajaran problem posing merupakan model pembelajaran dimana

setiap siswa siswa akan diperintahkan untuk mengajukan masalah dari materi

yang belum dipahami dalam bentuk soal dan memecahkan masalah-masalah

tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih simple agar seorang siswa tersebut

lebih memahami materi yang telah dibahas sebelumnya. Dengan menggunakan

model pembelajaran problem posing siswa dilatih untuk dapat menyelesaikan soal

dari informasi yang diberikan guru. Diharapkan situasi pembelajaran yang

awalnya pasif dan membosankan berubah menjadi pembelajaran yang aktif dan

tidak membosankan bagi siswa sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa.

Penerapan kolaborasi model pembelajaran explicit instruction dan problem

(23)

8

kelompoknya, sehingga peran guru dalam proses belajar mengajar di dalam kelas

tidak monoton. Proses belajar mengajar dalam model pembelajaran explicit

instruction yaitu, menyampaikan tujuan, mendemonstrasikan atau

mempresentasikan, memberi latihan terbimbing, pemberian umpan balik dan

latihan lanjutan/mandiri.

Pada awalnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran sekaligus

memotivasi siswa dengan memberi penjelasan mengapa materi yang akan

disampaikan penting untuk dipelajari, kemudian guru menjelaskan materi

pelajaran. Untuk materi yang bersifat pemahaman yang bisa diungkapkan dengan

kata-kata, maka peyampaian materi dilakukan dengan presentasi. Sedangkan

untuk materi yang bersifaat prosedural maka akan disampaikan dengan

demonstrasi. Selanjutnya guru memberikan latihan terbimbing dengan

menerapkan model pembelajaran problem posing, yaitu siswa dibagikan kedalam

kelompok kemudian setiap siswa dalam kelompok untuk mengajukan soal

sehingga dalam kelompok terbentuk beberapa soal yang akan dipecahkan secara

bersama-sama, guru meminta siswa menghubungkan informasi-informasi yang

diketahui dan informasi tugas apa yang harus dikerjakan, sehingga tugas itu

merupakan hal baru bagi siswa. Terakhir dilakukan latihan lanjutan/mandiri, yaitu

siswa akan diberi tugas untuk dikerjakan diluar jam pelajaran di sekolah, pada

pertemuan selanjutnya tugas tersebut akan dikumpulkan dan dibahas bersama di

kelas.

Dari uraian di atas diharapkan dengan menerapkan kolaborasi model

(24)

9

dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK SMK Swasta Teladan Sumatera

Utara 1 Medan.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pemecahan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI AK

SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan Tahun Pembelajaran

2012/2013 melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran explicit

instruction dan problem posing.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK

SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan Tahun Pembelajaran

2012/2013 melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran explicit

instruction dan problem posing.

3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar akuntansi siwa

antar siklus.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman penulis dalam

penerapan model pembelajaran explicit instruction dengan problem posing

dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa di kelas XI

(25)

10

2. Sebagai bahan masukan bagi SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan

khususnya guru bidang studi akuntansi dalam meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar akuntansi siswa dengan menerapkan model pembelajaran explicit

instruction dengan problem posing.

3. Sebagai bahan referensi bagi penulis lain yang ingin mengadakan penelitian

(26)

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka yang menjadi kesimpulan

dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil pangamatan aktivitas siswa menunjukkan siswa bersemangat untuk

melakukan aktivitas yang terdapat dalam penerapan kolaborasi model

pembelajaran explicit instruction dengan problem posing. Rata-rata aktivitas

siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan, dimana pada siklus I

diperoleh rata-rata aktivitas 20,31 dengan kriteria cukup aktif dimana pada

siklus hanya 12 orang siswa (34,29%) yang dapat dinyatakan akif,

selanjutnya pada siklus II diperoleh rata-rata aktivitas siswa yaitu 23,54

dengang 28 orang siswa yang dapat dinyatakan aktif atau sekitar 80%.

Berdasarkan data tersebut terjadi peningkatan presentasi aktivitas sebesar

45,71%.

2. Penerapan kolaborasi model pembelajaran explicit instruction dengan

problem posing dapat menigkatkan hasil belajar akuntansi siswa pada materi

pencatatan transaksi penghentian aktiva tetap. Dimana pada siklus I diperoleh

data bahwa dari 35 siswa terdapat 16 siswa (45,71%) yang tuntas sedangkan

yang tidak tuntas sebanyak 19 siswa (54,29%) dengan nilai rata-rata kelas

76,86. Selanjutnya pda siklus II diperoleh data bahwa dari 35 siswa terdapat

28 siswa (80%) yang dinyatakan tuntas sedangkan 7 siswa (20%) lagi

(27)

68

dinyatakan tidak tuntas dengan rata-rata hasil belajar siklus II sebesar 85,29.

Sehingga dapat diketahui peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II

sebesar 8,43. Ketuntasan secara klasikal sebesar 70% memenuhi KKM

sekolah yaitu 80, maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus III karena dengan

penerapan kolaborasi model pembelajaran explicit instruction dengan

problem posing dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa XI AK

SMK Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan Tahun Pembelajaran

2012/2013.

3. Ada perbedaan yang signifikan antara siklus I dan Siklus II diperoleh

yaitu 2,59 2,03.

1.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas disarankan:

1. Kepada para guru khususnya mata pelajaran akuntansi agar menggunakan

penerapan kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan

Problem Posing. Dalam hal ini guru hendaknya membentuk sendiri kelompok

yang mana setiap kelompok terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi,

sedang dan rendah.

2. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dengan penerapan

kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Problem Posing

pada materi pencatatan transaksi penghentian aktiva di kelas XI Ak SMK

Swasta Teladan Sumatera Utara 1 Medan perlu ditingkatkan lagi agar lebih

(28)

69

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti permasalahan yang sama

sebaiknya dilanjutkan dengan jumlah pertemuan yang lebih lama dan

melakukan variasi yang lebih banyak dalam penerapannya. Hal ini

diharapkan untuk kelancaran dan keberhasilan penerapan kolaborasi model

Gambar

Tabel ..........................................................................................................................
Gambar   ..................................................................................................................
tabel berikut.

Referensi

Dokumen terkait

Rataan Pellet Durability Index berada pada kisaran 94,16-94,95% (Lampiran 9) selama masa simpan yang menunjukkan bahwa nilai tersebut berada di atas nilai minimum

Oleh karena jenis mikrobia tertentu masih bisa tumbuh pada suhu rendah atau dingin, sehingga penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Lama Penyimpanan Pada Suhu Refrigerator

Fraksi yang merupakan fraksi teraktif adalah fraksi 2 karena memiliki nilai penghambatan yang paling besar, yaitu sebesar 87,52% pada konsentrasi 10000 ppm, dan

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Uji

Pengelantangan dikerjakan terhadap bahan tekstil bertujuan menghilangkan warna alami yang disebabkan oleh adanya pigmen-pigmen alam atau zat-zat lain, sehingga

Alhamdulilah, dengan memanjatkan puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberi dan melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Skripsi dengan judul

Pemesana n bar ang UMKM User merupakan aplikasi untuk customer dimana customer dapat melakukan pemesanan barang lewat aplikasi ini.. Kata kunci : Android, pemesanan

Manajemen Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi umum ... Manajemen Pengadaan Tenaga Pendidik (Dosen