PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHINGPADA KONSEP PERJUANGAN MEMPERTAHANKANKEMERDEKAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARSISWA DI KELAS V SD NEGERI 2 CILEGON KECAMATAN JOMBANG KOTA CILEGON.

(1)

Winda Oktafiani, 2015

PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PADA KONSEP PERJUANGAN MEMPETAHANKAN KEMERDEKAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS V SD NEGERI 2 CILEGON KECAMATAN JOMBANG KOTA CILEGON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHINGPADA KONSEP PERJUANGAN MEMPERTAHANKANKEMERDEKAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARSISWA DI KELAS V SD

NEGERI 2 CILEGON KECAMATAN JOMBANG KOTA CILEGON

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari

Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Winda Oktafiani

1101406

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG

(2)

PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PADA KONSEP PERJUANGAN MEMPERTAHANKA KEMERDEKAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS V SD

NEGERI 2 CILEGON KECAMATAN JOMBANG KOTA CILEGON

Oleh

Winda Oktafiani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan

©Winda Oktafiani 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

(4)

(5)

iii Winda Oktafiani, 2015

Abstrak

Winda Oktafiani (2015), Penggunaan Pendekatan Reciprocal Teaching Pada Konsep Perjuangan Mempertahankankemerdekaan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas V SD Negeri 2 Cilegon Kecamatan Jombang Kota Cilegon.

Proses pembelajaran IPS pada umumnya lebih banyak memaparkan materi bacaan secara deskripsi, yang membuat siswa sulit memahami materi ajar. Kesulitan yang dihadapi siswa membuat hasil belajar menjadi rendah, hal ini yang dialami siswa kelas V SDN 2 Cilegon.Permasalahan tersebut memberikan alasan peneliti menggunakan pendekatan

reciprocal teaching pada konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan.Reciprocal

teaching merupakan cara yang digunakan peneliti untuk meningkatkan pemahaman

membaca siswa. Pada konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan merupakan salah satu materi non fiksi yang dapat menggunakan pendekatan reciprocal teaching.Pada pendekatan reciprocal teaching siswa diberikan kesempatan untuk membuat pertanyaan, merangkum, memprediksi dan mengklarifikasi setiap materi ajar. Prosedur pendekatan

reciprocal teaching akan diimplementasikan lebih mendalam pada kegiatan diskusi

kelompok. Kegiatan ini pula yang akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SDN 2 Cilegon dengan menggunakan pendekatan reciprocal teaching pada konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan, dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran IPS. Peningkatan dapat dilihat dari data observasi keaktifan siswa pada Pra Siklus yaitu 40%, Siklus II 66%, Siklus II 76%, dan Siklus III 82%. Adapun peningkatan kualitas pada hasil belajar siswa pada Pra Siklus 51,9%, Siklus I 69,2%, Siklus II 73,8%, dan 90,1%. Dengan demikian peneliti merekomendasikan penelitian ini untuk pendidik, agar memilih penggunaan pendekatan yang tepat dalam proses pembelajaran. Dan rekomendasi untuk kepala sekolah yaitu, agar memberikan motivasi dan bimbingan kepada guru dalam upaya meningkatkan kualitas belajar siswa.Sedangkan rekomendasi untuk siswa sebagai generasi penerus bangsa diharapkan tetap meningkatkan minat membaca agar menambah ilmu pengetahuan agar lebih bermakna.

(6)

iii Winda Oktafiani, 2015

Abstract

Winda Oktafiani (2015), Reciprocal Teaching Approach For Use In Maintaining The Concept Of Freedom Struggle To Improve Student Learning Outcomes In Class V SD Negeri 2 Cilegon Jombang Subdistrict Cilegon City.

IPS learning process in general more reading material explained in the description, which makes it difficult to understand the students teaching materials. Difficulties faced by students making learning outcomes to be low, it is experienced by students of class V SDN 2 Cilegon. Such problems give reason researchers use a reciprocal approach to teaching the concept of struggle for independence. Reciprocal teaching is a way used by researchers to improve students' reading comprehension. On the concept of the struggle for independence is one of the non-fiction material that can use reciprocal teaching approach. On a reciprocal approach to teaching students are given the opportunity to make inquiries, summarizing, predicting, and clarifying any teaching materials. Reciprocal teaching approach procedures will be implemented in more detail in the group discussions. These activities will also help improve student learning outcomes.

Based on classroom action research that has been conducted in SDN 2 Cilegon using reciprocal teaching approach to the concept of the struggle for independence, it can be concluded that an increase in the quality of the learning process IPS. Improvement can be seen from the observation data on the student's activity with 40% Pre-Cycle, Cycle II 66%, 76% Cycle II and Cycle III 82%. As for the improvement of the quality of student learning outcomes in Pre Cycle 51.9%, 69.2% Cycle I, Cycle II 73.8%, and 90.1%. Thus the researchers recommend this study for educators, in order to select the proper use of the approach in the learning process. And a recommendation to the principal that, in order to provide motivation and guidance to teachers in an effort to improve the quality of student learning. While the recommendation for students as the future generation is expected to keep increasing the interest in reading in order to increase knowledge in order to be meaningful.

(7)

vi Winda Oktafiani, 2015

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Verifikasi Konsep ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 7

1. Pembelajaran IPS di SD ... 7

a. Pengertian Pembelajaran IPS di SD ... 7

b. Karakteristik Pembelajaran IPS ... 8

(8)

vii Winda Oktafiani, 2015

2. PendekatanPembelajaran ... 10

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ... 10

b. Fungsi Pendekatan Pembelajaran ... 12

c. Ciri-ciri Pendekatan dalam Pembelajaran ... 14

3. Reciprocal Teaching ... 15

a. Pengertian Reciprocal Teaching ... 15

b. Manfaat Penggunaan Reciprocal Teaching ... 16

c. Langkah-langkah Reciprocal Teaching ... 17

4. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan ... 18

5. Hasil Belajar ... 20

a. Pengertian Hasil Belajar ... 20

b. Jenis Tes Hasil Belajar ... 21

c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 22

B. Kajian Penelitian Terdahulu ... 22

C. Kerangka Berpikir ... 24

D. Hipotesis Tindakan ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 26

B. Model Penelitian ... 27

C. Instrumen Penelitian ... 29

D. Prosedur Penelitian ... 33

1. Proses Pra Siklus ... 33

(9)

viii Winda Oktafiani, 2015

3. Proses Siklus 2 ... 36

E. Subjek Dan Lokasi Penelitian ... 37

F. Teknik Pengumpulan Data ... 37

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Tindakan ... 39

1. Kegiatan Pra Siklus ... 39

2. Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Kelas ... 44

a. Siklus I ... 44

b. Siklus II ... 53

c. Siklus III ... 62

B. Hasil Rekapitulasi Penelitian ... 71

C. Pembahasan Hasil Penelitan ... 73

D. Hasil Pengamatan Aktivitas Penggunaan Pendekatan Reciprocal Teaching ... 76

E. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 79

B. Rekomendasi ... 80

(10)

ix Winda Oktafiani, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Pedoman observasi kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan reciprocal

teaching ... 29

3.2 Pedoman wawancara dengan pendekatan reciprocal teaching ... 31

3.3 Lembar pengamatan aktivitas penelitian pada kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan reciprocal teaching ... 32

3.4 Kriteria Penilaian Tes Hasil Belajar ... 38

4.1 Hasil wawancara dengan siswa ... 39

4.2 Lembar penilaian hasil belajar Pra Siklus ... 41

4.3 Nilai rata-rata Pra Siklus ... 43

4.4 Keaktifan siswa pada Siklus I dengan menggunakan pendekatan reciprocal teaching ... 47

4.5 Lembar penilaian hasil belajar Siklus I ... 50

4.6 Nilai rata-rata Siklus I ... 52

4.7 Keaktifan siswa pada Siklus II dengan menggunakan pendekatan reciprocal teaching ... 57

4.8 Lembar penilaian hasil belajar Siklus II ... 59

4.9 Nilai rata-rata Siklus II ... 61

4.10 Keaktifan siswa pada Siklus III dengan menggunakan pendekatan reciprocal teaching ... 65

(11)

x Winda Oktafiani, 2015

4.12 Nilai rata-rata Siklus III ... 70

4.13 Rekapitulasi keaktofan siswa dengan menggunakan pendekatan reciprocal

teaching ... 71

4.14 Rekapitulasi nilai hasil belajar siswa menggunakan pendekatan reciprocal

(12)

xi Winda Oktafiani, 2015

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1.1Rancangan penelitian tindalakan Model Kemmis dan Taggart ... 27

(13)

xii Winda Oktafiani, 2015

DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Persentase keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar ... 72

(14)

xiii Winda Oktafiani, 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 2. Rangkuman Materi Pembelajaran

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

Lampiran 10. Lembar Foto Siklus I

Lampiran 11. Lembar Foto Siklus II

Lampiran 12. Lembar Foto Siklus III

Lampiran 13. Lembar Pengangkatan Pembimbing

Lampiran 14. Lembar Bukti Penelitian

(15)

1 Winda Oktafiani, 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan.

Peranan tersebut merupakan salah satu penentu mutu pendidikan, sebagaimana

yang diungkapkan Suryana dkk. (2014, hlm.1) bahwa:

Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu upaya yang sangat penting dalam pelaksanaan pendididkan khususnya di sekolah, terlebih mengingat bahwa mutu pendidikan sekolah di Indonesia hingga saat ini masih belum sesuai dengan yang diharapkan, dan di sisi lain era sekarang ini merupakan era globalisasi yang sarat dengan persaingan dan menuntut mutu sumber daya manusia yang unggul.

Dunia pendidikan diberikan kesempatan untuk membentuk sumber

daya manusia yang unggul yang mampu bersaing di era globalisasi saat ini.

Pembentukan tersebut dapat dilihat dari kegiatan proses pembelajaran di

sekolah. Pada proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan interaksi

mutualisme antara guru dengan siswa, maupun siswa dengan siswa. Hal ini

merupakan upaya pencapaian dari tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

Proses pembelajaran tersebut memiliki keterkaitan dengaan proses

belajar dan mengajar. Proses belajar dapat diartikan sebagai perubahan

tingkah laku atau prilaku seseorang. Perubahan yang terjadi dapat didasari

oleh 3 faktor yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan mengajar

merupakan proses menyampaikan ilmu dari guru kepada siswa.

Pengertian belajar dan mengajar tersebut memberikan arahan bahwa

proses belajar dan mengajar akan menentukan baik atau buruknya proses

pembelajaran. Pembelajaran sendiri merupakan kegiatan penggunaan suatu

pendekatan atau cara yang digunakan oleh guru kepada peserta didik dalam

rangka mencapai tujuan yang diharapkan, agar proses belajar mengajar lebih

(16)

2

Dalam mengajarkan suatu materi tertentu guru dapat menggunakan

pendekatan pembelajaran yang dianggap dapat menyelesaikan suatu

permasalahan. Permasalahan dalam pembelajaran dapat dilihat dari bagaimana

seorang guru menyampaikan suatu materi kepada siswa. Penyampain materi

tersebut dapat dibarengi dengan penggunaan pendekatan pembelajaran. Dari

penggunaan pendekatan pembelajaran guru terlebih dahulu akan

menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan dalam serangkaian

kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini akan menunjukan dengan jelas

kegiatan-kegitan apa yang harus dilakukan oleh guru atau siswa. Sehingga siswa dapat

memahami materi yang disampaikan saat proses pembelajaran berlangsung.

Selain melihat dari kegiatan proses pembelajaran mutu pendidikan juga

dapat dilihat dari perolehan hasil belajar yang telah dicapai oleh

masing-masing siswa. Salah satu mata pelajaran yang menjadi perhatian penting pada

perolehan hasil belajar yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

IPS memiliki tingkat kesulitan pada setiap pemahaman materi yang

disampaikan. Salah satunya materi pelajaran IPS kelas V SD pada konsep

perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Konsep materi tersebut memiliki

tingkat kesulitan, yang membuat siswa tidak memahami atau tidak dapat

mengingat kembali setiap peristiwa penting yang terjadi dalam pembahasan

materi. Terkadang proses pembelajaran pada materi tersebut sangat monoton

dimana guru hanya menggunakan pendekatan ceramah untuk menceritakan

serangkaian persitiwa yang terjadi, dan siswa hanya menerima materi yang

dijelaskan tanpa ada kegiatan yang melibatkan siswa untuk berperan aktif

dalam pembelajaran. Hal tersebut yang mengakibatkan siswa mengalami

kesulitan saat proses pembelajaran seperti, tidak memahami materi dan tidak

tertarik untuk mengikuti pembelajaran.

Aktivitas belajar mengajar akan terhambat dikarenakan kesulitan yang

dihadapi siswa. Dimana pelajaran IPS lebih banyak membahas teks-teks

deskripsi yang berisikan cerita mengenai kejadian-kejadian atau

persitiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu atupun saat ini. Terkadang

(17)

3

siswa malas untuk membacanya. Apa lagi untuk siswa yang kurang berminat

dalam membaca, hal tersebut pastilah menjadi faktor yang membuat siswa

tidak tertarik untuk memahami isi materi pelajaran.

Berkaitan dengan pembahasan permasalahan diatas peneliti melihat

permasalahan yang sama terjadi di SDN 2 Cilegon pada pemahaman konsep

perjuangan mempertahankan kemerdekaan masih mengalami kesulitan.

Kesulitan pemahaman pada aktivitas belajar siswa menjadikan salah satu

faktor hasil belajar menjadi rendah. Permasalahan tersebut juga menjelaskan

bahwa siswa sulit mengingat segala informasi yang telah dipelajarinya. Oleh

karena itu, untuk membuat pembelajaran dapat ditransfer dengan baik kepada

siswa, seorang guru harus mampu menciptakan pendekatan pembelajaran yang

sesuai dengan permasalahan yang ada.

Permasalahan tersebutlah yang mendasari penggunaan pendekatan

reciprocal teaching pada konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Menurut Nur dan Wikandari (dalam Trianto, 2009, hlm. 173) “Reciprocal

Teaching adalah pendekatan kontruktivis yang berdasar pada prinsip-prinsip

pembuatan atau pengajuan pertanyaan, dimana keterampilan-keterampilan

metakognitif diajarkan melalui pengajaran langsung dan pemodelan oleh guru

untuk memperbaiki kinerja membaca siswa yang membaca pemahamannya

rendah”.

Pendekatan reciprocal teaching yang merupakan pengembangan dari

pendekatan kontruktivis telah memberikan gambaran mengenai bagaimana

pengetahuan disusun dalam pemikiran pelajar. Pengetahuan dikembangkan

secara aktif oleh pelajar itu sendiri dan tidak diterima secara pasif dari orang

disekitarnya. Hal ini bermakna bahwa pembelajaran merupakan hasil dari

usaha pelajar itu sendiri dan bukan hanya ditransfer dari guru kepada pelajar.

Hal tersebut berarti siswa tidak lagi berpegang pada konsep pengajaran dan

pembelajaran yang lama, dimana guru hanya menuangkan atau mentransfer

ilmu kepada siswa tanpa adanya usaha terlebih dahulu dari siswa itu sendiri.

Pada prinsip-prinsip yang dikembangan dalam pendekatan reciprocal

(18)

4

pemahaman membaca. Reciprocal teaching dikembangkan pula untuk

membantu guru menggunakan dialog-dialog belajar yang bersifat kerja sama

untuk meningkatkan pemahaman bacaan secara mandiri di kelas. Kerja sama

dalam prosedur pengajaran dilakukan guru dengan menugaskan siswa

membaca bacaan dalam kelompok-kelompok kecil. Kegiatan tersebut akan

memupuk kerja sama antar siswa sehingga akan meningkatkan motivasi siswa

untuk belajar. Hal tersebut pula yang akan membentuk siswa untuk ikut secara

aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu melalui pengajaran reciprocal

teaching siswa akan mengembangkan strategi membaca efektif untuk

meningkatkan pemahaman melalui kegiatan bertanya, merangkum,

memprediksi, dan merespon apa yang dibaca.

Berdasarkan latar belakang diatas penelitian tindakan kelas ini akan

mengangkat judul “Penggunaan Pendekatan Reciprocal Teaching Pada

Konsep Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Di Kelas V SD Negeri 2 Cilegon Kecamatan Jombang

Kota Cilegon”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukankan di atas,

perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan pendekatan

reciprocal teaching pada konsep perjuangan mempertahankan

kemerdekaan di kelas V SD Negeri 2 Cilegon?

2. Apakah dengan menggunakan pendekatan reciprocal teaching pada

konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri 2 Cilegon?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian perlu diterapkan supaya penelitian terarah dan sesuai

(19)

5

1. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan

pendekatan reciprocal teaching pada konsep perjuangan mempertahankan

kemerdekaan di kelas V SD Negeri 2 Cilegon.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan pendekatan reciprocal

teaching pada konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan di kelas

V SD Negeri 2 Cilegon.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat:

1. Bagi peneliti

Manfaat bagi peneliti yaitu, bisa menambah wawasan mengenai

penggunakan pendekatan reciprocal teaching pada konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan untuk meningkatkan hasil belajar dan

dapat mengetahui permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran

sehingga memotivasi diri sendiri untuk menjadi guru yang dapat

menciptakan pembelajaran secara lebih terarah, efisien, dan efektif.

2. Bagi guru

Penelitian ini juga bermanfaat bagi guru, agar dapat mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan mengenai pendekatan-pendekatan

pembelajaran, sehingga bisa mengimplementasikan berbagai pendekatan

tersebut yang tetap disesuaikan dengan karateristik anak dan materi. Selain

itu dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa dan pemahaman konsep

pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan

mengunakan pendekatan reciprocal teaching sehingga hasil belajar siswa

dapat meningkat.

3. Bagi siswa

Manfaat penelitian bagi siswa yaitu, dapat meningkatkan pemahaman

konsep dan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan reciprocal

teaching pada konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan, selain

itu siswa termotivasi dengan pembelajaran yang menarik dan mudah

(20)

6

E. Verifikasi Konsep

Penelitian ini menggunkan istilah-istilah berdasarkan judul penelitian

yaitu, “Penggunaan Pendekatan Reciprocal Teaching Pada Konsep Perjuangan Mempertahankan Kemderdekaan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Kelas V SDN 2 Cilegon”. Berikut akan dijelaskan istilah-istilah dari judul penelitian, diantaranya:

1. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang

kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang

terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya

mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran

dengan cakupan teoritis tertentu.

2. Reciprocal Teaching

Reciprocal Teaching adalah pendekatan yang ditujukan untuk mendorong

siswa mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh

pembaca dan pembelajaran efektif seperti bertanya, merangkum,

memprediksi, dan merespon apa yang dibaca, sehingga mampu memberi

peluang untuk memantau pemahaman membaca pada diri siswa.

3. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan adalah salah satu bentuk

perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan

melalui perjuangan diplomasi maupun pertempuran.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah proses mendapatkan informasi mengenai pencapain

tujuan pembelajaran peserta didik melalui penilaian atau pengukuran dari

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor untuk mengetahui sejauh mana

(21)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas.

Yanto (2013, hlm. 45) mengemukakan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas

merupakan salah satu jenis penelitian yang dilaksanakan oleh praktisi

pendidikan (khususnya guru, dosen, atau instruktur) dalam proses

pembelajaran di kelas”.

Dengan penelitan tindakan kelas dapat mempermudah peneliti dalam

membuat catatan pribadi tentang semua kemajuan atau perubahan siswa mulai

dari mengidentifikasi masalah yang dialami, refleksi tentang proses belajar,

dan proses pelaksanaan tindakan dalam penelitian.

Penelitian tindakan kelas mampu menawarkan cara dan prosedur baru

untuk mencari permasalahan dalam proses pembelajaran, memberikan solusi

sehingga dengan demikian dapat memperbaiki dan meningkatkan

profesionalisme guru dalam proses pembelajaran yang terjadi pada siswa

(Arikunto, 2012, hlm.102).

Jenis penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu jenis PTK

Partisipan dimana peneliti harus terlibat langsung dari proses awal

pemantauan, mencatat, mengumpulkan data, menganalisis data, dan berakhir

sampai pelaporan hasil penelitian. Menurut Yanto (2013, hlm. 21) terdapat

lima fungsi PTK yaitu sebagai berikut :

a. Alat untuk mengatasi masalah yang didiagnosis dalam situasi

pembelajaran di kelas

b. Alat pelatihan dalam jabatan, membekali guru dengan keterampilan dan

metode baru

c. Alat untuk memasukan ke dalam sistem yang ada (secara alami)

pendekatan tambahan atau inovatif

d. Alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya buruk antara guru

(22)

27

e. Alat untuk menyediakan alternatif bagi pendekatan yang subjektif,

impersonalistik terhadap pemecahan masalah kelas.

Berdasarkan penjelasan di atas menunjukan bahwa sesungguhnya PTK

bertujuan untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas.

Dengan penggunaan tindakan kelas ini penelitian akan memberikan suatu

inovasi pembelajaran yang dapat mengembangkan pengetahuan dan

keterampilannya.

B. Model penelitian

Pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus

dikemukakan oleh Kemmis dan McTanggart dari Deakin University.

Rancangan siklus menurut Kemmis dan Taggart (dalam Yanto, 2013, hlm.49)

dapat mencakup sejumlah siklus, masing-masing terdiri dari tahap

perencanaan (plan), pelaksanaan dan pengamatan (act and observe), dan

refleksi (reflect). Tahap-tahapan tersebut berlangsung secara berulang, hingga

tujuan penelitian tercapai.

(23)

28

Sumber: Medi Yanto, 2013, hlm. 50.

Menurut Suryadin dan Rostini (2011, hlm. 22) Model siklus ini terdiri

dari empat komponen, yaitu:

a. Perencanaan (planning)

Merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki,

atau mengubah prilaku dan sikap sebagai pemecahan masalah.

b. Tindakan (acting)

Perbuatan atau kegiatan apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti

sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perbuatan yang diinginkan.

a. Observasi (observing)

Mengamati hasil atau dampak tindakan yang dilakukan atau dikenakan

perlakuan kepada siswa.

b. Refleksi (reflecting)

Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak

(24)

29

Dari keempat komponen siklus PTK tersebut, apabila digambarkan akan

tampak pada gambar proses siklus berikut ini:

Gambar 3.2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Sumber: Suryadin dan Rostini, 2011, hlm. 22.

C. Instrumen Penelitian

a. Instrumen penelitian siswa dalam kegiatan pembelajaran

Tabel 3.1

Pedoman Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Pendekatan Reciprocal Teaching

(25)

30

diamati ₁ ₂ ₃

1. Ketepatan

siswa

membuat

pertanyaan

 Siswa dapat menggunakan

pertanyaan yang sederhana

 Siswa dapat menggali informasi

dengan tepat dan benar

 Siswa dapat mengembangkan

pemahaman yang ada di pikiran

kesimpulan materi pada buku

catatan

Siswa dapat mencatat informasi

penting yang ada pada materi

Siswa dapat membuat catatan dengan menuliskan materi sesuai

dengan pemahaman sendiri

3. Ketepatan

siswa dalam

memprediksi

Siswa dapat mengaitkan informasi

yang satu dengan informasi

lainnya

Siswa dapat mengetahui hubungan

informasi yang satu dengan

informasi lainnya

Siswa dapat mengembangkan daya imajinasi tentang

pembelajaran yang sedang

berlangsung

4. Ketepatan

siswa dalam

mengidentifi-kasi

Siswa dapat menyelesaikan

kesulitan yang ada di pikiran

mereka

Siswa dapat menjawab teka teki

(26)

31

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tepat dan benar

Siswa dapat membahas dan

memhami konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan

Keterangan : Nilai 1 = Kurang

Nilai 2 = Sedang

Nilai 3 = Baik

Rumus :

Persentase = Jumlah Skor

Jumlah Siswa x Jumlah Indikator× 100

b. Instrumen wawancara terhadap siswa setelah belajar menggunakan

pendekatan reciprocal teaching

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara Dengan Pendekatan Reciprocal Teaching

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1. Apakah kamu menyukai pelajaran IPS?

2. Apakah kamu mengalami kesulitan dalam

memahami materi yang ada di pelajaran IPS?

3. Apakah kamu dapat memahami materi yang

dijelaskan oleh gurumu?

4. Apakah kamu sering membuat rangkuman

pada materi yang dipelajari?

5. Apakah kamu suka bertanya saat materi yang

dijelaskan oleh guru tidak kamu pahami?

6. Apakah kamu sering mengemukakan pendapat

(27)

32

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7. Apakah dengan kegiatan diskusi dalam

kelompok dapat membuat kamu paham

terhadap materi yang sedang dipelajari?

8. Apakah kamu ingin menjelaskan materi

pelajaran IPS seperti guru mu didepan kelas?

9. Apakah kamu mengerti saat teman mu

menjelaskan materi yang sedang dipelajari?

10. Apakah kamu senang bekerja sama dengan

teman mu?

Jumlah Keseluruhan Jawaban

Presentase

c. Instrumen pengamatan aktivitas penelitian

Nama Guru Model : ……….

3. Isilah kolom KOMENTAR untuk setiap komponen aktivitas

pembelajaran dengan memberi penjelasan tentang keadaan yang

teramati!

Tabel 3.3

Lembar Pengamatan Aktivitas Penelitian Pada Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Pendekatan Reciprocal Teaching

(28)

33

Tidak

1. Apakah ada siswa yang tidak

memperhatikan proses

pembelajaran?

2. Apakah siswa mengajukan

pertanyaan kepada guru atau

sesama siswa?

3. Apakah siswa menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari

guru atau siswa lain?

4. Apakah siswa bekerja sama

dengan siswa lain untuk

menyelesaikan persoalan?

5. Apakah siswa tertekan dalam

mengikuti pelajaran?

6. Apakah siswa tampak senang

dalam mengikuti pelajaran?

7. Apakah ada materi yang sulit

dipahami siswa?

8. Apakah guru sudah melakukan

perannya sesuai dengan

perencanaan?

9. Apakah pendekatan yang

diterapkan guru sudah tepat?

10. Apakah secara keseluruhan

(29)

34

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sesuai dengan perencanaan?

D. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian merupakan penjelasan secara ringkas mulai dari

identifikasi masalah dan menentukan masalah yang akan diteliti sampai

dengan pengambilan kesimpulan (Suprapto, 2013, hlm.62).

Adapun langkah-langkah penelitian kelas ini memiliki sistematika atau

urutan pelaksanaan yang memperhatikan empat kegiatan dalam tiap siklusnya,

yaitu:

1. Proses Pra siklus

Pada tahapan ini merupakan langkah untuk memperoleh data dalam

melakukan penelitian lebih lanjut berdasarkan masalah yang ditemukan.

Salah satunya permasalahan yang dihadapi siswa kelas V SDN 2 Cilegon

mengenai konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Pada

tahapan pra siklus ini peneliti belum melakukan tindakan, melainkan

peneliti melakukan obseravasi berupa wawancara terhadap guru dan siswa

kelas V SDN 2 Cilegon mengenai pelajaran IPS. Adapun tahap pra siklus

ini sebagai berikut:

a. Observasi

Pada tahap observasi peneliti menghimpun bahan-bahan

keterangan mengenai permasalahan yang dihadapi dengan

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, terhadap

fenomena-fenomena yang dijadikan objek pengamatan. Objek

pengamatan dalam observasi adalah guru dan siswa kelas V SDN 2

Cilegon Kecamatan Jombang Kota Cilegon.

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan observasi

langsung pada lokasi penelitian seperti, melihat proses pembelajaran

yang sedang berlangsung agar mendapatkan pengumpulan data secara

lebih akurat. Adapun aspek yang diobservasi adalah proses

penyampaian materi oleh guru dan keterlibatan siswa pada proses

(30)

35

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Refleksi

Pada tahap refleksi peneliti mencoba mencari solusi dari data

permasalahan berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan.

Salah satu data tersebut didapat dari pengamatan aktivitas penelitian

yang diamati oleh observer dalam mengisi pedoman penelitian.

Adapun data-data yang diperoleh dalam kegiatan pra siklus ini

sebagai berikut:

1) Sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS tidak terlalu antusias

dan cenderung acuh dengan pelajaran tersebut

2) Siswa sulit memahami materi sehingga, materi yang didapatkan

hanya bersifat hafalan

3) Siswa lebih banyak mendengar dari pada mengutarakan apa yang

ingin mereka sampaikan

Dari data permasalahn tersebut peneliti menerapkan pendekatan

reciprocal teaching sehingga diharapkan dapat meningkatkan

keaktifan dalam kegiatan belajar mengajar. Tindakan tersebut

diharapkan dapat memperbaiki keadaan yang menjadi permasalahan

pada pelajaran IPS.

2. Proses Tahap Siklus I

a. Perencanaan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk merencanakan tindakan apa

yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau

mengubah prilaku dan sikap sebagai pemecahan masalah yang

didapat saat observasi. Perencanaan tersebut sebagai berikut:

1) Membuat penyusunan RPP pada materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan

pendekatan reciprocal teaching.

2) Penetapan langkah-langkah dan media yang dipelukan dalam

pendekatan reciprocal teaching.

(31)

36

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan yang telah

direncanakan sebelumnya didalam tahap perencanaan yaitu sesuai

dengan RPP yang telah dibuat yang mengacu pada penggunaan

pendekatan reciprocal teaching. Tindakan yang dilakukan sebagai

upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

c. Observasi

Tahap observasi ini dilakukan dari awal sampai akhir

pembelajaran, yang terdiri dari pengumpulan data dan mencatat

setiap aktivitas siswa saat pelaksaan tindakan berlangsung. Selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung peneliti mengadapakan

observasi terhadap kegiatan yang dilakukan siswa dan peneliti

membimbing siswa dalam menjalankan langkah-langkah yang

terdapat pada pendekatan reciprocal teaching sesuai dengan

kemampuan mereka.

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam merangkum, mengajuan pertanyaan, pengkarifikasian, dan

prediski sebagai bentuk keaktifan siswa dalam memahami materi

bacaan perjuangan mempertahankan kemerdekaan menggunakan

pendekatan reciprocal teaching. Peneliti juga mengamati hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan kepada siswa.

d. Refleksi

Setelah pembelajaran siklus I dilaksanakan, dapat dilakukan

refleksi berdasarkan temuan-temuan pada kegiatan tindakan. Di tahap

refleksi ini peneliti mengkajian hasil yang dilakukan peneliti untuk

melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari yang

telah dilakukan. Hasil refleksi ini digunakan untuk mengevaluasi

kekuarangan yang terjadi di siklus I dan mengatasi permasalahan

yang muncul di siklus I untuk kemudian dibuat perencanaan tindakan

pada siklus selanjutnya sampai pembelajaran dinyatakan berhasil.

(32)

37

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Proses siklus II merupakan hasil dari siklus I tahapannya yaitu:

a. Perencanaan

Dari perencanaan yang dilakukan dalam siklus I, maka dalam

siklus II peneliti memperisapkan apa yang belum disiapakan dalam

siklus I agar hasil belajar mencapai tujuan dan KKM.

b. Tindakan

Pada tindakan siklus II, peneliti melaksanakan kegiatan yang

belum tersampaikan dalam siklus I. Hal ini dilakukan dalam proses

belajar mengajar agar mencapai tujuan lebih baik dari hasil siklus I.

c. Observasi

Peneliti melakukan observasi terhadap proses pelaksanaan pada

siklus II, mengenai peningkatan hasil belajar pada konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan. Pada tahap ini peneliti dapat melihat

perbandingan hasil belajar pada siklus I dan siklus II.

d. Refleksi

Setelah melakukan observasi pada siklus II dan belum mencapai

KKM yang telah ditentukan oleh guru maka akan di lakukan proses

siklus III.

E. Subjek dan Lokasi penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini, subjeknya adalah kegiatan siswa

dalam pembelajaran IPS pada materi perjuangan mempertahankan

kemerdekaan serta skor hasil belajar siswa dalam menggunakan pendekatan

reciprocal teaching yang diajarkan di kelas VB semester genap. Dengan

jumlah siswa sebanyak 41 orang, terdiri dari siswa laki-laki sebanyak 19 orang

dan perempuan sebanyak 22 orang. Sedangkan lokasi dalam penelitian

tindakan kelas ini di SD Negeri 2 Cilegon yang berlokasi di Jl. Dewi Sartika

Kecamatan Jombang Kota Cilegon.

Lokasi tersebut dipilih karena pendekatan reciprocal teaching belum

(33)

38

permasalahan untuk meningkatakan hasil belajar siswa di SD Negeri 2

Cilegon.

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini memperoleh data di antaranya melalui :

1. Observasi

Secara umum, observasi dapat diartikan sebagai penghimpunan

bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan

dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang

dijadikan objek pengamatan. (Suryana, dkk. 2014. hlm.59).

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan observasi langsung

pada lokasi penelitian. Hal ini untuk mengetahui secara langsung

permasalahan yang terjadi dan dapat mengumpulkan data secara lebih

akurat. Observasi pada penelitian ini ditujukan untuk mengetahui aktivitas

siswa pada saat pembelajaran dengan pendekatan reciprocal teaching.

Peneliti telah menetapkan apa saja kerangka kerja yang akan menjadi

objek penelitiannya. Seperti struktur isi materi observasi dan dibatasi

dengan jelas.

2. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang mewawancarai

dengan yang diwawancara. (Suryana, dkk. 2014, hlm 60). Pada penelitian

kali ini peneliti menggunanakan jenis wawancara terpimpin. Kegiatan

wawancara telah disusun terlebih dahulu agar lebih terstruktur dan sesuai

dengan penelitian yang sedang diteliti.

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas dan beberapa

siswa kelas VB, hal ini untuk mendapatkan informasi yang dapat

memperkuat data. Selain itu hasil wawancara tersebut akan melengkapi

suatu penyelidikan ilmiah dan dapat mempengaruhi situasi atau orang

tertentu.

(34)

39

Tes hasil belajar merupakan alat ukur yang diberikan kepada

individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik

secara tertulis maupun secara lisan atau secara perbuatan. Jenis tes yang

digunakan peneliti untuk mengukur hasil belajar menggunakan tes

tertulis, dalam bentuk tes objektif (pilihan ganda).

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian Tes Hasil Belajar

Kriteria penilaian:

Nilai=

jumlah jawaban yang benar

jumlah soal

× 100

Tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa tiap siklus nya

berbeda-beda untuk melihat sejauh mana siswa telah memahami materi

perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Dan dalam mengukur

keberhasilan siswa dalam satu kelas dapat mengacu pada jumlah siswa,

sehingga guru dapat melihat nilai rata-rata tingkat keberhasilan yang

dicapai.

No. Jenis Soal Jumlah Poin Skor

1. Pilihan Ganda 10 1 10

2. Essay 5 4 20

(35)

79

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Tidak tercapainya hasil belajar pada konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan disebabkan dua faktor; kurang tepatnya

penggunaan pendekatan pembelajaran, dan belum terlibatnya siswa secara

aktif dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran, yang mana siswa sulit untuk mengemukkan pendapat

dan pikirannya dalam proses belajar mengajar. Pada kenyataannya dengan

melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, dapat

mengembangkan segala kemampuan dan keterampilan siswa. Salah

satunya kegiatan yang dikembangkan oleh pendekatan reciprocal

teaching, dimana siswa diberikan kesempatan untuk membuat pertanyaan,

merangkum, memprediksi, dan mengidentifikasi segala materi yang

diajarkan.

Data yang diperoleh selama penelitian berlangsung menggunakan

pendekatan reciprocal teaching pada konsep perjuangan mempertahankan

kemerdekaan, menunjukan bahwa pendekatan yang digunakan

mempengaruhi aktifitas dan hasil belajar siswa. Sehingga data yang

diperoleh dari kegiatan observasi setelah melakukan penelitian, dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dari Pra Siklus

sampai Siklus III menglami peningkatan atau kemajuan. Peningkatan

aktivitas siswa dapat dilihat dari tingkat keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Persentase keaktifan siswa pada Pra Siklus

40%, Siklus I 66%, Siklus II 76%, dan Siklus III 82%, dari data

tersebut terlihat adanya peningkatan keaktifan siswa pada setiap

siklus, hal ini yang membantu siswa lebih mudah memahami materi

(36)

80

dilibatkan secara aktif dari awal kegiatan pembelajaran sampai

dengan kegiatan akhir proses belajar mengajar.

2. Pada data hasil belajar siswa, memberikan penjelasan bahwa siswa

mengalami peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya. Pada Pra

Siklus hasil belajar siswa hanya mencapai 51,9%, sedangkan

mengalami peningkatan hasil belajar pada Siklus I 69,9%, Siklus II

74,3%, dan Siklus III 89,5%, walaupun perolehan tersebut tidak

begitu signifikan tetapi hasil belajar yang diperoleh sudah baik. Dan

seluruh siswa pun telah mencapai nilai KKM yang ditentukan pada

pelajaran IPS, yaitu 75. Selain itu penggunaan pendekatan reciprocal

teaching telah memberikan pengetahuan lebih mendalam kepada

siswa dalam pembelajaran IPS salah satunya pada konsep perjuangan

mempertahankan kemerdekaan.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan reciprocal

teaching pada konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan di kelas

V SD Negeri 2 Cilegon dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan

siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

B. Rekomendasi

Peneliti mencoba merekomendasi hasil kesimpulan tersebut kepada

semua pihak yang telah membantu penelitian pada pendekatan reciprocal

teaching pada konsep perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Adapun

rekomendasi yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah, sebagai berikut:

1. Untuk Pengajar atau Pendidik

Pada kegiatan belajar mengajar guru dapat memilih pendekatan yang

sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dari pendekatan tersebut guru

dapat mengembakan kegiatan-kegiatan yang membantu siswa terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini akan membantu

meningkatkan kualitas hasil belajar dan keaktifan siswa disetiap

(37)

81

teaching yang cukup sesuai diterapkan untuk pembelajaran materi

fiksi, non fiksi, prosa atau puisi.

2. Untuk Kepala Sekolah

Dukungan dari kepala sekolah sebagai pemimpin dapat memberikan

motivasi bagi para guru untuk menciptakan suasana pembelajaran

yang menarik, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Pemberian bimbingan untuk para guru dari kepala sekolah, ditujukan

agar guru tersebut dapat menyiapkan rencana pembelajaran secara

maksimal dan menciptakan media pembelajaran yang menarik. Salah

satu contoh bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran yang memiliki

keteraturan atau baik digunakan untuk mempermudah mencapai

tujuan pembelajaran dapat menggunakan pendekatan reciprocal

teaching dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Untuk Siswa Sekolah Dasar

Siswa sekolah dasar merupakan masa dimana terjadinya

perkembangan menuju kematang mulai dari perkembangan kognitif,

afektif, dan psikomotor. Dengan terjadinya proses perkembangan

tersebut dapat mempengaruhi minat atau keinginan siswa untuk

mengetahui hal yang belum diketahuinya dan terkadang mereka

mencoba menggali pengetahuan berdasarkan tingkat kemampuan

yang mereka miliki. Disini pendekatan reciprocal teaching dapat

membimbing siswa untuk belajar lebih aktif, melalui kegiatan diskusi

kelompok siswa dapat mengemukakan pikiran dan pendapat yang

ingin mereka sampaikan. Selain itu siswa dapat meningkatkan

pemahaman membaca pada materi yang diajarkan, sehingga siswa

mampu mengikuti pembelajaran yang bermakna. Kegiatan ini di

maksudkan agar siswa senang dengan mata pelajaran IPS maupun

mata pelajaran lainnya.

(38)

82

Penelitian ini memiliki keterbatasan baik dalam proses maupun

hasilnya, oleh karena itu masih banyak hal yang perlu dikembangkan

dari penelitian. Diharapakan pada penelitian selanjutnya dapat

menggunakan metode eksperimen atau metode lainnya, sehingga

lebih tergambarkan peningkatan kemampuan peserta didik dalam

mata pelajaran IPS. Selain itu hendaknya mengkaji dan

memperdalam kembali teori-teori mengenai pendekatan reciprocal

teaching, karena pendekatan tersebut memiliki kajian yang cukup

luas. Serta penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan

instrument penelitian yang tepat agar data yang terkumpul sesuai dan

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Andayani. (2015). Problem Dan Aksioma. Yogyakarta: Deepublish.

Arikunto, S, dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Budyartati. (2014). Problematika Pembelajaran di SD. Yogyakarta: Deepublish.

Gunawan, Antari, M., & Tastra K. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Semester I SD Negeri 7 Tianyar. e-Jurnal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, 2 (1). [Online]. Diakses dari http://www. ejournal.undiksha.ac.id/ index.php/ JJPGSD.htm.

Gunawan, R. (2013). Pendidikan IPS. Bandung: ALFABETA.

Hadyanta,E., Suwatra, & Sudiana. (2011). Penerapan Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pelajaran IPS Di Kelas IV SD. e-Jurnal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. [Online]. Diakses dari http://www. http://download.portalgaruda.org/article.htm.

Huda, M. (2014). Model-model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Makmun, A. S. (2009). Psikologi Kependidikan. Bandung: ROSDA.

Rachmat. (2013). Ringkasan Pengetahuan Sosial Lengkap. Jakarta: Grasindo.

Rakhmat, C. & Solehuddin, M. (2013). Pengukuran Dan Penilaian Hasil Belajar. ANDIRA.

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Suprapto. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: CAPS.

Suryadin, A. & Rostini, T. (2011). Pengembangan Profesi Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Amalia Book.

(40)

Suryana, dkk. (2014b). Penilaian Dan Evaluasi. Surakarta: Duta Media Sarana.

Susilawati, & Rustati. I. (2013). Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Program S-1 UPI Kampus Serang.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Wage, R.S. (2013). Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Pendekatan Reciprocal Teaching Pada Siswa Kelas IV SDN Sukadame I Kecamatan Pagelaran Tahun 2013. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia Program PGSD Kampus Serang.

Yanto, M. (2013). Jadi Guru Yang Jago Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Zuber, A. & Hakim, L. (2010). Aktif Belajar IPS. Solo: Platinum.

(41)