• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Germo dan Ayam Kampus: Studi Komunikasi interpersonal T1 362010070 BAB VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Germo dan Ayam Kampus: Studi Komunikasi interpersonal T1 362010070 BAB VI"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

64

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1Kesimpulan

Di Salatiga terdapat beberapa germo yang selain menaungi serta menjual jasa dari Pekerja Seks Komersial (PSK), juga mempunyai “ayam kampus”. Tidak semua germo bisa mendapatkan “ayam kampus” untuk dijual. Karena, sulitnya mencari “ayam kampus” sebab, mereka benar-benar menjaga

identitasnya.

Sulitnya pelanggan untuk melacak keberadaan “ayam kampus” karena sulitnya untuk mengenali ciri-ciri dari “ayam kampus”, dimana mereka

berpenampilan lebih sopan seperti mahasiswa pada umumnya, membuat

pelanggan membutuhkan jasa germo untuk bisa mendapatkan “ayam kampus”.

Tujuan dari germo yang mempunyai “ayam kampus” adalah menjaga “ayam kampus” tersebut tetap bekerjasama atau berada dibawah naungannya. Karena, “ayam kampus” ini memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan PSK atau Pemandu Karaoke (PK), dengan status mereka sebagai

mahasiswi.

Dalam mencapai tujuannya tersebut, germo melakukan strategi dalam

menyampaikan pesannya. Strategi yang dilakukan oleh germo dalam penelitian ini

berupa strategi yang berkaitan dengan bisnis, yaitu manajemen yang terbuka

dengan melakukan transparansi pendapatan, tip merupakan hak penuh dari “ayam

kampus”, melakukan seleksi terhadap pelanggan, memberikan perlindungan; baik

perlindungan kesehatan dengan mewajibkan kondom bagi pelanggan, antar

jemput ayam kampus dalam bekerja, dan bekerjasama dengan aparat yang

memiliki kedudukan penting sebagai back up bila terjadi masalah, menerapkan

hubungan kekeluargaan atau pertemanan dalam bekerja. Selain itu juga

(2)

65 Strategi yang berkaitan dengan bisnis merupakan komunikasi

interpersonal dalam bentuk verbal yang dilakukan oleh germo kepada “ayam kampus” melalui percakapan langsung tatap muka, telepon, SMS, dan BBM. Karena disini germo membutuhkan feedback secara langsung saat itu juga untuk

menjalankan bisnis. Seperti menelepon “ayam kampus” ketika ada pelanggan,

bertatap muka dalam pembagian pendapatan, dan mengirim pesan singkat atau

SMS untuk mengajak VCT atau tes HIV/AIDS.

Sedangkan strategi yang tidak berkaitan dengan bisnis merupakan

komunikasi interpersonal nonverbal yang dilakukan oleh germo kepada “ayam kampus”. Karena disini germo tidak menggunakan kata-kata untuk menyampaikan pesannya, tetapi menggunakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan

secara bersama-sama. Disini germo mencoba menciptakan suasana yang

menyenangkan dan nyaman melalui makan bersama, karaoke, berenang, dan arisan. Sehingga “ayam kampus” merasakan kenyamanan dan hubungan mereka semakin dekat. Dapat dilihat dengan seringnya “ayam kampus” menginap di tempat tinggal si germo.

Strategi-strategi tersebut, berhasil menghasilkan rasa aman dan

nyaman bagi “ayam kampus”. Sehingga menghasilkan feedback yang baik bagi

germo yang berupa Modal Sosial yang berisi Kepercayaan (Trust), Timbal Balik

(Reciprocal), dan Jaringan Sosial.

Modal sosial ini bisa digunakan oleh germo untuk meningkatkan dan

menjaga hubungan kerjasama dengan “ayam kampus”, dan dapat memajukan

bisnisnya.

6.2 Saran

Fenomena “ayam kampus” sudah ada sejak lama. Adanya anggapan bahwa di setiap kampus pasti juga terdapat “ayam kampus”, merupakan mindset

yang ada dalam masyarakat. Padahal belum tentu di setiap kampus terdapat “ayam kampus”.

Germo dan “ayam kampus” merupakan sebuah pekerjaan yang

(3)

66 oleh masyarakat. Bahkan agama melarang pekerjaan ini. Tapi kenyataanya,

meraka ada di tengah-tengah masyarakat, bahkan hidup berdampingan dengan

masyarakat, baik disadari maupun tidak. Germo dan “ayam kampus” menyadari

betul resiko dari pekerjaan yang dipilihnya. Terlepas dari resiko dan pandangan

masyarakat, peneliti mempunyai saran sebagai berikut:

1. Untuk germo, menjaga dan menggali strategi komunikasi yang

lain, agar pekerja seks yang berada di bawah naungannya memiliki

variasi lain dalam treatment yang diterima, sehingga mereka

nyaman bekerja dan memungkinkan akan bergabung pekerja seks

yang lain dan lebih banyak di bawah naungannya. Selain itu, akan

membuat para pekerja seks tidak memiliki pikiran untuk pindah

atau bergabung dengan germo lain. Karena pekerja seks merupakan

asset berharga bagi germo.

2. Untuk “ayam kampus”, masa “keemasan” seorang pekerja seks itu terbatas, tidak bisa selamanya. Jadi, ketika “ayam kampus” yang bersangkutan mengalami masa “keemasan” gunakan kesempatan tersebut untuk dapat meraih penghasilan yang banyak. Dan mulai

memikirkan investasi dari penghasilan tersebut untuk masa depan. Karena “ayam kampus” tidak selamanya menjadi “ayam kampus”. Akan ada masa dimana tidak laku dan mungkin meninggalkan

dunia prostitusi. Setelah lepas dari masa itu, bisa menikmati

investasi yang telah ditanam dari hasil menjadi “ayam kampus”.

3. Saran untuk penelitian berikutnya, yaitu para peneliti lain dapat meneliti tentang “Strategi komunikasi yang dilakukan oleh ayam kampus kepada germo agar germo tersebut tidak membuka atau

Referensi

Dokumen terkait

Video klip ciptaan para simpatisan untuk pasangan tersebut inipun menjadi menarik, dimana ada keterbalikan didalamnya, yang biasanya strategi komunikasi politik

Berdasarkan penelitian, memang tidak sepenuhnya pesan yang dikemas dalam video klip ini menggunakan format strategi komunikasi politik melainkan teks yang terkandung dalam

Dari beberapa pengertian strategi komunikasi di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa strategi komunikasi pada dasarnya menggunakan tahap yang harus dijalankan

Bagi Peneliti lain yang akan melakukan penelitian tentang strategi komunikasi suatu komunitas, hendaknya dapat mengembangkan permasalahan tidak hanya pada pola komunikasi yang

Dalam perspektif teori komunikasi antar pribadi yang terjadi antra klien, perantara, dan ayam kampus memiliki struktur pola tertentu yang dapat di dekati dengan struktur

2) Selanjutnya pada babak kedua, proses komunikasi yang terjadi adalah proses komunikasi yang melibatkan perantara (berperan sebagai komunikator) dan ayam kampus

Berdasarkan uraian latar belakang diatas tentang perilaku seks pada mahasiswa serta fenomena “ayam kampus” penulis ingin melakukan kajian tentang bagaimaan pola

Selama melakukan penelitian di Surakarta peneliti berusaha untuk menyimpulkan tentang strategi komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh orang tua agar nantinya